cedera listrik

Anastassios C. Koumbourlis, MD, MPH

Cedera listrik adalah bentuk astating relatif jarang terjadi tetapi
berpotensi dev- cedera multisistem dengan morbiditas dan mortalitas yang
tinggi. Sebagian besar cedera listrik pada orang dewasa terjadi di tempat
kerja-, sedangkan anak-anak yang terkena terutama di rumah. Di alam,
cedera listrik terjadi karena petir, yang juga membawa kematian tertinggi.
Keparahan cedera tergantung pada intensitas arus listrik (ditentukan oleh
tegangan dari sumber dan perlawanan dari korban), jalur mengikuti melalui
tubuh korban, dan durasi kontak dengan sumber arus . kematian yang
segera dapat terjadi baik dari saat ini yang disebabkan ventrikel fi brillation
atau asistol atau dari pernapasan sekunder untuk kelumpuhan pernapasan
pusat
sistem kontrol atau karena kelumpuhan otot-otot pernapasan. Kehadiran luka
bakar yang parah (umum cedera listrik tegangan tinggi), nekrosis miokard, tingkat
cedera sistem saraf pusat, dan kegagalan sekunder beberapa organ sistem
menentukan morbiditas berikutnya dan prognosis jangka panjang. Tidak ada
spesifik terapi untuk cedera listrik, dan manajemen adalah gejala. Meskipun
kemajuan di unit perawatan intensif, dan terutama dalam perawatan luka bakar,
telah meningkatkan hasilnya, pencegahan tetap merupakan cara terbaik untuk
meminimalkan prevalensi dan keparahan cedera listrik. (Crit Perawatan Med 2002;
30 [Suppl.]: S424-S430)
K EY W ords: tinggi dan tegangan rendah cedera listrik; keringanan; kegagalan beberapa
organ sistem

SEBUAH
tively penemuan baru, mans azasi selalu
mantan diajukan cedera listrik yang disebabkan oleh
petir. Kekuatan menghancurkan petir dipandang
dengan kagum, dan dimengerti, itu dikaitkan dengan
kekuatan supranatural. Zeus, penguasa para dewa
Yunani kuno, characteris- tically digambarkan
memegang petir, yang ia digunakan sebagai
peringatan atau hukuman terhadap mereka yang
tidak taat padanya. Penemuan dan meluasnya
penggunaan ity listrik-di pertengahan 1800-an
mengambil (sampai batas tertentu) daya listrik
supranatural aura surround- ing tetapi, sebagai
imbalannya, membuat cedera listrik masalah umum
di tempat kerja atau di rumah, dengan pertama listrik
kematian yang tercatat di Perancis pada tahun 1879
(1).
Meskipun perbaikan yang signifikan dalam keamanan
produk, cedera listrik masih merupakan penyebab banyak
kematian dan morbiditas mampu mempertimbangkan-.
cedera listrik (mantan cluding petir) bertanggung jawab atas
500 kematian per tahun di Amerika Serikat. Sedikit lebih
dari setengah dari mereka terjadi di tempat kerja dan
merupakan penyebab utama keempat yang berhubungan
dengan pekerjaan trau- kematian matic (5-6% dari kematian
semua pekerja)
Dari Divisi Pediatric Critical Care, College of Dokter dan Ahli
Bedah dari Columbia University, Rumah Sakit Morgan Stanley
Anak dari New York Pres- byterian, New York, NY.
Hak Cipta © 2002 oleh Lippincott Williams & Wilkins
DOI: 10,1097 / 01.CCM.0000035099.55766.EA
(2). Electrocutions di akun rumah untuk 200 kematian
per tahun, dan mereka sebagian besar terkait dengan
gangguan fungsi atau penyalahgunaan produk
listrikkonsumen (3).eratnya
lthough adalah cedera listrik
sebuah juga merupakan
penyebab morbiditas yang cukup besar.
memperhitungkan luka bakar listrik untuk sekitar 2-3%
dari semua luka bakar pada anak-anak yang
memerlukan perawatan gawat darurat ( 2000 kasus
per tahun). Sebagian besar luka bakar listrik pada
anak-anak terjadi di rumah dan berhubungan dengan
kabel listrik dan perluasan (sekitar 60-70% dari
insiden) dan dengan outlet dinding, yang
menyumbang 10-15% dari kasus (3) . Petir
bertanggung jawab untuk rata-rata 93 kematian setiap
tahunnya di Amerika Serikat, sedangkan morbiditas
yang diperkirakan 5 sampai 10 kali lebih tinggi dari itu
karena bentuk-bentuk lain dari cedera listrik. (4)
Karena cedera listrik parah cenderung terjadi
terutama di tempat kerja, mereka biasanya
melibatkan orang dewasa, dan karena itu, mereka
account untuk hanya sebagian kecil dari jumlah
keseluruhan penerimaan ke unit perawatan intensif
anak (ICU). Namun, mengingat bahwa baik di
rumah dan lingkungan kerja yang penuh perangkat
bertenaga listrik, potensi cedera disengaja pernah
hadir, dan untuk itu diperlukan intensivist untuk
mengetahui karakteristik dan prinsip-prinsip
pengelolaan jenis cedera. Yang paling penting
adalah kemungkinan cedera listrik iatrogenik di
ICU (dan di ruang operasi dan elektrofisiologi
suite), di mana beberapa prosedur per- dibentuk
memanfaatkan energi tegangan tinggi untuk diagnostik
dan terapi tujuan (misalnya, de fi brillators, alat pacu
jantung, perangkat kal electrosurgi-) (5-8).
PRINSIP LISTRIK
Listrik adalah aliran elektron (partikel luar
bermuatan negatif dari sebuah atom) melalui
konduktor. Sebuah objek yang mengumpulkan
elektron menjadi nega- tively dikenakan biaya, dan
ketika elektron fl ow jauh dari objek ini melalui ductor
con, mereka menciptakan arus listrik, yang diukur
dalam ampere. Kekuatan yang menyebabkan
elektron untuk fl ow adalah tegangan, dan diukur
dalam volt. Ada- hal yang menghambat aliran
elektron melalui konduktor menciptakan resistensi,
yang diukur dalam ohm (1). Cedera trical
elektroforesis akan terjadi ketika seseorang datang
ke dalam kontak dengan pro saat diperkenalkan oleh
seorang sumber. sumber ini bisa menjadi salah satu
buatan manusia (misalnya, saluran listrik dari
perusahaan utilitas) atau satu alam, seperti petir.
Daya listrik yang dihasilkan dan ditransmisikan melalui
sistem tiga tor conduc- dengan tegangan yang sama namun
dengan bentuk yang disebabkan oleh gelombang yang
mencapai puncaknya pada fase yang berbeda. sistem tiga-fase
ini memungkinkan untuk generasi yang lebih efisien dan
transmis- sion kekuasaan. saluran listrik yang digunakan oleh
perusahaan utilitas yang dikelompokkan ed sesuai dengan
tegangan mereka dari fase ke fase, dan mereka berkisar dari
“rendah” (ketika mereka membawa

S424 Crit Perawatan Med 2002 Vol. 30, No. 11 (Suppl.)

? 600 V) untuk “ultrahigh” (dengan tegangan dari 1
juta volt). Utilitas jaringan listrik dengan tegangan
tinggi cenderung berada di daerah yang jarang
penduduknya, dan karena itu, kemungkinan kontak
disengaja dengan mereka relatif terbatas untuk
populasi umum (9).
Melalui suksesi transformator, tegangan secara
bertahap berkurang, dan kabel listrik yang
mendistribusikan listrik untuk rumah, bangunan, dan
umum indus- mencoba membawa tegangan rendah,
didefinisikan oleh Na tional Electrical Code sebagai 600
V. Kebanyakan rumah dan bangunan di Amerika Serikat
dan Kanada memiliki 120/240 V, sistem fase tunggal
yang menyediakan 240 V untuk peralatan daya tinggi
dan 120 V untuk penggunaan umum. Akun-akun yang
terakhir untuk sebagian besar cedera disengaja.
Tegangan rumah tangga di sebagian besar mencoba
negara- lainnya (Eropa, Australia, Asia) biasanya lebih
tinggi (220 V) (9). Tabel 1 menunjukkan efek fisiologis
yang berbeda dari arus listrik yang dihasilkan oleh
umum tegangan ditahan rumah-.
arus listrik ada dalam dua bentuk, arus
bolak-balik (AC) dan rect saat di- (DC). Di bekas,
yang trons elektroforesis fl ow kembali dan balik
melalui con- sebuah
ductor secara siklik. Jenis saat ini adalah yang paling
umum digunakan di rumah tangga dan kantor-kantor,
dan itu standar-terwujud dengan frekuensi 60 siklus /
detik (60 Hz). Ketika saat ini adalah langsung, trons
elektroforesis fl ow hanya dalam satu arah (1, 10). Jenis
saat ini diproduksi oleh baterai ous variabel- dan
digunakan dalam peralatan ical med- tertentu seperti
brillators de fi, alat pacu jantung, dan pisau bedah
listrik. Al meskipun AC dianggap sebagai cara fi sien
jauh lebih ef pembangkit dan distribut- ing listrik, juga
lebih berbahaya daripada DC (sekitar tiga kali) be-
menyebabkan hal itu menyebabkan otot tetanik tions
berdasarkan kontrak yang memperpanjang kontak dari
vic yang - tim dengan sumber (10). Masalah keamanan
ini lebih efisiensi menjadi salah satu yang dominan di
hari-hari awal listrik ketika Thomas Edison (yang
mengembangkan dan pop ularized DC) adalah
bertempur melawan George Westinghouse (yang
mengembangkan AC). Untuk il- lustrate sifat berbahaya
dari AC, anak Edi- meyakinkan Negara New York legis-
lature menggunakan AC untuk pertama hukuman mati
oleh listrik (diciptakan sebagai “Westing- Bertempat”).
Petir adalah bentuk DC yang terjadi ketika
perbedaan listrik antara
thundercloud dan tanah mengatasi sifat isolasi dari
udara-daerah sekitarnya. Arus dari sambaran petir
naik ke puncaknya pada sekitar 2 detik, dan itu hanya
berlangsung selama 1-2 msec. Tegangan pemogokan
ning daerah abu adalah lebih dari 1.000.000 V dan
dapat menghasilkan arus
200.000 A.
Transformasi energi listrik panas dapat
menghasilkan suhu setinggi 50.000 ° F. Namun,
durasi sangat pendek mencegah petir menyambar
benda dari mencair (11, 12). TA ble 2 hadiah
perbandingan antara karakteristik utama dan efek
cahaya-ning vs tinggi dan rendah tegangan arus
listrik.
DETERMINAN LISTRIK
CEDERA
Cedera listrik melibatkan kedua mekanisme
langsung dan tidak langsung. Kerusakan langsung
disebabkan oleh efek yang sebenarnya bahwa arus
listrik memiliki berbagai jaringan tubuh (misalnya,
miokardium) atau dengan konversi listrik menjadi
energi termal yang bertanggung jawab untuk berbagai
jenis luka bakar. cedera tidak langsung cenderung
marily pri hasil tractions con- otot yang parah
disebabkan oleh cedera listrik.

Secara umum, jenis dan tingkat cedera listrik

Tabel 1. efek patofisiologis dari intensitas yang berbeda dari arus listrik
tergantung pada intensitas (ampere) dari arus

Intensitas saat ini Efek kemungkinan

listrik (1). Menurut hukum Ohm, arus listrik
sebanding dengan tegangan sumber dan
1 mA Kesemutan; hampir tidak tampak berbanding terbalik dengan resistansi konduktor:
16 mA Maksimum seseorang saat ini dapat memahami dan “melepaskan” tegangan arus / resistance (1). Dengan demikian,
7-9 mA “Biarkan-pergi” saat ini untuk pria rata-rata
paparan dari bagian tubuh yang berbeda dengan
6-8 mA “Biarkan-pergi” saat ini untuk seorang wanita rata-rata
tegangan yang sama akan menghasilkan arus
3-5 mA “Biarkan-pergi” saat ini untuk rata-rata anak
16-20 mA Tetani otot skeletal yang berbeda (dan dengan perpanjangan, tingkat
20-50 mA Kelumpuhan otot pernapasan; pernapasan kerusakan yang berbeda) karena resistensi
50-100 mA Ambang batas untuk ventrikel fi brillation bervariasi signif- icantly antara berbagai jaringan
2A ada detak jantung
(10). Yang paling resistensi ditemukan dalam
15-30 A pemutus sirkuit rumah tangga biasa
240 A intensitas maksimal saat rumah tangga (AS) saraf, darah, selaput lendir, dan otot; itu

Berdasarkan data yang diperoleh dari Referensi 1, 9, dan 10.

Meja 2. Perbandingan antara petir, tegangan tinggi, dan tegangan rendah cedera listrik

Petir Tegangan tinggi Tegangan rendah

Tegangan, V 30 10 6 1.000 600 ( 240)

Saat ini, A 200.000 1.000 240
Durasi segera Singkat berkepanjangan
Jenis arus DC DC atau AC sebagian besar AC
henti jantung (penyebab) ada detak jantung Ventrikel fi brillation Ventrikel fi brillation
pernapasan (penyebab) cedera langsung SSP trauma tidak langsung atau kontraksi tetanik otot kontraksi tetanik otot pernafasan
pernafasan
Kontraksi otot Tunggal DC: tunggal; AC: tetanik Berhubung dgn tetanus
luka bakar Langka, superfisial Umum, yang dalam Biasanya superfisial
rhabdomyolysis Luar biasa Sangat umum Umum
cedera tumpul (penyebab) Ledakan efek, gelombang kejut kontraksi otot, jatuh Jatuh (jarang)
Kematian (akut) Sangat tinggi Moderat Rendah

DC, arus searah; AC, arus bolak-balik; SSP, sistem saraf pusat.

Crit Perawatan Med 2002 Vol. 30, No. 11 (Suppl.) S425

resistensi tertinggi ditemukan di tulang, lemak, dan
tendon. Kulit memiliki resistensi menengah (10).
Dari sudut pandang praktis, orang bisa
membuat perbedaan antara hambatan eksternal
(diwakili oleh kulit) dan resistansi internal (yang
mencakup semua jaringan lain) dari tubuh. Kulit
adalah resistor utama terhadap arus listrik, dengan
resistance berkisar pada orang dewasa antara
40.000 dan 100.000 , Tergantung pada ketebalan
(yaitu, tebal kulit, semakin tinggi ketahanan).
Dengan demikian, intensitas sengatan listrik yang
dihasilkan oleh tegangan tertentu akan bervariasi
antara korban seks yang berbeda dan usia.
Misalnya, paparan tegangan umum rumah tangga
(120 V) dari buruh dewasa dengan tebal, telapak
tangan kapalan yang resistensi mungkin lebih dari
100.000 akan membuat saat ini sekitar 1 mA, yang
nyaris tak terlihat. Sebaliknya, eksposur yang sama
pada bayi yang baru lahir yang kulitnya sangat tipis
dan memiliki kandungan air yang tinggi (yang nyata
menurunkan ketahanan) mungkin akan menyebabkan
cedera yang signifikan. Bahkan lebih penting
daripada ketebalan adalah kelembaban dari kulit (1,
10, 13). Kehadiran keringat sederhana dapat
menurunkan resistensi kulit untuk 1000
. kulit basah (misalnya,
listrik dari seseorang di bak mandi atau di kolam renang)
menawarkan hampir tidak ada hambatan sama sekali,
sehingga menghasilkan intensitas maksimal saat ini yang
tegangan dapat menghasilkan. membran lembab lendir
juga memiliki ketahanan diabaikan, sehingga
memaksimalkan saat apapun dengan yang mereka
datang ke dalam kontak. Hal ini menyebabkan signifikan
cedera orofasial untuk bayi dan balita yang cenderung
menempatkan kabel hidup di mulut mereka.
Resistensi dari internal tubuh terdiri dari semua
jaringan lain dan diperkirakan antara 500 dan 1000 .
Meskipun tulang, tendon, dan lemak memberikan
perlawanan yang paling untuk arus listrik, mereka
tidak mungkin titik kontak. Ketika terkena arus listrik,
mereka cenderung untuk memanaskan dan
mengentalkan sebelum melakukan arus (10). Saraf
dan pembuluh darah, di sisi lain, adalah konduktor
terbaik: mantan karena mereka dirancang untuk
membawa arus listrik dan yang terakhir karena
kandungan air yang tinggi mereka. Ia telah
mengemukakan bahwa sifat ini membuat jalur yang
paling perlawanan untuk saat ini setelah memasuki
tubuh, sehingga mempengaruhi terutama saraf dan
pembuluh darah. Pada kenyataannya, tampaknya
bahwa jaringan internal tindakan tubuh sebagai
single
S426
resistor dan bukan sebagai ringkasan dari resistor tiple
multitafsir (14).
Durasi kontak dengan arus trical elektroforesis
merupakan nant kegigihan penting dari cedera. Dengan
demikian, sengatan listrik yang disebabkan oleh AC akan
menghasilkan cedera lebih besar dari shock yang
disebabkan oleh DC dari ampere yang sama karena DC
menyebabkan kontraksi otot tunggal yang “melempar”
yang vic- tim jauh dari sumber listrik, sehingga
meminimalkan cedera (10 ). Ini ences berbeda- memiliki
praktis signifikansi hanya pada tegangan rendah,
sedangkan di tegangan tinggi, baik arus memiliki efek
yang sama.
Jalur arus melalui tubuh (dari entri untuk titik
keluar) menentukan jumlah organ yang terpengaruh
dan, sebagai hasilnya, jenis dan keparahan cedera.
Penentuan jalur listrik adalah penting baik bagi
manajemen akut dan untuk over semua prognosis.
Sebuah jalur paralel vertikal dengan sumbu tubuh
yang paling peluang dilakukannya gerous karena
melibatkan hampir semua organ vital (sistem saraf
pusat, jantung, otot pernafasan, dan pada wanita
nant preg-, rahim dan janin). Sebuah jalur horisontal
dari tangan ke tangan akan mengampuni otak tapi
masih bisa berakibat fatal karena keterlibatan
jantung, otot tory respira-, atau sumsum tulang
belakang. Sebuah jalur melalui bagian bawah tubuh
dapat menyebabkan kerusakan lokal yang parah
tapi akan masalah.Safe_mode cakap tidak
mematikan (15).
Sedangkan sengatan listrik dari garis tegangan
rendah disampaikan pada kontak korban dengan
sumber, cedera tegangan tinggi, saat ini dilakukan
dari sumber ke orang melalui busur be- kedepan
setiap kontak fisik yang sebenarnya dibuat. busur
dapat membentuk ke dalam atau di atas tubuh
seseorang. Busur dapat menghasilkan suhu yang
sangat tinggi (sampai 5000 ° C) yang biasanya
bertanggung jawab atas cedera termal parah dari
tegangan tinggi (9). Petir saat menyerang korban
dengan cara yang sama sekali berbeda dari
tegangan rendah atau tinggi. Setidaknya empat
mode utama dari cedera petir telah dijelaskan:
pemogokan rect di-, di mana jalur utama arus petir
adalah melalui korban; sisi abu fl, di mana serangan
langsung ke obyek (atau seseorang) diikuti oleh
keluarnya ondary sek- dari objek untuk korban di
sekitarnya; potensial langkahnya, di mana
pencahayaan menyentuh tanah dan kemudian
memasuki tubuh korban dari satu kaki dan keluar
dari kaki lainnya; dan fl ash lebih fenomena, ketika
mengalir fl energi luar tubuh, sering menyebabkan
tion vaporiza- air permukaan dengan efek ledakan
untuk pakaian dan sepatu (9-11).
LISTRIK CEDERA UNTUK
JARINGAN KHUSUS DAN
ORGAN
Cedera listrik harus dilihat dan dikelola sebagai
cedera multisistem, dan hampir tidak ada organ yang
pro dideteksi menentangnya. Meskipun cedera
multisistem bisa sangat luas, itu adalah: kerusakan
usia ke organ vital yang mungkin memerlukan
perawatan intensif dan rekening untuk ities fatal-.
Potensi paling penting inju- luka adalah sebagai
berikut:
Sistem kardiovaskular
Patofisiologi. Cedera listrik dapat mempengaruhi
jantung dalam dua cara: dengan menyebabkan
nekrosis langsung miokardium dan dengan
menyebabkan disritmia jantung. Untuk batas
tertentu, tingkat cedera miokard tergantung pada
tegangan dan jenis saat ini, menjadi lebih luas
dengan tegangan yang lebih tinggi, dan untuk setiap
tegangan yang diberikan, itu lebih berat dengan AC
daripada dengan DC. Cedera mungkin fokal atau dif-
sekering dan biasanya terdiri dari luas, diskrit, tambal
sulam kontraksi Band sis necro- melibatkan
miokardium, nodal tis- sue, jalur konduksi, dan arteri
nary coro- (16-19).
gangguan irama dapat pro teknya dengan paparan
sewa yang ditonton relatif rendah. Sebuah saat ini lebih
dari 50-100 mA (yang kurang dari setengah dari saat
ini maksimal yang bisa dihasilkan setelah expo- yakin
untuk saat ini rumah tangga biasa) dengan
tangan-ke-tangan atau tangan-ke-kaki transmis- sion
dapat menyebabkan ventrikel fi brillation. Paparan
tegangan tinggi arus (AC atau
DC) kemungkinan besar akan menyebabkan ventrikel
detak jantung. Petir bertindak sebagai countershock
mic cos- besar yang menyebabkan macet jantung.
Menariknya, karena otomatisitas melekat jantung,
irama sinus dapat secara spontan kembali (20).
Berbagai lainnya (biasanya sementara) disritmia
jantung telah dilaporkan di selamat dari cedera listrik,
dan patogenesis mereka agak tidak jelas dan
kemungkinan besar multifaktorial. Kemungkinan
anisms mech- termasuk fokus aritmogenik karena
nekrosis miokard, perubahan dalam Na -K -adenosine
trifosfatase con centration, dan perubahan
kemampuan perme- membran miosit. Akhirnya,
cedera dan irama gangguan jantung dapat
disebabkan oleh anoxic cedera dalam kasus-kasus
di mana pernapasan mendahului cedera ke jantung.
Meskipun tertunda rhythmias dys- yang mungkin,
mereka cenderung skr oc- hanya pada pasien yang
memiliki beberapa lainnya
Crit Perawatan Med 2002 Vol. 30, No. 11 (Suppl.)
membentuk disritmia pada presentasi. Akhir
disritmia mungkin karena arrhythmogenic fokus
sekunder untuk nekrosis miokard merata dan
terutama karena cedera dari node SA (16-21).
Cedera listrik dapat menyebabkan efek langsung
dan tidak langsung di tempat tidur vaskular, yang
karena kadar air yang tinggi, adalah konduktor yang
sangat baik. Efek dari arus listrik bervariasi antara
kapal ukuran yang berbeda. arteri besar tidak akut
SETELAH fected karena mereka ow fl cepat
memungkinkan mereka untuk mengusir panas yang
dihasilkan oleh arus listrik. Namun, mereka rentan
terhadap nekrosis medial, dengan formasi eurysm an-
dan pecah. kapal-kapal kecil yang akut terpengaruh
karena coagu- lation nekrosis dan cenderung
terpengaruh terutama sebagai akibat dari cedera
tegangan tinggi (tapi jarang dengan petir). cedera
vaskular di ekstremitas sangat mungkin
menyebabkan sindrom kompartemen yang kompromi
lebih lanjut sirkulasi (10, 22).
Manifestasi klinis. standstill jantung dan
ventrikel fi brillation jelas paling serius dari
komplikasi jantung cedera listrik dan selalu fatal
kecuali segera upaya tative resusci- yang
dilakukan. Namun, ada juga beberapa disritmia lain
yang memiliki prognosis yang lebih baik banyak. Di
antara yang paling umum adalah takikardia sinus
dan tidak spesifik ST- dan T gelombang
perubahan. defek konduksi, seperti berbagai
derajat blok jantung, Pork-blok dle-brunch, dan
perpanjangan interval QT, juga umum. Fi akhirnya,
takikardia supraventrikular dan fibrilasi atrium telah
dilaporkan. Dalam sebagian besar kasus, disritmia
ini tidak menyebabkan signifikan hemodinamik
kompromi. Pada echocardiogram, mungkin ada
beberapa depresi dari fraksi ejeksi kanan dan kiri
(16-20).
Cedera kulit dan Luka bakar
Patofisiologi. Paparan sewa yang ditonton
dihasilkan oleh sumber tegangan rendah (termasuk
sumber listrik rumah tangga) dapat menyebabkan
berbagai cedera kulit dari transformasi listrik
menjadi energi termal. Cedera dapat berkisar dari
eritema lokal untuk ketebalan penuh luka bakar.
Tingkat keparahan luka bakar tergantung pada
intensitas saat ini, area wajah sur-, dan durasi
paparan. luka bakar listrik tingkat pertama
membutuhkan paparan minimal 20 detik untuk arus
20 mA / mm 2, sedangkan derajat kedua atau ketiga
membakar membutuhkan paparan setidaknya
Crit Perawatan Med 2002 Vol. 30, No. 11 (Suppl.)
75 mA / mm 2, yang baik dalam kisaran mampu
menyebabkan ventrikel brillation fi (Table1). Dengan kata
lain, sebuah rawat pa- mungkin mati sebelum ada waktu
untuk menyebabkan signifikan permukaan luka bakar (9,
13, 23). Selain itu, karena perlawanan dari kulit dapat nyata
diubah oleh mendatang mois-, arus listrik dapat
ditransmisikan ke jaringan yang lebih dalam sebelum
menyebabkan fi tidak bisa kerusakan signifikan pada kulit.
arus listrik dapat dipertahankan oleh membangun struktur
tulang tahan struc-, dan panas dapat menyebabkan
koagulasi besar dan nekrosis otot yang mendalam dan
jaringan lain, hampir sepenuhnya hemat kulit. Dengan
demikian, berbeda dengan luka bakar yang disebabkan
oleh kebakaran, tingkat keparahan luka bakar pada kulit
tidak dapat digunakan untuk menilai tingkat cedera internal
dalam kecelakaan listrik dengan tegangan rendah (15,
23-25).
luka bakar yang lebih serius biasanya
disebabkan oleh paparan busur yang dibuat dalam
kecelakaan dengan arus tegangan tinggi ( 1000 V).
Dalam kasus tersebut, tingkat keparahan luka
bakar tidak hanya tergantung pada perature tem-
tetapi juga pada energi dalam busur. Paparan
busur dapat dengan cepat memecah epidermis
kulit (secepat 1 msec), sehingga menurunkan daya
tahan tubuh dengan yang ada pada organ internal
(500-1000 ). Kombinasi suhu tinggi dan arus tinggi
di busur menyebabkan berbagai luka bakar
termasuk: “luka bakar ush fl,” yang luka bakar
karena panas yang dihasilkan oleh busur; “Luka
bakar elektro,” karena bagian dari arus listrik
melalui tubuh; dan “fl ame luka bakar,” biasanya
dari pengapian pakaian. Luka bakar akibat petir
yang umum (hingga 89% dalam satu seri), tetapi
meskipun energi besar dan panas bahwa petir
menghasilkan, durasi pendek dan efek abu-over fl
memainkan peran protektif. Akibatnya, luka bakar
dalam terjadi hanya 5% dari korban (26). Ketika
mereka terjadi, luka bakar mungkin dari berbagai
jenis, termasuk parsial-ketebalan linear (terutama
di daerah konsentrasi keringat yang tinggi),
belang-belang (kelompok kecil, dalam, luka bakar
melingkar), termal (biasanya dari pengapian
pakaian atau kontak dengan benda logam ), dan
kenai luka bakar feath-.
disebutkan secara khusus harus dibuat dari luka
bakar listrik mulut pada anak-anak dan luka bakar yang
disebabkan oleh petir. Modus yang paling umum dari
sengatan listrik pada anak-anak adalah dari mengunyah
atau menggigit kabel listrik. Dalam kasus tersebut,
lengkung
dari arus melalui bibir menyebabkan luka bakar. luka
bakar mungkin ketebalan penuh, yang melibatkan
pembuluh mukosa, submukosa, cle mus-, saraf, dan
darah. Signifikan edema dan pembentukan eschar
tindak dalam beberapa jam setelah cedera. eschar
biasanya jatuh setelah 2-3 wks, yang kembali
ditempatkan oleh jaringan granulasi dan jaringan parut
yang dapat menyebabkan deformitas yang cukup.
Cedera pada arteri labial dapat menyebabkan sig- ni fi
kan perdarahan. Namun, karena eschar biasanya
meliputi arteri, perdarahan mungkin tidak hadir sampai
eschar yang jatuh hari setelah cedera awal (10,
28).
Manifestasi klinis. ifestations pria-klinis luka bakar
akan tergantung pada luas dan keparahan mereka.
Ketika fl ash luas dan ame luka bakar fl hadir pasien
diharapkan dapat mengembangkan hemodinamik
berat, otonom, tanggapan cardiopulmonary, ginjal,
abolic bertemu-, dan neuroendokrin yang menyertai
luka bakar lebih umum dan yang dijelaskan secara
rinci dalam bagian lain dari jurnal ini. Luka bakar yang
disebabkan oleh petir jarang memerlukan perawatan
khusus.
Sistem saraf
Patofisiologi. Meskipun cedera sistem saraf
(melibatkan pusat dan sistem saraf perifer) adalah
mon manifestasi klinis com- cedera listrik, tidak ada
spesifik histologis atau klinis fi nding yang
dianggap gnomonic patogenesis. Selanjutnya,
dalam banyak sikap in, cedera sistem saraf tidak
disebabkan oleh efek langsung dari sewa yang
ditonton listrik itu sendiri tetapi karena trauma atau
tion dysfunc- dari sistem organ lain (biasanya
mobil-diorespiratory).
Di antara efek langsung akut bijak pas- arus
listrik melalui otak, yang paling serius adalah
cedera pada pusat kontrol pernapasan bahwa hasil
pernapasan. saraf akut icits def- kranial dan kejang
juga dapat terjadi setelah cedera listrik ke otak.
cedera langsung ke sumsum tulang belakang
dengan transeksi di tingkat C4-C8 dapat terjadi
dengan tangan tangan-ke-fl ow. Bahkan relatif
intensitas rendah saat ini (30 mA) pada frekuensi
saat ini rumah tangga (60 Hz) dapat menginduksi fi
nite negara refraktori inde di persimpangan otot
neuro, menyebabkan kontraksi tetanik terus
menerus terlibat otot. Kontraksi tetanus adalah ble
responsi- untuk “mengunci-on” fenomena yang
mencegah tangan korban dari arating sep- dari
sumber listrik dan untuk sesak napas yang
disebabkan oleh kontraksi
S427
otot pernapasan. Di antara cedera tidak langsung
yang paling umum menyebabkan cedera sistem saraf
pusat yang signifikan adalah iskemia otak atau
anoksia sekunder untuk penangkapan kardiorespirasi
yg dan otak traumatik atau cedera tulang belakang
sekunder untuk jatuh. saraf perifer mungkin
menimbulkan kerusakan sekunder akibat luka bakar
lokal atau jebakan dari pembentukan bekas luka,
cedera vaskular, atau edema. Uppermotor neuro-de
CITS fi relatif umum, mempengaruhi terutama tungkai
bawah (10, 15, 29-33).
Manifestasi klinis. Kehilangan kesadaran,
kebingungan, dan gangguan recall cenderung
sangat umum di kalangan korban cedera listrik.
Jika tidak ada cedera terkait lainnya, mereka
cenderung untuk memulihkan dengan baik.
Disfungsi motor perifer dan saraf sensorik akut
menyebabkan berbagai motor dan sensorik CITS
de fi. Kejang, gangguan penglihatan, dan tuli dapat
hadir. Dalam kasus yang lebih parah yang
melibatkan perdarahan otak atau trauma lain atau
iskemik / cedera anoxic, pasien mungkin menjadi
koma. Hemiplegia atau quadriplegia umum dengan
signifikan sumsum tulang belakang cedera.
kelumpuhan sementara (keraunoparalysis) dan
ketidakstabilan otonom menyebabkan hipertensi
dan vasospasme perifer telah dijelaskan terutama
dalam konteks cedera listrik karena petir, dan
mereka diyakini hasil dari rilis besar katekolamin
(10, 15, 29-33).
Sistem pernapasan
Patofisiologi. Meskipun pernapasan adalah
salah satu penyebab umum kematian akut pada
cedera listrik serius, tidak ada spesifik luka pada
paru-paru atau saluran udara diatribusikan secara
langsung dengan arus listrik. pernapasan biasanya
merupakan hasil baik dari cedera langsung ke
pusat kontrol pernapasan, menyebabkan
penghentian respirasi, atau mati lemas sekunder
untuk kontraksi tetanik dari otot-otot pernapasan,
yang terjadi ketika thorax merupakan jalur terlibat
untuk arus listrik. Hal ini berspekulasi bahwa di
sejumlah korban jiwa itu sebenarnya cedera anoxic
daripada arus listrik yang menyebabkan cedera
permanen pada otak dan jantung. luka bakar pada
saluran udara atau menghirup asap beracun dan
puing-puing panas dapat terjadi, terutama dalam
kasus kecelakaan industri.
S428
saat tegangan tinggi yang mengetuk vic- tim ke
tanah.
Manifestasi klinis. Selain apnea dalam
kasus-kasus pernapasan, tients pa- mungkin
menunjukkan berbagai tidak spesifik pola
pernapasan yang mencerminkan-gangguan
gangguan-sistem organ lain (misalnya, hy- perpnea
atau hypopnea karena disfungsi sistem vous pusat
ner-, fl pergeseran cairan, disfungsi jantung, dan
nyeri) dan bukan dari spesifik cedera pada sistem
tory respira-. Tentu saja, seperti halnya dengan
hampir setiap penyakit kritis lainnya, vivors sur-
cedera listrik dapat mengembangkan komplikasi
pernafasan sebagai akibat dari cedera atau
pengobatan mereka (misalnya, akut sindrom
disfungsi pernapasan sek- ondary iskemia atau
agresif fl resusitasi cairan, ventilator pneumonia
-associated) (10).
Sistem lain
Di antara sistem organ lainnya yang dapat
menimbulkan kerusakan yang signifikan karena
cedera listrik, ginjal dari portance im- tertentu.
Meskipun cedera langsung dari arus listrik tidak
biasa, ginjal sangat rentan terhadap anoxic / cedera
iskemik yang menyertai cedera listrik yang parah.
Selain itu, kompromi pembuluh darah dan nekrosis
otot dapat menyebabkan kerusakan bular tu- ginjal,
yang menyebabkan gagal ginjal dari pelepasan
mioglobin dan fosfokinase kreatinin.
Sistem rangka mungkin memiliki membangun struktur
frac- baik dari otot tions berdasarkan kontrak parah atau
dari luka akibat jatuh dari ketinggian signifikan fi kan.
Fraktur lebih sering terjadi pada bagian atas tulang panjang
tungkai dan tulang belakang. Yang terakhir dapat
menyebabkan cedera tulang belakang, lebih rumit
masalahnya.
Mata dan telinga mungkin entry point untuk
sambaran petir dan menyajikan sejumlah masalah.
Sementara berjalan otomatis gangguan nomic dapat
menyebabkan fi xed pils Pu- setelah cedera petir
yang di berorganisasi dengan pasien sering tidak
sadar, dapat dianggap sebagai cedera otak parah
atau bahkan kematian. Sampai dengan 50% dari
tients pa- mungkin mengalami pecahnya selaput
panik tym- dan senso- kehilangan pendengaran
rineural sementara. Katarak adalah komplikasi yang
sangat umum dari cedera petir tapi jarang akut ini,
terutama setelah cedera petir (10, 12, 15).
MANAJEMEN CEDERA LISTRIK
Manajemen cedera listrik yang parah
memerlukan kombinasi cardio
resusitasi paru dan akut multitafsir tiple trauma
perawatan. Pengobatan umumnya mengikuti
prinsip yang sama dari anak dan dewasa resusitasi
sebagai cedera matic trau- lainnya. Jenis
perawatan bahwa korban cedera listrik
membutuhkan ies var- sesuai dengan jenis dan
tingkat keparahan cedera awal. Namun, ditions
con- tertentu perlu dievaluasi, dipantau, dan
dirawat di hampir semua kasus. Spesifik fi Cally
untuk pasien yang dirawat ICU, isu-isu berikut
harus dipertimbangkan:
● evaluasi menyeluruh untuk cedera tersembunyi (terutama
sumsum tulang belakang cedera) dan untuk toraks tumpul
atau trauma abdomen.
● Evaluasi Serial hati, pankreas, dan fungsi ginjal
untuk luka trauma dan anoxic / iskemik (dalam
kasus penangkapan diorespiratory mobil-),
dilengkapi dengan studi pencitraan yang tepat
(misalnya, computed tomography atau sonogram
perut) yang diperlukan.
● CT scan kepala diindikasikan dalam semua
kasus yang parah cedera petir, juri di- karena
jatuh, dan jika ada gigih temuan yang abnormal
fi dalam pemeriksaan neurologis.
● pengobatan pencegahan untuk ulkus stres.
● penilaian kejiwaan dan dukungan secepat
pasien sadar dan hemodinamik stabil. Pasien
dengan cedera tegangan tinggi juga memerlukan
berikut ini:
● Evaluasi untuk rhabdomyolysis dan
myoglobinuria (jarang cedera ning daerah abu).
● Evaluasi tungkai untuk sindrom compart- ment
yang mungkin memerlukan ciotomy fas- (jarang
cedera petir).
● dukungan nutrisi karena peningkatan
pengeluaran energi.
● Oftalmologi dan evaluasi penawaran otoscopic
(umum dalam kasus petir juri in).
PERTIMBANGAN KHUSUS
Berbeda dengan cedera traumatis lainnya, cedera listrik
menyajikan beberapa masalah yang agak unik yang
memerlukan pertimbangan resmi dengan spesialisasi.
Akses ke Korban. Berbeda dengan jenis lain dari
trauma, cedera listrik menimbulkan ancaman yang
sama untuk penyelamat seperti halnya untuk korban
karena, jika korban masih dalam kontak dengan
sumber saat ini (seperti yang biasa terjadi dengan
AC), ia menjadi konduktor yang dapat menyetrum
penyelamat. Demikian pula, dalam kasus-kasus
cedera dengan tegangan tinggi,
Crit Perawatan Med 2002 Vol. 30, No. 11 (Suppl.)
tanah (terutama jika itu adalah basah) dapat con-
saluran saat ini ke penyelamat. Dengan demikian, tidak
ada upaya untuk memberikan perawatan medis harus
dilakukan sampai baik sumber arus listrik telah dipotong
atau korban telah menarik keluar dengan aman jauh dari
sumber arus dengan penggunaan peralatan terisolasi
dengan baik. Dalam trast con- dengan kepercayaan
populer, kontak dengan korban petir tidak menimbulkan
ancaman terhadap penyelamat; Oleh karena itu,
pengobatan dapat segera dimulai.
Triage. Hal ini tidak biasa untuk cedera listrik (terutama cedera
petir) untuk menyebabkan beberapa korban (11, 12). Dalam eral
gen-, dalam kasus beberapa orang terluka, pasien diyakini sudah
mati diberikan prioritas paling, dan upaya berfokus pada mereka
yang memiliki tanda-tanda kehidupan. korban petir merupakan
pengecualian untuk aturan ini karena pasien disambar petir dapat
menjadi akut apnea karena ysis paral- kontrol pernapasan pusat,
mungkin telah melebar murid reaktif karena disfungsi otonom, dan
mungkin pulseless karena macet jantung yang disebabkan oleh
mega-countershock dari sambaran petir. Karena otomatisitas yang
melekat, adalah mungkin bagi jantung untuk sembuh secara
spontan. Mengingat bahwa mayoritas korban petir cenderung
menjadi individu yang relatif muda dan sebelumnya sehat,
kemungkinan resusitasi cessful SUC- tinggi jika perawatan yang
tepat dilembagakan segera. Oleh karena itu, pertolongan ad-
oksigen dan ventilasi dengan kantong dan masker harus dimulai im-
mediately pada korban apnea, dan arti Pejabat jalan napas harus
ditetapkan sesegera mungkin untuk meminimalkan efek dari
anoksia, penyebab utama kematian. Potensi untuk resusitasi
sukses telah menyebabkan orang percaya bahwa petir
menyebabkan keadaan “mati suri” dari mana korban dapat
memulihkan hampir terluka. Sayangnya, klaim ini tidak dibuktikan.
Jika pasien tetap apnea, anoksia akan menyebabkan otak lebih
lanjut dan kerusakan jantung refrakter terhadap memperlakukan
ment. pertolongan ad- oksigen dan ventilasi dengan kantong dan
masker harus dimulai im- mediately pada korban apnea, dan arti
Pejabat jalan napas harus ditetapkan sesegera mungkin untuk
meminimalkan efek dari anoksia, penyebab utama kematian.
Potensi untuk resusitasi sukses telah menyebabkan orang percaya
bahwa petir menyebabkan keadaan “mati suri” dari mana korban
dapat memulihkan hampir terluka. Sayangnya, klaim ini tidak
dibuktikan. Jika pasien tetap apnea, anoksia akan menyebabkan
otak lebih lanjut dan kerusakan jantung refrakter terhadap
memperlakukan ment. pertolongan ad- oksigen dan ventilasi
dengan kantong dan masker harus dimulai im- mediately pada
korban apnea, dan arti Pejabat jalan napas harus ditetapkan
sesegera mungkin untuk meminimalkan efek dari anoksia,
aman orang
penyebab utama kematian. Potensi untuk resusitasi sukses telah menyebabkan dibuang rumah
Beratnya Cedera. Karena keparahan
sebenarnya pends cedera listrik de- pada jalur dari
sewa yang ditonton listrik, penting untuk
menentukan bagaimana cedera terjadi. Jika pasien
itu terkena DC, mungkin ada luka bakar terlihat
pada situs masuk dan keluar. Sebaliknya, karena
gerakan siklik, AC tidak dapat menyebabkan dilihat
entry dan exit point. Masalah lain adalah bahwa
cedera parah mungkin terjadi saat kulit basah dan
ketahanan rendah, sehingga memungkinkan
Crit Perawatan Med 2002 Vol. 30, No. 11 (Suppl.)
saat bepergian dengan bebas dan merusak organ antar
nal tanpa meninggalkan signi fi tanda tidak bisa
permukaan. Dengan demikian, meskipun ence Pres- dari
luka bakar di dada harus meningkatkan kemungkinan
luka, ketidakhadiran mereka tidak menghalangi mereka.
larly Serupa, cedera tulang (termasuk cedera verte- bral)
dapat terjadi sebagai akibat dari bahkan kontraksi otot
tunggal yang parah, yang dapat terkilir atau tulang
fraktur tanpa tanda-tanda cedera traumatis eksternal.
Oleh karena itu, setiap korban kecelakaan cal electri-
parah harus diasumsikan memiliki cedera tulang
belakang dan harus dikelola dengan kepala yang tepat
dan leher immobi- lization yang diperlukan untuk semua
korban yang dicurigai atau diketahui cedera tulang
belakang.
Manajemen cairan. Kombinasi luka bakar yang
luas dan signifikan antar nal visceral cedera dalam
kasus tegangan tinggi listrik mengarah cedera
parah in- berkerut cairan persyaratan karena
cairan ekstravasasi ke ruang angkasa ketiga
KASIH compart- dan fl berkelanjutan uid kerugian.
Selain itu, kerusakan otot besar yang menyertai
cedera ini dapat menyebabkan signifikan
myoglobinuria, yang, jika signifikan, dapat
menyebabkan gagal ginjal (10, 15). Dengan
demikian, penting untuk membangun akses
intravena yang baik secepat pos- sible dan
memberikan yang memadai fl UID untuk
utama-tain output urine normal. Jika keadaan
pasien dengan tanda-tanda syok hipovolemik,
segera resusitasi fluida ditunjukkan. Jika tidak, fl
manajemen cairan keseluruhan harus bijaksana
dalam sideration con- masalah lain yang mungkin
sudah hadir atau mengembangkan (misalnya,
Pemantauan pasien. Bagi kebanyakan tients pa-,
disposisi menjadi jelas setelah evaluasi awal mereka
di departemen darurat. Korban cedera listrik tegangan
rendah atau cedera petir yang tidak memiliki serangan
jantung, tidak kehilangan kesadaran dan tidak ada
luka bakar, dan yang pemeriksaan dan trocardiogram
elektroforesis (EKG) neurologis normal dapat dengan
percaya (34-
bahwa petir36). keadaan “mati suri” dariMeskipun
Pasien yang
menyebabkan
mengalami penangkapan cardiopulmonary, memiliki
gesting sistem saraf pusat neurologis abnormal fi
temuan nyarankan- atau cedera tulang belakang, atau
memiliki luka bakar parah dan visceral yang luas atau
cedera vaskular jelas akan membutuhkan perawatan
ICU atau ke unit luka bakar khusus.
Apa yang kurang baik de fi ned adalah kebutuhan untuk
monitoring jantung setelah cedera kal electri-. Meskipun
terlambat masalah.Safe_mode jantung
lems setelah cedera listrik telah kembali porting,
bukti dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar komplikasi jantung parah timbul
akut, dan itu sangat tidak mungkin bagi pasien
untuk mengembangkan jam dysrhythmia serius
atau mengancam jiwa atau hari kemudian. Oleh
karena itu, pasien yang tidak menunjukkan gejala
dan memiliki EKG normal pada masuk ke partment
de- darurat tidak perlu monitoring jantung (34, 35).
Hal ini tidak jelas apakah ommendation rec- ini
harus berlaku untuk pasien dengan riwayat
penyakit jantung sebelum cedera. Dalam salah satu
penelitian retrospektif dari orang dewasa yang
meninggal karena cedera listrik, riwayat penyakit
jantung koroner tidak ditemukan menjadi faktor
risiko antara mereka yang meninggal akut dari
aritmia dan mereka yang meninggal kemudian
akibat penyebab lain (36). Dalam studi lain, penulis
yang sama melaporkan bahwa tidak ada pasien
yang dipulangkan dari rumah sakit setelah cedera
listrik memiliki efek samping terlambat, terutama
aritmia. Tapi mereka theless pernah-
direkomendasikan EKG dan 24-jam jantung
pemantauan untuk anak-anak dengan his tory
penyakit jantung (37). Sampai lebih banyak data
menjadi tersedia pada risiko yang sebenarnya yang
sudah ada sebelumnya pose penyakit jantung
untuk pasien dengan cedera listrik, tampaknya
masuk akal untuk memantau pasien tersebut
selama 24 jam setelah cedera. Mengingat bahwa
jumlah korban potensial yang fi t kategori ini sangat
kecil, paikan rekomendasi tersebut tidak akan
menimbulkan beban mampu unreason- ke ICU atau
biaya perawatan kesehatan. Atas dasar penelitian
pada orang dewasa dan anak-anak, kriteria ing
Monitor jantung setelah cedera listrik adalah berikut
adalah penyandang: paparan tegangan tinggi,
kehilangan kesadaran,
Jenis monitoring jantung dianjurkan juga
kontroversial. Tradisi yang tionally, pemantauan
jantung mengacu pada telemetri terus menerus,
EKG serial, dan pengukuran serial enzim jantung.
mana korbanada konsensus
dapat untukterluka.
memulihkan hampir penggunaan
Sayangnya, klaim ini tidak dibuktikan. Jik
telemetri dan EKG, nilai prognostik pemantauan
Zymes en- jantung (myocardial kreatin otot Ki nase
isoenzim, CK-MB) dan penggunaan studi
non-invasif dan invasif pencitraan
(echocardiography, studi talium, dan angiografi)
telah agak buruk dan tidak konsisten. Fraksi
CK-MB sebagai indeks cedera miokard dapat
mark, menduduki meningkat sepenuhnya karena
cle mus- skeletal dan cedera tidak miokard. Telah
S429
melaporkan bahwa otot terluka oleh arus trical
elektroforesis dapat berisi hingga 25% fraksi CK-MB
(yang bertentangan dengan mal normalisasi 2-3%)
(38). Tidak ada informasi mengenai perubahan
tingkat troponin setelah cedera listrik.
Cedera listrik pada Pasien Hamil. Listrik atau
petir cedera pada wanita hamil membawa risiko
tambahan komplikasi dengan kehamilan atau janin.
Karena sejumlah kecil kasus yang dilaporkan,
risiko sebenarnya un- dikenal. Laporan kematian
janin bervariasi, mulai dari setinggi 73% ke level
15% setelah cedera listrik dan sekitar 50% setelah
sambaran petir. Hal ini tidak jelas apakah kematian
janin akibat cedera listrik utama janin atau
sekunder untuk cedera ibu.
PROGNOSA
Prognosis jangka panjang tergantung pada
beratnya cedera awal dan pengembangan dan
keparahan dari komplikasi berikutnya. Karena
kompleksitas masalah, pasien beresiko kegagalan
organ oping multisistem opment yang luka
mobil-kematian yang tinggi dan bahkan bidity mor-
lebih tinggi. kemajuan terbaru dalam perawatan
ICU di bidang resusitasi, kardiorespirasi dan
dukungan gizi pasien, dan medis dan bedah tions
intervensi baru seperti terapi imunologi, awal eksisi
luka, dan pengganti kulit memiliki secara signifikan
meningkatkan hasil (39). Namun, mengingat
cedera listrik hampir selalu dicegah, tampaknya
bahwa cara terbaik untuk mengelola cedera listrik
masih bisa diringkas oleh pepatah lama, “Satu ons
pencegahan bernilai satu pon pengobatan.”
Pendidikan publik mengenai keselamatan listrik .
REFERENSI
1. Casini V: Tinjauan dari bahaya listrik. Di:
Kematian Pekerja oleh listrik: Sebuah Ringkasan NIOSH
Surveillance dan Temuan Investigasi. Washington, DC,
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan
(NIOSH), Mei
1998, pp 5-8. Publikasi No. 98-131
2. Kisner S, Casini V: Epidemiologi listrik kematian:
1998. Di: Kematian Pekerja oleh listrik: Sebuah
Ringkasan NIOSH sur-
S430
veillance dan Temuan Investigasi. Washington, DC,
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan
(NIOSH), Mei 1998, hlm 9-19. Publikasi No. 98-131
3. Hiser S: Electrocutions Terkait dengan Produk
Konsumen: Laporan. Washington, DC: Produk
Konsumen AS Keselamatan Komisi, Divisi Analisis
Hazard, Direktorat Epidemiologi, Juli 2001, 1998
4. Lopez RE, Holle RL: Demografi korban petir. Semin
Neurol 1995; 15: 286-295
5. Vogel U, Wanner T, Bultmann B: luas nekrosis otot dada
setelah de fi brillation: kerusakan otot skeletal
nonthermal disebabkan oleh elektroporasi. Perawatan
Intensif Med 1998; 24: 743-745
6. Gibbs W, Eisenberg M, Damon SK: Bahaya de fi
brillation: Cedera personil darurat selama resusitasi
pasien. Am J Med Emerg 1990; 8: 101-104
7. Kim SG, Furman S, Matos JA, et al: Automatic implan
cardioverter / de fi brillator: Sengaja dibuang selama
tes alat pacu jantung magnet permanen. Mondar-mandir
Clin Electrophysiol 1987; 10: 579-582
8. Gilbert TB, Shaffer M, Matthews M: Sengatan listrik oleh
celah percikan copot di perangkat electrosurgical bipolar. anestesi dihindari. Am J Dis Anak 1989; 43: 59-63
analg 1991; 73: 355-357
9. Bernstein T: cedera Listrik: perspektif insinyur listrik
dan review sejarah.
Ann NY Acad Sci 1994; 720: 1-10
10. Cooper MA: perawatan Muncul petir dan cedera
listrik. Semin Neurol 1995; 15: 268-278
11. Fahmy SF, Brinsden MD, Smith J, et al: Petir: The
luka kelompok multisistem.
J Trauma 1999; 46: 937-940
cedera Petir:: 12. Ghezzi KT Tantangan pengobatan yang
unik. Pascasarjana Med 1989; 85: 197-208
13. Ikan R: Sengatan listrik: Part I. Fisika dan
patofisiologi. J Emerg Med 1993; 11: 309-312
14. Berburu JL, Mason AD Jr, Masterson TS, et al:
Patofisiologi akut cedera listrik. J Trauma 1976; 16:
335-340
15. Jain S, Bandi V. Listrik dan petir cedera. Crit
Perawatan Clin 1999; 15: 319-331
16. Housinger TA, Hijau L, Shahangian S, et al: Sebuah
studi prospektif kerusakan miokard pada cedera listrik.
J Trauma 1985; 25: 122-124
17. Hammond J, Ward GC: kerusakan miokard dan listrik
cedera: signifikansi dari elevasi awal isoenzim
CPK-MB. South Med J 1986; 79: 414-416
18. Ku CS, Lin SL, Hsu TL, et al: kerusakan miokard
berhubungan dengan cedera listrik. Am Hati J 1989;
118: 621-624
19. Carleton SC: masalah jantung terkait dengan cedera
listrik. Cardiol Clin 1995; 13: 263-266
20. Taussig HB: “Kematian” dari petir-dan
kemungkinan hidup lagi. Ann Intern Med
1968; 68: 1345-1353
21. Chandra NC, Siu CO, Munster AM: prediktor klinis
kerusakan miokard setelah cedera listrik tegangan tinggi.
Crit Perawatan Med 1990; 18: 293-297
22. Berburu JL, McManus WF, Haney WP, et al: lesi
vaskular cedera listrik akut.
J Trauma 1974; 14: 461-473
23. Berburu JL, Sato RM, Baxter CR: akut luka bakar listrik:
Current diagnostik dan terapeutik pendekatan kepada
manajemen. Arch Surg 1980; 115: 434-438
24. Burke JF, Quinby WC, Changcuters C: Pola cedera listrik
tegangan tinggi pada anak-anak dan remaja dan
manajemen mereka. Am J Surg 1977; 133: 492-497
25. Cooper MA: Listrik dan petir cedera.
Emerg Med Clin Utara Am 1984; 2: 489-501
26. Cooper MA: cedera Petir: tanda-tanda prognostik untuk
kematian. Ann Emerg Med 1980; 9: 134-138
27. Resnik BI, Welti CV: Lichtenberg fi gures.
Am J Med Forensik Pathol 1996; 17: 99-102
28. Baker MD, Chiavello C: Rumah Tangga cedera listrik
pada anak-anak: Epidemiologi dan identifikasi bahaya
29. Cherington M: komplikasi sistem saraf pusat petir dan
cedera listrik.
Semin Neurol 1995; 15: 233-240
30. Wilbourn AJ: gangguan saraf perifer pada cedera
listrik dan petir. Semin Neurol 15: 241-255
31. Varghese G, Mani MM, Redford JB: cedera tulang tulang
belakang berikut kecelakaan listrik.
paraplegia 1986; 24: 159-166
32. Kleinschmidt-DeMasters BK: Neuropatologi cedera
petir-strike. Semin Neurol 1995; 15: 323-328
33. Sepuluh duis HJ, Klasen HJ: Keraunoparalysis, seorang spesifik
petir cedera. luka bakar 1985; 12: 54-57
34. Cunningham PA: Kebutuhan monitoring jantung
setelah cedera listrik. Med J Aust
1991; 154: 765-766
35. Ikan RM. Cedera listrik: Bagian III: indikasi jantung
pemantauan, pasien hamil, dan petir. J Emerg Med 2000;
18: 181-187
36. Bailey B, Lupakan S, Gaudreault P: Prevalensi faktor
risiko potensial dalam korban listrik. Forensik Sci Int 2001;
123: 58-62
37. Bailey B, Gaudreault P, Thivierge R: Pengalaman dengan
pedoman untuk monitoring jantung setelah cedera listrik
pada anak-anak. Am J Med Emerg 2000; 18: 671-675
38. McBride JW: Apakah serum kreatinin kinase-MB pada
pasien cedera elektrik prediksi cedera miokard? JAMA
1986; 255: 764-767
39. Waymack JP, Rutan RL: kemajuan terbaru dalam perawatan luka
bakar. Ann NY Acad Sci 1994; 720: 230-238
Crit Perawatan Med 2002 Vol. 30, No. 11 (Suppl.)