Anda di halaman 1dari 110

PENGUATAN PROGRAM

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL


DI PUSKESMAS

Disampaikan pada Pertemuan Petugas Program Kesehatan Tradisional


Sumedang, 20 Maret 2023

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

1
1. OVERVIEW LAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
a. Latar Belakang

b. Pengembangan Yankestrad

c. Data Program Kestrad

2. Pelayanan kesehatan tradisional


a. Yankestrad Empiris

b. Yankestrad Komplementer

c. Yankestrad Integrasi

d. Pengembangan Asman TOGA

3. Pencatatan dan Pelaporan Program Kestrad


PEMANFAATAN KESTRAD
 Meningkatnya jumlah kasus PTM  bisa didukung
pencegahannya dengan pemanfaatan KESTRAD termasuk
peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak dan seluruh life cycle
Arahan Presiden RI  Masyarakat ingin tetap sehat  membutuhkan jenis
(21 Nov 2019): pelayanan kesehatan yang dapat meningkatkan
kebugaran/WELLNESS dengan upaya promotif dan
“Tekankan Aspek Promotif dan
Preventif pada Penanganan
preventif
Kesehatan”

“Menteri Kesehatan untuk


melakukan langkah-langkah
pembaruan yang inovatif dalam
rangka mengedukasi masyarakat Amanat Presiden untuk
untuk hidup sehat dan ini harus memanfaatkan KEARIFAN LOKAL
menjadi sebuah gerakan yang
melibatkan semua pihak”
yang telah terbukti keamanan dan
manfaatnya 3
DATA RISKESDAS Terdapat 2,848 spesies yang berhasil diidentifikasi sebagai
tanaman obat (RISTOJA 2017)

59,12 % Orang konsumsi herbal untuk


2010 kesehatan

30,4 % Rumah Tangga menggunakan


2013 cara Tradisional untuk kesehatan

44,3 % Masyarakat menggunakan cara


2013 Tradisional untuk kesehatan

Indonesia terdiri dari 34 lebih dari 270 juta jiwa


provinsi, 514 Kab/Kota Dengan lebih dari
dengan penduduk 1300 suku

Indonesia memiliki Terdapat 2,848 spesies


16,056 Pulau (sumber: yang berhasil diidentifikasi
data Kemendagri, 2018) sebagai tanaman obat
(RISTOJA 2017)
DUKUNGAN
Kesehatan Tradisional dalam
PEMBANGUNAN KESEHATAN
PEMANFAATAN KESEHATAN TRADISIONAL Ramuan, Akupunktur/ Akupresur untuk:
 Meningkatkan daya tahan tubuh
Lansia
DALAM SIKLUS HIDUP  Mengatasi gangguan penyakit berisiko
• Kualitas hidup
(kegemukan hipertensi. DM)
mendukung program promotif dan preventif  Mengatasi migrain, nyeri otot, sakit kepala, • Degenerasi ↓
sakit pinggang, batuk pilek, mual muntah,
nyeri ulu hati, kram otot tungkai, insomnia, Usia
stress Kerja
Ramuan,
Akupunktur/ Ramuan, Akupunktur/ Ramuan, Akupunktur/
Akupresur untuk: Akupresur untuk: Ramuan, Akupunktur/ Akupresur untuk:
Pelayanan • Produktifitas kerja
Ramuan dan Akupresur untuk:
Anemia Anemia Akupresur untuk: Meningkatkan nafsu makan  Anemia bagi anak
Meningkatkan Meningkatkan Mengurangi rasa nyeri  Meningkatkan SMP/SMA
daya tahan tubuh
Meningkatkan daya tahan tubuh
daya tahan tubuh saat melahirkan daya tahan tubuh
Kesuburan Meningkatkan Meredakan batuk,pilek, asma, & remaja
Meningkatkan Nafsu  Mengurangi Nyeri
daya tahan tubuh dispepsia, enuresis Haid
Makan
Melancarkan ASI
Pelayanan Emesis Gravidarum Perawatan Ibu Nifas PIJAT BADUTA Pelayanan bagi
Melancarkan ASI
PUS anak SD
Pemeriksaan Pelayanan bagi balita • Kespro remaja
1000 hari kehidupan & prasekolah
Kehamilan • Kreativitas

Persalinan & nifas Pelayanan bagi


bayi

• Meningkatkan
• Kesehatan
Kemampuan Belajar
reproduksi
• AKI ↓ KEGIATAN:
• ASI ↑ • AKI ↓ •AKB ↓  Pelayanan Kesehatan
• KEK ↓ • AKB ↓ •Tumbuh Kembang Tradisional di Puskesmas
• ASI Eksklusif (Akupunktur, Akupresur, dan Ramuan)
 Pemberdayaan Masyarakat dalam
GENERASI PENERUS YANG BERKUALITAS Pemanfaatan Kesehatan Tradisional
(TOGA dan Keterampilan)
PMK NOMOR 25 TAHUN 2020 PMK 5/2022
TENTANG TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENKES ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENKES

FUNGSI KESEHATAN FUNGSI KESEHATAN


TRADISIONAL BERADA TRADISIONAL BERADA
PADA DIREKTORAT PADA DIREKTORAT
PELAYANAN TATA KELOLA
KESEHATAN KESEHATAN
TRADISIONAL MASYARAKAT
DITJEN YANKES DITJEN KESMAS

7
DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
No Indikator Definisi Operasional Rumus Perhitungan Pelaporan Target

2022 2023 2024

1. % Kab/Kota Posyandu dikatakan aktif jika melakukan Jumlah Kab/Kota dengan Microsite 75% 80% 85%
yang memiliki kegiatan rutin Posyandu (pelayanan kesehatan 80% Posyandu aktif Promkes
minimal 80% ibu hamil/balita/remaja/usia produktif/lansia) 1 dibagi jumlah seluruh
posyandu kali dalam sebulan minima 8 kali setahun kab/kota di kali 100%
aktif
2. % Kab/Kota Kriteria Posyandu sesuai stnadar adalah: Jumlah Kab/Kota yang Microsite 75% 80% 85%
yang memiliki 1.Memberikan layanan pada ibu hamil/ibu memiliki 80% Posyandu Promkes
minimal 80% nifas/bayi/balita/KB/Imunisasi/Gizi sesuai standar di bagi
posyandu 2.Memiliki minimal 5 orang kader jumlah seluruh Kab/kota
sesuai di kali 100%
standar
3. % Kab/Kota Kab/Kota menerapkan germas bila memiliki Jumlah Kab/Kota yang Komdat 35% 65% 90%
yang regulasi terkait germas dan melaksanakan menerapkan kebijakan Kesmas
menerapkan minimal 2 dari 4 kegiatan berikut, antara lain: GERMAS di bagi jumlah
GERMAS 1.Melaksanakan kampanye germas tema seluruh Kab/Kota x
prioritas (terdiri dari Olahraga, Gizi Seimbang, 100%
Anti Rokok, Skrining Kesehatan, Imunisasi,
Patuh Pengobatan, dan Sanitasi dan Kab/Kota yang melakukan
Kebersihan lingkugan pembinaan kegiatan asuhan mandiri
2.Memiliki kegiatan skrining kesehatan di
tempat kerja
melalui pemanfaatan TOGA dan
3.Memiliki kegiatan pembinaan akupresur 8
kesehatan tradisional
DASAR HUKUM

