Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN RISIKO BISNIS

“JENIS – JENIS RISIKO BISNIS”

Agus Kurniawan 43115010282

Ennorio Armani 43115010325

Fajrian Muhammad 43115010126

Irfan Naufal Zuhri 43115010292

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MEERCU BUANA

JAKARTA

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
A. DEFINISI RISIKO.................................................................................................................. 3
B. JENIS-JENIS RISIKO ............................................................................................................ 4
1. Risiko Produksi............................................................................................................. 5
2. Risiko Pemasaran ......................................................................................................... 5
3. Risiko Sumber Daya Manusia ...................................................................................... 5
4. Risiko Finansial ............................................................................................................ 6
5. Risiko Lingkungan ....................................................................................................... 6
6. Risiko Operasional ....................................................................................................... 7
7. Risiko Permintaan Pasar ............................................................................................... 7
8. Risiko Perbaikan ........................................................................................................... 8
9. Risiko Kerjasama .......................................................................................................... 8
10. Risiko Hukum ............................................................................................................... 8
C. STUDI KASUS .......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11
A. DEFINISI RISIKO

Risiko merupakan kata yang sudah kita dengar hamper setiap hari. Biasanya kata
tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak kita sukai, sesuatu yang
ingin kita hindari. Sebagai contoh, jika kita jalan keluar dengan mobil, maka ada risiko
mobil kita bertabrakan dengan mobil lainnya (kejadian yang tidak kita inginkan). Jika
kita mempunyai saham, ada risiko harga saham yang kita pegang turun nilainya,sehingga
kita tidak memperoleh keuntungan (kejadian yang tidak kita harapkan). Jika bank
memberikan kredit kepada suatu perusahaan, maka adakemungkinan perusahaan tersebut
gagal bayar (tidak membayar bunga dan/atau cicilan pinjamannya). Apa yang dimaksud
dengan risiko? Risiko bisa didefinisikan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, risiko
bisa didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan. Definisi lain yang sering dipakai
untuk analisis investasi, adalah kemungkinan hasil yang diperoleh menyimpang dari yang
diharapkan. Deviasi standar merupakan alat statistik yang bisa digunakan untuk
mengukur penyimpangan, karena itu deviasi standar bisa dipakai untuk mengukur risiko.
Pengukuran yang lain adalah menggunakan probabilitas. Sebagai contoh, pengemudi
kendaraan orang muda lebih sering mengalami kecelakaan dibandingkan dengan orang
dewasa. Probabilitas terjadinya kecelakaan untuk orang muda lebih tinggi dibandingkan
dengan untuk orang dewasa. Karena itu risiko kecelakaan untuk orang muda lebih tinggi
dibandingkan untuk orang dewasa.
Pengertian risiko menurut beberapa ahli :
Menurut soekarno risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
Hermanto Darmawi (1997 :78) ada dua pendekatan dasar dalam menanggani risiko, yaitu
: pengendalian risiko (risk control) dan pembiayaan risiko (risk financing). Dari pendapat
beberapa ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa risiko adalah sesuatu yang selalu
dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga
sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.
B. JENIS-JENIS RISIKO

Menurut Hanafi (2006:6), terdapat dua jenis risiko secara umum, yaitu:

a. Risiko murni (pure risk)

Risiko murni adalah ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau dengan kata
lain hanya ada suatu peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan. Risiko
murni adalah suatu risiko yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan
apabila tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugian namun juga tidak
menimbulkan keuntungan. Risiko ini akibatnya hanya ada dua macam: rugi atau
break event, contohnya adalah pencurian, kecelakaan atau kebakaran.

b. Risiko spekulasi (speculative risk)

Risiko spekulasi adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua


kemungkinan, yaitu peluang mengalami kerugian finansial atau memperoleh
keuntungan. Risiko ini akibatnya ada tiga macam: rugi, untung atau break event,
contohnya adalah investasi saham di bursa efek, membeli undian dan sebagainya.

Telah banyak tokoh-tokoh terkemuka yang membahas mengenai risiko usaha, tidak
jarang pula yang telah menyebutkan mengenai apa saja jenis-jenis risiko usaha tersebut. Berikut
akan dibahas satu per satu mengenai jenis-jenis risiko usaha. Jenis-jenis risiko usaha tersebut
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Risiko Produksi

Ketika Anda memiliki jenis usaha tertentu, misalnya saja di bidang industri
clothing atau fashion yang memproduksi baju, untuk menghasilkan jumlah produk yang
banyak untuk memenuhi permintaan pasar, maka perusahaan haruslah memiliki
otomatisasi pengerjaan untuk menghasilkan produk yang lebih banyak. Namun
dikarenakan prosesnya yang otomatisasi dan menggunakan mesin, biasanya dalam
prosesnya sering menjadi tidak teliti. Sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat diteliti
satu-persatu sebelum dijual kepada konsumen. Dampaknya adalah ketika telah sampai di
tangan konsumen dan kebetulan barang atau produk tersebut ada yang cacat, maka akan
merugikan perusahaan. Karena satu complain dari pelanggan dapat berakibat fatal bagi
perusahaan jika satu pelanggan tersebut membicarakannya kepada calon pembeli yang
lain. Maka dari itu akan menimbulkan risiko usaha. Selain faktor non-human dalam
proses produksi, faktor SDM nya juga berpengaruh. Misal untuk tanggung jawab, etos
kerja, ketelitian, ketekunan, dan lain sebagainya.

2. Risiko Pemasaran

Risiko pemasaran berkaitan erat dengan proses marketing dan pemasaran produk.
Yang perlu Anda kuasai adalah bagaimana teknik memasarkan produk dengan efektif
agar produk yang Anda hasilkan dapat diterima dengan baik oleh pembeli. Masalah yang
sering dihadapi adalah kita sering kesulitan untuk mengusai teknik marketing yang baik.
Cara yang dapat dilakukan antara lain adalah lebuh sering mengikuti smeinar atau
workshop mengenai teknik-teknik marketing, sering membaca buku, serta belajar
langsung dari mentor atau seseorang yang telah sukses. Intinya adalah Anda harus lebih
memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan.

3. Risiko Sumber Daya Manusia

Seringkali ketika memiliki bisnis yang telah berkembang dengan baik, Anda
memerlukan bantuan untuk menjalankan usaha tersebut. Hal yang selalu dilakukan
adalah merekrut karyawan atau pegawai. Namun seringkali masalah yang kerap terjadi
adalah masalah dengan sumber daya manusia itu sendiri. Misalnya sifat pekerja yang
kurang baik sehingga menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan. Yaitu misalnya
sifat dan sikap seperti malas bekerja, kurang bertanggung jawab, tidak jujur, dan lain
sebagainya. Pada intinya hal-hal tersebut akan merugikan perusahaan. Hal yang dapat
dilakukan adalah lebih cermatd an teliti dalam menerima karyawan. Anda dapat
menerapkan misalnya beberapa test seperti test psikologi, wawancara, dan persyaratan
lain yang dilakukan terlebih dahulu sebelum menerima karyawan tersebut untuk bekerja
di perusahaan Anda.

4. Risiko Finansial

Memiliki usaha dan bisnis berarti siap dengan risiko ketidakpastian income atau
pendapatan usaha. Tidak selamanya perusahaan akan memiliki keuntungan dalam
jumlah besar. Perlu diketahui bahwa risiko kerugian juga amatlah besar. Yang perlu
Anda lakukan adalah mempersiapkan diri dengan lebih baik bila kendala tersebut
muncul. Kemudian Anda harus menyiapkan langkah penyelesaiannya agar Anda tidak
terus mengalami kerugian yang signifikan dan yang akan berakibat buruk bagi
perusahaan.

5. Risiko Lingkungan

Tidak jarang risiko lingkungan juga muncul bagi usaha Anda. Misalnya Anda
memiliki jenis usaha perusahaan yang bergerak di bidang makanan, maka Anda harus
memikirkan limbah pabrik yang dihasilkan dari perusahaan Anda. Buatlah sebisa
mungkin agar lebih ramah lingkungan dan tidak merugikan lingkungan sekitar. Contoh
yang lain adalah usaha bengkel mobil atau motor. Kerugian yang sering dialami
misalnya adalah tentang polusi suara yang dihasilkan. Anda harus dapat meminimalisir
dampak yang ditimbulkan, misalnya dengan dengan mengusahakan membangun usaha
bengkel tersebut tidak dekat pemukiman padat penduduk, dan alternatif upaya
pencegahan lainnya.
6. Risiko Operasional

Risiko operasional mengacu pada kegagalan yang tidak diharapkan di dalam


operasi harian perusahaanmu. Itu bisa berupa kegagalan teknis, seperti matinya server,
atau bisa disebabkan oleh orang atau proses. Di dalam beberapa kasus, risiko
operasional memiliki lebih dari satu penyebab. Sebagai contoh, pertimbangkan risiko
bahwa salah satu karyawanmu menuliskan jumlah yang salah pada sebuah cek, yang
membayar $100,000 bukannya $10,000 dari rekeningmu. Itu adalah kegagalan "orang",
tapi juga kegagalan "proses". Itu bisa saja dicegah dengan memiliki proses pembayaran
yang jauh lebih aman, misalnya dengan memiliki anggota atau staf kedua yang
mengesahkan setiap pembayaran dalam jumlah besar, atau dengan menggunakan sistem
elektronis yang akan memberi peringatan terhadap angka yang tidak biasa untuk dikaji.
Di dalam beberapa kasus, risiko operasional juga bisa tumbuh dari kejadian-kejadian di
luar kendalimu, seperti bencana alam, atau putusnya daya, atau permasalahan dengan
host website. Apapun yang mengganggu operasi inti perusahaanmu berada dalam
kategori risiko operasional. Sementara kejadian itu sendiri bisa tampak cukup kecil
dibandingkan dengan risiko strategis yang besar yang telah kita bicarakan sebelumnya,
risiko operasional bisa tetap memiliki dampak besar pada perusahaanmu. Tidak hanya
adanya biaya menyelesaikan permasalahan, namun permasalahan operasional juga bisa
mencegah pengiriman pesanan pelanggan atau membuat mereka tidak bisa
menghubungimu, yang menghasilkan kerugian dan rusaknya reputasi

7. Risiko Permintaan Pasar

Kesuksesan tidak lantas membuat usaha Anda memiliki jaminan akan berhasil
dalam jangka waktu yang lama. Anda harus memperhatikan kebutuhan pasar untuk
tahun-tahun kedepan. Mungkin pada saat ini permintaan pasar pada prosuk yang Anda
hasilkan cukup besar, namun apakah ada jaminan bahwa 5 atau 10 tahun ke depan pasar
masih menginginkan produk Anda? Maka dari itu Anda harus selalu memikirkan inovasi-
inovasi produk yang dapat dilakukan dan melihat peluang apa yang harus Anda
pertimbangkan untuk jenis usaha berikutnya.
8. Risiko Perbaikan

Jika Anda ingin melakukan perubahan atau perbaikan bagi bisnis Anda, maka
sebaiknya lebih berhati-hati. Anda harus melihat banyak faktor-faktor seperti kebutuhan
pasar, inovasi prosuk apakah yang akan dilakukan, dan lain sebagainya. Karena bukan
tidak mungkin perbaikan yang ingin Anda lakukan bisa berakibat buruk dan negatif bagi
perusahaan Anda. Dengan kata lain perbaikan tersebut tidak atau kurang sesuai dengan
harapan Anda. Maka dari itu, Anda harus memastikan terlebih dahulu jenis dan prospek
ke depan atas perbaikan yang ingin Anda lakukan, naik terkait sumber daya alam,
teknologi, market pasar, dan lain sebagainya.

9. Risiko Kerjasama

Memiliki partner dalam berbisnis tidak selalu bermanfaat baik bagi usaha Anda.
Anda harus memilih partner bisnis Anda secara tepat dan hati-hati. Mulailah dengan
tidak langsung mempercayai orang yang Anda kenal kemudian Anda jadikan mitra
bisnis Anda. Anda harus mengenal terlebih dahulu orang tersebut dengan lebih baik. Hal
ini diperlukan agar dikemudian hari Anda terhindar dari risiko penipuan, dan partner
yang kurang baik sehingga berdampak merugikan perusahaan Anda.

10. Risiko Hukum

Sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita menaati peraturan dan
hukum yang berlaku. Terkait dengan usaha yang dijalankan, kita juga harus
mempertimbangkan usaha kita tersebut aman. Pemerintah biasanya selalu memberikan
peraturan yang mana peraturan tersebut harus kita lakukan sebagai seorang pelaku
bisnis. Pastikan jenis usaha yang Anda jalankan tidak melanggar peraturan pemerintah
sehingga Anda akan mendapatkan jaminan usaha yang baik.
C. STUDI KASUS
1. Risiko Pasar

Pada bisnis kami risiko pasar terdapat pada pesaing pesaing dengan bisnis yang
sama namun mereka menjual dengan harga yang lebih terjangkau, dan varian rasa yang
lebih lengkap.

2. Risiko Operasional
Dalam hal operasional produk ini memiliki risiko seperti contohnya bila ada
pesanan dalam jumlah banyak kami mengalami kesulitan seperti tempat penyimpanan
yang hanya memiliki kapasitas yang kecil dan belum adanya karyawan sehingga waktu
produksi tidak maksimal.
3. Risiko Lingkungan
Dalam melakukan penjualan secara langsung dilapangan kami mendapatkan
beberapa masalah seperti banyaknya pungli dari oknum yang tidak jelas. Dan ketika
musim hujan tiba kami tidak bisa melakukan penjualan secara langsung dikarenakan
belum tersedianya tempat permanen untuk berjualan.

4. Risiko hukum
Dalam bisnis ini bila ada konsumen yang bertanya tentang surat izin edar dari
badan kesehatan dan sertifikat halal dari MUI masih adanya kesulitan dalam pengajuan
izinnya.
DAFTAR PUSTAKA

Jorion, P. 1997. Value at Risk. Chicago: Irvine.


Griffin, R.W. 2002. Management jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hanafi, Mamduh. 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta: YKPN.
Vaughan, E.J dan Curtis M. Elliot. 1978. Fundamentals of Risk and Insurance. Toronto: John
Wiley & Sons Inc.
Mujiarto Aliaras Wahid. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan. Jakarta: Graha
Ilmu, 2006.

Anda mungkin juga menyukai