Anda di halaman 1dari 15

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI BERBASIS WEB


MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
( STUDI KASUS SMK YPT 2 PURBALINGGA )

Rizky Janu Prakoso1), Drs. Eddy Maryanto, M.Cs2), Nur Chasanah,


S.Kom., M.Kom2)
1. Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Jenderal Soedirman
Email: rizky_janu@outlook.com
2. Dosen Teknik Informatika Universitas Jenderal Soedirman

Abstrak

Teknologi pada zaman globalisasi saat ini sangatlah penting bagi keseharian
masyarakat. Komputerisasi sangat dibutuhkan untuk membantu memudahkan
kegiatan sehari-hari. Pada sektor pendidikan khususnya sekolah menengah atas atau
sederajat, komputerisasi sangatlah diminati karena sangat mempermudahkan dalam
berbagai kegiatan. Pada SMK YPT 2 Purbalingga dalam menentukan calon siswa
berprestasi selama ini masih mendapatkan kendala karena proses penilaiannya
secara manual dan cenderung bersifat manupulatif sehingga hasil keputusan kurang
berkualitas dan kurang baik. Sistem pendukung keputusan ini akan dibuat
berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah untuk
mendapatkan predikat siswa berprestasi. Kriteria yang menjadi penilaian pemilihan
siswa berprestasi di SMK YPT 2 Purbalingga adalah nilai akademik, nilai non
akademik, orang tua, dan nilai sikap. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam
sistem pendukung keputusan ini adalah Simple Additive Weighting (SAW). Metode
ini merupakan metode untuk mencari penjumlahan terbobot dari ranting kinerja
pada setiap alternatif pada semua atribut. Sistem ini dibangun menggunakan dengan
bahasa pemrograman PHP, javascript, HTML, dan CSS. Hasil dari penelitian ini
adalah berupa sebuah sistem yang berbasis web yang dapat memberikan kemudahan
bagi kepala sekolah dalam pemilihan siswa berprestasi.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, SAW, PHP, SMK YPT 2 Purbalingga.

BAB I PENDAHULUAN sekolah menengah atas atau sederajat,


1.1 Latar Belakang komputerisasi sangatlah diminati karena
Teknologi pada zaman globalisasi sangat mempermudahkan dalam berbagai
saat ini sangatlah penting bagi keseharian kegiatan.
masyarakat. Komputerisasi sangat Pada SMK YPT 2 Purbalingga
dibutuhkan untuk membantu dalam menentukan calon siswa
memudahkan kegiatan sehari-hari. berprestasi selama ini masih mendapatkan
Perkembangan ilmu dan teknologi yang kendala karena proses penilaiannya secara
begitu cepat ini sangat berdampak pada manual dan cenderung bersifat
semua sektor kehidupan mulai dari manupulatif sehingga hasil keputusan
politik, pemerintahan, perdagangan, kurang berkualitas dan kurang baik.
pendidikan, dan sebagainya. Dengan Sistem pendukung keputusan ini akan
begitu masyarakat sangat mudah untuk dibuat berdasarkan kriteria-kriteria yang
memperoleh informasi dari berbagai sudah ditentukan oleh pihak sekolah
media. Pada sektor pendidikan khususnya untuk mendapatkan predikat siswa
berprestasi. Dengan adanya kriteria- 1. Sistem pendukung keputusan yang
kriteria tersebut, maka penulis akan dibangun adalah sistem pendukung
menggunakan metode SAW (simple pengambilan keputusan yang hanya
membantu memberikan alternatif
additive weighting). Metode ini
dalam pemilihan siswa berprestasi.
merupakan metode untuk mencari 2. Sistem pendukung keputusan ini akan
penjumlahan terbobot dari ranting kinerja dibuat berdasarkan kriteria-kriteria
pada setiap alternatif pada semua atribut. yang sudah ditentukan oleh sekolah
Jadi dari hal tersebut dapat disimpulkan untuk pemilihan siswa berprestasi.
bahwa kendala yang dihadapi oleh SMK 3. Bahasa pemrograman yang digunakan
YPT 2 Purbalingga yaitu pemilihan dalam dalam tugas akhir ini yaitu PHP.
Sedangkan HTML, CSS bahasa yang
sistem pengambilan keputusan untuk
digunakan untuk tampilan web dan
siswa yang akan mendapat predikat menggunakan database MySQL.
sebagai siswa berprestasi. 4. Pengguna sistem ini adalah admin,
Dengan melihat permasalahan yang guru, kurikulum dan kepala sekolah.
telah dijelaskan di atas, maka SMK YPT 5. Sistem ini dibangun dengan metode
2 Purbalingga membutuhkan sebuah waterfall serta menggunakan Data
Flow Diagram dan Entity Relational
sistem pendukung keputusan untuk
Diagram dalam perancangannya.
mempermudah dalam pemilihan siswa
1.4 Tujuan dan Manfaat
berprestasi pada SMK YPT 2 Tujuan yang ingin dicapai dari
Purbalingga. Berdasarkan hasil analisis penelitian ini :
yang sudah dilakukan oleh penulis, maka 1. Merancang dan membangun sistem
penulis akan merancang sistem dengan pendukung pengambilan keputusan
judul “Rancang Bangun Sistem dalam pemilihan siswa berprestasi
Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa menggunakan metode simple additive
Berprestasi Berbasis Web Menggunakan weighting.
2. Memudahkan bagian kesiswaan
Metode Simple Additive Weighting (Studi
dalam pengambilan keputusan untuk
Kasus SMK YPT 2 Purbalingga)”. pemilihan siswa berprestasi.
1.2 Rumusan Masalah Adapun manfaat dari penelitian ini :
Berdasarkan latar belakang di atas 1. Bagi mahasiswa
dapat dirumuskan permasalahan yang a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa
akan diselesaikan yaitu : terhadap kondisi nyata dalam
1. Bagaimana metode SAW dapat membangun teknologi informasi berupa
memberikan solusi untuk menentukan sistem pendukung pengambilan
keputusan menggunakan metode simple
siswa yang mendapatkan predikat
additive weighting.
siswa berprestasi di SMK YPT 2
b. Menambah kemampuan serta
Purbalingga ? keyakinan akan teori yang telah
2. Bagaimana merancang dan diperoleh dari perkuliahan.
membangun sebuah sistem pendukung 2. Bagi Instansi
keputusan berdasarkan metode SAW a. Dapat mempercepat proses
untuk menentukan siswa yang penyeleksian beasiswa
mendapatkan predikat siswa b. Dapat mengurangi kesalahan dalam
berprestasi di SMK YPT 2 Purbalingga pemilihan siswa berprestasi.
? c. Membantu mempermudah dalam
pemilihan siswa berprestasi sesuai
1.3 Batasan Masalah
kriteria yang ada, sehingga lebih cepat
Sistem yang akan dibangun
dan tepat sasaran sesuai yang
dibatasi oleh beberapa hal sebagai
diharapkan.
berikut:
d. Membantu menyediakan alternatif hasil perkalian antara rating yang dapat
keputusan. dibandingkan lintas atribut bobot dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA tiap atribut. Rating tiap atribut telah
2.1 Sistem Pendukung Keputusan melewati proses normalisasi
Sistem Pendukung Keputusan sebelumnya.
(SPK) sebagai sebuah sistem berbasis Metode SAW membutuhkan
komputer yang membantu dalam proses proses normalisasi matriks keputusan
pengambilan keputusan. Sistem (X) ke suatu skala yang dapat
Pendukung Keputusan (SPK) sebagai diperbandingkan dengan semua rating
sistem informasi berbasis komputer yang alternatif yang ada. Formula untuk
adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara melakukan normalisasi tersebut adalah
khusus dikembangkan untuk sebagai berikut (Kusumadewi, 2006) :
mendukung solusi dari permasalahan
manajemen yang tidak terstruktur untuk
meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan. Dengan demikian dapat
ditarik satu definisi tentang SPK yaitu
sebuah sistem berbasis komputer yang
adaptif, fleksibel, dan interaktif yang
digunakan untuk memecahkan masalah-
masalah tidak terstruktur sehingga Gambar 1. Persamaan 1 Metode
meningkatkan nilai keputusan yang SAW ( Kusumadewi,2006 )
diambil (Khoirudin,2008). Dimana:
2.2 Prestasi rij = rating kinerja ternormalisasi
Prestasi adalah sebagai rumus dari alternatif Ai pada atribut Cj
yang diberikan guru mata pelajaran i = 1,2,...,m
mengenai kemajuan atau prestasi belajar
j = 1,2,...,n
selama periode tertentu (Suryabrata,
Max i = nilai maksimum dari
1998). Sedangkan menurut Kamus Besar
setiap baris dan kolom
Bahasa Indonesia, Prestasi adalah hasil
Min i = nilai minimum dari setiap
yang telah dicapai (dari yang telah
baris dan kolom
dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).
2.3 Metode SAW (Simple Additive Xij = baris dan kolom dari matriks
Weighting) Beda antara atribut keuntungan
Menurut (Fishburn, 1967) (dikutip dan atribut biaya yaitu:
oleh Kusumadewi, 2006), konsep dasar Benefit = jika nilai terbesar yang
metode SAW adalah mencari terbaik. Dikatakan atribut benefit
penjumlahan terbobot dari rating kinerja (keuntungan) jika atribut yang diberikan
pada setiap alternatif pada semua atribut. itu dimaksudkan untuk meningkatkan
Metode SAW merupakan metode yang keuntungan dari pengambilan keputusan
paling dikenal dan banyak digunakan yang diambil. Jika nilai kecocokan setiap
orang dalam menghadapi situasi MADM kriteria itu semakin tinggi nilainya
(Multiple Attribute Decission Making). semakin baik atau semakin
Metode ini mengharuskan pembuat diprioritaskan maka kriteria tersebut
keputusan menentukan bobot bagi setiap dikatakan kriteria atau atribut benefit.
atribut. Skor total untuk sebuah alternatif Cost = jika nilai terkecil adalah
diperoleh dengan menjumlahkan seluruh yang terbaik. Kemudian dikatakan
atribut cost (biaya) jika atribut yang 5. Hasil akhir diperoleh dari proses
diberikan itu dimaksudkan untuk perangkingan yaitu penjumlahan dari
meningkatkan pengurangan biaya perkalian matriks ternormalisasi R
operasional pengambilan keputusan dengan vektor bobot sehingga diperoleh
yang diambil. Jika nilai kecocokan setiap nilai terbesar yang dipilih sebagai
kriteria itu semakin kecil nilainya alternatif terbaik sebagai solusi.
semakin baik, maka kriteria tersebut
dikatakan kriteria cost.
Nilai preferensi untuk setiap
alternatif dinyatakan dengan persamaan:

Gambar 2. Persamaan 2 Metode


SAW ( Kusumadewi,2006 )
Dimana:
Vi = ranking untuk setiap alternatif
Wj = nilai bobot untuk setiap
kriteria
rij = nilai rating kinerja
ternormalisasi
Nilai Vi yang lebih besar
mengindikasikan bahwa alternatif Ai
lebih terpilih.
Langkah-langkah penyelesaian
metode SAW (Kusumadewi, 2006)
adalah:
1. Menentukan kriteria-kriteria
yang akan dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan, yaitu (Ci).
2. Memberikan nilai setiap
alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang
sudah ditentukan, dimana nilai i =
1,2,...,m dan nilai j = 1,2,...,n.
3. Membuat matriks keputusan
berdasarkan kriteria, kemudian
melakukan normalisasi matriks
berdasarkan persamaan yang disebutkan
dengan jenis atribut sehingga diperoleh
matriks ternormalisasi R.
4. Pemberian bobot (W) pada
masing masing kriteria.
2.4 Perangkat Lunak anak dan telah diformat, maka anak dari
Pengembang Web elemen tersebut secara otomatis
2.4.1 HTML mengikuti format elemen induknya.
Menurut Sibero (2013), Hyper Cascanding Style Sheet terdiri dari
Text Markup Language atau (HTML) Selector, Properti dan Nilai (Sibero,
adalah bahasa yang digunakan pada 2013).
dokumen web sebagai bahasa untuk 2.4.4 Javascript
pertukaran dokumen web. Struktur
Javascript adalah bahasa
dokumen HTML terdiri dari tag
pemrograman yang digunakan untuk
pembuka dan tag penutup. Struktur
membuat web lebih dinamis dan
dokumen HTML sebagai berikut :
interaktif. Javascript terintegrasi
langsung dengan html (Prasetio,2011).
2.5 Konsep Dasar Basis Data
2.5.1 Pengertian Basis Data
Basis data merupakan koleksi dari
data-data yang tergorganisasi sedemikian
rupa sehingga data tersebut mudah
disimpan dan dimanipulasi (diperbarui,
Struktur di atas adalah satu dicari, diolah dengan perhitungan
kesatuan yang harus ada dalam setiap tertentu, serta dihapus) (Nugroho, 2011).
dokumen HTML. Dokumen HTML 2.5.2 Database Management System
terdiri dari komponen yaitu tag, elemen (DBMS)
dan atribut. Database Management System
2.4.2 Hypertext Preprocessor (DBMS) adalah suatu perangkat lunak
PHP adalah pemrograman yang ditujukan untuk menangani
interpreter yaitu proses penerjemahan penciptaan, pemeliharaan, dan
baris kode sumber menjadi kode mesin pengendalian akses data (Kadir, 2009).
yang dimengerti komputer secara 2.5.3 MySQL
langsung pada saat baris kode MySQL atau dibaca “My Sekuel”
dijalankan. PHP disebut sebagai dengan adalah suatu RDBMS
pemrograman Server Side (Relational Database Management
Programming, hal ini dikarenakan System) yaitu aplikasi sistem yang
seluruh prosesnya dijalankan pada menjalankan fungsi pengolahan data.
server. PHP adalah suatu bahasa dengan MySQL pertama dikembangkan oleh
hak cipta terbuka atau yang juga dikenal MySQL AB yang kemudian diakuisisi
dengan istilah Open Source, yaitu Sun Microsystem dan terakhir dikelola
pengguna dapat mengembangkan kode- oleh Oracle Coorporation (Sibero,
kode fungsi PHP sesuai dengan 2013).
kebutuhannya (Sibero, 2013). 2.6 Pemodelan Sistem
2.4.3 CSS 2.6.1 Data Flow Diagram
Cascanding Style Sheet Data Flow Diagram (DFD)
dikembangkan untuk menata gaya merupakan suatu diagram yang
pengaturan halaman web. Cascanding menggambarkan alir data dalam suatu
Style Sheet memiliki arti Gaya Menata entitas ke system atau sistem ke entitas
Halaman Bertingkat, yang berarti setiap (Saputra, 2015).
satu elemen yang diformat dan memiliki
DFD sering digunakan untuk luarnya. External entity merupakan
menggambarkan suatu sistem yang telah kesatuan di lingkungan di luar sistem
ada atau sistem baru yang akan yang dapat berupa orang, organisasi atau
dikembangkan secara logika tanpa sistem yang lainnya yang berada di
mempertimbangkan lingkungan fisik di lingkungan luarnya yang akan
mana data mengalir (misalnya lewat memberikan input atau menerima output
telepon, surat dan sebagainya) atau dari sistem.
lingkungan fisik dimana data tersebut 2. Data Flow
akan disimpan (misalnya file kartu, hard Arus data (data flow) di DFD diberi
disk, tape, diskette dan lain sebagainya). simbol suatu panah. Arus data mengalir
DFD merupakan alat yang digunakan di antara proses (process), simpanan data
pada metodologi pengembangan sistem (data store) dan kesatuan luar (external
yang terstruktur. entity). Arus data dapat berupa masukan
Simbol-simbol yang digunakan di dalam untuk sistem atau hasil dari proses
DFD adalah: sistem. Arus data sebaiknya diberi nama
Tabel 1. Simbol – simbol DFD (Saputra, yang jelas dan mempunyai arti. Nama
2015) dari arus data dituliskan di samping garis
panahnya.
3. Process (Proses)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja
yang dilakukan oleh orang,mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang
masuk ke dalam proses untuk dihasilkan
arus data yang akan keluar dari proses.

4. Data Store
Simpanan data (data store) merupakan
Berikut penjelasan simbol-simbol DFD simpanan dari data yang dapat berupa:
di atas: a. Suatu file atau database di sistem
1. External entity (kesatuan luar) komputer.
Setiap sistem pasti mempunyai batas b. Suatu arsip atau catatan manual.
sistem (boundary) yang memisahkan c. Suatu kotak tempat data di meja
suatu sistem dengan lingkungan luarnya. seseorang.
Sistem akan menerima input dan d. Suatu tabal acuan manual.
menghasilkan output kepada lingkungan e. Suatu agenda atau buku.
2.6.2 Entity Relationship Diagram pada struktur-struktur dan relationship
Ladjamudin (2005) menjelaskan data. Berikut adalah komponen-
bahwa “ERD adalah suatu model komponen yang ada pada ERD (Entity
jaringan yang menggunakan susunan Relationship Diagram), yaitu:
data yang disimpan dalam sistem secara 1. Entity
abstrak”. ERD ini berada dengan DFD Pada E-R diagram, entity digambarkan
yang merupakan suatu model jaringan dengan sebuah bentuk persegi panjang.
fungsi yang akan dilaksanakan oleh Entity adalah sesuatu apa saja yang ada
sistem, sedangkan ERD merupakan didalam sistem, nyata maupun abstrak
model jaringan data yang menekankan dimana data tersimpan atau dimana
terdapat data. Entitas diberi nama 4. Atribut
dengan kata benda dan dapat Secara umum atribut adalah sifat atau
dikelompokkan dalam empat jenis nama, karakteristik dari setiap entitas maupun
yaitu orang, benda, lokasi, kejadian dari setiap relationship. Atribut adalah
(terdapat unsur waktu didalamnya). sesuatu yang menjelaskan apa
2. Relationship sebenarnya yang dimaksudkan entitas
Pada E-R diagram, relationship dapat maupun relationship, sehingga sering
digambarkan dengan sebuah bentuk dikatakan atribut adalah elemen dari
belah ketupat. Relationship adalah setiap entitas dan relationship. Atribut
hubungan alamiah yang terjadi antara memiliki struktur internal berupa tipe
entitas. Pada umumnya penghubung data.
(Relationship) diberi nama dengan kata Jenis-jenis atribut sebagai berikut:
kerja dasar, sehingga memudahkan a. Atribut Key
untuk melakukan pembacaan relasinya Atribut Key merupakan Atribut yang
(bisa dengan kalimat aktif atau kalimat digunakan untuk menentukan suatu
pasif). Penggambaran hubungan yang entittas secara unik. Contoh: Nomor
terjadi adalah sebuah bentuk belah pokok mahasiswa (NPM), NIM dan
ketupat dihubungkan dengan dua bentuk nomor pokok lainnya.
empat persegi panjang.
b. Atribut Simple
3. Relationship Degree
Atribut simple merupakan atribut
Relationship degree atau Derajat sederhana yang tidak dapat dibagi dalam
Penghubung adalah jumlah entitas yang beberapa bagian. Contoh: Alamat,
berpatisipasi dalam satu relationship. penerbit, tahun terbit, judul buku.
Derajat Relationship yang sering dipakai
c. Atribut Multivalue
dalam ERD, yaitu:
Atribut Multivalue adalah yang dapat
a. Unary Relationship
diisi dengan lebih satu nilai tetapi
Unary Relationship adalah model jenisnya sama. Contoh: dari sebuah
relationship yang terjadi diantara entity buku, yaitu terdapat beberapa
yang berasal dari entity set yang sama. pengarang.
Sering juga disebut sebagai Recrusive
d. Atribut Composite
Relationship atau Reflective
Atribut composite adalah suatu atribut
Relationship.
yang terdiri dari beberapa atribut yang
b. Binary Relationship
lebih kecil yang mempunyai arti tertentu
Binary Relationship adalah model yang masih bisah dipecah lagi atau
relationship antara instance-instance dari mempunyai sub attribute. Contoh: dari
suatu tipe entitas (dua entity yang berasa entitas nama yaitu nama depan, nama
dari entity yang sama). Relationship ini tengah, dan nama belakang.
paling umum digunakan dalam
e. Atribut Derivatif
pembuatan model data.
Atribut derivatif adalah suatu atribut
c. Ternary Relationship
yang dihasilkan dari atribut yang lain.
Ternary Relationship merupakan Contoh: tanggal lahir menghasilkan
relationship antara instance-instance dari umur seseorang.
tiga tipe entitas secara sepihak.
5. Kardinalitas (Cardinality)
“Kardinalitas Relasi adalah menjelaskan
berhubungan batasan pada jumlah entity
yang berhubungan melalui suatu
relationship”. Tabel 4. Notasi ERD ( James Martin,
Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah 1976 )
maksimum tupel yang terdapat berelasi
dengan entitas pada entitas yang lain.
Terdapat 4 macam kardanalisasi, yaitu:
