Anda di halaman 1dari 15

KOMUNIKASI BISNIS

“DASAR DASAR KOMUNIKASI BISNIS”

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Ni Luh Nyoman Ayu Gumi Anggreni 04/2002622010469


2. Putu Vicka Junia Putri 08/2002622010473
3. Ni Made Mahardini 12/2002622010478
4. Ni Nyoman Julianti 17/2002622010483

AKUNTANSI B GIANYAR
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022
DASAR DASAR KOMUNIKASI BISNIS
1.1 RUANG LINGKUP DAN PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan hal yang sangat fundamental dalam kehidupan.Sebagai mahluk
sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui
lingkungan sekitarnya. Rasa ingin tahu itu memaksamanusiap untuk berkomunikasi. Professor
Wilbur Schramm dalam Cangara (2004: 1) menyebutkan bahwa tanpa komunikasi, tidak
mungkin terbentuk suatu masyarakat. Sebaliknya tanpa masyarakat, manusia tidak mungkin
dapat mengembangkan komunikasi.

Dalam peta ilmu pengetahuan, komunikasi dinilai oleh banyak pihak sebagai ilmu
monodisiplin yang berinduk pada ilmu politik. Namun, adanya proses akumulasi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan serta semakin integratifnya ilmu antara yang satu dengan yang
lain akhirnya menjadikan komunikasi sebagai ilmu multi disiplin. Istilah komunikasi
sesungguhnya berpangkal pada perkataan latin Communico yang artinya membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga memiliki akar kata
berbahasa latin Communico yang artinya membagi (Stuart dalam Cangara, 2004: 18). Ilmu
komunikasi merupakan suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan prinsip-prinsip secara
tegas dan atas dasar prinsip-prinsip tersebut disampaikan informasi serta dibentuk pendapat dan
sikap (Hovland dalam Cangara, 2004: 17).

Everett M. Rogers, seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika, membuat definisi,


“Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi terhadap satu sama lain, yang pada gilirannyaa kan tiba kepada saling
pengertian” (Rogers dan Kincaid dalam Cangara, 2004: 19).

Ada pula yang mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku mereka. Dalam makna yang sederhana, komunikasi adalah proses bertukar pengertian.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi pada dasarnya
dapat dipandang dari berbagai dimensi. Jika dipandang sebagai proses,komunikasi merupakan
kegiatan pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara dinamis. Secara simbolik,
komunikasi menggunakan berbagai lambang atau simbol yang dinyatakan dalam bentuk
nonverbal (isyarat, gerak dan ekspresi) maupun verbal (bahasa lisan dan tertulis). Sementara
sebagai sistem, komunikasi terdiri atas unsur-unsur yang saling bergantung dan merupakan satu
kesatuan yang integratif.

1.2 PROSES KUMUNIKASI


Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi bila didukung unsur-unsur komunikasi, dan
komunikasi memerlukan proses.

Pembahasan mengenai proses komunikasi akan dijelaskan melalui beberapa model komunikasi.

1
1. Model Komunikasi Aristoteles
Aristoteles dalam bukunya Rhetorica (Cangara, 2004:39) berpendapat bahwa setiap
komunikasi terdiri atas 3 (tiga) unsur penting, yaitu:
a. Pembicara, yakni sumber komunikasi atau orang yang menyampaikan pesan.
b. Apa yang dibicarakan,
c. Penerima, yaitu orang yang menerima pesan.
Apabila digambarkan, proses komunikasi menurut Aristoteles tampak dalam gambar 1.1

Gambar 1.1 Model Komunikasi Aristoteles

2. Model Komunikasi David K. Berlo


Dalam model komunikasi David K. Berlo, unsur-unsur utama komunikasi terdiri atas SMCR,
yakni Source (sumber atau pengirim), Message (pesan atau informasi), Channel (saluran dan
media), dan Receiver (penerima). Di samping itu, terdapat tiga unsur lain, yaitu Feedback
(tanggapan balik), efek, lingkungan.

Gambar 1.2 Model Komunikasi Berlo

a. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pengirim informasi.
Sumber bisa terdiri dari satu orang atau kelompok, misalnya partai, urganisasi, atau
lembaga. Sumber sering disebut komunikator, source, sender, atau encoder.
b. Pesan
Pesan adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat, atau propaganda) yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap
muka atau melalui media komunikasi, Pesan sering disegut messege, content, atau
information
c. Saluran dan Media
Saluran komunikasi terdiri atas komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik. Media yang
dimaksud di sini adalah alat atau sarana yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
pengirim kepada penerima. Media dalam komunikasi antarpribadi dapat berupa panca
2
indra atau saluran komunikasi berupa telepon, telegram, dan e-mail. Sementara dalam
komunikasi massa, media dapat dibedakan atas dua macam, yaitu media cetak (surat
kabar, majalah, buku, selebaran, brosur) dan media elektronik (radio, film, televisi,
komputer, video cassette/tape). Selain media tersebut di atas, masih terdapat tempat-
tempat tertentu yang bisa dipandang sebagai media komunikasi sosial, misalnya rumah
ibadah, balai desa, arisan, panggung kesenian, dan pesta rakyat.
d. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh pengirim.
Penerima bisa terdiri dari satu orang atau kelompok. Penerima merupakan elemen
penting dalam proses komunikasi karena menjadi sasaran dalam suatu komunikasi.
Penerima sering disebut dengan berbagai istilah, antara lain khalayak, sasaran,
komunikan, audiens, atau receiver.
e. Umpan Balik
Umpan atau tanggapan balik merupakan respons atau reaksi yang diberikan oleh
penerima. Dalam hal pesan belum sampai kepada penerima, tanggapan balik dapat pula
berasal dari media. Umpan balik bisa berupa data, pendapat, komentar, atau saran.
f. Efek
Efek atau pengaruh merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan. dirasakan, dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa terjadi
dalam bentuk perubahan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude); dan perilaku
(behavior).
g. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya
komunikasi. Lingkungan dapat berupa:
 lingkungan fisik (misalnya letak geografis dan jarak)
 lingkungan sosial budaya (misalnya bahasa, adat-istiadat, dan status sosial)
 lingkungan psikologis (pertimbangan kejiwaan)
 dimensi waktu (misalnya musim, pagi/siang/malam)
Setiap unsur tersebut saling bergantung satu sama lain dan memiliki peranan penting
dalam membangun proses komunikasi.

3. Model Komunikasi Bovee dan Thill


Bovee dan Thill dalam bukunya Business Communication Today menggambarkan proses
komunikasi sebagai berikut:

3
Gambar 1.3 Model Komunikasi Bovee dan Thill

Proses komunikasi tersebut terdiri dari 5 (lima) tahap kegiatan, yakni:

a. Pengirim memiliki ide/gagasan Komunikasi diawali dengan adanya ide/gagasan dalam


pikiran seseorang (pengirim) dan kemudian ingin menyampaikannya kepada orang lain
(penerima).
b. Ide diubah menjadi pesan
Ide/gagasan yang ada dalam pikiran pengirim tidak mudah dimengerti oleh orang lain.
Agar dapat dimengerti atau diterima dengan baik, ide/gagasan yang ada dalam pikiran
diubah menjadi pesan. Bentuk pesan, gaya penyampaian, dan nada, tergantung pada
selera dan pilihan pengirim pesan. Perubahan ide menjadi pesan sering disebut encoding.
c. Pemindahan pesan
Setelah ide/gagasan diubah menjadi pesan, tahap selanjutnya adalah memindahkan pesan
kepada penerima melalui berbagai bentuk komunikasi (verbal, nonverbal. lisan, atau
tertulis) dan media komunikasi (tatap muka, telepon, surat, laporan, dan lain sebagainya).
Pemilihan saluran dan media komunikasi tergantung pada jenis dan sifat pesan yang akan
dikirim.
d. Penerima menerima pesan
Penerima mengartikan atau menginterpretasikan pesan yang diterima.
e. Penerima pesan bercaksi dan mengirimkan umpan balik
Sebagai tanggapan atas pesan yang diterima, penerima akan memberi sinyal (misalnya
mengangguk, tersenyum, atau secara tertulis). Umpan balik adalah tanggapan dari
penerima pesan dan merupakan elemen kunci dalam rantai komunikasi. Apabila ternyata
penerima tidak memahami pesan, maka pesan perlu diperbaiki dan dikirim ulang

1.3 BENTUK DASAR KOMUNIKASI


Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, percakapan melalui telepon,
mendengarkan radio, tatap muka langsung, menulis memo. membaca surat kabar, dan lain
sebagainya. Bentuk dasar komunikasi ada dua, yakni komunikasi nonverbal dan komunikasi
verbal.

4
Komunikasi Nonverbal

Bentuk yang paling dasar dari komunikasi adalah komunikasi nonverbal. Komunikasi
nonverbal adalah kumpulan isyarat, geraktubuh, intonasi suara, sikap, yang memungkinkan
seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003;4). Komunikasi
nonverbal sering juga disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language). Ahli
antropologi mengungkapkan bahwa sebelum 7 kata-kata ditemukan, komunikasi terjadi
melalui gerakan badan atau bahasa tubuh (body language). Studi menarik yang dilakukan
oleh Albert Mahrabian pada tahun 1971 menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan yang
bersumber dari pembicaraan orang hanya7% yang berasal dari bahasa verbal, 38% dari vokal
suara, dan 55% dari ekspresi wajah. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadipertentangan
antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, maka orang lain cenderung
mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal (Cangara, 2004;99). Menurut Mark Knap
(dalam Cangara, 2004;100), fungsi komunikasi nonverbal adalah:

a. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)


b. Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
(Substitusional)
c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
d. Menambah atau melengkapi ucapan – ucapan yang dirasa belum sempurna.
Menurut Djoko Purwanto (2006;8), bentuk komunikasi yang paling mendasar
dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurut teori
antropologi, sebelum manusia menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa
tubuh, sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berikut ini adalah
beberapa contoh perilaku yang menunjukkan komunikasi nonverbal.

a. Menggertakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan


b. Mengerutkan dahi untuk menunjukkan sedang berfikir keras
c. Gambar pria atau wanita yang dipasang di pintu masuk toilet untuk
menunjukkan kamar sesuai dengan jenis kelaminnya.
d. Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melamun
e. Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa
senang, simpati dan penghormatan.
Dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai
macam perasaan orang, baik rasa senang, benci,cinta,rindu, maupun berbagai macam
perasaan lainnya. Lagi pula secara mendasar, komnikasi nonverbal cukup berbeda dengan
komunikasi verbal. Pada umumnya bentuk komunikasi nonverbal mempunyai sifat yang
kurang terstruktur,

sehingga komunikasi nonverbal sulit untuk dipelajari.

5
Dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi nonverbal dapat dikelompokkan
dalam beberapa bentuk (Cangara,2004;101):

a. Kinesics
Adalah komunikasi nonverbal yang ditunjukkan dengan gerakan tubuh, Gerakan tubuh
dibagi menjadi lima kelompok yaitu:
1. Emblem, merupakan isyarat yang memiliki arti langsung pada simbol yang dibuat
oleh gerakan badan.Misalny, mengangkat jari V artinya victory atau
menang, mengangkat jempol berarti terbaik untuk orang indonesia, tetapi
terjelek bagi orang india.
2. Iilustrators, merupakan gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu, Misalnya,
besarnya suatu benda atau tinggi rendahnya suatu obyek.
3. Affect Display, merupakan isyarat yang terjadi karena dorongan emosional
sehingga berpengaruh terhadap ekspresi muka. Misalkan, tertawa, menangis,
tersenyum, sinis,
4. Regulators, merupakan gerakan tubuh yang terjadi di daerah kepala. Misalnya,
mengangguk dan menggelengkan kepala
5. Adaptory, merupakan gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda
kejengkelan. Misalkan, menggerutu, menarik nafas dalam-dalam, dan
mengepalkan tinju.
b. Gerakan Mata (eye gaze)
Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti untuk memberi isyarat tanpa
kata. Gerakan mata dapat mencerminkan isi hati seseorang. Jika seseorang tertarik
pada suatu object tertentu, maka pandangannya akan terarah pada object itu tanpa
terputus dalam beberapa saat.
c. Sentuhan (touching)
Ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Ada tiga bentuk sentuhan
badan:
1. Kinesthetic, merupakan isyarat yang ditujukan dengan bergandengan tangan
untuk mengungkapkan keakraban atau kemesraan.
2. Sociofugal, merupakan isyarat yang ditunjukkan dengan berjabatan tangan atau
saling merangkul untuk menunjukkan dimulainya perubahan.
3. Thermol, merupakan isyarat yang ditandai dengan sentuhan yang lebih
emosional sebagai tanda persahabatan yang intim, misalnya menepuk bahu,
adu tinju, dan adu telapak tangan.
d. Paralanguage
Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima
dapat memahami sesuatu di balik apa yang diucapkannya. Misalkan “datanglah”
bisa diartikan betul-betul mengundang atau sekedar basa-basi.
e. Diam
Diam juga merupakan suatu komunikasi nonverbal yang memiliki arti. Sikap

