Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, berkat rahmat dan karunia Nya lah kami

dapat menyelesaikan makalah tersebut dengan judul Pendekatan Asuhan Keperawatan Terhadap

Kebutuhan Nutrisi ini tepat pada waktunya.

Harapan kami sebagai penyusun yaitu agar para pembaca dapat memahami mengenai

materi yang dapat kami selesaikan. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang

telah membantu kami dalam menyusun makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami juga mengharapkan saran yang membangun demi tersusunnya makalah ini menjadi

lebih baik lagidi masa yang akan datang.

Makassar, 19 Desember 2016

Penyusun,

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..…...1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………....…2
BAB I PENDAHULUAN………………………..…………………………………………....….3
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..…..….3
B. Tujuan……………………………………………………………………………..………3
C. Rumusan Masalah………………………………………………………………......….….3
BAB II PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN…………………………………..…….4
1. Konsep Dasar Nutrisi…………………………….……………………………….…….....4
2. Pengertian……………………………………….………………………………….….….6
3. Elemen Nutrisi…………………………………………………………………….….…...8
4. Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia………………………….….…..10
5. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi……………………………….….….…12
Asuhan Keperawatan Nutrisi………………………………………………………………...…..13
1. Pengkajian…………………………………………………………………………..……13
2. Diagnosa Keperawatan……………………………………..…………………….….…..18
3. Perencanaan Keperawatan…………………………...……………………………..……19
4. Implementasi………………………………………………………………..…….….…..20
5. Evaluasi…………………………………………………………..…………………..…..23
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………....…….…..24
1. Kesimpulan………………………………………………………………………….…...24
2. Saran………………………………………………………………………………....…..24
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..………….……25

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat
berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti
adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi,
faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.

B. Tujuan
Umum : mahasiswa mampu memahami konsep nutrisi terhadap klien serta prinsip
keperawatan dalam mengatasinya.
Khusus :
1. Menjelaskan pengertian konsep nutrisi
2. Mengidentifikasi tentang masalah nutrisi terhadap klien
3. Menguraikan cara mengatasi permasalahan nutrisi

C. Rumusan Masalah
Manfaat dari permasalahan ini diharapkan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi terhadap klien
2. Sebagai tolok ukur keseimbangan nutrisi

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


BAB II
PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN NUTRISI

1. Konsep Dasar Nutrisi


Saluran Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk


diasimilasi tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas bagian-bagian berikut:
1). Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri atas dua bagian
luar yang sempit (vestibula), yaitu ruang di antara gusi, bibir, pipi, dan bagian dalam, yaitu
rongga mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui pengunyahan
yang akan membuat makanan dapat hancur sampai merata, dibantu oleh enzim amylase
yang akan memecah amilium yang terkandung dalam makanan menjadi maltose.
Proses mengunyah ini merupakan kegiatan terkoordinasi antara lidah, gigi, dan
otot-otot mengunyah. Di dalam mulut, juga terdapat kelenjar saliva yang menghasilkan
saliva untuk proses pencernaan dengan cara mencerna hidrat arang, khususnya amylase,
melicinkan bolus sehingga mudah ditelan, menetralkan, serta mengecerkan bolus.
Kelenjar tersebut terdiri atas: kelenjar parotis, merupakan kelenjar penghasil
saliva terbesar yang terletak di sebelah kiri dan kanan bagian depan agak ke bawah;
kelenjar submandibularis, merupakan penghasil saliva nomer dua setelah kelenjar parotis,
terletak dibawah sisi tulang rahang; dan kelenjar sublingualis, penghasil saliva terkecil,
letaknya di bawah lidah.
Dalam proses sekresi, saliva dipengaruhi oleh beberapa factor, di antaranya factor
mekanis (seperti adanya benda bolus dalam mulut), factor psikis (seperti bila mencium
atau mengingat makanan yang enak), dan factor kimiawi (seperti bila makanan terasa
asam atau asin).
2). Faring
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung,
mulut, dan laring. Faring terbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas hingga
vertebra servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


yang memiliki otot dengan panjang kurang lebih 20-25 cm dan terletak di belakang trakea,
di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang
berhubungan langsung dengan abdomen serta menyambung dengan lambung.
Esophagus merupakan bagian yang berfungsi menghantarkan makanan dari faring
menuju lambung. Esophagus berbentuk seperti silinder yang berongga dengan panjang
kurang lebih 2 cm dengan kedua ujungnya dilindungi oleh sfingter. Dalam keadaan
normal, sfingter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam
lambung.
3). Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang etrdiri atas bagian atas
(disebut fundus), bagian utama dan bagian bawah berbentuk horizontal (antrum pilorik).
Lambung berhubungan dengan esophagus melalui orifisium atau kardia dan dengan
duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah diafragma dan di depan
pancreas, sedangkan limpa menempel pada sebelah kiri fundus.
Lambung memiliki fungsi, yaitu fungsi motoris serta fungsi sekresi dan
pencernaan. Fungsi motoris lambung adalah sebagai reservoir untuk menampung makanan
sampai dengan sedikit demi sedikit dan sebagai pencampur adalah memecah makanan
menjadi partikel-partikel kecil yang dapat bercampur dengan asam lambung. Fungsi
sekresi dan pencernaan adalah mensekresi pepsin dan HCI yang akan memecah protein
menjadi pepton, amylase memecah amilium menjadi maltose. Lipase memecah lemak
menjadi asam lemak, dan gliserol membentuk B12 yaitu di ileum, dan mensekresi mucus
yang bersifat protektif. Makanan berada pada lambung selama 2-6 jam, kemudian
bercampur dengan getah lambung (cairan asam bening tak berwarna) yang mengandung
0.4 % HCl untuk mengasamkan semua makanan serta bekerja sebagai antiseptic dan
desinfektan.
4). Usus halus
Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5 m
dalam keadaan hidup. Kemudian akan bertambah panjang menjadi kurang lebih 6m pada
orang yang telah meninggal, akibatnya adanya relaksasi otot yang telah kehilangan
tonusnya. Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar yang
memanjang dari lambung hingga katup ileo kolika.

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


Usus halus terdiri atas 3 bagian, duodenum dengan panjang kurang lebih 25 cm,
jejunum dengan panjang kurang lebih 2m dan illeum dengan panjang kurang lebih 1m
atau 3/5 akhir dari usus.
Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan
limpe yang disebut kelenjar soliter, berfungsi sebagai perlindungan terhadap infeksi. Di
dalam ileum, nodula ini membentuk tumpukan kelenjar yang terdiri atas 20-30 kelenjar
soliter.
Fungsi usus halus pada umumnya adalah mencerna dan mengabsorpsi di dalam
usus halus, yaitu pada duodenum, dan di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan
bantuan vitamin B, vitamin A,D,E, dan K dengan bantuan empedu dan asam folat.
    5). Usus besar
Usus besar atau juga disebut sebagai kolon, merupakan sambungan dari usus
halus yang dimulai dari katup ileokolik atau ileosaekal yang merupakan tempat lewatnya
makanan. Usus besar memiliki panjang kurang lebih 1,5 m. kolon terbagi atas asenden,
transversum, desende, sigmoid, dan berakhir di rectum yang panjangnya kira-kira 10 cm
dari usus besar. Dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal. Tempat
kolon asenden membentuk belokan tajam di abdomen atas bagian kanan disebut fleksura
hepatis, sedang tempat kolon transversum membentuk belokan tajam di abdomen atau
bagian kiri disebut fleksura lienalis.
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air (kurang lebih 90%), elektrolit, vitamin,
dan sedikit glukosa. Kapasitas absorpsi air kurang lebih 5000cc/hari. Flora yang terdapat
dalam usus besar berfungsi untuk menyintesis vitamin K dan B serta memungkinkan
pembusukan sisa-sisa makanan.

2. Pengertian
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab GIZAWI yang berarti nutrisi. Oleh para ahli diubah
menjadi gizi. Gizi adalah subtansi organik dan non organik yang ditemkan dalam makanan
dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.
Manusia memerlukan asupan makanan guna memperoleh zat-zat penting yang di kenal
istilah nutrisi. Nutrisi berfungsi untuk memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam
tubuh, sebagai sumber energi, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


demikian, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi bagi aktivitas tubuh,
membentuk struktur kerangka, dan jaringan, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam
tubuh.
Dalam konsep dasar nutrisi di kenal istilah nutrien. Nutrien adalah substansi organik dan
anorganik khusus yang terdapat dalam makanan yang diperlukan tubuh agar dapat
menjalankan fungsinya. Nutrien mempunyai 3 fungsi utama :
1. Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh.
2. Menyediakan ‘struktur material” utuk jaringan tubuh seperti tulang dan otak.
3. Mengatur proses tubuh.

 Status Nutrisi Optimal


Sering disebut energi balance yaitu jumlah energi yang di konsumsi di kurangi energi
yang dikeuarkan. Positif energy balance (input>Output,Negative energy balance,
Input<Output)
 Energi Input
Energi output meliputi :
a. energi output merupakan energi yang dikeluarkan oleh tubuh agar jaringan dan organ
berfungsi.
b. sumber energi: ikatan molekul-molekul phosphat ATP dari hasil proses metabolisme
tubuh yang mengandung tinggi energi
 Keperluan Energi
Keperluan energi ditentukan 2 hal, sebagai berikut :
a). BMR (Basal Metabolisme Rate)
Merupakan reaksi kimia yang terjadi saat tubuh dalam keadaan istirahat.
BMR adalah jumlah calori yang dihabiskan setiap jam oleh tubh dalam keadaan
istirahat.
BMR = calori/meter/jam
 Pria = 1,0 Kcal/Kgbb/jam
 Wanita = 0,9 Kcal/Kgbb/jam (sumber= internet)
b). Jumlah energi lain yang dihabiskan dalam keadaan aktif.
Fungsi energi adalah :

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


a. Menyediakan energi untuk proses dalam tubuh dan latihan aktifitas
b. Menyediakan struktur materi untuk jaringan tubuh misalnya tulang dan otot tubuh
c. Mengatur proses tubuh lainnya.

3. Elemen Nutrisi
    Elemen nutrisi terdiri atas :
1). AIR
         Air merupakan komponen terbesar yang diperlukan oleh tubuh. Air meliputi 60%-
80% berat badan individu dewasa dan 80% berat badan bayi(Potter dan Pery,1992).
Individu dewasa dapat  kehilangan cairan ±2-3 liter/hari melalui keringat, urine, dan
pernafasan. Individu dewasa rata-rata memerlukan 6-8 gelas air/ hari. Fungsi air bagi
tubuh untuk membantu proses atau reaksi kimia dalam tubuh serta berperan mengontrol
temperature tubuh.
Tabel keseimbangan cairan pada pria deawasa di daerah iklim sedang

Asupan(input) Ml/hari Haluran Ml/hari


(output)
Minuman 1300 Uine 1500
Makanan 900 Keringat 550
Oksidasi nutrisi 300 Penguapan 350
Tinja 100
Total 2500 Total 2500

2). KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan kelompok nutrien yang berfungsi sebagai sumber energy
bagi tubuh, sebagai penghasil lemak, sebagai pasangan protein.
           Jenis-jenis karbohidrat :
 Monosakarida (C6H12O6)
 Laktosa  : terdapat pada buah-buahan
 Fruktosa : terdapat pada buah-buahan, madu, tebu

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


 Galaktosa :tidak ditemukan dalam keadaan aslinya. Akan di temukan jika laktosa
dipecah.
 Disakarida (C12H22O11)
 Sukrosa : terdapat dalam tebu.
 Laktosa : terdapat pada susu
 Maltosa  : tidak terdapat dialam bebas, diperoleh dari hindolisis amilum dengan
bantuan enzim diatase.

3). PROTEIN
Protein adalah kimia hasil hidrolis dari pencernaan yang merupakan unsur pokok
untuk membangun kembali asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam
bentuk hormon. Protein berfungsi mempertahankan dan menganti sel-sel yang rusak.
Setiap 1 gram proten menghasilkan 4 Kkal.
12 jenis asam amino yang umum ditemukan dalam protein 8 diantaranya merupakan
asam amino esensial. Asam amino yang tidak dapat disintensis oleh tubuh. oleh karena
itu di dapat dari makanan.
Sumber protein antara lain daging, telur, ayam, ikan dll. Masalah defisien protein
yang hebat menyebabkan penyakit yang disebut kwashiokor.

4). LEMAK
         Lemak adalah kelompok zat kimi organic yang berminyak dan tidak bias tercampur
dengan air tetapi bisa tercampur dengan alcohol. Zat kimia ini adalah lipid. Elemen yang
terdapat pada lemak adalah karbon, hydrogen, oksigen. Lemak tunggal disebut Tri
gliserit.

5). VITAMIN
Vitamin ialah senyawa organic yang idak dapat dibuat oleh tubuh dan diperlukan
dalam jumlah besr sebagai katalisator dalam proses etabolisme.
Vitamin secara umum dikelompokan dalam :
   a. Vitamin yang dapat larut dlam lemak  : Vit A,D,E,dan K.
b. Vitamin Vitamin yang larut dalam air : Vit B dan C.

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


6). MINERAL
Mineral adalah unsur kimia selain karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Mineral dikategorikan menjadi dua :
1. Makromineral
Yaitu seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah lebih 100 mg.
Contohnya : Kalsium, pospor, sodium, potassium.
(b). Mikromineral
Yaitu seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah kurang lebih100mg.
Contohnya : Besi,mangan,seng,sodium,iodium,cobalt,dll.
Mineral dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori :
 Bagian struktur jaringan
 Membantu keseimbangan air dan asam basa
 Bentuk komponen yang pnting molekul organic,beberapa
enzim,hormon,mengatur proses tubuh.
 Saraf tranmisi impulse saraf dan kontraksi otot

4. Kebutuhan Nutrisi sesuai tingkat perkembangan usia


1). Bayi
Yang dimaksud bayi adalah usia 0-12 bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120
kalori/kg/hari. Kebutuhan cairan sekitar 140-160 ml/kg/hari. Bayi sebelu usia 6 bulan
pemberian nutrisi yang pokok adalah air susu ibu. ASI sangat cocok diberikan sampai
umur minimal 4 bulan.
Adapun keuntungan pemberian ASI adalah :
(a). ASI merrupakan nutrisi yang komplit
(b). Dalam ASI terdapat laktobasilus bilidus adalah mikroorganisme dalam ASI yang
bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya dalam

intesnial.
(c). Protein dalam ASI banyak

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


(d). ASI mengandung lipose untuk membantu bayi yang imatur dalam pencerrnaan
lemak.
2). Masa anak tolder (1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th)
            Masa anak penting untuk mendidik pola makan yang benar.
Kebiasaan yang sebaiknya diajarkan pada usia ini antara lain :
penyediaan makanan dalam berbagai variasi
membatasi makanan manis
konsumsi diet yang seimbang
Kebutuhan kalori pada anak usia 1 tahun = 100kcal/hari dan anak usia 3 tahun 300-500
kcal/hari.
3). Anak sekolah (6-12 th)
Pola makanan pada usia ini perlu diperhatikan, karena pada sia ini anak-anak senang
makanan yang dijual di luar rumah.
Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun :

Usia Kalori Protein Cal Fe Vit A Vit B Vit C


10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25
7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
5-6 1400 40 0,50 6 2500 0,6 25
Tahun Cal dr dr Mg U Mg Mg

4). Masa adolescents remaja (13-21 th)


Kebutuhan kalori, protein, mineral, dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan proses
pertumbuhan. Lemak tubuh meningkatkan akan mengakibatkan obesitas sehingga akan
menimbulkan stress terhadap body image yang terdapat mengakibatkan masalah
kesehatan.
5). Masa dewasa  muda (23-30 th)
Kebutuhan nutrisi pada usia ini un tuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan dan
pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.
6). Masa dewasa (31-45 th)
Masa dewasa masa produktif kususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur ini
merupakan puncak untuk aktifitas hidup terutma dalam aktifitas bekerja. Kebutuhan
nutrisi dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang.

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


7). Dewasa tua (46 th keatas)
Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka BMR akan
berkurang 10-30%. Maka aktifitas mengalami degenerative
8). Wanita masa kehamilan menyusui
Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik dan cukup.
Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter ASI harus menyediakan
kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI meagandung 75 kal,12 gr protein, 45 gr lemak
laktosa vitamin dll.
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui
Jenis kebutuhan Ibu hamil Ibu menyusui
Kalori 2500 gr 300 gr
Protein 85gr 100 gr
Calsium 1,5 gr 2gr
Ferum 15 gr 15 gr
Vit A 8000 U.I 8000 U.I
Vit B 1,8 mg 2,8 mg
Vit C 100 mg 150 mg
Riboflavin 2,5 mg 3 mg
Vit D 400-800 U.I 400-800 U.I
Air 6-8 gelas 6-8 gelas

5. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi


     a. Pengetahuan
 Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola
konsumsi makanan.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.
c. Kebiasaan
adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
mempengaruhi ststus gizi.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya
vaiasi makanan sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
e. Ekonomi

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


Status ekonomi seseorang dapat merubah status gizi seseorang karena penyediaan makanan
bergizi, menbutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

A. Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi


1. Pengkajian

        Pengkajian merupakan dasar utama proses keperawatan, pengkajian data terhadap
pasien harus sistematis dan akurat. Dengan pengkajian dapat menentukan aktifitas untuk
memecahkan masalah klien dan digunakan sebagai sumber data dasar yaitu data fisiologis,
psikologis, sosiobudaya, perkembangan, dan spiritual.
Untuk mengkaji status nutrisi pasien dipaparkan pendekatan ABCD, yaitu:
a.  Anthropolometric measurement
Tujuan pengukuran ini adalah mengevaluasi pertumbuhan dan mengkaji status nutrisi
serta ketersediaan energi tubuh.
Pengukuran anthopometrik terdiri atas :
1. Tinggi badan
Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan alita dilakukan dalamposisi
berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi pada posisi terbaring. Satuan tinggi
badan adalah cm atau inchi.
2. Berat badan
Alat ukur berat badan yang lazim digunakan adalah timbangan manual, meskipun
ada alat ukur yang mengunakan sistem digital elektrik. berat badan yang ideal :
(TB-100)± 10&. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengukur berat badan :
a. Alat ukur skala ukur yang digunakan tetap sama setiap kali menimbang
b. Menimbang tanpa alas kaki
c. Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali
menimbang
d. Waktu (jam) penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan
3. Tebal lipatan kulit
Bertujuan untuk menentukan presentase lemak pada tubuh, mengkaji
kemungkinan malnutrisi, berat badan normal, atau obesitas. Area yang sering

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


digunakan untuk pengukuran ini adalah lipatan kulit trisep (trisep skinfold [TSF]
skapula, dan suprailiaka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran antara lain:
1). Anjuran klien unutk membuka baju guna mencegah kesalahan pada hasil
pengukuran
2). Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien
3). Dalam pengukuran TSF, utamakan lengan klien yang tidak dominan
4). Pengukuran TSF dilakukan pada titik tengah lengan atas, antara akronim dan
olekranon.
5). Klien dianjurkan untuk rileks saat pengukuran
6). Alat ukur yang digunakan adalah kapiler.
7). Nilai normal :
 wanita ; 16,5-18 cm
 Pria ; 12,5-16,5cm
4. Lingkar Tubuh
Umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini kepala, dada, dan
otot bagian lengan atas.
b.  Biochemical data
Pengkajian status nutrisi klien ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium. Klien
diperiksa darah dan urinnya yang meliputi pemeriksaan hemoglobin, hemaktokrit,
albumin. Albumin berfungsi untuk memelihara kesembangan cairan dan elektrolit
serta untuk transportasi nutrisi dan hormone.
1. Hemoglobin normal
- Pria            : 13-16 g/dl
- Wanita       : 12-14 g/dl
2. Hematokrit normal
- Pria            : 40-48 vol %
- Wanita       : 37-43 vol%
3.  Albumin normal
- Pria dan wanita : 4-5,2 g/dl
c.  Clinical sign of nutrional status

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


Klien dengan maslah nutrisi akan memperhatikan tanda-tanda abnormal tersebut
bukan saja pada organ-organ fisiknya tetapi juga fisiologisnya. Tanda-tanda klinik
untuk mengetahui status individu :
Organ / sistem Tanda normal Tanda abnormal
tubuh
Licin, berkilau, Kusam, rontok,
Rambut baik kering atau tumbuh tidak
berminyak sempurna
Halus, sedikit Kering, pecah-
Kulit basah, tugor baik pecah, bersisik
Bersih an bersinar, Tidak bercahaya,
Mata konjuntiva tidak konjungtiva pucat
pucat
HR, tensi, nadi, HR, tensi tidak
Cardiovaskuler irama jantung normal, irama
teratur jantung tidak
teratur
Kuat dan Lembek dan
Otot-otot berkembang biak berkembang tidak
baik
Nafsu makan baik, Nafsu makan
Gastrointestinal BAB/BAK teratur kurang, diare, sulit
dan normal menelan,
konstipasi
Bersemangat, giat Energi kurang,
Aktifitas dan tidur normal lemah, susah tidur
Refleks normal, Refleks kurang,
emosi dan iritable, perhatian
Neurologi perhatian baik kurang, dan emosi
labil

Clinikal singn gangguan nutrisi di golongkan sebagai berikut :


1.  Protein calorie malnutrision (PCM/PEM)

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kekurangan kualitas dan kuantitas
konsumsi nutrisi, dengan kateggori sebagai berikut :
a.  PCM/PEM ringan
BB kurang dari  80% dari BB normal sesuai umur
b.  PCM/PEM sedang
60% dari BB normal sesuai umur Sd 80% dari BB normal
c.  PCM/PEM berat
BB kurang dari 60% dari BB normal sesuai umur
2.  Kwashior
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi
ketika sudah tidak mendapatkan ASI. Defisiensi protein dapat berakibat:
retardasik metal, kemunduran, apatis, edema, otot-otot tidak tumbuh dll.
Tanda klinis kwashiokor :
Odem
Gangguan pertumbuhan
Perubahan kejiwaan
Otot tumbuh terlihat lemah
3.  Maramus
Sindrom akibat defisiensi calorie d protein. Defisiensi kalori dan protein
berakibat : kelaparan, hilangnya jaringan-jaringan tubuh, BB < dari normal,
diare. PCM juga berakibat kurang baiknya penanganan klien selama
menjalani proses perawatan di berbagai fasilitas kesehatan
4.  Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari normal (20-
30%>normal).

5.  Over weight


Suatu keadaan berat badan 10% melebihi berat badan ideal.
d.  Dietery history
Masyarakat pada umumnya pernah melakukan diet. Akan tetapi cara ini
hanya merangsang pengeluaran cairan, bukan perubahan kebiasaan makanan

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


(Moore Courney, Mary, 1997). Pola makan dan kebiasaan makan dipengaruhi
oleh budaya, latar belakang, status sosial ekonomi, aspek psikologi. Faktor
yang perlu dikaji dalam riwayat konsumsi nutrisi/diet klien :

Pola diet/makan Vegetarian, tidak makan ikan laut, dll


Pengetahuan tentang Penentuan tingkat pengetahuan klien
nutrisi mengenai kebutuhan nutrisi
Kebiasaan Makanan MI melihat bersama-sama, makan sambil
mendengarkan musik, makan sambil
melihat televisi
Makanan kesukaan Suka makan lalap, suka sambel, suka
coklat, suka roti
Pemasukan cairan Jumlah cairan tiap hari yang diminum,
jenis minuman, jarang minum
Problem diet Sukar menelan, kesulitan mengunyah
Tingkat aktivitas Jenis pekerjaan, waktu bekerja
siang/malam, perlu makanan tambahan
atau tidak
Riwayat kesehatan/ Adanya riwayat penyakit diabetus melitus,
pengkomsumsianobat adanya alergi

2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi adalah :
1). Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi : keadaan dimana intake nutrisi kurang dari keadaan metabolism tubuh
 Kemungkinan ditemukan data :

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


a. Meningkatkan kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara berkelanjutan
akibat penyakit infeksi, luka bakar, ataupun kanker.
b. Disfagia akibat kelumpuhan serebral
c. Penurunan absorpsi nutrisi akibat toleransi laktosa
d. Penurunan nafsu makan
e. Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare, ataupun
pengeluaran lainnya
f. Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat atau lainnya
g. Kesulitan mengunyah.
 Masalah klinik yang berhubungan dengan :
a. Anoreksia nervosa
b. AIDS
c. Pembedahan
d. Kehamilan
e. Kanker
f. Anemia
g. Marasmus

2). Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan nutrisi


Definisi : klien dengan risiko atau actual mengkonsumsi makanan melebihi dari
kebutuhan metabolism tubuh.
 Kemungkinan data yang ditemukan :
a) Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi
b) Penurunan fungsi pengecap atau penciuman
c) Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
d) Penurunan kebutuhan metabolism
e) Kelebihan asupan
f) Perubahan gaya hidup
 Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
2. Obesitas
3. Hipotiroidesme

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


4. Klien dengan pemakaian kortikosteroid
5. Imobilisasi

3. Perencanaan Keperawatan
 Tujuan  :
a. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang
b. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
c. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental
 Rencana tindakan   :
1. Monitor perubahan factor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan
nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisi
2. Kurangi factor yang mempengaruhi perubahan nutrisi
3. Ajarkan untuk merencanakan makanan
4. Kaji tanda vital dan bising usus
5. Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin
6. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan lainnya.
Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan
cara:
Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu
makan.
Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering
memperhatikan jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi.
Menata ruangan senyaman mungkin
Menurunkan stress psikologis
Menjaga kebersihan mulut
Menyajikan makanan mudah dicerna
Hindari makanan yang mengandung gas.
Tindakan pada gangguan obstruksi mekanis secara umum dapat dilakukan dengan cara:
a. Lakukan kebersihan mulut segera dengan kumur-kumur menggunakan minuman
bikarbonat rendah kalori atau 1/2 atau 1/4  larutan hiderogen peroksida dan air
sebagai pembersih mulut.

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


b. Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah variasi dan
kepadatan seperti jus atau sop kental.
c. Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein
Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara umum dapat dilakukan dengan cara :
1. Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi atau ditepi tempat tidur
2. Pertahankan posisi selama 10-15 menit.
3. Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat untuk
mempertahankan kepatenan esophagus
4. Mulai dari jumlah yang kecil.
5. Anjurkan untuk membersihkan mulut, hindari makanan yang pedas atau asam,
makanan berserat (sayuran mentah), dan rendam makanan kering agar lunak
Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara:
 Hindari makanan yang mengandunf lemak
 Berikan motivasi untuk menurunkaanberat badan
 Lakukan program olah raga

4. Implementasi
1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
  Pemberian nutrisi melaui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara
membantu memberikan  makan.nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pada klien.
(a) Alat dan Bahan :
Piring
Sendok
Garpu
Gelas
Serbet
Mangkok cuci tangan
Pengalas
Jenis diet

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


(b) Prosedur kerja :
Cuci tangan
Jelasksn prosedur yang akan dilakukan
Atur posisi klien
Pasang pengalas
Anjurkan klien untuk berdoa sebelum makan
Bantu untuk melakukan makan dengan cara menyuapkan makanan sedikit demi
sedikit dan berikan minum sesudah makan.
Setelah selesai, bersihkan mulut klien dan anjurkan untuk duduk sebentar
Cacat hasil atau respon pemenuhuan terhadap makan.
Cuci tangan.

2. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Penduga/Lambung


Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung merupakan tindakan keperawatan
yang dilakukan pada klien yang tidak mampu menelan dengan cara memberi makan
melalui pipa lambung atau pipa penduga. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
klien.
1. Alat dan Bahan :
(a). Pipa penduga dalam tempatnya
(b). Corong
(c). Spuit 20 cc
(d). Pengalas
(e). Bengkok
(f). Plester, gunting
(g). Makana dalam bentuk cair
(h). Air matang
(i). Obat
(j). Stetoskop
(k). Klem
(l). Baskom berisi air (kalau tidak ada stetoskop)
(m). Vaselin

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


2. Prosedur kerja :
 Cuci tangan
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Atur posisi klien dengan posisi semiflower
 Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada
 Letakkan bengkok di dekat klien
 Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari
epigastinum sampai hidung kemudian dibengkokkan ke telinga dan beri tanda
batasnya.
 Berikan vaselin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut lalu masukkan
melalui hidung secara perlahan-lahan sambil klien dianjurkan untuk menelannya
 Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke lambung dengan
cara :
1. Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air
(klem dibuka), perhatikan bila ada gelembung maka pipa masuk ke paru,
dan jika tidak ada gelembung maka pipa masuk ke lambung. Setelah itu
diklem atau dilipat kembali.
2. Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui pipa tersebut
dan dengarkan dengan stetoskop. Bila di lambung terdengar bunyi,
berarti pipa tersebut sudah masuk, setelah itu keluarkan udara yang ada
didalam sebanyak jumlah yang dimasukkan.
 Setelah selesai, maka lakukan tindakan pemberian makanan dengan cara pasang
corong atau spuit pada pangkal pipa.
 Masukkan air matang ± 15 cc pada awal dengan cara dituangkan lewat pinggirnya
 Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia, setelah itu bila ada masukkan
obat dan beri minum lalu pipa penduga diklem.
 Catat hasil tau respons klien selama pemberian makanan.

3. Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


Pemberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infuse

yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena, baik secara sentral (untuk nutrisi

parenteral total) ataupun vena perifer (untuk nutrisi parental parsial). Pemberian nutrisi

melalui parental dilakukan pada klien yang tidak bias makan melalui oral atau pipa
nasograstik dengan tujuan untuk menunjang nutrisi sentral yang hanya memenuhi
sebagian kebutuhan harian.
1. Nutrisi Parenteral Parsial
Merupakan pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian
kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat di penuhi melalui enteral. Cairannya
yang biasa digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino
2. Nutrisi Parenteral Total
Merupakan pemberian nutrisi melalui intravena dimana kebutuhan nutrisi
sepenuhannya melalui cairan infuse karena keadaan saluran pencernaan klien tidak
dapat digunakan. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung
karbohidrat seperti Triofusin E 1000.
3. Jalur pemberian nutrisi parenteral dapat melalui vena sentral untuk jangka waktu
lama dan melalui vena perifer. (Hidayat,AAA & Uliyah, M, 2005)

5. Evaluasi
a. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan
serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
b. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan
atau kelebihan berat badan.
c. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan adanya
proses pencernaan makanan yang adekuat.

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika
terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-
fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia,
maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.

2. Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat enting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan
yang seimbang 4 sehat 5 sempurna dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5


DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz alimul H,2009. Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan
jilid 2. Jakarta: Salemba Medika

Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1 Jakarta: EGC

Tarwoto wartonah, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawata. Jakarta:
Salemba Medika

Wahid Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul Chaygtin, S.Kep, 2007. “Kebutuhan Manusia
Teori dan Aplikasi dalam Praktek” Gresik

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan (2016/2017) 5

Anda mungkin juga menyukai