Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, berkat rahmat dan karunia Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah tersebut dengan judul Pendekatan Asuhan Keperawatan Terhadap
Harapan kami sebagai penyusun yaitu agar para pembaca dapat memahami mengenai
materi yang dapat kami selesaikan. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu kami dalam menyusun makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami juga mengharapkan saran yang membangun demi tersusunnya makalah ini menjadi
Penyusun,
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..…...1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………....…2
BAB I PENDAHULUAN………………………..…………………………………………....….3
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..…..….3
B. Tujuan……………………………………………………………………………..………3
C. Rumusan Masalah………………………………………………………………......….….3
BAB II PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN…………………………………..…….4
1. Konsep Dasar Nutrisi…………………………….……………………………….…….....4
2. Pengertian……………………………………….………………………………….….….6
3. Elemen Nutrisi…………………………………………………………………….….…...8
4. Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia………………………….….…..10
5. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi……………………………….….….…12
Asuhan Keperawatan Nutrisi………………………………………………………………...…..13
1. Pengkajian…………………………………………………………………………..……13
2. Diagnosa Keperawatan……………………………………..…………………….….…..18
3. Perencanaan Keperawatan…………………………...……………………………..……19
4. Implementasi………………………………………………………………..…….….…..20
5. Evaluasi…………………………………………………………..…………………..…..23
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………....…….…..24
1. Kesimpulan………………………………………………………………………….…...24
2. Saran………………………………………………………………………………....…..24
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..………….……25
A. Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat
berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti
adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi,
faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.
B. Tujuan
Umum : mahasiswa mampu memahami konsep nutrisi terhadap klien serta prinsip
keperawatan dalam mengatasinya.
Khusus :
1. Menjelaskan pengertian konsep nutrisi
2. Mengidentifikasi tentang masalah nutrisi terhadap klien
3. Menguraikan cara mengatasi permasalahan nutrisi
C. Rumusan Masalah
Manfaat dari permasalahan ini diharapkan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi terhadap klien
2. Sebagai tolok ukur keseimbangan nutrisi
2. Pengertian
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab GIZAWI yang berarti nutrisi. Oleh para ahli diubah
menjadi gizi. Gizi adalah subtansi organik dan non organik yang ditemkan dalam makanan
dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.
Manusia memerlukan asupan makanan guna memperoleh zat-zat penting yang di kenal
istilah nutrisi. Nutrisi berfungsi untuk memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam
tubuh, sebagai sumber energi, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan
3. Elemen Nutrisi
Elemen nutrisi terdiri atas :
1). AIR
Air merupakan komponen terbesar yang diperlukan oleh tubuh. Air meliputi 60%-
80% berat badan individu dewasa dan 80% berat badan bayi(Potter dan Pery,1992).
Individu dewasa dapat kehilangan cairan ±2-3 liter/hari melalui keringat, urine, dan
pernafasan. Individu dewasa rata-rata memerlukan 6-8 gelas air/ hari. Fungsi air bagi
tubuh untuk membantu proses atau reaksi kimia dalam tubuh serta berperan mengontrol
temperature tubuh.
Tabel keseimbangan cairan pada pria deawasa di daerah iklim sedang
2). KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan kelompok nutrien yang berfungsi sebagai sumber energy
bagi tubuh, sebagai penghasil lemak, sebagai pasangan protein.
Jenis-jenis karbohidrat :
Monosakarida (C6H12O6)
Laktosa : terdapat pada buah-buahan
Fruktosa : terdapat pada buah-buahan, madu, tebu
3). PROTEIN
Protein adalah kimia hasil hidrolis dari pencernaan yang merupakan unsur pokok
untuk membangun kembali asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam
bentuk hormon. Protein berfungsi mempertahankan dan menganti sel-sel yang rusak.
Setiap 1 gram proten menghasilkan 4 Kkal.
12 jenis asam amino yang umum ditemukan dalam protein 8 diantaranya merupakan
asam amino esensial. Asam amino yang tidak dapat disintensis oleh tubuh. oleh karena
itu di dapat dari makanan.
Sumber protein antara lain daging, telur, ayam, ikan dll. Masalah defisien protein
yang hebat menyebabkan penyakit yang disebut kwashiokor.
4). LEMAK
Lemak adalah kelompok zat kimi organic yang berminyak dan tidak bias tercampur
dengan air tetapi bisa tercampur dengan alcohol. Zat kimia ini adalah lipid. Elemen yang
terdapat pada lemak adalah karbon, hydrogen, oksigen. Lemak tunggal disebut Tri
gliserit.
5). VITAMIN
Vitamin ialah senyawa organic yang idak dapat dibuat oleh tubuh dan diperlukan
dalam jumlah besr sebagai katalisator dalam proses etabolisme.
Vitamin secara umum dikelompokan dalam :
a. Vitamin yang dapat larut dlam lemak : Vit A,D,E,dan K.
b. Vitamin Vitamin yang larut dalam air : Vit B dan C.
intesnial.
(c). Protein dalam ASI banyak
Pengkajian merupakan dasar utama proses keperawatan, pengkajian data terhadap
pasien harus sistematis dan akurat. Dengan pengkajian dapat menentukan aktifitas untuk
memecahkan masalah klien dan digunakan sebagai sumber data dasar yaitu data fisiologis,
psikologis, sosiobudaya, perkembangan, dan spiritual.
Untuk mengkaji status nutrisi pasien dipaparkan pendekatan ABCD, yaitu:
a. Anthropolometric measurement
Tujuan pengukuran ini adalah mengevaluasi pertumbuhan dan mengkaji status nutrisi
serta ketersediaan energi tubuh.
Pengukuran anthopometrik terdiri atas :
1. Tinggi badan
Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan alita dilakukan dalamposisi
berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi pada posisi terbaring. Satuan tinggi
badan adalah cm atau inchi.
2. Berat badan
Alat ukur berat badan yang lazim digunakan adalah timbangan manual, meskipun
ada alat ukur yang mengunakan sistem digital elektrik. berat badan yang ideal :
(TB-100)± 10&. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengukur berat badan :
a. Alat ukur skala ukur yang digunakan tetap sama setiap kali menimbang
b. Menimbang tanpa alas kaki
c. Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali
menimbang
d. Waktu (jam) penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan
3. Tebal lipatan kulit
Bertujuan untuk menentukan presentase lemak pada tubuh, mengkaji
kemungkinan malnutrisi, berat badan normal, atau obesitas. Area yang sering
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi adalah :
1). Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi : keadaan dimana intake nutrisi kurang dari keadaan metabolism tubuh
Kemungkinan ditemukan data :
3. Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
a. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang
b. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
c. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental
Rencana tindakan :
1. Monitor perubahan factor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan
nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisi
2. Kurangi factor yang mempengaruhi perubahan nutrisi
3. Ajarkan untuk merencanakan makanan
4. Kaji tanda vital dan bising usus
5. Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin
6. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan lainnya.
Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan
cara:
Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu
makan.
Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering
memperhatikan jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi.
Menata ruangan senyaman mungkin
Menurunkan stress psikologis
Menjaga kebersihan mulut
Menyajikan makanan mudah dicerna
Hindari makanan yang mengandung gas.
Tindakan pada gangguan obstruksi mekanis secara umum dapat dilakukan dengan cara:
a. Lakukan kebersihan mulut segera dengan kumur-kumur menggunakan minuman
bikarbonat rendah kalori atau 1/2 atau 1/4 larutan hiderogen peroksida dan air
sebagai pembersih mulut.
4. Implementasi
1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
Pemberian nutrisi melaui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara
membantu memberikan makan.nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pada klien.
(a) Alat dan Bahan :
Piring
Sendok
Garpu
Gelas
Serbet
Mangkok cuci tangan
Pengalas
Jenis diet
yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena, baik secara sentral (untuk nutrisi
parenteral total) ataupun vena perifer (untuk nutrisi parental parsial). Pemberian nutrisi
melalui parental dilakukan pada klien yang tidak bias makan melalui oral atau pipa
nasograstik dengan tujuan untuk menunjang nutrisi sentral yang hanya memenuhi
sebagian kebutuhan harian.
1. Nutrisi Parenteral Parsial
Merupakan pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian
kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat di penuhi melalui enteral. Cairannya
yang biasa digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino
2. Nutrisi Parenteral Total
Merupakan pemberian nutrisi melalui intravena dimana kebutuhan nutrisi
sepenuhannya melalui cairan infuse karena keadaan saluran pencernaan klien tidak
dapat digunakan. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung
karbohidrat seperti Triofusin E 1000.
3. Jalur pemberian nutrisi parenteral dapat melalui vena sentral untuk jangka waktu
lama dan melalui vena perifer. (Hidayat,AAA & Uliyah, M, 2005)
5. Evaluasi
a. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan
serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
b. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan
atau kelebihan berat badan.
c. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan adanya
proses pencernaan makanan yang adekuat.
1. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika
terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-
fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia,
maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
2. Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat enting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan
yang seimbang 4 sehat 5 sempurna dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
A. Aziz alimul H,2009. Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan
jilid 2. Jakarta: Salemba Medika
Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1 Jakarta: EGC
Tarwoto wartonah, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawata. Jakarta:
Salemba Medika
Wahid Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul Chaygtin, S.Kep, 2007. “Kebutuhan Manusia
Teori dan Aplikasi dalam Praktek” Gresik