6
diam sangat sulit diterka dan dapat menimbulkan keraguan. Diam dapat
mengandung arti positif atau negatif.
f. Postur Tubuh
Manusia lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk tubuh. Masing-masing bentuk
tubuh dapat menggambarkan karakter orang yang bersangkutan. Ada tiga bentuk
tubuh, yaitu (1) ectomoprhy, bentuk tubuh tinggi kurus yang dilambangkan
sebagai orang yang memiliki sikap ambisius,pintar,kritis; (2) mesomorphy, bentuk
tubuh tegap dan altetis yang dilambangkan sebagai pribadi yang cerdas,
bersahabat, dan aktif, dan (3) endomorphy, bentuk tubuh pendek,bulat, dan gemuk
yang digambarkan sebagai pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.
g. Warna
Warna dapat memberi arti terhadap suatu object. Misalnya, warna merah
menunjukkan kemarahan atau semangat. Sementara warna putih menunjukkan
kesucian atau kebersihan. Suatu negara atau organisasi dapat dikenal melalui
warna.
h. Bunyi
Jika paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan suara dari mulut, maka bunyi
yang dimaksudkan di sini adalah suara yang dikeluarkan dari berbagai benda.
Misalnya, lonceng letusan senjata, tepuk tangan, peluit.
i. Bau
Bau juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Bau bisa dipergunakan untuk
melambangkan status. Misalnya, bau kosmetik dan parfum.

Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi di mana pesan disampaikan


secara lisan atau tertulis menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan sebagai
seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat yang mengandung
arti. Komunikasi verbal tidak hanya menyangkut komunikasi lisan atau oral communication
(berbicara dan mendengar), tetapi juga komunikasi tertulis atau written communication
(menulis dan membaca).

Berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi, bentuk komunikasi verbal


dibedakan menjadi dua, yakni:

1. Berbicara dan menulis (speaking dan writing)


Dalam menyampaikan pesan, berbicara pada umumnya lebih disukai dari pada menulis
karena lebih nyaman dan praktis. Namun tidak semua pesan bisa dengan cepat
disampaikan secara lisan. Pesan yang kompleks dan sangat penting umumnya
disampaikan menggunakan tulisan. Tulisan untuk tujuan bisnis bisa berupa surat dan
laporan.
2. Mendengar dan membaca (listening dan reading)

7
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Namun, orang-orang
yang terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan
informasi dari pada menyampaikannya. Untuk itu keterampilan mendengar dan
membaca sangat diperlukan.

1.4 TIPE DAN FUNGSI KOMUNIKASI


Menurut Dewi (2007;11). Memperhatikan para pakar ada lima tipe atau tingkatan
komunikasi beserta fungsinya masing-masing.

1. Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)


Komunikasi dengan diri sendiri adalah suatu proses komunikasi dengan diri sendiri.
Proses komunikasi terjadi karena seseorang memberi arti terhadap sesuatu object yang
diamatinya atau terbesik dalam pikirannyan sendiri. Dalam pengambilan keputusan
seseorang seringkali terbawa ke dalam situasi berkomunikasi dengan diri sendiri.
Namun, beberapa kalangan menilai bahwa hal tersebut sesungguhnya bukanlah proses
komunikasi, melainkan suatu aktivitas internal monolog.Komunikasi dengan diri sendiri
berfungsi mengembangkan kreativitas, imajinasi,memahami, dan mengendalikan diri
sendiri, sera meningkatkan kematangan berfikir sebelum mengambil keputusan.
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang
atau lebih. Komunikasi antar dua orang dalam situasi tatap muka disebut komunikasi
diadik (Dyadic Communication). Fungsi komunikasi ini adalah untuk meningkatkan
hubungan insani (human relation), menghindari dan mengatasi konflik-konflik bribadi,
mengurangi ketidakpastian, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang
lain.
3. Komunikasi Kelompok Kecil (Small group Communication)
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih
secara bertatap muka atau menggunakan sebuah alat untuk membantu interaksi antara
satu dengan yang lain. Tipe komunikasi sering juga dikelompokkan sebagai tipe
komunikasi antar pribadi.
4. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Dalam komunikasi massa, pesan dikirim dari sumber lembaga kepada khalayak yang
bersifat massal melalui alat-alat mekanis, seperti televisi, radio, surat kabar, atau film.
Ciri-Ciri Komunikasi Massa:
 Pesan bersifat terbuku
 Penerima adalah khalayak yang variative
 Pengirim dan penerima dihubungkan oleh saluran yang diproses secara mekanik
Komunikasi massa berfungsi menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan,
merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan,

5. Komunikasi Publik (Public Communication)

8
Bisa disebut komunikasi pidato, kolektif, retorika, public speaking, atau audiens
communication
Ciri-ciri komunikasi publik:
 Disampaikan kepada khalayak yang lebih besar dalam situasi tatap muka
 Penyampaian pesan berlangsung kontinyu
 Penerima tidak dapat diidentifikasi satu per satu
Komunikasi publik berfungsi menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas),
memengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik, dan menghibur.

Fungsi komunikasi secara menyeluruh dapat dirinci kembali sebagai berikut:

1. Informasi, yakni kegiatan mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan
komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya.
2. Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan, bagaimana bersikap
sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif.
3. Motivasi, yakni mendorong seseorang untuk megikuti kemajuan orang lain melalui apa
yang mereka baca, lihat, dan dengar melalui media massa.
4. Bahan diskusi, yakni menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai
persetujuan dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut
orang banyak.
5. Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas,
baik untuk pendidikan formal maupun informal.
6. Memajukan kebudayaan; media massa menyebarkan hasil-hasil kebudayaan melalui
aneka program siaran atau penerbitan buku.
7. Hiburan, media massa telah menyita banyak waktu luang dari semua golongan usia
dengan difungsikannya media komunikasi sebagai alat hiburan dalam rumah tangga.
8. Integrasi, menjembatasi perbedaan antar suku bangsa maupum antar bangsa dalam
upaya memperkokoh hubungan dan pemerataan informasi.

1.5 KOMUNIKASI YANG EFEKTIF


Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang fihak lain
untuk berfikir atau melakukan sesuatu. Kemampuan berkomunikasi secara efektif akan
menambah keberhasilan individu maupun organisasi. Komunikasi yang efektif akan
membantu mengantisipasi masalah- masalah, membuat keputusan yang tepat,
mengordinasikan aliran kerja, mengawasi orang lain, dan mengembangkan berbagai
hubungan. Sehubungan dengan komunikasi yang efektif, komunikasi dibedakan menjadi dua,
yakni komunikasi individu dan komunikasi massa. Dalam komunikasi individu, suatu
komunikasi dikatakan efektif apabila komunikan (audience) mampu memahami pesan
sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim atau komunikator. Sementara dalam komunikasi
massa, komunikasi dikatakan efektif apabila mampu menjangkau komunikan secara lebih
luas.

9
Faktor- faktor yang mempengaruhi komunikasi yang efektif adalah:
1. Kredibilitas dan daya tarik komunikator
Kredibilitas komunikator menunjukkan bahwa pesan yang disampaikannya dianggap
benar dan dapat dipercaya. Buruknya kredibilitas omunikator bisa menimbulkan
ketidakpercayaan sehingga komunikan tidak bersedia melakukan perubahan sikap.
Padahal pesan yang disampaikan komunikator sesungguhnya benar. Seseorang
komunikator yang memiliki daya tarik akan dikagumi, disenangi dan komunikannya
bersedia melakukan upaya perubahan. Contohnya, komunikator yang memiliki daya
tarik adalah seorang artis.
2. Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan.
Suatu pesan akan menimbulkan reaksi atau umpan balik apabila menarik perhatian.
3. Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan.
Komunikasi akan berlangsung efektif apabila komunikan memiliki kemampuan untuk
memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan kepentingannyadan secara fisik dan mental
mampu menerima pesan.

1.6 HAMBATAN KOMUNIKASI


Menurut Dewi (2007;16). Untuk berkomunikasi secara efektif tidaklah cukup hanya dengan
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi, tetapi juga disertai
dengan pemahaman mengenai hambatan- hambatannya. Hambatan komunikasi bisa terjasi
diantara individu (antarmanusia) maupun di dalam organisasi.
1. Hambatan Komunikasi Antarmanusia.
Agar dapat saling memahami, komunikator dan komunikan harus memiliki pengertian
yang sama mengenai kata, gerakan badan, nada suara, dan simbol- simbol. Hambatan ini
isa berupa:
a. Perbedaan persepsi dan Bahasa
Persepsi merupakan interpretasi pribadi atas sesuatu hal. Definisi seseorang mengenai
suatu kata mungkin berbeda dengan orang lain.
b. Pendengaran yang buruk
Walaupun sudah mengetahui cara mendengar yang baik, ternyata menjadi pendengar
yang baik tidaklah mudah. Dalam keadaan melamun atau lelah memikirkan masalah
lain, seseorang cenderung kehilangan minat mendengar.
c. Gangguan emosional
Dalam keadaan kecewa, marah, sedih, atau takut, seseorang akan merasa kesulitan
saat menyusun pesan atau menerima pesan dengan baik. Kesalahpahaman sering
terjadi akibat gangguan emosional.
d. Perbedaan budaya
Berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya tidak dapat dihindari, terlebih lagi
pada zaman globalisasi. Perbedaan budaya merupakan hambatan yang paling sulit
diatasi.

10
e. Ganguan fisik
Pengirim atau penerima mungkin terganggu oleh hambatan yang bersifat fisik, seperti
akustik yang jelak, tulisan yang tidak dapat dibaca, cahaya yang redup, atau masalah
kesehatan. Gangguan fisik bisa mengganggu konsentrasi dalam berkomunikasi.
2. Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi sering terganggu karena materinya lebih rumit, jumlahnya
banyak, dan kontroversial. Hambatannya adalah:
a. Kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing.
Perkembangan teknologi telah menyebabkanjumlah pesan dalam suatu organisasi
meningkat tajam hingga kecepatan yang semakin tinggi. Pesan melalui surat-surat
dari pos, email, telepon dari berbagai sumber telah membanjiri organisasi dan
masing-masing bersaing untuk memperoleh perhatian lebih awal.
b. Penyaringan yang tidak tepat
Ketika meneruskan suatu pesan kepada orang lain di dalam organisasi, biasanya
terjadi penyaringan yang dilakukan dengan memotong atau menyingkat pesan.
Misalnya, melewati penjaga pintu terlebih dahulu, karyawan kantor depan, sekretaris,
baru kemudian sampai kepada pimpinan.
c. Iklim komunikasi tertutup atau tidak memadai
d. Pertukaran informasi yang bebas dan terbuka merupakan salah satu ciri komuniksi
yang efektif. Iklim komunikasi sangat terkait dengan gaya manajemen. Gaya
manajemen yang tertutup cenderung menghambat pertukaran informasi.
Hambatan komunikasi pada dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan dan rintangan
(Cangara 2004;1310, yaitu;

a. Gangguan teknis, misalnyagangguan pada setasiun radio, jaringan telepon, kerusakan


[pada alat ekonomi.
b. Gangguan semantik merupakan gangguan yang disebabkan karena kesalahan pada
bahasayang digunakan.
c. Gangguan psikologis merupakan rintangan yang terjadi karena adanya persoalan
dalam diri individu.
d. Rintangan fisik atau organik merupakan rintangan karena letak geografis. Misalnya,
jarak yang jauh sehingga sulit dicapai alat transportasi dan komunikasi.
e. Rintangan status merupakan rintangan yang terjadi karena perbedaan status sosial dan
senioritas.
f. Rintangan kerangka pikir merupakan rintangan yang terjadi karena adanya perbedaan
pola pikir.
g. Rintangan budaya merupakan rintangan yang disebabkan karena pengalaman dan
latar belakang pendidikan yang berbeda norma, kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut.

3. Cara Mengatasi Hambatan Dan Memperbaiki Komunikasi

11
Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi efektif (Bovee dan
Thill, 2003;22) adalah:
a. Memelihara iklim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi, dan kebiasaan. Komunikasi
terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan
balik.
b. Bertekat memegang teguh etika berkomunikasi
Etika merupakan prinsip-prinsip yang mengatur seseorang untuk bersikap atau
membawa diri. Perbedaan nilai-nilai yang dianut bisa menyebabkan terjadinya dilema
etika. Misalnya, mengungkapkan atau merahasiakan kecurangan yang dilakukan
organisasi.
c. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya.
Memahami latar belakang, pengetahuan, kepribadian, dan persepsi antarbudaya akan
membantu mengatasi hambatan komunikasi yang terjadi karena perbedaan budaya.
d. Menggunakan pendekatan komunikasi yang berpusat pada penerima.
Sikap empati, peduli, atau peka terhadap perasaan dan kepentingan orang lain bisa
menjadi kunci keberhasilan dalam berkomunikasi.
e. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh
dan membagi informasi. Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun, merevisi,
dan mendistribusikan pesan.
f. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapatdilakukan
dengan cara:
 Memahami penerima pesan
 Menyesuaikan pesan dengan penerima
 Mengembangkan dan menghubungkan gagasan
 Mengurangi jumlah pesan
 Memilih saluran atau media yang tepat
 Meningkatkan keterampilan berkomunikasi

12
CONTOH KASUS KOMUNIKASI BISNIS

1. Penjual dengan Pembeli


Sering sekali terjadi kesalah pahaman antara pelanggan dengan penjual dalam proses jual
beli, hal ini terjadi karena berbagai hal, diantaranya :
a. Kurangnya penjual mengedukasi pelanggan tentang produknya

b. Banyaknya pelanggan yang mengajukan pertanyaan sehingga pihak customer service


tidak mampu memberikan pelayanan maksimal

c. Pelanggan yang enggan bertanya kepada penjual tentang detail produk maupun
harganya

Dari tiga contoh diatas bisa di atasi dengan kemampuan teknologi saat ini, bot bisa
menjadi media komunikasi yang sangat efektif antara penjual dengan pembeli. Bot
mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan pelanggan tanpa mengenal lelah,
berbeda halnya dengan manusia yang harus beristirahat.

Menambahkan perangkat baru kedalam sebuah sistem bisnis memang membutuhkan


biaya tambahan, tetapi jika investasi yang di lakukan akan memberi solusi dan menjadi
jembatan terjadinya komunikasi bisnis yang optimal tentunya investasi ini menjadi
langkah yang cerdas.

2. Komunikasi Bisnis Dalam Metaverse


Saat ini, ada sejumlah perusahaan teknologi populer dilaporkan ikut mengambil bagian
dalam membantu pembangunan metaverse. Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan
yang mengembangkan dunia virtual dengan tujuan dunia virtual tersebut. Ada Facebook
yang mengganti nama menjadi Meta, Roblox, Minecraft milik Microsoft, Epic Games,
Niantic, Decentraland, Nvidia, hingga Apple. (Anam, 2021).
Facebook (sekarang bernama Meta) baru-baru ini meluncurkan ambisi besarnya untuk
mengembangkan Metaverse, yang akan menggabungkan kemampuan virtual reality,
augmented reality, dan mixed reality untuk membawa seluruh dunia ke internet. Tahun
depan, Microsoft akan mengintegrasikan Mesh, platform kolaboratif untuk pengalaman
virtual, ke dalam Microsoft Teams.
Di masa depan, perusahaan akan lebih fleksibel pada karyawannya untuk bekerja dari
jarak jauh. Tidak lagi harus bekerja dari kantor seperti saat ini. Pertemuan 2D yang
dimaksud adalah platform yang digunakan untuk meeting online seperti Zoom atau yang
lainnya. Sementara Metaverse menyajikan semuanya secara 3D (Anam, 2021).
Fungsi Avatar dalam Metaverse dapat digunakan dimana saja, termasuk dalam konferensi
dan rapat.
Berbagai acara dunia nyata seperti konser musik, rapat perusahaan, jenis lelang,
kampanye, penggalangan dana, bahkan pernikahan juga mulai berlangsung di dunia
maya. Saat ini, berbagai aktivitas dilakukan di internet dan dipantau oleh otoritas atau

13
lembaga. Metaverse akan mengubah ini, karena aktivitas penting akan terjadi di dunia
virtual.
Srushti (2019) menyebutkan bahwa di era metaverse, aktivitas komunikasi bisnis lebih
banyak dilakukan secara virtual. Akan ada asisten penjualan digital khusus yang dapat
berbicara bahasa apa pun di setiap pusat perbelanjaan metaverse untuk memberi kita
bantuan. Kita dapat membuat mereka muncul atau menghilang hanya dengan ketukan
jari. Dengan berdiam diri di kamar, kita bisa melihat-lihat mainan atau perhiasan yang
ada di toko yang jaraknya ribuan mil. Kita bahkan dapat melihat detail produk secara
lebih mendalam seperti bagaimana produk dibuat, di mana produk itu dibuat, bahan apa
yang digunakan, berapa lama akan bertahan, dan lainnya.

14

Anda mungkin juga menyukai