Oleh
Nama : Raihan yunis
NIM : 22026064
A. Pengertian Komunikasi
1. Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat
disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir, 1988)
2. Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi.
Dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974)
3. Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas
sosial (Schulz, 1962)
4. Ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga
merupakan suatu metodologi (Tan, 1954)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan
tentang sesuatu hal atau fenomena, baik menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang
diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahuan
tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait. Pengertian ilmu identik dengan dunia
ilmiah, karenanya ilmu mengindikasikan tiga ciri:
a. Ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yang didasarkan pada logika
b. Ilmu harus terorganisasikan secara sistematis
c. Ilmu harus berlaku umum
Komunikasi sebagai bentuk keterampilan dapat menjelma sebagai ilmu melalui beberapa
persyaratan tertentu persyaratan ini disebut ilmiah. Salah satu sifat ilmiah itu adalah memiliki metode.
Metode itu berarti bahwa penelitian tersebut berlangsung menurut suatu rencana tertentu
Komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang
berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan
yang diinginkan oleh keduannya. Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian
komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan diantara dua atau lebih dengan tujuan
tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu
proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.Setiap pelaku
komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan,
menerima dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan.
Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak
kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian
disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim
pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya
ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan,
pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan
ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik dan tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-
gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya.
Cara menyampaikan pesan juga dapat dilakukan dengan berbagai macam saluran tergantung dari
pilihan para pelaku komunikasi. Bisa secara langsung berhadapan muka, melalui surat, melalui
telepon, melalui surat kabar, TV, radio, dan lain-lain. Komunikasi adalah suatu interaksi, proses
simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan
(1). Membangun hubungan antarsesama,
(2) Melalui pertukaran informasi,
(3). Untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain,
(4). Serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio,
dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media
yang menimbulkan efek tertentu. Komponen atau unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
TIPE-TIPE KOMUNIKASI
A. Sejarah Ilmu Komunikasi Massa
Ilmu Komunikasi Massa berkembang di Amerika Serikat (AS) melalui jurnalistik sebagai
suatu keterampilan mengenai surat kabar sejak tahun 1700. Namun sebagai pengetahuan yang diajarkan
di perguruan tinggi baru dirintis oleh Robert Le di Washington college tahun 1810. Sebelum ada
sekolah Jurnalistik, maka studi ini hanyalah bagian dari Jurusan Bahasa Inggris di perguruan
tinggi, seperti Universitas Kansas, Missouri dan Pennsylvania. Seelah Bleyer memasukkan
Jurnalistik sebagai program elektif (minor) Ilmu Sosial di Universitas Wistconsin tahun 1930-an,
mulailah Jurnalistik berkembang setelah Perang Dunia II, karena semakin banyak pakar dari disiplin
Ilmu Sosiologi, Politik dan Psikologi yang melakukan pengkajian berbagai aspek dari Surat kabar,
Radio, Film dan Televisi.
Para pakar merasa bahwa Jurnalistik tidak lagi mampu menampung berbagai pengkajian yang
telah dilakukan sehingga mereka memberi nama yang lebih sesuai yaitu Ilmu Komunikasi Massa.
Keempat media itu disebut Media Massa. Tokoh utama dalam periode ini antara lain Harold D.
Lasswell, Carl I. Hovland, Paul Lazarsfeld dan Ithiel de Sola Pool. Ilmu Komunikasi Massa kemudian
berubah menjadi Ilmu Komunikasi dan tokoh yang menggagaskan hal tersebut adalah Wilbur Schramm.
Selain Schramm dikenal pula tokoh lain Daniel Lerner dan everett M. Rogers. Perkembangan Ilmu
Komunikasi Massa menjadi Ilmu Komunikasi diperkuat oleh Jurusan Speech Communication.
Sejak tahun 1949 jurusan ini telah mengusulkan agar komunikasi bisa menjadi suatu disiplin tersendiri
yang mencakup juga komunikasi massa. Speech Communication menitikberatkan perhatiannya pada
komunikasi antarpersona, komunikasi organisasi, komunikasi persuasi dan sebagainya. Studi
awalnya berada di Jurusan Bahasa Inggris, yang akhirnya Speech Communication memisahkan diri
tahun 1900.
B. Bentuk Komunikasi
Komunikasi adalah hal keseharian yang melekat dalam diri manusia. Dalam segala tindakan
komunikasi menjembatani banyak kepentingan manusia. Berikut disajikan beberapa bentuk
komunikasi.
1. Komunikasi Intrapribadi/ Intrapersonal (Intrapesonal Communication)
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri. Contohnya berpikir.
Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam konteks-
konteks lainnya. Dengan kata lain, komunikasi intrapribadi ini melekat pada komunikasi dua-
orang, tiga-orang, dan seterusnya. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung
pada keefektifan komunikasi kita dengan diri-sendiri.
2. Komunikasi Antarpribadi/ Antarpersonal (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap-muka,
yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara
verbal ataupun nonverbal. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi
diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami-istri, dua
sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah
pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan,
baik secara verbal ataupun nonverbal. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para
peserta komunikasi.
Komunikasi antar pribadi menurut sifatnya dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi
diadik dan komunikasi kelompok kecil. Komunikasi diadik adalah proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Menurut Pace, komunikasi diadik
dilakukan dalam tiga bentuk yaitu percakapan, dialog dan wawancara. Komunikasi kelompok
kecil adalah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap
muka, dimana anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya.
3. Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi
satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama (adanya saling kebergantungan), mengenal satu
sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut, meskipun setiap
anggota boleh jadi punya peran berbeda. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, tetangga,
kawan-kawan terdekat, kelompok diskusi, dan kelompok pemecahan masalah. Komunikasi
kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antar pribadi, karena itu
kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
4. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak
(surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh
suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang
yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum,
disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik). Meskipun
khalayak ada kalanya menyampaikan pesan kepada lembaga (dalam bentuk saran-saran yang
sering tertunda), proses komunikasi didominasi oleh lembaga, karena lembagalah yang
menentukan agendanya. Komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi public
dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang
disampaikan media massa ini.
5. Komunikasi Medio
Menurut Blake dan Haroldsen, telepon dapat diklasifikasikan sebagai komunikasi medio
(medio dari bahasa Latin yang berarti “pertengahan”) yang terletak di antara komunikasi
tatap-muka dan komunikasi massa, yang ditandai dengan penggunaan teknologi dan
berlangsung dalam kondisi khusus dan melibatkan peserta yang dapat diidentifikasi. Jadi
penerima pesannya relatif sedikit dan diketahui oleh komunikator. Selain itu, pesannya juga
tidak bersifat umum. Contoh komunikasi medio, selain telepon, adalah komunikasi lewat
faksimil, radio CB, televisi sirkuit, dan surat elektronik (e-mail). Onong Uchjana Effendy
memasukan surat, telepon, pamflet, poster, spanduk, dan lain-lain ke dalam komunikasi medio
ini.
C. Bentuk-Bentuk Komunikasi Menurut Hafied Cangara (2008)
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses
disaat diri menerima stimulus dari lingkungan untuk kemudian melakukan proses internalisasi.
Adapun fungsi dari komunikasi intrapersonal adalah:
a. Untuk mengembangkan kreatifitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri, serta
meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan
b. Komunikasi ini akan membantuk seseorang atau individu agar tetap sadar akan kejadian
sekitarnya.
2. Komunikasi Interpersonal
Secara umum komunikasi interpersonal (komunikasi antar pribadi) dapat diartikan
sebagai proses pertukaran makna orang- orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi ini
dilakukan oleh dua orang atau lebih dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan.
Dapat berlangsung dengan berhadapan muka atau melalui media komunikasi, antara lain
pesawat telpon, atau radio komunikasi. Komunikasinya bersifat dua arah, yaitu komunikator
dan komunikan yang saling bertukar fungsi.
3. Komunikasi Kelompok
Merupakan interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah
diketahui, seperti berbagi informasi, pemecahan masalah yang mana anggota- anggotanya
dapat mengingat karakteristik pribadi anggota yang lain secara tepat.
4. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai komunikasi antar
manusia yang terjadi dalam konteks organisasi yang bias berlangsung secara formal maupun non
formal.
5. Komunikasi Massa
Suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan meyebarkan pesan kepada public
secara luas. Disisi lain komunikasi massa juga diartikan sebagai proses komunikasi dimana pesan
dari media dicari, digunakan dan dikonsumsi oleh audiens.
Materi 4
1. Proses Komunikasi
A. Proses Komunikasi Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang
sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya yang secara langsung mampu “menterjemahkan” pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan.
B. Proses Komunikasi Sekunder
Proses komunikasi sekunder merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
menggunakan lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua dalam
berkomunikasi karena komunikan sebagai sarananya berada ditempat yang relatif jauh atau dalam
jumlah yang banyak. Sarana yang sering dikemukakan untuk berkomunikasi sekunder sebagai
media kedua tersebut, antara lain surat, telepon, faksimili, surat kabar, majalah, radio, televisi,
film, internet dan banyak lagi yang lainnya.
C. Proses Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan
komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi
salah persepsi. Keberhasilan komunikasi merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan
hubungan dengan masyarakat. Prinsip dasar yang harus kita perhatikan dalam berkomunikasi dapat
kita rangkum dalam satu kata, yaitu REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble),
yang
berarti merengkuh atau meraih.
Hukum pertama dalam berkomunikasi adalah Respect. Respect merupakan sikap hormat dan
sikap menghargai terhadap lawan bicara kita. Kita harus memiliki sikap (attitude) menghormati dan
menghargai lawan bicara kita karena pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting.
Hukum kedua adalah Empati, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat
menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima
pesan (receiver) menerimanya. Hukum ketiga adalah Audible. Makna dari audible antara lain:
dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Komunikasi efektif dapat berlangsung dengan baik
apabila didukung oleh berbagai faktor. Diantaranya adalah kita faham tentang prinsip-prinsip
serta teknik berkomunikasi secara efektif. Dalam hal ini untuk ada dua prinsip dalam komunikasi
efektif antara lain dapat kita tinjau dari :
Pertama, prinsip berbicara efektif prinsip ini lebih menekankan bagaimana berbicara
dapat mempengaruhi orang lain. Artinya proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan secara verbal, sampai pada sasaran. Indikasinya adalah jelas artikulasinya, hamat kata
bahasa yang mudah dimengerti, suara yang enak untuk didengar dan dirasakan. Kedua,
Mendengar dengan aktif. Ada ungkapan yang mengatakan kalau kita ingin didengar orang maka
belajarlah menjadi pendengar yang baik. Tampaknya ungkapan ini sangat sesuai dengan bahasan ini.
Mendengar adalah hal yang utama dalam berkomunikasi, mendengar dengan aktif berarti
mendengar untuk mengerti apa yang dikatakan dibalik pesan.
Materi 5
Materi 6
Fumgsi komunikasi
A. Fungsi Komunikasi Menurut Harold D. Lasswell mengemukakan bahwa fungsi komunikasi antara
lain :
1. Manusia daapat mengontrol lingkungannya.
2. Beradaptasi dengan lingkungaan tempat mereka berada.
3. Melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi berikutnya.
Sean MacBride, ketua komisi masalah- masalah komunikasi mengemukakan bahwa komunikasi tidak
bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi juga sebgai keegiatan individu dan
kelompok mengenai pertukaran data, fakta, dan ide.Oleh karena itu, komunikasi massa dapat
berfungsi sebagai berikut.
1) Informasi: yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan
komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam
lingkungan daerah , nasional atau internasional.
2) Sosialisasi :yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana seorang bersikap
sesuai nilai- nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif.
3) Motivasi : yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang meraka
baca, lihat, dengar lewat media massa.
4) Bahan diskusi: menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam
hal perbedaan pendapat mengenai hal- hal yang menyangkut orang banyak.
5) Pendidikan : yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk
pendidikan formal di sekolah maupun di luar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi
yang baik, menarik, daan mengesankan.
6) Memajukan kebudayaan : media massa menyebarluaskan hasil – hasil kebudayaan melalui
pertukaran program siaran radio dan televise, ataukah bahan tercetak seperti buku dan penerbitan –
penerbitan lainnya.
7) Hibuan : media masa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan
difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga.
8) Integrasi : banyak bangsa di dunia dewasa ini di guncang oleh kepentingan – kepentingan tertentu
karena perbedaan etnis dan ras.
Goran Hedebro, seorang doctor komunikasi berkebangsaan Swedia dalam bukunya Communication
and Social Change in Developing Nations (1982) mengemukakan bahwa fungsi komunikasi massa,
ditujukan untuk :
1. Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan nilai – nilai baru untuk mengubah sikap
dan
perilaku kea rah modernisasi.
2. Mengajarkaan keterampilan baru.
3. Berperan sebagai pelipat ganda ilmu pengetahuan.
4. Menciptakan efisiensi tenaga dan biaya terhadap mobilitas seseorang.
5. Meningkatkan aspirasi seseorang.
6. Menumbuhkan partisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap hal – hal yang menyangkut
kepentingan orang banyak.
7. Membantu orang menemukan nilai baru dan keharmonisan dari suatu situasi tertentu.
8. Mempertinggi rasa kebangsaan.
9. Meningkatkan aktivitas politik seseorang.
10. Mengubah struktur kekuasaan dalam suatu masyarakat.
11. Menjadi sarana untuk membantu pelaksanaan program – program pembangunan.
12. Mendukung pembangunan ekonomi, sosial, dan politik suatu bangsa.
Adapun Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai pendapat
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi (Public Information) kepada masyarakat. Karena perilaku menerima
informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat.
2. Mendidik masyarakat (Publik Education). Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan
memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju,
lebih berkembang kebudayaannya.
3. Mempengaruhi masyarakat (Publik Persuasion). Kegiatan memberikan berbagai informasi
pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut ke
arah perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan.
4. Menghibur masyarakat(Publik Entertainment). Perilaku masyarakat menerima informasi
selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat.Apalagi pada
masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.
Wiiliam I. Gorden dalam Mulyana, (2007:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi empat,
yaitu:
1. Sebagai komunikasi social
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi
itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup,
untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat
komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang lain.
2. Sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
Perasaanperasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal.
Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci
dapat disampaikan lewat katakata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat
perilaku nonverbal.
3. Sebagai komunikasi ritual
Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan
sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara
kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam
acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat
simbolik
4. Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan,
mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga
menghibur.Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan
membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.
Sedangkan Harold D Lasswell (dalm Effendy, 2009:27) memaparkan fungsi komunikasi sebagai
berikut
1. Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information) yakni penyingkapan
ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat.
2. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk menanggapi
lingkungannya .
3. Menurunkan warisan social dari generasi ke generasi berikutnya
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya sebagai pertukaran berita atau
pesan, tetapi sebagai kegiatan individu atau kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, ide, maka
fungsinya dalam setiap system social sebagai berikut :
1. Fungsi pengawasan
Menunjuk pada upaya pengumpulan, pemorsesan produksi dan penyebarluasan informasi,
data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan
beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil
keputusan yang tepat. Upaya ini selanjutnya diarahkan pada tujuan untuk mengendalikan apa
yang terjadi dilingkungan masyarakat. Misalnya: mencegah keresahan, memelihara
ketertiban dan keamanan. Contohnya: Lewat media masa, surat kabar, yang isi berita dapat
mempengaruhi komunikan agar dapat melihat dan belajar dengan informasi yang di bacanya.
Misalnya berita pembunuhan, HIV/AIDS,dan sebagainya.
2. Fungsi sosialisasi
Menunjuk pada upaya pendidikan, dimana adanya penyediaan sumber ilmu pengetahuan
yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagaimana anggota masyarakat yang
efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat aktif didalam masyarakat.
Contohnya: Kegiatan penyuluhan program KB, yang dilakukan dokter, bidan, atau petugas
kesehatan lainnya kepada warga masyarakat.
3. Fungsi motivasi
Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong
orang untuk menentukan pilihan dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan
kelompok berdasarkan tujuan, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan
tujuan bersama yang akan dikejar.
4. Fungsi berdebat dan diskusi
Menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan
atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah public, menyediakan bukti-bukti
relavan yang diperlukan utuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri
dengan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
5. Fungsi Pendidikan
Pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan intelektual, pembentukan
watak, serta membentuk keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang
kehidupan.
6. Fungsi memajukan kehidupan
Menyebarkan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu,
mengembangkan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang serta membangun
imajinasi dan mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetiknya.Contohnya: Wayang, tarian-
tarian tradisional, dsb.
7. Fungsi hiburan
Memberikan hiburan kepada masyarakat, lewat penyebarluasan signal,symbol,suara dan
imajinasi dari drama, tari, kesenian, kesusatraan, music, olahraga, kesenangan, kelompok dan
individu, melalui media masa, eltronik dsb, sehingga masyarakat dapat menikmati hiburan,
dan melarikan diri dri kesulitan hidup sehari-hari, dan lain-lain.
8. Fungsi integrasi menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu
Kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat
saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan dan keinginan orang lain.
Materi 7
Definisi komunikasi
Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang
bertujuan
untuk mencapai kebersamaan.
Menurut Webster New Collogiate Dictionary komunikasi adalah «suatu proses pertukaran informasi
di
antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku».
Bebarapa definsi tentang komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
a. Carl Hovland, Janis & Kelley
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus
(biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orangorang
lainnya
(khalayak.
b. Bernard Berelson & Gary A.Steiner
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain
melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.
c. Harold Lasswell
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa mengatakan apa
dengan saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat apa atau hasil apa
d. Barnlund
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian,
bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
e. Weaver
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran
orang lainnya.
f. Gode
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang
(monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa
komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau
peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak statis, tetapi dinamis dlam arti akan selalu mengalami
perubahan dan berlangsung terus menerus. Oleh karena komunikasi adalah suatu proses, maka proses
penyampaian dan penerimaan pesan-pesan atau informasi itu paling tidak melibatkan dua orang ,
yaitu
pengirim/sender/source dan penerima/receiver.
2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan
tujuan atau keingiyang dari pelakunya . Disengaja, maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan
memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya.
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat.
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi sama-sama
ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang
disampaikan. Komunikasi terjadi apabila pihak-pihak yang terlibat di dalam proses itu sama-sama
mempunyai komitmen untuk fokus pada kata-kata yang diucapkan secara timbal balik, dan
mempunyai penafsiran yang sama terhadap kata-kata yang diungkapkan.
4. Komunikasi bersifat simbolis
Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan
lambanglambang. Bahasa verbal yang digunakan untuk keperluan membujuk atau meminta
tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa verbal yang digunakan untuk tujuan memerintah
atau memaksa.
Penggunaan lambang-lambang ini biasanya dimaksudkan untuk memperkuat makna pesan yang
disampaikan.
5. Komunikasi bersifat transaksional
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan
tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau proporsional. Pengertian transaksional ini
berarti bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh salah satu pihak, akan tetapi
kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi berperan dalam menyukseskannya.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus
hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi
yang serba canggih sekarang ini seperti telepon, internet, faximili, telex, videotext, dan lain-lain,
faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.
2.2 komunikasi sebagai ilmu yang multidisipliner
Komunikasi meliputi pemahaman tentang bagaimana orang berperilaku dalam menciptakan
pesan. Karena itulah, penelitian komunikasi mengkombinasikan metode ilmiah dan sastra.
