2 Komunikasi
komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti yang berlainan. Kata
komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan
pesan dianut secara sama. Komunikasi adalah “interaksi antara dua makhluk
semua perilaku manusia itu adalah komunikasi. Menurut Pace dan Faules
mendefinisikan komunikasi.
berkomunikasi untuk mengajak baik itu orang lain dan sebenarnya bisa juga
berkomunikasi dengan diri sendiri. Ketika kita ingin melakukan suatu hal yang
menjadi dilema bagi kita, kita akan berusaha mempertimbangkan apa tindakan
komunikator. (2001:69)
Intinya apa yang disampaikan oleh Ross adalah adanya respon balik dari
pesan yang disampaikan komunikator agar sama dengan apa yang dimaksud oleh
sebagai definisi yang paling utama dan disetujui oleh para ahli-ahli tersebut.
Rogers dan Kincaid pada 1981 dalam Pengantar ilmu komunikasi karya
Cangara bahwa:
mendalam (2006:19)
bisa terjadi bila ada seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan
Berbicara tentang definisi komunikasi, tidak ada definisi yang benar atau
yang salah seperti model atau teori, definisi harus dilihat dari kemanfaatan untuk
melalui media elektronik atau terlalu luas misalnya komunikasi adalah interaksi
antara dua pihak atau lebih sehingga peserta komunikasi memahami pesan yang
disampaikan.
komunikasi itu sendiri dapat tercapai dan untuk mencapainya ada unsur-unsur
yang harus dipahami, menurut Effendy dalam bukunya yang berjudul Dinamika
Komunikasi bahwa dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada tampak
sebagai berikut:
1. Komunikator
2. Pesan
penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau media
berikut:
bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media yang paling dominasi
Vardiansyah
4. Komunikan
komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri
(sikap seseorang terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu),
sesuatu).
komunikasi, bahwa pada setiap unsur tersebut oleh para ahli Ilmu Komunikasi
dijadikan objek ilmiah untuk ditelaah secara khusus. Menurut Mulyana dalam
1. Komunikasi Sosial
bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, untuk
ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita yang diperoleh
lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Konsep diri yang paling
dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga dan orang-orang dekat lainnya yang
berada di sekitar kita. Termasuk kerabat, mereka itulah yang disebut dengan
significan others.
bahwa kounikasi dilakukan untuk pemenuhan diri, untuk merasa terhibur, nyaman
1. Komunikasi Ekspresif
2. Komunikasi Ritual
3. Komunikasi Instrumental
berjalan dengan baik dan lancar. Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai
dilakukan oleh seseorang untuk menyatakan atau tidak menyatakan suatu gagasan
Praktek, menjelaskan bahwa proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yaitu:
Pada media primer, lambang yang paling banyak digunakan adalah bahasa.
karena hanya dengan bahasa (lisan atau tulisan) kita mampu menerjemahkan
pikiran seseorang kepada orang lain, baik berbentuk ide, informasi atau opini, nisa
dalam bentuk konkret ataupun abstrak. Hal ini bukan hanya suatu hal atau
peristiwa yang sedang terjadi sekarang, tetapi juga pada masa lalu atau waktu
isyarat yang menggunakan alat, seperti bedug, kentongan, kirine dan lain-lain,
juga warna yang memiliki makna tertentu. Kedua lambang (isyarat warna)
komunikasi primer, yaitu untuk menembus dimensi dan ruang waktu. Maka dalam
atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal. Dalam komunikasi
kesan kepada semua serta memahami gagasan, perasaan dan kesan orang lain.
dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya
atau lebih. Setiap pihak dapat menjadi pemberi dan pengirim pesan sekaligus pada
waktu bersamaan.
komunikasi interpersonal.
jenis pesan atau respon nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata
yang ekspresif dan jarak fisik yang dekat. Kita dapat membedakan
seberapa dekat hubungan seseorang dengan lawan bicaranya, hal ini dapat
melalui respon nonverbal kita dapat melihat mereka sepasang kekasih atau
bersifat intim. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa komunikasi interpersonal sangat
serta dapat langsung melihat reaksi dari lawan bicara. Komunikasi interpersonal
sering dilakukan oleh semua orang dalam berhubungan dengan masyarakat luas.
orang lain. Komunikasi ini masih terbagi menjadi dua jenis yaitu :
Atau anda sedang menelepon seseorang yang lokasinya jauh dari anda.
komunikasinya terdiri dari tiga orang, yaitu seorang komunikator dan dua
orang komunikan.
komunikan sepenuhnya, juga umpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang
dengan orang lain, anda belajar sangat banyak mengenai diri sendiri atau
orang buat membicarakan apa nan disukai atau seperti apa diri anda.
Mendiskusikan perasaan, tingkah laku, dan pikiran ialah hal nan sangat
berarti memberi sumber balikan nan hebat pada perasaan, pikiran dan
tingkah laku.
banyak tentang diri sendiri dan orang lain nan sedang berkomunikasi
dengan anda. Sangat banyak kabar nan bisa diketahui melalui komunikasi
media massa, hal ini justru sering didiskusikan nan pada akhirnya didalami
satu keinginan terbesar dalam hidup. Sebagian besar waktu nan anda
tertentu, melihat film, menulis buku, membaca buku, dan lain-lain. Pada
komunikasi interpersonal.
5. Untuk Bermain dan Kesenangan
Dalam hal ini bermain meliputi seluruh kegiatan nan memiliki tujuan
yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu
sama lainnya, dan memandang mereka sebagai sebagian dari kelompok tersebut.
kelompok diskusi, kelompok pemecah masalah, atau suatu komite yang tengah
Mulyana, 2004:72-74)
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari dua atau tiga
orang bahkan lebih. Kelompok memiliki hubungan yang intensif diantara mereka
mampu menciptakan atribut kelompok sebagai bentuk karakteristik yang khas dan
melekat pada kelompok itu. Kelompok yang baik adalah kelompok yang dapat
mengatur sirkulasi tatap muka itu pula akan mengatur sirkulasi komunikasi makna
anggota kelompok harus dapat melihat dan mendengan anggota lainnya dan juga
harus dapat mengatur umpan balik secara verbal maupun nonverbal dari setiap
anggotanya. Batasan ini tidak berlaku atau meniadakan kumpulan individu yang
bersifat crowd atau kerumunan orang yang sedang melihat aksi-aksi panggung
semisal noah band atau kerumunan orang yang sedang menonton sepak bola di
televisi.
maka tatap muka tersebut berkaitan erat dengan adanya interaksi di antara semua
anggota kelompok.
2.5 Fenomenologi
20. Abad ke-18 menjadi awal digunakannya istilah fenomenologi sebagai nama
dalam tulisannya, seperti halnya johann Gottlieb Fitchte dan G. W. F. Hegel. Pada
Abad ke-18 tidak saja penting bagi fenomenologi, namun juga untuk dunia
filsafat secara umum. Karena pada abad inilah , pembahasan filsafat modern
dimulai. Di satu sisi ada aliran empirisme yang percaya bahwa pengetahuan
muncul dari pengindraan. Dengan demikian kita mengalami dunia dan melihat apa
untuk mengatur dan mengolah bahan-bahan yang diterima oleh panca indera.
yang diperoleh melalui akallah yang memenuhi syarat untuk diakui sebagai
pengetahuan ilmiah. Menurut aliran ini, pengalaman hanya dapat dipakai untuk
Jadi bisa kita simpulkan pula bahwa imanuel kant mengartikan sebuah
pengetahuan adalah apa yang tampak kepada kita. Semenjak pemikiran Immanuel
Kant ini menyebar luas, barulah fenomena menjadi titik awal pembahasan filsafat,
18 dan 19).
Immanuel Kant mencoba memilah unsur mana yang berasal dari pengamalan
(phenomena), dan mana yang terdapat dalam akal (noumena atau the thing in its
self). Fenomenologi kemudian menjadi pusat dalam tradisi filsafat eropa
Setelah itu kemudian muncul kembali pendapat dari Franz Brentano yang
meletakan dasar fenomenologi lebih tegas lagi. Dalam tulisannya yang berjudul
membedakan antara fenomena mental dengan fenomena fisik (objek atau persepsi
eksternal yang dimulai dari warna dan bentuk). Jadi bagi Bretano, fenomena fisik
Lebih lanjut lagi menurut Bretano yang di kutif Engkus dalam bukunya
bretano ini lebih luas. Pengertian fenomenologi ini juga yang mengantarkan pada
berhubungan dengan objek tertentu. Hubungan antara kesadaran objek inilah yang
Pada masa berikutnya, selain bretano dan william james dengan principles
of psycology (1891), berkembang pula teori semantik atau logika dari Bernard
menjelaskan bahwa :
dan sedangkan istilah noema untuk isi dari kesadaran itu. Noema dari tindakan
sadar disebut Husserl sebagai makna ideal dan objek sebagaimana tampak.
noema salah satu aspek dari objek, ataukah media dari tujuan).
Singkatnya, fenomenologi husserl adalah gabungan antara psikologi dan
melibatkan empat bidang inti, yakni ontologi, epistemologi, etika, dan logika.
Keempat bidang inilah yang menjadi dasar bagi semua ilmu pengetahuan.
berada. Disisi yang lain fenomenologi telah mengklaim dirinya sebagai alat untuk
memperoleh pengetahuan mengenai sifat-sifat alami kesadaraan dan jenis-jenis
bidang inti dari filsafat. Jelas kiranya penambahan bidang fenomenologi bagi ilmu
sosial masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Namun kedudukan fenomenologi
sebagai sebuah aliran filsafat kiranya tidak perlu diragukan lagi. Apalagi secara
ditinjau dari bidang-bidang inti filsafat pun, secara tidak langsung telah
menyebutkan bahwa kesengajaan dan tekanan semantik dari sebuah makna ideal
dan proposisi itu berpusat paada teori logika. Sementara itu, logika yang
terstruktur dapat ditemukan pada bahasa, baik bahasa sehari-hari maupun dalam
menelaah sejarah fenomenologi, akan kita temukan bahwa etika menjadi tujuan
akhir fenomenologi.
ekonom yang suka dengan musik dan tertarik dengan filsafat begitu juga beralih
lah pemikiran dan ide Husserl yang dirasa abstrak dapat dijelaskan dengan lebih
gamblang dan mudah dipahami. Kedua, Schutz merupakan orang pertama yang
Subyektif)
Menuntut peneliti untuk memahami segala macam tindakan manusia atau
Kepatuhan terhadap dalil ini akan membiasakan bahwa kontruksi sosial yang
sebagai metode analisis yang digunakan untuk mengkaji ‘sesuatu yang muncul’,
mengkaji fenomena yang terjadi disekitar kita. Tetapi Schutz melihat secara jelas
menjelaskan berbagai hal mendasar dari konsep ilmu pengetahuan serta berbagai
dalamnya dunia mimpi dan ketidakwarasan. Tetapi realitas yang tertinggi itu
world ini, yaitu pertama, wide-awakeness (ada unsur dari kesadaran yang berarti
sadar sepenuhnya). Kedua, reality (orang yakin akan eksistensi dunia). Ketiga,
Dalam the life world ini terjadi dialektika yang memperjelas konsep ‘dunia
budaya’ dan ‘kebudayaan’. Selain itu pada konsep ini Schutz juga menekankan
adanya stock of knowlodge yang menfokuskan pada pengetahuan yang kita miliki
atau dimiliki seseorang. Stock of knowledge terdiri dari knowledge of skills dan
meaning (makna), intensity (intensitas) dan duration (waktu). Schutz juga sangat
menaruh perhatian pada dunia keseharian dan fokusnya hubungan antara dunia
1. Bagaimana kita mengetahui motif, keinginan dan makna tindakan orang lain?
3. Bagaimana kita dapat mengerti dan memahami atas segala sesuatu secara
mendalam?
1. Adanya hubungan timbal balik atas dasar asumsi bahwa ada orang lain dan
pengetahuan sosial.
sosial.
system, role status, role expectation dan institutionalization itu dialami atau
merupakan abstraksi dari dunia sosial dan dapat dikenali melalui tingkat imediasi
keseharian.
3. Folgewelt, merupakan dunia tempat tinggal para penerus atau generasi yang
akan datang.
peneliti merujuk pada empat tipe ideal yang terkait dengan interaksi sosial.
Karena interaksi sosial sebenarnya berasal dari hasil pemikiran diri pribadi yang
interaksi sosial antara pribadi dalam fenomenologi digunakan empat tipe ideal
berikut ini :
1. The eyewitness (saksi mata), yaitu seseorang yang melaporkan kepada peneliti
kelompok yang lebih langsung dari peneliti sendiri, lebih mampu melaporkan
suatu peristiwa, atau pendapat orang lain, dengan otoritas berbagai sistem
sebagian, karena pengetahuannya dalam konteks situasi lebih dalam dari saya.
b. Kedua, perhatian kepada kenyataan yang penting atau yang pokok dan
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang
sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain (Baron & Byrne,
1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001). Perilaku itu ditunjukan dengan perasaan,
tindakan, sikap keyakinan, atau rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku sosial
seseorang merupakan sikap relatif untuk menanggapi orang lain dengan cara yang
berbeda-beda.
Baron dan Byrne berpendapat bahwa ada empat kategori utama yang dapat
2. Proses kognitif
sosialnya.
3. Faktor lingkungan
Latar budaya sebagai tempat perilaku dan pemikiran sosial itu terjadi
seseorang yang berasal dari etnis budaya tertentu mungkin akan terasa berperilaku
sosial aneh ketika berada dalam lingkungan masyarakat yang beretnis budaya lain
atau berbeda.
Secara etimologi, istilah existence berasal dari bahasa Latin existo, yang
terdiri dari dua suku kata, ex dan sistere yang berarti muncul, menjadi, atau
hadir (Misiak & Sexton, 2005). Akar atau dasar eksistensi sendiri bermula
pada pandangan bahwa manusia selalu hidup dalam bahaya yang tidak pernah
lepas dari kecemasan, ketakutan, dan fakta akan kematian (Rodgers &
world, yaitu diri manusia tidak akan ada tanpa dunia dan dunia tidak akan ada
saja, melainkan dunia makna, yakni pemaknaan individu terhadap dunia. Oleh
sebab itu, tidak mungkin bisa memahami manusia tanpa memahami dunia
Thompson, 2015).
(selalu memiliki maksud atau terarah kepada sesuatu) dan dunia manusia pada
berikut :
dirinya
kecemasannya.
harus memiliki keinginan untuk hidup, tidak merusak diri dan mau
menjadi bermakna.
pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi
pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan
tempat untuk menjelaskan suatu metode ataupun teori yang digunakan dalam
yang akan menjadi tolak ukur dalam membahas dan memecahkan masalah yang
2.8 Fenomenologi
oleh Little John bahwa fenomenologi adalah suatu tradisi untuk mengeksplorasi
pengalaman manusia.
Dalam konteks ini ada asumsi bahwa manusia aktif memahami dunia
makna atas sesuatu yang dialaminya. Oleh karena itu interpretasi merupakan
proses aktif untuk memberikan makna atas sesuatu yang dialami manusia. Dengan
pengalaman hidup sejumlah orang tetang suatu konsep atau gejala. Natanson
Jika dikaji lagi Fenomenologi itu berasal dari phenomenon yang berarti
realitas yang tampak. Dan logos yang berarti ilmu. Jadi fenomenologi itu ialah
ilmu yang berorientasi untuk mendapatkan penjelasan dari realitas yang tampak.
bahwa:
inderawi yang bermakna, suatu hal yang semula yang terjadi di dalam kesadaran
individual kita secara terpisah dan kemudian secara kolektif, di dalam interaksi
antara kesadaran-kesadaran. Bagian ini adalah suatu bagian dimana kesadaran
bertindak (act) atas data inderawi yang masih mentah, untuk menciptakan makna,
dimana cara-cara yang sama sehingga kita bisa melihat sesuatu yang bersifat
pemberian makna terhadap tindakan akan membentuk tingkah laku. Dalam hal ini
melihat keserupaannya. Maka dalam arus pengalaman dilihat dari objek tertentu
pada umumnya memiliki ciri-ciri khusus, bahwa mereka bergerak dari tempat ke
timbul karena rasa ingin tahu. Objeknya berupa gejala atau kejadian yang
tersebut bernilai atau diterima secara estetis atau fenomenologi mencoba mencari
mengenai dunia di bentuk oleh hubungan kita dengan orang lain. Walaupun
makna yang kita ciptakan dapat di telusuri dalam tindakan, karya, dan aktivitas
yang kita lakukan, tapi tetap saja ada peran orang lain di dalamnya.
tentang realitas yang dipelajari. Kata gejala (phenomenom) yang bentuk jamaknya
sudut pandang.
menggunakan mengikuti Fashion Jeans Denim yang saat ini menjadi pilihan
utama para anak muda atau mahasiswa di Kota Bandung. Teori ini berusaha
bahwa apa dan bagaimana suatu pemahaman yang dikembangkan oleh teori
Juga seperti yang dikatakan oleh Alfred Schutz dalam buku Kuswarno
sebagai berikut :
yang kita sadari muncul kepada kita, dan cara yang paling mendasar dari
Fenomenologi
(Alfred Schutz 1899-1959)
(Phenomenology Theory)
.
(Sumber: Teori Fenomenologi Schutz)