BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hamstring
2.1.1 Anatomi dan Fisiologi Otot Hamstring
Hamstring adalah otot yang cenderung mudah beradaptasi untuk
memendek dibandingkan dengan grup otot lain. Hamstring terdiri dari tiga
otot yang berada di paha belakang yang berfungsi sebagai penggerak fleksi
lutut dan ekstensi panggul. (Ramesh dan Sivasankar, 2014).
10
Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
12
3) Persarafan
a. Nervus isiadikus
b. L5-S3
4) Anatomi Fungsional
Universitas Sriwijaya
13
(poros), sangat penting dalam olahraga seperti tenis, sepak bola, dan bola
basket (Cael, 2010).
2.1.3 M.Semimembranosus
1) Perlekatan
a. Origo : Ischium, tuberositas ischium
b. Insersio : Tibia, bagian posteromedial dari kondilus medial
2) Gerakan
a. Meluruskan panggul (hip)
b. Memutar panggul kearah internal
c. Menekuk lutut
d. Memutar lutut yang tertekuk kearah internal
Universitas Sriwijaya
14
3) Anatomi fungsional
Semimembranosus adalah otot yang paling medial pada kelompok
hamstring, yang terletak di antara otot adduktor magnus dan
semitendinosus. Semimembranosus letaknya superfisial di paha posterior,
tetapi pada bagian distal dari origonya terletak di bawah gluteus maximus
(Cael, 2010).
2.1.4 Semitendinosus
1) Perlekatan
a. Origo : Ischium, ischial tuberosity
b. Insersio : Tibia, poros medial melalui tendon pes anserinus
Universitas Sriwijaya
1
15
2) Gerakan
a. Meluruskan pinggul (hip)
b. Memutar pinggul kearah internal
c. Menekuk lutut
d. Memutar lutut yang tertekuk kearah internal
3) Persarafan
a. N. Isiadikus
b. L4-S2
4) Anatomi Fungsional
Otot ramping ini terletak di sebelah medial otot bisep femoris dan
di atas semimembranosus. Sama seperti bisep femoris dan
semimembranosus, semitendinosis letaknya superfisial di paha posterior,
tetapi pada bagian distal dari origonya terletak di bawah gluteus maximus
(Cael, 2010).
Semitendinosus juga membentuk bagian posterior kelompok pes
anserine. Otot-otot hamstring menstabilkan postur dan membantu gluteus
maximus dan rektus abdominis mempertahankan kemiringan posterior
pada panggul. Seperti rektus femoris dan bisep femoris, semimembranosus
adalah otot dua sendi karena melintasi sendi hip (pinggul) dan lutut (Cael,
2010).
Universitas Sriwijaya
16
Universitas Sriwijaya
17
Universitas Sriwijaya
18
Universitas Sriwijaya
19
Universitas Sriwijaya
20
yang dipakai adalah sentimeter yang ditempatkan pada di atas MSR box,
dengan posisi telapak kaki menempel pada dinding boks (Bakirtzoglou, et al.,
2010). Alat ini sering digunakan untuk mengukur fleksibilitas dari punggung
bawah dan sendi panggul, tetapi ternyata (MSR) Box tes lebih valid dalam
mengukur fleksibilitas hamstring (Minkler and Patterson 1994 cit.Hoffman,
2006)
Cara pengukuran MSR tes yaitu partisipan duduk di lantai dengan
memakai sepatu, posisi kedua tungkai diluruskan dua kaki sehingga telapak
kaki sejajar dengan dinding box. Selanjutnya partisipan meluruskan dan
memanjangkan kedua lengan ke depan, menempatkan satu tangan di atas yang
lain. Posisi punggung lurus 90o. Dengan posisi telapak tangan menghadap ke
bawah, partisipan diinstruksikan untuk memanjangkan tangan sejauh mungkin
hingga melewati telapak kaki tanpa menekukkan kedua lutut. Ulangi gerakan
ini sebanyak tiga kali. Catat jarak yang dicapai dan ambil rata-ratanya
(Bakirtzoglou, et al., 2010).
Universitas Sriwijaya
21
Universitas Sriwijaya
22
Universitas Sriwijaya
23
Universitas Sriwijaya
24
Universitas Sriwijaya
25
Universitas Sriwijaya
26
Universitas Sriwijaya
27
Universitas Sriwijaya
28
langsung atau tidak langsung dengan fasia torakolumbalis dan tulang belakang
yang menghubungkan lengan atas dan bawah. Oleh karena itu, otot-otot inti
dan fasia torakolumbalis memainkan peran yang sangat penting dalam rotasi
trunk, transfer beban, dan stabilitas wilayah lumbopelvic (Vleeming et al,
1995 cit. Bliss dan Teeple, 2005).
Stabilitas inti telah menjadi tren kebugaran populer yang sudah mulai
merambah ke dunia kedokteran olahraga. Program kebugaran populer seperti
Pilates, Yoga, dan Tai Chi, mengikuti prinsip-prinsip penguatan inti. Manfaat
yang luas dari stabilisasi inti telah disebut-sebut, dari meningkatkan kinerja
atletik dan mencegah cedera, hingga mengurangi nyeri punggung bawah
(Akuthota, et al., 2008).
Universitas Sriwijaya
29
Universitas Sriwijaya
30
terkait dengan sistem ini demi stabilisasi yang optimal dari tulang belakang
(Hodges, 2003 cit.Akuthota, et al., 2008).
Kelompok fisioterapis di Queensland melakukan penelitian yang
memberikan perhatian khusus pada otot-otot inti yang letaknya dalam,
khususnya transversus abdominis dan multifidus, untuk stabilitas inti
(Richardson, et al., 1999 cit. Akuthota, 2008). Namun, McGill dan ahli
biomekanik lainnya lebih menaruh perhatian pada otot ''prime mover'' yang
lebih besar seperti abdominal obliques dan kuadratus lumborum, dalam
memberikan stabilitas (McGill, 2002 cit.Akuthota, 2008). Kontraksi yang
terkoordinasi dari semua otot inti yang letaknya dalam dan dangkal diperlukan
untuk mencapai stabilitas tulang belakang yang optimal (Akuthota, 2004 cit.
Akuthota, 2008)
Universitas Sriwijaya
31
Universitas Sriwijaya
32
3. Bridging
Posisi awal : berbaring terlentang dengan kedua lutut ditekuk.
Gerakan : angkat bokong ke atas hingga tulang belakang sejajar
dengan lutut dan bahu. Pertahankan posisi ini selama 10 detik.
Repetisi: 1 set - 10 repetisi, lakukan sebanyak 3 set
Universitas Sriwijaya
33
4. Curl Up
Gerakan ini bertujuan untuk mengkontraksikan otot perut bagian
superfisial yaitu rectus abdominis.
Posisi awal: berbaring terlentang dengan kedua lutut ditekuk. Kedua
lengan lurus disamping badan
Gerakan: angkat kepala dan bahu, lalu turunkan
Repetisi: 1 set - 10 repetisi, lakukan sebanyak 3 set
5. Bird dog
Gerakan ini dilakukan secara bertahap mulai
Posisi awal: posisi tubuh seperti merangkak dengan tumpuan pada
kedua tangan dan lutut.
Gerakan:
a. Mengangkat satu lengan secara bergantian
b. Mengangkat satu tungkai secara bergantian
c. Mengangkat satu lengan dan satu tungkai sisi yang lain secara
bersamaan
d. Lakukan gerakan pada poin c. diatas dengan sisi yang berlawanan
Repetisi: 1 set - 10 repetisi, lakukan sebanyak 3 set pada masing-
masing gerakan
Universitas Sriwijaya
34
6. Side Plank
Posisi awal: posisikan satu siku di bawah bahu sebagai tumpuan.
Gerakan: Tidak ada gerakan.
Tindakan: Tahan tubuh tetap di atas lantai dengan tumpuan utama
pada siku dan lutut. Jaga punggung tetap lurus.
Repetisi: 1 set - 10 repetisi, lakukan sebanyak 3 set pada masing-
masing gerakan
Lakukan bergantian dengan sisi yang berlawanan
Universitas Sriwijaya
35
Universitas Sriwijaya