Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan Materi Kuliah Pertemuan 12

Komunikasi Bisnis

Oleh

A.A Ngurah Putra Wiwekanandha


202033122062
Kelas F2 Akuntasi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2021
• Ruang Lingkup and Pengertin Komunikasi

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti
'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make
to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi
bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya
(communication depends on our ability to understand one another).
Ilmu komunikasi merupakan suatu upaya yang sitematis untuk merumuskan prinsip –
prinsip secara tegas, dan atas dasar prinsip – prinsip tersebut dismpaikan informasi serta
dibentuk pendapat dan sikap (Hovland dalam Cangara, 2004:17)
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi pada dasarnya dapat dipandang dari berbagai
dimensi. Jika dipandang sebagai proses, komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan
penerimaaan pesan yang berlangsung secara dinamis. Secara simbolik, komunikasi
menggunakan berbagai lambing atau symbol yang dinyatakan dalam bentuk nonverbal
(isyarat,gerak dan ekspresi) maupun verbal (Bahasa lisan dan tertulis). Sementara sebagai
sistem, komunikasi terdiri atas unsur- unsur yang saling bergantung dan merupakan
kesatuan yang intergratif.
Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi bersifat dua arah yaitu
dimana makna yang distimulasikan sama atau serupa dengan yang dimaksudkan oleh
komunikator atau pengirim pesan.

• Proses Komunikasi
Komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi bila didukung unsur- unsur komunikasi,
dan komunikasi memerlukan proses. Berikut beberapa model komunikasi :
1. Model Komunikasi Aristoteles
Pembicara (speaker)
Pembicara ini seperti yang dikatakan pada artikel sebelumnya adalah sebagai
komunikator atau penyampai pesan. Pada umumnya komunikator atau
pembicara ini bertindak dengan sifat yang minoritas alias lebih sedikit daripada
penerima pesan.

Pesan (message)
Pesan di sini merupakan suatu informasi yang akan disampaikan dari pembicara
atau komunikator kepada komunikan atau penerima pesan. Pesan di sini berisi
informasi yang hendak disampaikan dan berfungsi dan berharap untuk
mendapatkan timbale balik dari komunikan.

Pendengar (listener)
Pendengar di sini merupakan lawan bicara dari pembicara atau biasa disebut
sebagai komunikan. Yang mana fungsinya sebagai penerima pesan atau
informasi dengan sifat sebagai mayoritas atau lebih banyak daripada pembicara.
Dari ketiga aspek tersebut, maka Aristoteles memiliki diagram model
komunikasi yang disebut sebagai diagram model komunikasi Aristoteles.
2. Model Komunikasi David K. Berlo
Dalam model komunikasi David K. Berlo, Unsur – unsur utama komunikasi
terdiri atas SMCR, yakni Source(Sumber atau pengirim),Message(pesan atau
informasi), Channel(Saluran dan media),dan Receiver(penerima). Di samping
itu, terdapat tiga unsur lain,
yaitu Feedback (tanggapa n balik), efek, dan lingkungan.komunikasi terdiri ataa
SMCR, yakni Source(Sumber atau pengirim),Message(pesan atau informasi),
Channel(Saluran dan media),dan Receiver(penerima). Di samping itu, terdapat
tiga unsur lain, yaitu Feedback (tanggapa dan balik), efek, dan lingkungan.
A. SUMBER
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai
pengiriminformasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau ke lompok,
misalnya Sumber Pesan Salurandan mediaPenerimafeedback
Pengaruh/efek Lingkungan partai , organisasi, atau lembaga. Sumber
sering disebut komunikator, Source, senderatau encoder.
B. PESAN
Pesan adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan, inormasi, nasehat atau
Sumber Pesan Saluran dan media Penerima Efek Saluran dan
mediapropaganda) yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan
dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui komunikasi.
Pesansering disebut Message, content,atau information.
C. SALURAN DAN MEDIA
Saluran komunikasi terdiri atas komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik.
Media yang dimaksud disini adalah alat atau sarana yang digunakan unt uk
memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima.
D. PENERIMA
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
pengirim.penerima bisa terdiri dari satu orang atau kelompok. Peneriam
merupakan elemen penting dalam proses komunikasi karena menjadi
sasaran dalam suatu komunikasi.
E. UMPAN BALIK
Umpan atau tanggapan balik merupakan respon atau reaksi yang diberikan
oleh penerima. Dalam hal pesan belum sampai kepada penerima,
tanggapan balik dapat berasal dari media. Umpan balik bisa berupa data, p
endapat, komentar atau saran.
F. PENGARUH/EFEK
Pengaruh/efek merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap
dan perilaku.
G. LINGKUNGAN
Lingkungan atau situasi adalah fakto -faktor tertentu yang dapat memengaruhi
jalannya komunikasi. Lingkungan dapat berupa:
Lingkungan fisik (misalnya letak geografis dan jarak)
➢ Lingkungan sosial budaya (misalnya bahasa, adat- istiadat dan
➢ status sosial.
➢ Lingkungan psikologi (pertimbangan jiwa)
➢ Dimensi waktu (misalnya musim, pagi/ siang/ malam)
Setiap unsur tersebut saling bergantung setu sama lain dan memilki peranan
penting dalam membangun proses komunikasi. (Hafied Cangara,2004:44)

3. Model Komunikasi Bovee dan Thill


ovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan
bahwa proses komunikasi merupakan tahapan dari kegiatan. Terdapat 5 tahapan
:

1. Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan


adanya gagasan dari seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada
penerima pesan tersebut.
2. Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur,
sehingga tidak dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus
mengubah idenya tersebut menjadi sebuah pesan agar dapat dimengerti
oleh orang lain. Perubahan ide menjadi suatu pesan dinamakan
ENCODING.
3. Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka
pesan teresebut harus dipidahkan kepada penerima dengan berbagai
bentuk komunikasi (Verbal, Nonverbal, Lisan atau Tertulis), dan media
komunikasinya (Tatap muka, telepon, surat, laporan, dll)
4. Penerima menerima pesan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan
yang diterima.
5. Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan
sebuah elemen perantai pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus
mengevaluasi apa yang sebenarnya dipikirkan oleh penerima pesan.
Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika pesan kita ternyata tidak
efektif, maka pesan harus diulang.

• Bentuk Dasar Komunikasi


Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Misalnya, komunikasi tatap muka,
telepon, telegram, dll. Komunikasi terbagi menjadi 2 Jenis, yaitu, Komunikasi Verbal dan
Nonverbal.
a. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara,
sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi
tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonvebal sering juga
disebut sebagai bahasa diam (silent language). ahli antropologi mengatakan
bahwa sebelum adanya komunikasi verbal, masyarakat berkomunikasi
nonverbal melalui gerakan tubuh (body language).
a. Gerakan Mata (eye gaze)

b. Siapa bilang mata tak dapat berbicara? Justru terkadang mata lah yang
paling menunjukan ekspresi seseorang. Apakah dia sedang sebal, sedih,
senang, terharu. Mata tak bisa bohong. Jika seseorang sedang suka pada
pasangannya, maka tatapannya akan terasa berbeda.

c. Sentuhan (Touching)
Sentuhan adalah sebuah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan
badan. Ada tiga bentuk sentuhan badan:
1. Kinesthetic, merupakan isyarat yang menunjukan kemesraan,
atau keakraban.
2. Sociofugal, merupakan isyarat yang menunjukan awal mula
persahabatan.
3. Thermal, merupakan isyarat awal menunjukan persahabatan,
namun lebih intim, misalnya menepuk bahu, adu tinju, dll.
d. Paralanguage
Paralanguage merupakan suatu isyarat yang timbul karena adanya
sebuah tekanan pada saat berbicara. sehingga pada saat si komunikator
berbicara, sang komunikan sudah mengerti apa yang sebenarnya ingin
dibicarakan.
e. Diam
Diam juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. walaupun bentuk
komunikasi ini merupakan bentuk yang sangat sulit untuk di terka
karena bisa saja apa yang dipikirkan orang itu adalah negatif atau pun
positif.
f. Postur Tubuh
Terkadang manusia mengartikan postur tubuh secara “branding”.
Bentuk Postur tubuh seseorang dapat dilihat dari 3 bentuk :
1. Ectomorphy, tingi kurus, dilambangkan orang yangemmpunyai
sikap ambisius, pintar dan kritis
2. Mesomorphy, bentuk tubuh yang tegap dan atletis melambangkan
orang tersebut cerdas, bersahabat, dan aktif
3. Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk,
melambangkan pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.
g. Warna
Warna memberikan arti pada objek. Misal warna merah tanda marah,
putih suci.
h. Bunyi
Jika Paralanguage merupakan bentuk tekanan pada suara, sedangkan
bunyi adalah tekanan pada suatu benda yangmemiliki arti. Misal, tepuk
tangan tanda apresiasi, peluit parkir tanda berenti atau maju. dll.
i. Bau
Bau bisa melambangkan suatu pesan. Misalnya, wewangian kosmetik
akan berbeda dengan wewangian makanan.
b. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dimana disampaikan secara
lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan
sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi
kalimat yang mempunyai arti. Komunikasi Verbal trbagi menjadi 2 Komunikasi
lisan atau Oral Communication (berbicara dan mendengar), Komunikasi
Tertulis atau Written Communication (menulis dan membaca).

• Tipe dan Fungsi Komunikasi


Komunikasi terjadi dalam beragaman tipe. Jenis-jenis atau tipe komunikasi disebut pula
level atau tingkatan komunikasi. Jenis-Jenis komunikasi antara lain dikemukakan kelompok
sarjana komunikasi Amerika dalam Human Communication:
1) Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
2) Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication)
3) Komunikasi Organisasi (Organizational Communication)
4) Komunikasi Massa (Mass Communication)
5) Komunikasi Publik (Public Communication).
Fungsi komunikasi secara menyeluruhan dapat dirinci sebagai berikut :

1. Infornmasi. yakni kegiatan mengumpulkan, menyimpan data, faktadan pesan,


opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di
luar dirinya.
2. Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan, bagaimana
bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat
secara efektif
3. Motivasi, yakni mendorong seseorang untuk mengikuti kemajuan orang lain
melalui apa yang mereka baca, lihat, dan dengar melalui media massa
4. Bahan diskusi. yakni menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk
mencapai persetujuan dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai hal-hal
yang menyangkut orang banyak
5. Pendidikan. yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara
luas, baik untuk pendidikan formal maupun informmal
6. Memajukan kebudayaan; media massa menyebarkan hasil-hasil kebudayaan
melalui aneka program siaran atau penerbitan buku.
7. Hiburan; media massa telah menyita banyak waktu luang dari semua golongan
usia dengan difungsikannya media komunikasi sebagai alat hiburan dalam
rumah tangga.
8. Integrasi; menjembatani perbedaan antarsuku bangsa maupun antarbangsa
dalam upaya memperkokoh hubungan.

• Komunikasi Yang Efektif


Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang pihak
lain untukberkomunikasi berpikir atau melakukan sesuatu. Kemampuan untuk
berkomunikasi secara efektif akan menambah keberhasilan individu organisasi.
Komunikasi yang efektif akan membantu masalah-masalah, membuat mengantis1pasi
kerja, mengawasi keputusan yang tepat, mengoordinasikan al1ran orang lain, dan
mengembangkan berbagai hubungan.
Secara sederhana, komunikasi terdiri atas tiga unsur, yaitu komunikator,pesan, dan
komunikan. Dengan demikian, apabila dirunut darí proses komunikasi, maka faktor-faktor
yang memengaruhi komunikasi yang efcktif adalah:
➢ Kredibilitas dan daya Tarik komunikator
➢ Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan
➢ Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan

• Hambatan Komunikasi
Untuk berkomunikasi secara efektif tidaklah cukup hanya dengan memahami faktor –
faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi,tetapi juga disertai dengan pemahan
mengenai hambatan – hambatanya. Hambatan komunikasi bisa terjadi antara individu
(antar manusia) maupun dalam didalam organisasi.
1. Hambatan Komunikasi Antarmanusia
❖ Perbedaan Persepsi dan Bahasa
❖ Pendengaran yang buruk
❖ Gangguan emosional
❖ Perbedaan Budaya
❖ Gangguan Fisik
2. Hambatan Komunikasi dalam Organisasi
• Kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing
• Penyaringan yang tidak tepat
• Iklim komunikasi atau tidak memadai

• Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dan Memperbaiki Komunikasi

Berbagai hambatan komunikasi yang terjadi ini, bisa pula diatasi dan diperbaiki. Untuk
bisa mengatasi serta memperbaiki komunikasi yang ada sehingga tercipta komunikasi yang
lebih efektif, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cara mengatasi hambatan
komunikasi menurut Bovee dan Thill, 2002, 22, adalah :

1. Memelihara iklim komunikasi agar senantiasa terbuka


2. Bertekat untuk memegang teguh etika dalam berkomunikasi dan
menjalankannya dengan baik
3. Memahami akan adanya kesulitan komunikasi antar budaya
4. Menggunakan pendekatan komunikasi yang berpusat pada penerima pesan.
5. Menggunakan teknologi yang ada secara bijaksana dan bertanggung jawab agar
dapat memperoleh dan membagi informasi dengan baik dan efektif.
6. Menciptakan serta memproses pesan secara efektif dan juga efisien. Hal ini bisa
dilakukan dengan beberapa cara yakni : memahami penerima pesan,
menyesuaikan pesan dengan si penerima, mengurangi jumlah pesan, memilih
saluran atau media secara tepat, meningkatkan keterampilan berkomunikasi

Anda mungkin juga menyukai