Anda di halaman 1dari 20

Ririn Isma Sundari

MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Shanon - Weaper

Lasswell

SMCR

Leary
Model Shanon - Weaper
 Membahas tentang masalah dalam
mengirim pesan berdasarkan tingkat
kecermatannya.
 Mengandaikan sebuah sumber daya
informasi (source information) yang
menciptakan sebuah pesan (message)
dan mengirimnya dengan suatu saluran
(channel) kepada penerima (receiver)
yang kemudian membuat ulang
(recreate) pesan tersebut.
 Mengasumsikan bahwa sumberdaya
informasi menciptakan pesan dari
seperangkat pesan yang tersedia.
 Pemancar (transmitter) mengubah
pesan menjadi sinyal yang sesuai
dengan saluran yang dipakai. Saluran
adalah media yang mengirim tanda dari
pemancar kepada penerima.
 Konsep penting dalam model ini adalah
gangguan.
Aplikasi dalam Keperawatan
 Suatu konsep penting dalam model ini adalah adanya gangguan
(Noise) yang dapat menganggu kecermatan pesan yang
disampaikan.
 Model Shannon-Weaver dapat diterapkan kepada konsep
komunikasi interpersonal.
 Keuntungan bahwa sumber informasi jelas dan berkompeten
(tanpa perantara). Tetapi model ini juga mempunyai
keterbatasan yaitu tidak terlihatnya hubungan tansaksional
diantara sumber pesan dan penerima.
 Penerapannya terhadap komunikasi klien dewasa :
Bila komunikasi ini diterapkan pada klien dewasa, klien akan
lebih mudah untuk menerima penjelasan yang disampaikan
karena tanpa adanya perantara yang dapat mengurangi
kejelasan informasi. Tetapi tidak ada hubungan transaksional
antara klien dan perawat, juga tidak ada feedback untuk
mengevaluasi tujuan komunikasi.
Model Lasswell
 Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk
menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan :
Who says in which channel to whom with what effect (Siapa
mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek
apa).
 Unsur-unsur proses komunikasi yaitu Communicator
(komunikator), Message (pesan), Media (media), Receiver
(komunikan/penerima), dan Effeck (efek).
 Fungsi komunikasi :
The surveillance of the environment (pengamatan lingkungan)
The correlation of the parts of society in responding to the
environment (korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat
ketika menanggapi lingkungan).
The transmission of the social heritage from one generation to the
next (transmisi warisan sosial dari generasi yang satu ke generasi
yang lain).
Aplikasi Dalam Keperawatan
 Cocok digunakan pada setting
keperawatan komunitas
Model S-M-C-R
 S : Source yang berarti sumber atau komunikator
 M : Message yang berarti pesan
 C : Channel yang berarti saluran atau media
 R : Receiver yang berarti penerima atau komunikan.

 Channel memiliki 2 pengertian yakni primer dan sekunder.


 Media sebagai saluran primer adalah lambang, misalnya
bahasa, kial (gesture), gambar atau warna, yaitu
lambang-lambang yang dieprgunakan khusus dalam
komunikasi tatap muka face-to-face communication),
 Media sekunder adalah media yang berwujud, baik media
massa, misalnya surat kabar, televisi atau radio, maupun
media nir-massa, misalnya, surat, telepon atau poster
Model Leary
 Menggabungkan multidimensional yang
ditekankan pada hubungan interaksional
antara 2 (dua) orang, dimana antara
individu saling mempengaruhi dan
dipengaruhi .
 Leary mengamati tingkah laku klien,
dimana didapatkan tingkah laku tersebut
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
 Pesan komunikasi dapat terjadi dalam 2 dimensi:

1) Dominan -Submission,
Model Leary dapat diterapkan di bidang kesehatan
karena dalam bidang kesehatan ada keseimbangan
kekuatan antara professional dengan klien..
Penerapan Pada Klien Dewasa :
Bila model konsep ini diterapkan pada klien dewasa,
peran dominan oleh perawat hanya mungkin dilakukan
dalam keadaan darurat/akut untuk menyelamatkan
kehidupan klien, sehingga klien harus patuh terhadap
segala yang dilakukan perawat. Kita tidak dapat
menerapkan posisi dominan ini pada klien dewasa yang
dalarn keadaan kronik karena klien dewasa mempunyai
komitmen yang kuat terhadap sikap dan pengetahuan
yang kuat dan sukar untuk dirubah dalam wakrtuyang
singkat.
2) Hate – love.
Model ini menekankan pentingnya "Relationship" dalam
membantu klien pada pelayanan kesehatan secara
langsung. Komunikasi therapeutik adalah ketrampilan untuk
mengatasi stress yang menghambat psikologikal dan belajar
bagaimana berhubungan efektif dengan orang lain.
Pada komunikasi ini perlu diterapkan kondisi empati,
congruen (sesuai dengan situasi dan kondisi), dan
penghargaan yang positif (positive regard). Sedangkan hasil
yang diharapkan dari klien melalui model kornunikasi ini
adalah adanya saling pengertian dan koping yang lebih
efektif.
Bila diterapkan pada klien dewasa dikondisikan untuk lebih
mengarah pada kondisi dimana individu dewasa berada di
dalam keadaan stress psikologis. Peran Love yang
berlebihan juga tidak boleh diterapkan terhadap klien
dewasa, karena dapat mengubah konsep hubungan
profesional yang dilakukan lebih kearah hubungan pribadi.
SOR
 S-O-R Theory (Teori S-O-R)
Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semua berasal dari
psikologi. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu
manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi
afeksi dan konasi.
Menurut stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap
stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan
kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini
adalah ;
Pesan (stimulus, S)
Komunikan (organism, O)
Efek (Response, R)
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika
stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Mengutip pendapat Hovland,
Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga
variabel penting yaitu : (a) perhatian, (b) pengertian, dan (c) penerimaan.
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.
Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang
melanjutkan proses berikutnya.
Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk
mengubah sikap.
The Osgood and Schramm Circular Model
(Model sirkular Osgood dan Schramm)

Jika model Shannon dan Weaver merupakan proses linier,
model Osggod dan Schramm dinilai sebagai sirkular dalam
derajat yang tinggi. Perbedaan lainnya adalah apabila Shannon
dan Weaver menitikberatkan perhatiannya langsung kepada
saluran yang menghubungkan pengirim (sender) dan penerima
(receiver) atau dengan perkataan lain komunikator dan
komunikan. Schramm dan Osgood menitikberatkan
pembahasannya pad perilaku pelaku-pelaku utama dalam
proses komunikasi.
Shannon dan Weaver membedakan source dengan transmitter
dan antara receiver dengan distination. Dengan kata lain, dua
fungsi dipenuhi pada sisi pengiriman (transmiting) dan pada sisi
pemnerimaan (receiving ) dari proses.
Pada Schramm dan Osgood ditunjukkan fungsinya yang hampir
sama. Digambarkannya dua pihak berperilaku sama, yaitu
encoding atau menajdi, decoding atau menjadi balik, dan
interpreting atau menafsirkan.
Dance’Helical Model (Model Helical Dance)

 Model komunkasi helical ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari


model sirkular dari Osggod dan Schramm. Ketika membandingkan
model komunikasi linier dan sirkular, Dance mengatakan bahwa
dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular
adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.
Heliks (helix), yakni suatu bentuk melingkar yang semakin membesar
menunjukkan perhatian kepada suatu fakta bahwa proses komunikasi
bergerak maju dan apa yang dikomunikasikan kini akan mempengaruhi
struktur dan isi komunikasi yang datang menyusul. Dance
menggarisbawahi sifat dinamik dari komunikasi
Proses kounikasi, seperti halnya semua proses sosial, terdiri dari
unsur-unsur, hubungan-hubungan dan lingkungan-lingkungan yang
terus menerus berubah. Heliks menggambarkan bagaimana aspek-
aspek dri proses berubah dari waktu ke waktu.
Dalam percakapan ,misalnya bidang kognitif secara tetap membesar
pada mereka yang terlibat. Para aktor komunikasi secara sinambung
memperoleh informasi mengenai topik termasa tentang pandangan
orang lain, pengetahuan dan sebagainya.
Newcomb’ABX Model (Model ABX
Newcomb)

Pendekatan komunikasi yang berdasarkan pada


pendekatan seorang pakar psikolog sosial berkaitan
dengan interaksi manusia. Dalam bentuk yang paling
sederhana dari kegiatan komunikasi seseorang A
menyampaikan informasi kepada orang lain B
mengenai sesuatu X. Model ini menyatakan bahwa
orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap X adalah
saling bergantung dan ketiganya membentuk sistem
yang meliputi empat orientasi.
Seperti dikutip Effendy (2003) menurut Severin dan
Tankard (1992) pada model newcomb ini komunikasi
merupakan cara yang biasa dan efektif dimana
orang-orang mengorientasikan dirinya terhadap
lingkungannya.
The Theory of Cognitive Dissonance
(Teori Disonansi Kognitif)
Istilah disonansi kognitif dari teori yang ditampilkan
Festinger ini berarti ketidaksesuain antara kognisi
sebagai aspek sikap dengan perilaku yang terjadi
pada diri seseorang. Orang yang mengalami
disonansi akan beruapaya mencari dalih untuk
mengurangi disonansinya. Pada umunya orang
berperilaku ajeg atau konsisten dengan apa yang
diketahuinya. Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa
sering pula seseorang berperilaku tidak konsisten
seperti itu. Jika seseorang mempunyai informasi
atau opini yang tidak menuju ke arah menjadi
perilaku, maka informasi atau opini itu akan
menimbulkan disonansi dengan perilaku.
Innoculation Theory (Teori
Inokulasi)
Teori inokulasi atau teori suntikan yang pada
mulanya ditampilkan oleh Mcguire ini mengambil
analogi dari peristiwa medis. Orang yang terserang
penyakit cacar, polio disuntik. Diberi vaksin untuk
merangsang mekanisme daya tahan tubuhnya.
Demikian pula halnya dengan orang yang tidak
memiliki informasi mengenai suatu hal atau tidak
menyadari posisi mengenai hal tersebut, maka ia
akan lebih mudah untuk dipersuasi atau dibujuk.
Suatu cara untuk membuatnya agar tidak mudah
kena pengaruh adalah ”menyuntiknya” dengan
argumentasi balasan (counterarguments).
The Bullet Theory of
Communication (Teori Peluru)

Teori peluru ini merupakan konsep awal


sebagai efek komunikasi massa yang
oleh para teoritis komunikasi tahun
1970-an dinamakan pula hypodermic
needle theory yang dapat diterjemahkan
sebagai teori jarum suntik.

Anda mungkin juga menyukai