Secara tradisional teori teori kesusastraan tentang komunikasi dikenal sebagai teori
retorika. Sedangkan pemahaman teori teori ilmiah merupakan teori komunikasi. lmu Komunikasi
adalah salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Itu terjadi karena ilmu
komunikasi berkembang melalui beberapa pendekatan. Pendekatanpendekatan yang dipergunakan
yang mempengaruhi peta ilmu komunikasi, berasal dari berbagai disiplin ilmu lain seperti
psikologi, politik, filsafat, antropologi, sosiologi, elektronika dan lain sebagainya.
2.2.1 Lingkup Ilmu Komunikasi Ditinjau Dari Beberapa Aspek
Komunikasi dari perspektif Filsafat menurut para ahli
Didalam karyanya yang berjudul “Communication Models in Philosophy, Review and Commentary”
membahas secara khusus “analisis filsafati mengenai komunikasi”. Richard Lanigan mengatakan ;
bahwa filsafat sebagai disiplin biasanya dikategorikan menjadi sub-bidang utama menurut jenis
justifikasinya yang dapat diakomodasikan oleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini
a) Richard Lanigan
Materi 8
Menurut Everett M. Rogers dalam buku Deddy Mulyana Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar (2005: 62), Komunikasi adalah sebagai proses dimana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka. Dan berdasarkan unsur komunikasi salah satunya adalah saluran dan media. Dan
efek yang terjadi pada penerima pesan tersebut seperti penambahan pengetahuan, perubahan
sikap, perubahan keyakinan, dan perubahan perilaku.
Menurut Harrold Lasswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi dapat
dilihat dari kelima unsur, yaitu yang pertama sumber (source), sering disebut juga pengirim
(sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator). Kedua adalah pesan, pesan
adalah seperangkat simbol verbal dan nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau
maksud sumber tadi. Ketiga adalah saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang
digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Keempat adalah
penerima (receiver) sering juga disebut sasaran/tujuan atau khalayak yakni orang menerima
pesan dari sumber. Kelima adalah Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia
menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan dari tidak menjadi tahu
Simpson dan Weaver (Zamroni, 2009:5) berpendapat lain tentang komunikasi,
mereka mengatakan bahwa komunikasi sebagai penanaman (imparting), penyampaian
(convering), atau penukaran (exchange) ide ide, pengetahuan, maupun informasi baik melalui
pembicaraan, tulisan, maupun tanda tanda.
Sedangkan LittleJohn (Zamroni, 2009:6) mendefinisikan komunikasi sangat berbeda
dengan para pakar diatas, ia membedakan tiga model dalam memahami apa yang dimaksud
dengan komunikasi. Tiga model tersebut adalah receiver model, sender model, behaviour
sender-receiver model. Berikut penjelasan tiga model tersebut untuk lebih memahami
komunikasi.
a. Receiver model Bila suatu teks, yang tidak disengaja, ditangkap oleh individu.
Terjadi proses pembentukan makna pada diri seseorang, maka dikaitkan sudah
terjadi proses komunikasi.
b. Sender model Seorang penyampai pesan secara sengaja, tapi tidak ditangkap atau
dimaknai orang lain, jadi pembentukan makna hanya terjadi pada diri pembuat
pesan.
c. Behaviour sender-receiver model Seseorang menyampaikan pesan dengan sengaja
apakah verbal maupun non verbal, kemudian ditangkap orang lain, apakah sekilas
atau secara penuh.
Menurut Nurudin (2007), komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa (media cetak dan elektronik). Dalam arti komunikasi massa lebih 14 menunjuk
pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa
yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan media massa. Oleh karena itu,
massa disini lebih menunjuk pada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau
pembaca. Media massa merupakan alat utama dalam komunikasi massa, keterkaitan
antarfenomena itu tidak akan lepas dari media massa. Ini berarti bagaimana media
massa memengaruhi, membentuk, dan mengarahkan hidup manusia. Bagaimana pula
fenomena media massa bisa menjelaskan berbagai aktivitas manusia dalam pergaulan
sosialnya. Dengan kata lain, komunikasi massa tidak akan bisa lepas dari proses dan
peran media massanya. Jadi keduanya saling mendukung satu sama lain.
Teori difusi dan inovasi, Everett M. Rogers yang dikutip oleh Nurrudin (2007),
dikatakan bahwa komunikator yang mendapatkan pesan dari media massa sangat kuat
untuk mempengaruhi orang-orang. Dengan demikian, adanya inovasi (penemuan),
lalu disebarkan (difusi) melalui media massa akan kuat memengaruhi massa untuk
mengikutinya. Dari penjelasan diatas dapat dilihat bagaimana media memiliki
pengaruh yang sangat kuat dalam mempengaruhi opini publik. Masyarakat juga
diarahkan pada sebuah isu atau pemberitaan yang dibawa oleh media massa
Adapun tiga jenis komunikasi massa yang terbagi, yaitu:
a. Media cetak. Merupakan seperti revolusi yang awalnya hanyalah alat teknis untuk
mereproduksi teks yang sama atau mirip dari yang telah disalin dengan tangan secara
manual. Kemudian terjadi sebuah revolusi masyarakat dimana percetakan memiliki
andil yang besar.
b. Media elektronik. Merupakan Televisi dan radio memiliki kurang lebih sembilan
puluh dan enam puluh tahun lebih sejarah sebagai media massa dan keduanya tumbuh
dari teknologi yang ada sebelumnya. Keduanya hanya meminjam dari media yang
telah ada sebelumnya dan bentuk konten mereka yang populer adalah dari film,
musik, cerita, teater, berita dan olahraga.
c. Media online. Di era digital saat ini ada berbagai pilihan media yang dapat digunakan
dan dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan seperti televisi, media cetak bahkan
media online. Kebutuhan akan informasi saat ini menjadi sebuah keharusan bagi
setiap manusia. Jadi banyak manusia yang lebih memilih media yang cepat dan
mudah untuk diakses untuk mendapatkan informasi. Dan faktanya saat ini hampir
seluruh manusia dan masyarakat memiliki alat atau teknologi yang dapat digunakan
untuk mendapatkan informasi dengan mudah seperti smartphone atau sejenisnya.
Dengan adanya jangkauan yang mudah tersebut, masyarakat menjadi semakin mudah
dan cepat menangkap informasi yang terjadi saat ini. Dan para pembuat berita atau 16
komunikator juga dimudahkan untuk menyampaikan pesannya kepada khalayak
masyarakat.
Materi 9
PEMBAHASAN
Diri Komunikasi adalah suatu ukuran kualitas yang memungkinkan seseorang untuk
dianggap dan dikenali sebagai individu yang berbeda dengan individu lainnya. Kualitas yang
membuat seseorang memiliki kekhasan sendiri sebagai manusia ini, tumbuh dan berkembang
melalui interaksi sosial, yaitu berkomunikasi dengan orang lain. Individu tidak dilahirkan
dengan membawa kepribadian.
Pengalaman dalam kehidupan akan membentuk diri pribadi setiap manusia, tetapi
setiap orang juga harus menyadari apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi pada
diri pribadinya.
A.Persepsi Terhadap Diri Pribadi (self-perception)
Proses psikologis diasosiasikan dengan interpretasi dan pemberian makna terhadap
orang atau objek tertentu, dikenal dengan persepsi. Menurut Fisher, persepsi didefenisikan
sebagi interpretasi terhadap berbagai sensasi sebagai representasi dari objek-objek eksternal,
jadi persepsi adalah pengetahuan yang dapat ditangkap oleh indera kita,
-karenanya persepsi mensyaratkan:
Adanya objek eksternal yang dapat ditangkap oleh indera kita.
Adanya informasi untuk diinterpretasikan.
Menyangkut sifat representatif dari penginderaan.
-Sifat-Sifat Persepsi
Persepsi adalah pengalaman.
Persepsi adalah selektif.
Persepsi adalah penyimpulan.
Persepsi tidak akurat.
Persepsi adalah evaluatif.