PLEXUS
BRACHIALIS
Shin, A.Y., Spinner, R.J., Steinmann, S.P., Bishop, A.T. 2005. Adult traumatic
brachial plexus injuries. Orthop Shug
LANJUTAN
Bhandari, P.S, H.S. Bhatoe, M.K. Mukherjee, Prabal Deb. 2012. Management
Strategy in Post Traumatic Brachial Plexus Injuries. The Indian Journal of Neurotrauma.
Vol 9. 19-29: 4 April 2012: 20.
PATOFISIOLOGIS PLEXUS
BRACHIALIS
Plexus brachialis terjadi akibat benturan keras sendi bahu yang mengakibatkan robekan pada
terminal plexus karena tarikan yang kuat antara leher dan bahu atau ( ekstremitas atas dengan
trunk ) kemudian terjadi penjempitan dan muncul patologis saraf diantara dua titik pada
titik proksimal di medulla spinalis dan akar syaraf ( nerver root junction ) sedangkan pada
titik distal berada pada bagian neuromuscular junction menyebabkan perubahan processus
coracoideus sebagai pengungkit saat hiper abduksi yang kuat pada bahu mengalami perubahan
gaya kemudian terjadi kecepataan tarikan yang menentukan terjadinya kerusakan saraf
sehingga terjadilah cederah pada akar saraf C5-Th1.
Foster, M.R, Chaput, C., Prode, R.A. 2008. Traumatic Brachial Plexus
Injuries. Medicine. Vol 2. 3
Tanda dan gelajala
Ditandai dengan adanya paralisis pada otot deltoid, otot biceps, otot ekstensor karpi radialis brevis dan ekstensor
karpi radialis longus, kadang – kandang juga otot supraspinatus dan infraspinatus yang disebabkan Karena tergangguna
otot yang terdinerfasi oleh percabangan syaraf plexus brachialis. Kemudian akan menyebabkan hilangnya gerakan
abduksi, adduksi, fleksi dan ekstensi shoulder, endorotasi dan eksorotasi shoulder, gerakan fleksi dan ekstensi elbow,
gerakan dorso fleksi dan palmar fleksi, serta kadang-kadang adanya hilang rasa sensoris di area dermaton C5-Th1 dan
atrofi bahkan kontraktur pada grup otot fleksor dan ekstensor lengan (Kimberly, 2009).
Kasus
Seorang pengemudi ojek online memiliki keluhan nyeri menjalar pada leher
hingga lengan. Pasien tersebut merasakan lemah pada lengan sebelah kirinya,
bisa digerakkan dengan terbatas dan tidak dapat melawan gravitasi. Dua minggu
sebelumnya, pasien memiliki riwayat jatuh dari motor hingga overstretch pada
bahu sebelah kiri. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya penyakit
penyerta. Kondisi lengan kiri pasien sudah drop dan menunjukkan adanya
pengecilan masa otot. Nilai VAS pada kondisi diam adalah (5), gerak (6) dan
tekan (7). Pemeriksaan vital menunjukkan penurunan denyut nadi pasien.
Keterangan Umum Pasien
● Nama : Mr Budi
● Umur : 25 tahun
● Jenis Kelamin : Laki - laki
● Agama : Islam
● Pekerjaan : Ojek online
● Alamat : JL. Pegangsaan Timur
DATA – DATA MEDIS RUMAH SAKIT
DIAGNOSIS MEDIS
Lesi Plexus Brachialis
CATATAN KLINIS
-
RUJUKAN DARI DOKTER
-
Segi Fisioterapi
● Pemeriksaan subyektif
Anamnesis
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan nyeri pada bagian leher hingga lengan pada
bagian kiri, pasien mengatakan lengan bisa digerakkan dengan
terbatas dan tidak mampu melawan gravitasi
2.Riwayat Penyakit Sekarang
(Sejarah keluarga dan genetic, kehamilan, kelahiran dan perinatal, tahap perkembangan, gambaran perkembangan,
dll)
pasien jatuh dari kendaraan roda duanya dua minggu yang lalu hingga pasien
merasakan overstretch atau tarikan berlebihan pada bahu kirinya, pasien merupakan
seorang pengemudi ojek online. setelah kejdian tersebut pasien mengeluhkan rasa nyeri
menjalar pada leher hingga lengan kiri, pasien juga merasa lemah pada lengan sebelah
kirinya. saat ini kondisi lengan kiri pasien sudah drop dibandingkan lengan kanan.
pasien juga merasakan nyeri saat diam, gerak dan saat ditekan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
5. Riwayat Pengobatan
6. Anamnesis Sistem
c) Palpasi
(+) Terdapat atrofi
(+) Nyeri tekan
d) Perkusi
(-) Tidak dilakukan
e) Ausskultasi
(-) Tidak dilakukan
f) Gerak Dasar
Gerak Aktif
C. Pemeriksaan Sensibilitas:
Dapat merasakan sedikit sensasi panas dan dingin
Dapat merasakan sedikit sensasi tajam dan tumpul
20 cm 26 cm 24
30 cm 24 cm 23
40 cm 21 cm 20
TEST SPESIFIK
A. Drop Arm Test
Drop arm test dilakukan dengan cara pasien diminta mengankat bahunya setinggi
90° dan terapis memfiksai pergelangan tangan pasien, minta pasien untuk
menurunkan bahunya secara perlahan.
Pemeriksaan ULTT median nerve dilaksanakan dengan memberikan beberapa tahapan gerakan seperti Shoulder
girdle depression, Elbow extension, Exorotation of the whole arm, Wrist, finger and thumb extension.
Sedangkan pemeriksaan Radial Nerve dilakukan dengan memberikan gerakan Shoulder girdle depression,
Elbow extension, Medial rotation of the whole arm, Wrist, finger and thumb flexion. Hasil pemeriksaan Median
Nerve negatif karena pasien tidak mengalami nyeri kesemutan pada fosa kubiti,juga tidak merasakan nyeri
menjalar ke bawah dominasi sepanjang sisi anterior lengan bawah dan tangan (3 jari pertama dan separuh jari ke
empat). Hasil pemeriksaan Radial Nerve positif karena pasien merasaka nyeri kesemutan ada fosa kubiti,
menjalar ke bawahdominasi sepanjang sisi radial lengan bawah dan tangan (ibu jari / sisi radial).
UNDERLYING PROCESS
trauma
overstretch
(bahu kiri)
keterbatasan gerak
latihan gerak ROM ES dengan arus IDC
aktif dan pasif
FUNCTIONAL
IMPAIRMENT DISABILITY
LIMITATION
a. Jangka pendek :
Mengurangi nyeri
Meningkatkan kekuatan otot
b. Jangka Panjang
Peningkatan kemampuan fungsional otot
Memulihkan dan mencegah cedera berulang
RENCANA TINDAKAN
Teknologi Fisioterapi :
b. Terapi Latihan :
active passive dan active resisted
tujuan : untuk meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki
ROM, dan mengatasi atrofi
PROGNOSIS
nyeri diam 4
nyeri gerak 5
nyeri tekan 5
HASIL EVALUASI AKHIR
D. Pemeriksaan Atrofi dengan Antropometri
lengan kanan lengan kiri (cm)
titik patokan dari T1 T2 T3 T4 T5 T6
acromion ke distal
10 cm 30 cm 28 28 28 28 29 29
20 cm 26 cm 24 24 24 24 25 25
30 cm 24 cm 23 23 23 23 23 24
40 cm 21 cm 20 20 20 20 21 21
F. Pemeriksaan ULTT
-ULTT 1 hasil pemeriksaan positif karena pasien mengalami nyeri pada fosa kubiti, juga
nyeri menjalar ke bawah sepanjang sisi anterior dan radial lengan bawah dan tangan, pasien
juga mengalami sensasi kesemutan pada 3 jari pertama, dan ada subyek yang merasa terulur
pada depan bahu.
-ULTT 2a, Hasil pemeriksaan Median Nerve negatif karena pasien tidak mengalami nyeri
kesemutan pada fosa kubiti,juga tidak merasakan nyeri menjalar ke bawah dominasi
sepanjang sisi anterior lengan bawah dan tangan (3 jari pertama dan separuh jari ke empat).
-ULTT 2b, Hasil pemeriksaan Radial Nerve positif karena pasien merasaka nyeri kesemutan
ada fosa kubiti, menjalar ke bawahdominasi sepanjang sisi radial lengan bawah dan tangan
(ibu jari / sisi radial).
EDUKASI
Thatte MR, Babhulkar S, cedera pleksus Hiremath A. Brachial pada orang dewasa:
Diagnosis dan strategi perawatan bedah. Ann Indian Acad Neurol . 2013; 16 (1):
26-33. doi: 10.4103 / 0972-2327.107686