Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“ISCHIALGIA”

Disusun oleh :

Nama : Frans Pradatama

Nim :4050719A023

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON

Jl. Brigjen darsono No. 12 B By pass Cirebon telp. (0231)247852

2021

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sehingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

Halaman judul................................................................................. i Kata


pengantar ........................................................................................ ii
Daftar isi ......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................... 2
2.1. Definisi Iachialgia......................................................... 5
2.2. Anatomi Fungsional Vertebra dan Lumbo-Sacral 6

2 3. Etiologi………………………………………………. 10

2.4 Patofisilogi..................................................................... 11
2 5 Tanda dan Gejala........................................................... 12
2 6 Persyarafan .................................................................... 13
2 7 Vaskularini..................................................................... 13
2 8 Teknologi Intervensi Fisioterapi. ................................... 14
BAB III PENUTUP......................................................................... 17
3.1 Kesimpulan................................................................. 17
3.2 Saran ........................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam rencana strategi departemen kesehatan, disebutkan bahwa

pembangunan Indonesia dalam tiga dekade ini yang dapat dilaksanakan

secara bersikenambungan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan.

Fisiknya sedang terganggu, tentunya akan mengakibatkan pula terhadap

produktifitas dalam kerja. Seperti nyeri pada pinggang bawah, akan

mengganggu ekstermitas tubuh bagian bawah misalnya, daerah pinggang

bawah dan kaki yang mempunyai fungsi yang sangat penting dalam tubuh

manusia karena diantaranya dapat membuat tubuh tegak dalam pergerakan.

Apabila Manusia tersebut terganggu karena faktor internal maupun eksternal

seperti faktor degeneratif, adanya cidera, penyakit, perilaku, lingkungan atau

gangguan lainnya akibat dari kondisi-kondisi tertentu yang mengakibatkan

manusia mengalami hambatan atau gangguan gerak dan fungsinya ikut

terganggu

Upaya kesehatan yang semula hanya penyembuhan (kuratif) saja, secara

berangsur-angsur berkembang sehingga mencakup upaya peningkatan

kesehatan (promotif), pencegahan (prefentif), yang bersifat menyeluruh

terpadu dan berkesinambungan yang efektif, efesien, bermutu dan terjangkau

oleh semua kelangsungan hidup masyarakat

1
Fisioterapi adalah pelayanan kesehatan yang ditunjukkan kepada individu

atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak

fungsi tubuh sepanjang rentang daur kehidupan dengan menggunakan

penanangan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (physics,

electrotherapeutik, mekanik, pelatihan fungsi, dan komunikasi).

Beragam kasus yang dapat ditanganin oleh fisioterapi salah satunya adalah

Ischialgia. Ischialgia merupakan salah satu manifestasi dari nyeri pinggang

bawah akibat penjepitan dari n. Ischiadikus. Ischialgia atau sciatica adalah

nyeri yang menjalar (hypoesthesia-paraesthesia atau disasthesia) ke tungkai

sepanjang perjalanan akar saraf Ischiadikius

Kram atau nyeri pada pantat atau sering disebut dengan Ischialgia sering

dialami dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya dapat diderita pada

orang dewasa tanpa mengenal batasan umur, jenis kelamin, tingkat sosial, dan

bahkan dapat mengenai pada usia remaja. Merupakan masalah yang serius

apabila tidak dapat ditangani dengan benar dan tepat.

Penyebab dari nyeri pantat banyak sekali dan sangat bervariasi mulai dari

kelemahan otot sampai tumor ganas. Dalam beberapa kasus, nyeri pantat

dapat ditangani dan dicegah dengan mengetahui penyebab dan bagaimana

keluhannya. 4

Nyeri merupakan suatu mekanisme perlindungan yang menyadarkan

seseorang untuk membuat tanggap rangsang yang memadai guna mencegah

perusakan lebih lanjut dari jaringan yang bersangkutan.

2
Pada laki-laki 13,6% dan pada wanita 18,2%. Dari 54 faktor risiko yang

diselidiki, 38 faktor risiko secara signifikan terkait dengan peningkatan risiko

ischialgia. Faktor risiko yang merugikan termasuk karakteristik individu

(misalnya, usia yang lebih tua), kesehatan umum yang buruk (misalnya,

merokok), stres fisik pada tulang belakang (misalnya, getaran), dan stres

psikologis (misalnya, depresi).

Pada pasein yang berkunjung ke poli fisioterapi atau Instalasi Rehabilitasi

Medis dengan kasus Ischialgia berjumlah 1.252 dari Januari tahun 2017- 30

Desember 2019 sekitar 12,76%. Merupakan daftar 10 besar penyakit atau

diagnosa pasein dengan menempati urutan kedua setelah low back pain.

Permasalahan yang muncul pada kasus ischialgia, disini fisioterapi

mempunyai peranan yang penting. Modalitas yang diberikan oleh fisioterapi

berupa Infra Red Radiation, dan William Flexi Exercise. Infra Red adalah sinar

infra merah dengan pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang

gelombang 7.700 – 4 Juta A yang bertujuan untuk dapat merileksasikan otot,

mengurangi nyeri, memperlancar sirklulasi darah karena Infra Red Radiation

menghasilkan efek pemanasan pada jaringan superfisial sehingga terjadi proses

vasolidatasi.

William Flexi Exercise tujuan utamanya adalah untuk menambah Lingkup

Gerak Sendi, meningkatkan kekuatan otot sehingga dapat meningkatkan

aktivitas fungsional.

1.2 Rumusan Masalah

3
Sesuai penjelasan latar belakang diatas, maka masalah kasus Ischialgia

dextra untuk karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah pemberian Infra Red Radiation (IRR) dapat mengurangi

nyeri pada kasus Ischialgia Dextra?”

2. Apakah pemberian William Flexi Exercise dapat menambah

lingkup gerak sendi pada kasus Ischialgia Dextra?”

3. Apakah pemberian Infra Red Radiation (IRR) dan William Flexi

Exercise dapat meningkatkan kekuatan otot pada kasus Ischialgia

Dextra?”

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui penatalaksaan fisioterapi pada kasus Ischialgia Dextra

dengan modalitas Infra Red Radiation (IRR) dan William Flexi Exercise

untuk menambah wawasan dan mengetahui tentang peranan Fisioterapi pada

kasus Ischialgia Dextra untuk masyarakat luas.

1. Untuk mengetahui manfaat Infra Red Radiation (IRR) terhadap

penurunan nyeri pada kasus Ischialgia Dextra

2. Untuk mengetahui pemberian Infra Red Radiation (IRR) dan William

Flexi Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot pada kasus Ischialgia

Dextra

3. Untuk mengetahui manfaat William Flexi Exercise terhadap penambahan

Lingkup Gerak Sendi pada kasus Ischialgia Dextra

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Iachialgia

Ischialgia berasal dari kata “Ischion” yang berarti pinggul dan “algos” yang

berarti nyeri. Nyeri ini akan terasa dari punggung bawah, pinggul. Lalu

menjalar hingga turun ke pantat sampai kaki, penyebab utamanya adalah

Disfusi dari nervus ischiadikus. Nervus ischiadikus merupakan saraf

terpanjang yang ada didalam tubuh manusia, saraf ini berasal dari spinal

cord menuju bagian belakang kaki dengan melewati pinggul. 7

Ischilagia merupakan penyakit kelainan pada nervus ischiadikus yang

ditandai dengan nyeri hebat sepanjang perjalanan saraf. Ischialgia timbul

akibat perangsangan serabut-serabut sensorik yang bersal dari radik

posterior L4-S3 dan ini dapat terjadi pada setiap bagian n. ischiadikus

sebelum muncul pada permukaan tungkai bagian belakang. nervus

ischiadicus terletak antara musculus piriformis dan musculus obturatorius

internus. Jika dilihat dari luar tepatnya pada bagian pantat tengah dan

samping.

Nyeri pinggang bawah berhubungan dengan stress/starin otot punggung,

tendon, ligament yang biasanya ada bila melakukan aktifitas sehari-hari

yang berlebihan.

Nyeri bersifat tumpul, intensitas bervariasi sering kali menjadi kronik,

dapat terlokalisir atau dapat meluas ke sekitar gluteus. Nyeri ini tidak

5
disertai dengan hipertensi, parestesi, kelemahan atau deficit neurologis. Bila

batuk atau bersin tidak menjalar ketungkai.

2.2. Anatomi Fungsional Vertebra dan Lumbo-Sacral

Vertebra terdiri dari 7 tulang cervical, 12 tulang thorakal, 5 tulang lumbal,

5 tulang sacral, dan tulang cocxygeus. Tulang cervical, thorakal, lumbal

membentuk columna vertebralis, sedangkan tulang sacral dan cocxygeus

satu sama lain menyatu. Struktur columna vertebralis ini sangat fleksibel,

karena columna ini bersegmen-segmen dan tersusun atas vertebra, sendi-

sendi dan bahan bantalan fibrocartilago yang diebut discus intervertebralis

membentuk kira-kira seperempat panjang columnya. Struktur tulang

vertebra secara umum adalah terdiri dari :

1. Corpus

Corpus merupakan bagian terbesar dari vertebra, berbentuk silindris yang

mempunyai beberapa facies (dataran) yaitu facies superior, facies inferior,

facies interior, facies posterior dan facies lateralis. Diantara dua corpus

terdapat discus intervertebralis. Corpus terletak disebelah anterior dan

memberi kekuatan pada columna vertebralis serta menompang berat. 10

2. Arcus

Arcus merupakan lengkungan simetris dikiri dan kanan, berpangkal corpus

menuju dorsal pangkalnya disebut radiks arcus vertebra. Disebelah

belakang ada tonjolan seperti duri disebut procesus spinosus yang

merupakan tempat pertemuan lengkungan dari arcus di linea mediana.

6
3. Foramen vertebralis

Foramen vertebralis terletak sama tinggi dengan discus intervertebralis

tulang belakang khususnya pada tulang belakang lumbal. Merupakan lubang

yang cukup lebar dimana dikedua belah sisi ada lekukan yaitu recus lateral.

Foramen vertebralis terbatas kearah posterior oleh facet sendi. Foramen

vertebralis daerah lumbal sangat kecil.

4. Canalis Spinalis

Konfigurasi Canalis Spinalis pada potongan melintang terutama terbentuk

oleh bagian posterior lengkung saraf dan permukaan posterior corpus

vertebra lumbal 1 dan berbentuk segetiga pada vertebra lumbal 5 karena

saraf lumbalis yang paling besar terdapat pada lumbal 5, sedangkan

didaerah tersebut terjadi penyempitan, maka terdapat kemungkinan adanya

penyempitan saraf oleh struktur-struktur foramen corda spinalis.

5. Discus Intervertebralis

Discus Intervertebralis menyusun seperempat dari panjang columna

vertebralis. Discus ini paling tebal didaerah cervical dan lumbal, tempat

banyak terjadi gerakan Columna vertebralis. Setiap discus terdiri atas

bagian pinggir annulus fibrous, dan bagian tengah nucleus pulposus. 11

Vertebra Lumbal terdiri dari 5 tulang vertebra dan tiap ruas dipisahkan oleh

discus intervertebralis. Beban pada vertebra lumbal paling besar dan secara

anatomis minkimisiologis mempunyai ciri spesifik dan berkaitan dengan

hipminpelvic, complex, dan lower thorax spain. Vertebra Lumbal memiliki

mobilitas yang besar dan spesifik pula, yang dibentuk oleh jaringan

7
kontraktil dan nonkontraktil. Stabilitas dan gerakannya di tentukan oleh

facet-facet diskus, ligament, dan otot disamping corpus itu sendiri. Os

sacrum terdiri atas 5 vertebra radiamenter yang bergabung menjadi satu

membentuk sebuah tulang yang berbentuk baji yang cekung di anterior. 11

Gambar 2.1 Tulang Vertebra 8

Keterangan :

1. Vertebra cervical I – VII

2. Vertebra Thoracalis I – XII

3. Vertebra Lumbalis I – V

4. Os. Sacrum

5. Os. Coccygea

6. Atlas

7. Axis

8. Vertebra prominens

9. Foramen intervertebralis

10. Promontorium

8
8
Gambar 2.2 Vertebra Lumbal

Keterangan :

1. Processus spinosus

2. Processus transversus

3. Processus articularis superior

4. Incisura vertebralis superior

5. Corpus vertebra

6. Incisura vertebralis inferior

Keterangan :

1. Processus spinosus

2. Lamina arcus vertebra

3. Processus articularis superior

4. Processus transversus

5. Foramen vertebra

6. Corpus vertebra

Gambar 2.3 Vertebra Lumbal 8

Keterangan :

1. Ala ossis sacri

2. Promontorium

3. Lineae transversae

4. Procesus articularis superior

9
5. Basis ossis sacri

6. Facies Lateralis

7. Foramina sacralia anteriona

1. Gambar 2.4 Vertebra Sacral tampak dari Ventral


8

Keterangan :

1. Epiphysis anularis

2. Ligament longitudinal anterior

3. Facies intervertebralis

4. Annulus fibrosus

5. Nucleus pulposus

6. Foramen venae basivertebralis

7. Ligament longitudinal posterior

9. Lamina arcus vertebra

10. Processus articularis inferior

11. Processus spinosus

12. Fascia thoracolumbalis

13. Ligament supraspinae

14. Ligament interspinae

15. Ligament flavum

16. Processus articularis superior

Gambar 2.5 Segmen Pergerakan Lumbal

2.3. Etiologi
Ischialgia timbul karena terangsang serabut motorik dimana nervus

ischiadikus berasal dari radiks posterior L4, L5, S1, S2, S3. Penyebab

ischialgia dibagi dalam :

10
1. Ischialgia diskogenik, biasanya terjadi pada penderita hernia nucleus

pulposus (HNP)

Annulus fibrous bagian posterior dapat ruptur dan nucleus pulposus akan

melesat ke posterior seperti pasta gigi yang terpencet. Herniasi ini berakibat

penonjolan sentral digaris tengah bawah ligament Longtudinale posterior

atau penonjolan Lateral disamping ligament posterius dekat foramen

intervertebrale. 12

2. Ischialgia mekanik terdiri atas :

1) Spondiloartosis deformans

2) Spondylolisthesis

3) Tumor Cauda equine

4) Metatase carcinoma di corpus vertebra lumbosakral

5) Fraktur corpus lumbosakral

3. Ischialgia non mekanik (medik) terdiri atas :

1) Radikulitis tuberkulosa

2) Radikulitas luetika

3) Adhesi dalam ruang subarachanoidal

4) Neuropati rematik, diabetes dan neuropati lainnya

2.4. Patofisiologi

Ischialgia merupakan nyeri yang menjalar sepanjang n.ischiadikus L4-S2.

Ischialgia yang terasa bertolak dari lokasi foramen infrapiriformis dan

menjalar menurut perjalanan n.ischiadikus, n.peroneus dan n.tibialis harus di

11
curigai sebagai manifestasi ischiadicus primer atau entrapment neuritis

dengan tempat jebakan di sacroiliaca. Ischialgia yang dirasakan bertolah dari

vertebra lumbosacralis atau paravertebra lumbosacralis dan menajalar sesuai

radiks pembetuk n.ischiadikus, sebelum terjadinya ischialgia selalu didahuli

dengan Low Back Pain atau nyeri pinggang bawah itu sendiri seperti perasaan

nyeri, pegal, linu atau tidak terasa tidak enak di pinggang. Pantat adalah

faktor pencetusnya dari salah satu penyebab.

2.3. Tanda dan Gejala

1. Nyeri

Nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat. Nyeri

didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan

ekstensinya, diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Nyeri akibat

ischialgia biasanya pada punggung bawah, daerah bokong, menjalar sampai

ketungakai.

2. Parastesia

Parestesia adalah sensasi abnormal yang berupa kesemutan, tertusuk, atau

terbakar pada kulit yang umumnya dirasakan di tangan, kaki, lengan, dan

tungkai. Pada kasus ischialgia dextra parastesia biasanya dirasakan di

sepanjang tungkai atas dan tungkai sebelah kanan.

3 Spasme otot

Spasme otot adalah adanya ketegangan pada otot biasanya sering terjadi

pada kasus ischialgia yang disebabkan karena trauma, radang atau kontraksi

yang 1berlebihan. Hal ini bisa terjadi pada otot erector spine, otot gluteus

12
maximus dextra, otot gastrocnemius dextra, otot hamstring dextra, otot

quadriceps dextra, dan otot tibialis anterior dextra.

4. Keterbatasan Gerak

Keterbatasan gerak adalah adanya suatu keterbatasan gerakan yang

dapat disebabkan dari adanya nyeri dan kencangnya jaringan lunak.

2.6. Persyarafan

Nervus Ischiadikus merupakan saraf perifer terbesar dalam tubuh, sebuah

cabang dari plexus sacralis yang keluar dari vertebra lumbal 4-5 danr scral 1-

3, meninggalkan regio gluteus dengan berjalan ke bawah sepanjang caput

longum biceps femoris. Sewaktu turun sampai pertengahan paha, ditutupi di

bagian posterior oleh tepian m.biceps femoris dan m.semimembrsnosus yang

berdekatan.

Terletak pada aspek posterior m.adduktor magnus pada sepertiga bagian

bawah paha berakhir dengan pecah menjadi n.tibialis dan n.peroneus

communis. Kadang-kadang ischiadikus membagi menajadi 2 bagian terminal

di tingkat yang lebih tinggi, yaitu pada bagian atas tungkai atau bahkan

didalam pelvis Nervus ischiadikus melewati sendi sacroiliaca dan foramen

ischiadikus mayor di bawah m.priformis.

2.7. Vaskularisasi

Sistem peredaran darah ada 2 yaitu Vena dan Arteri pembuluh darah

merupakan salah satu organ yang mempunyai peranan penting dan

sistemnya sangat kompleks. Vena adalah pembuluh darah yang berfungsi

13
sebagai penyalur yang membawa darah dari jaringan kembali ke jantung

sedangkan Arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah

dari jantung.

2.8. Teknologi Intervensi Fisioterapi

1. Infra Red Radiation

Infra Red Radiation adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang

gelombang sekitar 7700-4 juta, Infra Red dibedakan menjadi gelombang

panjang dan gelombang pendek, gelombang pendek dibagi menjadi 2 yaitu

luminous dan non luminous. 14 Pemberian infra red dapat memberikan efek

positif bagi tubuh pasien, diantaranya yaitu :

1). Meningkatkan proses metabolisme.

2). Vasodilatasi pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan suplai

darah.

3). Pengaruh terhadap urat saraf sensoris.

4). Pengaruh terhadap jaringan otot.

5). Menaikkan temperatur tubuh.

6). Mengaktifkan kerja kelenjar keringat.

7). Mengurangi/menghilangkan nyeri.

8). Relaksasi otot.

9). Menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme.

a. . Indikasi Infra Red Radiation

1 Kondisi peradangan setelah sub akut : Kontusio, muscle strain,

muscle sprain, trauma sinovitis.

14
2 Arthritis : Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, myalgia, lumbago,

neuralgia, neuritis.

3 Gangguan sirkulais darah : Thromboangitis obliterans,

thromboplebitis, Reynold’s disease.

4 Penyakit kulit : Folliculitis, furuncolosi, wound.

5 Persiapan exercise dan massage.

b. Kontraindikasi Infra Red Radiation

1 Daerah dengan insufisiensi pada darah.

2 Gangguan sensibilitas kulit.

3 Adanya kecenderungan terjadinya perdarahan.

4 Gangguan komunikasi karena tidak bisa mengantarkan dingin dan

panas.

5 Demam

6 Penyinaran pada mata secara langsung tidak boleh diberikan karena

dapat menimbulkan katarak/konjugatif.

7 nfeksi akut (TBC, Kanker/tumor).

8 Jaringan yang masih baru (luka bakar)

2. William Flexi Exercise

William flexion exercise adalah program latihan fisik untuk

meningkatkan fleksi lumbal, menghindari ekstensi lumbal, dan

memperkuat otot-otot perut dan gluteal dalam upaya mengelola nyeri

punggung bawah tanpa pembedahan. Sistem ini pertama kali dirancang

pada tahun 1937 oleh Dr. Paul C. Williams (1900-1978). Tujuan dari

15
latihan ini adalah untuk membuka foramen intravertebralis dan

meregangkan otot extensor punggung dan flexor hip, untuk memperkuat

otot-otot perut dan gluteal, serta untuk memobilisasi sendi lumbosacral.


15

1 Indikasi William Flexi Exercise

2 Spondylosis

3 Spondyloarthrosis

4 disfungsi sendi facet yang menyebabkan nyeri punggung bawah

5 Kontra Indikasi William Flexi Exercise

6 Gangguan pada diskus seperti disc bulging

7 Herniasi diskus

8 Protrusi diskus

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka kami dapat menyimpulkan sebagai

berikut :

-          Ischialgia adalah istilah kedokteran untuk merujuk pada keadaan


jaringan yang abnormal pada saraf ischiadicus. Ischialgia merupakan 
suatu kondisi dimana Saraf Ischiadikus yang mempersarafi daerah bokong
sampai kaki terjepit, dalam kasus itu yang terjepit adalah Saraf Ischiadikus
sebelah kanan. Hal ini dapat terjadi karena proses beberapa penyakit
seperti trauma fisik, kimiawi, dan elektris, infeksi, masalah metabolisme,
dan autoimun. Ischialgia meningkat frekuensinya seiring dengan
banyaknya aktivitas yang dikerjakan. Orang awam pada umumnya
menginterpretasikan ischialgia dengan rasa sakit dan nyeri pada pantat.
-          Penyebab terjepitnya saraf ini ada beberapa faktor, yaitu antara lain:
kontraksi/ radang otot-otot daerah bokong, adanya perkapuran tulang
belakang atau adanya keadaan yang disebut dengan Herniasi Nukleus
Pulposus (HNP).
-          Seringkali, nyeri tersebut hilang dengan sendirinya. Istirahat, tidur
diatas kasur yang keras, menggunakan obat-obatan OTC anti peradangan
nonsteroidal (NSAID), dan mengompres panas dan dingin kemungkinan

17
pengobatan yang cukup. Untuk banyak orang, tidur pada sisi mereka
dengan lutut ditekuk dan sebuah bantal diantara lutut menghadirkan
keringanan. Meluruskan otot yang lumpuh secara pelan-pelan setelah
pemanansan bisa membantu. Peran fisioterapi pada kasus ini dapat
membantu meringankan nyeri yang dirasakan. Modalitas yang digunakan
bisa efektif dengan heating yakni SWD (short Wave Diathermi),bisa juga
ditambah TENS untuk membantu memblokir nyerinya.
-          Gejala yang sering ditimbulkan akibat Ischialgia adalah
         Nyeri punggung bawah.
         Nyeri daerah bokong.
         Rasa kaku/ terik pada punggung bawah.
         Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum, yang di rasakan
daerah bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki,
tergantung bagian saraf mana yang terjepit.
         Rasa nyeri sering di timbulkan setelah melakukan aktifitas yang
berlebihan, terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri
dan berj2 alan.
         Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang
berat.
         Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan
anggota badan bawah/ tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya
otot-otot tungkai bawah tersebut.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis meminta agar pembaca berkenan memberikan
kritik dan saran demi kesempurnaan di masa mendatang, Amin Ya
Rabbal Alamin.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://tutytitien.blogspot.com/2011/11/makalah-ischialgia.html

19

Anda mungkin juga menyukai