WHO STRATEGY ON TRADITIONAL MEDICINE (2014-2023)


GLOBAL
3 SASARAN STRATEGI T&CM

UU Nomor 36 Tahun 2009 UU Nomor 36 Tahun 2014 UU Nomor 5 Tahun 2017


UNDANG-UNDANG Tentang Tenaga Kesehatan
Tentang Kesehatan Tentang Pemajuan Kebudayaan

PP Nomor 103 Tahun 2014 PP Nomor 47 Tahun 2016


PERATURAN PEMERINTAH Tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Tradisional

PERPRES Nomor 72 Tahun 2012


PERATURAN PRESIDEN
Tentang Sistem Kesehatan Nasional

PERMENKES Nomor 90 Tahun 2013 PERMENKES Nomor 61 Tahun 2016


PERATURAN MENTERI Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris
Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan
Tradisional
PERMENKES Nomor 37 Tahun 2017
PERMENKES Nomor 8 Tahun 2014 Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi
Pelayanan Kesehatan SPA
PERMENKES Nomor 15 Tahun 2018
PERMENKES Nomor 6 Tahun 2016 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia (FOHAI)
Tradisional Komplementer
PERMENKES Nomor 9 Tahun 2016 PERMENDAGRI No 90 TH 2019
Upaya Pengembangan Kestrad melalui Asman Pemanfaatan ttg Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
TOGA dan Akupresur Pembangunan dan Keuangan Daerah
KMK No. HK.01.07/MENKES/187/2017 PERMENDAGRI No 17 Tahun 2021
Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia (FROTI) Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tahun 2022
PERMENKUMHAM No 3 Tahun 2016 ttg
Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum Dan
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perkumpulan
PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL (3P)

PRODUCT PRACTICE PRACTITIONER

 Body of Knowledge
Kesehatan Tradisional
 Jamu > 14000 Indonesia  Tenaga kesehatan
produk  Dasar hukum Yankestrad tradisional
( PP 103)  Tenaga kesehatan
 OHT 81 produk  RISKESDAS dengan kemampuan
 Fitofarmaka 22  FOHAI/FROTI tambahan
produk  Modalitas Yankestrad  Penyehat Tradisional
 Fasyankes Integrasi
 Fasyankestrad

EQUITY, SAFETY, EFFICACY & QUALITY

PATIEN SAFETY
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
EMPIRIS
JENIS
KOMPLEMENTER
PELAYANAN

INTEGRASI
PELAYANAN KESEHATAN
TRADISIONAL
(PP No. 103 Th 2014)
RAMUAN
Definisi : ( Tumbuhan, Hewan, Mineral,
Pengobatan dan/atau perawatan Galenik)

dengan cara dan obat yang mengacu MODALITAS


pada pengalaman dan (PENGOBATAN) KETERAMPILAN
keterampilan turun temurun
secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan GABUNGAN
(Manual, olah pikir, energi)
diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat
3 JENIS PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
(PP NO. 103 TH 2014)
Yankestrad Yankestrad Yankestrad
Empiris Komplementer Integrasi
Pengertian Penerapan kesehatan Penerapan kesehatan tradisional Pelayanan kesehatan yang
tradisional yang manfaat memanfaatkan ilmu biomedis dan mengkombinasikan pelayanan
dan keamanannya terbukti biokultural dalam penjelasannya serta kesehatan konvensional dengan
secara empiris manfaat dan keamanannya terbukti Pelayanan Kesehatan Tradisional
secara ilmiah Komplementer, bersifat sebagai
pelengkap atau pengganti.

SDM Penyehat Tradisional Tenaga Kesehatan Tradisional Dilakukan secara bersama oleh Nakes
(Nakestrad) dan Nakestrad

Pendidikan Informal, Nonformal Perguruan Tinggi (minimal D3) Perguruan Tinggi (minimal D3)

Area/Upaya Promotif, Preventif Promotif, Preventif, Kuratif, Promotif, Preventif, Kuratif,


Rehabilitatif Rehabilitatif

Perizinan STPT STRTKT-SIPTKT STR-SIP (Nakes/dr)


STRTKT-SIPTKT (Nakestrad)

Tempat Panti Sehat Fasyankestrad/Griya Sehat Puskesmas dan Rumah Sakit


pelayanan
DATA PROGRAM PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2022
PUSKESMAS YANG MELAKUKAN YANKESTRAD : 2022 : 912 PUSKESMAS
- Melakukan Pelayanan Kesehatan Tradisional,
- Melakukan Pembinaan Kelompok Asuhan Mandiri,
- Melakukan Pendataan Penyehat Tradisional
- Memiliki Ruang Terbuka Hijau Dalam Bentuk Taman Obat Keluarga
JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAKUKAN PEMBINAAN
KELOMPOK ASUHAN MANDIRI
PER KABUPATEN/KOTA DESEMBER 2022
60 58 58

50

40 38

30
24
22
20
20

12
10 9
10 8 8
5
3 3 3 2 2 1 1 0 0 0 0 0
0

JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAKUKAN PEMBINAAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI 287 PUSKESMAS
JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN
PENDATAAN HATTRA DESEMBER 2022
88
90

80
71
70
62 60
58
60
50
48
50
38 38 37 37
40 35
32
30 25 25 24
22 20
20 16 15 15
13 13 12
10
10 5
0

JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAKUKAN PENDATAAN HATTRA 891 PUSKESMAS


DATA PENYEHAT TRADISIONAL METODE RAMUAN DAN KETERAMPILAN
PER KABUPATEN/KOTA SD DESEMBER 2022
100% 57 18 0 20 13 5 0 55 12 11 13 1 4 0 11 19 14 2 2
12
90% 42 123 33
70
66
80% 11
18
70% 1379 413 957
342 846
60% 233 179
1192 580 1227 757 689 204 360 709
50% 1008 905
346
317
40% 627 118 87 231
137
30% 108
14 15
20%
92
486 53 66
10% 328 30 48 275 139 22 86 36
29 68 34 44 83 2 40 53 6 15 24 54 192 50
0% 0

RAMUAN KETERAMPILAN MEMILIKI STPT


JUMLAH PUSKESMAS YANG MEMILIKI RUANG TERBUKA HIJAU UNTUK TANAMAN OBAT

90 84

80

70

60

50
40 38
40
32
30
20
20 16 14 13
10
10 7 6 5 5 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
0

JUMLAH PUSKESMAS YANG MEMILIKI RTH 154 PUSKESMAS


DATA PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
TRADISIONAL KABUPATEN SUMEDANG
TAHUN 2022
DATA PENYEHAT TRADISIONAL DAN KELOMPOK ASUHAN
MANDIRI
KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2022
HATTRA DENGAN METODE
JUMLAH
HATTRA SK
KETERAMPILAN KELOMPOK
PUSKESMAS YANG ASMAN
RAMUAN BINAAN
TEKNIK TEKNIK TEKNIK MEMILIKI TOGA
ASMAN
MANUAL ENERGI OLAH PIKIR STPT

JATINANGOR 0 0 0 0 0 0 0

CIMANGGUNG 1 4 2 2 0 0 0

TANJUNG SARI 0 0 0 0 0 0 0

MARGAJAYA 0 7 0 0 0 0 0

SUKASARI 0 23 0 0 0 0 0

HAURNGOMBONG 1 23 0 0 0 0 0

PAMULIHAN 0 22 0 0 0 0 0

RANCA KALONG 1 15 0 0 0 1 0

SUMEDANG SELATAN 0 50 0 0 0 0 0

SUKAGALIH 1 5 1 0 5 0 0
HATTRA DENGAN METODE
JUMLAH
HATTRA SK
KETERAMPILAN KELOMPOK
PUSKESMAS YANG ASMAN
RAMUAN BINAAN
TEKNIK TEKNIK TEKNIK MEMILIKI TOGA
ASMAN
MANUAL ENERGI OLAH PIKIR STPT

JATINANGOR 0 0 0 0 0 0 0

CIMANGGUNG 1 4 2 2 0 0 0

TANJUNG SARI 0 0 0 0 0 0 0

MARGAJAYA 0 7 0 0 0 0 0

SUKASARI 0 23 0 0 0 0 0

HAURNGOMBONG 1 23 0 0 0 0 0

PAMULIHAN 0 22 0 0 0 0 0

RANCA KALONG 1 15 0 0 0 1 0

SUMEDANG SELATAN 0 50 0 0 0 0 0

SUKAGALIH 1 5 1 0 5 0 0
HATTRA DENGAN METODE
JUMLAH
KETERAMPILAN SK
HATTRA KELOMPOK
PUSKESMAS ASMAN
YANG BINAAN
RAMUAN TOGA
TEKNIK TEKNIK TEKNIK MEMILIKI ASMAN
MANUAL ENERGI OLAH PIKIR STPT

TOMO 0 18 0 0 1 3 0
UJUNGJAYA 5 48 0 0 0 0 0
CONGGEANG 0 43 0 0 0 0 0
PASEH 0 19 0 0 0 0 0
CIMALAKA 0 0 0 0 0 0 0
CISARUA 1 16 0 0 0 0 0
SUKAMANTRI 0 3 0 0 0 3 0
TANJUNG KERTA 1 6 1 0 1 0 1
TANJUNGMEDAR 0 18 0 0 0 2 0
BUAH DUA 0 0 0 0 0 0 0
HARIANG 0 20 0 4 1 25 0
SURIAN 0 0 0 0 0 0 0
PADASUKA 0 52 0 0 2 0 0
CISEMPUR 0 0 0 0 0 0 0
SAWAHDADAP 1 0 0 0 0 1 1
TENAGA KESEHATAN TERLATIH KESEHATAN TRADISIONAL
DI KOTA BANDUNG

1. PELATIHAN HYPNOTERAPI

NAMA INSTANSI

Dida Nurhidayah, S.St Puskesmas Kota Kaler

Hj. Karti Komaryati, STr. Keb Puskesmas CImalaka

Romidah, AMd.Keb Puskesms Tanjungsari

Betty Munigar, AM.Keb Puskesmas Buah Dua

Yenni Handayani, AMd.Keb Puskesmas Cogeang


TENAGA KESEHATAN TERLATIH KESEHATAN TRADISIONAL
DI KOTA BANDUNG

2. PELATIHAN ASMAN TOGA

NAMA INSTANSI

Eli Kusmiati, S.Kep Dinas Kesehatan Kabupaten


TENAGA KESEHATAN TERLATIH KESEHATAN TRADISIONAL
DI KOTA BANDUNG

3. PELATIHAN AKUPRESURE

NAMA INSTANSI

Bia Rabiah. AMK Puskesmas Situ

H Dedeng Sukmana, AMK Puskesmas Buah Dua

Cucu Komalasari, Am.Keb Puskesmas Kota Kaler

Romidah Puskesmas Tanjungsana

Hj. Karti Komaryati, STr. Keb Puskesmas Cimalaka

Daryati, Am.Keb Puskesmas Darmaraja


YANKESTRAD EMPIRIS
(PEMBINAAN HATTRA DAN ASMAN )
Permenkes No.61 Tahun 2016
CARA PENGOBATAN/PERAWATAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS

1. MENGGUNAKAN KETERAMPILAN
a. teknik manual;
b. terapi energi; dan/atau
c. terapi olah pikir.
2. MENGGUNAKAN RAMUAN
• tanaman;
• hewan;
• mineral; dan/atau
• sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan.
3. KOMBINASI KETERAMPILAN DAN RAMUAN
dalam satu kesatuan pelayanan kesehatan tradisional
komplementer
PENGEMBANGAN YANKESTRAD EMPIRIS DI MASYARAKAT
(Berdasarkan Permenkes No.9 Tahun 2016 dan Permenkes No.61 Tahun 2016 )

Pemberdayaan Pemanfaatan
Masyarakat Penyehat Tradisional

Pemanfaatan TOGA Metode pelayanan


dan Akupresur untuk kesehatan tradisional
pemeliharaan kesehatan Pembinaan bersama Dinkes yang aman dan bermanfaat
Prov/Kab/Kota bersama
lintas sektor terkait
Perizinan/
STPT
KELUARGA
SEHAT
Jawa Barat : Nasional : 119.922 Hattra
13.980 Penyehat 6.677 ada STPT
Tradisional, baru 632 Jawa Barat : 13.980 Hattra,
memiliki STPT 632 ada STPT
PENGEMBANGAN YANKESTRAD EMPIRIS DI MASYARAKAT
(Berdasarkan Permenkes No.61 Tahun 2016 )

PERKUMPULAN HATTRA
PENYEHAT TRADISIONAL
KETERAMPILAN RAMUAN KOMBINASI
Manual 1. PKNI
Pemanfaatan 1.P-AP3I P-ASPETRI 2. PPUIN
Penyehat Tradisional 2.PERPATRI 3. GOTRA
3.P-3AI PENGUSAD
4.PER-P4RI
A BALI
5.PGRJ
6.PPTHMI 4. PERTABI
7.PEKSI 5. PPIKERTI
Metode pelayanan Pembinaan bersama 8.PBI
kesehatan tradisional Dinkes
9.ASTI
yang aman dan bermanfaat Prov/Kab/Kota
10.INDSPA
11.BSWA
Bersama LS terkait 12.P4KTI

Olah Energi
1.PRI
Perizinan/ 2.P-APALI
STPT
Olah Pikir
1.PKHI
2.PRAHIPTI
3.PERHISA
4.AHKI
ATURAN PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS

WAJIB DILARANG

• Hattra Memiliki STPT • Bertentangan dengan Norma


• Pelayanannya Aman, • Bertentangan dgn Program
Bermanfaat & Rasional Pemerintah
• Dilakukan di Panti • Menggunakan Alat &/
Sehat Penunjang Diagnos
• Memasang Papan Kedokteran
Nama • Melakukan Tindakan Invasif
• Menggunakan APD (melukai jaringan tubuh)
• Hanya dapat • Menggunakan obat
menggunakan alat & konvensional BKO (bahan
teknologi yang aman kimia obat)
bagi kesehatan & • Melakukan Publikasi dan iklan
sesuai dengan metode/ di media cetak, elektronik, dan
keilmuannya media sosiall
TATA CARA PELAYANAN HATTRA
(Berdasarkan Permeneks No.61 Tahun 2016 )

1. Hanya menerima klien sesuai keilmuan & keahliannya


2. Bila berhalangan praktik, tidak dapat digantikan oleh Hattra lainnya
3. Bila tidak mampu memberikan pelayanan, wajib mengirim klien ke
fasyankes di luar kewenangan harus dirujuk
4. Wajib memiliki STPT dari Pemkab/Pemkot
5. Diberikan kepada yang tidak melakukan intervensi tubuh yang bersifat
invasif
6. Hanya dapat memiliki 1 STPT dan 1 tempat praktik
7. Berlaku 2 tahun, dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan
SYARAT UNTUK MEMPERPANJANG STPT

1. Fotocopy STPT yang berlaku

2. Rekomendasi Dinkes Kab/Kota (diberikan setelah


dilakukan penilaian teknis)

Permohonan diajukan paling lambat 3 bulan sebelum jangka


waktu STPT berakhir
PENYELENGGARAAN YANKESTRAD EMPIRIS

Hattra Praktik Panti Sehat


Perorangan Berkelompok

• Digunakan untuk perawatan  Digunakan untuk perawatan Yankestrad


Yankestrad empiris secara per empiris secara perserorangan
serorangan  Penyelenggaraan wajib memiliki ijin

• Penyelenggaraan melekat pada  Dapat dimiliki perseroranga/ berkelompok


STPT yang dimiliki Hattra  Dilarang mempekerjakan hattra yang

• Wajib memasang papan tidak memiliki STPT

nama : nama Hattra, metode,  Memiliki penanggungjawab teknis ber-

nomor STPT dan waktu STPT


 Wajib memasang papan nama : panti
pelayanan
sehat, nomor surat ijin, waktu pelayanan
IKLAN & PUBLIKASI
BAGI PENYEHAT TRADISIONAL

PENYEHAT TRADISIONAL
NAMA :
BUKA : SENIN – SABTU
JAM : 09.00 – 19.00
NOMOR STPT:
JENIS PELAYANAN : ........(ditulis
KETRAMPILAN atau RAMUAN
atau KOMBINASI, sesuai dengan
STPT
PENGAWASAN PENYEHAT TRADISIONAL

MENKES PP No.103 / 2014 dan


• KADINKES PROV
PMK No. 61 Tahun 2016
• KADINKES KAB/
KOTA

PENUNJUKAN TENAGA
PENGAWAS

FUNGSI
Memasuki setiap tempat
yang diduga digunakan Memeriksa legalitas yang Pengawasan yang dilakukan:
dalam kegiatan yang terkait dengan penyehat tradisional; sarana
berhubungan dengan penyelenggaraan dan prasarana; tindakan yang
penyelenggaraan pelayanan pelayanan kesehatan dilakukan; ramuan, alat
kesehatan tradisional tradisional teknologi yang digunakan

Kelengkapan Petugas :
Tanda Pengenal & Surat Perintah Pemeriksaan,
Instrumen Pengawasan (Tata Cara Sidak)
ATURAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS

BOLEH DILARANG
• Hattra Memiliki STPT • Bertentangan dengan Norma
• Bertentangan dgn Program
• Pelayanannya Aman, Pemerintah
Bermanfaat & Rasional • Menggunakan Alat &/ Penunjang
• Dilakukan di Panti Sehat Diagnos Kedokteran
• Melakukan Tindakan Invasif
• Memasang Papan Nama (melukai jaringan tubuh)
• Menggunakan APD • Menggunakan obat konvensional
• Hanya dapat BKO (bahan kimia obat)
menggunakan alat & • Melakukan Publikasi dan iklan di
media cetak, elektronik, dan
teknologi yang aman bagi media sosiall
kesehatan & sesuai
dengan metode/
keilmuannya
TATA CARA PENGAJUAN
SURAT TERDAFTAR PENYEHAT TRADISIONAL (STPT)

Persiapan TERBIT STPT

H
A
Portal
T
PTSP
T
R
A proses

Persyaratan :
1. Surat pernyataan mengenai metode atau teknik pelayanan yang
diberikan
2. Fotokopi KTP yang masih berlaku
REKOMENDASI ASOSIASI 3. Pas photo terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 2 lembar
4. Surat keterangan lokasi tempat praktik dari lurah atau desa
5. Surat pengantar dari Puskesmas
6. Surat rekomendasi dari Dinkes Kab/Kota
7. Surat rekomendasi dari asosiasi sejenis atau surat keterangan dari
tempat kegiatan magang
ALUR PENERBITAN NIB SERTIFIKAT STANDAR PANTI SEHAT BERKELOMPOK
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 14 TAHUN 2021 TENTANG STANDAR KEGIATAN USAHA DAN
PRODUK PADA PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN

Persiapan

Portal Online
Single
Submission Panti
Sehat

prose
Persyaratan Umum
• STPT seluruh Hattra Output:
• Profil Panti Sehat Berkelompok • Terbit NIB dan Sertifikat
• Durasi pemenuhan standar oleh Standar Panti Sehat
pelaku usaha untuk perizinan usaha Proses berkelompok
baru selama 1 (satu) bulan sejak NIB Melalui Portal • Sertifikat Standar diperoleh
diterbitkan. Online Single Submission melalui pernyataan
Persyaratan Khusus KBLI 86902 kesanggupan memenuhi
• .Dokumen sarana dan prasarana. standar kegiatan usaha
• Dokumen SDM paling sedikit melalui Sistem OSS
2 (dua) tenaga penyehat tradisional.
PERIZINAN PENYEHAT TRADISIONAL

PERORANGAN BERKELOMPOK

Izin praktisi
Izin sarana Izin praktisi
(STPT)

Izin sarana melekat STPT


NIB + SS
pada izin tenaga

Permenkes 61 Tahun 2016 Permenkes 14 Tahun 2021 Permenkes 61 Tahun 2016


PENILAIAN TEKNIS YANKESTRAD EMPIRIS OLEH DINKES KAB/KOTA
HATTRA PRAKTIK PERORANGAN (Formulir VII) PANTI SEHAT (Formulir X)
A. HATTRA A. SARANA
( asal keilmuan, pendidikan non formal, kondisi fisik) ( ruang, ukuran, jumlah ruang, penataan, komponen bangunan

B. CARA PERAWATAN B. PRASARANA


(ketrampilan atau ramuan) (ventilasi, pencahayaan, listrik, sanitasi, APAR)
C. SARANA C. ALAT & TEKNOLOGI
(pencahayaan, ukuran ruangan, sekat) (aman, tidak invasif, low risk, ada izin edar)
D. ALAT &TEKNOLOGI D. HATTRA
(aman, tidak invasif, low risk, ada izin edar) ( jumlah hattra, asal keilmuan, pendidikan non formal, kondisi fisik)

E. CARA PELAYANAN
( metode/tehnik yang digunakan)
PEMBINAAN PENYEHAT TRADISIONAL

• Pembinaan dilakukan dalam rangka


pencatatan
• Pencatatan dilakukan untuk:
inventarisasi penyehat tradisional,
Dinkes
rekapitulasi hasil inventarisasi penyehat Kab/Kota
tradisional, pencatatan dan pelaporan
pasien yang mendapatkan yankestrad • Membina hattra di Koordinasi LP/LS
• Melakukan orientasi kader asman wilayahnya melalui
kestrad sarasehan, KIE
atau pertemuan
• Pembentukan kelompok asman kestrad lain Dinkes
• Pendampingan • Melakukan Provinsi
penilaian teknis
sebagai dasar
pertimbangan
rekomend
penerbitan STPT
• Koordinasi LPLS
Puskesmas
Yankestrad Pembinaan Hattra di Puskesmas
YANKESTRAD KOMPLEMENTER
(PERMENKES Nomor 15 Tahun 2018)
Pelayanan Kesehatan
GRIYA SEHAT
MODALITAS Tradisional Komplementer
AKUPUNKTUR
KEPEMILIKAN

