PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Komunikasi menjadi peranan terpenting bagi kehidupan manusia dalam
berinteraksi di kehidupannya sehari- hari. Terutama komunikasi yang terjadi
didalam masyarakat terkecil yaitu keluarga. Di dalam sebuah komunikasi
feedback merupakan hal yang diharapkan, untuk mampu mencapai tujuan
yang dimaksud dalam berkomunikasi. Komunikasi berasal dari bahasa latin
cum yaitu kata depan yang berarti dengan, bersama dengan, dan unus yaitu
kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata- kata itu terbentuk kata benda
cummunio yang dalam bahasa Inggris menjadi cummunion yang berarti
kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan.
B. Tujuan
Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah bahwa
1
mahasiswa mampu memahami dan komunikasi dan interaksi dalam
pengembangan kepribadian.
1. Tujuan Khusus
C. Sistematika Penulisan
Makalah dengan bahasan utama mengenai Komunikasi dan
interaksi dalm pengembangan kepribadian terdiri dari tiga sub-bab secara
garis besar yang terdiri atas bab pertama yang membahas mengenai
pendahuluan, bab kedua membahas mengenai tinjauan teori, dan bab
terakhir sebagai penutup.
Pada pembahasan makalah di bab I terdiri atas latar belakang yang
membahas mengenai konsep komunikasi dalam pengembangan
kepribadian secara garis besar dan memaparkan permasalahan yang secara
perlahan bahasan dipersempit dan dipaparkan pada Rumusan Masalah
dengan memberikan pertanyaan seputar rumusan permasalahan.
Dilanjutkan dengan tujuan pembahasan yang memaparkan pembahasan
lebih spesifik.
Pada bab II memaparkan pembahasan mengenai Tinjauan Teori
yang berisi bahasan secara mendetail mengenai Komunikasi dan interaksi
dalam pengembangan kepribadian dengan sub pembahasan di awal
mengenai definisi komunikasi.
Pada bab III memaparkan mengenai penutup makalah yang
membahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan bahasan mengenai
2
komunikasi dan interaksi dalam pengembangan kepribadian, dan
dilanjutkan dengan saran sebagai pembangun dalam pembuatan makalah
di kemudian hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari perkataan latin
“communication’ istilah ini bersumber dari perkataan “communis” yang berarti
sama, sama disini maksudnya sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi
terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang
disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan.
Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik
individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak
komunikasi adlah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Widjaja (2008:1)
Menurut Ruslan (2008:83) bahwa: komunikasi merupakan alat yang
penting dalam fungsi public relations.
Menurut Suprapto (2011:6) komunikasi adalah suatu proses interaksi
yang mempunyai arti antara sesama manusia
Berdasarkan kutipan-kutipan diatas, komunikasi dapat disimpulkan
merupakan kegiatan interaksi yang dilakukan dari seseorang ke oarang laian
sehingga akan tercipata persamaan makna dan tercapai satu tujuan.
B. Komunikasi Efektif
1. Pengertian Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk
menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam
komunikasi.Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam
memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga
bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik
3 seimbang, dan
melatih menggunakan bahasa non verbal secara baik. Ada beberapa
pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif, antara lain :
a. Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13)
menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya
pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap,
meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya
menimbulkan suatu tidakan.
b. Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar
komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif
dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing,
diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang
relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif
untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah
bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana
lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.
c. Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp (2001) mengatakan bahwa
komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan
(accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan
komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif
terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam
pengertian, sikap dan bahasa.
2. Ciri – ciri komunikasi efektif
Adapun ciri-ciri komunikasi yang efektif antara lain yaitu :
a. Menyediakaninformasi yang praktis
Dengan menerangkan bagaimana mengerjakan sesuatu, menjelaskan
mengapa perubahan dilakukan, menberikan solusi terhadap masalah,
mendiskusikan status sebuah proyek, dan lain-lain.
b. Memberikan fakta dibandingkan kesan
Dengan menggunakan bahasa yang konkrit dan menjelaskan secara
detailyang dimaksud. Informasi harus jeelas, meyakinkan, akurat, dan
etis. 4
c. Mengklarifikasi dan menyingkat beberapa informasi
Dengan menggunakan table, bagan, foto maupun diagram yang
menjelaskan tentang pesan yang dimaksud.
d. Masyarakat tanggung jawab secara jelas
Dengan menjelaskan apa yang kita harapkan atas apa yang dapat kita
lakukan, karena pesan kita hanya ditujukan pada orang-orang tertentu
saja.
e. Membujuk dan menyedikaitan rekomendasi
Biasanya pesan yang disampaikan adalah membujuk para pegawai untuk
melakukan sesuatu atau pelanggan untuk memanfaatkan layanan yang
kita tawarkan dengan menjelaskan manfaat yang akan mereka peroleh
dengannya.
3. Syarat – syarat komunikasi efektif
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
a. Menciptakan suasana yang menguntungkan.
b. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
c. Pesanyang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak
komunikan.
d. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat
menguntungkannya.
e. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak
komunikan.
4. Proses Komunikasi Efektif
1) Informasi
2) Ajakan
3) Rencana kerja
4) Pertanyaan dan sebagainya
b. Simbol atau isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau symbol sehingga
pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manager
menyampaikan peasan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan,
(tangan , kepala, mata, dan bagian muka lainnya ). Tujuan penyampaian
pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, periklaku
atau menunjukkan arah tertentu.
e. Penerima pesan
f. Balikan (feedback)
6
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari
penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan
seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap
sipenerima pesan hal ini penting bagi manager atau pengirim pesan untuk
mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar
dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang
lain yang bukan penerima pesan. Bailkan yang disampaikan oleh
penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang
mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan
apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak.
g. Gangguan
1. Berbicara efektif
Berbicara efektif artinya tidak bertele-tele, tidak berputar-putar
untuk menyampaikan suatu poin pembicaraan. Cepat, tepat, lugas dan
dapat dimengerti oleh lawan bicara kita. Berbicara efektif membuat
lawan bicara kita akan fokus pada setiap hal yang kita sampaikan dan
dapat mempengaruhi langsung ke dalam pikirannya.
11
3. Berbicara untuk mendapat perhatian
Pembicaraan yang membosankan dan bertele-tele tentu akan
membuat lawan bicara atau pendengar mengabaikan kata-kata kita.
Dalam teknik berkomunikasi/bicara perlu diperhatikan tema/materi yang
akan kita sampaikan pada lawan bicara agar membuat mereka tetap focus
dengan kita. Ada baiknya untuk memperhatikan siapa lawan bicara kita
agar materi yang kita sampaikan tepat sasaran, selain itu usahakan
penyampaiannya dilakukan dengan gaya yang menarik. Temukan materi
yang belum pernah pendengar tahu dan selipkan hal-hal unik untuk
menarik perhatian lawan bicara.
D. Tahap realisasi
Tahap realisasi merupakan implementasi dari tahap perencanaan. Tahap
ini lebih menekankan pada kevakapan dan keterampilan yang dimiliki oleh
perawat dalam berkomunikasi dengan pasien. Umumnya, dalam konteks ini
terdapat dua aktivitas yang bisa dilakukan oleh perawat dalam berkomunikasi
dengan pasien, yaitu:
1. Mendekati pasien guna memenuhi kebutuhan fisik pasien.
2. Saat pasien mengalami masalah psikiologis
Adapun beberapa tindakan yang bisa dijadikan sebbagai pijakan oleh
perawat dalam melakukan komunikasi dengan pasien saat menghampiri antara
lain:
a. Pancarkan raut muka kejujuran. Hal itu akan berguna dalam menciptakan
suasana yang hangat serta penuh rasa saling mempercayai diantara pasien
dan perawat.
b. Lakukan kontak mata dengan pasien secara baik guna
16 menunjukan
kesungguhan dan dan perhatian.
d. Fokus kepada pasien. Hal tersebut dilskuksn supaya komunikasi bisa
berjalan secara terarah serta bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
e. Mempertahankan postur terbuka. Tujuan melakukan hal ini adalah untuk
menumbuhkan keberanian sekaligus kepercayaan diri pasien guna
mengikuti tindakan keperawatan yang dilaksanakan.
f. Jadilah pendengar yang baik, yaitu dengan mendengarkan secara
sungguh-sungguh sekaligus mengeksplorasi perasaan pasien. Tujuan hal
ini adalah untuk menunjukan rasa perahtian serta meningkatkan rasa
percaya pasien terhadap perawat.
g. Ciptakan suasana rileks dan hindari kondisi yang tegang saat bersama
pasien. Catatan, perawat jangan terlalu santai karena bisa merusak
hubungan dengan pasien.
Pada dasarnya, kecakapan dan keterampilan dalam membangun
komunikasi tidak hanya terletak pada komunikasi verbal atau kecakapan dalam
menyusun kalimat yang nyaman guna didengarkan oleh pasien. Berikut adalah
beberapa arahan yang disampaikan oleh beberapa pakar komunikasi kesehatan
dalam membangun komunikasi yang baik dengan pasien:
i. Saat sedang duduk di dekat pasien, pastikan menghadap kepadanya. Hal
itu bertujuan guna menunjukan bahwa keberadaan perawat sepenuhnya
siap mendengarkan apa yang hendak dikatakan oleh pasien
ii. Hindari postur tertutup, dikarenakan bisa menghambat pasien dalam
menyampaikan perasaannya. Pastikan untuk menunjukan postur terbuka
guna menunjukan bahwa seorang perawat terbuka dengan semua hal
yang hendak diutarakan oleh pasien.
iii. Pastikan postur untuk condong ke arah pasien. Tujuannya adalah
menunjukan bahwa seorang perawat terlibat dan tertarik dengan
komunikasi yang sedang berlangsung dengan pasien.
iv. Pastikan untuk mempertahankan kontak mata, yang merupakan salah
cara efektif dalam menunjukan keterlibatan seorang perawat sekaligus
kesediaannya dalam mendengarkan pasien. 17
v. Ciptakan kondisi yang rileks guna membangun suasana yang hangat,
nyaman, serta dengan nuansa keharmonisan
E. Tahap Evaluasi
Ini merupakan tahap terakhir dalam suatu proses komunikasi antara
perawat dengan pasien, yang merupakan tahap melaksanakan koreksi ulang
terhadap tindakan yang sudah dilakukan, apakah mampu memberikan efek
positif atau justru sebaliknya?
Evaluasi yang dilakukan oleh perawat harus mencakup aspek kognitif,
yaitu sikap sekaligus ketrampilan yang bisa di ungkapkan oleh pasien secara
verbal maupun non verbal. Tanpa berkomunikasi dengan pasien, perawat tidak
bisa melakukan penilaian mengenai tindakan yang dilakukan berhasil atau
tidak. Selain itu, tahap evaluasi memberikan kesempatan bagi seorang perawat
dalam mengoreksi kembali mengenai efektifitas rencana tindakan yang sudah
dilakukan.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan kegiatan interaksi yang dilakukan dari seseorang
ke oarang lain sehingga akan tercipata persamaan makna 18
dan tercapai satu
tujuan.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan
perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi.
Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami
pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih
jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih
menggunakan bahasa non verbal secara baik.
Ada beberapa hal yang menjadi prinsip teknik berkomunikasi/bicara
yang baik :
1. Berbicara efektif
2. Berbicara penuh motivasi
3. Berbicara untuk mendapat perhatian
4. Berbicara melalu keinderaan
B. Saran
Penulis menyarankan agar mahasiswa membaca makalah dengan
seksama dan menambah literatur bacaan selain dari makalah ini untuk
kepentingan belajar mengajar
DAFTAR PUSTAKA
20