Anda di halaman 1dari 31

TUGAS

Oleh
Nama : Raihan yunis
NIM : 22026064

Program Studi D3 Informasi perpustakaan dan kearsipan

Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia Dan Daerah

Universitas Negeri Padang


Tahun 2022
Materi 2

Pengertian Dan Ruang Lingkup Ilmu Komunikasi

A. Pengertian Komunikasi

1. Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat
disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir, 1988)
2. Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi.
Dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974)
3. Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas
sosial (Schulz, 1962)
4. Ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga
merupakan suatu metodologi (Tan, 1954)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan
tentang sesuatu hal atau fenomena, baik menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang
diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahuan
tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait. Pengertian ilmu identik dengan dunia
ilmiah, karenanya ilmu mengindikasikan tiga ciri:
a. Ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yang didasarkan pada logika
b. Ilmu harus terorganisasikan secara sistematis
c. Ilmu harus berlaku umum
Komunikasi sebagai bentuk keterampilan dapat menjelma sebagai ilmu melalui beberapa
persyaratan tertentu persyaratan ini disebut ilmiah. Salah satu sifat ilmiah itu adalah memiliki metode.
Metode itu berarti bahwa penelitian tersebut berlangsung menurut suatu rencana tertentu
Komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang
berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan
yang diinginkan oleh keduannya. Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian
komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan diantara dua atau lebih dengan tujuan
tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu
proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.Setiap pelaku
komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan,
menerima dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan.
Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak
kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian
disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim
pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya
ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan,
pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan
ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik dan tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-
gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya.
Cara menyampaikan pesan juga dapat dilakukan dengan berbagai macam saluran tergantung dari
pilihan para pelaku komunikasi. Bisa secara langsung berhadapan muka, melalui surat, melalui
telepon, melalui surat kabar, TV, radio, dan lain-lain. Komunikasi adalah suatu interaksi, proses
simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan
(1). Membangun hubungan antarsesama,
(2) Melalui pertukaran informasi,
(3). Untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain,
(4). Serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio,
dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media
yang menimbulkan efek tertentu. Komponen atau unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

Komunikator : orang yang menyampaikan pesan


Pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang
Komunikan : orang yang menerima pesan
Media : sarana atau saluran yang mendukung pesan bila Komunikan jauh
Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan

Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message), orang yang


menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator) sedangkan orang yang menerima
pernyataan disebut komunikan (communicatee). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jadi analisis pesan komunikasi terdiri dari
dua aspek, pertama isi pesan (the content of the message), kedua lambang (symbol). Konkretnya isi
pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa. Jadi komunikasi terjadi apabila
terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang di sampaikan oleh komunikator dan di terima
oleh komunikan.

UNSUR UNSUR DALAM PROSES KOMUNIKASI


1) Sender Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.
2) Encoding Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang.
3) Message Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh
komunikator.
4) Media Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.
5) Decoding Pengawasandianyaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang
disampaikan oleh komunikator kepadanya.
6) Receiver Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
7) Response Feedback Noise Decoding Receiver Media Sender Encoding Message Response 6
Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikasi setelah diterpa pesan.
8) Feedback Umpan balik, yakni tanggapan komunikasi apabila tersampaikan atau disampaikan
kepada komunikator.
9) Noise Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagaiakibat diterimanya
pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator
kepadanya.

B. RUANG LINGKUP ILMU KOMUNIKASI


Menurut Effrendy (2009: 6-8), secara singkat ruang lingkup komunikasi adalah:
1. Komponen Komunikasi a. Komunikator (communicator) b. Pesan (message) c. Media (media) d.
Komunikan (communicator) e. Efek (effect)
2. Proses komunikasi a. Proses secara primer b. Proses secara sekundr
3. Bentuk komunikasi a. Komunikasi Persona (Personal Comunication) 1. Komunikasi Intrapersonal
(intrapersonal communication) 2. Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication) b.
Komunikasi Kelompok (Group Communication) 1. Komunikasi kelompok kecil (small group
communication) 8 Seperti: ceramah (lecture), diskusi panel (panel discussion), simposium
(symposium), forum, seminar, curahsaran (braninstorming), dan lain-lain 2. Komunikasi kelompok
besar (large group communication/public speaking)
Materi 3

TIPE-TIPE KOMUNIKASI
A. Sejarah Ilmu Komunikasi Massa
Ilmu Komunikasi Massa berkembang di Amerika Serikat (AS) melalui jurnalistik sebagai
suatu keterampilan mengenai surat kabar sejak tahun 1700. Namun sebagai pengetahuan yang diajarkan
di perguruan tinggi baru dirintis oleh Robert Le di Washington college tahun 1810. Sebelum ada
sekolah Jurnalistik, maka studi ini hanyalah bagian dari Jurusan Bahasa Inggris di perguruan
tinggi, seperti Universitas Kansas, Missouri dan Pennsylvania. Seelah Bleyer memasukkan
Jurnalistik sebagai program elektif (minor) Ilmu Sosial di Universitas Wistconsin tahun 1930-an,
mulailah Jurnalistik berkembang setelah Perang Dunia II, karena semakin banyak pakar dari disiplin
Ilmu Sosiologi, Politik dan Psikologi yang melakukan pengkajian berbagai aspek dari Surat kabar,
Radio, Film dan Televisi.
Para pakar merasa bahwa Jurnalistik tidak lagi mampu menampung berbagai pengkajian yang
telah dilakukan sehingga mereka memberi nama yang lebih sesuai yaitu Ilmu Komunikasi Massa.
Keempat media itu disebut Media Massa. Tokoh utama dalam periode ini antara lain Harold D.
Lasswell, Carl I. Hovland, Paul Lazarsfeld dan Ithiel de Sola Pool. Ilmu Komunikasi Massa kemudian
berubah menjadi Ilmu Komunikasi dan tokoh yang menggagaskan hal tersebut adalah Wilbur Schramm.
Selain Schramm dikenal pula tokoh lain Daniel Lerner dan everett M. Rogers. Perkembangan Ilmu
Komunikasi Massa menjadi Ilmu Komunikasi diperkuat oleh Jurusan Speech Communication.
Sejak tahun 1949 jurusan ini telah mengusulkan agar komunikasi bisa menjadi suatu disiplin tersendiri
yang mencakup juga komunikasi massa. Speech Communication menitikberatkan perhatiannya pada
komunikasi antarpersona, komunikasi organisasi, komunikasi persuasi dan sebagainya. Studi
awalnya berada di Jurusan Bahasa Inggris, yang akhirnya Speech Communication memisahkan diri
tahun 1900.
B. Bentuk Komunikasi
Komunikasi adalah hal keseharian yang melekat dalam diri manusia. Dalam segala tindakan
komunikasi menjembatani banyak kepentingan manusia. Berikut disajikan beberapa bentuk
komunikasi.
1. Komunikasi Intrapribadi/ Intrapersonal (Intrapesonal Communication)
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri. Contohnya berpikir.
Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam konteks-
konteks lainnya. Dengan kata lain, komunikasi intrapribadi ini melekat pada komunikasi dua-
orang, tiga-orang, dan seterusnya. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung
pada keefektifan komunikasi kita dengan diri-sendiri.
2. Komunikasi Antarpribadi/ Antarpersonal (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap-muka,
yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara
verbal ataupun nonverbal. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi
diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami-istri, dua
sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah
pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan,
baik secara verbal ataupun nonverbal. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para
peserta komunikasi.
Komunikasi antar pribadi menurut sifatnya dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi
diadik dan komunikasi kelompok kecil. Komunikasi diadik adalah proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Menurut Pace, komunikasi diadik
dilakukan dalam tiga bentuk yaitu percakapan, dialog dan wawancara. Komunikasi kelompok
kecil adalah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap
muka, dimana anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya.
3. Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi
satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama (adanya saling kebergantungan), mengenal satu
sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut, meskipun setiap
anggota boleh jadi punya peran berbeda. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, tetangga,
kawan-kawan terdekat, kelompok diskusi, dan kelompok pemecahan masalah. Komunikasi
kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antar pribadi, karena itu
kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
4. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak
(surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh
suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang
yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum,
disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik). Meskipun
khalayak ada kalanya menyampaikan pesan kepada lembaga (dalam bentuk saran-saran yang
sering tertunda), proses komunikasi didominasi oleh lembaga, karena lembagalah yang
menentukan agendanya. Komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi public
dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang
disampaikan media massa ini.
5. Komunikasi Medio
Menurut Blake dan Haroldsen, telepon dapat diklasifikasikan sebagai komunikasi medio
(medio dari bahasa Latin yang berarti “pertengahan”) yang terletak di antara komunikasi
tatap-muka dan komunikasi massa, yang ditandai dengan penggunaan teknologi dan
berlangsung dalam kondisi khusus dan melibatkan peserta yang dapat diidentifikasi. Jadi
penerima pesannya relatif sedikit dan diketahui oleh komunikator. Selain itu, pesannya juga
tidak bersifat umum. Contoh komunikasi medio, selain telepon, adalah komunikasi lewat
faksimil, radio CB, televisi sirkuit, dan surat elektronik (e-mail). Onong Uchjana Effendy
memasukan surat, telepon, pamflet, poster, spanduk, dan lain-lain ke dalam komunikasi medio
ini.
C. Bentuk-Bentuk Komunikasi Menurut Hafied Cangara (2008)
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses
disaat diri menerima stimulus dari lingkungan untuk kemudian melakukan proses internalisasi.
Adapun fungsi dari komunikasi intrapersonal adalah:
a. Untuk mengembangkan kreatifitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri, serta
meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan
b. Komunikasi ini akan membantuk seseorang atau individu agar tetap sadar akan kejadian
sekitarnya.
2. Komunikasi Interpersonal
Secara umum komunikasi interpersonal (komunikasi antar pribadi) dapat diartikan
sebagai proses pertukaran makna orang- orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi ini
dilakukan oleh dua orang atau lebih dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan.
Dapat berlangsung dengan berhadapan muka atau melalui media komunikasi, antara lain
pesawat telpon, atau radio komunikasi. Komunikasinya bersifat dua arah, yaitu komunikator
dan komunikan yang saling bertukar fungsi.
3. Komunikasi Kelompok
Merupakan interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah
diketahui, seperti berbagi informasi, pemecahan masalah yang mana anggota- anggotanya
dapat mengingat karakteristik pribadi anggota yang lain secara tepat.
4. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai komunikasi antar
manusia yang terjadi dalam konteks organisasi yang bias berlangsung secara formal maupun non
formal.
5. Komunikasi Massa
Suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan meyebarkan pesan kepada public
secara luas. Disisi lain komunikasi massa juga diartikan sebagai proses komunikasi dimana pesan
dari media dicari, digunakan dan dikonsumsi oleh audiens.
Materi 4

1. Proses Komunikasi
A. Proses Komunikasi Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang
sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya yang secara langsung mampu “menterjemahkan” pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan.
B. Proses Komunikasi Sekunder
Proses komunikasi sekunder merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
menggunakan lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua dalam
berkomunikasi karena komunikan sebagai sarananya berada ditempat yang relatif jauh atau dalam
jumlah yang banyak. Sarana yang sering dikemukakan untuk berkomunikasi sekunder sebagai
media kedua tersebut, antara lain surat, telepon, faksimili, surat kabar, majalah, radio, televisi,
film, internet dan banyak lagi yang lainnya.
C. Proses Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan
komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi
salah persepsi. Keberhasilan komunikasi merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan
hubungan dengan masyarakat. Prinsip dasar yang harus kita perhatikan dalam berkomunikasi dapat
kita rangkum dalam satu kata, yaitu REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble),
yang
berarti merengkuh atau meraih.
Hukum pertama dalam berkomunikasi adalah Respect. Respect merupakan sikap hormat dan
sikap menghargai terhadap lawan bicara kita. Kita harus memiliki sikap (attitude) menghormati dan
menghargai lawan bicara kita karena pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting.
Hukum kedua adalah Empati, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat
menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima
pesan (receiver) menerimanya. Hukum ketiga adalah Audible. Makna dari audible antara lain:
dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Komunikasi efektif dapat berlangsung dengan baik
apabila didukung oleh berbagai faktor. Diantaranya adalah kita faham tentang prinsip-prinsip
serta teknik berkomunikasi secara efektif. Dalam hal ini untuk ada dua prinsip dalam komunikasi
efektif antara lain dapat kita tinjau dari :
Pertama, prinsip berbicara efektif prinsip ini lebih menekankan bagaimana berbicara
dapat mempengaruhi orang lain. Artinya proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan secara verbal, sampai pada sasaran. Indikasinya adalah jelas artikulasinya, hamat kata
bahasa yang mudah dimengerti, suara yang enak untuk didengar dan dirasakan. Kedua,
Mendengar dengan aktif. Ada ungkapan yang mengatakan kalau kita ingin didengar orang maka
belajarlah menjadi pendengar yang baik. Tampaknya ungkapan ini sangat sesuai dengan bahasan ini.
Mendengar adalah hal yang utama dalam berkomunikasi, mendengar dengan aktif berarti
mendengar untuk mengerti apa yang dikatakan dibalik pesan.

Materi 5

Dimensi dan prespektif Ilmu komunikasi

1. Komunikasi sebagai proses


Jika komunikasi dipandang sebagai proses, komunikasi yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang
berlangsung secara dinamis. Mari kita menelaah dari konteks komunikasi antarpribadi dengan
komunikasi massa mana yang disebut proses.
Mulai dari adanya sebuah informasi lalu ada sender yang memberikan informasi dan adapula receiver
yang mendapatkan informasi nah, ketika informasi itu berjalan mulai dari adanya hal yang akan
disampaikan hingga diterima receiver itulah disebut proses.
2. Komunikasi sebagai simbolik
Dalam semua konteks komunikasi dimana segala sesuatunya memerlukan dan menggunakan
simbol. Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk verbal maupun non verbal, dalam setiap daerah,
lingkungan atau kumpulan tertentu simbol dapat berbeda – beda sesuai dengan tempat dimana
digunakanya simbol tersebut. Faktor yang mempengaruhi simbol diantaranya faktor budaya dan
psikologis.
3. Komunikasi sebagai system
Sistem, didefinisikan sebagai suatu aktivitas dimana semua komponen atau unsur yang
mendukung saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan saluran .
Jika salah satu komponen tidak dapat berfungsi secara baik maka sistem itu secara otomatis tidak
dapat berjalan secara normal sebagaimana mestinya, ini berarti semua komponen selain harus
berinteraksi juga harus dapat berfungsi secara optimal sebagaimana mestinya. Jadi, sebuah proses
komunikasi tidak akan berlangsung dengan baik jika salah satu unsur didalamnya tidak dapat
berfungsing dengan baik pula. Bayangkan jika komunikator, pesan dan komunikan berfungsi
secara baik tetapi dalam prosesnya pesan yang disampaikan melalu media yang tidak efektif maka
tidak akan tersampaikannya pesan secara baik.
4. Komunikasi sebagai aksi
Komunikasi selalu menggunakan simbol dalam berbagai macam konteksnya, selain itu tidak
dapat dipungkiri dalam berbagai komunikasi tidak pernah terjadi tanpa aksi, apakah itu diucapkan
, ditulis, maupun dilakukan dalam bentuk isyarat (non verbal), bahkan gerakan dalam bentuk diam
pun merupakan aksi.
5. Komunikasi sebagai aktifitas sosial
Komunikasi menjadi jembatan dalam menghubungkan antara kepentingan diri manusia
sebagai individu dengan masyarakat disekelilingnya. Apakah itu dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, atau untuk kepentingan aktualisasi diri dalam membicarakan masalah –
masalah politik, ekonomi, sosial, budaya, seni dan teknologi.
6. Komunikasi sebagai multidimensional
Terdapat dua tingkatan yang dapat diidentifikasikan dalam perspektif multidimensional ini
yakni dimensi isi dan dimensi hubungan. Kedua dimensi tersebut tidak dapat saling terpisahkan
dimana dimensi isi menunjukkan pada kata, bahasa, pesan serta informasi yang terkandung
didalamnya. Sementara itu dimensi hubungan merujuk pada bagaimana cara komunikator dalam
menyampaikan pesanya kepada komunikan atau bagaimana peserta komunikasi berinteraksi.

Materi 6

Fumgsi komunikasi

A. Fungsi Komunikasi Menurut Harold D. Lasswell mengemukakan bahwa fungsi komunikasi antara
lain :
1. Manusia daapat mengontrol lingkungannya.
2. Beradaptasi dengan lingkungaan tempat mereka berada.
3. Melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi berikutnya.
Sean MacBride, ketua komisi masalah- masalah komunikasi mengemukakan bahwa komunikasi tidak
bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi juga sebgai keegiatan individu dan
kelompok mengenai pertukaran data, fakta, dan ide.Oleh karena itu, komunikasi massa dapat
berfungsi sebagai berikut.
1) Informasi: yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan
komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam
lingkungan daerah , nasional atau internasional.
2) Sosialisasi :yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana seorang bersikap
sesuai nilai- nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif.
3) Motivasi : yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang meraka
baca, lihat, dengar lewat media massa.
4) Bahan diskusi: menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam
hal perbedaan pendapat mengenai hal- hal yang menyangkut orang banyak.
5) Pendidikan : yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk
pendidikan formal di sekolah maupun di luar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi
yang baik, menarik, daan mengesankan.
6) Memajukan kebudayaan : media massa menyebarluaskan hasil – hasil kebudayaan melalui
pertukaran program siaran radio dan televise, ataukah bahan tercetak seperti buku dan penerbitan –
penerbitan lainnya.
7) Hibuan : media masa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan
difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga.
8) Integrasi : banyak bangsa di dunia dewasa ini di guncang oleh kepentingan – kepentingan tertentu
karena perbedaan etnis dan ras.

Goran Hedebro, seorang doctor komunikasi berkebangsaan Swedia dalam bukunya Communication
and Social Change in Developing Nations (1982) mengemukakan bahwa fungsi komunikasi massa,
ditujukan untuk :
1. Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan nilai – nilai baru untuk mengubah sikap
dan
perilaku kea rah modernisasi.
2. Mengajarkaan keterampilan baru.
3. Berperan sebagai pelipat ganda ilmu pengetahuan.
4. Menciptakan efisiensi tenaga dan biaya terhadap mobilitas seseorang.
5. Meningkatkan aspirasi seseorang.
6. Menumbuhkan partisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap hal – hal yang menyangkut
kepentingan orang banyak.
7. Membantu orang menemukan nilai baru dan keharmonisan dari suatu situasi tertentu.
8. Mempertinggi rasa kebangsaan.
9. Meningkatkan aktivitas politik seseorang.
10. Mengubah struktur kekuasaan dalam suatu masyarakat.
11. Menjadi sarana untuk membantu pelaksanaan program – program pembangunan.
12. Mendukung pembangunan ekonomi, sosial, dan politik suatu bangsa.

Adapun Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai pendapat
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi (Public Information) kepada masyarakat. Karena perilaku menerima
informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat.
2. Mendidik masyarakat (Publik Education). Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan
memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju,
lebih berkembang kebudayaannya.
3. Mempengaruhi masyarakat (Publik Persuasion). Kegiatan memberikan berbagai informasi
pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut ke
arah perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan.
4. Menghibur masyarakat(Publik Entertainment). Perilaku masyarakat menerima informasi
selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat.Apalagi pada
masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.
Wiiliam I. Gorden dalam Mulyana, (2007:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi empat,
yaitu:
1. Sebagai komunikasi social
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi
itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup,
untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat
komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang lain.
2. Sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
Perasaanperasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal.
Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci
dapat disampaikan lewat katakata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat
perilaku nonverbal.
3. Sebagai komunikasi ritual
Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan
sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara
kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam
acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat
simbolik
4. Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan,
mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga
menghibur.Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan
membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.

Sedangkan Harold D Lasswell (dalm Effendy, 2009:27) memaparkan fungsi komunikasi sebagai
berikut
1. Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information) yakni penyingkapan
ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat.
2. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk menanggapi
lingkungannya .
3. Menurunkan warisan social dari generasi ke generasi berikutnya

Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya sebagai pertukaran berita atau
pesan, tetapi sebagai kegiatan individu atau kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, ide, maka
fungsinya dalam setiap system social sebagai berikut :
1. Fungsi pengawasan
Menunjuk pada upaya pengumpulan, pemorsesan produksi dan penyebarluasan informasi,
data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan
beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil
keputusan yang tepat. Upaya ini selanjutnya diarahkan pada tujuan untuk mengendalikan apa
yang terjadi dilingkungan masyarakat. Misalnya: mencegah keresahan, memelihara
ketertiban dan keamanan. Contohnya: Lewat media masa, surat kabar, yang isi berita dapat
mempengaruhi komunikan agar dapat melihat dan belajar dengan informasi yang di bacanya.
Misalnya berita pembunuhan, HIV/AIDS,dan sebagainya.
2. Fungsi sosialisasi
Menunjuk pada upaya pendidikan, dimana adanya penyediaan sumber ilmu pengetahuan
yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagaimana anggota masyarakat yang
efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat aktif didalam masyarakat.
Contohnya: Kegiatan penyuluhan program KB, yang dilakukan dokter, bidan, atau petugas
kesehatan lainnya kepada warga masyarakat.
3. Fungsi motivasi
Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong
orang untuk menentukan pilihan dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan
kelompok berdasarkan tujuan, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan
tujuan bersama yang akan dikejar.
4. Fungsi berdebat dan diskusi
Menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan
atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah public, menyediakan bukti-bukti
relavan yang diperlukan utuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri
dengan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
5. Fungsi Pendidikan
Pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan intelektual, pembentukan
watak, serta membentuk keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang
kehidupan.
6. Fungsi memajukan kehidupan
Menyebarkan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu,
mengembangkan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang serta membangun
imajinasi dan mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetiknya.Contohnya: Wayang, tarian-
tarian tradisional, dsb.
7. Fungsi hiburan
Memberikan hiburan kepada masyarakat, lewat penyebarluasan signal,symbol,suara dan
imajinasi dari drama, tari, kesenian, kesusatraan, music, olahraga, kesenangan, kelompok dan
individu, melalui media masa, eltronik dsb, sehingga masyarakat dapat menikmati hiburan,
dan melarikan diri dri kesulitan hidup sehari-hari, dan lain-lain.
8. Fungsi integrasi menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu
Kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat
saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan dan keinginan orang lain.

Materi 7
Definisi komunikasi
Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang
bertujuan
untuk mencapai kebersamaan.
Menurut Webster New Collogiate Dictionary komunikasi adalah «suatu proses pertukaran informasi
di
antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku».
Bebarapa definsi tentang komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
a. Carl Hovland, Janis & Kelley
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus
(biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orangorang
lainnya
(khalayak.
b. Bernard Berelson & Gary A.Steiner
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain
melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.
c. Harold Lasswell
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa mengatakan apa
dengan saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat apa atau hasil apa
d. Barnlund
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian,
bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
e. Weaver
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran
orang lainnya.
f. Gode
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang
(monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa
komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau
peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak statis, tetapi dinamis dlam arti akan selalu mengalami
perubahan dan berlangsung terus menerus. Oleh karena komunikasi adalah suatu proses, maka proses
penyampaian dan penerimaan pesan-pesan atau informasi itu paling tidak melibatkan dua orang ,
yaitu
pengirim/sender/source dan penerima/receiver.
2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan
tujuan atau keingiyang dari pelakunya . Disengaja, maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan
memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya.
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat.
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi sama-sama
ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang
disampaikan. Komunikasi terjadi apabila pihak-pihak yang terlibat di dalam proses itu sama-sama
mempunyai komitmen untuk fokus pada kata-kata yang diucapkan secara timbal balik, dan
mempunyai penafsiran yang sama terhadap kata-kata yang diungkapkan.
4. Komunikasi bersifat simbolis
Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan
lambanglambang. Bahasa verbal yang digunakan untuk keperluan membujuk atau meminta
tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa verbal yang digunakan untuk tujuan memerintah
atau memaksa.
Penggunaan lambang-lambang ini biasanya dimaksudkan untuk memperkuat makna pesan yang
disampaikan.
5. Komunikasi bersifat transaksional
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan
tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau proporsional. Pengertian transaksional ini
berarti bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh salah satu pihak, akan tetapi
kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi berperan dalam menyukseskannya.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus
hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi
yang serba canggih sekarang ini seperti telepon, internet, faximili, telex, videotext, dan lain-lain,
faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.
2.2 komunikasi sebagai ilmu yang multidisipliner
Komunikasi meliputi pemahaman tentang bagaimana orang berperilaku dalam menciptakan
pesan. Karena itulah, penelitian komunikasi mengkombinasikan metode ilmiah dan sastra.
Secara tradisional teori teori kesusastraan tentang komunikasi dikenal sebagai teori
retorika. Sedangkan pemahaman teori teori ilmiah merupakan teori komunikasi. lmu Komunikasi
adalah salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Itu terjadi karena ilmu
komunikasi berkembang melalui beberapa pendekatan. Pendekatanpendekatan yang dipergunakan
yang mempengaruhi peta ilmu komunikasi, berasal dari berbagai disiplin ilmu lain seperti
psikologi, politik, filsafat, antropologi, sosiologi, elektronika dan lain sebagainya.
2.2.1 Lingkup Ilmu Komunikasi Ditinjau Dari Beberapa Aspek
Komunikasi dari perspektif Filsafat menurut para ahli
Didalam karyanya yang berjudul “Communication Models in Philosophy, Review and Commentary”
membahas secara khusus “analisis filsafati mengenai komunikasi”. Richard Lanigan mengatakan ;
bahwa filsafat sebagai disiplin biasanya dikategorikan menjadi sub-bidang utama menurut jenis
justifikasinya yang dapat diakomodasikan oleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini
a) Richard Lanigan

1. Apa yang aku ketahui ? (What do I know ?)


2. Bagaimana aku mengetahuinya ? (How do I know it ?)
3. Apakah aku yakin ? (Am I sure ?)
4. Apakah aku benar ? (Am I right ?)
Pertanyaan-pertanyaan di atas berkaitan dengan penyelidikan sistematis studi terhadap : Metafisika,
Epistemologi, Aksiologi dan Logika.
b) Prof. Onong Ucahana Efendy, MA
Menurut Prof. Onong Ucahana Efendy, Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin ilmu yang menelaah
pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analisis, kritis, dan holistis
tentang teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya,
tatayangnya,tujuannya, fungsinya, teknik dan perannya.
c) Fisher Filosofis ilmu komunikasi menurut Fisher (1986:17) adalah ilmu yang mencakup
segala aspek dan bersifat eklektif yang digambarkan oleh Wilbur Schramm (1963:2) sabagai
jalan simpang yang ramai, semua disiplin ilmu melintasinya.
d) Rosengreen Menurut Rosengreen (1983), setidaknya ada tiga paradigma besar yang melatar
belakangi perkembangan teori dan penelitian studi komunikasi, antara lain :
1. Paradigma klasik Paradigma klasik percaya bahwa realitas yang ada di lingkungan sekitar
sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa.
2. Paradigma kritis Paradigma kritis dalam meyanggkap suatu hal tidak hanya mau
menjelaskan,melainkan juga akan mempertimbangkan, merefleksikan, menata realitas sosial
dan berfikir kritis berdasarkan teoriteori yang telah ada.
3. Paradigma konstruktifis Paradigma konsruktifis adalah penjelasan paling sesuai untuk
menghuraikan fenomena yang diperhatikan.

e) Laurie Ouellette Chair & Amit Pinchevski


Menurut Laurie Ouellette Chair dan Amit Pinchevski, Filsafat Komunikasi secara luas peduli
dengan masalah teoritis,analitis,dan politik yang melintasi batas-batas yang terjadi begitu saja
untuk di analisa dalam studi komunikasi.
Filsafat melandasi ilmu komunikasi dari domain ethos, pathos, dan logos dari teori Aristoteles dan
Plato. Ethos merupakan komponen filsafat yang mengajarkan ilmuwan tentang pentingnya
rambu-rambu normative dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang kemudian menjadi kunci
utama bagi hubungan antara ilmu dan masyarakat. Retorika sebagai ilmu mengenai pernyataan
antar manusia diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles. Gagasan awal mengenai pernyataan
antarmanusia dinyatakan dalam model sederhana, yaitu komunikator, pesan, dan komunikan.
Perkembangan selanjutnya menjadi ilmu komunikasi dengan model yang lebih rumit, ada
komunikator, pesan, komunikan, media, dan efek.
Kajian ini dimaksudkan untuk mendapatkan esensi atau hakikat komunikasi. Pernyataan ini
adalah pesan. Sebelum pesan sampai pada khalayak atau penerima pesan, haruslah dilakukan
pertimbangan.
Mempelajari komunikasi sebagai ilmu akan menjadi dasar bagi seseorang untuk memahami
komunikasi dari tinjauan filsafati.
Komunikasi dari perspektif Psikologi
Ruang lingkup dan sistematika pengajaran psikologi komunikasi adalah :
a) Sistem komunikasi intrapersonal

b) Sistem komuniksi interpersonal


c) Sistem komunikasi kelompok
d) Sistem komunikasi Massa
Ronald L. Applbaum dalam buku Fundamental Concept in Human Communication mendefinisikan
komunikasi intrapersonal sebagai Komunikasi yang berlangsung dalam diri kita, ia meliputi kegiatan
berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna kepada
lingkungan kita . Dari berbagai definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa, komunikasi
intrapersonal adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Oleh karena itu untuk
mengenal diri pribadi, kita harus memahami dengan baik komunikasi intrapersonal.
Sistem Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal tidaklah terjadi begitu saja, melainkan
melalui proses tertentu yang pada akhirnya menimbulkan kesimpulan dalam diri seseorang. Proses
berlangsungnya komunikasi dalam diri seseorang diterjemahkan dalam satu sistem komunikasi yang
dikenal dengan sistem komunikasi intrapersonal. Stanley B. Cunningham dalam tulisannya
“Intrapersonal Communication, A Review and Critique” menyebut proses komunikasi intrapersonal
yang terjadi pada diri seseorang akan berlangsung sebagai berikut:
1. Berbicara pada diri sendiri Terjadi komunikasi dalam diri sendiri atau terjadi percakapan dengan
diri sendiri.
2. Terjadi dialog Dialog merupakan satu proses pertukaran pesan dan pemrosesan makna dalam diri
manusia antara I dan Me. I mewakili bagian diri pribadi manusia itu sendiri, sedangkan Me mewakili
produk sosial (pengamatan).
3. Jalannya proses tersebut berdasarkan perundingan manusia dengan lingkungannya atau terjadi
adaptasi dengan lingkungan. Di sini terjadi proses menggunakan stimuli (rangsangan) dari dan dalam
diri kita.
4. Persepsi Individu menerima, menyimpan, dan menggambarkan secara ringkas simbol.
5. Proses saling mempengaruhi antara “raw data” persepsi dan diberi pengertian. Data mentah dari
persepsi diproses untuk dimengerti.
6. Proses data Merupakan fungsi penggambaran secara baik dari point 4 dan 5.
7. Feed back Terjadinya umpan balik, dan ini sangat tergantung dari point 3 dan 6.
Komunikasi dari perspektif Antropologi
Antropologi dikatakan sebagai salah satu akar atau landasan lahirnya ilmu komunikasi. Seiring
dengan perkembangan antropolgi tersebutlah akhirnya para ahli budaya melihat jika dalam budaya
juga sangat tergantung pada komunikasi. Hal inilah yang kemudian dikaji mengenai proses dari
komunikasi tersebut sehingga lahirlah ilmu komunikasi dari antroplogi. Begitu kita mulai berbicara
tentang komunikasi, tak terhindarkan, kita pun berbicara tentang budaya .
Budaya dan komunikasi berinteraksi secara erat dan dinamis. Inti budaya adalah komunikasi.
Karena budaya muncul melalui komunikasi. Budaya takkan eksis tanpa komunikasi dan komunikasi
pun takkan eksis tanpa budaya. Entitas yang satu takkan berubah tanpa perubahan entitas
lainnya. Menurut Alfred G. Smith, budaya adalah kode yang kita pelajari bersama dan untuk itu
dibutuhkan komunikasi.
Komunikasi dari perspektif Sosiologi.

Materi 8

Media online sebagai Media Komunikasi Massa

Menurut Everett M. Rogers dalam buku Deddy Mulyana Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar (2005: 62), Komunikasi adalah sebagai proses dimana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka. Dan berdasarkan unsur komunikasi salah satunya adalah saluran dan media. Dan
efek yang terjadi pada penerima pesan tersebut seperti penambahan pengetahuan, perubahan
sikap, perubahan keyakinan, dan perubahan perilaku.
Menurut Harrold Lasswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi dapat
dilihat dari kelima unsur, yaitu yang pertama sumber (source), sering disebut juga pengirim
(sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator). Kedua adalah pesan, pesan
adalah seperangkat simbol verbal dan nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau
maksud sumber tadi. Ketiga adalah saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang
digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Keempat adalah
penerima (receiver) sering juga disebut sasaran/tujuan atau khalayak yakni orang menerima
pesan dari sumber. Kelima adalah Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia
menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan dari tidak menjadi tahu
Simpson dan Weaver (Zamroni, 2009:5) berpendapat lain tentang komunikasi,
mereka mengatakan bahwa komunikasi sebagai penanaman (imparting), penyampaian
(convering), atau penukaran (exchange) ide ide, pengetahuan, maupun informasi baik melalui
pembicaraan, tulisan, maupun tanda tanda.
Sedangkan LittleJohn (Zamroni, 2009:6) mendefinisikan komunikasi sangat berbeda
dengan para pakar diatas, ia membedakan tiga model dalam memahami apa yang dimaksud
dengan komunikasi. Tiga model tersebut adalah receiver model, sender model, behaviour
sender-receiver model. Berikut penjelasan tiga model tersebut untuk lebih memahami
komunikasi.
a. Receiver model Bila suatu teks, yang tidak disengaja, ditangkap oleh individu.
Terjadi proses pembentukan makna pada diri seseorang, maka dikaitkan sudah
terjadi proses komunikasi.
b. Sender model Seorang penyampai pesan secara sengaja, tapi tidak ditangkap atau
dimaknai orang lain, jadi pembentukan makna hanya terjadi pada diri pembuat
pesan.
c. Behaviour sender-receiver model Seseorang menyampaikan pesan dengan sengaja
apakah verbal maupun non verbal, kemudian ditangkap orang lain, apakah sekilas
atau secara penuh.
Menurut Nurudin (2007), komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa (media cetak dan elektronik). Dalam arti komunikasi massa lebih 14 menunjuk
pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa
yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan media massa. Oleh karena itu,
massa disini lebih menunjuk pada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau
pembaca. Media massa merupakan alat utama dalam komunikasi massa, keterkaitan
antarfenomena itu tidak akan lepas dari media massa. Ini berarti bagaimana media
massa memengaruhi, membentuk, dan mengarahkan hidup manusia. Bagaimana pula
fenomena media massa bisa menjelaskan berbagai aktivitas manusia dalam pergaulan
sosialnya. Dengan kata lain, komunikasi massa tidak akan bisa lepas dari proses dan
peran media massanya. Jadi keduanya saling mendukung satu sama lain.
Teori difusi dan inovasi, Everett M. Rogers yang dikutip oleh Nurrudin (2007),
dikatakan bahwa komunikator yang mendapatkan pesan dari media massa sangat kuat
untuk mempengaruhi orang-orang. Dengan demikian, adanya inovasi (penemuan),
lalu disebarkan (difusi) melalui media massa akan kuat memengaruhi massa untuk
mengikutinya. Dari penjelasan diatas dapat dilihat bagaimana media memiliki
pengaruh yang sangat kuat dalam mempengaruhi opini publik. Masyarakat juga
diarahkan pada sebuah isu atau pemberitaan yang dibawa oleh media massa
Adapun tiga jenis komunikasi massa yang terbagi, yaitu:

a. Media cetak. Merupakan seperti revolusi yang awalnya hanyalah alat teknis untuk
mereproduksi teks yang sama atau mirip dari yang telah disalin dengan tangan secara
manual. Kemudian terjadi sebuah revolusi masyarakat dimana percetakan memiliki
andil yang besar.
b. Media elektronik. Merupakan Televisi dan radio memiliki kurang lebih sembilan
puluh dan enam puluh tahun lebih sejarah sebagai media massa dan keduanya tumbuh
dari teknologi yang ada sebelumnya. Keduanya hanya meminjam dari media yang
telah ada sebelumnya dan bentuk konten mereka yang populer adalah dari film,
musik, cerita, teater, berita dan olahraga.
c. Media online. Di era digital saat ini ada berbagai pilihan media yang dapat digunakan
dan dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan seperti televisi, media cetak bahkan
media online. Kebutuhan akan informasi saat ini menjadi sebuah keharusan bagi
setiap manusia. Jadi banyak manusia yang lebih memilih media yang cepat dan
mudah untuk diakses untuk mendapatkan informasi. Dan faktanya saat ini hampir
seluruh manusia dan masyarakat memiliki alat atau teknologi yang dapat digunakan
untuk mendapatkan informasi dengan mudah seperti smartphone atau sejenisnya.
Dengan adanya jangkauan yang mudah tersebut, masyarakat menjadi semakin mudah
dan cepat menangkap informasi yang terjadi saat ini. Dan para pembuat berita atau 16
komunikator juga dimudahkan untuk menyampaikan pesannya kepada khalayak
masyarakat.

ARTI, JENIS DAN FUNGSI MEDIA KOMUNIKASI


1.1 Arti Media Komunikasi
Media berasal dari bahasa Latin yaitu kata Medium (media, jamak; medium,
tunggal), artinya secara harfiah ialah perantara, penyampai, atau penyalur. Percakapan
langsung antara dua orang di suatu ruangan atau di tempat tertentu lainnya, tanpa
perantara apa-apa, disebut kegiatan komunikasi tanpa media. Mereka berbicara secara
langsung dari mulut ke mulut. Namun apabila kegiatan komunikasi itu dilakukan
sambil masing-masing pihak menggunakan pengeras suara karena letaknya saling
berjauhan, misalnya, mereka tidak lagi berkomunikasi tatap muka, tetapi sudah
menggunakan media, dalam hal ini media pengeras suara: speaker. Seseorang yang
berbicara melalui telepon, guru yang menggunakan slide, atau seseorang komunikator
yang sedang melaksanakan tugasnya menyampaikan berbagai informasi
pembangunan kepada masyarakat melalui siaran radio atau televisi adalah contoh-
contoh komunikasi yang menggunakan media. Pengarang atau penulis juga termasuk
yang berbicara melalui media cetak; surat kabar, majalah, buku, dan media cetak
lainnya.
Di dalam dunia instruksional, media pun bermakna seperti tersebut di atas, namun
tentu bukan berujud kentongan atau “gong” seperti yang banyak digunakan di desa-
desa. Media yang dimaksudkan dalam dunia instruksional ialah yang bentuk maupun
fungsinya sudah dirancang sehingga bisa digunakan untuk mempelancar kegiatan
proses belajar pada pihak sasaran. Ia juga berfungsi mengandung dan bahkan
memperjelas ide-ide atau gagasan-gagasan yang disampaikan oleh komunikator dalam
kegiatannya. Batasan-batasan tentang media dari para ahli:
- Media berarti teknologi pembawa pesan yang dimanfaatkan untuk keperluan
instruksional. Dalam konteks ini media tidak lain merupakan perluasan dari
guru.
- Media berarti sarana komunikasi dalam bentuk cetak atau pandang dengar,
termasuk teknologi perangkat kerasnya.
- Media berarti sarana fisik untuk menyampaikan materi pengajaran (isi pesan)
seperti buku, film, video, slide dan komputer.
Dilihat dari fungsinya, media memang berkemampuan untuk menyimpan
informasi, artinya saluran pembawa pesan tersebut mampu dimanfaatkan pada
saat-saat diperlukan, tidak perlu harus langsung sebagaimana orang yang sedang
berbicara.
Dalam kehidupan bermasyarakat manapun senantiasa terdapat oleh suatu ciri
utama, yakni adanya hubungan diantara para anggotanya. Hubungan-hubungan itu
berlangsung sedemikian rupa, sehingga terjadi proses saling pengaruh
mempengaruhi. Dengan istilah yang lebih populer ialah, bahwa diantara anggota
kelompok itu terdapat hubugan yang dinamakan komunikasi interaksi. Melalui
berbagai bentuk komunikasi, maka kelompok-kelompok masyarakat melakukan
banyak kegiatan atau tingkah laku sosial sehingga tercapainya tujuan-tujuan
bersama.
1.2 Jenis-Jenis Media Komunikasi
1. Menurut Karakteristik
Dalam menyampaikan informasi, berita dan pesan, cukup banyak media yang
dapat digunakan, hal ini sangat tergantung dari bentuk komunikasi yang
dilakukan. Hafied Cangara menggolongkan jenis media menurut
karateristiknya menjadi empat macam yakni:
a. Media Antarpribad
Untuk hubungan perorangan (antarpribadi), maka media yang tepat
digunakan ialah kurir (utusan), surat dan telepon. Kurir banyak digunakan
oleh orang-orang dahulu kala untuk menyampaikan pesan. Di daerah-
daerah pedalaman pemakaian kurir sebagai saluran komunikasi masih bisa
ditemukan, misalanya melalui orang yang berkunjung ke pasar pada hari-
hari tertentu, sopir oto yang dititipi pesan, pedagang antarkampung dan
sebagainya.
b. Media Kelompok
Dalam aktivitas komunikasi yang melibatkan khalayak lebih dari 15 orang,
maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok,
misalnya rapat, seminar dan konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk
membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oelh suatu organisasi.
Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri oleh
khalayak tidak lebih dari 150 orang. Tujuannya ialah membicarakan suatu
masalah dengan menampilkan pembicara, kemudian meminta pendapat
atau tanggapan dari peserta seminar yang biasanya dari kalangan pakar
sebagai nara sumber dan pemerhati dalam bidang itu. Seminar biasanya
membicarakan topic-topik tertentu yang hangat dipermasalahkan oleh
masyarakat.
c. Media Publik Kalau khalayak sudah lebih dari 200-an orang, maka media
komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik, misalnya rapat
akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Dalam rapat akbar, khalayak berasal
dari berbagai macam bentuk, tapi masih mempunyai homogenitas,
misalnya kesamaan partai, kesamaan agama, kesamaan kampung dan lain-
lain. Dalam rapat akbar (public media) khalayak melihat langsung
pembicara yang tampil di atas podium, bahkan biasanya sesudah mereka
berbicara, mereka turun berjabat tangan dengan para pendenagr sehingga
terjalin keakraban di antara mereka meski kadangkala pembicara tidak
dapat mengidentifikasi satu persatu pendengarnya.
d. Media Massa Jika Khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka
berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat
yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
(penerima) dengan menggunakan alat-lat komunikasi mekanis seperti surat
kabar, film, radio dan televisi

Materi 9

PEMBAHASAN
Diri Komunikasi adalah suatu ukuran kualitas yang memungkinkan seseorang untuk
dianggap dan dikenali sebagai individu yang berbeda dengan individu lainnya. Kualitas yang
membuat seseorang memiliki kekhasan sendiri sebagai manusia ini, tumbuh dan berkembang
melalui interaksi sosial, yaitu berkomunikasi dengan orang lain. Individu tidak dilahirkan
dengan membawa kepribadian.
Pengalaman dalam kehidupan akan membentuk diri pribadi setiap manusia, tetapi
setiap orang juga harus menyadari apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi pada
diri pribadinya.
A.Persepsi Terhadap Diri Pribadi (self-perception)
Proses psikologis diasosiasikan dengan interpretasi dan pemberian makna terhadap
orang atau objek tertentu, dikenal dengan persepsi. Menurut Fisher, persepsi didefenisikan
sebagi interpretasi terhadap berbagai sensasi sebagai representasi dari objek-objek eksternal,
jadi persepsi adalah pengetahuan yang dapat ditangkap oleh indera kita,
-karenanya persepsi mensyaratkan:
Adanya objek eksternal yang dapat ditangkap oleh indera kita.
Adanya informasi untuk diinterpretasikan.
Menyangkut sifat representatif dari penginderaan.
-Sifat-Sifat Persepsi
Persepsi adalah pengalaman.
Persepsi adalah selektif.
Persepsi adalah penyimpulan.
Persepsi tidak akurat.
Persepsi adalah evaluatif.

-Kesadaran Pribadi (self-awarness)


Identitas diri adalah cara-cara yang kita gunakan untuk membedakan individu satu
dengan individu-individu lainnya.
Fisher menyebutkan ada beberapa elemen dari kesadaran diri,yaitu konsep
diri,selfesteem, dan multiple selves.
1. Konsep diri adalah bagaimana kita memandang diri kita sendiri.
Umumnya orang menggolongkan diri sendiri dalam tiga kategori;
Karakteristik atau sifat pribadi adalah sifat yang dimiliki,seperti fisik
(lakilaki,perempuan, tinggi, rendah,cantik, tampan). Atau kemampuan tertentu
(pandai, pendiam, rajin, cermat dsb)
Karakteristik atau sifat sosial, misalnya introvert atau ekstrovert, ramah atau
ketus, periang atau pendiam.
Peran sosial, contohnya ayah, ibu, guru, militer, polisi
2. Self esteem, merupakan bagian yang inherent dari konsep diri. Self esteem kita adalah
bagian dari interpretasi atau penyimpulan dari persepsi diri. Self-esteem berpengaruh
pada perilaku komunikasi kita.
3. Multiselves. Setiap kita kadang memiliki identitas yang berbeda dalam berbagai
situasi atau kondisi. Misalnya di kelas sebagai guru, di rumah sebagai ayah.

-Steve Duck mengemukakan 3 hal berkaitan dengan itu :


1. Perilaku tersebut mungkin terasa menyenangkan bagi kita, karena biasanya kita suka
dengan senyuman dan pujian.
2. perilaku tersebut memberi informasi yang kita gunakan untuk membentuk semacam
kesan mengenai kondisi internal seseorang (kepribadian, nilai, sikap, keyakinan).
3. perilaku seseorang dapat memberikan perkiraan mengenai kelanjutan hub di
kemudian hari.

-Konsep Pembentukan Persepsi Orang Lain


a. Impression Management.
Erving Gooffman mengemukakan bagaimana setiap orang dalam
kesehariannya memainkan macam-macam peran kepada orang lain. Tindakan itu
sesuatu yang alamiah dan wajar dalam melakukan interaksi sosial. Konsep ini
memandang KAP sebagai sebuah drama atau sandiwara. Sebagai partisipan dalam
komunikasi kita bukan saja aktor tapi juga penulis skenario yang menulis naskah
drama kehidupan nyata kita.
b. Rhetorical Sensitivity
Dikemukakan oleh Rod Hart dan Don Burks, yang mengacu pada kualitas
persepsi yang didasarkan atas kemungkinan kemungkinan. Menerapkan konsep ini
berarti peka terhadap diri sendiri, peka terhadap situasi, dan terutama peka terhadap
orang lain. Terdapat 5 karakteristik dari konsep ini:
mampu menerima kompleksitas pribadi.
Menghindari sikap kaku/keras dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kepentingan orang lain.
Meyadari kapan harus berkomunikasi dalam berbagai situasi yang berbeda.
Menyadarai pesan dapat disampaikan dalam berbagai cara untuk menyamapikan suatu
maksud.
c. Atributional Respons.
Merupakan cara lain penggunaan proses atribusi melalui perilaku kita sebagai
reaksi atas tindakan orang lain. Setiap tindak komunikasi dalam percakapan dapat
menyertakan ekspresi atau pernyataan atributif.
-Pengaruh konsep diri terhadap komunikasi
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi
interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep
dirinya. Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep diri disebut sebagai
nubuat yang dipenuhi sendiri. Ada lima pengaruh konsep diri terhadap komunikasi dalam
hidup.
1. seseorang cenderung melihat dirinya seperti yang dilihat dan dikatakan atau
diharapkan oleh orang lain.
2. seseorang cenderung bertingkah laku sesuai dengan yang dilihat dan dikatakan atau
diharapkan oleh orang lain. Sesuatu yang diharapkan dan diyakini tentang diri sendiri
cenderung menjadi kenyataan.
3. seseorang melalui konsep dirinya akan menyaring untuk melihat, mendengar,
memberikan penilaian dan memahami segala sesuatu (pesan) yang berada di dalam
atau berasal dari luar dirinya.
4. seseorang yang mempunyai konsep diri positif cenderung membuka diri secara wajar
pada orang lain, sedangkan orang yang mempunyai konsep diri negatif biasanya
cenderung tertutup.
5. seseorang yang mempunyai konsep diri positif cenderung merasa senang dengan
dirinya sendiri dan merasa yakin bahwa ia mampu menghadapi berbagai situasi yang
dijumpai dalam pergaulan hidup dan memiliki kepercayaan diri.
B.GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI
gangguan adalah suatu hal, getaran atau gelombang yang mendistorsi pengiriman
pesan dalam proses komunikasi. Gangguan menyebabkan perbedaan antara pesan yang
diterima oleh penerima (receiver) dengan pesan yang dikirimkan oleh sumber (source).
Rintangan komunikasi dimaksudkan ialah adanya hambatan yang membuat proses
komunikasi tidak dapat berlangsung sebagaiamna harapan komunikator dan penerima.
Menurut Hafield Cangara, Gangguan atau rintangan komunikasi pada dasarnya dapat
dibedakan atas tujuh macam, yakni :
Gangguan Teknis
Gangguan semantic
Gangguan psikologis
Rintangan fisik atau organic
Rintangan status
Rintangan kerangka berpikir
Rintangan budaya
Selain rintangan semantik, juga terdapat rintangan psikologis. Rintangan psikologis
terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri
individu. Misalnya rasa curiga penerima kepada sumber, situasi berduka atau karena
gangguan kejiwaan sehingga dalam penerimaan dan pemberian informasi tidak sempurna.
Rintangan fisik ialah rintangan yang disebabkan Karena gangguan geografis misalnya
jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, kantor telepon,
jalur transportasi dan semacamnya.
Rintangan status ialah rintangan yang disebabkan karena jarak sosial diantara peserta
komunikasi misalnya perbedaan status antara senior dan yunior atau atasan dan bawahan.
Rintangan kerangka berpikir ialah rintangan yang disebabkan adanya perbedaan
persepsi antara komunikator dan khalayak terhadap pesan yang digunakan dalam
berkomunikasi. Ini disebabkan karena latar belakang pengalaman dan pendidikan yang
berbeda.
Rintangan budaya adalah rintangan yang terjadi disebabkan karena adanya perbedaan
norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai