Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“KO NSEP KOMUNIKASI SECARA UMUM ”

OLEH ; KELOMPOK 1
1. INTAN MUTIARA (221111146)
2. AYU ANDIRA MBOE (221111134)
3. FEBRIANA FUAH (221111140)
4. AKURNIA DJEMAU (221111126)
5. ADHE ESTER BAEAMA (221111125)
6. GONZAGA D.J.D.R.CORBAFO (221111144)

UNIVERSITAS CITRA BANGSA KUPANG


FAKULTAS KESEHATAN PRODI KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Konsep Komunikasi Secara Umum tepat pada waktunya. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada Ibu Ns. Fepyanti Thresna Feoh S.Kep.,M. Kep selaku dosen pengampu yang
selalu memberikan dukungan dan bimbingannya. Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk
memenuhi nilai tugas mata kuliah Komunikasi Dasar Keperawatan .Tak hanya itu, kami juga
berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kata, kami berharap semoga Makalah Konsep
Komunikasi Secara Umum ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi
kita semua. Kami juga mengucapkan terima kami kepada para pembaca yang telah membaca
makalah ini hingga akhir.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
B. Komponen Komunikasi
C. Bentuk Komunikasi
D. Tujuan dan Fungsi Komunikasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan sebuah sarana yang penting dan
sangat dibutuhkan oleh seseorang untuk menjalin sebuah hubungan dengan orang
lain. Saat seseorang melakukan aktivitas komunikasi, maka terjadi interaksi yang
kemudian akan menghasilkan makna. Dimana makna ini dapat berbeda tergantung
pada stimulan yang memunculkan presepsi . Namun apabila komunikasi
memunculkan sebuah persepsi yang berbeda makna komunikasi itu dikatakan tidak
berhasil dengan baik, sehingga diperlukan langkah yang strategis dalam
berkomunikasi agar terjadi persamaan dalam memaknai pesan dan informasi dalam
komunikasi.
Komunikasi mencakup pengertian yang sangat luas, dimana sejatinya komunikasi
adalah bentuk interaksi antar manusia . Perbedaan unik antar manusia yang sangat
berbeda , membuat pola komunikasi juga begitu beragam.
Komunikasi memiliki berbagai fungsi dan struktur. Saat seseorang berkomunikasi
dengan orang lain, fungsi tersebut begitu terasa manfaatnya. Karena dengan
melakukan komunikasi, maka ketimpangan bisa diselaraskan. Dengan melakukan
komunikasi , masalah bisa diatasi. Selain itu Komunikasi juga sangat diperlukan
sebagai media pertukaran informasi dan dukungan individu terutama pada saat
individu mengalami stres. Dan untuk mencapai semua itu diperlukan pengetahuan
tentang komunikasi, komponen, bentuk dan tujuan komunikasi serta sasaran dalam
pelaksanaannya yang dilakukan secara terarah dan sesuai dengan etika yang ada.
Pada bab ini akan dibahas mengenai ; definisi komunikasi, Komponen Komunikasi,
Bentuk komunikasi, Tujuan dan Fungsi Komunikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Komunikasi?
2. Bagaimana komponen dari Komunikasi?
3. Apa saja bentuk Komunikasi itu?
4. Apa tujuan dan fungsi dari Komunikasi?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah Mahasiswa dapat mengetahui dan mampu
menjelaskan serta menerapkan konsep komunikasi secara umum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi atau meneruskan makna atau
arti. Komunikasi juga bisa diartikan sebagai proses penyampaian informasi, makna atau
pemahaman dari pengirim ke penerima. Dari komunikasi yang telah dilakukan
diharapkan akan menimbulkan perubahan tingkah laku atau muncul perilaku baru sesuai
dengan yang dinginkan oleh pengirim pesan atau informasi dari penerima informasi.
Pada hakekatnya komunikasi merupakan alat untuk mengembangkan hubungan
dan merupakan hubungan itu sendiri. Dalam keperawatan, komunikasi merupakan alat
bagi perawat untuk mempengaruhi tingkah laku klien dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
Beberapa pengertian Komunikasi menurut para ahli
- Harrold D. Lasswell, dikutip Canggara, H (2004):Tindakan komunikasi adalah
menjawab pertanyaan "siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui
saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya" (Book, dalam Robbons dan Jones,
1982).
- Roger dan D. Lawrence Kincaid, 1981 dan Query dan Kreps, 1996, hlm:339)
Komunikasi juga diartikan sebagai suatu transaksi, proses simbolik yang
menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan cara membangun
hubungan antar sesama untuk dapat menghargai orang lain, melalui pertukaran
informasi, untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain/memberikan
dukungan, serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu, menempatkan pada
situasi yang tepat Definisi ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Hovland, Janis
dan Kelly yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) dimana komunikasi adalah
proses individu mengirimkan stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk
mengubah tingkah laku orang lain. Ini dapat diartikan bahwa komunikasi sebagai
sebuah proses (aktifitas) bukan sebagai suatu benda mati/ obyek. (Muhammad A,
2015, hlm. 3)
- Wiemann & Backlund, 1980Kompetensi komunikasi adalah konsep multidimensi,
memanfaatkan beberapa aspek, termasuk empati, afiliasi, relaksasi, dan manajemen
interaksi
- Duldt-Bettey, dikutip Suryani (2006) juga mendefinisikan komunikasi adalah suatu
proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam.
- William Ablig memberikan definisi komunikasi adalah proses pengoperasian
lambang-lambang yang mengandung pengertian antara individu-individu. Menurut
Dole Yoder dkk kata communications berasal dari sumber yang sama seperti
common yang artinya bersama, bersama-sama dalam membagi ide. Apabila
seseorang berbicara, orang lainnya mendengar kan.

B. Komponen Komunikasi
Unit dasar komunikasi terdiri dari seorang pengirim, seorang penerima dan
sebuah pesan dalam konteks tertentu. Komunikasi mempunyai 6 komponen yaitu
1. Komunikator: Penyampaian informasi atau sumber informasi
2. Komunikan: Penerima informasi, pemberi respon terhadap stimulus.
3. Pesan: Gagasan, pendapat, stimulus, fakta, informasi
4. Media: Saluran yang dipakai untuk menyampaikan pesan
5. Kegiatan "Encoding": Perumusan pesan oleh komunikator
6. Kegiatan "Decoding": Penafsiran pesan oleh komunikan

Komponen komunikasi menurut Purwanto 1994, antara lain:


a. Komunikator: orang yang memprakarsai adanya komunikasi prakarsa timbul
karena jabatan, tugas, wewenang dan tanggung jawab.
b. Pesan yang akan disampaikan berupa ide, pendapat, pikiran dan saran
c. Saluran komunikasi adalah segala sarana yang dipergunakan oleh kumunikator
untuk menyampaikan pada pihak lain. Dengan demikian saluran komunikasi
itu berbentuk panca indra manusia maupun alat teknologi yang dibuat
manusia.
d. Metode komunikasi: segala cara yang digunakan dalam mengadakan
hubungan dengan orang lain.
e. Komunikan: orang yang menjadi obyek dari komunikasi, pihak yang
menerima berita atau pesan dari komunikator

Menurut Karyowo, 1994, Komponen Komunikasi terdiri dari :


1. Komunikator (Pembawa berita) Bisa individu, keluarga maupun kelompok
yang mengambil inisiatif dalam menyelenggarakan komunikasi dengan
individu atau kelompok lain yang menjadi sasarannya. Komunikator bisa juga
berarti tempat berasalnya sumber pengertian yang dikomunikasikan
2. Messsage (pesan atau berita) Berita yang disampaikan oleh komunikator
melalui lambang-lambang, pembicaraan, gerakan dan sebagainya. Massage
bisa berupa gerakan, sinar, suara lambaian tangan, kibaran bendera atau tanda-
tanda dengan interpretasi yang tepat akar. memberikan arti dan makna
tertentu. Di rumah sakit massage ini bisa berupa nasehat dokter, hasil
konsultasi pada status pasien dan laporan dan sebagainya.
3. Channel (Media atau sarana) Sarana tempat berlakunya lambang-lambang.
Saluran tersebut meliputi:
a. Pendengaran (lambang berupa pesan)
b. Penglihatan (lambang berupa sinar, pantulan sinar dan gambar)
c. Penciuman (lambang-lambang yang berupa rangsangan bau-bauan
d. Rabaan (lambat-lambat yang berupa rangsangan rabaan)
e. Komunikan (penerima pesan)
f. Feedback (Umpan balik atau tanggapan).

C. Bentuk Komunikasi
Bentuk komunikasi ditentukan secara berbeda oleh berbagai profesional komunikasi.
Lima kategori komunikasi, termasuk komunikasi interpersonal, ditetapkan oleh
sekelompok ilmuwan komunikasi Amerika. Jenis komunikasi ditentukan secara
berbeda oleh berbagai profesional komunikasi. Lima kategori komunikasi, termasuk
komunikasi interpersonal, ditetapkan oleh sekelompok ilmuwan komunikasi Amerika
(interpersonal communication), komunikasi kelompok kecil (small group
communication), komunikasi organisasi (organisation communication), komunikasi
massa (mass communication) dan komunikasi publik (public communication).
Effendy membagi semua bentuk komunikasi menjadi tiga kategori: komunikasi
massa, komunikasi kelompok, dan komunikasi pribadi.
1. Komunikasi pribadi
Komunikasi pribadi terdiri dari dua jenis, yaitu: pertama, komunikasi
intrapribadi (intrapersonal communication). Komunikasi intrapribadi adalah
komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang yang bersangkutan
berperan sebagai komunikator maupun sebagai sebagai komunikan. Dia
berbicara pada dirinya sendiri. Pola komunikasi dengan diri sendiri terjadi
karena seseorang menginterpretasikan sebuah objek yang diamatinya dan
memikirkannya kembali, sehingga terjadilah komunikasi dalam dirinya
sendiri. Kedua, komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), yaitu
komunikasi yang berlangsung secara dialogis antara dua orang atau lebih.
Karakteristik komunikasi antar pribadi yaitu: pertama dimulai dari diri sendiri.
Kedua, sifatnya transaksional karena berlangsung serempak. Ketiga,
komunikasi yang dilakukan tidak hanya mencakup aspek-aspek isi pesan yang
dipertukarkan, tetapi juga meliputi hubungan antar pribadi. Keempat, adanya
kedekatan fisik antara pihak- pihak yang berkomunikasi. kelima, adanya
saling ketergantungan antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Keenam, tidak
dapat diubah maupun diulang. Maksudnya jika salah dalam pengucapan
mungkin dapat minta maaf, tetapi itu bukan berarti menghapus apa yang telah
diucapkan
2. Komunikasi kelompok
Michael Burgoon dan Michel Ruffner seperti dikutip Sendjaya menjelaskan
komunikasi kelompok sebagai: The face to face interaction of three or more
individuals, for a recognized purpose such as information sharing, self
maintenance, or problem solving, such that the members are able to recall
personal characteristics of the other members accurately. (Komunikasi
kelompok adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan tiga atau lebih
individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti
berbagai informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga
semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya
dengan akurat). Dari definisi di atas dipahami bahwa ada empat elemen yang
tercakup dalam komunikasi kelompok, yaitu interaksi tatap muka, jumlah
partisipan yang terlibat dalam interaksi yang dilakukan, maksud dan tujuan
yang dikehendaki dan kemampuan anggota untuk dapat menumbuhkan
karakteristik pribadi anggota lain.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa merupakan sebuah proses penyampaian pesan melalui
saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, radio, televisi dan film yang
dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Oleh karena pesan yang
disampaikan bersifat massal, maka karakteristik komunikasi massa adalah
bersifat umum. Artinya, pesan yang disampaikan bersifat heterogen karena
ditujukan untuk seluruh anggota masyarakat. Pesan yang disampaikan juga
bersifat serempak dan seragam serta hubungan antara komunikan dengan
komunikator sifatnya nopribadi.

D. Tujuan dan Fungsi Komunikasi


Sebagai sebuah aktivitas, maka komunikasi memiliki beberapa tujuan. Motif
atau tujuan tidak perlu dikemukakan secara sadar/ disadari sasaat terjadinya
komunikasi, juga tidak perlu disepakati oleh mereka yang terlibat di dalamnya dan
juga tidak perlu dipertanyakan. Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali
ataupun tidak. Selanjutnya, walaupun perkembangan alat komunikasi elektonika
berkembang dengan pesat di waktu yang singkat, akan tetapi tujuan dari komunikasi
pada hakekatnya tidak berubah, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan
revolusi yang lain di waktu yang akan datang. (Arnold dan Bowers, 1984; Naishibit,
1984 dalam Devito, Edisi 5, hlm. 30-31; Muhammad, 2015, hlm: 165), yaitu:
1. Menemukan/ kesadaran diri, penerimaan diri & meningkatnya kehormatan diri
Salah satu tujuan berkomunikasi adalah kita dapat menemukan diri kita,
siapa kita diri kita sebenarnya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Ketika kita
berkomunikasi, maka secara tidak disadari kita belajar tentang orang lain,
bagaimana perbedaan yang kita miliki dengan orang lain dan mengetahui
keunikan diri kita. Kita mungkin merasakan kepuasan ketika kita menyampaikan/
membandingkan tentang kemampuan, prestasi, persepsi, sikap, pendapat, nilai
serta beberapa hal positif lainnya, Tetapi, tidak hanya itu yang bisa terungkap
melalui komunikasi, hal-hal negatif juga dapat tersampaikan ketika kita
menanggapi tentang kegagalan yang pernah dialami, rasa tidak suka akan sesuatu
hal yang mungkin selama ini tidak pernah terungkapkan sebelumnya. Artinya,
pada aktivitas berkomunikasi, kita akan memperoleh umpan balik yang luar biasa
pada perasaan, pikiran dan tingkah laku kita. Apa yang kita miliki sangat.
mungkin sama dengan yang lainnya, baik positif maupun negatif. Kesamaan
dengan orang lain akan membawa kita merasakan penguatan yang sifatnya positif
dan ini menjadikan diri kita merasakan hal yang normal.
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik dari kita
sendiri dan dari orang lain, tetapi juga kita dapat menemukan dunia luar, dunia
yang dipenuhi dengan objek, peristiwa dan manusia lainnya
Perbedaan-perbedaan itu perlahan pada akhirnya membuat diri kita
mempelajarinya dan akan menyerapnya sebagai bahan untuk memperbaiki diri
sebagai hasil interaksi dari sumber lain.
2. Identitas pribadi jelas dan meningkatnya integritas pribadi
a. Kemampuan membentuk keintiman, saling ketergantungan, hubungan
Interpersonal dengan kapasitas memberi dan menerima cinta.
b. Mendorong fungsi dan meningkatkan kemampuan terhadap kebutuhan yang
memuaskan dan mencapainya
c. Membina hubungan dengan orang lain, sehingga kita merasa dicintai dan
mencintai. Tercurahnya waktu dan konsentrasi kita saat berkomunikasi
adalah untuk membina dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.
d. Membuktikan persuasi antar pribadi baik sebagai sumber maupun penerima.
Pada kehidupan berkomunikasi, setiap kita bertemu dengan orang lain ada
keinginan untuk merubah sikap dan perilaku orang lain. Jarang sekali, bahwa
seseorang bertemu dengan orang lain dan melakukan komunikasi untuk tidak
merubah sikap dan perilakunya.
e. Menunjukkan kemampuan bermain kata saat kita berkomunikasi.
Kemampuan bermain yang dimaksud disini adalah komunikasi digunakan
sebagai cara untuk menghibur orang lain sehingga mengubah situasi emosi
lawan bicara kita. Menceritakan situasi yang baru, mengaitkan cerita-cerita
menarik dengan situasi yang ada. Hiburan ini ada kalanya bukan sebagai
tujuan akhir tetapi sebagai cara untuk mengikat perhatian atau persahabatan
dengan orang lain sehingga dapat mencapai tujuan-tujuan yang lainnya.
Secara umum di bidang keperawatan dapat dipahami tujuan dari
komunikasi itu sendiri adalah untuk menggambarkan berbagai cara di mana kita
mencari pasien, pengguna layanan kesehatan dan keluarga yang lebih
berpengetahuan dan kompeten dimana mereka mampu mengekspresikan
pandangan dan kepercayaan mereka, membuat pilihan sendiri atau dengan
bantuan tenaga kesehatan profesional, bersifat mendukung atau suportif,
meminimalkan risiko dan bahaya, mengakses informasi berkualitas yang tinggi
dan layanan berkualitas pula, serta berpartisipasi dalam kebijakan, penelitian, tata
kelola dan penyampaian hasilnya (Hill S, Draper M, 2011, hal,14).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
● Komunikasi merupakan alat untuk mengembangkan hubungan dan merupakan
hubungan itu sendiri. Dalam keperawatan, komunikasi merupakan alat bagi perawat
untuk mempengaruhi tingkah laku klien dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
● Komunikasi mempunyai 6 komponen yaitu
1) Komunikator: Penyampaian informasi atau sumber informasi
2) Komunikan: Penerima informasi, pemberi respon terhadap stimulus.
3) Pesan: Gagasan, pendapat, stimulus, fakta, informasi
4) Media: Saluran yang dipakai untuk menyampaikan pesan
5) Kegiatan "Encoding": Perumusan pesan oleh komunikator
6) Kegiatan "Decoding": Penafsiran pesan oleh komunikan
● Bentuk komunikasi bagi menjadi lima kategori komunikasi, termasuk komunikasi
interpersonal, ditetapkan oleh sekelompok ilmuwan komunikasi Amerika
(interpersonal communication), komunikasi kelompok kecil (small group
communication), komunikasi organisasi (organisation communication), komunikasi
massa (mass communication) dan komunikasi publik (public communication).
● Bentuk komunikasi juga dibagi menjadi komunikasi pribadi, komunikasi kelompok,
dan komunikasi massa.

B. Saran
Diharapkan bagi pembaca untuk menambah informasi dari sumber literasi lain.
Hal tersebut bertujuan agar informasi dan pengetahuan yang didapat semakin lengkap
dan juga diharapkan dari makalah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi bagi
mahasiswa/i program studi keperawatan dalam menerapkan konsep komunikasi secara
umum dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Musliha & Ftimah Siti, 2009, Komunikasi Keperawatan Plus materi komunikasi Terapeutik,
Yogyakarta : Nuha Medika
http://eprints.aiska-university.ac.id/id/eprint/595/1/buku%20komunikasi%20keperawatan.pdf
Apriani April Tutu, 2018, Komunikasi Keperawatan, Malang : Universitas Muhammadiyah
Malang
https://books.google.co.id/books?id=pgZ-
DwAAQBAJ&pg=PA1&dq=konsep+komunikasi+secara+umum&hl=jv&sa=X&ved=2ahUK
Ewi1zPnj1sj9AhW37nMBHUEWCp0Q6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=konsep
%20komunikasi%20secara%20umum&f=false

Anda mungkin juga menyukai