KOMUNIKASI KANTOR
Disusun Oleh
EDI SAPUTRA
FEMMY ARDIYATNA
KELAS : X (OTKP)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan
Makalah yang berjudul “Komunikasi Kantor” dengan baik.
Makalah ini penulis susun sebagai tugas sekolah kelas X Jurusan Otomatisasi
dan Tata Kelola Perkantoran. Dalam makalah ini akan dipaparkan tentang
komunikasi dan komunikasi kantor.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dari pengalaman yang penulis miliki. Besar
harapan penulis atas masukan berupa saran dan kritik dari pembaca tentang
penulisan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan bagi perkembangan selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
b. Komunikan
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada
siapa pesan komunikator ditujukan.
Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling
bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses
komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan.
c. Pesan
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa
suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) : (1) oral (komunikasi yang
dijalin secara lisan); (2) written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).
Pesan bersifat non verbal (non verbal communication): (1) gestural
communication (menggunakan sandi-sandi).
f. Umpan balik
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan
komunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang
dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar
peran.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan
ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan
proses komunikasi adalah sebagai berikut :
a) Penginterpretasian, yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi
dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap 1 bermula sejak
motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil
menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan –
masih abstrak. Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan
disebut interpreting.
b) Penyandian, tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang
bersifat abstrak berhasil diwujudkan akal budi manusia ke dalam lambang
komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi
sebagai encorder, alat penyandi : merubah pesan abstrak menjadi
konkret.
c) Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan
komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah
yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
d) Perjalanan, terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim
hingga pesan diterima oleh komunikan.
e) Penerimaan, tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang
komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
f) Penyandian balik, tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang
komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver
hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
g) Penginterpretaian, tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang
komuikasi berhasil diurai dalam bentuk pesan.
Model ini menunjukkan 3 (tiga) unsur esensi komunikasi. Bila salah satu
unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh,
seseorang dapat mengirimkan berita, tetapi tidak ada yang menerima atau
mendengar, komunikasi tidak akan terjadi.
Model komunikasi yang lebih terperinci, dengan unsur-unsur penting
yang terlibat dalam komunikasi, dapat digambarkan sebagai berikut:
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya :
a. Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara
komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
b. Ikatan dengan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara
mengamati pesan.
c. Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima
pesan sesuai dengan yang diharapkan.
d. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
e. Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/ situasi. Faktor situasi ini
adalah : (1) faktor ekologis (iklim atau kondisi alam); (2) faktor rancangan
dan arsitektural (penaataan ruang); (3) faktor temporal, misal keadaan
emosi ; (4) suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara;
(5) teknologi; (6) faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan
karakteristik sosial individu; (7) lingkungan psikososial yaitu persepsi
seseorang terhadap lingkungannya;(8) stimuli yang mendorong dan
memperteguh perilaku.
Dari gambar di atas, ternyata bahwa tata hubungan itu meliputi (1)
sumber warta, (2) warta itu sendiri, (3) alat pengirim warta, (4) isyarat yang
dikeluarkan oleh alat pengirim itu, (5) sumber gangguan, (6) isyarat yang
diterima, (7) alat penerima yang menyajikan, (8) wartanya dan (9) pihak yang
dituju.
Komunikasi administrasi adalah bentuk komunikasi yang disampaiakan
dengan mempergunakan bahasa administrasi. Agar proses komunikasi
berjalan/terlaksana dengan efisien, maka harus diperhatikan bahwa materi
komunikasi tersebut hendaknya memenuhi empat macam persyaratan, yaitu:
o Singkat
o Jelas
o Lengkap
o Tepat
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal yaitu komunikasi yang berlangsung antara
organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang
berada di luar kantor/perusahaan tersebut.
Komunikasi dengan pihak luar misalnya: bakti sosial, konferensi
pers, siaran radio, siaran televisi, dll.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
3.1.2 David K. Berlo membuat formula komunikasi yang dikenal dengan
”SMCR”, yaitu : Source (pengirim), Message (pesan), Channel
(saluran-media) dan Receiver (penerima).
3.1.3 3Proses komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa
yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta
berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
3.1.4 Banyak hal yang mempengaruhi komunikasi, diantaranya adalah latar
belakang budaya, pendidikan, situasi, harapan, ikatan dengan
kelompok atau group, dll.
3.1.5 Hambatan dalam komunikasi diantaranya adalah hambatan semantik,
hambatan dalam proses penyampaian, hambatan fisik, hambatan
dalam penyandian, dan hambatan psikologis.
3.1.6 Tata hubungan pada pokoknya adalah suatu rangkaian kegiatan yang
menyampaiakan warta dari seseorang kepada orang lain dalam
rangka usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
3.1.7 Komunikasi perkantoran merupakan pelaksanaan tata hubungan atau
komunikasi administrasi dalam bidang usaha pada suatu kantor.
3.1.8 Bentuk Komunikasi kantor dapat berupa komunikasi internal dan
komunikasi eksternal.
3.2 Saran
3.2.1 Suatu kantor hendaknya mengetahui hambatan-hambatan apa yang
terjadi dalam proses komunikasi kantor tersebut dan bagaimana cara
mengatasi hambatan tersebut agar komunikasi berjalan efektif.
3.2.2 Suatu perusahaan/organisasi hendaknya menggunakan alat-alat
komunikasi yang memadai agar penyampaian warta sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko,T.Hani,2003.Manajemen,Edisi Ke-Dua.Yogyakarta:BPFE
The Liang Gie.2006.Administrasi Perkantoran Modern,Edisi Ke-Empat.
Yogyakarta:Liberty
www.lrckesehatan.net/.../modul%20komunikasi%20dan%20motivasi-FINAL.doc
diakses pada tanggal 9 Mei 2010
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab2macam_macam
_komunikasi.pdf diakses tanggal 9 Mei 2010
http://sulur.students-blog.undip.ac.id/2009/06/16/proses-komunikasi/ diakses
tanggal 9 Mei 2010
http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.html diakses tanggal
9 Mei 2010
http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/ diakses tanggal 9
Mei 2010