Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NAJIVA ISLAMAY FADILAH

KELAS :C
NPM : 225009068
A. Konsep Dasar Komunikasi Agribisnis
Konsep Dasar Komunikasi Menurut etimologinya, istilah komunikasi berasal
dari bahasa Latin communis (sama), atau communico, communicatio, communicare,
yang berarti “melakukan hal yang sama” (to make common). Istilah “communis” sering
disebut-sebut sebagai asal kata “komunikasi”. Kata lain yang mirip dengan komunikasi
adalah “komunitas” artinya menekankan kesetaraan dan persatuan. Sederhananya,
komunikasi terjadi ketika ada kesamaan antara pihak pengirim pesan (komunikator)
dan pihak penerima pesan (komunikan) (Mulyana, 2007).
Komunikasi agribisnis adalah proses menciptakan, mengirim, menerima, dan
mengolah pesan-pesan yang berkaitan dengan usaha pertanian, mulai dari aspek
budidaya, pascapanen, pengolahan, hingga tahap pemasaran. Komunikasi dalam bidang
pertanian adalah komunikasi antara dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan
atau pengaruh sehingga menimbulkan suatu akibat yang menimbulkan pengakuan dan
evaluasi dalam kegiatan usaha, termasuk perusahaan pertanian dan perusahaan yang
mempunyai sarana produksi untuk produksi pertanian dalam menerima informasi.
B. Filosofi Komunikasi
Filsafat ilmu komunikasi di antaranya akan memberikan pertanyaan suatu
pengetahuan yang menelaah secara mendasar mengenai keilmuan komunikasi
darihistorisnya, teori-teorinya, metode-metodenya, prinsip-prinsip metodologi
yangdigunakan, sampai pada semua hal yang terkait pada cakupan komunikasi.
(Setiawan, 2019).
Pertanyaan-pertanyaan di atas berkaitan dengan penyelidikan sistematis studi
terhadap:
1. Metafisika dan ontologi
Metafisika adalah suatu studi tentang sesuatu yang ada di belakang gejala-gejala
fisik seperti: bergerak, berubah, hidup, dan mati. Metafisika juga sebagai studi atau
pemikiran tentang sifat yang terdalam (ultimatenature) dari kenyataan atau
keberadaan
2. Epistemologi
Epistemologi berkaitan dengan penguasaan pengetahuan dan lebih fundamental lagi
bersangkutan dengan kriteria bagi penilaian terhadap kebenaran dan kepalsuan,
tepat apabila dihubungkan dengan metodologi. Perdebatan apakah ilmu komunikasi
adalah sebuah ilmu atau bukan sangaterat kaitannya dengan bagaimana proses
penetapan suatu bidang menjadisebuah ilmu. Dilihat sejarahnya, ilmu komunikasi
dikatakan sebagai ilmu tidak terlepas dari ilmu-ilmu sosial yang terlebih dahulu ada.
3. Aksiologi
Aksiologi merupakan asas mengenai cara bagaimana menggunakan ilmu
pengetahuan yang secara epistemologis diperoleh dan disusun. Aksiologi adalah
cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai-nilai sepertietika, estetika, atau agama.
Dalam hubungannya dengan filsafat komunikasi, aksiologi adalah suatu kajian
terhadap apa itu nilai-nilai manusiawi dan bagaimana cara melembagakannya atau
mengekspresikannya. Jelaslah, pentingnya seorang komunikator untuk terlebih
dahulu mempertimbangkan nilai (value judgement), apakah pesan yang akan
dikomunikasikan etis atau tidak, estetis atau tidak
C. Unsur Komunikasi
1. Pengirim/komunikator (sender, encoder, source)
Komunikator adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada piha lain.
Komunikator membantu penerima pesan mengungkapkan dengan jelas apa yang
ada di kepalanya, memahaminya, dan merespons dengan informasi yang mudah dan
berguna.
2. Pesan (message)
Isi berita atau pesan yang akan disampaikan oleh pihak pengirim kepada pihak
penerima. Saluran/media (channel) Media dalam menyampaikan suatu pesan/berita
digolongkan atasempat macam, yakni:
1) Media antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang
digunakan ialah kurir/utusan, surat, dan telpon.
2) Media kelompok, dalam aktivitas komunikasinya melibatkan khalayak yang
banyak sehingga media komunikasi yang digunakan adalah mediakelompok,
misalnya, rapat, seminar, dan konferensi.
3) Media publik, biasanya melibatkan ratusan khalayak sehingga media
komunikasi yangdigunakan adalah rapat akbar.
4) Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada,
maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima)
dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film,
radio, dan televisi.
3. Penerima/komunikan (receiver, decoder)
Penerima merupakan unsur penting dalam proses komunikasi karena merupakan
sasaran komunikasi. Ketika pesan tidak sampai ke penerima, berbagai masalah
terjadi dan sering kali memerlukan perubahan pada sumber, pesan, atau saluran.
4. Efek (effect, impact, feedback)
Efek adalah hasil akhir dari komunikasi, sikap dan perilaku masyarakat, terlepas
dari pantas atau tidaknya dampak yang dihasilkan dari komunikasi tersebut. Reaksi
atau tanggapan orang yang menerima pesan tersebut disebut reaksi atau umpan
balik. Dengan memberikan tanggapan dari penerima pesan, seorang komunikator
dapat menentukan apakah pesan yang dikirimkan telah diterima dan dipahami oleh
pihak lain respon dari mitra komunikasi menyebabkan terjadinya proses
komunikasi dua arah.
D. Prinsip-prinsip Komunikasi
1. Komunikasi unsur simbolik
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran lambang, simbol, atau
gambar dari satu komunikator ke komunikator lainnya. Simbol yang dimaksud
meliputi kata-kata (pesan verbal), tindakan nonverbal, dan benda-benda yang
maknanya disepakati bersama. Simbol pada dasarnya tidak mempunyai makna,
melainkan proses komunikasilah yang memberi makna pada simbol tersebut.
Ketika seseorang mengatakan bahwa kata-kata mempunyai arti, yang sebenarnya
mereka maksudkan adalah bahwa kata-kata tersebut mendorong orang untuk
memberi arti pada kata-kata tersebut (yang disepakati bersama). Komunikasi terjadi
ketika interpretasi terjadi, terlepas dari apakah komunikasi itu dimaksudkan atau
tidak.
2. Setiap prilaku mempunyai potensi komunikasi
Komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku oranglain atau
perilakunya sendiri. Setiap perilaku seseorang memiliki potensi untuk ditafsirkan
seperti gerak tubuh dan raut wajah, terlepas apakah orang itu sedang berkomunikasi
atau tidak
3. Dimensi isi dan dimensi hubungan
Dimensi isi diartikan secara verbal yakni, apa yang dikatakan menunjukkan isi dari
komunikasi. Dimensi hubungan diartikan secara nonverbal yakni, menunjukkan
bagaimana cara mengatakan atau mengisyaratkan hubungan pelaku komunikasi dan
bagaimana pesan itu ditafsirkan
4. Komunikasi dalam berbagai tingkat kesenjangan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, baik dari komunikasi
yang tidak disengaja sama sekali hingga komunikasi yang benar-benar
direncanakan.
5. Dalam konteks ruang dan waktu
Komunikasi diasumsikan terjadi pada ruang dan waktu tertentu. Ruang
mempengaruhi makna terhadap suatu pesan, hal ini berimplikasi pada suasana
psikologis pelaku komunikasi mempengaruhi pesan disampaikan.Begitu pun
dengan waktu, seperti dering telepon pada malam hari pada saat orang beristirahat
juga akan mempengaruhi pesan yang dikirimkan.
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Komunikasi memerlukan prediksi terlebih dahulu terhadap sikap/tatakrama yang
akan dilakukan agar sesuai dengan lawan bicaranya.Adanya prediksi membuat
orang lebih nyaman dan tenang dalam berkomunikasi.
7. Komunikasi bersifat sistematik
Sistem dasar yang berpengaruh terhadap proses komunikasi adalah sisteminternal
dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa
individu ketika ia melakukan komunikasi. Nilai-nilai ini diperoleh selama dia
bersosialisasi dalam lingkungan sosialnya seperti. Contoh dari sistem internal
adalah kepribadian, pengalaman, motif hidup,dan lainnya. Sementara, sistem
eksternal merupakan situasi lingkungan.
8. Semakin mirip latar belakang sosial-budaya, semakin efektif komunkasi
Kesamaan latar belakang, seperti suku dan pendidikan, akan membua torang lebih
mudah berkomunikasi. Karena kedua belah pihak punya makna yang sama terhadap
simbol yang saling dipertukarkan.
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial (tidak berurutan)
Komunikasi melibatkan respon sebagai bukti bahwa pesan telah dikirimkan,
diterima, serta dimengerti. Sehingga proses komunikasi bersifat nonsekuensial atau
dalam artian tidak berlangsung satu arah.
10. Komunikasi bersifat prosesual, dimanis, dan transaksional
Komunikasi dikatakan sebagai proses karena komunikasi tidak mempunyai awal
dan tidak mempunyai akhir sehingga komunikasi merupakan proses yang
berkelanjutan. Komunikasi dikatakan sebagai proses yang dinamis artinya, dalam
proses komunikasi para peserta komunikasi saling mempengaruhi, seberapun
kecilnya pengaruh tersebut.Efek dari komunikasi sebagai proses yang dinamis dan
transaksional ini adalah bahwa para pelaku komunikasi berubah (dari sekedar
berubah pengetahuannya hingga berubah pandangannya, keyakinannya dan
perilakunya)
11. Komunikasi bersifat irreversible
Sifat irreversibel ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai proses yang selalu
berubah seiring dengan suatu peristiwa, perilaku hanya berlangsung dalam waktu
dan tidak dapat “diambil kembali”. Maka dari itu, harus berhati-hati untuk
menyampaikan pesan kepada orang lain, sebab efeknya tidak bisa ditiadakan sama
sekali.
12. Komunkasi bukan untuk menyelesaikan berbagai masalah
Prinsip komunikasi ini menjelaskan bahwa komunikasi bukan satu-satunya solusi
pemecahan masalah. Karena komunikasi hanya salah satu faktor pendukung dalam
penyelesaian masalah
E. Teori-Teori Komunikasi
1. Teori Behaviorisme
Tokoh aliran ini adalah John B. Watson (1878 –1958) yang di Amerika dikenal
sebagai bapak Behaviorisme. Teorinya memumpunkan perhatiannya pada aspek
yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara
stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Menurut teori ini, semua perilaku,
termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus).
Jika rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat
diprediksikan. Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri (instinct) dan
kesadaran terhadap perilaku. Jadi setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan
stimulus - respons.
2. Teori Humanisme
Teori humanisme dalam pengajaran bahasa pernah diimplementasikan dalam
sebuah kurikulum pengajaran bahasa dengan istilah Humanistic curriculum yang
diterapkan di Amerika utara di akhirtahun 1960-an dan awal tahun 1970-an.
Kurikulum ini menekankan pada pembagian pengawasan dan tanggungjawab
bersama antar seluruh siswa didik. Humanistic curiculum menekankan pada pola
pikir, perasaan dan tingkah laku siswa dengan menghubungkan materi yang
diajarkan pada kebutuhan dasar dan kebutuhan hidup siswa. Teori ini menganggap
bahwa setiap siswa sebagai objek pembelajaran memiliki alasan yang berbeda
dalam mempelajari bahasa.
3. Teori Informasi atau sistematis
Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori
komunikasi selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini
merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver
(1949, Weaver. 1949), Mathematical Theory of Communication.Teori ini melihat
komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi
sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan
media komunikasi. Inimerupakan salah satu contoh gamblang dari mazhab proses
yang mana melihat kode sebagai saranauntuk mengonstruksi pesan dan
menerjemahkannya (encoding dan decoding) Teori informasi ini menitikberatkan
titik perhatiannya pada sejumlah sinyal yang lewat melalui saluran atau media
dalam proses komunikasi. Ini sangat berguna pada pengaplikasian sistem elektrik
dewasa ini yang mendesain transmitter, receiver, dan code untuk memudahkan
efisiensi informasi.
4. Teori Agenda Setting
Teori Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi
teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka
media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa
yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini
media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini
berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.
5. Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974).
Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk
memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media
adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi.Pengguna media berusaha
mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya.
Artinya pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan
kebutuhannya

Referensi
Huda, M. M. (2016). Macam-macam teori Komunikasi. Retrieved from Academia.edu:
Mulyana, D. (2007). Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Setiawan, H. (2019). Memiilih Diantara 7 Tradisi Ilmu Komunikasi Dalam Kerangka
Filosofis. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi Dan Pemikiran Hukum
Islam, 11(1), 18-35
Farid, M dan Dewi, T. C. J. (2023). Konsep Dasar dan Filosofi Komunikasi Agribisnis.
Tasikmalaya, Universitas Siliwangi.

Anda mungkin juga menyukai