Anda di halaman 1dari 9

KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA

KOMPUTER DAN JARINGAN INTERNET


DALAM MELAKSANAKAN ASESMEN NASIONAL BERBASIS
KOMPUTER (ANBK)

TRI WIDYA NINGSIH (2105111294)

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Riau

ABSTRAK

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji,menganalisis, dan menemukan
hambatan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).Metodologi yang
digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif dan dengan hasil kajian yang
relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa ANBK dapat dilaksanakan di seluruh wilayah atau
satuan pendidikan apabila didukung oleh perangkat internet dan komputer. Adapun hambatan
dalam pelaksanaan ANBK ini adalah cakupan wilayah yang luas, perangkat keras, jaringan
internet.Namun demikian, pelaksanaan ANBK ini akan dapat dilaksanakan di seluruh wilayah
seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Untuk dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas mutu pelaksanaan ANBK di masa mendatang sangat perlu untuk meningkatkan
penyediaan sarana dan prasarana, peningkatan ketersediaan perangkat komputer atau laptop
melalui pemanfaatan dana BOS.

Kata kunci : asesmen nasional berbasis komputer, sarana dan prasarana, komputer, jaringan
internet.
A. PENDAHULUAN

Dalam rangka menghadapi tantangan banyak sekali tantangan yang terjadi baik di
dalam negeri maupun di lingkungan global, berbagai kebijakan baru dikeluarkan oleh
kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan ini dimaksud untuk meningkatkan
daya saing lulusan dalam menghadapi tantangan dan perubahan tersebut. Reformasi
asesmen diperlukan guna mendorong peningkatan kualitas pembelajaran. Pemetaan mutu
pendidikan secara menyeluruh dibutuhkan.

Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini
dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar
mengajar. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar
(literasi,numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar mengajar yang mendukung
pembelajaran.

Berdasarkan kondisi pandemi Covid-19, Pusat Asesmen dan Pembelajaran


kemendikbud melaksanakan secara nasional program Asesmen Nasional Berbasis
Komputer (ANBK). Dalam hal ini rangkaian kegiatan program ANBK mulai pada tahun
2021 yang terdiri atas enam kegiatan yaitu kepesertaan AN, pelaksanaan, penyiapan
instrumen AN, pelaksanaan dan penyiapan teknis, pengolahan dan pelapran hasil AN,
evaluasi dan pemantauan. Pelaksanaan ANBK telah dilaksanakan oleh satuan pendidikan jenjang
sekolah dasar. Semua SD wajib ikut asesmen nasional ini, baik sekolah negeri maupun
swasta.Sementara yang akan dipilih acak yaitu siswa sebagai peserta asesmen. Untuk jenjang SD
diikuti siswa kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang dan 5 orang cadangan.

Di masa sekarang ini Teknologi, Komunikasi, Informasi (TIK) sangat diperlukan. Sarana jaringan
internet juga menjadi saran pendukung utama dalam pelaksanaan ANBK ini. Tetapi banyak sekali
tantangan yang dihadapi saat ANBK ini dilaksanakan. Seperti misalnya keterbatasan kesediaan
komputer, dan susahnya jaringan internet. Dukungan dari pemerintah sangat di harapkan dalam
pelaksanaan ini agar asesmen ini dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya.
B. METODELOGI
Metode penelitian dilakukan dengan mengamati permasalahan yang terjadi dan diamati
secara langsung untuk mendapatkan informasi pelaksanaan ANBK di salah satu Sekolah Dasar
dan informasi tersebut dirangkai dengan hasil kajian dari berbagai sumber. Teknik
pengumpulan data nya berupa wawancara serta penarikan kesimpulan.
C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau disingkat dengan ANBK adalah asesmen
yang menggunakan komputer secara daring dan semidaring sebagai media untuk
menjawab soal dan menampilkan soal. ANBK ini merupakan program pemetaan mutu
pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang Sekolah
Dasar dan menengah. Program ini bertujuan memetakan mutu pendidikan, memberi
umpan balik kepada penyelenggara pendidikan dan merancang perbaikan mutu sistem
pendidikan. ANBK ini disebut juga sebagai AKM dimana sasarannya yaitu kelas 5 bukan
kelas 6. Ada tiga instrumen penilaian pada ANBK ini yang pertama, Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM) AKM akan diikuti oleh peserta didik untuk mengukur
literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Yang kedua, Survei
Karakter yang akan diikuti oleh pesera didik dan guru untuk mrngukur sikap, kebiasaan,
nilai-nilai sebagai hasil belajar nonkognitif. Yang ketiga adalah Survei Lingkungan
Belajar yang akan diikuti oleh kepala satuan Pendidikan guna mengukur kualitas
pembelajaran.
ANBK ini tidak sama dengan ujian nasional (UN) baik dari sisi fungsi maupun
subtansi. Adapun bentuk dari soal ANBK ini meliputi pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian. Berbeda dengan ANBK, Ujian
nasional hanya fokus pada penilaian aspek kognitif siswa. Adapun tujuan dari
dilaksanakannya ANBK ini adalah memantau kesenjangan di dalam sistem pendidikan
misalnya kesenjangan antar satuan pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, serta
memantau pengembangan kompetensi dan karakter yang dimilki oleh murid.Tetapi
pelaksanaan ANBK akan berjalan dengan lancar apabila di suatu daerah tersebut sekolah
nya berada di daerah yang memilki koneksi jaringan internet yang stabil, sekolah dengan
sarana dan prasarana yang memadai.
Peserta asesmen nasional adalah seluruh satuan pendidikan yang termiti atas kepala
sekolah, seluruh guru, dan murid yang dipilih secara acak. Guru me jadi salah satu peserta
asesmen nasional terutama pada instrumen survey lingkungan belajar. Hal ini disebabkan
karena hasil peserta didik akan menjadi refleksi atau perbaikan agar guru kampus
menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Guru harus berusaha untuk menciptakan
lingkungan belajar yang nyaman, efektif, dan menarik bagi peserta didik,dengan
menggunakan fasilitas gratis aplikasi pembelajaran. Maka menciptakan lingkungan
belajar yang nyaman bagi peserta didik. Mempersiapkan sarana dan prasarana (sarpras)
dengan lengkap dan kondusif dengan alat yang layak, mengatur lingkungan sekolah agar
selalu asri dan lain-lain. Pada asesmen nasional guru akan menghadapi survey belajar
yang bertujuan untuk mengetahui kondisi peserta didik dan guru dalam proses
pembelajaran di kelas.

KURANGNYA SARANA DAN PRASARANA DALAM PELAKSANAAN


ASESMEN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (ANBK)

Untuk mendukung pelaksanaan ANBK ada dua komponen yang perlu dipersiapkan
yaitu harus menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak. Penyiapan perangkat keras
meliputi komputer, internet, serta jaringan lokal internet. Proses penyiapan perangkay
keras ini dilakukan oleh satuan pendidikan dan dinas pendidikan kabupaten/kota.
Penyiapan perangkat keras ini dikaitkan dengan penyediaan saran dan prasarana
pembelajaran. Untuk penyiapan perangkat lunak seperti aplikasi yang dikembangkan
dalam proses ANBK. Dalam pelaksanaan ANBK perangkat lunak dihubungkan dengan
jaringan lokal dengan komputer yang digunakan dalam pelaksanaan ANBK.

Pelaksanaan ANBK ini secara langsung dan tidak langsung memberikan keuntungan
antara lain, menghemat biaya, keamanan, dan mudah menjangkau seluruh wilayah. Aspek
keamanan dalam penyelengaraan ANBK ini meliputi keamanan dalam proses penyiapan
bahan. Yang perlu diperhatikan adalah keamanan dalam jaringan komputer dari para
hacker. Untuk itu perlu dilakukan pengamanan berlapis dalam jaringan komputer yang
ada. Penerapan asesmen nasional membutuhkan dukungan dari satuan pendidikan terkait,
agar peserta didik melakukan banyak persiapan untuk menghadapi asesmen nasional. Hal
ini disebabkan karena penilaian mutu sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada
jenjang dasar dan menengah. berdasarkan hasil peserta didik dalam menyelesaikan
asesmen nasional (literasi, numerasi, dan karakter) (Kemendikbud, 2020). Hasil penilaian
tersebut dapat digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap input, proses, dan kualitas
belajar-mengajar di kelas. Hasil asesmen nasional tidak menentukan kelulusan peserta
didik karena tidak memuat skor atau nilai peserta didik. Kelulusan peserta didik
merupakan kewenangan dari pendidik dan satuan pendidikan (Kemendikbud, 2020).
Banyak pihak yang khawatir dilaksanakan ANBK di jenjang SD ini akan menghadapi
banyak kendala. Karena program ANBK ini pertama kalinya dalam sejarah jenjang SD
melaksanakan asesmen secara nasional berbasis komputer. Siswa Sekolah Dasar belum
terbiasa menggunakan komputer.Berbeda dengan jenjang SMP, SMA yang sudah
berpengalaman.
Hambatan utama dalam pelaksanaan ANBK ini adalah penyediaan perangkat keras,
sarana internet, dukungan dari para pemerintah dan minimnya sarana infrastruktur.
Penyediaan perangkat keras seperti komputer dengan jumlah yang banyak sangat
diperlukan. Pengadaan komputer ini, pada dasarnya dibutuhkan tidak hanya digunakan
saat pelaksanaan ANBK saja tetapi juga bisa digunakan dalam proses belajar dan
mengajar. Oleh karena itu upaya untuk penyiapan komputer ini merupakan suatu
keharusan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Sarana internet dalam
pelaksanaan ANBK juga sangat dibutuhkan. Kapasitas internet yang besar dan lancar
memudahkan ANBK secara langsung.
Penyediaan internet di satuan pendidikan sebenarnya mudah dilakukan yaitu dengan
mengadakan kerja sama dengan penyedia jaringan internet atau provider dan pengguna
membayar sesuai dengan apa yang digunakannya. Dukungan dari kepala sekolah dan
Dinas pendidikan terhadap pelaksanaan ANBK ini sangat menentukan dalam penerapan
ANBK. Pemerintah yang mendukung dilaksanakan ANBK ini mereka akan cenderung
untuk menyiapkan dan mendorong satuan pendidikan untuk menerapkan ANBK serta
melengkapi perangkat keras yang diperlukan dalam pelaksanaan ANBK.
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Peningkatan mutu pendidikan sangat perlu dan penting untuk dilakukan. Seperti yang
sudah kita ketahui bahwa pemerintah telah menghapus Ujian Nasional dan pelaksanaan
Ujian Nasional Berbasis Komputer sudah ditiadakan. Sebagai gantinya kemendikbud
sudah menggantikannya dengan Asesmen Nasional Berbasis Kompute. Namun dalam
pelaksanannya banyak sekali tantangan yang di hadapi untuk pelaksanaan ANBK ini
dapat berjalan dengan yang diharapkan. Masih banyak keterbatasan penyediaan sarana
dan prasarana seperti komputer, tidak adanya akses internet, jaringan internet yang kurang
memadai, dan ada kalanya saat ANBK berlangsung tiba tiba mati lampu. Bantuan dan
dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan agar pelaksanaan ANBK ini dapat
dilaksanakan secara maksimal oleh satuan pendidikan.

Saran
Saran yang bisa saya berikan dari permasalahan ini ialah sekolah yang minim akan
sarana komputer bisa untuk bergabung sementara ke sekolah-sekolah yang memiliki perangkat
ANBK yang lengkap. Sekarang ini juga banyak perkembangan teknologi baru seperti Baloon
Google yang dapat menghadirkan akses internet di daerah terpemcil atau daerah pedalaman
yang sulit untuk mendapat akss internet adanya teknologi baru ini bisa menjadi solusi bagi
sekolah sekolah yang sulit untuk mendapat akses jaringan internet.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, H. C. 2012. Administrasi Ujian Nasional (UN) Dengan Menggunakan Model
Camputerized Adaptive Testing (CAT). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 18(1).
Basuki, I. & Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hadiana, D. 2015. Penilaian Hasil Belajar Untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan 21 (1), hIm. 15-25.
Evranita,S.P. 2009. Pemanfaatan Teknologi Di Sekolah Dasar. Fasilitator (4), him. 27-33.
Purwanto. 2004. Pembelajaran Berbasis Teknologi Komunikasi dan Informasi Dalam Rangka
Mewujudkan Keunggulan Proses Belajar. Jurnal Teknodik Nomor 15(VIII), hlm. 23-41.
Suprananto. 2012. Model Computerized Adaptive Test (CAT) Untuk Ujian Pendidikan
Kesetaraan.Value Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan. I(03), hm. 1-36.

Anda mungkin juga menyukai