UNIVERSITAS INDONESIA
Disusun Oleh:
Syifa Fadiyah
1706038935
Keperawatan Komplementer – D
DEPOK 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang karena berkah dan anugerahnya
saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Terapi Self-Healing dengan
Hewan” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komplementer
Dasar. Sholawat dan salam kami curahkan kepada nabi Muhammad SAW, yang
menunjukkan saya jalan yang lurus dan senantiasa manjadi rahmat seluruh alam.
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang konsep terapi self-healing dengan hewan di
pelayanan keperawatan. Saya sadar banyak sekali kekurangan dari makalah ini. Oleh
karena itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan untuk perbaikan makalah
saya. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah saya yang sederhana ini
dapat bermanfaat banyak bagi pembaca. Saya mohon maaf apabila banyak
kekurangan. Terima kasih.
Penulis
Syifa Fadiyah
BAB I
PENDAHULUAN
2.3 Manfaat
Manfaat dari terapi dengan hewan yang telah diteliti oleh para ahli adalah
meningkatkan fungsi gerak, baik sensorik modulasi dan interpretasi sensorik, serta
mempertinggi toleransi untuk aktivitas fisik terhadap rangsang nyeri. Hewan
mengajarkan kenangan dan kewaspadaan. Kenangan ini mengandung dua makna,
nyata dan simbolis. Misalnya, merawat hewan kecil yang membutuhkan sentuhan,
dibelai, bicara, dan makan dapat melambangkan peran ibu atau orang tua. Peran ini
mungkin telah ditinggalkan, tapi dengan adanya binatang dapat memberikan
pengganti kegiatan yang berarti [CITATION Nep11 \l 1033 ]. Adapun manfaatnya
lainnya adalah bisa melemahkan respon seseorang terhadap stress. Saat seseorang
menjadi stress, system saraf simpatik melepaskan serangkaian hormone, dengan
membelai binatang dapat membantu mengurangi penumpukan hormone stress
tersebut [ CITATION Sny10 \l 1033 ] . Terapi ditemani hewan ini juga bisa bermanfaat
pada beberapa penyakit fisik seperti penyakit kardiovaskuler, kejang, dan demensia
[ CITATION Sny10 \l 1033 ]. Hewan yang menyentuh tangan menciptakan perasaan
dibutuhkan. Selain itu, para lanjut usia terlibat dalam tanggung jawab perawatan
hewan peliharaan. Dengan peran dan tanggung jawab untuk makhluk hidup lain,
dapat memberikan rasa kepemilikan dan memberikan kesempatan untuk
berkontribusi [CITATION Mar10 \l 1033 ]
2.4 Pelaksanaan
2.4.1 Menurunkan tingkat ansietas
a. Penurunan ansietas dan agitasi [ CITATION Mirnd \l 1033 ]
- Menyentuh dan membelai hewan
- Berbicara dengan hewan
- Menerima kasih saying dari hewan
b. Meningkatkan kemampuan untuk relaksasi pernapasan diafragma dan
teknik relaksasi
- Memperhatikan bagaimana hewan menenangkan diri dan bernapas
dengan tenang
PELAKSANAAN
3.1 Kasus
3.3.2 Kontraindikasi
Sebelum melakukan terapi dengan hewan, harus diperhatikan apakah klien
memiliki alergi yang berkaitan dengan hewan seperti imunosupresi, dan
infeksi [ CITATION IAH14 \l 1033 ]. Terutama pada pasien dengan berbagai
kondisi kesehatan, karena beresiko untuk penularan penyakit, alergi, dan
gigitan sehingga harus dipertimbangkan dengan cermat. Pertimbangkan juga
budaya yang melarang interaksi dengan hewan tertentu [ CITATION Lin14 \l
1033 ].
3.4.2 Kerja
Fasilitasi pasien yang memegang dan membelai hewan. Anjurkan pasien
untuk membelai atau mengelus hewan terapi berulang kali. Memfasilitasi
pasien mengamati hewan terapi. Dorong pasien mengekspresikan emosi
kepada hewan. Atur pasien untuk berolahraga dengan hewan atau hanya
bermain jika memungkinkan. Dorong pasien untuk memberi makan hewan
[ CITATION Bul13 \l 1033 ]
3.4.3 Terminasi
Minta pasien untuk mencuci tangan. Tanyakan dan berikan kesempatan pada
pasien untuk bercerita tentang pengalamannya berinteraksi dengan hewan
terapi [ CITATION Bul13 \l 1033 ]
3.4.4 Evaluasi
Keberhasilan atau efek dari terapi ini diukur melalui cara kualitatif dan
kuantitatif. Hal yang perlu diperhatikan untuk dievaluasi tergantung dari
tujuan terapi ini dilakukan pada awalnya. Misalnya, penurunan nyeri,
penurunan tekanan darah, peningkatan kemampuan sosialisasi, latihan,
peningkatan koordinasi dan keseimbangan, serta penurunan stress [ CITATION
Lin14 \l 1033 ].
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terapi dengan hewan merupakan salah satu jenis self-healing yang
memanfaatkan ikatan manusia-hewan sebagai modalitas pengobatan. Terapi
ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi tubuh secara fisik, psikologis, sosial,
serta kognitif klien. Adapun teori yang mendasari terapi ini adalah teori
biophilia dan teori dukungan sosial. Terapi dengan hewan bermanfaat untuk
meningkatkan fungsi gerak, baik sensorik modulasi dan interpretasi sensorik,
serta mempertinggi toleransi untuk aktivitas fisik terhadap rangsang nyeri.
Terapi ini juga dapat mengatasi ansietas, kesepian, dan depresi. Sebelum
melakukan terapi dengan hewan, perlu diperhatikan kondisi hewan dan
indikasi serta kontraindikasinya. Pastikan hewan dalam keadaan sehat dan
tidak terganggu, serta klien atau orang yang ingin terapi tidak memiliki alergi
atau kepercayaan tertentu terhadap hewan yang akan membantu selama terapi.
4.2 Saran
Self-healing menggunakan terapi dengan hewan dapat dilakukan dengan
mudah, bisa dilakukan dimana dan kapan saja. Pada asuhan keperawatan
terapi dengan bantuan hewan ini dapat dijadikan salah satu aktivitas dalam
intervensi keperawatan yang mudah dilakukan secara mandiri oleh klien.
Perawat perlu mengetahui teknik terapi dengan hewan ini agar dapat
memberikan asuhan keperawatan dengan maksimal.
Lampiran
Daftar Tilik
4. Anjurkan klien untuk membelai atau mengelus hewan terapi berulang kali.
Anjurkan klien untuk berolahraga dengan hewan atau hanya bermain jika
6.
memungkinkan
Daftar Pustaka
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. (2013). Nursing
Interventions Classification (NIC) Sixth Edition. Philadelphia: Elsevier.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2017). NANDA-I diagnosis keperawatan: Definisi
dan klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC.
Lindquist, R., Snyder, M., & Tracy, M. F. (2014). Complementary & Alternative
Therapies in Nursing Seventh Edition. New York: Springer Publishing
Company.
Marx, M. S., & et al. (2010). The impact of different dog-related stimuli on
engagement of persons with dementia. Am J Alzheimers Dis Other Demen,
vol. 25, no. 1, 37-45, retrieved 21 November 2020 from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3142779/.
Nepps, P., Brunco, S., & Stewart, C. (2011). Animal assisted therapy: Effects on
stress, mood, and pain. The Journal of Lancaster General Hospital, vol. 6-no.
2, 56-59, retrieved 21 November 2020 from: http://www.jlgh.org/Past-
Issues/Volume-6---Issue-2/Animal-Assisted-Therapy.aspx.
Serpell, J., & McCune, S. (2012). Waltham pocket book of human-animal interaction.
United Kingdom: Beyond Design Solutions Ltd.
Synder, M., Lindquist, R., & Tracy, M. F. (2014). Complementary & alternative
therapies in nursing (7th ed). New York: Springer Publishing Company.
Wohlfarth, R., & Sandstedt, L. (2016). Animal Assistes Activities with Dogs. Warsaw:
House ELIPSA.