a. One To One (1:1)
One To One adalah sebuah entitas pada
A berhubungan dengan paling banyak
satu entitas pada B dan sebuah entitas
pada B berhubungan dengan banyak satu
entitas pada A.
b. One To Many (1:M) 2.6.3 Model Waterfall
One To Many adalah sebuah entitas pada Menurut Ian Sommerville
A berhubungan dengan nol atau lebih (2011), tahapan utama dari waterfall
entitas pada B dapat dihubungkan model langsung mencerminkan aktifitas
dengan paling banyak satu entitas pada pengembangan dasar. Terdapat 5
A. tahapan pada waterfall model, yaitu
requirement analysis and definition,
c. Many To One (M:1)
system and software design,
Many To One adalah sebuah entitas pada
implementation and unit testing,
A berhubungan dengan paling banyak
integration and system testing, dan
satu entitas pada B. Sebuah entitas pada
operation and maintenance.
B dapat dihubungkan dengan nol atau
entitas pada A.
Ada dua versi penggambaran ERD, yaitu
versi Peter P. Chen (berikut variasi dan
pengembangan-pengembangannya) dan
versi James Martin. Notasi ERD yang
digunakan oleh Peter P. Chen maupun
James Martin ditunjukkan oleh Tabel 2,
Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabel 2. Notasi ERD ( Peter P. Chen, Gambar. Model Waterfall (Sommerville,
1976 ) 2011).
Berikut adalah penjelasan dari tahapan-
tahapan tersebut :
1. Requirement Analysis and
Definition
Merupakan tahapan penetapan fitur,
kendala dan tujuan sistem melalui
Tabel 3. Pengembangan Notasi ERD ( konsultasi dengan pengguna sistem.
Peter P. Chen, 1976) Semua hal tersebut akan ditetapkan
secara rinci dan berfungsi sebagai
spesifikasi sistem.
2. System and Software Design persyaratan yang ada. Setelah itu sistem
Dalam tahapan ini akan dibentuk suatu akan dikirim ke pengguna sistem.
arsitektur sistem berdasarkan 5. Operation and Maintenance
persyaratan yang telah ditetapkan. Dan Dalam tahapan ini, sistem diinstal dan
juga mengidentifikasi dan mulai digunakan. Selain itu juga
menggambarkan abstraksi dasar sistem memperbaiki error yang tidak ditemukan
perangkat lunak dan hubungan- pada tahap pembuatan.
hubungannya. Keuntungan dari Model Waterfall
3. Implementation and Unit Testing a. Merupakan model
Dalam tahapan ini, hasil dari desain pengembangan paling handal dan paling
perangkat lunak akan direalisasikan lama digunakan.
sebagai satu set program atau unit b. Cocok untuk system software
program. Setiap unit akan diuji apakah berskala besar.
sudah memenuhi spesifikasinya. c. Cocok untuk system software
4. Integration and System Testing yang bersifat generic.
Dalam tahapan ini, setiap unit program d. Pengerjaan project system akan
akan diintegrasikan satu sama lain dan terjadwal dengan baik dan mudah
diuji sebagai satu sistem yang utuh untuk dikontrol.
memastikan sistem sudah memenuhi
Prosedur kerja penelitian dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN
dengan menggunakan metode
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
pengembangan sistem waterfall yang
Penelitian akan dilaksanakan di
merupakan metode sistematis dengan
Sekolah SMK YPT 2 Purbalingga.
Waktu penelitian dimulai pada bulan tahapan seperti berikut ini:
Mei 2017 hingga Agustus 2017. 3.3.1 Analisis Kebutuhan
3.2 Data dan Alat Penelitian Analisis kebutuhan sistem berfungsi
3.2.1 Data Penelitian untuk mengetahui kebutuhan dari
Data-data yang digunakan dalam keseluruhan sistem yang akan
penelitian ini adalah data siswa meliputi diaplikasikan ke dalam bentuk software.
kelas X sampai XII yang secara umum ada Tahap analisi merupakan langkah awal
di SMK YPT 2 Purbalingga. Sedangkan yang menjadi dasar proses dalam
untuk data penunjang lain didapatkan dari perancangan Sistem Pendukung
buku, jurnal, dan media online. Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi
3.2.2 Alat Penelitian selanjutnya. Proses analisis fokus pada
Alat-alat yang digunakan dalam software atau sistemnya. Kelancaran
penelitian ini antara lain perangkat keras proses perancangan sistem secara
dan perangkat lunak. Perangkat keras keseluruhan sangat tergantung pada hasil
terdiri dari sebuah sistem komputer analisis kebutuhan ini. Dalam tahap ini
dengan spesifikasi Processor Intel Core i3 peneliti akan melakukan kegiatan-
dan RAM 2 GB. Perangkat lunak yang kegiatan seperti:
digunakan antara lain sistem operasi a. Studi kasus
Windows 8.1 32 bit, Microsoft Office Studi kasus merupakan pengujian secara
2013, Microsoft Visio 2013, database rinci terhadap latar, subjek, tempat
MySQL, XAMPP, dan Balsamiq penyimpanan dokumen atau peristiwa
Mockup. tertentu. Dalam studi kasus ada beberapa
3.3 Prosedur Kerja sasaran yang telah ditelaah secara
mendalam sebagai suatu totalitas sesuai 3.3.3 Penulisan Kode Program
dengan latar atau konteksnya masing- Tahapan ini merupakan tahap
masing dengan maksud untuk memahami penerjemahan desain sistem yang telah
berbagai kaitan yang ada di antara dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah
variabel-variabelnya. yang dimengerti oleh komputer dengan
b. Studi Literatur menggunakan bahasa pemrograman
Studi literatur merupakan tahapan awal melalui proses coding. Bahasa
dalam pembangunan sistem. Dalam pemrograman yang digunakan adalah
tahapan ini peneliti akan mengumpulkan PHP, sedangkan tampilan akan
dan mempelajari berbagai informasi dan menggunakan HTML, CSS dan MySQL
pengetahuan yang berhubungan dengan untuk basis datanya.
penelitian yang nantinya akan dilakukan, 3.3.4 Pengujian Program
misalnya mengumpulkan dan Semua fitur pada Sistem Pendukung
mempelajari materi yang berhubungan Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi
dengan sistem pendukung keputusan, diuji coba, agar software bebas dari error.
metodologi pembangunan sistem, bahasa Pengujian sistem akan dilakukan dengan
pemrograman, dan hal-hal lain yang metode black box testing. Pengujian
berhubungan dengan pembangunan sistem dilakukan bersama dengan pihak
sistem. Sekolah SMK YPT 2 Purbalingga.
c. Metode Wawancara 3.3.5 Penerapan dan Pemeliharaan
Wawancara merupakan kegiatan yang Program
dilakukan untuk mendapatkan semua Setelah sistem selesai diuji dan berfungsi
informasi yang dibutuhkan untuk dengan baik maka selanjutnya melakukan
membuat sebuah Sistem Pendukung tahap instalasi pada komputer dan
Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi. pelatihan kepada pengguna. Pada tahap
Narasumber yang akan diwawancarai ini juga akan dilakukan pemeliharaan
adalah Kepala TU, Kurikulum, Kepala sistem yang dilakukan secara berkala.
Sekolah dan Guru. (Draft Wawancara
Terlampir)
3.3.2 Desain Sistem
Tahap desain sistem merupakan tahap
dimana data-data yang diperoleh mulai
diolah untuk mendapatkan solusi dari
permasalahan penerapan Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa
Berprestasi tersebut dengan
menggunakan perangkat pemodelan
sistem. Perancangan sistem menggunakan
Data Flow Diagram sebagai diagram alur
datanya dan Entity Relationship Diagram
untuk menggambarkan perancangan basis
data. Pada tahap ini juga dilakukan
perancangan user interface dari sistem
yang akan dijadikan acuan dalam
penulisan kode program pada tahap
selanjutnya.
BAB IV PEMBAHASAN langsung terhadap sistem. Pada sistem
4.1 Analisis Dan Hasil ini guru dapat melakukan input data
Hasil analisis merupakan hasil login, data siswa, data nilai, dan data
rangking. Output yang dapat dilakukan
analisa mendalam terhadap data yang
oleh guru adalah info login, info siswa
diperoleh melalui studi literatur, dan info nilai.
wawancara dengan Kepala Tata Usaha, c. Eksternal entity kurikulum adalah
Guru, Kurikulum dan Kepala Sekolah di eksternal entity yang berinteraksi secara
SMK YPT 2 Purbalingga. Analisis langsung terhadap sistem. Pada sistem
kebutuhan sistem dan user merupakan ini kurikulum dapat melakukan input
sebuah gambaran rasional untuk data login, data kriteria. Output yang
dapat dilakukan oleh kurikulum adalah
merancang dan membangun SPK-PSB
info login, info siswa, info kriteria, info
yang dikehendaki. nilai dan info rangking.
4.2 Perancangan Sistem d. Eksternal entity kepala sekolah adalah
Tahap perancangan SPK-PSB eksternal entity yang berinteraksi secara
meliputi perancangan aliran data langsung terhadap sistem. Pada sistem
menggunakan DFD, perancangan basis ini kepala sekolah hanya dapat
data menggunakan ERD, dan melakukan input data login dan data
persetujuan. Output yang dapat
perancangan user interface dari sistem.
dilakukan oleh kepala sekolah adalah
Berikut adalah hasil dari tahap info login, info siswa, info kriteria, info
perancangan sistem. nilai dan info rangking dan laporan
4.2.1 Data Flow Diagram siswa berprestasi.
4.2.1.1 DFD Level 0 SPK-PSB
4.2.1.2 DFD Level 1 SPK-PSB

Gambar 1. DFD Level 0 SPK-PSB


Gambar 5 merupakan DFD level 0 dari
SPK-PSB, didalamnya terdapat empat Gambar 6. DFD Level 1 SPK-PSB
eksternal entity yaitu admin, guru, DFD level 1 merupakan perincian dari
kurikulum dan kepala sekolah. Berikut
DFD Level 0 pada gambar 5.
adalah penjelasan dari masing-masing
eksternal entity yang ada: Didalamnya terdapat rincian kinerja
a. Eksternal entity admin merupakan sistem berupa aliran data dari setiap
eksternal entity yang berinteraksi secara proses yang ada. Gambar 6 merupakan
langsung dengan sistem. Pada sistem ini DFD level 1 dari SPK-PSB. Penjelasan
admin dapat melakukan input data login, dari proses-proses yang ada pada gambar
data user, data siswa, data kriteria, data 6 adalah sebagai berikut:
nilai dan data rangking. Output yang
diberikan oleh SPK-PSB kepada admin a. Proses Login
adalah info login, info user, info siswa, Proses login dapat di lakukan oleh semua
info nilai, info kriteria, info rangking, entitas (admin, guru, kurikulum dan
dan laporan siswa berprestasi. kepala sekolah). Proses ini merupakan
b. Eksternal entity guru merupakan proses awal sebelum user memasuki
eksternal entity yang berinteraksi secara
sistem sesuai dengan hak akses tiap
entitas. g. Proses Olah Data Persetujuan
b. Proses Olah Data User Proses pengolahan data persetujuan
Proses pengolahan data user hanya dapat hanya dapat di lakukan oleh Kepala
di lakukan oleh admin. Admin dapat Sekolah. Kepala Sekolah dapat
mengolah data user yang nantinya tiap mengolah data persetujuan yang
olahan data akan disimpan dalam nantinya tiap olahan data akan disimpan
storage data user. Pengolahan data user dalam storage data persetujuan.
mencakup tambah data user, edit data Pengolahan data persetujuan ini
user dan hapus data user. merupakan pemberian persetujuan siapa
c. Proses Olah Data Siswa saja siswa yang berhak mendapatkan
Proses pengolahan data siswa dapat di predikat siswa berprestasi.
lakukan oleh admin dan guru. Admin h. Proses Cetak Laporan Siswa
dan guru dapat mengolah data siswa Berprestasi Proses pencetakan laporan
yang nantinya tiap olahan data akan data yang digunakan adalah data
disimpan dalam storage data siswa. persetujuan dan data rangking. Dalam
Pengolahan data siswa mencakup proses ini hanya kepala sekolah dan
tambah data siswa, edit data siswa dan admin yg dapat melihat laporan siswa
hapus data siswa. berprestasi.
d. Proses Olah Data Kriteria
Proses pengolahan data kriteria dapat di 4.2.2 Entity Relational Diagram (ERD)
lakukan oleh admin dan kurikulum.
Admin dan kurikulum dapat mengolah
data kriteria yang nantinya tiap olahan
data akan disimpan dalam storage data
kriteria. Pengolahan data kriteria
mencakup tambah data kriteria, edit data
kriteria dan hapus data kriteria.
e. Proses Olah Data Nilai
Proses pengolahan data nilai dapat di Gambar 2. ERD SPK-PSB
lakukan oleh admin dan guru. Admin
4.3 Tahap Koding
dan guru dapat mengolah data nilai yang
Tahap coding atau penulisan kode
nantinya tiap olahan data akan disimpan
merupakan tahap penerjemahan desain
dalam storage data nilai. Pengolahan
sistem yang telah dibuat ke dalam
data nilai mencakup tambah data nilai,
bentuk perintah-perintah yang
edit data nilai dan hapus data nilai.
dimengerti komputer dengan
f. Proses Olah Data Rangking
mempergunakan bahasa pemrograman
Proses pengolahan data ranking dapat di dan basis data tertentu. Untuk dapat
lakukan oleh admin dan guru. Admin dimengerti oleh mesin atau komputer
dan guru dapat mengolah data rangking maka desain harus diubah bentuknya
yang nantinya tiap olahan data akan menjadi bentuk yang dapat dimengerti
disimpan dalam storage data rangking. oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa
Pengolahan data rangking mencakup pemrograman melalui proses coding.
tambah data rangking, edit data rangking Bahasa pemrograman yang digunakan
dan hapus data rangking. dalam pembuatan sistem ini adalah
bahasa pemrograman PHP yang
dipadukan dengan HTML, CSS, Jquery,
dan Java Script untuk membuat
tampilannya. Basis data untuk 4.5 Pemeliharaan
menyimpan data yaitu MySQL.
Pengoperasian dan pemeliharaan sistem
4.3.1 Tampilan User Interface level
yang bertugas dan bertanggung jawab
Admin
dalam melakukan semua proses yang
terjadi pada sistem pendukung
keputusan pemilihan siswa berprestasi
dilakukan oleh admin yang ditunjuk oleh
pihak sekolah. Admin dapat melakukan
perbaikan atau memperbaharui sistem.
Perbaikan dilakukan bila dirasa masih
ada yang kurang baik atau tidak
Gambar 7. Tampilan beranda admin diperlukan dari aplikasi tersebut.

4.4 Pengujian BAB V PENUTUP


Pengujian yang dilakukan pada sistem 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian,
pendukung keputusan pemilihan siswa
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
berprestasi adalah Black Box Testing. Siswa Berprestasi telah berhasil
Black Box Testing merupakan pengujian dirancang dan diimplementasikan.
Perancangan dan pengimplementasian
yang tanpa perlu mengetahui
dalam sistem pendukung keputusan ini
pemrograman, pengujian ini mencakup dapat memberikan kemudahan bagi
fungsionalitas dari suatu software. semua stakeholder yang akan melakukan
Pengujian ini memungkinkan analis pemilihan siswa berprestasi.
5.2 Saran
sistem memperoleh kumpulan kondisi
Adapun saran yang dapat diberikan
input yang akan mengerjakan seluruh untuk pengembangan lebih lanjut
keperluan fungsional program. penerapan Sistem Pendukung Keputusan
Siswa Berprestasi Berbasis Web ini,
Tujuan black box testing:
 Fungsi yang salah atau yaitu:
• Penambahan fitur pemberitahuan
hilang
apabila user telah mengganti password
 Kesalahan pada interface melalui email.
 Kesalahan pada struktur • Penambahan fitur kenaikan kelas
menggunakan even schedule tiap tahun.
data atau akses database
• Penambahan fitur untuk
 Kesalahan performansi melaporkan data siswa berprestasi tiap
 Kesalahan inisialisasi dan tahunnya mengunakan grafik.
tujuan akhir
Pengujian black box yang akan
digunakan pada sistem pendukung
keputusan pemilihan siswa berprestasi
yaitu pengujian Alpha.
Sekolah Bertaraf Internasional dengan
Metode Fuzzy Associative Memory.
DAFTAR PUSTAKA Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Islam
Indonesia.
Abidin, Zainul . 2013. Tugas Akhir:
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian
Siswa Berprestasi Kurikulum 2013 Pada Kusumadewi, Sri. 2006. Fuzzy Multi
SMK N 1 Gedangan Menggunakan Attribute Decision Making. Yogyakarta:
Metode SAW. Universitas Kanjuruhan: Graha Ilmu.
Malang.
Levin, R.I., D.S. Rubin. J. P. Stinson, dan
Andry, Koniyo dan Kusrini. 2007. E.S. Gardner. 1995. Pengambilan
Tuntunan Praktis Membangun Sistem Keputusan Secara Kualitatif.
Informasi Akuntansi dengan Visual Basic RajawalinPress, Jakarta.
dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta:
Andi. Martin, J, 1976. Computer Database
Organizations, part II, New Jersey
Chen, Peter. 1976 The Entity– Prentice-Hall International, Inc.
Relationship Model – Toward A Unified
View of Data. ACM Transactions on Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan
Database Systems. New York: implementasi sistem basis data.
Association for Computing Machinery. Yogyakarta: Andi

Jeffry, L. Whitten,et al. 2004. Metode Prasetio, Adi. 2011. Buku Pintar
Desain dan Analisis Sistem. Edisi I. Webmaster. Jakarta: Mediakita
Diterjemahkan oleh tim penerjemah
ANDI. Yogyakarta: Penerbit Andi Pressman, Roger.S 2002. Rekayasa
Madcoms. Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi
(Buku Satu), Yogyakarta: Andi.
Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan
dan Implementasi Database Relasional. Remick. 2011. Definisi Aplikasi Web.
Yogyakarta: Penerbit Andi. http://strukturkode.blogspot.co.id/2013/0
4/pengertian-aplikasi-web.html dilihat
Kawuryan, Prima Canggih. 2014. Tugas pada Senin 10 Juli 2017 pukul 21.21 WIB
Akhir: Sistem Pendukung Keputusan
Untuk Seleksi Siswa Berprestasi Saputra, Agus. 2015. Proyek 30 Juta
Menggunakan Metode Analytical Website Toko Online Dengan PHP.
Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Cirebon: CV. ASTA Solution
SMA N 1 Purwodadi Grobogan).
Universitas Dian Nuswantoro:
Sibero, Alexander F. K. 2013. Web
Semarang.
Programming Power Pack. Yogyakarta:
Penerbit Mediakom.
Khoirudin, Akhmad Arwan. 2008.
SNATI Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Kelayakan Calon Rintisan
Sommerville, Ian. 2011. Software
Engineering (Rekayasa Perangkat
Lunak). Jakarta: Erlangga.

Subakti, Irfan. 2002. Sistem Pendukung


Keputusan (Decision Support System).
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Teknologi Informasi, Institut Teknologi
Sepuluh November Surabaya.

Suryabrata, Sumadi. 1998. Psikologi


Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Suryadi, Kadarsah dan Ramdhani, Ali.


2000. Sistem Pendukung Keputusan
Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan
Implementasi Konsep Pengambilan
Keputusan. Bandung: PT Remaja
Rosadakarya.

Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem


Informasi. Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai