Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTEMUAN 12

MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Nama : Rusyda Hijriyati Hasanah


Nim : 21234044
Prodi : Perpustakaan dan Ilmu Informasi
Mata Kuliah : Ilmu Komunikasi

1. Model S – R
Model stimulus – respons (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini
menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi-reaksi yang sangat sederhana. Misal, bila
seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu kemudian tersipu malu, atau bila
lelaki itu tersenyum dan kemudian wanita tersebut membalas senyuman. Itu adalah pola S-R.
Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi behavioristic.
Jadi model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat nonverbal, gambar dan
tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
Pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek dan setiap efek
dapat mengubah tindakan komunikasi.
2. Model Komunikasi Gerbner
Model Gerbner (1956) merupakan perluasan dari model Lasswell yang terbagi menjadi
model verbal dan model diagramatik. Model verbal terdiri atas 10 hal, yaitu seseorang (sumber
atau komunikator), mempersepsi suatu kejadian, bereaksi, dalam suatu situasi, melalui suatu
alat, menyediakan materi, dalam suatu bentuk, konteks, mengandung isi, dan mempunyai suatu
konsekuensi.
Jadi, bisa disimpulkan model Gerbner menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi
suatu kejadian dan mengirimkan pesan kepada suatu transmitter yang pada gilirannya
mengirimkan sinyal kepada penerima (receiver). Dalam transmisi itu sinyal menghadapi
gangguan dan muncul sebagai hasil yang dikomunikasikan (SSSE) bagi sasarannya
(destination).
3. Model Komunikasi Riley & Riley
Riley dan Riley mengatakan bahwa komunikan dalam menerima pesan yang
disampaikan oleh komunikator tidak langsung bereaksi begitu saja. Ada faktor-faktor di luar
dirinya yang turut mempengaruhi dan bahkan mengendalikan aksi dan reaksinya terhadap suatu
pesan yang diterimanya. Faktor-faktor yang dimaksud adalah terutama berkaitan dengan peran
dari kelompok primer (misalnya keluarga) dan kelompok lainnya yang menjadi rujukan
(referensi) dari si komunikan. Nilai-nilai yang berlaku pada kelompok primer dan kelompok
rujukan inilah yang lazimnya mempengaruhi komunikan dalam menentukan sikap dan
tindakannya. Hal ini terjadi karena umumnya orang akan selalu berusaha agar sikap dan
tindakannya tidak terlalu menyimpang dari nilai-nilai kelompok di lingkungannya.
4. Model Komunukasi Newcomb
Model komunikasi yang dikembangkan Newcomb merupakan model komunikasi
antarpribadi. Melalui modelnya ini Newcomb menggambarkan tentang dinamika hubungan
komunikasi antara dua individu tentang suatu objek yang dipersoalkan mereka. Menurut model
Newcomb, yang kemudian dikenal dengan sebutan “model keseimbangan”, pola komunikasi
yang terjadi antara dua individu mempunyai dua bentuk apabila dua orang yang berkomunikasi
tentang suatu hal/objek sama-sama mempunyai sikap menyukai atau memiliki selera yang
sama terhadap hal/objek yang dibicarakan.
Keadaan tidak seimbang terjadi apabila terdapat perbedaan sikap di antara kedua orang
tersebut. Namun, apabila keadaan tidak seimbang ini terjadi, umumnya masing-masing pihak
berupaya untuk mengurangi perbedaan sehingga keadaan “relative seimbang” biasa tercapai.
Sementara kalau keadaan seimbang terjadi masing-masing pihak berusaha untuk terus
mempertahankannya. Menjaga keseimbangan inilah yang menurut Newcomb merupakan
hakikat utama dari komunikasi antarpribadi.
5. Model Komunikasi Defleur
Model DeFleur menggambarkan model komunikasi massa daripada komunikasi antar
pribadi. Model ini merupakan perluasan dari model-model yang dikemukakan para ahli lain,
khususnya Shannon dan Weaver dengan memasukkan perangkat media massa dan perangkat
umpan balik. DeFleur menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima
(receiver), dan sasaran (destination) sebagai fase-fase terpisah dalam proses komunikasi massa.
Dalam model DeFleur, fungsi penerima (receiver) adalah menerima informasi dan
menyandi-baliknya mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan. Dalam percakapan
biasa, penerima merujuk kepada alat pendengaran manusia yang menerima getaran udara dan
mengubahnya menjadi impuls saraf sehingga menjadi simbol verbal yang dapat dikenal. Dalam
komunikasi tertulis, mekanisme visual mempunyai fungsi yang sejajar atau sama. Menurut
DeFleur komunikasi bukanlah pemindahan makna, komunikasi terjadi lewat operasi
seperangkat komponen dalam suatu sistem teoretis yang konsekuensinya adalah isomorfisme
Source dan Transmitter adalah dua fase yang berbeda yang dilakukan seseorang, fungsi
receiver dalam model ini adalah menerima informasi dan menyandi baliknya mengubah
peristiwa fisik informasi menjadi pesan. Menurut DeFleur komunikasi adalah terjadi lewat
suatu operasi perangkat komponen dalam suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya adalah
isomorfisme diantara respons internal terhadap seperangkat simbol tertentu pada pihak
pengirim dan penerima.
6. Model Komunikasi Westley dan Maclean
Bruce Westley dan Malcolm Maclean merumuskan suatu model yang mencakup suatu
komunikasi antarpribadi, komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian
integral dari proses komunikasi. Model ini dipengaruhi oleh model Newcomb, model Lasswell,
dan juga oleh model Shannon and Weaver. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan,
objek, dan orang yang tidak terbatas yang ke semuanya merupakan objek orientasi yang
menempatkan suatu peran C di antara A dan B dan menyediakan umpan balik.
Model Westley dan Maclean mencakup tiga konsep penting, yaitu umpan balik,
perbedaan, dan kemiripan komunikasi antar pribadi dengan komunikasi massa. Model ini juga
membedakan pesan yang bertujuan (purposif) dengan pesan yang tidak bertujuan
(nonpurposif). Pesan purposif adalah pesan yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra
penerima mengenai sesuatu dalam lingkungan. Contohnya, seorang mahasiswa yang
menyampaikan pesan kepada teman mahasiswanya bahwa dosen yang memberi nilai buruk
adalah dosen killer, dalam hal ini dia mengirimkan pesan yang betujuan. Sementara itu, pesan
nonpurposif adalah pesan yang dikirimkan sumber kepada penerima secara langsung tanpa
mempengaruhi penerima. Contohnya, seorang mahasiswa mendengar seorang dosen yang
berkomentar mengenai seorang mahasiswa lain kepada dosen-dosen lainnya.
Konsep pentingnya adalah Umpan balik, Perbedaan dan kemiripan komunikasi
antarpribadi dengan komunikasi massa. Pesan ini juga membedakan pesan yang bertujuan dan
pesan yang tidak bertujuan.
7. Model Gudykunst dan Kim
Model ini sebenarnya adalah model komunikasi antarbudaya, yakni komunikasi antara
orang-orang yang berasal dari budaya berlainan atau dengan orang asing (stranger). Model
komunikasi ini sesuai untuk komunikasi tatap-muka, khususnya antara dua orang. Model
Gudykunst. dan Kim mengasumsikan dua orang yang setara dalam berkomunikasi, masing-
masing sebagai pengirim sekaligus penerima pesan.
Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian balik-pesan
merupakan proses ineraktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategorikan
menjadi faktor-faktor budaya, sosiobudaya, psikobudaya, dan faktor lingkungan. Masing-
masing peserta komunikasi, yaitu orang pertama dan orang kedua dipengaruhi budaya,
sosiobudaya, dan psikobudaya yang berupa lingkaran-lingkaran dengan garis yang terputus-
putus. Garis yang seperti itu menunjukkan bahwa budaya, sosiobudaya, dan psikobudaya itu
saling berhubungan atau saling mempengaruhi. Kebanyakan komunikasi antara orang-orang
berlangsung dalam lingkungan sosial yang mencakup orang-orang lain yang juga terlihat dalam
komunikasi.
8. Model Komunikasi Berlo (SMCR)

Model ini dikenal dengan model SMCR kepanjangan dari Source (sumber), Message
(pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Berlo mengemukakan, sumber adalah
pihak yang menyampaikan pesan, baik sesorang atau kelompok. Pesan adalah terjemahan
gagasan ke dalam kode simbolik, seperti bahasa atau isyarat. Saluran adalah medium yang
membawa pesan. Penerima adalah orang yang menjadi sasaran komunikasi.

Salah satu kelebihan model ini adalah model ini tidak terbatas pada komunikasi publik
atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi
tertulis. Model ini bersifat heuristik (merangsang penelitian).

9. Model Komunikasi Tubbs

Model ini menggambarkan komunikasi mendasar, yaitu komunikasi dua orang. Model
ini sesuai dengan konsep komunikasi sebagai transaksi yang mengansumsikan kedua peserta
komunikasi sebagai pengirim dan sekaligus sebagai penerima pesan. Ketika kita berbicara
(mengirimkan suatu pesan), sebenarnya kita juga mengamati perilaku mitra bicara kita dan
bereaksi terhadap perilakunya itu. Prosesnya bersifat timbal balik atau saling mempengaruhi
dan juga berlangsung spontan atau serentak.

Pesan dalam model ini dapat berupa pesan verbal, juga non verbal, bisa disengaja ataupun
tidak disengaja. Salurannya adalah alat indera, terutama pendengaran, penglihatan dan
perabaan. Gangguan dalam model ini ada 2, gangguan teknis dan gangguan semantik.
Gangguan teknis adalah faktor yang menyebabkan si penerima merasakan suatu perubahan
dalam informasi atau rangsangan yang tiba, misalnya kegaduhan. Ganguan semiatik adalah
pemberian makna yang berbeda atas lambing yang disampaikan pengirim.
10. Model Schramm

Menurut Wilbur Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur:


sumber, pesan, dan sasaran. Sumber dapat berupa seorang individu (berbicara, menulis,
memberi isyarat). Pesan dapat berupa tinta pada kertas, gelombang suara di udara, lambaian
tangan, atau setiap tanda yang dapat ditafsirkan. Sasarannya seperti seorang individu yang
mendengarkan, menonton atau membaca; atau anggota suatu kelompok, seperti kelompok
diskusi, khalayak media massa dls.

Referensi :

Budi, Rayudaswati. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Makassar : KRETAKUPA Print.

Nurdin, Ali dkk. 2013. Pengantar Ilmu Komunikasi : Buku Perkuliahan S-1 Program Studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Surabaya : IAIN SA
Press.

Anda mungkin juga menyukai