Anda di halaman 1dari 8

NAMA : DILA PERMATASARI

S1 KESEHATAN MASYARAKAT
KELAS ALIH JENJANG

Resume Model-Model Komunikasi

1. Pengertian Model Komunikasi


Model komunikasi adalah gambaran sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen
lainnya.

2. Model-Model Komunikasi

a. Model Komunikasi Linear


Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa
juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang
model komunikasi verbal yang pertama. Komunikasi terjadi saat pembicara
menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku
mereka. Yang memiliki sifat komunikasi dalam satu arah. Yaitu, dari sumber
kearah penerima pesan.
Model linear ini didukung oleh teori model Harold Laswell, Aristoteles, dan
Berlo serta dikembangkan oleh Claude Shannon dan Waren Weaver
(1949) yang menidentifikasi elemen-elemen utama proses komunikasi:
Sumber, pesan, saluran, penerima, dan efek. Oleh karena itu, riset pada waktu
itu sangat memperhatikan persuasi dan propaganda, seakan memberikan
kesan. Karena model ini bersifat satu arah.

b. Model Komunikasi Peluru / Jarum


Media massa dianggap sangat perkasa (powerful) dalam memberikan efek
langsung. Komunikator menggunakan media massa ini sebagai cara untuk

1
dapat mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak. Sehingga beberapa
dalam periode ini tampak membentuk citra media massa yang sangat kuat.
Seperti contoh, siaran Radio Orson Welles di tahun 1938 tentang invasi
makhluk dari Planet Mars yang menyebabkan ribuan orang menjadi panik
diseluruh Amerika Serikat.
Selanjutnya, pada zaman sekarang. Peneliti komunikasi tidak lagi menemukan
khalayak yang pasif tentang suatu informasi, yang membiarkan begitu saja
percaya dan mengikuti setiap pesan-pesan yang disampaikan oleh media
massa. Tetapi, para peneliti menemukan khalayak yang sangat aktif memilih
apa yang hendak dilihat, diintervensi, dan diingat dari media-media yang ada.
Model komunikasi ini memiliki aliran pesan yang dipengaruhi kearah yang
lain. Yang berawal dari pernerima pesan lalu ke arah pengirim pesan. Seakan
seperti memberikan sebuah feedback kepada komunikator/pemberi pesan.
Akan tetapi, meskipun berlawanan dengan model yang sebelumnya yaitu
model komunikasi yang linear. Model komunikasi tersebut tetap bertahan.
Model ini didukung dengan model komunikasi yang diungkapkan
oleh Defleur.

c. Model Komunikasi Sirkuler


Titik pemusatan komunikasi konvergen (sirkuler) yang ada dalam definisi
komunikasi secara luas adalah bahwa komunikasi merupakan sebuah proses.
Orientasi pengertian komunikasi sebagai suatu proses adalah bahwa
komunikasi itu proses yang kompleks, berlanjut/kontinu dan tidak bisa
berubah dengan sendirinya. Itulah yang menyebabkan bahwa komunikasi
selalu berkembang dari waktu ke waktu.
“Jika kita menerima konsep dari suatu proses, kita memandang bahwa
peristiwa dan hubungan adalah suatu proses yang dinamis, terus-menerus,
berubah secara terus-menerus, berlanjut. Ketika kita menyatakan komunikasi
sebagai suatu proses, itu juga berarti bahwa komunikasi tersebut tidak
mempunyai suatu permulaan, suatu akhir, suatu urutan peristiwa yang telah
ditetapkan. Komunikasi tidaklah statis/diam/tetap, tetapi komunikasi itu

2
bergerak. Unsur-unsur didalam suatu proses saling berhubungan; masing-
masing mempengaruhi satu sama lain.”
Model ini searah dengan definisi model yang diungkapkan
oleh Tubbs, Schramm, Newcomb, Westley dan Maclean, serta Gudykunst dan
Kim.
Model ini menganggap komunikasi sebagai suatu transaksi diantara partisipan
komunikasi (dalam konvergen istilah komunikator dan komunikan, diganti
menjadi satu nama saja, yaitu partisipan atau peserta komunikasi), yang setiap
orang memberikan kontribusi pada transaksi itu, meskipun dalam derajat
yang berbeda. Terlebih lagi model ini berlaku untuk situasi komunikasi antar
personal (Interpersonal Communocations) maupun komunikasi massa (Mass
Communications).

3. Model Menurut Tokoh Komunikasi

a. Model Stimulus Respons


Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi.
Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model
ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-
gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon
dengan cara tertentu. Kita dapat juga mengatakan bahwa proses ini
merupakan perpindahan informasi ataupun gagasan. Proses ini dapat berupa
timbal balik dan mempunyai efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah
perilaku dari komunikasi berikutnya. Model ini mengabaikan komunikasi
sebagai sebuah proses. Dengan kata lain, komunikasi dianggap sebagai hal
yang statis.

b. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa
juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang
model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara

3
menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku
mereka. Model ini mempunyai 3 bagian dasar dari komunikasi. pembicara
(speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Model ini lebih
berorientasi pada pidato. Terutama pidato untuk mempengaruhi orang lain.
Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya
oleh publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik.
Tapi model ini juga memiliki banyak kelemahan. Kelamahan yang pertama
adalah, komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis. Kelemahan yang
kedua adalah, model ini tidak memperhitungkan komunikasi non verbal dalam
mempengaruhi orang lain. Meskipun model ini mempunyai banyak
kelemahan, tapi model ini nantinya akan menjadi inspirasi bagi para ilmuwan
komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.

c. Model Lasswell
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who says what in
which channel to whom with what effect. atau dalam bahasa Indonesia
adalah, siapa mengatakan apa dengan medium apa kepada siapa dengan
pengaruh apa ?
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap
masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga
fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan. Lalu hubungan dari
setiap bagian sosial yang terpisah yang memberikan respon
kepada lingkungan.Dan yang terakhir adalah transmisi masyarakat dari satu
generasi ke generasi lainnya.
Who (siapa/sumber)
Who dapat diartikan sebagai sumber atau komunikator yaitu, pelaku utama
atau pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dan yang
memulai suatu komunikasi.
Says what (pesan)
Says menjelaskan apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada
komunikan (penerima), dari komunikator (sumber) atau isi informasi.

4
In which channel (saluran/media)
Saluran/media adalah suatu alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator
(sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka).
To whom (siapa/penerima)
Sesorang yang menerima siapa bisa berupa suatu kelompok, individu,
organisasi atau suatu Negara yang menerima pesan dari sumber.
With what effect (dampak/efek)
Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) seteleh menerima
pesan dari sumber seperti perubahan sikap dan bertambahnya pengetahuan.
Sama seperti model komunikasi lainnya, model ini juga mendapat kritik. Hal
itu dikarenakan model ini terkesan seperti menganggap bahwa komunikator
dan pesan itu selalu mempunyai tujuan. Model ini juga dianggap terlalu
sederhana. Tapi, sama seperti model komunikasi yang baik lainnya, model ini
hanya fokus pada aspek-aspek penting dalam komunikasi.

d. Model Shannon and Weaver


Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan
tingkat kecermatannya. Model ini mengandaikan sebuah sumber daya
informasi (source information) yang menciptakan sebuah pesan (message)
dan mengirimnya dengan suatu saluran (channel) kepada
penerima (receiver) yang kemudian membuat ulang (recreate) pesan
tersebut. Dengan kata lain, model inim mengasumsikan bahwa sumberdaya
informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia.
Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan
saluran yang dipakai. Saluran adalah media yang mengirim tanda dari
pemancar kepada penerima. Di dalam percakapan, sumber informasi adalah
otak, pemancar adalah suara yang menciptakan tanda yang dipancarkan oleh
udara. Penerima adalah mekanisme pendengaran yang kemudian
merekonstruksi pesan dari tanda itu. Tujuannya adalah otak si penerima. Dan
konsep penting dalam model ini adalah gangguan. Model ini menganggap

5
bahwa komunikasi adalah fenomena statis dan satu arah. Dan juga, model ini
terkesan terlalu rumit.

e. Model Schramm
Komunikasi dianggap sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi
(encode), menafsirkan (interpret), menyandi ulang (decode),
mentransmisikan (transmit) dan menerima sinyal (signal). Schramm berpikir
bahwa komunikasi selalu membutuhkan setidaknya tiga unsur : sumber
(source), pesan (message), dan tujuan (destination. Sumber dapat menyandi
pesan, dan tujuan dapat menyandi balik pesan, tergantung dari pengalaman
mereka masing-masing. Jika kedua lingkaran itu mempunyai daerah yang
sama, maka komunikasi menjadi mudah. Makin besar daerahnya akan
berpengaruh pada daerah pengalaman (field of experience) yang dimiliki oleh
keduanya. Menurut Schramm, setiap orang di dalam proses komunikasi sangat
jelas menjadi encoder dan decoder. Kita secara konstant menyandi ulang tanda
dari lingkungan kita, menafsirkan tanda itu, dan menyandi sesuatu sebagai
hasilnya. Proses kembali di dalam model ini disebut feedback, yang
memainkan peran penting dalam komunikasi. Karena hal ini membuat kita
thau bagaimana pesan kita ditafsirkan.

f. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan
menyisipkan perangkat medium massa dan perangkat umpan balik. Model ini
menggambarkan sumber, pemancar, penerima, dan tujuan sebagai fase yang
terpisah dalam proses komunikasi massa. Fungsi dari penerima dalam model
Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
Menurut Defleur, komunikasi bukanlah sebuah pemindahan makna.
Komunikasi terjadi dengan seperangkat komponen operasi di dalam sistem
teoritis, dengan konsekuensinya adalah isomorpis diantara internal penerima
kepada seperangkat simbol kepada sumber dan penerima.

6
g. Model Berlo
Model ini juga dikenal sbg model SMCR. Sumber (Source), pesan (Message),
saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.
Pesan adalah gagasan yang diterjemahkan atau kode yang berupa simbol-
simbol. Saluran adalah media yang membawa pesan. Dan penerima adalah
target dari komunikasi itu sendiri.

h. Model Westley dan Maclean


Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interpersonal dan massa.
Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan
massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik
berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya
bersifat tidak langsung dan lambat.

i. Model Gudykunst dan Kim


Model ini sebetulnya adalah model komunikasi antar budaya. Model ini pada
dasarnya sesuai untuk komunikasi langsung, khususnya untuk dua orang.
Karena, tidak ada dua orang di dunia ini yang memiliki budaya, budaya sosial,
dan budaya psikologi yang sama persis. Model ini mengasumsikan dua orang
yang sejajar dalam berkomunikasi, masing-masing dari mereka sebagai
pengirim sekaligus penerima, atau keduanya sebagai penyandi (encoding) dan
penyandi balik (decoding). Karena hal itulah, kita dapat melihat bahwa pesan
dari seseorang merupakan umpan balik untuk yang lainnya. Pesan / umpan
balik diantara mereka diwakilkan oleh sebuah garis dari sandi seseorang
kepada sandi balik dari yang lainnya. Dua garis itu menunjukan bahwa setiap
orang dari kita itu berkomunikasi. Kita menyandi dan menyandi balik pesan
dalam satu waktu. Dengan kata lain, komunikasi bukanlah hal yang statis, kita
tidak akan menyandi sebuah pesan dan melakukan apapun sampai kita
mendapat umpan balik. Aspek yang melengkapi model ini adalah lingkungan.
Lingkungan mempengaruhi kita dalam menyandi dan menyandi balik suatu
pesan.

7
j. Model Tubbs
Model ini sepenuhnya berbicara tentang komunikasi antara 2 orang. Model ini
sesuai dengan konsep komunikasi sebagai transaksi. Yang mengasumsikan
bahwa 2 orang komunikator sebagai pengirim pesan (sender) dan sekaligus
sebagai penerima pesan (receiver). Saat kita berbicara (mengirim pesan),
sebenarnya kita sekaligus mengamati tingkah laku lawan bicara kita dan kita
bereaksi terhadap itu. Proses itu bersifat timbal balik dan juga spontan dan
serentak. Pesan di dalam model ini dapat berupa verbal maupun non verbal.
Dapat disengaja maupun tidak. Salurannya berupa panca indera. Ada dua jenis
gangguan di model ini : teknis dan semantik. Gangguan teknis adalah faktor
yang membuat penerima merasakan perubahan di dalam sebuah informasi.
Gangguan semantik adalah pemberian makna yang berbeda tentang
representasi yang dikirim oleh sumber.
Singkatnya, walaupun di model ini komunikator 1 dan 2 mendapatkan aspek
yang sama : masukan, penyaringan, pesan, saluran, dan gangguan. Aspek-
aspek itu berbeda isinya.

4. Kesimpulan
Meskipun banyak model-model komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli
komunikasi. Model utama dari suatu komunikasi dibagi menjadi tiga
bagian. Model Linear, Model Jarum (Arus balik), dan Model Sirkuler.
Dari ketiga model utama tersebut. Komunikasi bisa memiliki cabang-cabang
model, yang banyak diungkapkan oleh para ahli di bidang komunikasi. Sehingga
menjadikan teori dalam komunikasi ini lebih kompleks dan beragam model
didalamnya. Pada hakikatnya, setiap model yang para ahli ungkapkan adalah
suatu pengembangan dari ketiga konsep model dasar komunikasi ini. Tinggal cara
kita saja menjadi masyarakat agar lebih selektif dan memahami peristiwa atau
kejadian yang terjadi di sekitar kita. Dan lebih memahami konsep-konsep model
dalam komunikasi. Serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai