Anda di halaman 1dari 15

MODEL KOMUNIKASI

MENURUT PARA AHLI

1. Model komunikasi menurut Aristoteles

Model komunikasi Aristoteles merupakan model komunikasi pertama dan


menjadi salah satu jenis model komunikasi linier yang paling sederhana serta paling
mudah dipahami dibanding model komunikasi lainnya.

​Sumber : https://pakarkomunikasi.com/model-model-komunikasi/model-komunikasi-aristoteles

a. Komponen bagan komunikasi Aristoteles


● Pembicara (​Speaker​) - ​Seseorang yang aktif dalam membentuk dan
memberi pesan kepada pendengar
● Pesan Verbal (​Speech)​ - Pesan yang dibentuk dan disampaikan oleh
pembicara
● Situasi (​Occasion​) - ​ Situasi saat pesan dikirim
● Pendengar (​Audience​) - ​Seseorang yang menjadi sasaran dalam
proses komunikasi
● Efek (​Effect​) - ​Dampak / hasil yang ditimbulkan dari proses
komunikasi
Dalam model komunikasi Aristoteles pusat komunikasi terdapat pada pembicara,
karena disini pembicara yang aktif membentuk dan memberi pesan. Sedangkan pendengar
bersifat pasif menerima pesan. Maka dari itu model komunikasi Aristoteles bersifat satu arah
yakni dari pembicara ke pendengar. Dalam menyampaikan pesannya, pembicara wajib
menyiapkan pesannya sedemikian rupa agar mudah diterima oleh pendengar serta sebaiknya
pesan bersifat persuasif agar efek dari pesan tersebut dapat terlihat dengan jelas.
b. Karakteristik bagan komunikasi Aristoteles

Model komunikasi menurut Aristoteles memiliki beberapa ciri sebagai berikut :

● Berpusat pada pembicara pesan


● Bersifat searah yakni Pembicara → Pendengar
● Tidak terdapat konsep ​feedback a​ tau umpan balik
● Hanya dapat digunakan dalam ​public speaking

2. Model Komunikasi Menurut Newcomb (A-B-X)

Dalam model komunikasi Newcomb terdapat tiga elemen penting yaitu :

● A​ – ​sender​ atau pengirim


● B​ –​ receiver​ atau penerima
● X​ – topik atau tema permasalahan, orang ketiga, atau kebijakan

Model komunikasi Newcomb adalah bentuk pengakuan terhadap pentingnya harmoni,


ketetapan, dan konsistensi dalam berbagai tujuan komunikasi. Pada tahun 1953 model
komunikasi ini biasa disebut dengan sistem ABX. Model komunikasi ini menggambarkan
atau memvisualisasikan arus atau arah komunikasi menjadi berbentuk segitiga dan ia
meyakini bahwa komunikasi terjadi sebagai hasil dari reaksi bersama masing-masing
individu terhadap satu sama lain dan topik atau tema permasalahan. Model komunikasi
Newcomb beroperasi dalam bentuk triangular atau sistem ABX, yaitu A sebagai ​sender a​ tau
komunikator, B sebagai penerima pesan, dan X sebagai hal yang menjadi fokus perhatian.
Dengan demikian, A-B-X adalah sebuah sistem yang mengandung arti bahwa hubungan
internalnya saling bergantung.
3. Model Komunikasi Menurut John W. Riley dan Mathilda White Riley

Model Komunikasi Riley dan Riley dikembangkan oleh John W. Riley dan Mathilda
White Riley dengan tujuan untuk menggambarkan Implikasi Sosiologi dalam Komunikasi.
John W. Riley dan Mathilda White Riley mendiskusikan teori komunikasi mereka dalam
artikel yang berjudul Mass Communication and the Social System. Ide mereka berdasar pada
hasil kerja Aristoteles dan Lasswell yang menekankan pada pentingnya pandangan Sosiologis
dalam suatu komunikasi .
Model Komunikasi Riley dan Riley memiliki 2 komponen utama yaitu : Komunikator
atau Komunikator dan Komunikate atau Receiver yang masing-masing adalah struktur sosial
yang luas. Struktur sosial pertama terdiri dari Komunikator atau Communicator, kelompok
Primer a1 dan a2 , sedangkan dalam struktur sosial kedua terdiri dari Komunikate atau
Receiver , kelompok b1 dan b2. Kelompok utama atau primer adalah kelompok yang
dibedakan dengan tingkat kedekatan misalnya teman , Selain kelompok primer ada juga yang
dinamakan Kelompok Sekunder yang dikenal sebagai kelompok referensi yang tidak
membagi hubungan kedekatannya dengan komunikator maupun receiver melainkan
memberikan pengaruh dalam proses komunikasi.
Model tersebut dapat dijelaskan bahwa komunikator mengirimkan pesan atau
Messages dengan kesepakatan. Penerima pesan atau receiver menerima feedback atau umpan
balik yang didasarkan dengan pesan-pesan yang dikirimkan komunikator, kemudian Receiver
akan mengirimkan umpan balik kembali atau feedback kepada komunikator untuk
menghindari beberapa isu atau masalah.
4. Model Komunikasi Menurut George Herbert Mead

Model interaksional

Model interaksional adalah komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial
menggunakan perspektif interaksi simbolik, tokoh utamanya adalah George Herbert Mead.
Orang-orang yang melakukan komunikasi model ini mengembangkan potensi manusiawi
melalui interaksi sosial, tepatnya pengambilan peran orang lain (role taking). Diri (self)
berkembang melalui interaksi dengan orang lain, diawali dengan lingkungan terdekat
(significant others) dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan (play stage) serta
berlanjut menuju ke lingkungan yang lebih luas (generalized others) dalam suatu tahap yang
disebut dengan tahap pertandingan (game stage). Interaksi ini individu melihat dirinya
melalui perspektif (peran) orang lain. maka konsep diri tumbuh berdasar bagaimana orang
lain memandang diri individu tersebut.

5. Model Komunikasi Lasswell


Harold D. Lasswell pada tahun 1948 mengembangkan model komunikasi, yang
dikenal dengan model komunikasi Lasswell. Model komunikasi Lasswell tidak jauh berbeda
dari model komunikasi Aristoteles, yaitu sama-sama merupakan model komunikasi linier
atau model komunikasi satu arah. Model komunikasi Lasswell menggambarkan pesan yang
mengalir dalam masyarakat majemuk dengan khalayak yang beragam. Pesan mengalir
melalui sejumlah media dan saluran komunikasi.

Dalam model komunikasi Lasswell terdapat beberapa komponen komunikasi, yaitu:


● W
​ ho (sender) : komunikator/ pengirim/ sumber pesan
● S
​ ays what (message) : isi pesan
● Channel (media) : medium atau media
● To whom (receiver) : penerima pesan
● With what effect (feedback) : umpan balik

Kelima komponen tersebut seringkali dijadikan sebagai bahan analisis atau kajian untuk
mengevaluasi masing-masing komponen dan proses komunikasi secara keseluruhan.
Misalnya pada komponen who (sender) digunakan analisis kontrol untuk memiliki seluruh
kekuatan, komponen say what (message) digunakan analisis isi yang umumnya dikaitkan
dengan stereotipe dan representasi perbedaan kelompok politik, komponen channel (media)
digunakan analisis media untuk menentukan pemilihan media yang akan digunakan,
kemudian komponen to whom (receiver) digunakan analisis khalayak untuk menentukan
target sasaran, dan komponen with what effect (feedback) digunakan analisis efek untuk
memprediksi efek pesan terhadap target sasaran.

Model komunikasi Lasswell memiliki beberapa karakteristik, yaitu komunikasi yang


berlangsung satu arah, mencakup tema-tema tradisional, tidak konsisten karena menyatakan
adanya konsep efek, dan umumnya digunakan untuk media persuasi.
6. Model Komunikasi Shannon dan Weaver

Shannon merupakan ahli matematika dan teknisi elektronik dan Weaver adalah
ilmuwan Amerika pada tahun 1948. Mereka berdua bersama sama membuat artikel yang
diketahui dengan model komunikasi Shannon dan Weaver​.

Model ini dibuat untuk mengembangkan efektivitas antara pengirim dan penerima.
Dan mereka juga mencari hal-hal yang mempengaruhi proses komunikasi. Model komunikasi
ini adalah model yang mengandalkan kecermatan.

Gambar di atas menjelaskan tentang prose Model komunikasi Shannon dan weaver ini
prosesnya, sender (pengirim) mengirim pesan, lalu diterima encoder (pemancar) lalu
dikirimkan ke channel, mungkin saja sinyal dalam channel mendapatkan gangguan dari luar
ataupun dari dalam yang disebut noise (mengganggu) Lalu sinyal tersebut diubah oleh
decoder (penerima) agar menjadi pesan yang dapat dimengerti (penerima).

·​ Komponen- komponen dari Model Komunikasi Shannon dan Weaver


Sender (pengirim) : Pengirim pesan dan sebagai sumber pesan.

Encoder (pemancar) : encoder (Pemancar) yang mengubah pesan menjadi sinyal


yang sesuai dengan channel (saluran) melalui kabel atau satelit. Contohnya: telepon yang
merubah suara menjadi sinyal melewati kabel.
Decoder (penerima sinyal) : Encoder (penerima sinyal) merubah sinyal menjadi pesan yang
dapat dimengerti oleh penerima. Jika sinyal tadi tidak dirubah sesuai dengan pesan yang
dapat dimengerti penerima, hal ini akan membuat proses komunikasi antara pengirim dan
penerima menjadi tidak efektif.

Receiver (penerima pesan) : penerima pesan menerima sinyal yang diubah menjadi pesan
oleh decoder.

Noise (gangguan) : ibarat sedang melakukan komunikasi lewat telepon, gangguan


teknis adalah tentang apakah telepon kita berfungsi dengan baik atau tidak. seperti sinyal
yang buruk dapat mengganggu pesan yang diterima. Contohnya: pada saat kita menerima
telepon, pesan yang diterima tidak jelas karena disebabkan sinyal buruk atau terganggu oleh
faktor eksternal seperti petir, suara bel, dan suara yang sangat keras.

a. Kelebihan dan Kekurangan Model Komunikasi Shannon dan Weaver


- Kelebihan Model Komunikasi Shannon dan Weaver
● Lebih cepat menemukan masalah yang mengganggu pesan.

● Digunakan dalam konteks-konteks komunikasi yaitu komunikasi antar


pribadi, komunikasi public dan komunikasi massa.
● Lebih mementingkan perhatiannya langsung kepada channel (saluran)
yang menghubungkan sender (pengirim) dan receiver (penerima)
- Kekurangan Model Komunikasi Shannon dan Weaver
● K
​ omunikasi dipandang sebagai fenomena yang statis

● Model ini memberikan gambaran yang menekan mengenai proses


komunikasi
● Tulisan weaver sulit dipahami, misalnya formula yang
dikemukakannya.
7. Model Komunikasi Berlo

David K. Berlo (1960) membuat model komunikasi linear yang merupakan


pengembangan dari model komunikasi Shannon dan Weaver. Model komunikasinya Berlo
bernama model komunikasi SMCR (​Sender Message Channel Receiver)​ . Menurut Berlo ada
berbagai komponen yang dimiliki oleh individu sehingga komunikasi menjadi lebih efisien.
Model komunikasi Berlo berbeda dengan model komunikasi yang lainnya. Konsep sumber
dan penerima diperluas. Berlo adalah orang yang pertama menempatkan panca indra sebagai
bagian dari komunikasi.

Komponen- komponen yang terdapat dalam Model Komunikasi Berlo yaitu :

Pengirim (​sender)​ : Sumber dari pesan

Pesan (​message)​ : Hal substantif yang dikirimkan oleh pengirim

Saluran (​channel)​ : Saluran komunikasi untuk membawa atau mengirimkan pesan

Penerima (​receiver)​ : Individu yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim

pesan
Dari empat komponen model komunikasi di atas, terdapat beberapa sub-komponen
atau faktor yang mempengaruhi komunikasi pada tiap komponennya sebagai berikut :

1. S untuk ​Sender ​atau Pengirim pesan dipengaruhi oleh: kemampuan


komunikasi (​communication skills)​ , sikap (​attitude)​ , pengetahuan
(​knowledge​), sistem sosial (​social system)​ , dan budaya (​culture​).
2. M untuk ​Message atau Pesan dipengaruhi oleh: isi (​content​), elemen
(​elements)​ , perlakuan (​treatment)​ , struktur (​structure)​ , dan kode (​code)​ .
3. C untuk ​Channel ​atau Saluran dipengaruhi oleh: ​hearing, seeing, touching,
smelling,​ dan​ tasting​.
4. R untuk ​Receiver ​atau Penerima pesan dipengaruhi oleh: kemampuan
komunikasi (​communication skills)​ , sikap (​attitude)​ , pengetahuan
(​knowledge​), sistem sosial (​social system)​ , dan budaya (​culture​).

Kelebihan serta kekurangan model komunikasi Berlo :

a. Kelebihan :
● Model komunikasi Berlo adalah model komunikasi pertama yang
menyertakan panca indera sebagai faktor yang mempengaruhi
komunikasi
● Menyertakan faktor-faktor yang mempengaruhi keefisienan tiap
elemen komunikasi
b. Kekurangan :
● Komunikasi hanya berjalan searah atau linier
● Tidak terdapat komponen umpan balik
● Model komunikasi ini dianggap kompleks
8. Model Komunikasi Osgood dan Schramm

​Wilbur Schramm (1954) memperkenalkan model komunikasi yang menggambarkan


proses komunikasi yang berlangsung secara dua arah baik yang pengirim pesan dan penerima
pesan saling bergantian dalam mengirim dan menerima pesan.

Model komunikasi Schramm teori yang diadaptasikan oleh Ryan A. Osgood​, model
yang telah dikemukakan oleh beliau sering disebut Model komunikasi Osgood dan Schramm
dan lebih dikenal dengan sebutan Model Komunikasi Encode - Decode.

Model Komunikasi Osgood dan Schramm

Dalam proses komunikasi yang telah dikemukakan oleh ​Wilbur Schramm dan
Ryan A. Osgood terdapat 9 komponen yang terdapat dalam model komunikasi tersebut
yaitu sender, encoder, decoder, interpreter, receiver, message, feedback, medium, dan
noise. Penjelasannya sebagai berikut :

● Sender ​– orang yang mengirim pesan.


● Encoder ​– orang yang mengubah pesan menjadi bentuk kode .
● Decoder ​– orang yang mendapatkan pesan yang telah dikirimkan encode dengan
mengubah ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain.
● Interpreter​ –​ orang yang mencoba memahami dan dapat menganalisa pesan.
● Receiver ​– orang yang dapat menerima pesan yang dapat melakukan proses decoding
dan dapat menginterpretasikan pesan - pesan aktual.
● Message – pesan atau data yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan informasi yang
dapat diterima oleh penerima pesan.
● Feedback – merespon pesan yang diterima oleh penerima pesan atau yang sering
disebut dengan timbal balik.
● Medium – sebagai media yang digunakan oleh pengirim pesan untuk mengirim
pesan.
● Noise – gangguan yang dapat terjadi selama proses komunikasi berlangsung. yang
dapat dikirimkan oleh pengirim pesan yang diinterpretasi oleh penerima pesan.
Menurut Schramm, individu yang terlibat dalam proses komunikasi dapat memainkan
peranan yang sangat penting dalam komunikasi . Setiap orang memiliki latar belakang
individu yang berbeda - beda dari latar belakang pengetahuan, pengalaman, serta budaya
yang berbeda satu sama lain dan latar belakang ini pun dapat mempengaruhi individu dalam
menginterpretasi pesan yang diterima.

9. Model Komunikasi Gudykunst dan Young Yun Kim

Model ini mengasumsikan dua orang yang sejajar dalam berkomunikasi,


masing-masing dari mereka sebagai pengirim sekaligus penerima, atau keduanya sebagai
penyandi (encoding) dan penyandi balik (decoding). Karena hal itulah, kita dapat melihat
bahwa pesan dari seseorang merupakan umpan balik untuk yang lainnya. Pesan / umpan
balik diantara mereka diwakilkan oleh sebuah garis dari sandi seseorang kepada sandi
balik dari yang lainnya. Dua garis itu menunjukan bahwa setiap orang dari kita itu
berkomunikasi. Kita menyandi dan menyandi balik pesan dalam satu waktu. Dengan kata
lain, komunikasi bukanlah hal yang statis, kita tidak akan menyandi sebuah pesan dan
melakukan apapun sampai kita mendapat umpan balik

Gudykunst dan Kim juga berpendapat, pengaruh budaya dalam model ini meliputi
faktor-faktor yang menjelaskan kemiripan dan perbedaan budaya, misalnya pandangan
budaya (agama), bahasa, juga sikap kita terhadap manusia, misalnya apakah kita harus
peduli terhadap individu atau kelompok. Faktor tersebut mempengaruhi nilai, norma dan
aturan yang mempengaruhi perilaku komunikasi kita.
Pada model komunikasi ini terdapat beberapa kelebihan yaitu memperluas
pengetahuan tentang kebudayaan lain secara langsung dan cepat. Karena adanya interaksi
secara langsung antara dua budaya yang berbeda, maka mereka memberi pengetahuan
tentang kebudayaan asal mereka dan proses ini dilakukan secara langsung maka dampak
yang ditimbulkan akan didapat secara cepat.

Kelebihan lainnya yang terdapat dalam model komunikasi ini adalah hubungan
antar budaya atau di dunia menjadi lebih harmonis. Adanya dua budaya yang saling
berinteraksi, mereka akan mencoba saling mengerti satu sama lain dan mencoba untuk
menghormati kebudayaan lain yang dapat menimbulkan keharmonisan antar satu budaya
dengan budaya yang lain.

kekurangannya adalah seringnya muncul kesalahpahaman, dapat memicu


terjadinya konflik, mudah terpengaruh oleh budaya yang negatif, maksudnya adalah
benteng dari dalam diri maka dengan mudah terjerumus ke arah negatif. Misalnya seperti
budaya sebagian orang barat yang suka mabuk-mabukan, apabila kita (orang timur)
berteman dengan orang barat dan tidak mempunyai filter untuk diri sendiri, maka
kemungkinan besar hal negatif seperti itu juga akan mempengaruhi kita.
10. Model Komunikasi Gerbner

Model komunikasi Gerbner adalah model komunikasi yang dikembangkan oleh


George Gerbner pada tahun 1956. Model Gerbner menunjukkan bahwa seseorang
mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan pesan kepada suatu ​transmitter yang
gilirannya mengirimkan sinyal kepada penerima. Gerber mengutamakan pada sifat dinamis
komunikasi dan faktor-faktor yang berdampak pada reliabilitas komunikasi, yaitu dimensi
persepsi dan dimensi makna serta kendali.

Model komunikasi milik Gerbner ini mirip dengan model milik Laswell. Tetapi
prosesnya lebih kompleks, dikarenakan melibatkan lebih banyak komponen komunikasi.
Model komunikasi yang dibuat Gerbner ada dua yakni model verbal dan model gambar.

1. Model Verbal

Model komunikasi verbal yang dikembangkan Gerbner mencakup sepuluh unsur sebagai
berikut, yaitu :

1. someone​ → komunikator dan komunikan persepsi


2. perceives an event​ → persepsi terhadap suatu peristiwa
3. and react​ → reaksi
4. in a situation​ → situasi fisik/psikologi/sosial
5. through some means​ → saluran/media
6. to make available material​ → distribusi, administrasi
7. in some form​ → bentuk, struktur, pola
8. and context konteks​ → setting
9. conveying content​ → makna pesan
10. of some consequence​ → akibat, hasil

Model verbal dari Gerbner memberikan gambaran bahwa komunikasi mencakup


sepuluh komponen: pelaku komunikasi (komunikator dan komunikan), persepsi terhadap
objek peristiwa, reaksi, situasi, saluran/media, distribusi, bentuk/struktur/pola, konteks,
makna isi pesan, dan akibat/hasil. Dengan demikian, komunikasi menurut Gerbner adalah
suatu proses di mana seseorang (komunikator atau komunikan) ;
● Mempersepsikan suatu objek peristiwa dan bereaksi dalam suatu situasi
● Dengan menggunakan alat atau saluran tertentu agar sesuatu yang disampaikan itu
menjadi ada
● Dalam bentuk dan konteks tertentu
● Dengan arti tertentu, dengan tujuan memperoleh suatu akibat atau hasil tertentu

2. Model Gambar
Model gambar yang dibuat Gerbner menjelaskan bahwa proses komunikasi diawali
dengan satu tindakan pemahaman (persepsi). Meskipun proses komunikasi baru dimulai dan
adanya persepsi (E1), namun persepsi tersebut tidak dapat lepas dan adanya suatu peristiwa
(E). Tanpa adanya peristiwa (E), tidak akan pernah muncul persepsi (E1), dan dengan tidak
munculnya persepsi (E1) maka tidak akan terjadi proses komunikasi. Dapat dilihat pada
gambar di bawah.

Oleh karena itu, Gerbner melihat-model gambar melalui dua dimensi pendekatan, yaitu
pendekatan transaksional dan pendekatan psychophysical (psikologi fisik).

● Pendekatan transaksional
E1 dianggap sebagai fungsi asumsi, pandangan pengalaman dan faktor lain yang
berkaitan dengan pengalaman si M. Seperti apa E1 bagi si M bergantung pada faktor
yang ada di dalam M itu sendiri.
● Pendekatan psychophysical
E sendiri adalah faktor terpenting, yang menghasilkan persepsi yang jelas dan akurat
dalam kondisi yang menguntungkan. Bagaimana pemahaman M ditentukan oleh
caranya memilih, konteksnya, serta ketersediaan E.

Oleh :
Ida Bagus Bianta Indra Karang (1906122010034)
Ida Ayu Komang Trisna Mega Putri (1906122010033)
Kadek Agus Arya Saputra (1906122010036)
I Made Risky Darma Antara (1906122010025)
Pradnya Pramitaputri Pramono (1906122010073)
Pande I Putu Andika Prasetiawan (1906122010071)
Ni Nyoman Intan Ayu Suadnyani (1906122010060)
Ni Putu Sumaryatni (1906122010068)
Ni Putu Dita Amelia Putri (1906122010066)
Gusti Ayu Gangga Eka Putri (1906122010014)

Anda mungkin juga menyukai