Anda di halaman 1dari 5

Anatomi Lutut

Lutut dirancang untung mobilitas dan stabilitas, secara fungsional bekerja untuk memperpanjang
dan memperpendek ekstremitas bawah untuk menaikkan atau menurunkan tubuh dan memberi
ruang gerak pada kaki. Secara anatomi sendi lutut adalah sendi yang paling kompleks dan terdiri
dari 3 sendi yaitu sendi Tibiofemoral, sendi Patellofemoral dan sendi Proximal Tibiofibular.
Tulang-tulang yang menyusun sendi lutut adalah Femur, Tibia, Patella dan Fibula. Sendi lutut
termasuk jenis Synovial Hinge Joint dengan gerakan fleksi dan ekstensi. Fungsi sendi lutut ini
untuk menopang tubuh, penumpu berat badan, pembentuk postur tubuh, dan berfungsi seperti
menendang ( Bisa, 2018 )

Tulang-Tulang Penyusun

a. Femur
Femur atau tulang paha adalah tulang yang terberat dan terpanjang. Panjangnya kira-kira
seperempat sampai sepertiga panjang badan. Pada sikap berdiri Femur menyalurkan berat
badan dari panggul ke Tibia. Femur terdiri dari sebuah batang tulang dan dua ujung, atas,
dan bawah. Pada ujung atas terdapat Femoral Head, Femoral Neck dan dua trokanter,
mayor dan minor. Pada ujung bawah terdapat dua kondilus yang melengkung bagai spiral
kondilus medial dan lateral ( Santoso, dkk. 2018 ).
b. Patela
Patela atau tempurung lutut adalah tulang sesamoid bentuk segitiga berdiameter sekitar 5
cm yang tertanam dalam tendon insersio otot Quadriceps Femoris. Bila otot ini lemas,
Patela dapat digerakan kekiri dan kanan dan sedikit keatas dan kebawah. Patela mempunyai
dua permukaan, anterior, dan artikuler; punya tiga tepi, superior, medial, dan lateral
( Santoso, dkk. 2018 ).
c. Tibia
Tibia atau tulang kering merupakan tulang terpanjang dan terberat setelah Femur. Letaknya
pada bagian medial tungkai bawah. Pada sikap berdiri tulang ini menyalurkan beban dari
Femur ke tumit dan kaki. Permukaan Anterior Tibia merupakan tempat menempelnya
ligamen Patella ( Santoso, dkk. 2018 ).
d. Fibula
Fibula terletak disebelah lateral tungkai bawah, kira-kira sejajar dengan Tibia. Panjangnya
hampir sama dengan Tibia, dan sangat ramping. Kedua ujungnya agak melebar. Fibula
membentuk sendi sinovial dengan Tibia diatas dan dengan talus dibawah. Bagian
tengahnya dihubungkan dengan Tibia oleh membran interoseus. Tulang ini tidak
menanggung berat badan, karena bagian tengahnya terbungkus otot, hanya teraba di kedua
ujungnya ( Santoso, dkk. 2018 ).

Gambar 1 tulang penyusun

Ligament pada lutut

Pada sendi lutut terdapat empat ligamen yang berfungsi untuk mempertahankan stabilitas lutut.

a. Ligamen Kolateral Medial


Ligamen ini membentang antara Epikondilus Medial Femur dan Kondilus medial Tibia,
berfungsi melindungi sisi medial lutut dari tekanan yang berasal dari sisi lateral lutut / daya
valgus ( Boroh, Cahyani. 2016 ).
b. Ligamen Kolateral Lateral
Ligamen ini disebut juga ligamen Fibula karena membentang dari Epikondilus Lateral
femur ke Kaput Fibula. Fungsinya adalah untuk mencegah sisi lateral lutut bengkok ke
arah lateral akibat dorongan dari sisi medial / daya varus ( Boroh, Cahyani. 2016 ).
c. Ligamen Krusiatum Anterior
Ligamen ini membentang antara Kondilus Lateral Femur dan area Interkondilus Anterior
pada Tibia, serta memiliki fungsi yang sangat penting untuk mencegah Tibia bergeser
terlalu jauh ke depan. Cedera sering terjadi pada ligamen ini akibat tekukan atau rotasi lutut
( Boroh, Cahyani. 2016 ).
d. Ligamen Krusiatum Posterior
Ligamen yang membentang antara permukaan Anterior Kondilus Medial Femur dan area
Interkondilus Posterior Tibia ini berfungsi mencegah pergeseran Tibia ke arah posterior
( Boroh, Cahyani. 2016 ).

Gambar 2 ligamen pada lutut

Tulang Rawan ( Meniskus )

Pada bagian tepi permukaan ujung proksimal tibia terdapat tulang rawan yang disebut meniskus.
meniskus berfungsi sebagai peredam tekanan yang diterima oleh sendi lutut dan juga
mendistribusikan berat secara merata antara tibia dan femur. Terdapat dua meniskus, yaitu :

Meniskus medial (fibrokartilago semilunar internal) Bagian anterior meniskus ini melekat pada
sisi anterior Fosa Interkondilus Tibia dan terletak di depan ligamen Krusiatum Anterior; sedangkan
bagian posteriornya melekat pada sisi posterior Fosa Interkondilus Tibia dan terletak di antara
perlekatan Meniskus Lateral dan ligamen Krusiatum Posterior.
Meniskus lateral (fibrokartilago semilunar eksternal) Meniskus ini berbentuk seperti lingkaran dan
meliputi area permukaan sendi yang lebih luas dibandingkan meniskus medial. Ujung anteriornya
melekat di depan eminensia Interkondilus Tibia pada sisi latero-posterior ligamen Krusiatum
Anterior dan menyatu dengan ligamen tersebut. Sedangkan ujung posteriornya melekat di sisi
belakang Eminensia Interkondilus Tibia dan di depan ujung posterior Meniskus Medial. ( Boroh,
Cahyani. 2016 )

Otot Penggerak Pada Lutut


Pada sendi lutut terdapat dua kelompok otot yaitu otot-otot quadriceps femoris dan otot-otot
hamstring

Otot penggerak Fleksor lutut

Otot-otot Hamstring berorigo pada Tuberositas Ischiadika dan terdiri dari m. Semitendinosus
yang berinsersio di permukaan Medial Tibia, m. Semimembranosus yang berinsersio pada
Condilus Medial Tibia, dan m. Biseps Femoris berinsersio pada sisi Lateral Caput Fibula. Otot-
otot ini berperan dalam gerakan fleksi sendi lutut. ( Boroh, Cahyani. 2016 )

Otot penggerak Ekstensor lutut

Otot Quadriceps femoris terdiri dari muskulus Rectus Femoris, m. Vastus Intermedius, m. Vastus
Lateralis dan m. Vastus Medialis. Kelompok otot ini berperan sebagai ekstensor lutut jika kaki
tidak menapak ke lantai dan sebagai deselerator atau penahan lutut saat kaki menapak di lantai.
Keempat tendon dari otot-otot tersebut menyatu dan berinsersi pada bagian anterior Patella.
( Boroh, Cahyani. 2016 )

Daftar Pustaka

Iman Santoso, Ikke Dwi Kartika Sari, Mita Noviana, Riza Pahlawi. 2018. Penatalaksanaan
Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament Sinistra Grade III Akibat
Ruptur Di RSPAD Gatot Soebroto. Jurnal vokasi Indonesia Volume 6, Nomer 1.
Maksimus Bisa. 2018. Intervensi Mulligan Mobilization With Movement lebih Baik Dari
semisquat Exercise dalam Meningkatkan Fungsional Sendi Lutut Pada Kasus Chondromalacia
Patella. Jurnal Dinamika Pendidikan Volume 11, Nomer 3.

Zeth Boroh, Nani Cahyani. 2016. Penatalaksanaan Cedera Tendinitis Patella Pada Atlet
Bulutangkis. Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2.

Anda mungkin juga menyukai