Anda di halaman 1dari 18

Pokok Bahasan Mengelola Resiko Usaha

Anggota Kelompok 4:
-Putri Zalika Wulandari (2105124266)
-Tri Widya Ningsih (2105111294)

Dosen Pengampu: Guslinda, M.Pd.


Sub Tema

Jenis-jenis Risiko Teknik Pengelolaan


Risiko Usaha dalam
Usaha. Risiko Usaha dan
Berbagai Bidang. Penentuan Prioritasnya.

2
Pengertian Risiko Usaha.
Risiko usaha adalah sebuah tindakan yang dihubungkan dengan suatu
kemungkinan munculnyakerugian yang tak terduga dan memang tidak
diharapkan terjadi. Kemungkinan munculnya risiko pada bisnis memang bisa
muncul dari berbagai faktor seperti manajemen, sistem perusahaan serta
strategi yang kurang baik. Selain itu risiko pada sebuah usaha juga bisa
muncul dikarenakan oleh faktor individu. Rsiko usaha dapat diartikan
sebagai suatu hal hambatan dan merugikan yang bisa saja terjadi kapan saja
ketikamembangun usaha.

3
Jenis-jenis Risiko Usaha.
1. Risiko Menurut Sifatnya

a. Risiko Murni
Risiko murni, merupakan klasifikasi risiko yang sudah pasti akan memunculkan
kerugian, misalkan saja musibah, bencana alam dan juga kematian.

b. Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif merupakan risiko yang dapat muncul karena kesengajaan atau
risiko yang berkaitan dengan perolehan keuntungan, seperti perkreditan ataupun
prediksi-prediksi yang bersifat tidak mendasar.

c. Risiko Fundamental
Risiko fundamental merupakan klasifikasi risiko yang tidak bisa dilimpahkan kepada
orang lain, namun ditanggung pelaku bisnis secara pribadi.

4
d. Risiko Khusus
Risiko khusus merupakan risiko yang timbul karena sumbernya adalah peristiwa
tunggal atau mandiri yang membuat sulit diketahui sebab terjadinya peristiwa
tersebut. Misalkan, kecelakaan pesawat dan sebagainya.

e. Risiko Dinamis
Selanjutnya ada juga risiko dinamis yang merupakan risiko yang muncul karena
kemajuan dari sebuah teknologi. Seperti perkembangan dunia digital, gadget dan
perangkat-perangkat yang memudahkan kerja manusia.

5
2. Risiko yang Bisa Dialihkan

Risiko usaha yang bisa dialihkan terbagi dua yakni risiko yang dapat dialihkan dan
risiko yang tidak dapat dialihkan.

a. Risiko yang dapat dialihkan, seperti misalkan asuransi, tabungan, dan aset.

b. Risiko yang tidak dapat dialihkan, misalnya seperti tilang, pelanggaran hukum,
atau kejadian akibat kelalaian sendiri.

6
3. Risiko Menurut Sumbernya

Ada juga risiko menurut sumbernya yang merupakan risiko yang ditanggung karena
kelalaian sumber usaha. Risiko menurut sumbernya terbagi dua yakni risiko internal
dan risiko eksternal.

a. Risiko Internal
Risiko internal merupakan risiko yang bersumber dari permasalahan atau sistem
internal perusahaan. Misalkan saja kerusakan peralatan produksi perusahaan.

b. Risiko Eksternal
Risiko eksternal merupakan bentuk risiko berusaha yang bersumber dari eksternal
ataupun luar perusahaan, misalkan pemadaman listrik.

7
Risiko Usaha dalam Berbagai Bidang
1. Risiko Keuangan

Ialah risiko yang berhubungan dengan


menurunnya penjualan. Dalam situasi yang
buruk, usaha akan mengalami kerugian yang
cukup besar.

Karena keuangan menjadi hal penting dalam


membangun usaha, maka keuangan termasuk
ke dalam jenis risiko usaha.

8
2. Risiko Permodalan

Ialah suatu risiko yang muncul karena penjualan


tidak kunjung meningkat. Jika usaha yang
dibangun terus menerus mengalami kerugian,
maka akan sulit untuk mengembalikan modal
awal.

Oleh sebab itu, seorang wirausaha harus


memerhatikan risiko permodalan ini.

9
3. Risiko Pasar

Ialah risiko yang muncul akibat adanya


perubahan zaman, baik itu gaya hidup,
pelanggan, dan adanya produk baru yang lebih
unggul.

Maka dari itu, sudah seharusnya bila setiap


perusahaan terus melakukan inovasi agar bisa
mengikuti kondisi “pasar” dan dapat bersaing
dengan produk-produk dari perusahaan lainnya.

10
4. Risiko Perusahaan

Ialah risiko yang terjadi dan berdampak terhadap


kelangsungan hidup perusahaan atau saham-saham
yang ada di perusahaan

11
5.    Risiko Operasional 

Risiko operasional merupakan bentuk


risiko yang muncul karena kesalahan
dari hasil proyeksi perusahaan. Ini
mungkin saja terjadi karena hasil dari
evaluasi yang kurang sempurna, sumber
daya manusia yang kurang mumpuni,
perubahan sistem, inovasi dan mutu
perusahaan.

12
Teknik Risiko Usaha dan Penentuan Prioritasnya

13
Identifikasi Risiko
Agar bisa menyusun pengelolaan risiko, pelaku usaha perlu mengenali terlebih
dulu risiko apa saja yang dapat timbul pada kegiatan usaha, yakni risiko internal
sepertu kelancaran arus kas, kelancaran pasokan bahan baku, dll, serta risiko
eksternal seperti bencana alam, perubahan peraturan, perubahan persaingan, dsb.

14
Penilaian Setiap Risiko
Setelah semua risiko dapat diidentifikasi dan didaftar, pelaku usaha sebaiknya
memberikan penilaian seberapa besar dampak dari tiap risiko tersebut pada
kelangsungan usaha. Misalnya kelancaran arus kas memiliki nilai risiko paling
tinggi, sedangkan pasokan bahan baku memiliki nilai risiko sedang.

15
Rencana Penanggulangan
Rencana tersebut meliputi hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan
dilakukansupaya terhindar dari risiko, atau  jika risiko terjadi.
Misalnya, dengan mengasuransikan aset perusahaan, mengasuransikan
kesehatan karyawan, menerapkan standard keamanan untuk mencegah
kecelakaan kerja, dan menghindari  transaksi dengan pihak yang
memiliki risiko gagal bayar.

16
Monitor dan Evaluasi
Jika semua rencana penanggulangan selesai disusun, jangan lupa
untuk selalu melakukan monitoring pada pelaksanaan rencana-
rencana yang telah disusun tersebut. Berikan evaluasi, rencana
mana yang bekerja dengan baik, rencana mana yang perlu
disesuaikan, danrencana mana yang perlu diganti. Pasalnya, situasi
dan kondisi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan akan
terus berubah. Risiko harus diperlakukan sebagai sesuatu yang
hidup dan dapat berubah, sehingga diperlukan penyesuaian yang
berkelanjutan.
17
THANK
YOU
18

Anda mungkin juga menyukai