Anda di halaman 1dari 9

STUDI PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

TENTANG

PROSES KOMUNIKASI

Disusun oleh :

Trias Muhammad Rafi 2312010041

Dosen pengampu :

Dr.Neni Efrita, M.Si

Sulthan Jiyad Muqsith Asmara,S.sos,M.Si

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL
PADANG 1445 H/2023
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar belakang
Proses komunikasi adalah panduan untuk mewujudkan komunikasi yang efektif.
Melalui proses komunikasi itulah pembagian makna bersama antara pengirim dan
penerima terjadi. Individu yang mengikuti proses komunikasi akan memiliki kesempatan
untuk menjadi lebih produktif dalam setiap aspek profesinya. Komunikasi yang efektif
mengarah pada pemahaman.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari proses komunikasi. Baik
komunikasi dengan diri sendiri maupun dua orang atau lebih, Hal ini menjadikan
komunikasi memerlukan proses yang baik agar komunikasi yang dituju sampai dengan
baik Dengan demikian, makalah ini dibuat untuk membahas tentang proses komunikasi
yang baik.

I.2 Rumusan masalah

1. Apa itu proses komunikasi?


2. Bagaimana Proses komunikasi menurut para ahli?
3. Jelaskan proses komunikasi primier dan sekunder?

I.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui proses komunikasi


2. Proses komunikasi menurut para ahli
3. Proses komunikasi primier

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses komunikasi
Proses komunikasi adalah proses mengenai bagaimana pesan dari komunikator dapat
diterima oleh komunikan (Indardi, 2016). Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai
dari saat penciptaan pesan sampai pesan tersebut dipahami oleh komunikan sehingga
komunikan mampu memberikan responnya. Proses komunikasi menurut Satriani (2011),
bukan berbicara mengenai proses penyampaian dan penerimaan pesan, melainkan sebagai
proses berbagi dan berdialog yang saling mempengaruhi. Hal ini dilihat oleh Sumardi Dilla
(2007) sebagai akibat proses interaksi melalui pesan-pesan dalam dialog yang dapat
menimbulkan efek umpan balik berkelanjutan. Proses berkelanjutan ini disebut dialog,
diartikan sebagai rangkaian interaksi antara pelaku komunikasi dalam kerja samanya
menyamakan makna. Pemahaman lebih lanjut tentang komunikasi selalu terkait dengan
kebutuhan/kepentingan dan konteksnya.

Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu yang semula dimiliki oleh
seseorang menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih (Gode, 1959). Komunikasi sebagai
suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa
yang terjadi secara berurutan (memiliki tahapan atau sekuensi) serta saling berkaitan satu
sama lain dan dalam kurun waktu tertentu (Sendjaja, 2014). Proses komunikasi tidak akan
terjadi bila salah satu komponennya terabaikan, pesan tidak akan tercipta tanpa pengirim,
efek tidak akan ada tanpa pesan, umpan balik ada karena ada penerima, serta tidak adanya
penerima tanpa adanya pengirim (Canggara, 2006)

Proses komunikasi mengacu pada langkah-langkah di mana komunikasi terjadi antara


komunikator dan komunikan. Proses ini diawali dari membuat konsep ide, gagasan atau
pesan oleh komunikator dan berakhir dengan efek dan umpan balik dari penerima. Pada
setiap langkah tersebut terdapat unsur komunikasi. Unsur komunikasi merupakan hal-hal
yang harus ada agar suatu proses komunikasi dapat berlangsung (Indardi, 2016)

2
David K. Berlo dalam Indardi (2016) mengungkapkan unsur komunikasi terdiri dari 4
hal: sumber, pesan,saluran, dan penerima. 4 hal tersebut dilengkapi dengan unsur saluran
dari pendapat Aristoteles. Saluran yang dimaksud Berlo merujuk pada panca indra
penerima pesan. Selanjutnya David A. De Vito menambahkan 2 unsur lagi, yaitu adanya:
efek dan umpan balik. Akhirnya unsur komunikasi semakin berkembang dengan beragam
istilah. Stewart L Tubb dan Sylvia Moss menambahkan adanya unsur gangguan dan proses
menyandi sebagai filter, mereka juga menambahkan adanya unsur input. Sedangkan Joseph
R. Dominick secara lengkap menyebutkan adanya 8 unsur komunikasi, yaitu: sumber,
proses enkode, pesan, saluran, proses dekode, penerima, potensi umpan balik dan
kemungkinan adanya gangguan. (Indardi, 2016)

Komunikasi sebagai proses menurut Berlo (1960) adalah kegiatan yang berjalan secara
dinamis, unsur-unsur di dalamnya bergerak aktif, proses ini terus dilakukan hingga
membentuk persepsi yang sama atas pesan yang dikirimkan. Tahapan-tahapan dalam proses
ini harus dilalui agar tujuan dari pesan dapat tercapai, ketercapaian tersebut didukung oleh
unsur-unsur yang ada di setiap tahapan proses komunikasi yakni sumber, pesan, saluran,
penerima, efek, umpan balik dan lingkungan atau situasi.

Agar seluruh unsur tersebut dapat berjalan optimal, maka perlu adanya strategi atau
perencanaan yang cermat dalam sebuah proses komunikasi (Triyandra, 2017). Sedangkan
untuk menilai keberhasilan proses komunikasi dapat dikaji dengan menggunakan model-
model komunikasi, selama proses berlangsung dan terutama pada efek dari proses
komunikasi tersebut. Strategi merupakan rencana tindakan yang dirancang untuk mencapai
tujuan jangka panjang atau keseluruhan (Oxford, 2019). Dalam buku Teori dan Praktik
Komunikasi, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai
tujuan (Effendy, 2009). Agar pesan sampai dan dapat diterima oleh khalayak yang dituju,
dibutuhkan suatu strategi yang efektif. Strategi komunikasi tersebut melibatkan berbagai
aktivitas komunikasi, seperti penyebaran informasi, pengetahuan, gagasan atau ide untuk
membangun kesadaran dan pemahaman dalam diri khalayak, karena tujuan yang ingin
dicapai adalah perubahan perilaku yang sesuai dengan tujuan pengirim pesan.

3
Sebuah proses komunikasi memang selalu melalui beberapa tahapan tertentu agar
sebuah komunikasi berjalan dengan lancar, memang tidak semua komunikasi yang
dilakukan bisa berjalan dengan lancar, pasti selalu ada gangguan atau noise di beberapa
bagian proses komunikasi tadi. Seperti yang diungkapkan oleh Ruslan bahwa : “Proses
komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan-pesan (message) dari
pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan
tersebut bertujuan (feed back) untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding)
antara kedua belah pihak” (Ruslan, 2006:81).

B. Proses Komunikasi Menurut Para Ahli


1. Aristoteles
Proses komunikasi menurut Aristoteles dimulai dari pembicara (speaker) yang
mengutarakan pesan (speech) dalam suatu situasi (occasion) kepada khalayak (audience)
yang kemudian menimbulkan dampak atau pengaruh (effect).

2. Harold D. Lasswell
Proses komunikasi menurut Lasswell dimulai dari pengirim pesan (sender) yang
menyampaikan pesan (message) melalui media (medium) yang diterima oleh penerima
pesan (receiver) yang kemudian menciptakan umpan balik (feedback) yang diberikan
penerima pesan kepada pengirim pesan.

3. Wilbur Schramm
Proses komunikasi menurut Schramm dimulai dari pengirim pesan (encoder) yang
mengirim pesan (message) kepada penerima pesan (decoder) yang kemudian secara
bergantian mengirim pesan kepada pengirim pesan pertama.

4
C. Proses Komunikasi Primier Dan Sekunder
1. Proses Komunikasi secara Primer
Proses Komunikasi secara Primer Yang dimaksudkan dengan proses
komunikasi secara primer yakni proses penyampaian pikiran dan perasaan dari
seseorang kepada orang lain menggunakan lambangatau simbol sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalahbahasa, kial (gesture),
isyarat, gambar, warna, dan sebagainya yang secara langsung
mampu“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Sekarang mari kita bahas satu per satu. Kial (gesture) adalah isyarat
dengan menggunakan anggota tubuh seperti anggukan atau gelengan kepala, kedipan
mata, tepukantangan, dll. Semua lambang nonverbal ini memang dapat
"menerjemahkan" pikiran seseorangsehingga terekspresikan secara fisik. Akan tetapi
menggapaikan tangan, atau memainkan jari-jemari, atau mengedipkan mata,
menggerakkan anggota tubuh lainnya hanya dapat mengkomunikasikan hal-hal
tertentu saja (sangat terbatas).

Isyarat dengan menggunakan alat seperti gong, tambur, sirene, dan lain-
lain mempunyai makna tertentu. Membunyikan gong di tengah malam di kampung-
kampung diTimor atau di Sumba itu bisa berarti meminta pertolongan (ada
perampokan, pencurian,ataupun kebakaran), atau ajakan untuk berkumpul. Dengan
demikian jelaslah bahwa pikirandan atau perasaan seseorang baru akan diketahui oleh
dan akan ada dampaknya kepada oranglain apabila ditransmisikan dengan
menggunakan media primer "tersebut, yakni lambang-lambang. Dengan perkataan
lain, pesan (message) yang disampaikan oleh komunikatorkepada komunikan
terdiri atas isi (content) dan lambang: (symbol).

Jadi jelaslah, media primer atau lambang yang paling banyak digunakan
dalamkomunikasi adalah bahasa. Akan tetapi, tidak semua orang pandai mencari kata-
kata yangtepat dan lengkap yang dapat mencerminkan pikiran dan perasaan yang
sesungguhnya. Selain itu, sebuah perkataan belum tentu mengandung makna yang
sama bagi semua orang. Kata-kata mengandung dua jenis pengertian, yakni pengertian
denotatif dan pengertian konotatif.Sebuah perkataan dalarn pengertian denotatif
adalah yang mengandung arti sebagaimana tercantum dalam kamus (dictionary
meaning) dan diterima secara umum oleh kebanyakan orang dengan bahasa dan
kebudayaan yang sama. Perkataan dalarn pengertian konotatifadalah yang
mengandung pengertian emosional atau mengandung penilaian
tertentu(emotional or evaluative meaning).

5
2. Proses Komunikasi Secara Sekunder
komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang
dapatdiklasifikasikan sebagai media massa (mass media) dan media nir-massa atau
media non-massa (non-mass media). Seperti telah disinggung tadi, media massa,
misalnya surat kabar,radio siaran, televisi siaran, dan film yang diputar di
gedung bioskop memiliki ciri-ciritertentu, antara lain ciri massif (massive) atau
massal (massal), yakni tertuju kepada sejumlahorang yang relatif amat banyak.
Sedangkan media nirmassa atau media nonmassa,umpamanya surat, telepon,
telegram, poster, spanduk, papan pengumuman, buletin, folder,majalah organisasi,
radio amatir atau radio CB (citizen band), televisi siaran sekitar (closedcircuit
television), dan film dokumenter, tertuju kepada satu orang atau sejumlah orang
yangrelatif sedikit.

6
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan mempelajari materi ini maka pemakalah mengambil kesimpulan bahwa dalam
proses komunikasi adalah salah satu hal penting yang dibutuhkan untuk tercapainya
komunikasi yang baik, karena komunikasi yang baik adalah komunikasi dengan proses
yang benar dengan menggunakan unsur – unsur yang tepat sebagaimana mestinya.

B. SARAN

Kami pemakalah mohon keritikan serta saran dari bapak dosen pengampu mata kuliah
pengantar ilmu komunikasi ibuk Dr. Neni Efrita, M.Si dan bapak Sulthan Jiyad Muqsith
Asmara, S. Sos, M. Si serta teman-teman karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang
kami miliki, oleh sebab itu kami sebagai pemakalah sangat mengharapkan kritikan dan
saran untuk kesempurnaan makalah kami yang akan datang.

7
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Grasindo Rosdakarya

Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A.2018. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Indardi. 2016. Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat, Bandung: PT Humaniora Utama.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja


Rosdakarya,

Anda mungkin juga menyukai