Nama : Idaroyanti
Kelas : 5C Agribisnis
NIM : 4441170012
Mata Kuliah : Komunikasi Pembangunan Pertanian
3. Komunikasi Transaksional
Pada tahun 1957, Bruce Westley dan Malcolm MacLean yang merupakan
teoretikus komunikasi merumsukan suatu model yang mencakup komunikasi
antarpribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian
integral dari proses komunikasi. Model ini memiliki banyak pengaruh dari model
yang ada pada modelNewcomb, selain dari model Laswell dan model Shannon dan
Weaver.
Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek, dan orang yang tidak
terbatas, yang kesemuanya merupakan “objek orientasi”, menempatkan suatu pesan C
diantara A dan B, dan menyediakan umpan balik. Menurut kedua pakar ini, perbedaan
dalam umpan balik inilah yang membedakan komunikasi antarpribadi dengan
komunikasi massa. Dalam KAP umpan balik dari penerima bersifat segera, sedangkan
dalam komunikasi massa tertunda
Terdapat lima unsur yang berada dalam kandungan model ini, diantaranya
sebagai berikut : objek orientasi, penerima, sumber, pesan, serta umpan balik. Model
ini juga mencakup beberapa konsep penting: umpan balik, perbedaan dan kemiripan
komunikasi antar-pribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin pendapat yang
penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa. Dalam tingkatan individu
model yang dikemukakan Westley dan MacLean tidak pernah membatasinya.
Bahkan, mereka menekankan bahwa penerima mungkin suatu kelompok atau
suatu lembaga sosial. Menurut mereka, setiap individu, kelompok atau sistem
mempunyai kebutuhan untuk mengirim dan menerima pesan sebagai sarana orientasi
terhadap lingkungan.
Menurut model ini, dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima,
pada dasarnya) menipakan suatu reaksi tertentu dan “stimulus” (rangsangan) tertentu.
Dengan demikian, besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh
tersebut terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus.
Isi media massa diibaratkan sebagai jarum yang disuntikkan ke tubuh
khalayak sehingga menghasilkan pengaruh yang sesuai dengan isinya. Dalam dunia
kedokteran kita mengetahui bahwa apabila seorang pasien disuntik obat tidur, ia akan
tidur.
Asumsi mengenai kekuatan pengaruh dari media massa ini didasarkan atas
pemikiran bahwa masyarakat, ibarat atom-atom sosial merupakan sekumpulan
individu-individu yang terpisah-pisah dan bertingkah laku sesuai keinginannya
masing-masing. Dalam masyarakat yang atomatis demikian, kendala-kendala sosial
jarang terjadi dan pengaruh dan ikatan- ikatan sosial sangat kecil.
Model S-R ini kemudian banyak dikritik karena masyarakat dalam menerima
pesan dan media massa dipandang tidak bersikap dan bertindak pasif, melainkan aktif
dan selektif. Atas dasar hal tersebut DeFleur kemudian melakukan modifikasi
terhadap model S-R.
Menurut DeFleur, penerimaan khalayak atas berbagai stimulus yang
disampaikan melalui media massa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Karena, setiap orang mempunyai karakteristik personalitas sendiri-sendiri.
Hal ini berarti, bahwa pengaruh yang terjadi, tidak semata-mata diakibatkan
oleh adanya stimulus, (tetapi juga ditentukan oleh faktor-faktor personalitas. Dengan
kata lain, meskipun pesan (stimulus) yang disampaikan media massa sama, namun
akibat yang terjadi di kalangan khalayak akan berbeda antara satu orang dengan yang
lainnya.
Sebagai contoh: Si A dan si B, sama-sama menonton TV yang menayangkan
acara lawak. Si A merasa terhibur dan tertawa tergelak-gelak karena merasa lucu.
Sementara si B, diam saja karena lawakan yang disajikan baginya tidak menimbulkan
rasa lucu.
19. Model Komunikasi HUB
Model Ray Hiebert, Donald Ungurait, dan Thomas Bohn (HUB – Lingkaran
Konsentris) Model HUB adalah model lingkaran konsentris yang bergetar sebagai
sebuah rangkaian proses aksi-reaksi.Model HUB ini bisa dikatakan lebih komplit,
karena model komunikasi massa ini adalah model lingkaran yang dinamis dan
berputar terus-menerus.Komunikator berada di tengah-tengah pusaran air. Artinya,
komunikator menyebarkan pesan ke luar. Dalam penyebaran ide dan gagasan,
komunikator dibantu oleh media amplification (pengerasan media). Di sini
pengerasan berarti perluasan (extension). Tujuannya adalah agar pesan yang
dikeluarkan sejelas dan sekomplit mungkin.
Dalam model ini peralatan media massa menjadi alat utama yang harus ada
dalam komunikasi massa.
Titik pandang dalam model ini adalah sumber pesan mengalirkan pesan, yang
“di edit” oleh pekerja informasi, kemudia di sebarkan melalui peralatan media massa,
yang di terima oleh audience, yang selanjutnya memberikan umpan balik.
Model ini juga menekankan bahwa posisi pekerja media dan masyarakat
adalah sama, yakni sama – sama bisa menjadi komunikator dan komunikan.
Sedangkan media salurannya sebagai alat bantu saja.