Oleh :
CAHYA RIZKI FADILLAH DAMOPOLII
T3114264
USULAN PENELITIAN
PROGRAM SARJANA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO
GORONTALO
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Rumusan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
2. 1. Tinjauan Studi
7
Metode Simple Additive
Weighting (SAW) merupakan
salah satu metode yang bisa
digunakan dalam membantu
untuk menentukan sebuah
keputusan dengan melibatkan
beberapa pilihan alternative yang
sesuai dengan kriteria yang
diinginkan oleh pembuat. Dan
pemberian nilai preferensi
(bobot) pada data tiap kriteria
sangat berpengaruh pada tingkat
perangkingan untuk setiap
alternatif
Teuku Mufizar, Sistem Pendukung Dalam penelitian ini
Dede Syahrul Keputusan Pemilihan menggunakan metode Simple
Anwar, Epa Jurusan Dengan Additive Weighting (SAW).
Aprianis, 2018. [8] Menggunakan Adapun kriteria yang digunakan
Metode SAW Di adalah Nilai Rapot Matematika,
SMA 6 Tasikmalaya Nilai Rapot Bahasa Indonesia,
Nilai Rapot Bahasa Inggris, Nilai
Rapot IPA, Nilai Rapot IPS,
Nilai psikotes, Minat Siswa IPA,
Minat Siswa IPS, Saran Orang
Tua IPA, dan Saran Orang Tua
IPS. Hasil akhir dari penelitian
ini didapatkan bahwa sistem
yang digunakan dalam
mendukung pengambilan (SAW)
mampu mengatasi
permasalahan dalam proses
pemilihan jurusan di SMA 6
Tasikmalaya
2. 2. Tinjauan Teori
2.2.1. Siswa
Siswa adalah pelajar yang duduk dimeja belajar strata sekolah dasar maupun
menengah pertama (SMP), sekolah menengah keatas (SMA) sekolah menengah
kejuruan (SMK). Siswasiswa tersebut belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan
untuk mencapai pemahaman terhadap ilmu yang telah didapat didalam dunia
pendidikan. Siswa merupakan salah satu unsur yang penting didalam dunia pendidikan,
karena siswa menjadi subjek utama pendidikan dan prestasi sebagai salah satu
parameter keberhasilan pendidikan. [1]
Lulusan terbaik Cumlaude bisa diterjemahkan dengan kata With Praise. Gelar
cumlaude berarti lulus dengan kehormatan, wisuda dengan kehormatan, dan lulusannya
memiliki nilai atau IPK tinggi. Istilah ini yang digunakan hampir sebagian besar sekolah
dan perguruan tinggi di tanah air. Mereka yang menyandang predikat ini, biasanya
memiliki nilai yang lebih tinggi dari batas tertentu. [1]
Siswa berprestasi adalah siswa yang berhasil mencapai suatu prestasi baik dalam
bidang akademik maupun non akademik yang ditekuni di sekolah sehingga patut
dibanggakan. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seorang siswa maka perlu dilakukan
evaluasi, dengan tujuan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi dalam menyerap
proses pembelajaran yng berlangsung di sekolah. Prestasi adalah hasil belajar yang
berasal dari infomasi yang telah diperoleh pada tahap proses bembelajaran sebelumnya.
Hasil belajar ini yang menjadi salah satu acuan untuk dipilihnya siswa yang memiliki
prestasi terbaik [2].
Nilai bobot setiap kriteria ditentukan oleh Pihak SMK Cokroaminoto
Kotamobagu. Setiap kriteria dapat memiliki nilai bobot yang sama maupun
berbeda, dimana skala penilaiannya akan ditentukan pada skala 1 = Sangat Rendah,
2 = Rendah, 3 = Sedang, 4 = Tinggi, 5 = Sangat Tinggi. Data akan diinput sesuai
dengan data yang sebenarnya untuk kemudian ditentukan melalui proses perhitungan
pada Matrik Keputusan dilanjutkan dengan Normalisasi Matrik (menentukan atribut
benefit / cost). Hasil terakhir akan menghasilkan perangkingan berdasarkan nilai
terbesar yang menjadi pilihan terbaik.
Tabel 2.2. Nilai Bobot Kriteria
Kriteria Sub Kriteria Bobot
Nilai Rata-rata Raport 1) =0 1
2) > 0 dan < 25 2
3) > 25 dan < 50 3
4) > 50 dan < 75 4
5) > 75 dan < 100 5
Rengking kelas 1. Rengkin Harapan 2 1
2. Rengkin Harapan 1 2
3. Rengkin 3 3
4. Rengkin 2 4
5. Rengkin 1 5
Absen Sangat Buruk 1
Buruk 2
Kurang 3
Baik 4
Sangat Baik 5
Disiplin Sangat Buruk 1
Buruk 2
Kurang 3
Baik 4
Sangat Baik 5
Perilaku Sangat Buruk 1
Buruk 2
Kurang 3
Baik 4
Sangat Baik 5
Nilai UAN 1) =0 1
2) > 0 dan < 25 2
3) > 25 dan < 50 3
4) > 50 dan < 75 4
5) > 75 dan < 100 5
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Turban (2005) dalam Kusrini (2007:20),
Kapabilias dan karakteristik kunci dari Sistem Pendukung Keputusan ialah sebagai
berikut : [9]
1. Telah disediakannya akses ke bermacam macam sumber data, tipe maupun format,
mulai dari Sistem Berorientasi hingga Objek Sistem Informasi Geografis (GIS).
2. Dukungan pada setiap fase proses pengambilan keputusan: intelegensi, desain,
pilihan, dan implementasinya.
3. Dukungan untuk ssetiap keputusan mandiri dan sekuensial.
4. Sebagai alat mandiri yang dipergunakan oleh satu atau lebih pengambilan keputusan
di satu lokasi atau didistribusikan pada organisasi secara utuh dan di beberapa
organisasi selama masih tersedia.
5. Dukungan untuk setiap level manajerial, mulai dari eksekutif atas sampai dengan
manajer liniser-friendly yang memungkinkan pengguna seperti merasa dirumah,
kemampuan grafis yang mumpuni dan kuat, serta sebuah bahasa interaktif yang
natural.
6. Dukungan untuk pengambil keputusan, utamanya terhadap situasi semi stuktural
dan non-struktural.
7. Dukungan untuk persoanal dan kelompok.
8. Pengguna akhir bisa memodifikasi serta mengembangkan situasi dari pengambilan
keputusan.
9. Peningkatan atas efektifnya pengambilan keputusan (akurasi, kualitas, dan garis
waktu) dari pada efisiensinya.
10. Para pengambil keputusan memiliki control mutlak setiap tahapan proses
pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah.
11. Dukungan terhadap bermacam gaya dan proses didalam proses mengambil
keputusan.
12. Mampunya sistem untuk relevan, dengan kata lain pengambil keputusan bisa untuk
menyelesaikan setiap masalah yang baru dan disaat yang sama mampu untuk
menanganinya melalui pengaplikasian sistem terhadap semua perubahan kondisi
yang kemudian terjadi.
13. Menggunakan banyak model pada menganalisis situasi pengambilan keputusan.
....................... (2.1)
Dimana :
rij : Rating kinerja ternormalisasi
Maxi : Nilai maksimum dari setiap baris dan kolom
Mini : Nilai minimum dari setiap baris dan kolom.
Xij : Baris dan kolom dari matriks
rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif A i pada atribut Cj;
i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai
....................... (2.2)
Dimana :
Vi : Nilai akhir dari alternative
Wi : Bobot yang telah ditentukan
rij : Normalisasi matriks
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
Menurut Kusuma Dewi dalam Rumaisa (2010) Langkah-langkah penelitian
dalam menggunakan metode SAW adalah : [11]
1. Menentukan kriterian-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengembilan
keputusan, yaitu Ci.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (C i), kemudian melakukan
normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut
(atribut keuntungan maupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks
ternormalisasi R.
4. Hasil akhir diperoleh dari setiap proses perankingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai
terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Rahmatia Ali (2016),
dilakukan perhitungan manual dengan mengambil 3 data sebagai sampel dalam
perhitungan. Adapun data awal dan kriteri yang digunakan dsalam perhitungan ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3. Kriteria Pemberian Bantuan
Kode
Nama Kriteria / Jenis Kriteria Sub Kriteria Bobot
Kriteria
Luas Lahan -
> 100 M2 5
Benefit -
90 – 100 M 2
4
-
C1 70 – 89 M2. 3
-
50 – 69 M 2
2
-
< 50 M2 1
Jumlah Poktan -
> 10 Kelompok 5
Benefit -
9 – 10 Kelompok 4
C2 -
7 – 8 Kelompok 3
-
5 – 6 Kelompok 2
- <5 Kelompok 1
Keaktifan Kepengurusan -
Sangat Aktif 4
Benefit -
Aktif 3
C3
-
Kurang Aktif 2
-
Tidak Aktif 1
SDM Pengelola (Bidang Ilmu) -
Sesuai 3
C4 Benefit -
Kurang Sesuai 2
-
Tidak Sesuai 1
Kualitas Produksi -
Tinggi
3
Benefit -
Sedang
C5 2
-
Kurang 1
Kriteria
Alternatif
C1 C2 C3 C4 C5
A1 3 3 4 3 3
A2 4 4 3 3 2
A3 5 5 4 3 2
X=
r11 =
r21=
r31 =
r12 =
r22 =
r32 =
r13 =
r23 =
r33 =
r14 =
r24 =
r34 =
r15 =
r25 =
r35 =
R=
Persamaan perangkingan diperoleh berdasarkan persamaan 2.2 sebagai berikut :
Nilai terbesar ada pada V3(18,01) Sehingga alternatif A3 adalah alternatif yang
terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan kata lain Gapoktan Dulohupayang berhak
menerima dana PUAP, disusul Gapoktan A2 (Baluntha) dan A1 (Mandiri).
1. Faktor-Faktor..Kelayakan..(Feasibility..Factors)..yang..berkaitan..dengan
kemungkinan berhasilnya sistem informasi yng dikembangkan dan digunakan.
2. Faktor-Faktor..Strategis (Strategic Factors) yang berkaitan dengan pendukung
sistem informasi dari sasaran bisnis yang dipertimbangkan untuk setiap proyek yng
diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi dalam menentukan proyek sistem
yang akan menerima prioritas tertinggi
2.2.12. Analisis Sistem
Dalam desain sistem, dibutuhkan alat bantu desain. Dalam tahapan ini,
pengembang sistem bisa menentukan arsitektur sistemnya bias, merancang database,
merancang gambaran konseptual sistem, perancangan interface, hingga membuat
flowchart..program. Data Flow Diagram (DFD) merupakan salah satu alat bantu yang
bisa digunakan dalam pembuatan sistem bantu keputusan dan suatu model logika data
atau proses yang dibuat untuk menggambarkan asal data dan tujuan data yang keluar
dari sistem,..tempat penyimpanan data,..proses apa.yang menghasilkan data tersebut,
serta interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
[12]
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, desain sistem dapat didefinisikan
sebagai perencanaan, penggambaran, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
(Jogiyanto, 2005 : 196). [12]
Tahap desain sistem mempunyai dua tujuan utama :
1. Untuk.memenuhi.kebutuhan.kepada.pemakai.sistem.
2. Untuk.memberikan..gambaran..yang..jelas..dan..rancang..bangun..yang..lengkap
kepada..pemrogram..komputer..dan..ahli-ahli..teknik..lainnya.
Desain sistem dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum
(general systems design) dan desain sistem terinci (detailed systems design).
Menunjukan pekerjaan.manual
3. Kegiatan Manual
Menunjukkan..file..non
N A C komputer..yng..diarsip..urut
4. Simpanan Offline angka..(numerical),..hruf
(alphabetical),..atau..tanggal
(chronological)
Menunjukkan..i/o..yang
5. Kartu Plong
menggunakan..kartu punch
Menunjukkan..kegiatan..proses
dari..operasi.program
6. Proses
komputer
Menunjukkan..operasi..yang
7. Operasi Luar dilakukan..diluar..operasi
computer
Menunjukkan proses urut data
Pengurutan
8. diluar.proses.komputer
Offline
Menunjukkan.input dan output
9. Pita Magnetik menggunakan pita magnetic
No. Nama Simbol Simbol Keterangan
Menunjukkan.input dan.output
10. Hard Disk menggunakan.harddisk
Menunjukkan.input.dan.output
11. Diskette menggunakan.diskette
Menunjukkan.input dan.output
12. Drum Magnetik menggunakan.drum.magnetik
Menunjukkan.output.yang
15. Display ditampilkan.di.monitor
Menunjukkan.penggunaan.pita
kontrol.(control.tape).dalam…
16. Pita Kontrol batch.control.total.untuk
pencocokan.di.proses.batch
processing
Menunjukkan.proses.transmisi
Hubungan data.melalui.channel
17.
Komunikasi komunikasi
Menunjukkan.arus.dari.proses
18 Garis Alir
Menunjukkan..penjelasan..dari
19 Penjelasan suatu proses
Menunjukkan..penghubung..ke
20 Penghubung halaman..yang..masih..sama
atau.ke.halaman.yang.lain
system
data
2). Desain.Sistem.Secara.Rinci.(Detailed.systems.design)
a. Desain.Output.Terinci
Desain output terinci dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana bentuk output-
output dari sistem yang baru dinuat. Desain output terinci terbagi 2 (dua), yaitu desain
output berbentuk dialog dilayar terminal dan desain output dalam bentuk laporan di
media kertas. (Jogiyanto,2005 : 362). [12]
1. Desain output dalam bentuk doalog layar terminal : merupakan rancang bangun
dari percakapan antara pemakai sistem atau user dengan komputer. Proses
tersebut merupakan proses yang dapat terdiri dari proses memasukkan data ke
sistem, menampilkan output informasi kepada user, atau keduanya.
2. dimaksudkan untuk menghasilkan output dalam bentuk laporan dimedia kertas.
Bentuk laporan yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk tabel dan
berbentuk grafik atau bagan. (Jogiyanto, 2005 : 362). [12]
Ditahap ini merupakan tahap dalam menentukan prangkat yaang akan digunakan
dalam system informasi. Dibutuhkan pengetahuan oleh pemilih sistem diantaranya
adalah pengetahuan tentang siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya,
dan sebagainya. untuk menyelesaikan sistem, pemilihan sistem harus benar-benar
paham dengan teknik-teknik evaluasi.
2.2.15. Implementasi Sistem
2.2.17. White.Box.Testing
White Box Testing atau pengujian glass box merupakan metode desain test case
menggunakan struktur kontrol desain prosedural untuk mendapatkan test case. Untuk
memperoleh Test Case maka harus menggunakan metode White Box [13] :
a) Menjamin.seluruh.Independent.Path.di.dalam.modul yng dikerjakan sekurang-
kurangnya sekali.
b) Mengerjakan.seluruh.keputusan.logical
c) Mengerjakan.seluruh loop.yang.sesuai.dengan.batasannya
d) Mengerjakan.seluruh.struktur.data.internal.yang.menjamin.validitas
Sebelum melakukan proses pengujian Test Case terlebih dahulu dilakukan
penerjemahan flowchart kedalam notasi flowgraph (aliran kontrol). Berikut beberapa
cara istilah pembuatan flowgraph, yaitu:
1. Node.yaitu.lingkaran.pada.flowgraph.yang.menggambarkan.satu.atau.lebih
perintah.prosedural.
2. Edge.yaitu.tanda.panah.yang.menggambarkan.aliran.kontrol.dari.setiap..node
harus.mempunyai.tujuan.node.
3. Region.yaitu.daerah..yang.dibatasi.oleh..node..dan..edge.dan..untuk.menghitung
daerah.diluar.flowgrap. juga.harus.dihitung.
4. Predicate..Node..yaitu.kondisi.yang.terdapat.pada.node..dan..mempunyai
karakteristik..dua. edg. lainnya.
5. Cyclomatic.Complexity.yaitu.metrik.perangkat.lunak.yang.menyediakan.ukuran
kuantitaf.dari..kekompleksan.logical.program.dan.dapat.digunakan.untuk.mencari
jumlah.path.dalam.suatu.flowgraph.
6. Independen.Path.yaitu.jalur.melintasi.atau.melalui.program.dimana.sekurang-
kurangnya.terdapat.proses.perintah.yang.baru.atau.kondisi.yang.baru.
Rumus-rumus.untuk.menghitung.jumlah.Independen.Path.dalam.suatu.flowgraph
yaitu:
1. Jumlah region flowrgaph mempunyai hubungan dengan Cyclomatic Complexity
(CC).
2. V(G) untuk flowgraph dapat dihitung dengan rumus :
a) V(G) = E – N + 2
Dimana :
E = Jumlah edge pada flowrgaph
N = Jumlah node pada flowrgaph
b) V(G) = P + 1
Dimana :
P = Jumlah predicate node pada flowrgaph
Teknik pelaksanaan pengujian White Box ini mempunyai tiga langkah yaitu:
1) Menggambar.flowgraph.yang.ditransfer.oleh.flowchart
2) Menghitung.Cylomatic.Complexity.flowgraph.yang.elah.dibuat
3) Menentukan..jalur.pengujian.dari.flowgraph.yang..berjumlah.sesuai..dengan
Cyclomatic..Complexity..yang..telah.ditentukan.
1
4
6
7 8
9
11 10
Gambar 2.2. Bagan Air: Roger S. Pressman [13].
Bagan alir digunakan untuk menggambarkan struktur kontrol program dan untuk
menggambarkan grafik alir, harus memperhatikan representasi desain prosedural pada
bagan alir. Gambar bagan dibawah ini, grafik ini memetakan bagan alir tersebut ke
dalam grafik alir yang sesuai (dengan mengasumsikan bahwa tidak ada kondisi senyawa
yang diisikan di dalam diamond keputusan dari bagan alir tersebut). Masing-masing
lingkaran, yang disebut simpul grafik alir, merepresentasikan satu atau lebih statemen
prosedural. Urutan kotak proses dan permata keputusan dapat memetakan simpul
tunggal. Anak panah tersebut yang disebut edges atau links, merepresentasikan aliran
kontrol dan analog dengan anak panah bagan alir. Edge harus berhenti pada suatu
simpul, meskipun bila simpul tersebut tidak merepresentasikan statemen procedural
[13].
Edge 1
Simpul
2.3 Predikat
6 4.5
R2
7 R3 8
R1
9 Region
Node 10
R4
11
Gambar 2.3. Flowgraph: Roger S. Pressman [13].
An error-prone, extremely
>50 Very high
troublesome, untestable procedure
Perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis dalam membangun sistem ini
yaitu PHP dan MySQL, seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.8. Perangkat Lunak Pendukung
NO TOOLS KEGUNAAN
2. 4. Kerangka Pikir
Masalah
// Sistem Development
///
4
3 Pengujian
KonstruksiSistem
Sistem
/
Desain output
Desain Sistem Desain Input
/ Desain Basis Data (Struktur Data)
Desain Teknologi
/
Tujuan
//
Untuk mengetahui cara merekayasa sistem pendukung keputusan dalam
/ menentukan siswa lulusan terbaik menggunakan metode Metode Simple
Additive Weighting (SAW) pada SMK Cokroaminoto Kotamobagu.
Untuk mengetahui hasil penerapan metode Metode Simple Additive Weighting
/
(SAW) untuk sistem pendukung keputusan dalam menentukan siswa lulusan
terbaik.
//
MULAI
MenentukanKriteriadanVektorBobot
Menentukan Rating
kecocokanSetiapAlternatif
MembuatMatriksKeputusan
MembuatNormalisasiMatriks
Hitung :
NormalisasiMatriks * VektorBobot
HasilPeringkatAlterna
tif
Selesai
Ubah Password
SPK Menentukan
Siswa Lulusan
TErbaik
Proses Metode
SAW Hasil Proses
SAW
Save Proses
Metode SAW Aa
new shapes
Laporan Data new themes
Laporan Data new ways to
Siswa
Penilaian
collaborate
Laporan Hasil
SAW
DAFTAR PUSTAKA
[10] Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi,2007.
[11] S.Kusumadewi, S. Hartati, A. Harjoko, andR. Wardoyo, Fuzzy Multi- Atribute Decision
Making (FUZZY MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu,2006.
[12] H.Jogianto, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset, 2005.
[18] Hariyanto, Bambang, 2004. Sistem Informasi Basis Data: Pemodelan, Perancangan, dan
Terapannya. Informatika, Bandung.
[19] Pressman, R.S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktis (Buku I).
Yogyakarta : Andi Yogyakarta.