Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

KOMUNIKASI KANTOR

Disusun Oleh
 EDI SAPUTRA
 FEMMY ARDIYATNA

KELAS : X (OTKP)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMK NEGERI 6 MUKOMUKO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan
Makalah yang berjudul “Komunikasi Kantor” dengan baik.
Makalah ini penulis susun sebagai tugas sekolah kelas X Jurusan Otomatisasi
dan Tata Kelola Perkantoran. Dalam makalah ini akan dipaparkan tentang
komunikasi dan komunikasi kantor.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dari pengalaman yang penulis miliki. Besar
harapan penulis atas masukan berupa saran dan kritik dari pembaca tentang
penulisan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan bagi perkembangan selanjutnya.

Penarik, Juli 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Komunikasi merupakan salah satu unsur administrasi yang penting.
Tanpa adanya suatu komunikasi yang baik, suatu organisasi tidak mungkin
akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam suatu kantor, komunikasi merupakan hal yang penting yang
harus diperhatikan untuk mencapai tujuan kantor tersebut. Komunikasi
mempunyai berbagai unsur karena komunikasi merupakan suatu proses
sehingga melibatkan berbagai unsur di dalamnya.
Dalam proses komunikasi ada berbagai hambatan, dan sebagai
instansi/lembaga hendaknya harus tahu bagaimana mengatasi hambatan-
hambatan yang ada dalam proses komunikasi tersebut sehingga komunikasi
dapat berjalan secara efektif.
Komunikasi dalam suatu instansi.lembaga lazim disebut dengan
komunikasi administrasi, sedangkan pelaksanaannya dalam suatu kantor
disebut komunikasi kantor.
Karena pentingnya komunikasi dalam suatu kantor, maka kami akan
membehas mengenai komunikasi dan komunikasi kantor dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang sudah kami tuliskan si atas, kami dapat
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
1.2.2 Apa saja yang disebut sebagai unsur komunikasi?
1.2.3 Bagaimana proses terjadinya komunikasi?
1.2.4 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya komunikasi?
1.2.5 Hambatan-hambatan apa saja yang menghambat proses
komunikasi?
1.2.6 Apa yang dimaksud dengan komunikasi administrasi?
1.2.7 Apa yang dimaksud dengan komunikasi kantor?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1.3.1 Untuk mengetahui arti komunikasi
1.3.2 Untuk mengetahui tentang unsur-unsur komunikasi
1.3.3 Untuk mengetahui proses terjasinya komunikasi
1.3.4 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses
komunikasi.
1.3.5 Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam proses komunikasi
1.3.6 Untuk mengetahui tentang komunikasi administrasi
1.3.7 Untuk mengetahui tentang komunikasi kantor

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini
adalah metode studi pustaka dengan sumber berbagai buku dan berbagai
referensi dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Arti Komunikasi


Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),
secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin
communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam
kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu
suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Berikut ini
adalah pengertian komunikasi menurut beberapa ahli:
a. Menurut Ruben dan Steward (1998:16) mengenai komunikasi manusia
yaitu: Human communication is the process through which individuals –in
relationships, group, organizations and societies—respond to and create
messages to adapt to the environment and one another (Bahwa
komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu
dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang
merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan
satu sama lain).
b. Pengertian Komunikasi menurut T.Hani Handoko (2003) adalah proses
pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan
lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi
juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal, dsb. Dan perpindahan yang
efektif memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang
mengirimkan berita dan menerimanya sangat tergantung pada
keterampilan-keterampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar,
berbicara, dll) untuk membuat sukses pertukaran informasi.
c. arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam
kegiatan komunikasi (Astrid).
d. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan
atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
e. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari
satu orang ke orang lain (Davis, 1981).
f. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan
orang lain (Schram,W)
2.2 Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar
manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3
unsur yaitu : pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan) dan
pesan itu sendiri. Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula
komunikasi yang lebih sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu :
Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver
(penerima).
a. Komunikator
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang
berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif
komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari (a) satu orang; (b)
banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang; (c) massa.

b. Komunikan
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada
siapa pesan komunikator ditujukan.
Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling
bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses
komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan.

c. Pesan
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa
suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) : (1) oral (komunikasi yang
dijalin secara lisan); (2) written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).
Pesan bersifat non verbal (non verbal communication): (1) gestural
communication (menggunakan sandi-sandi).

d. Saluran komunikasi & media komunikasi


Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima.
Terdapat dua cara : (1) non mediated communication (face to face),
secara langsung; (2) dengan media.
e. Efek komunikasi
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan
komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh
dalam diri komunikan : (1) kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu); (2)
afektif (sikap seseorang terbentuk) dan (3) konatif (tingkah laku, hal yang
membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).

f. Umpan balik
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan
komunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang
dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar
peran.

2.3 Proses Komunikasi


Proses komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang
terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu
sama lainnya dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagai media.
Lambang dalam pengertian komunikasi adalah :
a) Bahasa, baik yang bersifat lisan maupun tulisan dan yang dipahami oleh
pihak-pihak yang berkomunikasi
b) Isyarat, misalnya dengan menggerakkan suatu bagian badan seperti
c) kerlingan mata, menganggukkan kepala, tersenyum.
d) Tanda, misalnya dalam peraturan lalu lintas
e) Gambar, misalnya peta, grafik

Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan
ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan
proses komunikasi adalah sebagai berikut :
a) Penginterpretasian, yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi
dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap 1 bermula sejak
motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil
menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan –
masih abstrak. Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan
disebut interpreting.
b) Penyandian, tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang
bersifat abstrak berhasil diwujudkan akal budi manusia ke dalam lambang
komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi
sebagai encorder, alat penyandi : merubah pesan abstrak menjadi
konkret.
c) Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan
komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah
yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
d) Perjalanan, terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim
hingga pesan diterima oleh komunikan.
e) Penerimaan, tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang
komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
f) Penyandian balik, tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang
komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver
hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
g) Penginterpretaian, tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang
komuikasi berhasil diurai dalam bentuk pesan.

Model Proses komunikasi Antar Pribadi yang paling sederhana, adalah


sebagai berikut:

Model ini menunjukkan 3 (tiga) unsur esensi komunikasi. Bila salah satu
unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh,
seseorang dapat mengirimkan berita, tetapi tidak ada yang menerima atau
mendengar, komunikasi tidak akan terjadi.
Model komunikasi yang lebih terperinci, dengan unsur-unsur penting
yang terlibat dalam komunikasi, dapat digambarkan sebagai berikut:
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya :
a. Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara
komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
b. Ikatan dengan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara
mengamati pesan.
c. Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima
pesan sesuai dengan yang diharapkan.
d. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
e. Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/ situasi. Faktor situasi ini
adalah : (1) faktor ekologis (iklim atau kondisi alam); (2) faktor rancangan
dan arsitektural (penaataan ruang); (3) faktor temporal, misal keadaan
emosi ; (4) suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara;
(5) teknologi; (6) faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan
karakteristik sosial individu; (7) lingkungan psikososial yaitu persepsi
seseorang terhadap lingkungannya;(8) stimuli yang mendorong dan
memperteguh perilaku.

2.5 Hambatan dalam Komunikasi


Banyak hambatan yang menyebabkan terganggunya proses komunikasi.
Hambatan-hambatan tersebut berasal dari berbagai hal, diantaranya adalah
a. Hambatan dari Proses Komunikasi
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan
belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh
perasaan atau situasi emosional.
b. Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas
sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
 Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan
media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik
sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
 Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan
sandi oleh si penerima
 Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada
saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan
yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
 Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak
menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif,
tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
c. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca
gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan,
gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
d. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang
mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit
antara pemberi pesan dan penerima
e. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,
misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara
pengirim dan penerima pesan.
Matrik tujuan dan kesulitan dalam proses komunikasi.
Tujuan Kesulitan
MENDENGAR Penerima pesan sulit memusatkan perhatian baik
pada kata yang tertulis maupun terucap untuk
waktu yang lama
Penerima pesan kurang memiliki perhatian pada
apa yang bagi mereka tampak kurang penting
MEMAHAMI Penerima pesan memiliki asumsi berdasarkan
pengalaman masa lalunya
Penerima pesan sering tidak memahami jenis
bahasa yang dipakai pembicara
Penerima pesan lebih mudah salah mengerti saat
mereka mendengar tanpa melihat
Penerima pesan sering sudah menarik kesimpulan
padahal kita belum selesai bicara.
MENYETUJUI Penerima pesan sering merasa curiga terhadap
orang lain yang sedang sedang membujuk mereka
Penerima pesan tidak suka jika dibuktikan bersalah
BERTINDAK Tidak mudah bagi banyak orang untuk mengubah
kebiasaan mereka
Penerima pesan merasa takut akan akibat dari
pengambilan tindakan yang keliru
Banyak orang tidak suka mengambil keputusan
UMPAN BALIK Beberapa orang sering dengan sengaja
menyembunyikan reaksi dan apa yang
sesungguhnya mereka pikirkan
Penampilan dapat bersifat memperdaya –anggukan
kepala, mungkin tidak selalu tanda setuju dan
mengerti, karena bisa digunakan untuk menutupi
ketidak tahuan atau keragu-raguan.

2.6 Komunikasi Administrasi


Segenap hubungan dalam organisasi yang berwujud penyampaian ide-
ide dari satu pihak telah lazim disebut administrative communication yang
dalam bahasa Indonesia dapat dinyatakan dengan istilah tatahubungan.
Untuk memperjelas istilah tata hubungan atau komunikasi administrasi ini
dapatlah dirumuskan dari pengertian berikut:
a. Menurut Charles E.Redfield: Tata hubungan dapat dipandang sebaik-
baiknya sebagai suatu bentuk komunikasi sosial atau antarmanusia
dimana terdapat 5 (lima) unsur ini: seorang pemberi warta(seorang
pembicara, pengirim, penyiar) yang menyampailan (berkata, mengirim,
menyiarkan) warta kepada seseorang.
b. Penerima warta(pihak dikirimi, penjawab atau hadirin)untuk
mempengaruhi perilaku si penerima itu sebagaimana tampak dalam
tanggapannya (jawaban, reaksi).
c. Menurut William G.Scott: Tata hubungan adalah suatu proses yang
mencakup penyampaian dan penyalinan yang cermat dari ide-ide dengan
maksud untuk menimbulkan tindakan-tindakan yang akan mencapai
tujuan organisasi secara efektif. (The Liang Gie:2006)
Jadi tata hubungan pada pokoknya adalah suatu rangkaian kegiatan
yang menyampaiakan warta dari seseorang kepada orang lain dalam rangka
usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi, dalam suatu
organisasi atau kantor yang sudah besar, proses komunikasi administrasinya
tidaklah sedemikian sederhana. Masih banyak unsur-unsur lainnya yang
masuk ke dalam proses itu seperti berbagai alat yang dipakaianya atau
tatacara penyampaian wartanya. Sebuah bagan yang terperinci mengenai
komunikasi telah disusun oleh Cloude E.Shannon dan Warren dalam Buku
mereka The Mathematical Theory of Communication sebagai berikut:

Dari gambar di atas, ternyata bahwa tata hubungan itu meliputi (1)
sumber warta, (2) warta itu sendiri, (3) alat pengirim warta, (4) isyarat yang
dikeluarkan oleh alat pengirim itu, (5) sumber gangguan, (6) isyarat yang
diterima, (7) alat penerima yang menyajikan, (8) wartanya dan (9) pihak yang
dituju.
Komunikasi administrasi adalah bentuk komunikasi yang disampaiakan
dengan mempergunakan bahasa administrasi. Agar proses komunikasi
berjalan/terlaksana dengan efisien, maka harus diperhatikan bahwa materi
komunikasi tersebut hendaknya memenuhi empat macam persyaratan, yaitu:
o Singkat
o Jelas
o Lengkap
o Tepat

