Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL KOMUNITAS PRAKTIK DAN TIM

VIRTUAL
KOMUNITAS PRAKTIK
Komunitas praktik di sini, yaitu suatu tim yang sama sekali berbeda dengan
tim yang dikenal selama ini, namun peranannya dalam beberapa aktivitas
manajemen pengetahuan cukup signifikan.
Komunitas praktik berbeda dengan tim yang dibentuk oleh manajemen karena
tidak memilki batas waktu, namun memiliki sesuatu yang yang lebih spesifik
untuk dicapai. Anggota-anggotanya biasanya bersifat informal dan proses
seleksinya dilakukan sendiri oleh komunitas tersebut. Hubungan diantara mereka
lebih didasarkan atas pertemanan atau keanggotaan bersama. Selain itu,
komunitas praktik ini dapat berfungsi mendukung proses pekerjaan organisasi
secara langsung, yaitu dengan dimungkinkannya anggota tim berbagi pengalaman
mengenai pekerjaannya, dan memahami pekerjaannya dengan lebih baik, berbagi
pengetahuan yang dilengkapi dan difasilitasi oleh norma-norma timbal balik serta
adanya tingkat kepercayaan yang lahir di antara mereka.
Cara yang dapat ditempuh oleh pihak manajemen sehingga keberadaan
komunitas praktik ini menjadi modal organisasi baik dalam kegiatan proses
penciptaan pengetahuan, pentransferan pengetahuan, maupun untuk menambah
stok pengetahuan organisasi, yaitu dengan identifikasi komunitas praktik yang
dianggap dapat memengaruhi sasaran penting organisasi.
Untuk mendapatkan pemahaman mengenai apa yang
dimaksud dengan komunitas praktik, sebelumnya alangkah baiknya kita
mengemukakan beberapa definisi tentang komunitas praktik (communities of
practices/CoP). Komunitas praktik menurut Wenger dan Snyder (2000)
didefinisikan sebagai kelompok orang yang memiliki perhatian yang sama,
sejumlah masalah, atau ketertarikan akan satu topik, ingin mendalami
pengetahuan dan keahliannya dengan cara berinteraksi di dalam dasar yang sama.
Namun, satu hal yang menarik bahwa komunitas ini tidak memiliki agenda khusus
yang ditentukan, batas waktu keberadaan kelompok, serta akuntabilitasnya.
Aktivitas komunitas praktik ini dilakukan melalui pertemuan-pertemuan yang
mungkin sebelumnya tidak direncanakan, namun keinginan mereka untuk
bertemu didasarkan atas kesamaan kepentingan dan tantangan yang sama.
Komposisi anggota komunitas ini dapat berubah dari minggu ke minggu,
tergantung pada jadwal karyawan, tanggung jawab proyek , dan berbagai kegiatan
lainnya. Walaupun komunitas ini tidak dapat didikte oleh manajemen, pihak
manajemen dapat memberikan fasilitas bagi komunitas praktik tersebut dalam
berbagai aktivitasnya, misalnya dengan menawarkan ruang pertemuan,
mengelola aktivitas mereka di mana anggota-anggotanya dapat membuat jaringan
dan berbagai ide-ide serta berdiskusi apa yang bagian departemen lain sedang
lakukan. Selain itu, manajemen juga dapat memublikasikan profil dari deskripsi
proyek di dalam newsletter sebagai informasi bagi karyawan lain untuk
selanjutnya dapat disinergikan dengan proyek lainnya.
Para penganjur manajemen pengetahuan percaya bahwa komunitas praktik
merupakan kontributor utama untuk menyebarkan informasi di dalam organisasi,
dan bahkan sering kali menjadi tulang punggung setiap program manajemen
pengetahuan. Komunitas ini bisa produktif dalam kegiatan berbagi dan
pentransferan pengetahuan kepada sesama karyawan karena beberapa
alasan: pertama, mereka menggambarkan informasi yang akan dibagi ke dalam
cara-cara yang lebih menarik. Bentuknya berupa cerita-cerita yang penuturannya
berurut, mulai dari awal hingga akhir (storytelling).
Kedua, mereka menyajikan informasi di dalam satu cara di mana orang lain turut
bersimpati dengan menilai kembali situasi yang mungkin cerita tersebut memiliki
relevansi dengan diri mereka. Ketiga, informasi tersebut sangat pribadi karena
dirasakan langsung oleh si pemilik cerita.
Keberadaan komunitas praktik di dalam perspektif manajemen pada dasarnya
mampu memperjelas batas kontrol manajemen karena komunitas ini bersifat
kesukarelaan, tergantung kepada kepentingan dan komitmen anggotanya.
Komunitas ini memberi pemahaman bahwa terkadang pengetahuan sulit terbagi
karena aturan dan prosedur maupun target yang sudah ditentukan oleh organisasi.
Oleh karena itu, komunitas tersebut memberi gambaran kepada manajemen
bahwa pengetahuan dapat disebarkan melalui cara-cara bercerita, jokes, dan
anekdot, di mana melalui cara-cara tersebut pencerahan dapat diperoleh karyawan.

TIM VIRTUAL
Tim virtual (virtual team) pada dasarnay menyerupaui komunitas online, tetapi
memiliki beberapa perbedaan. Komunitas secara khusus biasanya dibentuk oleh
mereka yang terlibat di dalam komunitas tersebut, di mana tim biasanya dibentuk
oleh pihak manajemen untuk mencapai tugas tertentu. Keberadaan komunitas juga
cenderung bersifat sementara. Keanggotaan dan kegiatatannya berakhir setelah
kepentingan anggotanya berubah. Tim virtual justru sebaliknya. Keberadaannya
sangat tergantung dari keinginan mereka. Tim biasanya dipahami sebagai
sekelompok orang yang secara bersama-sama bertanggung jawab dalam
pencipotaan produk, memberikan pelayanan, atau menjalankan satu misi. Tim
virtual dibuat berdasarkan karena pertimbangan geografis, fungsional atau secara
organisasi orang-orangnya berbeda. Aktivitasnya hampir seluruhnya difasilitasi
oleh teknologi sebagai alat mereka berkomunikasi, berkoordinasi, dan bekerja
sama.
Dalam dunia bisnis yang kompleks seperti saat ini, multitalenta dari seorang
karyawan sangat dibutuhkan sehingga pihak manajemen sudah saatnya
memikirkan untuk membentuk tim yang hibrid dan menjangkau berbagai
karyawan serta kelompok lintas organisasi. Tim hibrid ini terdiri fari anggota-
anggota yang memliki lebih disiplin atau oprasional perusahaan
CONTOH KOMUNUNITAS PRAKTIK DAN TIM VIRTUAL
LOU GERSTER MEMIMPIN ,MEMBANGUN IBM, WEBSITE
PERUSAHAAN.

Memang mudah bagi kita untuk memuja-muja Lou Gerstner yang berhasil
memimpin IBM keluar dari krisisnya di tahun 1990an. Jarang ada yang pernah
mendengar nama David Grossman dan John Patrick. Mereka tidak sepopuler
Gerstner walau bekerja di perusahaan yang sama. Namun tanpa mereka berdua,
IBM mungkin tidak akan seperti sekarang ini. Grossman adalah seorang
programmer IBM yang ditempatkan di Cornell University’s Theory
Center. Dengan akses ke sebuah supercomputer, Grossman termasuk orang-
orang pertama yang berkenalan dengan web browser Mosaic. Setelah melihat
Mosaic, Grossman segera melihat potensinya dan bagaimana Internet seharusnya
menjadi bagian dari strategi korporat IBM.
Sayangnya kala itu, IBM masih sesosok raksasa tua yang masih buta
Internet. Grossman merasa malu dengan fakta tersebut apalagi ketika melihat
bagaimana Sun mengambil data-data hasil Olimpiade Musim Dingin Lillehammer
(Norwegia) yang disimpan di server milik IBM dan menampilkan data-data
tersebut di situs web Sun. Grossman dapat melihat Sun akan menggusur
IBM. Pada situasi ini, para programmer lain mungkin hanya akan mengomel di
tengah-tengah para rekan mereka. Namun untung buat IBM, Grossman bukanlah
tipe demikian.
Sepulang dari Olimpiade Musim Dingin, Grossman langsung menuju ke
markas besar IBM di Armonk, New York. Dia berhasil mengundang tiga orang
petinggi IBM untuk menyaksikan demo Internet dan menunjukkan beberapa situs
web seperti Rolling Stones. Dua orang yang hadir tidak bisa menangkap
antusiasme Grossman, namun orang ketiga, John Patrick langsung tertular gairah
Grossman. Patrick, seorang veteran IBM yang juga pernah menjadi kepala
pemasaran untuk produk ThinkPad, langsung merekrut Grossman untuk bekerja di
bawahnya. Mulailah perjalanan mereka menjual strategi Internet ke IBM.
Perjalanan tersebut, seperti yang bisa Anda duga, jelas tidak
mudah. Namun mereka cukup gigih. Presentasi demi presentasi dilakukan.
Mereka juga merekrut para karyawan lainnya yang menunjukkan ketertarikan
pada dunia Internet. Bersama-sama mereka membangun situs web dan intranet
IBM untuk didemonstrasikan. Ketika Olimpiade Musim Panas 1996 mendekat,
mereka merancang situs web Olimpiade. Keberhasilan situs web tersebut yang
diikuti oleh keberhasilan situs web yang meliput langsung pertandingan catur
antara sang juara dunia Gary Kasparov dengan komputer Deep Blue, membuat
mata para petinggi IBM lainnya, termasuk Gerstner, terbelalak. Berkat kerja keras
Grossman dan Patrick, IBM berhasil menjadi salah satu perusahaan yang berhasil
di dunia e-business, sebuah pencapaian luar biasa mengingat kondisi IBM ketika
segalanya dimulai dan yang memulai adalah seorang programmer yang
ditempatkan di luar markas besar IBM.

Mengapa Penggunaan Tim Virtual Berhasil dalam Situasi Khusus di IBM ?


Untuk menggambarkan pergeseran budaya, seorang Luis Suarez bisa
mengatur waktu dan ruang kerjanya sendiri. Lokasi tidak menjadi masalah
karena Luis dapat bekerja dari mana saja dan kapan saja, apakah di bandara, di
kantor ataupun di rumahnya di desa kecil di kepulauan Canary. Bos Luis tinggal
di Madrid, dan timnya tinggal di Amerika Serikat, masing-masing di kota
terpisah. Tetapi dia dan 200.000 teman-teman kerjanya di IBM (disebut IBM-
er) yang bekerja jarak jauh dapat dihubungkan satu sama lain kapan saja dari
mana saja. Setiap orang didukung oleh laptop, dan aplikasi semacam
Skype. Semuanya ini dilakukan untuk memastikan setiap individu terhubung
dengan timnya setiap saat. Ini untuk memberikan IBM-ers kemampuan untuk
mengendalikan ruang kerjanya sendiri dan terhubung ke seluruhnya secara luas.
Tim yang terhubung secara realtime dengan aplikasi chatting, kebanyakan
masalah dapat diselesaikan secara realtime yang berarti pertemuan bisa dilakukan
hanya sekali seminggu dan terfokus. Dalam pertemuan seperti ini semua orang
masih bekerja secara paralel.

Apakah Keunggulan Tim Virtual Dibandingkan Tipe Tim Lainnya ?


Bertahun-tahun lalu, sebelum masyarakat yang bekerja memimpikan email,
pesan instan atau konferensi video langsung, tim kerja biasanya berada di suatu
lokasi yang sama. Mungkin satu atau dua anggota tim tersebut harus dating
dengan naik kereta api atau pesawat terbang. Namun saat ini,
jangkauan perusahaan terbentang ke banyak negara, sehingga kebutuhan tim
untuk bekerja sama di seluruh batas internasional pun meningkat. Untuk
menangani tantangan ini, perusahaan multinasional menggunakan tim-tim virtual
global demi mendapatkan keunggulan kompetitif.
Tim virtual global mempunyai kelebihan dan kekuranagn. Sisi Positifnya
adalah, karena berasal dari berbagai negara dengan pengetahuan dan sudut
pandang yang berbeda, para anggota tim dapat mengembangkan banyak ide dan
solusi kreatif atas berbagai masalah yang dapat digunakan untuk banyak
kultur. Sisi negatifnya adalah, tim virtual global menghadapi lebih
banyak tantangan daripada tim tradisional yang bertemu secara tatap muka.

Anda mungkin juga menyukai