MANAJEMEN RISIKO
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu:
5.1 Menjelaskan beberapa risiko yang dapat dan tidak dapat diasuransikan
5.2 Menjelaskan manajemen risiko yang formal dan terintegrasi
5.3 Menjelaskan pengembangan infrastruktur risiko
5.4 Menjelaskan pengembangan budaya sadar risiko
5.5 Menjelaskan contoh kasus manajemen risiko
B. URAIAN MATERI
56
Gangguan usaha
57
Rasionalisasi
Pengawasan devisa
Larangan impor
Pengawasan harga
2) Risiko sosial
Sumber utama risiko sosial adalam masyarakat, artinya tindakan orang-orang
yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita.
Beberapa contoh yang dapat menggambarkan sifat dan peranan sumber risiko
sosial adalah sebagai berikut:
Di Amerika serikat terdapat lebih dari 77.780 pencurian mobil setiap tahun
Dengan berkembangnya toko-toko swalayan di kota-kota besar, toko-toko
swalayan menghadapi risiko pengutilan atau penjarahan toko.
Kerusuhan dimana para perusuh merampas isi toko dan merusak segala
harta benda.
Pemogokan yang kadang-kadang menjurus kepada kekerasan yang dapat
menimbulkan kerusakan harta benda perusahaan.
3) Risiko pemasaran
Menurunnya pendapatan, susutnya market share, serta kurangnya distribusi
barang merupakan sebagian dari tanda-tanda kegagalan pemasaran.
Kegagalan pemasaran menjadi ancama besar bagi perusahaan dan jika terjadi
terus menerus maka perusahaan akan bangkrut. Kegagalan pemasaran dapat
diakibatkan oleh berbagai faktor, yakni kebijakan pemerintah, siklus
kehidupan produk, persaingan, pemalsuan, performa produk yang lemah,
promosi yang kurang baik dan tepat, kesalahan dalam merek, kegagalan
dalam mengembangkan produk baru, kegagalan produksi, dan ketergantungan
pada segelintir pelanggan.
4) Risiko keuangan
Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan utang dalam strktur
keuangan perusahaan, yang menyebabkan perusahaan harus menanggung
beban tetap secara periodik berupa beban bunga. Hal ini akan mengurangi
kepastian besarnya imbalan bagi pemegang saham, karena perusahaan harus
membayar bunga sebelum memutuskan pembagian laba bagi pemegang
58
saham. Dengan demikian, risiko keuangan dapat menyebabkan variabilitas
laba bersih (net income) lebih besar.
5) Risiko produksi
Kegiatan produksi pada dasarnya adalah proses transformasi atau perubahan
input menjadi output. berikut ini risiko-risiko yang terdapat pada tahap
produksi adalah sebagai berikut:
a) Masalah dalam risiko produksi
Masalah dalam risiko produksi terdiri dari:
Kualitas bahan yang rendah
Tidak terjaminnya ketersediaan bahan
Lemahnya tenaga kerja di bagian produksi
Lemahnya mesin dan alat-alat produksi
Lemahnya lokasi
Lemahnya tata letak dan desain fasilitas
b) Meminimalkan risiko produksi
Upaya untuk menimimalkan risiko produksi atau operasi antara lain
dengan melakukan perencanaan dan pengendalian produksi yang baik,
mulai dari input, proses produksi, dan output produksi. Upaya-upaya
tersebut adalah sebagai berikut:
Pemilihan lokasi usaha yang strategis
Penyusunan tata letak yang tepat
Desain fasilitas yang baik
Manajemen mutu
Perencanaan dan pengendalian persediaan lahan, barang dalam proses
dan produk jadi termasuk pergudangannya
Pemilihan teknologi dan peralatan atau mesin yang tepat.
6) Risiko teknologi
Risiko teknologi berupa potensi penyimpangan hasil karena teknologi yang
digunakan tidak sesuai lagi dengan kondisi. Misalnya transaksi terhambat
karena teknologi perusahaan dengan teknologi klien tidak compatible. Atau
karena terjadinya perubahan kualitas dan spesifikasi bahan baku yang
menyebabkan teknologi pengolahan saat ini tidak sesuai.
59
7) Risiko lain
Risiko lainnya yang jika terjadi dapat menimbulkan kerugian akan tetapi
dapat memberikan keuntungan.
60
pekerjaan yang dilakukan.
Ad-hoc, manajemen risiko Berkesinambungan, pengelolaan
dilakukan bila manajer merasa manajemen risiko harus dilakukan
perlu. secara terus menerus dengan
memonitor ke setiap unit.
Fokus lebih sempit, terutama Fokus lebih luas, semua risiko bisnis
difokuskan pada risiko ysng dapat dan kesempatan bisnis diperhatikan.
diasuransikan dan risiko keuangan.
61
tersebut melaporkan pada komite eksekutif yang memberikan pandang strategis
dan integratif terhadap pengelolaan risiko perusahaan. Komite ini mempunyai
otoritas dan tanggung jawab berkaitan dengan manajemen risiko organisasi.
Melalui komite tersebut tugas-tugas manajemen risiko dapat dikembangkan dan
dievaluasi.
62
Ustad Jefri Al-Buchori semasa hidupnya adalah orang yang baik, bijaksana,
rendah hati, serta merupakan contoh seorang ustad kepada masyarakatnya
bagaimana menghadapi kehidupan ini dengan “KASIH”. Beliau tidak punya
rencana dan mengira akan meninggal dalam kecelakaan maut. Namun beliau
sudah siap dengan segala risiko yang mungki terjadi dalam kehidupan ini.
Beliau memiliki asuransi Prudential dengan menabung Rp 2 juta/bulan, beluai
dicover jiwa dengan total mencapai Rp 1,7 miliar. Sehingga sewaktu kejadian
naas itu menimpa beliau, maka asuransi jiwa Prudential membayar pihak
keluarga beliau sebesar Rp 1,7 miliar. Memang angka tersebut tidak sebanding
dengan nyawa sang ustad. Namun setidaknya bisa meringankan beban keluarga
yang ditinggalkan.
2. Contoh Kasus 2 : Perusahaan Life Insurance
PT. BNI Life Insurance (BNI Life) merupakan perusahaan asuransi yang
menyediakan berbagai produk asuransi seperti asuransi kehidupan (jiwa),
kesehatan, pendidikan, investasi, pensiun, dan syariah. Dalam
menyelenggarakan kegiatan usahanya, BNI Life telah memiliki izin usaha
dalam bidang asuransi jiwa berdasarkan surat dari menteri keuangan nomor
305/KMK.017/1997 tanggal 07 Juli 1997. Pendirian BNI Life sejalan dengan
kebutuhan perusahaan induknya, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
atau BNI, untuk menyediakan layanan dan jasa keuangan terpadu bagi semua
nasabahnya.
Saat ini BNI telah hadir melalui 4 saluran distribusi yaitu Agency, Banc
Assurance, Employee Benefits, dan Syariah. Agency dipasarkan melalui agen-
agen yang memasarkan produk individu sedangkan Banc Assurance dipasarkan
melalui jaringan BNI di seluruh Indonesia. Employee Benefits dikhususkan
bagi produk-produk asuransi kumpulan ke perusahaan-perusahaan. Sedangkan
Syariah memasarkan produk asuransi, baik individu maupun kumpulan-
kumpulan dengan prinsip syariah.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Carilah dua contoh kasus yang terkait dengan manajemen risiko perusahaan!
63
2. Dari ke tujuh contoh manajemen risiko yang tidak dapat diasuransikan, yakni
risiko politik, sosial, pemasaran, keuangan, produksi, dan lain sebagainya.
Berikan masing-masing satu contoh dari risiko sosial dan keuangan
berdasarkan pengalaman saudara sebagai mahasiswa!
D. DAFTAR PUSTAKA
Sunyoto, Danang dan Putri, Wika Harisa. 2017. Manajemen Risiko dan Asuransi:
Tinjauan Teoretis dan Implementasinya. Jakarta: Center for Academic
Publishing Service (CAPS)
64