2.7 Komunikasi Kantor


2.7.1 Pengertian Komunikasi Kantor
Komunikasi perkantoran merupakan pelaksanaan tata hubungan
atau komunikasi administrasi dalam bidang usaha pada suatu kantor.
Geoffrey Mills dan Oliver Standingford menyatakan bahwa
komunikasi adalah salah satu dari fungsi-fungsi pokok kantor dan
suatu proses yang penting bagi semua bentuk perusahaan.
Komunikasi adalah proses menyampaikan informasi dari satu orang
kepada orang lain melalui pos, dengan telepon, teleks, pelayanan
pesuruh, atau sarana-sarana lain. Istilah komunikasi harus ditafsirkan
secara luas dan tidak dianggap hanya meliputi hal-hal yang demikian
jelas seperti surat-surat dan hubungan-hubungan telepon kepada dan
dari orang-orang di luar perusahaan; ini meliputi juga penyampaian
memo-memo, laporan-laporan, perintah-perintah, faktur-faktur,
pesanan-pesanan, perkiraan-perkuraan bahkan contoh-contoh.
Sebagian besar komunikasi perusahaan diterima atau dimulai oleh
kantor dalam pelaksanaan pekerjaannya. Oleh karena itu, manajer
perkantoran harus mempunyai tanggungjawab untuk memelihara
suatu pelayanan komunikasi sebagai suatu bagian dari organisasi
perkantoran.

2.7.2 Jenis-jenis Komunikasi Kantor


Komunikasi perkantoran dewasa ini tidak hanya satu macam
seperti zaman kuno yang hanya memekai tulisan yang dibawa oleh
seorang penghantar. Kini telah dikembangkan mcam-macam sistem
koomunikasi dengan peralatan yang rumit. Suatu pembagian jenis-
jenis komunikasi perkantoran yang sistematis diberikan oleh
J.C.Denyer (Office Management, 1975) yang membedakannya dalam:
a. Sistem Komunikasi Tulisan (Written Communication)
Ini meliputi surat yang dikirim melalui pos oleh petugas penghantar
sendiri, telegram, dan warkat tertulis lainnya.
b. Sistem Komunikasi Lisan (Oral Communication)
Ini meliputi telepon untuk hubungan ke luar maupun kantor sendiri,
radio atau hanya corong suara.
c. Sistem Mekanis (Mechanical System)
Ini meliputi pipa udara, teleks, televisi, dll.
d. Sistem Panggilan Petugas (Staff Location System)
Sistem Komunikasi ini dipakai untuk mencari, menemukan dan
memanggil seorang petugas dalam suatu lingkungan bangunan
atau badan usaha yang luas seperti misalnya manajer produksi di
beberapa pabrik atau dokter di rumah sakit. Sarananya meliputi
radio, pengeras suara, bunyi bel atau tanda lampu.

2.7.3 Cara dan Alat yang Digunakan untuk Mengadakan Hubungan di


Suatu Kantor
Suatu kantor yang baik dalam menyampaiakan warta akan
mempergunakan segala macam saluran. Pertama-tama saluran
perintah dan tanggungjawab yang resmi. Tetapi, di samping itu juga
tidak mengabaikan saluran hubungan informal diantara para
anggotanya. Selanjutnya segala cara dan alat untuk mengadakan
hubungan akan dipergunakan agar warta yang dikehendaki dapat
mencapai tujuannya secara efektif.
Cara dan alat yang dapat dipergunakan untuk mengadakan
hubungan dalam suatu kantor/organisasi adalah:
o Wawancara khusus
o Rapat kerja, konferensi, atau pertemuan segenap anggota
organisasi.
o Pembicaraan telepon
o Penerbitan
o Surat edaran
o Papan pengumuman
o Plakat
o Laporan tahunan
o Surat yang dikirimkan langsung kepada pegawai
o Film, Slides, dll

2.7.4 Bentuk-bentuk Komunikasi Kantor


Sebagian kegiatan kantor usaha dalam suatu organisasi terdiri
dari mengadakan hubungan-hubungan di dalam lingkungan sendiri
maupun dengan pihak luar.
a. Komunikasi Internal
Komunikasi internal yaitu komunikasi yang berlangsung dalam
ruang lingkup organisasi atau perusahaan yang terjadi antara
anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi Internal dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
 Komunikasi Vertikal (tegak): ini adalah proses menyam-paikan
suatu warta dari pihak pimpinan kepada para pegawai (vertikal
kebawah) maupun dari pihak bawahan kepada pimpinan
(vertikal ke atas).
Contoh : perintah, petunjuk, laporan, saran, masukan,
instruksi,dll.
 Komunikasi horisontal (datar): ini adalah hubungan di antara
para pejabat atau satuan pada tingkat jenjang organisasi yang
kurang lebih sederajat.
Contoh : informasi umum, minta persetujuan,dll
 Komunikasi diagonal: Komunikasi yang terjadi di ruang lingkup
organisasi diantara orang-orang yang memiliki kedudukan tidak
sama pada posisi tidak jalur vertikal.
Contoh:Komunikasi antara seksi/bagian dengan pegawai
seksi/bagian lain.

b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal yaitu komunikasi yang berlangsung antara
organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang
berada di luar kantor/perusahaan tersebut.
Komunikasi dengan pihak luar misalnya: bakti sosial, konferensi
pers, siaran radio, siaran televisi, dll.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
3.1.2 David K. Berlo membuat formula komunikasi yang dikenal dengan
”SMCR”, yaitu : Source (pengirim), Message (pesan), Channel
(saluran-media) dan Receiver (penerima).
3.1.3 3Proses komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa
yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta
berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
3.1.4 Banyak hal yang mempengaruhi komunikasi, diantaranya adalah latar
belakang budaya, pendidikan, situasi, harapan, ikatan dengan
kelompok atau group, dll.
3.1.5 Hambatan dalam komunikasi diantaranya adalah hambatan semantik,
hambatan dalam proses penyampaian, hambatan fisik, hambatan
dalam penyandian, dan hambatan psikologis.
3.1.6 Tata hubungan pada pokoknya adalah suatu rangkaian kegiatan yang
menyampaiakan warta dari seseorang kepada orang lain dalam
rangka usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
3.1.7 Komunikasi perkantoran merupakan pelaksanaan tata hubungan atau
komunikasi administrasi dalam bidang usaha pada suatu kantor.
3.1.8 Bentuk Komunikasi kantor dapat berupa komunikasi internal dan
komunikasi eksternal.

3.2 Saran
3.2.1 Suatu kantor hendaknya mengetahui hambatan-hambatan apa yang
terjadi dalam proses komunikasi kantor tersebut dan bagaimana cara
mengatasi hambatan tersebut agar komunikasi berjalan efektif.
3.2.2 Suatu perusahaan/organisasi hendaknya menggunakan alat-alat
komunikasi yang memadai agar penyampaian warta sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Handoko,T.Hani,2003.Manajemen,Edisi Ke-Dua.Yogyakarta:BPFE
The Liang Gie.2006.Administrasi Perkantoran Modern,Edisi Ke-Empat.
Yogyakarta:Liberty
www.lrckesehatan.net/.../modul%20komunikasi%20dan%20motivasi-FINAL.doc
diakses pada tanggal 9 Mei 2010
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab2macam_macam
_komunikasi.pdf diakses tanggal 9 Mei 2010
http://sulur.students-blog.undip.ac.id/2009/06/16/proses-komunikasi/ diakses
tanggal 9 Mei 2010
http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.html diakses tanggal
9 Mei 2010
http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/ diakses tanggal 9
Mei 2010

Anda mungkin juga menyukai