PENDAHULUAN
Komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicare”, yang artinya memberi kabar atau
mengabarkan informasi kepada yang lain. Komunikasi adalah suatu aksi yang sifatnya timbal
balik saling memberi kabar, informasi,, tukar pikiran ( dialog, diskusi ), yang menampakan sikap
, tindakan dan emosi pada manusia yang terlibat di dalamnya.
Komunikasi dalam bidang keperawatan adalah Proses untuk menciptakan hubungan Perawat
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan untuk mengenal kebutuhan Pasien serta menentukan
rencana tindakan dan kerja sama dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Perawat kesehatan mempunyai fungsi / peran sebagai pelaksana perawatan, pengelola perawatan,
pendidik dan pengembang ilmu keperawatan. Dari keempat unsur fungsi yang melekat pada diri
seorang perawat kesehatan dan yang secara langsung berhubungan dengan intervensi
keperawatan adalah fungsi pelaksana perawatan dan pengelola perawatan Seroang perawat
kesehatan dalam melakukan intervensi keperawat-an harus dilakukan secara komprehensif dan
sekaligus holistik.
Pada saat itulah komunikasi therapeutik seyogyakanya dipergunakan pada setiap intervensi
kepada pasien, interpersonal skill seorang perawat kesehatan dalam berkomunikasi menjadi
suatu tuntutan yang harus dipunyai.
Berikut beberapa defenisi komunikasi yang dikemukakan orang dan para ahli untuk memberikan
batasan arti komunikasi. Pada dasarnya defenisi komunikasi harus dilihat dari kemanfaatannya
untuk menjelaskan permasalahan yang di defenisikan.
C. Manfaat Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Proses komunikasi
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi.
1. Sumber
Dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat
pesan itu sendiri. Sumber komunikasi dapat berupa orang, buku, dokumen, lembaga atau
sejenisnya (A.W. Widjaja, 2000:30)
1. Komunikator
Orang atau kelompok yang menyampaikan pesan atau stimulus kepada orang atau pihak lain
(komunikan). Yang perlu diperhatikan menjadi komunikator yang baik adalah:
1. Penampilan
Penampilan yang baik, sopan dan menarik sangat berpengaruh dalam proses komunikasi.
Sebagai seorang perawat, penampilan yang bersih, rapi, sopan dan menarik sangat perlu dalam
menjalankan perannya dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
1. Penguasaan masalah
Sebelum melakukan komunikasi, seorang komunikator hendaknya faham dan yakin bahwa yang
disampaikan merupakan permasalahan yang penting. Penguasaan masalah sangat penting agar
timbul rasa kepercayaan dan mengakibatkan terjadi feedback.
1. Penguasaan bahasa
1. Pesan (message)
Keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator, materi/ isi pesan dapat bersifat
informative (informasi), persuasive (menyakinkan), koersif (perintah). Pesan yang disampaikan
harus tepat dan mengenai sasaran, dengan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Media
Saluran atau sarana untuk penyampaian pesan atau biasa disebut juga media. Media komunikasi
dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Media umum : media yang digunakan oleh semua pihak pada umumnya, dapat
2. Media Massa : media yang digunakan oleh komunikasi massa (seperti radio, film,
televisi, dsb)
3. Media Khusus : media yang hanya dapat dipergunakan oleh dan untuk orang-orang
tertentu yang mempunyai keahlian dan kewenangan tertentu (kode atau sandi)
1. Komunikan
Penerima pesan. Dapat digolongkan dalam tiga jenis: personal, kelompok dan massa. Syarat
yang harus dimiliki komunikan:
1. Feed Back
Respon komunikan terhadap pesan yang diterima baik secara verbal maupun non verbal. Adanya
feedback membantu komunikator dalam menilai apakah pesan disampaikan kepada komunikan
dapat dimengerti atau tidak.
1. Effect
Hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku seseorang sesuai atau tidak
dengan yang kita inginkan. Efek merupakan tolak ukur keberhasilan komunikasi.
D. Komponen komunikasi
Pada dasarnya komponen komunikasi ada lima, yaitu sbb:
1.Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan.
2. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan oleh pengirim.
3. Saluran adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Antara lain:
Channel merupakan gelombang suara dan cahaya diudara yang berfungsi sebagai saluran.
Contohnya, apabila dua orang berbicara tatap muka, gelombang suara dan cahaya diudara
berfungsi sebagai saluran atau apabila pembicaraan itu melalui surat, gelombang cahaya
sebagai saluran yang memungkinkan kita melihat huruf pada surat tersebut.
Buku, surat kabar, film, dan televisi merupakan alat untuk menyampaikan pesan, tetapi
saluran pokoknya tetap gelombang suara dan cahaya.
Alat indra, seperti indra penciuman, indra perasa, dan indra peraba.
4. Penerima pesan adalah orang yang menerima pesan, menganalisis, serta enginterpretasikan isi
pesan yang diterima.
5. Umpan balik (feedback) adalah respons terhadap pesan yang diterima dari pengirim pesan. Umpan
balik ini membantu memberikan kejelasan kepada pengirim bahwa pesan yang dikirim dapat diterima
oleh penerima atau sebaliknya.
E. Komunikasi Verbal dan Nonverbal
1. Komunikasi verbal ( verbal communication )
contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh
seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan
dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses
penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar,
grafik dan lain-lain.
Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan
komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal,
orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam
persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.