Anda di halaman 1dari 17

Komunikasi

Perilaku Organisasi
Muhammad Rizqi Zati, S.Pd., M.Si
• Kata atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris
“communication” ), secara epistemologis atau menurut
asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata
communis memiliki makana “berbagi” atau “menjadi milik
bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna
• Jenis & Kelly menyebutkan “Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau
membentuk perilaku orang lainnya (khalayak)”.
• Berelson & Stainer “Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-
angka, dan lain- lain”
• Gode “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula yang dimiliki oleh
seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki dua orang atau lebih”
• Theodore M.Newcomb, “Komunikasi merupakan setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu
transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.”
• Carl.I.Hovland, “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya lambang- lambang verbal) untuk mengubah prilaku orang lain
(komunikate).”
Bentuk-Bentuk Komunikasi
• Susanto menyatakan bahwa ada lima konteks komunikasi,
yaitu: komunikasi intrapersonal (intrapersonal
communication), komunikasi antarpersonal (interpersonal
communication), komunikasi kelompok (group
communication), komunikasi organisasi (organizational
communication) dan komunikasi massa (mass
communication).
Eko Harry Susanto, Komunikasi Manusia Esensi dan
Aplikasi dalam Dinamika Sosial Ekonomi Politik, Edisi. I,
(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010), h. 6-12
• Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri
sendiri. Hal ini menyangkut proses disaat diri menerima
stimulus dari lingkungan untuk kemudian melakukan proses
internalisasi. Hal ini sering dijelaskan dengan proses ketika
seseorang melakuka proses persepsi, yaitu roses ketika
seseorang menginterpretasikan dan memberikan makna
pada stimulus atau objek yang diterima panca inderanya
Fungsi dari komunikasi intrapersonal adalah:
• Untuk mengembangkan kreatifitas imajinasi, memahami, dan
mengendalikan diri, serta meningkatkan kematanan berpikir
sebelum mengambil keputusan.
• Komunikasi ini akan membantu seseorang atau individu agar tetap
sadar akan kejadian sekitarnya.
• Komunikasi Interpersonal
Secara umum komunikasi interpersonal (komunikasi antar pribadi) dapat diartikan
sebagai proses pertukaran makna orang- orang yang saling berkomunikasi.
Komunikasi ini dilakukan oleh dua orang atau lebih dan terjadi kontak langsung
dalam bentuk percakapan. Dapat brlangsung dengan nerhadapan muka atau
melalui media komunikasi, antara lain pesawat telpon, atau radio kounikasi.
Komunikasinya bersifat dua arah, yaitu komunikator dan komunikan yang saling
bertukar fungsi. Dalam proses komunikasi antar pribadi kemampuan komunikator
diperlukan untuk mengekspresikan diri pada peranan orang lain. Untuk mencapai
keberhasilan dalam komunikasu tatap muka perlu didukung dengan penggunaan
komunikasi kebahasaan, bahasa kial, dan bahasa sikap
• Komunikasi Kelompok
Adalah interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah
diketahui, seperti berbagi informasi, pemecahan masalah yang mana anggota-
anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota yang lain secara tepat.
• Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai komunikasi
antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi. Dari pengertian tersebut
maka kita dapat memahami bahwasannya komunkasi organisasi adala proses
komunikasi yang berlangsung secara formal maupun non formal dalam sebuah
system yang disebut organisasi.
• Komunikasi Massa
Suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan
meyebarkan pesan kepada public secara luas. Disisi lain
komunikasi massa juga diartikan sebagai proses kmunikasi
dimana pesan dari media dicari, digunakan dan dikonsumsi
oleh audiens. Dari batasan singkat tersebut, kita dapat
melihat bahwasannya karakteristik utama komunikasi
massa adalah adanya media massa sebagai alat dalam
penyebaran pesannya.
Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Agus M. Hardjana di dalam bukunya yang berjudul Komunikasi
Interpersonal dan Komunikasi Intrapersonal, berpendapat bahwa:
“Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-
kata, entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak
dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata- kata
mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan,
atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi
serta menjelaskannya, saling bertukar pikiran dan pemikiran,
saling berdebat dan bertengkar” (2003: 23).
“Komunikasi non verbal adalah semua aspek komunikasi
selain kata- kata sendiri. Ini mencakup bagaimana kita
mengucapkan kata- kata (infleksi, volume), fitur, lingkungan
yang mempengaruhi interaksi (suhu, pencahayaan), dan
benda- benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola
interaksi (pakaian, perhiasan, mebel)” (2009: 131).
Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh, tanda,
tindakan perbuatan (action), atau objek.
• Proses komunikasi adalah bagaimana komunikatornya
menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga
dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi
ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
• Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi
antarmanusia dan ada penyampaian pesan untuk
mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai
berikut :
Penginterpretasian.
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga
akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke
dalam pesan atau masih abstrak. Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan
disebut interpreting.

Penyandian.
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil
diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut
enconding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi : merubah pesan
abstrak menjadi konkret.

Pengiriman.
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang
komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengiriman pesan.
Perjalanan.
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima
oleh komunikan.

Penerimaan.
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah
komunikan.

Penyandian balik.
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang
berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).

Penginterpretasian.
Tahap ini terjadi padakomunikan, sejak lambangkomunikasiberhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
Komunikasi berdasarkan perilaku
dibagi menjadi
• Komunikasi Formal
Komunikasi formal yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang tata
caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya.
• Komunikasi Informal
Komunikasi informal yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang
tdak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin
tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan.
• Komunikasi Non Formal
Komunikasi non formal yaitu komunikasi yang terjadi antarakomunikasi yang bersifat formal dan
informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi
atau perusahaan dengan kegiatab yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan
tersebut.
Effendy dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek,
menjelaskan bahwa proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu
secara primer dan sekunder:
• Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran dan
perasaan seseorang kepada yang lain dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagai media.
• Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai medua kedua setelah menggunakan lambang sebagai media
pertama. Contohnya seperti surat dan telepon.
Gangguan
Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai
gangguan mekanik dan gangguan semantik.
• Gangguan mekanik (mechanical, channel noise Yang dimaksud dengan hambatan mekanik ialah hambatan yang
disebabkan salah satu alat dalam saluran komunikasi mengalami gangguan sehingga tidak bekerja dengan baik.
Dalam hal ini dapat kita contohkan suara ganda (interferensi) pada pesawat radio disebabkan dua pemancar yang
berdempetan gelombangnya; atau gambar yang tidak terang pada televisi, atau dapat pula kita contohkan pada
surat kabar yang tulisannya kabur. Dapat pula dicontohkan pada loudspeaker yang berdegung ketika digunakan.
• Gangguan Semantik (semantic noise) Hambatan semantik merupakan hambatan karena kesalahan pada bahasa
yang digunakan. Cangara menyebutkan gangguan semantik sering terjadi karena beberapa faktor:
1. Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh khalayak
tertentu.
2. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh penerima.
3. Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya sehingga membingungkan penerima.
4. Latar belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi terhadap simbol-simbol bahasa yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai