S1 KESEHATAN MASYARAKAT
KELAS ALIH JENJANG
2. Model-Model Komunikasi
1
dapat mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak. Sehingga beberapa
dalam periode ini tampak membentuk citra media massa yang sangat kuat.
Seperti contoh, siaran Radio Orson Welles di tahun 1938 tentang invasi
makhluk dari Planet Mars yang menyebabkan ribuan orang menjadi panik
diseluruh Amerika Serikat.
Selanjutnya, pada zaman sekarang. Peneliti komunikasi tidak lagi menemukan
khalayak yang pasif tentang suatu informasi, yang membiarkan begitu saja
percaya dan mengikuti setiap pesan-pesan yang disampaikan oleh media
massa. Tetapi, para peneliti menemukan khalayak yang sangat aktif memilih
apa yang hendak dilihat, diintervensi, dan diingat dari media-media yang ada.
Model komunikasi ini memiliki aliran pesan yang dipengaruhi kearah yang
lain. Yang berawal dari pernerima pesan lalu ke arah pengirim pesan. Seakan
seperti memberikan sebuah feedback kepada komunikator/pemberi pesan.
Akan tetapi, meskipun berlawanan dengan model yang sebelumnya yaitu
model komunikasi yang linear. Model komunikasi tersebut tetap bertahan.
Model ini didukung dengan model komunikasi yang diungkapkan
oleh Defleur.
2
bergerak. Unsur-unsur didalam suatu proses saling berhubungan; masing-
masing mempengaruhi satu sama lain.”
Model ini searah dengan definisi model yang diungkapkan
oleh Tubbs, Schramm, Newcomb, Westley dan Maclean, serta Gudykunst dan
Kim.
Model ini menganggap komunikasi sebagai suatu transaksi diantara partisipan
komunikasi (dalam konvergen istilah komunikator dan komunikan, diganti
menjadi satu nama saja, yaitu partisipan atau peserta komunikasi), yang setiap
orang memberikan kontribusi pada transaksi itu, meskipun dalam derajat
yang berbeda. Terlebih lagi model ini berlaku untuk situasi komunikasi antar
personal (Interpersonal Communocations) maupun komunikasi massa (Mass
Communications).
b. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa
juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang
model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara
3
menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku
mereka. Model ini mempunyai 3 bagian dasar dari komunikasi. pembicara
(speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Model ini lebih
berorientasi pada pidato. Terutama pidato untuk mempengaruhi orang lain.
Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya
oleh publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik.
Tapi model ini juga memiliki banyak kelemahan. Kelamahan yang pertama
adalah, komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis. Kelemahan yang
kedua adalah, model ini tidak memperhitungkan komunikasi non verbal dalam
mempengaruhi orang lain. Meskipun model ini mempunyai banyak
kelemahan, tapi model ini nantinya akan menjadi inspirasi bagi para ilmuwan
komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.
c. Model Lasswell
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who says what in
which channel to whom with what effect. atau dalam bahasa Indonesia
adalah, siapa mengatakan apa dengan medium apa kepada siapa dengan
pengaruh apa ?
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap
masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga
fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan. Lalu hubungan dari
setiap bagian sosial yang terpisah yang memberikan respon
kepada lingkungan.Dan yang terakhir adalah transmisi masyarakat dari satu
generasi ke generasi lainnya.
Who (siapa/sumber)
Who dapat diartikan sebagai sumber atau komunikator yaitu, pelaku utama
atau pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dan yang
memulai suatu komunikasi.
Says what (pesan)
Says menjelaskan apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada
komunikan (penerima), dari komunikator (sumber) atau isi informasi.
4
In which channel (saluran/media)
Saluran/media adalah suatu alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator
(sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka).
To whom (siapa/penerima)
Sesorang yang menerima siapa bisa berupa suatu kelompok, individu,
organisasi atau suatu Negara yang menerima pesan dari sumber.
With what effect (dampak/efek)
Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) seteleh menerima
pesan dari sumber seperti perubahan sikap dan bertambahnya pengetahuan.
Sama seperti model komunikasi lainnya, model ini juga mendapat kritik. Hal
itu dikarenakan model ini terkesan seperti menganggap bahwa komunikator
dan pesan itu selalu mempunyai tujuan. Model ini juga dianggap terlalu
sederhana. Tapi, sama seperti model komunikasi yang baik lainnya, model ini
hanya fokus pada aspek-aspek penting dalam komunikasi.
5
bahwa komunikasi adalah fenomena statis dan satu arah. Dan juga, model ini
terkesan terlalu rumit.
e. Model Schramm
Komunikasi dianggap sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi
(encode), menafsirkan (interpret), menyandi ulang (decode),
mentransmisikan (transmit) dan menerima sinyal (signal). Schramm berpikir
bahwa komunikasi selalu membutuhkan setidaknya tiga unsur : sumber
(source), pesan (message), dan tujuan (destination. Sumber dapat menyandi
pesan, dan tujuan dapat menyandi balik pesan, tergantung dari pengalaman
mereka masing-masing. Jika kedua lingkaran itu mempunyai daerah yang
sama, maka komunikasi menjadi mudah. Makin besar daerahnya akan
berpengaruh pada daerah pengalaman (field of experience) yang dimiliki oleh
keduanya. Menurut Schramm, setiap orang di dalam proses komunikasi sangat
jelas menjadi encoder dan decoder. Kita secara konstant menyandi ulang tanda
dari lingkungan kita, menafsirkan tanda itu, dan menyandi sesuatu sebagai
hasilnya. Proses kembali di dalam model ini disebut feedback, yang
memainkan peran penting dalam komunikasi. Karena hal ini membuat kita
thau bagaimana pesan kita ditafsirkan.
f. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan
menyisipkan perangkat medium massa dan perangkat umpan balik. Model ini
menggambarkan sumber, pemancar, penerima, dan tujuan sebagai fase yang
terpisah dalam proses komunikasi massa. Fungsi dari penerima dalam model
Defleur adalah menerima informasi dan menyandikannya.
Menurut Defleur, komunikasi bukanlah sebuah pemindahan makna.
Komunikasi terjadi dengan seperangkat komponen operasi di dalam sistem
teoritis, dengan konsekuensinya adalah isomorpis diantara internal penerima
kepada seperangkat simbol kepada sumber dan penerima.
6
g. Model Berlo
Model ini juga dikenal sbg model SMCR. Sumber (Source), pesan (Message),
saluran (Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.
Pesan adalah gagasan yang diterjemahkan atau kode yang berupa simbol-
simbol. Saluran adalah media yang membawa pesan. Dan penerima adalah
target dari komunikasi itu sendiri.
7
j. Model Tubbs
Model ini sepenuhnya berbicara tentang komunikasi antara 2 orang. Model ini
sesuai dengan konsep komunikasi sebagai transaksi. Yang mengasumsikan
bahwa 2 orang komunikator sebagai pengirim pesan (sender) dan sekaligus
sebagai penerima pesan (receiver). Saat kita berbicara (mengirim pesan),
sebenarnya kita sekaligus mengamati tingkah laku lawan bicara kita dan kita
bereaksi terhadap itu. Proses itu bersifat timbal balik dan juga spontan dan
serentak. Pesan di dalam model ini dapat berupa verbal maupun non verbal.
Dapat disengaja maupun tidak. Salurannya berupa panca indera. Ada dua jenis
gangguan di model ini : teknis dan semantik. Gangguan teknis adalah faktor
yang membuat penerima merasakan perubahan di dalam sebuah informasi.
Gangguan semantik adalah pemberian makna yang berbeda tentang
representasi yang dikirim oleh sumber.
Singkatnya, walaupun di model ini komunikator 1 dan 2 mendapatkan aspek
yang sama : masukan, penyaringan, pesan, saluran, dan gangguan. Aspek-
aspek itu berbeda isinya.
4. Kesimpulan
Meskipun banyak model-model komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli
komunikasi. Model utama dari suatu komunikasi dibagi menjadi tiga
bagian. Model Linear, Model Jarum (Arus balik), dan Model Sirkuler.
Dari ketiga model utama tersebut. Komunikasi bisa memiliki cabang-cabang
model, yang banyak diungkapkan oleh para ahli di bidang komunikasi. Sehingga
menjadikan teori dalam komunikasi ini lebih kompleks dan beragam model
didalamnya. Pada hakikatnya, setiap model yang para ahli ungkapkan adalah
suatu pengembangan dari ketiga konsep model dasar komunikasi ini. Tinggal cara
kita saja menjadi masyarakat agar lebih selektif dan memahami peristiwa atau
kejadian yang terjadi di sekitar kita. Dan lebih memahami konsep-konsep model
dalam komunikasi. Serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.