Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Risiko merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi
sebagai akibat dari keputusan yang di ambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko
dapat besifat pasti maupun tidak pasti yang bisa di kalkulasi secara kuantitatif. Kunci
untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan Anda hadapi adalah seberepa anda
mandapatkan informasi. Semakin sempurna Anda mengetahui seberepa besar
risikonya.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari risiko usaha?
2. Sebutkan macam-macam dari risiko usaha?
3. Apa saja isi dari kategori risiko usaha?
4. Sebutkan jenis risiko usaha?
5. Apa saja manfaat mengambil risiko usaha?

1.3. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari risiko usaha
2. Mengetahui macam-macam risiko usaha
3. Mengetahui isi dari kategori risiko usaha
4. Mengetahui jenis risiko usaha
5. Manfaat mengambil risiko usaha
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Risiko Usaha


Menurut para Ahli:
1) Arthur Williams dan Richard, M.H.
Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode
tertentu.
2) Abas Salim
Risiko adalah ketidak ketentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian.
3) Soekarto
Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
4) Herman Darmawi
Risiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan.

B. Macam-macam Risiko Usaha


Menurut sifat, dibedakan:
o Risiko Murni
yaitu risiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya
tanpa sengaja.
Misalnya: terjadi kebaran, bencana alam, pencurian dan sebagainya.
o Risiko Spekulatif
Yaitu risiko yang sengaja ditimbulkan oleh bersangkutan agar memberikan
keuntungan bagi pihak tertentu.
Misalnya: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya.
o Risiko Fundamental
Yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan
yang menderita cukup banyak.
Misalnya: terjadi banjir, angin topan, dan sebagainya.
C. Kategori Risiko Usaha
Berdasarkan kerugian yang dapat diakibatkan, Risiko usaha dikategori menjadi Risiko
Spekulatif dan Risiko Murni.
a. Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif adalah risiko yang memiliki kemungkinan terjadinya dua peluang.
Peluang terjadinya kerugian dan peluang terjadinya keuntungan.
Contoh dari risiko spekulaitf adalah: pembelian saham dibursa efek. Pembelian saham
di bursa efek memiliki spekulatif, karena ada dua peluang kemungkinan yang terjadi.
Peluang pertama adalah peluang keuntungan yang akan didapat oleh pemegang
saham dikarenakan telah mendapatkan keuntungan dari perusahaan yang menerbitkan
saham tersebut. Dan peluang kedua adalah peluang kerugian yang akan didapat oleh
pemegang saham, dikarenakan perusahaan yang menerbitkan saham yang anda beli
telah mengalami kerugian besar, sehingga perusahaan tersebut mengalami
kebangkitan.

b. Risiko Murni
Risiko murni adalah risiko yang bilamana terjadi, pasti akan memberikan kerugian.
Namun apabila risiko ini tidak terjadi, tidak akan menimbulkan kerugian ataupun
suatu keuntungan. Disini ada dua macam akibat yang muncul terjadinya risiko ini,
terjadinya kebangkrutan yang disebabkan oleh kerugian atau terjadinya break event.
Contoh lain dari risiko murni adalah: terjadinya sutau risiko murni pada sebuah
bengkel yang diakibatkan dari kebakaran, bengkel tersebut dapat dipastikan
mengalami banyak kerugian, dikarenakan seluruh asetnya telah habis terbakar. Hanya
akan ada dua macam akibat yang terjadi dari kebaran tersebut. Akibat yang pertama
adalah tutupnya bengkel tersebut karena seluruh alat-alat telah habis karena hangus
terbakar atau ditutupnya bengkel untuk sementara, dikarenakan pembangunan ulang
dari bengkel tersebut.

Berdasarkan kontrol, Risiko Usaha dapat dikategorikan menjadi berikut:


a. Risiko yang dapat dikendalikan
Suatu perusahaan mengeluarkan sebuah produk baru untuk siap dipasarkan. Namun
setelah berbulan-bulan produk tersebut berada dipasaran, perusahaan tak kunjung
memperoleh keuntungan atau pengembalian atas modal dari produk tersebut. Sudah
dibayangkan risiko yang muncul dari kejadian tersebut, pasti adalah sebuah kerugian
yang cukup besar. Akan tetapi risiko dari kejadian tersebut masih dapat diatasi dan
dikendalikan sebeulum kerugian yang didapat oleh perusahaan semakin membengkak.
Perusahaan dapat mencari tau apa yang menjadi penyebab produk tersebut tidak laku
dipasaran, kemudian perusahaan dapat merevisi produk tersebut, atau jika
kemungkinan untuk merevisi tidak dapat dilakukan, kemungkinan selanjutya yang
dapat dilakukan adalah berhenti untuk memasarkan produk tersebut dan mengganti
produk yang baru.

b. Risiko yang tidak dapat dikendalikan


Kebakaran penipuan atau bencana alam adalah kejadian-kejadian yang tentu tidak ada
seorangpun dari kita yang menginginkan hal tersebut untuk terjadi, kejadian-kejadian
tersebut merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi dan diduga sebelumnya,
serta risiko dari terjadinya kejadian tersebut merupakan risiko-risiko yang tidak dapat
dikendalikan oleh manusia, sehingga risiko ini sangat jauh berbeda dengan risiko
yang dapat dikendalikan, yang masih memiliki solusi untuk mengatasi risiko tersebut.

D. Jenis Risiko Usaha


Menurut para Ahli:
Telah banyak tokoh-tokok terkemuka yang membahas mengenai risiko usaha, tidak jarang
pula yang telah menyebutkan mengenai apa saja jenis-jenis risiko usaha tersebut. Berikut
akan dibahas satu per satu mengenai jenis-jenis risiko usaha. Jenis-jenis risiko usaha tersebut
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Risiko Produksi
Ketika anda memiliki jenis usaha tertentu,misalnya di bidang industri clothing atau
fashion yang memproduksi baju, untuk menghasilkan jumlah produk yang banyak untuk
memenuhi permintaan pasar, maka perusahaan harus memiliki otomatisasi pengerjaan
untuk menghasilkan produk yang lebih banyak. Namun dikarenakan prosesnya yang
otomatisasi dan menggunakan mesin, biasanya dalam proses sering menjadi tidak teliti.
Sehinga produk yang dihasilkan tidak dapat diteliti satu-persatu sebelum dijual kepada
konsumen.
2. Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran berkaitan erat dengan proses marketing dan pemasaran produk. Yang
perlu dikuasai adalah bagaimana teknik memasarkan produk dengan efektif agar produk
yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh pembeli.
3. Risiko Sumber Daya Manusia
Seringkali ketika memiliki bisnis yang telah berkembang dengan baik, anda memerlukan
bantuan untuk menjalankan usaha tersebut. Hal yang selalu dilakukan merekrut karyawan
atau pegawai. Namun seringkali masalah yang kerap terjadi adalah masalah dengan
sumber daya manusia itu sendiri, misalnya sifat pekerja yang kurang baik sehingga
menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan.
4. Risiko Finansial
Memiliki usaha dan bisnis berarti siap dengan risiko ketidakpastian income atau
pendapatan usaha. Tidak selamanya perusahaan akan memiliki keuntungan dalam jumlah
besar. Perlu diketahui bahwa risiko kerugian juga amatlah besar.
5. Risiko Lingkungan
Tidak jarang risiko lingkungan juga muncul bagi usaha anda, misalnya memiliki jenis
perusahaan yang bergerak di bidang makanan, maka harus memikirkan limbah pabrik
yang dihasilkan dari perusahaan. Buatlah sebisa mungkin agar lebih ramah lingkungan
dan tidak merugikan lingkungan sekitar.
6. Risiko Teknologi
Risiko yang sering muncul lainnya adalah mengenai risiko teknologi yang sering
digunakan. Usaha yang dijalankan biasanya selain dibantu dengan tenaga karyawan,
namun juga menggunakan bantuan mesin atau teknologi.
7. Risiko Permintaan Pasar
Harus memperhatikan kebutuhan pasar untuk tahun-tahun kedepan. Mungkin saat ini
permintaan pasar pada produk yang dihasilkan cukup besar, namun apakah ada jaminan
bahwa 5 atau 10 tahun kedepan masih menginginkan produk nya? Maka dari itu harus
selalu memikirkan inovasi-inovasi produk yang dapat dilakukan dan melihat peluang apa
yang harus dipertimbangkan untuk jenis usaha berikutnya.
8. Risiko Perbaikan
Jikan ingin melakukan perubahan atau perbaikan bagi bisnis, maka sebaiknya lebih
berhati-hati. Harus melihat banyak faktor-faktor seperti kebutuhan pasar, inovasi produk.
9. Risiko Kerjasama
Memiliki partner dalam berbisnis tidak selalu bermanfaat baik bagi usahanya, maka harus
memilih partner bisnisnya secara tepat dan hati-hati. Mulailah dengan tidak langsung
mempercayai orang yang dikenal, kemudian dijadikan mitra bisnis. Anda harus mengenal
terlebih dahulu orang tersebut dengan lebih baik.
10. Risiko Peraturan Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya kita menaati peraturan dan hukum
yang berlaku. Terkait dengan usaha yang dijalankan, kita juga harus mempertimbangkan
usaha kita tersebut dengan aman. Pemerintah biasanya selalu memberikan peraturan yang
dimana peraturan tersebut harus kita lakukan sebagai seorang pelaku bisnis.
11. Risiko Pengembangan Aset
Ketika telah mencapai kesuksesan awal, pastilah terdapat keinginan untuk scale up.
Namun anda harus berhati-hati untuk mempertimbangkan jenis pengembangan apa yang
akan anda dan perusahaan anda lakukan. Terutama harus berhati-hati jika ingin
mengembankan asset. Usaha untuk melihat, memperkirakan, serta menghitung kembali
risiko apa saja yang kemungkinan akan muncul, sehingga jika telah mengetahui hal
tersebut dari awal, anda dapat menyiapkan langkah dengan tepat untuk mengatasinya.

E. Manfaat Mengambil Risiko Usaha


Apabila hasil yang diperoleh dalam mengambil risiko usaha cukup terandalkan, maka
diharapkan dapat bermanfaat bagi semua siswa:
1. Sebagai masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang
berwirausaha yang menyangkut tentang mengambil risiko usaha.
2. Sebagai bahan perbandingan bagi wirausahawan bahwa betapa pentingnya tentang
risiko usaha dalam usaha.
3. Sebagai bahan informasi bagi siswa-siswi yang berminat untuk melakukan usaha
baik di lingkungan maupun di luar sekolah
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Risiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya
keadaan yang merugikan dan tidak diduga bahkan bagi kebanyakan orang yang
tidak menginginkannya.
Dalam kondisi yang penuh ketidak pastian dan ketatnya persaingan usaha.
Anda tidak dapat mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan
efisien dalam menghadapi risiko adalah dengan mengenali jenis-jenis risiko itu
sendiri.
1. Di dalam berwirausaha kita harus memperhatikan fakto-faktor yang menyebabkan
munculnya risiko usaha.
2. Seorang wirausaha perlu mengidentifikasi risiko agar menimbulkan dampak yang
terjadi nantinya, misalnya metode Analisa Dari Pengalaman dan Metode
Pengamatan dan Survei.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan mengambil risiko usaha di atas, maka dapat
disaran kan sebagai berikut:
1. Tentukan tujuan dari sasaran (visi dan misi) ketika menghadapi suatu
permasalahan.
2. Carilah kemungkinan adanya negatif lain dari risiko yang akan terjadi.
3. Kumpulkan semua informasi yang bisa anda peroleh sebagai bahan pertimbangan.
4. Tanya terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil
keputusan.
5. Putuskan dan yakinlah bahwa anda telah menyusun rencana anda dengan sangat
baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://guncitorvum.wordpress.com/2014/01/26/bab-9-mengambil-risiko-usaha/

http://ciputrauceo.net/blog/2015/5/22/pengertian-risiko-usaha

http://ulfatuarief.blogspot.com/2015/12/makalah-mengambil-risiko-usaha.html

Anda mungkin juga menyukai