Anda di halaman 1dari 11

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CERVICAL ROOT

SYNDROME DENGAN MODALITASSHORT WAVE DIATHERMY,


TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION, DAN
TERAPI LATIHAN DI RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK

MANAGEMENT OF PHYSIOTHERAPY WITH SHORT WAVE DIATHERMY


MODALITY, TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION AND
EXERCISE THERAPY IN THE CASE OF CERVICAL ROOT SYNDROME IN
RSUD IBNU SINA GRESIK

Dian Indriani 1

Mahasiswa Program StudiFisisoterapi1

Email :dianindrianii19@gmail.com

ABSTRACT
Cervical Root Syndrome is a state of irritation or supression of spinal nerve roots in the
neck area, This impingement typically produces neck and radiating arm pain or numbness, sensory
deficits, or motor dysfunction in the neck and upper extremites.
To determine the management ofShort Wave Diathermy (SWD),Transcutaneus Electrical Nerve
Stimulation (TENS) and exercise therapy can reduce pain in conditions Cervical Root Syndrome. A
case study that lasted for 2 month starting from April 05 – May 31, 2021 at the Ibnu Sina Gresik
Hospital after being treated for 5 times showed that the decrease in VAS scale pain of pain silent 3,
tenderness 6, and pain motion 7 becomes pain silent 0, tenderness 3, and pain motion 2.after
granting modalities Short Wave Diathermy (SWD), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulaion
(TENS) andexercisetherapy in the case of Cervical Root Syndrome can reduce the egree of pain.

. Keywards :Cervical Root Syndrome, Short Wave Diathermy, Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation, and Exercise Therapy.
ABSTRAK

Cervical Root Syndrome adalah suatu keadaan terjadinya iritasi atau penekanan akar-akar
saraf spinal pada daerah leher. Yang menimbulkan gejala nyeri menjalar mulai dari area
leher hingga jari-jari tangan sesuai dengan area dermatomenya dan disertai dengan
kelemahan otot yang diinervasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
penatalaksanaan Short Wave Diathermy (SWD), Transcutaneus Electrrical Nerve
Stimulation (TENS), dan Terapi Latihan dapat mengurangi nyeri pada kondisi Cervical
Root Syndrome. studi kasus yang berlangsung selama 2 bulan mulai dari 05 April – 31 Mei
2021 di RSUD Ibnu Sina Gresik setelah dilakukan terapi selama 5 kali menunjukkan bahwa
penurunan nyeri skala VAS untuk nyeri diam 3, nyeri tekan 6, nyeri gerak 7 menjadi nyeri
diam 0,nyeri tekan 3, nyeri gerak 2.
pemberian modalitas Short Wave Diathermy (SWD), Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulaation (TENS), dan terapi latihan pada kasus Cervical Root Syndrome dapat
menurunkan derajat nyeri.

Kata Kunci : Cervical Root Syndrome, Short Wave Dathermy, Transcutaneous Electrical
Nerve Stimulation, dan Terapi Latihan.

PENDAHULUAN leher,Yang dimaksud dengan nyeri di


A. Latarbelakang leher adalah rasa nyeri yang meliputi
Dalam kehidupannya, manusia
kelainan syaraf, tendon, otot, dan
melakukan berbagai aktivitas untuk
ligament, di sekitar leher (Samara, 2017).
memenuhi kebutuhannya, baik itu
kebutuhan fisik, mental, spiritual dan Cervical Root Syndrome atau sindrom
social misalnya bekerja, olahraga, akar saraf leher adalah suatu keadaan
beraktivitas social, beribadah dan lain yang disebabkan oleh iritasi atau
lain. Aktivitas yang berlebihan akan penekanan pada akar saraf cervical oleh
menimbulkan efek pada seseorang, penonjolan discus intervetebralis,
seperti keluhan pada sistem otot, berupa gejalanya berupa nyeri leher yang
keluhan rasa sakit, nyeri pegal-pegal dan menjalar sampai ke bahu,lengan atas atau
lain lain (Haryatno dan Kuntono, 2016). lengan bawah, parastesia, kelemahan,
Salah satu masalah kesehatan yang sering dan juga spasme otot (Ariotejo, 2009)
terjadi pada masyarakat yaitu nyeri di
Ada beberapa masalah yang dialami Beberapa hal yang dapat
pasien Cervical Root Syndrome seperti menyebabkan cervical root syndrome
spasme otot-otot daerah leher, nyeri gerak antara lain Radikulopati: penjepitan saraf
dan nyeri tekan, sampai dengan pada daerah leher. Hernia nucleus
keterbatasan lingkup gerak pulposus (HNP): kelainan di dalam discus
sendi.masalah-masalah tersebut dapat intervertebralis yang dikarenakan adanya
menghambat atau mengganggu aktivitas tanda-tanda kompresi akar saraf.
sehari-hari.Sebagai salah satu komponen
Spondylosis cervicalis: akibat proses
penyelenggara kesehatan, fisioterapi
degenerasi dan sesudah terbentuknya
dapat berperan aktif pada kasus Cervical
osteopyt kerusakan softisus disekitar
Root Syndrome dengan mengurangi nyeri,
sendi vertebrata, juga berperan dan
mengurangi spasme,pada pasien dan
berakibat ankylosis, tetapi juga dapat
mengembalikan kemampuan aktivitas
terjadi karena menyempitnya terusan
fungsional guna meningkatkan kualitas
spinal dan mengenai di foramen
hidup (Samara, 2017).
inteructebia, jalur saraf dan artei
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan vertebra tertekan.
kesehatan yang ditujukkan kepada
Kesalahan postural: kebiasaan seseorang
individu dan/atau kelompok untuk
menggerakkan leher secara spontan dan
mengembangkan, memelihara,
penggunaan bantal yang terlalu tinggi saat
memulihkan gerak dan fungsi tubuh
tidur dan dalam waktu yang lama.
sepanjang rentang kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual, Beberapa intervensi yang dapat

peningkatan gerak, peralatan (fisik, digunakan untuk menangani kasus

elektroterapeutis, dan mekanis) pelatihan cervical root syndrome adalah, Short

fungsi, dan komunikasi. Faktor usia, jenis Wave Diathermy (SWD), Transcutaneous

kelamin dan faktor pekerjaan dapat Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan

memicu terjadinya problematika Neck Cailliet Exercise. Short Wave

fisioterapi. (PMK No.65, 2015). Diathermy adalah alat terapi yang


menggunakan energy elektromagnetik
yang dihasilkan oleh arus bolak-balik
frekuensi tinggi 27,22 MHz dan panjang tahanan maksimal dan diakhiri dengan
gelombang 11 meter. SWD digunakan relaksasi. Metode cailliet yang
sebagai modalitas fisioterapi untuk merupakan latihan isometric juga disebut
memperoleh pengaruh panas dalam rhythmic stabilization exercise,yaitu
jaringan lokal, merileksasi otot, kontraksi yang berirama ritmis yang
mengurangi nyeri dan meningkatkan dilakukan penderita sesuai toleransi
metabolisme sel-sel (Didik purnomo, (Kusuma dan Trisnowiyanto, 2017).
2017). TENS adalah singkatan dari
Transcutaneous Electrical Nerve B. METODE PENELITIAN
Stimulation yang merupakan suatu alat Jenis, waktu dan temapat
penelitian
yang dioperasikan dengan baterai yang
Jenis penelitian ini
digunakan oleh beberapa orang untuk menggunakan metode Penelitian
mengurangi rasa sakit, TENS bekerja tindakan (action research) atau
dengan mengirimkan impuls listrik kecil disingkat dengan AR Jenis penelitian
ini menggunakan metode action
melalui elektoda yang mempunyai Research atau penelitian tindakan
perekat agar dapat ditempelkan ke kulit adalah sebuah metode penelitian yang
seseorang, impuls listrik ini dapat didirikan atas asumsi bahwa teori dan
praktik dapat secara tertutup,
menghalangi reseptor rasa sakit untuk
diintegrasikan dengan pembelajaran
mengirimkan sinyal rasa sakit ke sumsum dari hasil intervensi yang
tulang belakang dan otak, selain itu direncanakan setelah diagnosis yang
rinci terhadap konteks masalahnya
impuls listrik ini juga dapat merangsang
dan dilaksanakan bersama-sama
tubuh untuk memproduksi hormone paling sedikit dua orang yaitu antara
endhoprin yang merupakan hormone peneliti dan partisipan atau klien yang
berasal dari akademisi ataupun
penghilang rasa sakit (Indarwati, 2013).
masyarakat. .Pengambilan data
Manfaat TENS Mengurangi rasa nyeri, dilakukan di RSUD Ibnu Sina
Menormalkan ketegangan Kabupaten Gresik selama PKL 2
otot,Meningkatkan vaskularisasi darah, bulan mulai tanggal 5 April sampai
dengan 31 Mei 2021.
Memperbaiki fungsi gerak sendi. Neck
Data yang di ambil merupakan data
Cailliet Exercise merupakan salah satu primer, yaitu data yang diambil
terapi latihan dengan kontraksi isometric langsung misalnya hasil wawancara
dengan pasien yang dianggap dapat rasa nyeri. Pada pemeriksaan awal T0
memberikan informasi atau masukan yang dilakukan tanggal 27 April 2021
data yang diperlukan. Dalam nyeri tekan (6) , nyeri gerak (7), dan
penelitian ini data yang di ambil nyeri diam (3). Selanjutnya pada T1
berupa penilaian nyeri dengan yang dilakukan tanggal 27 April 2021
menggunakan Visual Analogue nilai nyeri nasih sama seperti T0, lalu
Scale (VAS). Subjek pengamatan pada T2 yang dilakukan tanggal 30
adalah salah satu pasien RSUD Ibnu April 2021 terdapat penurunan nyeri
Sina Gresik yang mengalami cervical pada nyeri tekan menjadi (5),pada
root syndrome. Pengambilan subjek nyeri gerak menjadi (6) dan pada
pengamatan dengan cara observasi nyeri diam menjadi (2). Selanjutnya
dan wawancara kepada klien dengan T3 yang dilakukan tanggal 4 Mei
kriteria tersebut.Hal yang diamati dan 2021 nilai nyeri tekan turun menjadi
dicatat selama studi kasus adalah hasil (4), nyeri gerak menjadi (5) dan nyeri
perlakuan dari modalitas SWD,TENS, diam (2), lalu pada T4 yang dilakukan
dan Terapi latihan kasus tersebut tanggal 7 Mei 2021 nyeri tekan turun
berdasarkan indikator pengukuran menjadi (3) nyeri gerak menjadi (5),
Nyeri dan nyeri diam menjadi (1). Pada T5
yang merupakan terapi terakhir di
C. HASIL DAN PEMBAHASAN dapatkan hasil penurunan nyerir tekan
Pemeriksaan nyeri dengan Visual menjadi (3) dan nyeri gerak menjadi
Analogue Scale (2)dan tidak ada nyeri diam. Hasil
Setelah menjalani terapi selama 5 kali penanganan fisioterapi di yang
dan dilakukan evaluasi rasa nyeri evaluasi dengan VAS juga dapat
dengan menggunakan Visual dilihat dalam tabel dan grafik dibawah
Analogue Scale terdapat penurunan ini :

Tabel 4.1 HasilEvaluasi VAS penangananfisioterapi


T0 T1 T2 T3 T4 T5

NyeriDiam 3 3 2 2 1 0

NyeriTekan 6 6 5 4 3 3

NyeriGerak 7 7 6 5 3 2

Penatalaksanaan fisioterapi syndrome sinistra menggunakan


kepada pasien perempuan usia 58 modalitas Short Wave Diathermy
tahun dengan diagnosa cervical root (SWD), Transcutaneous Electrical
Nerve Stimulation (TENS) dan Terapi nyeri pada cervical root syndrome.
latihan untuk mengurangi rasa nyeri SWD memberikan efek panas yang
yang di alami pasien. Terapi
sedang sehingga efektif untuk
dilakukan sejak 27 April sampai 11
Mei 2021. Pada pemeriksaan nyeri mengurangi nyeri dengan cara
menggunakan Visual Analogue Scale memberikan efek sedative pada saraf
menunjukkan skor nyeri tekan pada
sensoris sehingga peningkatkan
pemeriksaan awal adalah 6,
sedangkan evaluasi berikutnya ambang rangsang nyeri pada
setelah dilakukan terapi kedua adalah jaringan. Dengan pemberian SWD
6, lalu pada terapi ketiga adalah 5
akan meningkatkan aktivitas
dan setelah terpi keempat adalah 3
serta setelah terapi kelima adalah 3. metabolisme sebesar 18% yang
Pada pemeriksaan nyeri gerak diikuti dengan perubahan PO2 pada
menunjukkan skor pada pemeriksaan saat bersamaan terjadinya
awal adalah 7, sedangkan evaluasi
berikutnya setelah dilakukan terapi vasodilatasi dan peningkatan aliran
kedua adalah 6, lalu pada terapi darah, sehingga memperlancar zat-
ketiga adalah 5 dan setelah terpi zat penyebab nyeri sehingga nyeri
keempat adalah 3 serta setelah terapi
menjadi berkurang. Dalam penelitian
kelima adalah 2. sedangkan skor
nyeri diam pada pemeriksaan awal 3, ini intensitas dilakukan 2kali
terapi kedua menjadi 2, terapi ketiga seminggu dengan frekuensi 27,12
masih sama, kemudian terapi
MHz panjang gelombang 11m
keempat menjadi 1, dan terapi kelima
sudah tidak ada nyeri diam menggunakan arus continous dengan
Dari hasil pemeriksaan nyeri durasi 15 menit. Sehingga pasien
menggunakan Visual Analogue Scale mengalami penuruan nyeri yang
didapati hasil dari 5 kali terapi signifikan. (Ariska 2014). Pada
selama kurang lebih 1 bulan dari SWD mempunyai efek panas yang
terapi awal sampai terapi akhir nyeri bisa meningkatkan metabolisme.
menurun secara signifikan. Artinya Peningkatan temperatur 2 sampai 3⸰
pemberian modalitas Short Wave C pada jaringan bisa mengurangi
Diathermy (SWD), Transcutaneous nyeri. Modalitas SWD mempunyai
Electrical Nerve Stimulation (TENS) pengaruh fisiologis yang diasorbsi,
dan terapi latihan dapat menurunkan dengan demikian terjadi adanya
peningkatan temperatur jaringn maka yang dapat menurangi nyeri.
nyeri dan spasme otot yang terjadi Mekanisme kerjanya efek analgesia
karena penumpukan asam laktat dan jalan mengaktivasi serabut A beta
sisa-sisa pembakaran lainnya dapat yang akan menginhibisi neuron
dihilangkan (William, 2002:173). nosiseptif di cornu dorsalis medula
Efek dari SWD dibagi menjadi dua, spinalis, yang mengacu pada teori
yaitu efek thermal dan efek gerbang control (Gate Control
nonthermal yang dimaksud dengan Theory). Impuls dari serabut aferen
efek thermal, yaitu pemberian besar akan menutup gerbang conrol
intensitas yang cukup atau secara dan membloking transmisi impuls
terus menerus (continue), sedangkan dari dari serabut aferen nosiseptor
pada efek nonthermal yaitu sehingga nyeri berkurang (Melzack
pemberian intensitas yang rendah dan Wall, 1965 Dalam buku Parjoto,
atau terputus-putus (intermiten). 2006). TENS juga mestimulasi
TENS dapat digunakan untuk nyeri produksi anti nyeri alamiah tubuh
akut an kronik pada segala kondisi yaitu endorphin. Proses stimulus
(Facci et al., 2011). TENS melalui kulit mendukung untuk
menghasilkan arus yang akan bekerja menurunkan nyeri (James et
disampaikan ke permukaan kulit al.2008). penggunaan modalitas
melalui elektrode. TENS yang TENS bertujuan untuk mengurangi
diaplikasikan akan menimbulkan nyeri dan efek teraputik, TENS
tanggap rangsang fiiologis dari dinilai mampu memblokade nyeri.
jaringan yang bersangkutan baik Penggunaan TENS pada frekuensi 10
sebagai akibat langsung maupun Hz hingga 50 Hz merupakan
tidak langsung. Pengaruh langsung frekuensi bioelektrik tubuh yang
terjadi di tingkat sel, jaringan, sesuai. Pada pemberian stimulasi
segmental maupun sistim. akan mampu merangsang
Mekanisme dari Tens sendiri TENS pengeluaran hormon endoprin
akan menghasilkan efek analgesia sehingga pasien yang mendapatkan
dengan menstimulasi serabut saraf intervensi TENS dapat menjadi
rileks, mengalami penurunan nyeri fungsi dari muskuloskeleteal dan
dengan terhambatnya faktor menurunkan nyeri. Prinsip neck
inflamasi sehingga sistem imun tidak calliet exercise yaitu kontraksi
terganggu dan akhirnya dapat isometric dengan tahanan maksimal.
membantu proses penyembuhan. Kontraksi yang terjadi saat
pemberian neck cailliet exercise akan
Mekanisme penurunan nyeri
menstimulasi reseptor otot yaitu
menggunakan terapi latihan adalah
golgi tendon organ.kemudian Impuls
membantu perceptan sirkulasi darah
yag diterima diteruskan oleh saraf
balik vena ke arah jantung. Gosokan
efferent menuju bagian dorsal dari
yang dalam pada vena akan
spinal cord dan bertemu dengan
menyebabkan tekanan vena menurun
inhibitor motor neuron. Hal ini dapat
sehingga sirkulasi tekanan arteri naik,
menghentikan impuls motor neuron
sirkulasi menjadi lancar. Jika tekanan
efferent, sehingga dapat mencegah
kapiler menurun mengakibatkan
kontraksi yang lebih lanjut dan
kemampuan filtrasi rongga ekstra
terjadilah relaksasi pada otot.
seluler juga akan turun sehingga
Relaksasi ini dapat meningkatkan
beban limfe turun dan pembentukan
sirkulasi ke area yang mengalami
serabut fibrosis dapat diturunkan
nyeri, sehingga zat-zat yang
(berkurng). Penambahan terapi
menimbulkan nyeri dapat
latihan kepada pasien CRS sangat
dikeluarkan dari jaringan (cailliet
bermanfaat untuk mengurangi nyeri,
2014).
Terapi pertama sampai terapi kelima
mengalami penurunan nilai nyeri
Neck calliet exercise terapi latihan
yang bertujuan meningkatkan

D. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat (CRS) dengan modalitas Short
disimpulkan sebagai berikut: Wave Diathermy (SWD) dapat
1. Penatalaksanaan fisioteapi pada
mengurangi nyeri.
kasus Cervical Root Syndrome
2. penatalaksanaan fisioterapi 3. penatalaksanaan fisioterapi
pada kasus Cervical Root pada kasus Cervical Root
Syndrome (CRS) dengan Syndrome (CRS) dengan
modalitas Transcutaneous Terapi Latihan
Electrical Nerve Stimulation dapatmengurangi nyeri.
(TENS) dapat mengurangi
nyeri.

E. DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. 2019. Physycal Therapy cervical. Universitas


Special Test II. Makkasar : Muhammadiyah Surakarta :
Professional Physiotherapy
Surakarta
Publishing
Afifah Sujudi Silmi. (2018). Asih Sri. (2019). Studi Literatur
Penatalaksanaan tens pada Pennganan Fisioterpi pada Kasus
cervical root syndrome. Frozen Shoulder dengan
Universitas Airlangga. Modalitas Short Wave Diathermy
(SWD) dan Terapi Latihan. Gresik
Ari Baharsyah Amirudin. (2018).
:Universitas Muhammadiyah
Penatalaksanaan fisioterapi pada
Gresik : Gresik.
kasus Cervical Root Syndrome
dengan modalitas Short Wave Bima Aritejo, (2009). Cervical Root
Diathermy, Transcutaneous Syndrome. Diakses tanggal
Eelectrical Nerve Stimulation dan 12/11/2014, dari
Contract relax streaching : http://Bimaaritejo.wordpress.com/
Surakarta 2009/05/31/cervical-root-
syndrome/
Amaliza Ainel. 2018. Penatalaksanaan
fisioterapi pada kasus cervical Davison, R. M., Martinsons, G., Kock N.
root syndrome etc spondylosis (2004) : Information Systems
Journal : Principles of Canonical Politeknik Kesehatan Surakarta
Action Research 14, 65-86. Jurusan Fisioterapi.

Dewi Isnaini kusuma. (2015). Herawati Isnaini. (2017). Pemeriksaan


Penatalaksanaan fisioterapi pada Fisioterapi. Surakarta :
kasus cervical root syndrome Muhammadiyah University Press.
dengan modalitas TENS dan
Indah Sari. (2019). Penatalaksanaan
Terapi Latihan. Universitas
fisioterapi pada kasus Cervical
Muhammadiyah Surakarta :
Root Syndrome (CRS) dengan
Surakarta.
metode Neuromuscular Taping
Didik Purnomo, Zainal Abidin, (NMT) dan modalitas
Nurwahida Puspitasari. (2017). Transcutaneous Electricl Nerve
Pengaruh Short Wave Diathermy Stimulation (TENS) di RSUD
dan Terapi Latihan Terhadap Ibnu Sina Gresik : Gresik
Frozen Shoulder Et Causa
Isidorus Jehaman, Martha Putri. (2020).
Capsulitis. 1(2), 70-78
Pengaruh pemberian neck cailliet
Dwi Putro Parmono. (2018). Pengukuran exercise terhadap penurunan
Fisioterapi Neurologi. Surakarta : nyeri leher pada pegawai
Muhammadiyah Unniversity administrasi di unit pelaksana
Press. teknis daerah puskesmas hiliduho.
Sumatera utara : Vol 3No.1
Eubanks, JD. 2010. Cervical
Radiculopathy: Nonoperative Jones Oliver. (2020). Pleksus Brakialis
management of neck pain
Karizki novisa. (2016). Penatalaksanaan
radicular sympotoms. American
fisioterapi pada kasus cervical
Family Physician.
root syndrome di RSU Aisyiyah
Haryatno Pajar. (2016). Pengaruh Ponorogo : Surakarta
Pemberian Tens dan Myofastcial
Kisner, Carolyn And Lynn Allen Colby.
Release. Kementerian Kesehatan
(2013). Therapeutic Exercise
Fundation And Technique Third
Edition, F.A David Company. Hal Traumatic Cervical Spinal Cord
47-49, 273-350. Philadelpia. Injury, Is Urgent Intervention
Superrior To Delayed Intervention
Khofifah indah sari, faiz abdullah djawas.
? A Meta- analysis Evaluation
(2021). Efektivitas Ultrasound dan
terapi latihan dalam meningkatkan Mahadewa, Tjokorda, GB. (2013). Saraf
kemampuan fungsional pada perifer masalah dan penanganan.
kasus nyeri leher di RSUPN Dr. Jakarta : Indeks
Ciptomangunkusumo. Jurnal
Melzack and will, (1996). Pelatihan
fisioterapi terapan. Volume 1.no.1
pelaksanaan fisioterapi
Laibe a kessler, Adnan Abla. Syndrome komprehensif pada nyeri.(dikutip
of the cervical plexus caused by oleh : Slamet Parjoto). Surakarta.
high cervical nerve root
Suyasa I Ketut. (2019) Penyakit
compression . 506-509 : Oxford
degeneratif cervical. Bali :
academy
Udayana University Press
Martiana, I ketut., Permana Donny.,
Widhiyanto Lucas. (2019).

Anda mungkin juga menyukai