Anda di halaman 1dari 4

Terapi Manual (Manual therapy) pada fisioterapi ?

dikombinasikan dengan metode lain seperti  Complex regional pain syndrome yang
imobilisasi, obat dan jenis fisioterapi yang lain. merupakan rasa nyeri yang timbul setelah terjadi
Manual therapy berasal dari kata manus (tangan)  Nyeri punggung dan nyeri leher merupakan cedera pada lengan atau tungkai. Rasa nyeri
dan therapy (pengobatan) sehingga secara umum kedua kasus nyeri yang paling sering dijumpai sering dideskripsikan sebagai rasa seperti
dapat didefinisikan sebagai terapi yang terutama dan dapat diatasi dengan manual therapy. Nyeri terbakar.
mempergunakan tangan. Manual therapy berfokus leher yang sering terjadi adalah pada bagian  Myofascial pain syndrome (MPS) yang
pada struktur dan sistem dalam tubuh seperti dasar dan samping leher. Nyeri leher ini dapat merupakan kondisi kronis yang terjadi pada satu
tulang, persendian, jaringan lunak, peredaran darah, menimbulkan nyeri kepala. Jenis nyeri leher serabut otot atau lebih yang dapat diakibatkan
limfe dan saraf. Tujuan utama dari manual therapy yang paling sering dijumpai adalah whiplash oleh benturan maupun penggunaan yang
adalah untuk memfasilitasi proses penyembuhan akibat gerakan yang mendadak. berlebihan.
alami tubuh.  Arthritis yang merupakan kelompok peradangan  Gangguan persendian temporomandibular yang
sendi menghubungkan rahang dengan tengkorak
Efek Fisiologis Manual Therapy  Nyeri bahu dalam bentuk bahu beku (frozen kepala. Gangguan ini dapat timbul karena
shoulder) merupakan gangguan bahu yang benturan maupun infeksi.
Efek fisiologis manual therapy antara lain umumnya dapat diperbaiki dengan manual
memperlancar peredaran darah dan merilekskan therapy. Jenis Manual Therapy
otot. Secara keseluruhan proses tersebut kemudian  Tendinitis (radang pada tendon) yang pada Beberapa jenis manual therapy salah satunya adalah
dapat : umumnya diakibatkan oleh penggunaan yang • Terapi masase
berlebihan. Terapi masase merupakan teknik manipulasi
1. Membantu mengurangi pembengkakan pada fase  Bursitis (radang pada bursa yang merupakan jaringan lunak melalui tekanan dan gerakan. Terapi
kronis. kantong berisi cairan yang berfungsi untuk ini dapat dilakukan pada seluruh tubuh maupun
2. Mengurangi persepsi nyeri melalui mekanisme melicinkan gerakan antar jaringan). Bursa yang pada bagian tertentu (contoh punggung, kaki dan
penghambatan rangsang nyeri (gate control) mengalami peradangan umumnya berada pada tangan). Masase membantu penderita rileks dan
3. Meningkatkan relaksasi otot sehingga area bahu, siku, pinggang dan lutut. tidak merasakan nyeri. terjadi gangguan tubuh),
mengurangi nyeri.  Nyeri kepala yang meliputi tension headache terapi trigger point (memfokuskan pada area yang
4. Meningkatkan jangkauan gerak, kekuatan, (perasaan kepala terasa penuh dan seperti diikat), mengalami gangguan) dan masase jaringan
koordinasi, keseimbangan dan fungsi otot. migraines (nyeri berdenyut yang sering disertai dalam/deep tissue massage (menggunakan geseran
5. Mengurangi atau menghilangkan ketegangan dengan mual) dan cluster headache (yang yang pelan dan friksi yang kuat).
saraf dan mengurangi rasa sakit. merupakan nyeri kepala yang tajam yang
dirasakan pada satu sisi kepala. Resiko manual therapy
Indikasi Manual Therapy  Carpal tunnel syndrome yang merupakan Resiko terapi manual adalah :
Beberapa keadaaan yang dapat diperbaiki dengan penekanan saraf pergelangan tangan yang  Dapat menimbulkan nyeri dan rasa tidak
manual therapy antara lain : mengakibatkan nyeri pada area tersebut nyaman, akan tetapi biasanya ringan pulih
 Cedera : sprain, strain, dislokasi dan jenis  Fibromyalgia yang merupakan gangguan otot dalam beberapa hari.
trauma lain. Manual therapy biasanya dan tulang yang sering disertai dengan nyeri,
kelemahan, dan gangguan tidur.
 Pada beberapa kasus, manipulasi tulang
leher dapat menimbulkan robekan dan juga
memicu stroke.
Terapi masase biasanya tidak menimbulkan efek
samping. Akan tetapi terapi ini tidak disarankan
pada keadaan pada beberapa keadaan seperti deep
vein thrombosis (sumbatan pada vena kaki), luka
bakar, infeksi kulit, eksim, luka terbuka, fraktur dan
osteoporosis lanjut.
EXERCISE THERAPY (TERAPI LATIHAN) Terapi latihan dirancang untuk menyesuaikan Indikasi Terapi Latihan
kebutuhan individual setiap penderita dengan Berikut ini beberapa keadaan yang umumnya dapat
Terapi latihan adalah salah satu modalitas tujuan utama mengoptimalkan fungsi tubuh. diperbaiki dengan terapi latihan :
fisioterapi dengan menggunakan gerak tubuh baik  Nyeri
secara aktif maupun pasif untuk pemeliharaan dan Fungsi tubuh dalam hal ini berkaitan dengan  Kelemahan dan penurunan ketahanan otot
perbaikan kekuatan, ketahanan dan kemampuan beberapa parameter seperti :  Pengurangan jangkauan gerak yang dapat
kardiovaskuler, mobilitas dan fleksibilitas,  Keseimbangan dikarenakan oleh kekakuan kapsul sendi maupun
stabilitas, rileksasi, koordinasi, keseimbangan dan merupakan kemampuan untuk mempertahankan pengurangan panjang otot.
kemampuan fungsional. tubuh melawan gaya gravitasi dengan  Mobilitas sendi yang berlebihan
mempertahankan pusat massa tubuh dengan  Postur tubuh yang abnormal
Apa yang dimaksud dengan Terapi Latihan pada penyokong yang ada tanpa terjatuh dengan  Gangguan keseimbangan, stabilitas postur,
fisioterapi ? mekanisme sistem motorik dan sensorik. koordinasi, perkembangan dan tonus otot
 Koordinasi Keluhan harus diidentifikasi secara khusus
Dari keseluruhan proses fisioterapi, terapi latihan merupakan usaha tubuh untuk menyeimbangkan mengingat manifestasi keluhan sering bersifat
(exercise therapy) sering merupakan kegiatan gerakan dengan jalan melakukan gerakan otot spesifik terhadap penderita. Hal yang sangat
utama yang didukung oleh modalitas-modalitas dalam waktu, intensitas dan urutan yang tepat, penting untuk dilakukan juga adalah identifikasi
lain. Hal ini dikarenakan pengembalian fungsi sehingga dapat menampilkan gerakan yang resiko terjadinya gangguan lebih lanjut sehingga
gerak sering merupakan tujuan utama dari proses efektif dan akurat baik secara sadar maupun dapat diantisipasi dalam rancangan latihan terapi
fisioterapi. tidak sadar. yang akan dilaksanakan.
 Fleksibilitas
Terapi latihan dilakukan pada fase kronis untuk merupakan kemampuan untuk bergerak bebas Jenis-jenis Latihan Terapi
merahibilitasi penderita cedera atau gangguan tanpa hambatan dengan jangkauan gerak yang 1. Latihan Fleksibilitas (Latihan ROM)
penyakit agar dapat mengembalikan fungsi tubuh baik. Latihan fleksibilitas merupakan teknik dasar
seperti atau mendekati fungsi semula.  Mobilitas yang digunakan untuk meningkatkan jangkauan
merupakan kemampuan suatu struktur atau gerak. Aktivitas pemeliharaan ROM diperlukan
Secara keselutuhan, terapi latihan (exercise therapy) segmen tubuh untuk bergerak atau digerakkan. untuk memelihara mobilitas sendi dan otot serta
merupakan aktivitas fisik yang sistematis dan  Kerja otot untuk meminimalkan kehilangan fleksibilitas
bertujuan untuk : merupakan kapasitas otot untuk memproduksi jaringan dan pembentukan kontraktur.
 Memperbaiki atau mencegah gangguan fungsi tegangan dan melaksanakan aktivitas fisik. Kerja Jenis Latihan fleksibilitas
tubuh otot meliputi kekuatan, tenaga dan ketahanan 1. Latihan fleksibilitas Pasif
 Memperbaiki kecacatan otot. Merupakan gerakan yang sepenuhnya
 Mencegah atau mengurangi faktor resiko  Stabilitas disebabkan oleh gerakan dari luar dengan
gangguan kesehatan merupakan kemampuan otot untuk sangat sedikit ataupun tidak ada gerakan
 Mengoptimalkan status kesehatan dan mempertahankan segmen tubuh dalam posisi sadar dari otot. Sumber gerakan dapat
kebugaran. stabil pada keadaan bergerak maupun diam. berasal dari gravitasi, mesin, individu yang
lain maupun bagian tubuh individu itu o Memberikan rangsangan pada tulang dan
sendiri. persendian
Indikasi Latihan fleksibilitas pasif : o Meningkatkan sirkulasi darah dan
o Pada area jaringan yang mengalami mencegah pembentukan jendalan darah
peradangan akut dimana gerakan aktif (thrombus)
dapat memperburuk cedera dan o Meningkatkan koordinasi gerakan
menghambat proses penyembuhan.
Peradangan akut biasanya terjadi 2 Kontraindikasi Latihan fleksibilitas
sampai 6 hari. 1. Latihan fleksibilitas tidak boleh dilakukan bila
o Pada keadaan dimana penderita tidak bias latihan tersebut mengganggu proses
melakukan gerakan aktif seperti pada penyembuhan seperti pada keadaan patah tulang.
keadaan koma, lumpuh ataupun tirah 2. Latihan fleksibilitas harus dilakukan dengan hati
baring hati pada area tumit dan kaki untuk
Tujuan Latihan fleksibilitas pasif : meminimalkan stasis vena dan pembentukan
Tujuan utama dari Latihan fleksibilitas pasif thrombus. Tanda-tanda latihan yang tidak tepat
adalah untuk mengurangi komplikasi yang adalah timbulnya rasa nyeri dan peradangan.
terjadi pada imobilisasi, perlengketan, 3. Latihan fleksibilitas harus di monitor dengan
pembentukan kontraktur dan memperbaiki ketat pada keadaan setelah gangguan jantung..
sirkulasi darah, mengurangi nyeri,
meningkatkan proses penyembuhan.
2. Latihan fleksibilitas aktif dan aktif dengan
Bantuan
Latihan fleksibilitas aktif merupakan
gerakan yang disebabkan oleh gerakan aktif
dari otot itu sendiri. Latihan fleksibilitas
Aktif dengan bantuan merupakan gerakan
yang ditimbulkan secara aktif namun
memerlukan bantuan dari luar.
Tujuan dari jenis latihan ini sama dengan
Latihan fleksibilitas pasif dengan tujuan
khusus :
o Memelihara elastisitas dan kontraktilitas
otot
o Memberikan umpan balik sensorik dari
otot yang berkontraksi.

Anda mungkin juga menyukai