Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN INOVASI

“MENGELOLA KRETIVITAS”

Dosen Pengampu : Sienny, SE., M.Pd.

Disusun oleh:

1. Ferra Feby Nasution (7173510026)


2. Isma Putri Cahya (7173510035)
3. Sasya Chairunisa (7173210031)

MANAJEMEN – B

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, karena berkat rahmad dan hidaayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Tugas makalah kelompok tentang
“Mengelola Kreativitas” bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Inovasi dari Ibu Sienny, SE., M.Pd.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menerima kritikan
serta saran yang membangun guna menyempurnakan tugas ini dan dapat menjadi
acuan dalam menyusun tugas-tugas selanjutnya.

Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam
memahami maksud penulis

Medan, September 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................4

B. Tujuan......................................................................................................................4

C. Manfaat....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Mengelola Kreativitas Invidu...................................................................................6

B. Mengelola Kreativitas Organisasi............................................................................8

C. Mengelola Kreativitas Negara...............................................................................11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan hanya dapat bertahan dan berkembang kala perusahaan itu berhasil
secara terus menerus menggali, mengelola, dan menawarkan hal-hal yang inovatif,
baik itu produknya maupun jasa layanannya kepada pihak yang paling
berkepentingan: konsumen, pemakai, atau pengguna. Mereka lah yang mempunyai
hak penuh untuk menentukan apakah akan membeli atau tidak, produk dan atau jasa
layanan yang ditawarkan sebuah perusahaan.

Daya saing yang paling kuat adalah inovasi, oleh karena itu penting sekali dalam
perusahaan inovasi digali terus menerus, dikembangkan dan dikelola, dengan
menghubungkan atau mengawinkan daya kreativitas yang dimiliki oleh individu-
individu dalam perusahaan atau organisasi dengan permintaan pasar yang terdiri dari
konsumen; pemakai atau pengguna produk dan jasa layanan yang ditawarkan
perusahaan.

B. Tujuan

1.Untuk mengetahui pengertian kretivitas

2.Untuk mengetahui apa hubungan antara kreativitas dan inovasi

3.Untuk mengetahui bagaimana mnegelola kreativitas dalam organisasi

C. Manfaat

Agar pembaca maupun penulis tanggap terhadap hal-hal penting yang ada didalam
makalah ini.

4
BAB II
PEMBAHASAN

MENGELOLA KREATIVITAS
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah serta peluang. Kreativitas
sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih dalam dunia bisnis,
kreativitas disebut-sebut menjadi hal penting dalam proses inovasi, baik itu produk
maupun jasa.

Melalui kreativitas, setiap manusia bahkan Negara dapat menghasilkan


sebuah karya yang tidak ternilai. Dahulu kala kreativitas sering disamakan artinya
dengan penemuan (invention) atau inovasi. Inovasi adalah kemampuan
untuk menerapkan solusi hasil dari pemikiran kreatif terhadap masalah dan peluang
untuk meningkatkan atau untuk memperbaiki sesuatu.
Kreativitas yang dimiliki oleh para penemu atau inventor disebut sebagai
kreativitas individu. Tetapi bila menyangkut organisasi, maka kreativitas datang
melalui pemikiran kolektif. Pemikiran kolektif adalah pemikiran yang memiliki
proses dan pola yang berbeda-beda antarindividu di dalam perusahaan. Hal ini juga
diungkapkan oleh Bakker (2006) yang mengatakan bahwa ide adalah keutuhan
kompleks dari unsur-unsur yang saling terkait untuk membentuk bagian dari
keseluruhan yang lebih besar, dimana kreativitas berkaitan dengan
menghasilkan ide asli, mengembangkan pendekatan baru dalam menyelesaikan
masalah serta mengambil risiko dalam membuat kontribusi yang unik.
Amabile (1996) mendefinisikan kreativitas dengan memecahnya menjadi tiga
komponen utama, yaitu pengetahuan, pemikiran kreatif, dan motivasi :
 Pengetahuan: Semua pemahaman relevan yang membawa individu
mengusahakan kreativitas.
 Pemikiran Kreatif: Berkaitan dengan bagaimana orang mendekati masalah dan
bergantung pada kepribadian dan pemikiran atau gaya kerja.
 Motivasi: Motivasi merupakan kunci untuk menghasilkan produk menjadi
kreatif dan yang paling penting adalah gairah intrinsik dan minat dalam
pekerjaan tersebut.

5
Graham Wallas, dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses
kreatif meliputi 4 tahap:
1. Tahap Persiapan, mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan
mengumpulkan data/informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, dan
bertanya pada orang lain.
2. Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu
melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut. Ia tidak memikirkan
masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya” dalam alam pra sadar.
3. Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha
Erlebnis”, yaitu saat munculnya inspirasi atau gagasan baru.
4. Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru
tersebut terhadap realitas. Di sini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen.
Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi
(pemikiran kritis).

Berbicara mengenai inovasi, tidak bisa dilepaskan dengan unsur kreativitas.


Pengertian dari inovasi adalah hasil penerapan dari ide-ide kreatif dalam bentuk
produk baru, jasa ataupun proses. Tantangan terbesar yang dihadapi setiap
perusahaan adalah bagaimana bertahan dalam situasi ketidakpastian atau
perubahan. Kreativitas dan inovasi adalah kunci jawaban dari tantangan tersebut.
1. Mengelola Kreativitas Individu
Pablo Picasso mengatakan bahwa “Setiap orang dilahirkan memiliki
kreativitas, tetapi yang menjadi masalah adalah bagaimana mengelola kreativitas
tersebut”. Artinya setiap orang yang dilahirkan di dunia ini memiliki potensi
kreativitas yang sama, tetapi yang berbeda adalah hasrat dan motivasi serta
lingkungan yang dihadapi untuk mengembangkan kreativitasnya.
Mauzy mengungkapkan unsur-unsur penting untuk mengembangkan
kreativitas individu sebagai berikut:
 Memahami proses berpikir kreatif.
 Mengidentifikasikan blok untuk berpikir kreatif dan keterampilan individu
dengan bantuan manajer untuk meningkatkan respon kreatif.
 Menggunakan metode berpikir kreatif lebih sering untuk mendapatkan ide-ide
segar dan menemukan solusi permasalahan lebih cepat.

6
 Membiarkan visi kreatif pribadi menjalankan ide kreativitas untuk membantu
individu/manajer mencapai tujuan pribadi dan profesional.
Berikut adalah perilaku kreatif yang diungkapkan oleh Florida dan Goodnight, yaitu:
 Rasa ingin tahu besar
 Mencari peluang baru
 Inisiatif
 Imajinatif
 Berorientasi masa depan
 Berpikir secara visual
 Melihat kemungkinan dari masalah yang tampaknya mustahil
 Tidaktakut mengambil risiko
 Siap untuk membuat kesalahan
 Beradaptasi dengan lingkungan kerja dan perubahan kondisi di luar lingkungan
kerja
 Melihat hubungan sebab akibat secara utuh
 Menyaring ide-ide
 Mensintesis berbagai elemen
Pemikiran kreatif akan membawa perusahaan menuju solusi kreatif bisnis,
dimana solusi yang dihasilkan dari pemikiran kreatif akan membawa perusahaan
kepada pertumbuhan bisnis (Ray dan Myers, 1988):
1. Kefasihan: kemampuan untuk menghasilkan banyak ide. Kefasihan dapat
dikembangkan dengan mengadakan sesi pemikiran kreatif dengan mencari ide-
ide untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Fleksibilitas: kemampuan untuk memproduksi campuran beragam ide.
Fleksibilitas dapat ditingkatkan dengan melihat sebuah kejadian, kemudian
digunakan untuk menjawab tantangan yangterkait.
3. Elaborasi: kemampuan untuk menambahkan detail, mendalam, campuran sudut
pandang atau perspektif. Elaborasi dapat dikembangkan dengan menggambarkan
sesuatu secara rinci, dengan menggunakan semua indra fisik.
4. Orisinalitas: keunikan, kebaruan, kreativitas (baru) atau inovasi melalui
perbaikan yang ada. Orisinalitas dapat dipelajari dengan memilih satu objek
umum dan daftar banyak kegunaan baru.

7
Untuk mendapatkan pemikiran kreatif, dibutuhkan tempat kerja yang
menunjang para pegawainya. Tempat yang dimaksud adalah lingkungan yang
mendukung pegawai untuk saling berinteraksi dan saling bertukar informasi
untuk mendapatkan ide kreatif. Ide kreatif dalam sebuah perusahaan
cenderung beragam, keanekaragaman pemikiran yang dihasilkan oleh pegawai atau
individu dapat dikombinasikan untuk saling melengkapi kemampuan ide yang
dikembangkan oleh masing-masing individu.
Isaksen dan Lauer (2002) mengidentifikasikan faktor-faktor utama
yang berkontribusi terhadap kreativitas dan memberikan iklim kolaboratif,
antara lain adalah:
 Kepercayaan
 Semangat tim
 Kepemimpinan
 Kegiatan yang mengangkat tujuan
 Struktur berorientasi hasil
 Standar keunggulan
 Partisipasi dalam mengambil keputusan
 Pengakuan dan dukungan pihak eksternal
 Bakat
 Akomodasi nilai-nilai baru yang muncul.
2. Mengelola Kreativitas Perusahaan
Bakker (2006) mengungkapkan pentingnya kreativitas dalam proses
pengembangan bisnis sebagai berikut:
1. Kreativitas membawa ide-ide inovatif, produk, layanan, dan kepuasan pelanggan
lebih besar.
2. Pendekatan kreatif akan mendorong kepemimpinan dan membantu hubungan
lebih dekat serta membuat kehidupan lebih memuaskan.
3. Penemuan kreativitas memberikan makna lebih besar terhadap pekerjaan.
4. Penemuan kreativitas membuka peluang atau kemungkinan baru.
Seperti yang telah kita ketahui, tahapan dalam inovasi itu sendiri terdiri dari
tiga tahap, yaitu: input, process, dan output. Sebagai contoh, kesuksesan bisnis,
perusahaan dimulai melalui pengelolaan dan pembuatan segmentasi pasar untuk
meningkatkan produk dan jasa mereka.

8
a. Cara Menghubungkan Kreativitas Individu dan Inovasi dalam Organisasi
Organisasi kreatif memiliki strategi yang dibangun pada konteks yang
fleksibel tapi tegas, yang mencakup beberapa atau semua unsur-unsur berikut (Cook,
1998):
1. Budaya, gaya kepemimpinan, dan nilai-nilai: cara bekerja, peran
kepemimpinan dan gaya serta nilai-nilai yang dianut yang menyadari bahwa
organisasi hidup dan bernafas.
2. Struktur dan sistem: adalah tentang kedua struktur dalam organisasi, baik
formal maupun informal seperti jaringan, struktur informasi, dan sisi bayangan
organisasi. Sedangkan sistem meliputi penghargaan, pengakuan, dan sistem
karier.
3. Keterampilan dan sumber daya: adalah mengenai daya tarik, pengembangan,
dan retensi bakat kreatif yang didukung oleh informasi, keuangan, dan iklim
yang sesuai untuk kreativitas.
Peter Cook (1998), dalam penelitiannya, menggambarkan sejumlah faktor
yang dapat diidentifikasikan untuk membangun kreativitas:
1. Mengatur budaya dengan mengembangkan gaya kepemimpinan yang tepat
dalam organisasi dan nilai-nilai hidup yang mendorong untuk berpikir dan
bertindak melampaui hikmat saat ini serta lebih memfokuskan pada struktur
informal komunikasi.
2. Merancang sistem penghargaan yang menumbuhkan kepribadian sesuai dengan
strategi dan meminimalkan penggunaan sistem untuk kepentingan mereka
sendiri.
3. Mendorong keragaman manusia dan keterampilan.
4. Toleransi terhadap konflik yang mungkin terjadi sebagai dampak dari ide-ide
yang dihasilkan.
Alasan mengapa kreativitas dibutuhkan untuk kesuksesan menjalankan bisnis
disampaikan oleh Dzenis (2010) dalam salah satu artikelnya yang berjudul “10
Reasons Why Juicing Up Your Creativity is Fundamental to Your Business
Success”:
1. Kreativitas membantu melihat kesempatan pada penempatan pasar atau datang
membawa solusi unik terhadap masalah.

9
2. Kreativitas adalah kunci dari inovasi. Kemampuan untuk memikirkan cara
mengatasi permasalahan out of the box.
3. Kreativitas menstimulasi otak dan membantu perusahaan menjadi lebih sadar
dan memperhatikan lebih terhadap apa yang perlu dikembangkan dari sekeliling
kita untuk menghasilkan pendekatan baru yang membantu kemajuan perusahaan.
4. Pemikiran kreatif membantu perusahaan agar tetap eksis dan adaptif terhadap
perubahan. Pemimpin perusahaan dapat menemukan kembali bisnis dengan
meminta opini dari pelanggan.
5. Kreativitas membantu perusahaan memahami bisnis yang dijalankan melalui
sudut pandang pelanggan.
6. Kreativitas memberikan toleransi tinggi terhadap risiko yang digunakan
untuk bekerja melampaui rasa takut terhadap kegagalan.
7. Kreativitas meningkatkan kemampuan leadership. Menjadi pemimpin yang
efektif berarti menjadi kreatif pada saat pendekatan dan penyelesaian masalah.
8. Kreativitas membantu perusahaan untuk memperluas visi pada dunia.
9. Kreativitas memperkuat langkah perusahan saat permasalahan datang.
Kreativitas membantu perusahaan melambung dan kembali dengan lebih cepat
saat terjatuh.
10. Kreativitas mengundang aliran dan perasaan baik, saat perasaan kita baik, maka
kita dapat menarik pelanggan dan klien yang ideal.
b. Hambatan Mengembangkan Kreativitas dalam Organisasi
Kreativitas dalam sebuah organisasi tidak mudah diciptakan. Kreativitas
membutuhkan stimulus yang didukung oleh llngkungan organisasi. Stimulus atau
rangsangan untuk mengembangkan kreativitas dalam menciptakan budaya kreatif
dalam organisasi sering kali menemui berbagai hambatan. Berikut adalah beberapa
hambatan yang dihadapi organisasi dalam mengembangkan budaya kreativitas:
a. Menemukan Pemimpin Kreatif
b. Budaya Organisasi yang Tidak Mendukung

Contoh Implementasi Pengelolaan Kreativitas Organisasi:IDEO


IDEO adalah sebuah perusahaan konsultan desain global yang menggunakan
pendekatan berbasis desain untuk membantu manusia atau perusahaan, baik di sektor

10
publik dan swasta, untuk berinovasi dan berkembang. IDEO dibangun di Amerika
Serikat oleh dua besaudara bernama David Kelley dan Tom Kelley pada tahun 1991.
Hal yang unik dari perusahaan IDEO adalah cara mereka menjunjung filosofi
dari kreativitas, yaitu dengan mengingatkan kembali pegawainya akan dunia masa
kecil mereka dan hal ini didukung oleh kebijakan perusahaan yang mengizinkan
pegawainya untuk membawa barang-barang pribadi yang mereka sukai dan
membantu mereka mendapatkan inspirasi untuk diletakkan dalam ruang kerja.
3. Mengelola Kreativitas Negara
Keunikan tradisional tersebut berasal dari berbagai kreativitas individu lokal
yang menjadi kekayaan budaya lokal dan diteruskan menjadi nasional. Tetapi apakah
sampai di situ saja? Tentu saja tidak. Karena kreativitas dalam tingkat nasional dapat
dikembangkan kembali menjadi inovasi di tingkat global. Pertanyaannya adalah
bagaimana mengembangkan kreativitas individu menjadi inovasi dalam tingkat
organisasi atau negara, sehingga mampu menarik pasar secara global. Departemen
Budaya, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melalui
websitenya telah melakukan pemetaan terhadap industri kreatif yang ada di
Indonesia sebagai berikut (www.budpar.go.id):
1. Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan meliputi
proses kreasi, produksi, dan distribusi dari iklan yang dihasilkan.
2. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan,
perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan
bangunan, desain interior.
3. Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan
barang-barang asli, unik, dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang
tinggi.
4. Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan
distribusi produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin.
5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior,
desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset
pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

11
6. Fashion: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas
kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan
aksesorisnya, konsultasi lini produk fashion, serta distribusi produk fashion.
7. Video, Film, dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi
produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film.
8. Permainan Interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi,
dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan,
ketangkasan, dan edukasi.
9. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan,
reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.
10. Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha
pengembangan konten, produksi pertunjukan, desain dan pembuatan busana
pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.
11. Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan
konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital
serta kegiatan kantor berita dan pencari berita.
12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan
pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan
data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem,
desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana
piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya.
13. Televisi dan Radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi,
produksi dan pengemasan acara televisi, penyiaran, dan transmisi konten acara
televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay, siaran radio dan televisi.
14. Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif
yang menawarkan penemuan dan penerapan ilmu dan teknologi serta
pengetahuan untuk perbaikan produk, kreasi, proses, dan teknologi baru agar
memenuhi kebutuhan pasar.
15. Kuliner: sektor industri kreatif yang melakukan studi tentang pemetaan
produk makanan olahan khas Indonesia yang dapat ditingkatkan daya
saingnya di pasar ritel dan pasar internasional.

12
BAB III
PENUTUP
Ringkasan
Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta / berkreasi. Sebagian orang
beranggapan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasikan gagasan baru
atau wawasan segar. Definisi sederhana dari kreativitas adalah sebuah proses untuk
menghasilkan sesuatu yang tidak berkembang secara alamiah atau tidak dibuat secara
biasa. Kreativitas adalah sebuah kemampuan untuk meninggalkan kebiasaan lama
yang kaku / monoton. Kreativitas adalah kemampuan individu untuk mengandalkan
keunikan dan kemahirannya untuk menghasilkan gagasan baru dan wawasan baru
yang sangat bernilai bagi individu tersebut.

13

Anda mungkin juga menyukai