4. Refleks Swallowing
Muncul ketika benda-benda yang dimasukkan kedalam mulut, seperti puting
susu ibu dan bayi akan berusaha menghisap lalu menelan. Proses menelan ini yang
disebut reflek swallowing. Reflek ini tidak akan hilang
5. Reflek berkedip atau reflek corneal
Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba – tiba atau pada pandel
atau obyek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup, jika tidak ada maka
menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial.
6. Reflek Pupil
Pupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, reflek ini harus sepanjang hidup.
7. Reflek Glabela
Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata) menyebabkan mata
menutup dengan rapat
8. Refleks tonic neck
Ketika kedua tangan bayi diankat, bayi akan berusaha mengankat kepalanya
Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan posisi ini atau jika reflek initerus
menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi dimungkinkan mengalami gangguan pada
neuron motorik atas. Berdasarkan penelitian, reflek tonickneck merupakan suatu
tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang akan menyiapkan bayi untuk
mencapai gerak sadar. Refleks ini sangat nyata pada 2 atau 3 bulan dan menghilang
sekitar 4 bulan.
9. Refleks tonic Labyrinthine / labirin
Pada posisi telentang, reflek ini dapat diamati dengan menggangkat tungkai
bayi beberapa saat lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akan bertahan sesaat,
kemudian jatuh. Reflek ini akan hilang pada usia 6 bulan
10. Refleks palmar grasping
Bayi baru lahir menggenggam/merenggut jari ibu jika ibu menyentuh telapak
tangannya. Genggaman tangan ini sangat kuat hingga ia bisa menopang seluruh berat
badan jika ibu mengangkatnya dengan satu jari tergenggam dalam setiap tangannya.
Gerakan refleks ini juga terdapat ditelapak kaki yang melengkung saat di sentuh.
Gerakan refleks ini hilangs etelah beberapa bulan. Ia harus belajar menggenggam
dengan sengaja.Menurun setelah 10 hari dan biasanya menghilang setelah 4
bulan.Untuk gerakan kaki berlanjut hingga 8 bulan.
Sumber : ” Bayi Anda Tahun Pertama ” oleh Paula Kelly, Arcan Jakarta