PRAKTIK MANDIRI PRAKTIK BERKELOMPOK  Pemerintah Pusat,


AKUPRESUR  Pemerintah
Praktik ≥ 2 orang Nakestrad Daerah
Merupakan praktek profesi atau 1orang nakestrad  Masyarakat 
perseorangan profesi + 1 orang Nakestrad harus berbadan
vokasi usaha atau
PIJAT BADUTA
Diberikan oleh Nakestrad Dapat dijadikan sbg wahana
berbadan hukum.
profesi atau vokasi (dlm pendidikan dan jejaring
lingkup terbatas) pelayanan kesehatan
HERBAL STRUKTUR
ORGANISASI
Perizinan :
Perizinan melekat pada
1. Operasional Griya Sehat
pemberi pelayanan  Pimpinan
KIE : KONSELING  Dinas Kab/Kota
(Nakestrad) 2. Tenaga kesehatan  Penanggung jawab
PEMANFAATAN
TOGA Tradisional Pelayanan
STRTKT DAN SIPTKT  STRTKT KTKI  Penanggung jawab
 SIP KT  PTSP Tata Usaha
Kab/Kota
PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN
TRADISIONAL KOMPLEMENTER

Griya Sehat
Fasyankes Tradisional
yang menyelenggarakan SARANA PRASARANA 1. APBN
2. APBD
perawatan/pengobatan
tradisional dan
1. Nakestrad
komplementer oleh 2. Nakes dg kopetensi dan
Nakes Tradisional SDM kewenangan kovensionalnya

1. Ketrampilan
MODALITAS 2. Ramuan
3. Kombinasi
1. UU no. 36 Tahun 2014 ttg Nakes Pasal
11 huruf i
2. PP 103 tahun 2014 tentang Yankestrad 1. Operasional ( APBD)
3. PP no 47tahun 2016 tentang Fasyankes ANGGARAN 2. Penyediaan SDM (APBD)
4. PMK 15 Tahun 208 tentang
Penyelenggaraan Yankestrad
Komplementer
GRIYA SEHAT Griya Sehat Provinsi

1 GS Kemenkes DKI Jakarta


• Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tradisional yang 2 GS Materia Medika Batu Jatim

GS menyelenggarakan perawatan Malang


atau pengobatan tradisional dan 3 GS Hudaya Bhakti Wonosobo Jateng
komplementer oleh Tenaga
4 GS Madasakti Kab Sumenep Jatim
Kesehatan Tradisional
5 GS UPTD Kestrad Denpasar Bali

6 GS Grisela Kab Lamongan Jatim

• Griya Sehat menyelenggarakan 7 GS Artik Cantik Klaten Jateng


pelayanan kesehatan 8 GS Kab Blitar Jatim
perorangan yang bersifat

GS pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan,
penyembuhan, dan pemulihan
9

10
GS Kendal

GS Harmonis Batam
Jateng

Kepri

kesehatan serta yang bersifat 11 GS Bali Sidha Bali


peningkatan kualitas hidup
12 GS Harmoni Ninda Klaten Jateng
Pelayanan Kesehatan Tradisional
di Griya Sehat Kemenkes

Pelayanan Kesehatan Tradisional yang dilakukan meliputi


akupunktur, akupressur, edukasi ramuan dan pijat bayi
YANKESTRAD INTEGRASI
(PERMENKES Nomor 37 Tahun 2017)
YANKESTRAD INTEGRASI
(PERMENKES NO.37 TAHUN 2017) Komitmen Pimpinan
Fasyankes

Suatu bentuk pelayanan


kesehatan yang
MENGKOBINASIKAN Rumah Sakit
PELAYANAN KESEHATAN
KONVENSIONAL
dgn PELAYANAN KESEHATAN
KOMPLEMENTER ,
baik bersifat sebagai pelengkap
maupun pengganti dalam
keadaan tertentu Puskesmas

54
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Integrasi

Terintegrasi paling sedikit dengan Aman, bermanfaat, Menggunakan pelayanan


satu Pelayanan Kesehatan bermutu, & sesuai kesehatan tradisional
Konvensional yang ada di Fasilitas komplementer yang
dengan standar
Pelayanan Kesehatan memenuhi kriteria tertentu

Kriteria meliputi:
1 Terbukti secara ilmiah

2 Dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan terbaik pasien

Memiliki potensi promotif, preventif, kuratif

3 rehabilitatif & meningkatkan kualitas hidup


pasien secara fisik, mental dan sosial
TAHAPAN PENETAPAN
PENYELENGGARAAN YANKESTRAD INTEGRASI DI PUSKESMAS
TIM terdiri dari :
Penetapan oleh Kepala • unsur dinkes kab/kota
Puskesmas berdasarkan • organisasi profesi terkait
Rekomendasi TIM • praktisi bidang terkait
yang dibentuk oleh Dapat melibatkan pakar bidang kestrad komple
menter atau orang yang memiliki pengetahuan
Kadinkes Kab/Kota di bidang kestrad

01 02
Meliputi:
1. Penetapan penyelenggaraan Yankestrad
Integrasi di Puskesmas
2. Jenis dan modalitas yankestrad Hasil Penetapan
komplementer yang akan diintegrasikan dilaporkan ke
3. Pembentukan & penetapan tim yang Kadinkes Kab/Kota
akan memberikan pelayanan
KETENAGAAN
TIM KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI
DI PUSKESMAS Tugas:
minimal terdiri dari : 1. Mengidentifikasi masalah,
2. Menentukan langkah terapi selanjutnya,
3. Melakukan evaluasi terhadap Yankestrad
Integrasi yang diberikan kepada pasien
Paham konsep pengobatan
integratif sebagai koordinator
(case manager)
dilaksanakan berdasarkan
•standar profesi
•standar yankes
(Dalam hal Nakestrad profesi belum •SPO
tersedia, dapat digantikan oleh
Nakestrad vokasi)
MODALITAS YANKESTRAD
YANG DAPAT DIINTEGRASIKAN (dilakukan oleh nakes terlatih)

AKUPRESUR HIPNOTERAPI

AKUPUNKTUR
OHT & PIJAT BADUTA
FITOFARMAKA

Efektif antara lain untuk :


• Pereda nyeri • Anxietas • Gangguan tidur • Food Disorder
• Pasca stroke • Gangguan bipolar • Berhenti merokok • Skizofrenia Remisi
• Insomnia • Depresi • Kekakuan Sendi • Mendukung tumbuh kembang anak
PENGEMBANGAN PEMANFAATAN YANKESTRAD
DI PUSKESMAS
PENGEMBANGAN YANKESTRAD

UKM UKP

PROMOTIF - PREVENTIF
• Akupunktur
• Asuhan Mandiri Yankestrad
• Akupresur
• TOGA Puskesmas
TERINTEGRASI DGN PROGRAM • Obat tradisional (OHT & FF)
• Demo Pembuatan Ramuan
LAINNYA • Pijat baduta
• Akupresur Bersama
• Hipnoterapi
• Pijat Baduta
 PROGRAM PRIORITAS NASIONAL  KESEHATAN HAJI
 PIS-PK  SAKA BAKTI HUSADA (SBH)
 POSBINDU  UKS
 KESEHATAN LANSIA  BINWAS  PERIZINAN HATTRA

PERAN YANKESTRAD DALAM • Memperkuat tugas dan fungsi puskesmas


PROGRAM • Mendukung implementasi PIS-PK
PELAYANAN KESEHATAN
• Pemberdayaan masyarakat
DI PUSKESMAS
PENGEMBANGAN YANKESTRAD DI PUSKESMAS

Yankestrad PELAYANAN
Memudahkan Akses Wellness
Integrasi
Akupresur Pijat Tradisional
Herbal Medik SPA
Pijat Baduta Kearifan Lokal

KIE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

• TOGA Puskesmas /Healing Garden seba


Menjadikan Puskesmas sebagai
gai media edukasi
“Laboratorium” Pengembangan lokal
• Edukasi Asuhan mandiri
wisdom melalui Asuhan Mandiri
• Etalase Jamu
Kesehatan Tradisional
• Akupresur Bersama
• Pijat Baduta
ALUR PELAYANAN DI FASYANKES

PENDAFTARAN Pemeriksaan & Diagnosis Dokter memberikan


(berdasarkan alur yankes konvensional) oleh Dokter informasi ttg yankestrad

Pengobatan oleh tim


PASIEN SETUJU
yankestrad integrasi

Melanjutkan pengobatan
PASIEN MENOLAK
konvensional
1. Keterbatasan pembiayaan oleh pemerintah,
pemberdayaan masyarakat yang belum optimal;
2. Fungsi manajemen kesehatan yang belum efektif;
3. Lemahnya sistem informasi kesehatan;
4. Ketersediaan dan distribusi SDM yang belum
memadai maupun tidak merata;
5. Pemahaman terhadap makna Integrasi yang belum

TANTANGAN diimplementasikan secara optimal.


YANKESTRAD
INTEGRASI
Yankestrad Integrasi di Puskesmas Sumber Kabupaten Cirebon
PENYELENGGARAAN YANKESTRAD DI PUSKESMAS

PKM RANCAEKEK PKM KOPO PKM JATIASIH BEKASI


KAB BANDUNG KAB BANDUNG

PKM VILLA PERTIWI PKM SUKARASA KOTA BANDUNG SOSIALISASI PIJAT BADUTA
KOTA DEPOK PKM SUMBER KAB CIREBON
UPAYA PENGEMBANGAN
KESTRAD MELALUI
PEMANFAATAN TOGA DAN
KETERAMPILAN
(PERMENKES Nomor 29 Tahun 2016)
ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN TOGA

adalah upaya untuk memelihara dan meningkatkan


kesehatan serta mencegah dan mengatasi
masalah/gangguan kesehatan ringan secara
mandiri oleh individu dalam keluarga, kelompok atau
masyarakat, dengan memanfaatkan TOGA.
TUJUAN UMUM

Terselenggaranya Asuhan Mandiri


Pemanfaatan TOGA secara baik,
benar dan berkesinambungan
TOGA
Taman Obat Keluarga adalah sekumpulan tanaman
berkhasiat obat untuk kesehatan keluarga yang disusun
menjadi sebuah taman yang memiliki nilai keindahan.

• Ditanam pada sebidang tanah di halaman, di pekarangan,


atau di kebun, kumpulan pot-pot bunga atau poly bag
• Untuk memenuhi kebutuhan ramuan di dalam rumah
tangga sebagai upaya perawatan kesehatan secara
mandiri.
MANFAAT ASUHAN MANDIRI

Aspek Kesehatan :
• Memelihara dan Meningkatkan daya
tahan tubuh Aspek Ekonomi :
• Mencegah adanya keluhan sakit atau • Menghemat biaya kesehatan
gangguan kesehatan • Meningkatkan pendapatan
• Mengatasi gangguan kesehatan ringan masyarakat
• Memulihkan kesehatan

Aspek Sosial Budaya :


Aspek Lingkungan :
• Melestarikan kearifan lokal atau tradisi
• Melestarikan jenis tanaman
leluhur
• Membuat penghijauan dan
• Memelihara dan mempertahankan
kerapihan serta keindahan.
budaya masyarakat

69
KELOMPOK ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL

• kelompok individu di masyarakat/organisasi


kemasyarakatan dikoordinir seorang kader,
• anggota-anggotanya mempunyai pengetahuan dan
ketrampilan memanfaatkan TOGA dan akupresur
melalui asuhan mandiri di dalam lingkungan
keluarganya.
PRINSIP
PEMBENTUKAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI
1. Kesadaran dan keinginan sendiri,
 Tidak ada paksaan dari siapapun
 Mempunyai motivasi diri

2. Kebersamaan
Perilaku saling berbagi pengetahuan dan kemampuan

3. Kerjasama dan peran aktif kelompok asuhan


mandiri dengan fasilitator

72
4. Kemandirian
Kemampuan individu untuk menolong dirinya sendiri dan anggota keluarga.
Tersedianya bahan (tanaman obat) dan peralatan pijat akupresur jika
diperlukan serta peralatan mengolah TOGA yang dibutuhkan.

5. Berorientasi terhadap kebutuhan masyarakat


Dukungan Kebijakan berupa peraturan, edaran atau surat keputusan.
Dukungan dari petugas kesehatan yang terlatih dalam teknis asuhan
mandiri.

73
6. Komitmen
Ilmu dan keterampilan tentang asuhan mandiri
pemanfaatan toga dan keterampilan akan dibagi
dengan orang lain namun hanya akan digunakan
untuk diri sendiri atau keluarga (tidak untuk
dikomersialkan)

74
SYARAT
PEMBENTUKAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI
Aman
Metode dan bahan yang digunakan aman, tepat dan
rasional yang terbukti bermanfaat dan dapat
dipertanggungjawabkan secara empiris (turun temurun).
Sesuai norma
Mengikuti nilai-nilai budaya, agama dan sosial yang
berlaku di masyarakat setempat.
Praktis
Dapat dilakukan sendiri dengan cara sederhana dan
penggunaan alat serta bahan yang mudah didapat.
syarat-syarat bagi aggota kelompok

1. SALING PERCAYA MEMPERCAYAI


2. SALING TERBUKA
3. MENGAKUI KELEBIHAN & MENERIMA
KELEMAHAN ANGGOTA LAIN
4. MENERIMA UMPAN BALIK
5. SALING BELAJAR
6. MEMUPUK RASA KEBERSAMAAN
MEKANISME
PEMBENTUKAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI
Sosialisasi
Fasilitator 3
2
kepada Stake
holder

79
Tahapan PEMBENTUKAN KELOMPOK
Asuhan mandiri di tingkat masyarakat
Sosialisasi dan
Advokasi
• Pembentukan
tim pelatih • Pembentukan
Asman Kestrad • Sosialisasi
kepada kelompok
secara Asuhan mandiri
berjenjang Lintas
Program • Pendampingan
• Pembentukan dan Lintas
fasilitator • Penilaian
Sektor
Puskesmas terkait
• Orientasi Pembinaan
Penyiapan kader
SDM
PUSKESMAS MENGORIENTASI KADER ASMAN, untuk membentuk
kelompok asuhan mandiri dengan kriteria 1 kelompok terdiri atas 5
sampai 10 kepala keluarga (kk) :

1. PEMBENTUKAN (FORMING), kader memfasilitasi keluarga binaan dalam


kelompok untuk saling mengenal lebih dekat satu sama lain, saling menceritakan
tentang pengalaman dalam memanfaatkan TOGA ataupun slaing memebrikan
informasi tentang TOGA yang mereka miliki di rumah masing-masing.

2. PENGGUGAHAN (STORMING), kader memfasilyasi kepada anggota


kelompok untuk bersasama-sama membicarakan rencana kegiatan kelompok dan
semua anggota kelompok diberikan kesempatan untuk berbicara dan memberikan ide.
Pembentukan kelompok asuhan mandiri diharapkan dapat terbentuk
dalam kurun waktu paling lama 3 – 6 bulan sejak dilakukan orientasi kader

3. PENETAPAN NORMA (NORMING), setelah semua saling mengenal, kader


mengajak para anggota kelompok untuk Bersama-sama membuat struktur oragnisasi, misal :
ketua, wakil ketua, sekretaris, ebndahara dan tugas masing-masing, membuat tata tertib yang
harus dipatuhi Bersama

4. PELAKSANAAN (PERFORMING), setelah terbentuk dengan struktur organisasi


dimana setiap yang duduk dalam organisasi telah mempunyai peran dan tugas masing-masing,
sheingga setiap orang merasa saling tergantung dan membutuhkan satu sama lainnya
Setiap keluarga dalam
Kader didampingi fasilitator
kelompok asuhan mandiri
Puskesmas melatih keluarga
mempelajari dan
binaan dalam pemanfaatan
melaksanakan cara
asman Kestrad
pemanfaatan asman kestrad

KEGIATAN KELOMPOK
ASUHAN MANDIRI
KESEHATAN TRADISIONAL

Setiap keluarga dalam


Setiap keluarga mencatat
kelompok asuhan mandiri
penggunaan TOGA dan
berbagi pengetahuan dan
keterampilan dalam rumah
keterampilan kepada keluarga
tangganya.
lain dalam kelompok
PASCA PEMBENTUKAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI
KADER DIDAMPINGI FASILITATOR DAN MITRA MELAKUKAN :
PENDEKATAN KEPADA KELOMPOK, BERTUJUAN UNTUK
 MENGHAPUS RASA CEMAS,
 MENEMPATKAN KELOMPOK PADA POSISI YANG TEPAT,
 MENCIPTAKAN SUASANA YANG KONDUSIF,
 MENUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI,
 MEMBERI KESEMPATAN BAGI ANGGOTA KELOMPOK UNTUK
BERKEMBANG
 DAN MENGADAKAN EVALUASI TERHADAP PERBEDAAN
PENDAPAT
Pasca Pembentukan Kelompok Asuhan Mandiri (Lanjutan)

 MELAKUKAN PEMBINAAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN TOGA


DAN KETERAMPILAN MELALUI PEMBEKALAN PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN SECARA RUTIN SATU BULAN SEKALI. BERKESINAMBUNGAN
DISESUAIKAN DENGAN JADWAL KEGIATAN YANG TELAH DIBUAT BERSAMA.

PEMBENTUKAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI MERUPAKAN SALAH SATU BENTUK


DARI UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASAYARAKAT YANG BERSIFAT
SWADAYA.
KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS, BAIK TENAGA, SUMBER DAYA MAUPUN
KELEMBAGAAN TERKAIT DENGAN TAHAP PEMBENTUKAN KELOMPOK ASUHAN
MANDIRI PEMANFAATAN TOGA DAN KETERAMPILAN BISA MENDAPATKAN BANTUAN
FASILITASI DARI PEMERINTAH PUSAT, PEMERINTAH DAERAH MAUPUN SUMBER
LAIN YANG TIDAK MENGIKAT.
Pemanfaatan TOGA di Puskesmas
Yankestrad Asuhan Mandiri TOGA /RTH di Puskesmas
PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) dengan
TANAMAN OBAT DI FASYANKES
BAGI HEALING GARDEN BAGI
PASIEN RSUP DR.SARDJITO PENGUNJUNG
Membantu • Menambah
proses informasi akan
penyembuhan manfaat
karena pasien tanaman obat
merasa lebih • Sebagai tempat
nyaman, relaks untuk relaksasi

BAGI BAGI NAKES/


FASYANKES KARYAWAN

• Mendukung • Meningkatkan
Green Office rasa kenyaman
• Meningkatkan an dalam
prestise bekerja
fasyankes • Menambah
• Berpotensi semangat kerja
menjadi • Menambah
wahana wisata wellness /
kesehatan/ kebugaran
health tourism Tanaman Obat/TOGA ditata sesuai dengan petugas
Siklus Hidup (Life Cycle)
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PROGRAM YANKESTRAD
INDIKATOR KESTRAD RENSTRA 2020 – 2024
(Revisi PMK 13 /2022)

Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan Kebijakan Gerakan Masyarakat


Hidup Sehat (GERMAS)  GERMAS Komposit
DO : Kabupaten/Kota menerapkan GERMAS bila memiliki Regulasi GERMAS, dan
melaksanakan 2 dari 3 kegiatan berikut :
1. Melaksanakan Kampanye GERMAS Tema Prioritas
2. Memiliki Kegiatan Skrining Kesehatan di Tempat Kerja
3. Memiliki Kegiatan Pembinaan Kesehatan Tradisional :
DO : Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas yang melakukan Pembinaan
Kesehatan
Tradisional (minimal TOGA dan atau Akupuntur dan Akupresur)
4. Mekanisme Pelaporan : Entri melalui Link Komdat Kesmas
:ttp://komdatkesmas.kesmas.go.id
5. Target 2023 : 55% (Jumlah Kabupaten/Kota)
PENCATATAN & PELAPORAN

Setiap tenaga kesehatan pemberi


layanan harus melakukan pencatatan
dan pelaporan secara berkala kepada
Dinkes kabupaten/kota

Pelaporan terintegrasi dengan


sistem informasi kesehatan

Mengikuti sistem pelaporan yang


berlaku di masing-masing RS
Setiap tenaga kesehatan pemberi layanan harus melakukan
pencatatan dan pelaporan secara berkala kepada Dinkes
Kabupaten/Kota

1. DataHattra (Penyehat Tradisional)


2. Data Asman Kestrad
3. Data Yankestrad
4. Data 10 Kasus terbanyak
Data Hattra (Penyehat Tradisional)

PROFIL PENYEHAT TRADISIONAL

PUSKESMAS
KECAMATAN
KAB/KOTA
PROVINSI
TAHUN

PENDIDI JENIS KELAMIN STATUS METODE


JENIS
NAMA NAMA KAN
NO ALAMAT UMUR SERTIFIKA LAKI- PEREMP KETERA
DESA/KEL HATTRA TERAKHI NO STPT NO SIPT RAMUAN
T HATTRA LAKI UAN MPILAN
R

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DATA PENYEHAT TRADISIONAL /HATTRA DI WILAYAH PUSKESMAS….
TAHUN …..

JENIS METODE
KELAMIN ALAMAT PENDIDIK
DESA/ NAMA KETERAMPILAN NOMOR
NO UMUR DAN NO. AN
KELURAHAN HATTRA RAMUAN STPT
L P TERAPI OLAH TELP TERAKHIR
MANUAL
ENERGI PIKIR

JUMLAH

Mengetahui, ………….,….20
Pengelola Program Kesehatan
Kepala Puskesmas……….. Tradisional

(……………………………) (……………………………)
Data Asuhan Mandiri Kestrad

DATA KELOMPOK ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR


BINAAN PUSKESMAS ………..
TAHUN ……

NO DESA/KELURAHAN NAMA KELOMPOK ASMAN JUMLAH NO. SK

JUMLAH

Mengetahui,
Kepala Puskesmas……….. ………….,…….…….20
Pengelola Program Kesehatan
Tradisional

(……………………………) (……………………………)
Data Yankestrad

DATA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS ……


TAHUN ….

PELAYANAN DALAM GEDUNG PELAYANAN LUAR GEDUNG

WAKTU Pembentukan Kelompok


NO Herbal/ Konseling Asuhan Mandiri Pendataan
(BULAN) Akupunktur Akupresur
Ramuan Asman Pemanfaatan TOGA dan Hattra
Akupresur
1 2 3 4 5 6 7 8

dst..

Mengetahui, ………….,……………. 20

Kepala Puskesmas……… Pengelola Program Kesehatan Tradisional

(……………………………) (……………………………)
CONTOH
FORMAT LAPORAN HATTRA TAHUN 2023

HATTRA DENGAN METODE

JUMLAH
KETERAMPILAN HATTRA
JUMLAH
NO PROVINSI NO KAB/KOTA NO PUSKESMAS YANG
HATTRA
RAMUAN KOMBINASI MEMILIKI
TEKNIK STPT
TEKNIK TEKNIK
OLAH
MANUAL ENERGI
PIKIR

KAB SUMEDANG 1 JATINANGOR


2 CIMANGGUNG
3 TANJUNG SARI
4 MARGAJAYA
5 SUKASARI

105
CONTOH
FORMAT LAPORAN JELOMPOK ASUHAN MANDIRI TOGA
TAHUN 2023

ADANYA RUANG
JUMLAH KELOMPOK ADANYA TOGA DI
NO PROVINSI NO KAB/KOTA NO PUSKESMAS TERBUKA HIJAU UNTUK
ASUHAN MANDIRI PUSKESMAS
TANAMAN OBAT

KAB SUMEDANG 1 JATINANGOR


2 CIMANGGUNG
3 TANJUNG SARI
4 MARGAJAYA
5 SUKASARI
FORMULIR DATA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

Pengumpulan data dilakukan secara berjenjang, mulai dari :


1.Puskesmas
2.Griya Sehat
3.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4.Dinas Kesehatan Provinsi
5.Kementerian Kesehatan
PENCATATAN & PELAPORAN HATTRA

Sarana Pencatatan:

1.Catatan Yankestrad kunjungan setiap klien

2.Buku catatan/register setiap klien

3. Form pelaporan bulanan


Pencatatan Klien:

1.Identitas klien (nama, umur, jenis kelamin, alamat)


2.Kunjungan klien baru dan kunjungan lama
3.Keluhan klien
4.Rencana tindakan akupresur
5.Tindakan yang diberikan
6.Keterangan (nasihat, anjuran)
ALUR PENGUMPULAN DATA KESTRAD

KEMENKES
KAB/KOTA
• RS
• PKM • REKAPITULASI • REKAPITULASI • REKAPITULASI
• GRIYA SEHAT DATA DATA DATA
FASYANKES KAB/KOTA PROVINSI

FASYANKES PROVINSI

110
PEMBINAAN & PENGAWASAN

Menteri, Ka. Dinkes Provinsi


dan Ka. Dinkes Kab/Kota
melakukan pembinaan dan pengawasan sesuai
dengan tugas dan kewenangan

Dilakukan melalui : Dilaksanakan terhadap :


• Advokasi • Tenaga kesehatan
• Sosialisasi • Sarana & prasarana, Obat,
• Bimbingan teknis serta Alat dan teknologi
• Monitoring dan evaluasi • Tindakan yang diberikan
FAKTOR PENDUKUNG PENYELENGGARAAN
YANKESTRAD
DI RS & PUSKESMAS
Dukungan & Komitmen Pimpinan Fasyankes

Ketersediaan SDM di Bidang Kestrad

Dukungan sarana prasarana

Perda tarif

Penerimaan jasa kapitasi


TANTANGAN

Perlu pengembangan Perlu penguatan


program Pelayanan pengawasan Pelayanan
Kesehatan Tradisional Kesehatan
untuk mendukung Tradisional
prioritas nasional perlindungan masy

Perlunya peningkatan Dukungan komitmen


jumlah Tenaga pimpinan dan
Kesehatan pembiayaan kesehatan
Tradisional perluasan untuk Pelayanan
pelayanan di fasyankes Kesehatan Tradisional
UPAYA TINDAK LANJUT

DINKES PROVINSI DINKES KAB/KOTA


PUSKESMAS PERKUMPULAN
•Melakukan pertemuan rutin • Koordinasi rutin dng PTSP
• Melakukan pendataan secara rutin dan melaporkan ke Dinkes
utk peningkatan binwasdal dan melakukan • Melakukan pemantauan wilayah
• Mendata hattra
• Memfasilitasi pengurusan perizinan dan penerbitan STPT
• Advokasi kepada Kepala Puskesmas dan Sosialisasi kepada lintas program di
• Melakukan pembinaan secara rutin
•Bekerjama dng LP/LS dlm penyederhanaan birokrasi Puskesmas
• Bekerjasama dng perkumpulan sejenis utk pembinaan
• TOGA percontohan di Puskesmas berdasarkan siklus hidup

pembinaan hattra sesuai perUUan • Pembentukan kelompok Asuhan Mandiri


• Menjalin kemitraan dengan lintas sektor terkait  Pertanian, PMD, BPOM, SKPD, UKS,

•Mengembangkan system • Melakukan binwasdal CSR (Lokmin Lintas Sektor)


• Pembinaan dan pembinaan kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur

perizinan berbasis online terpadu  intervensi masalah kesehatan di Puskesmas dan di kelompok dengan Asman

• Bekerjasama dng
•Melakukan rekapitulasi
perkumpulan dlm
hattra
pembinaan hattra dan
•Memberikan reward thd
nakestrad
perkumpulan yg terbaik dlm
• Bersikap tegas thd hattra yg
membina anggotanya melakukan pelanggaran
•Sosad ke pemda utk • Memfasiitasi Puskesmas
KESIMPULAN
Masyarakat diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan,
meningkatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan tradisional yang dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanan

Pemerintah mengatur, mengawasi, dan membina terkait pelayanan kesehatan


tradisional dengan didasarkan pada keamanan, kepentingan dan perlindungan
masyarakat

Mendorong pengembangan kesehatan tradisional dengan kolaborasi dengan lintas


program/lintas sektor, dunia usaha, termasuk dengan akademisi terutama melalui
riset/penelitian.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai