Anda di halaman 1dari 6

ISSN : 2338-4018

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


PENENTUAN CALON PENERIMA BANTUAN SISWA MISKIN
MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(STUDI KASUS PADA SMP NEGERI 1 WONOSEGORO BOYOLALI)

Umi Nurul Hidayati(uminurulh93@gmail.com)


Muhammad Hasbi (hasbi63@yahoo.com)
Bebas Widada(bbswdd@gmail.com)

ABSTRAK
Bantuan Siswa Miskin (BSM) merupakan percepatan dan perluasan dari program-
program bantuan sosial yang sudah ada selama ini. Pihak sekolah hanya mengajukan daftar
siswa yang layak menerima Bantuan Siswa Miskin ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga,
bukan menentukan siapa yang mendapatkan uang Bantuan Siswa Miskin. Namun dalam
penentuan siswa yang layak atau tidak, masih menggunakan metode manual yang
membutuhkan banyak waktu, tenaga dan biaya, sehingga perlu dibuat suatu Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Calon Penerima BSM menggunakan Metode Simple Additive Weighting.
Proses dimulai dengan mamasukkan data siswa selanjutnya memasukkan data proses (kriteria)
yang akan menghasilkan perhitungan metode Simpe Additive Weighting yang hasilnya berupa
perangkingan dengan kriteria: Orangtua siswa penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS); Siswa
penerima Kartu Calon Penerima Bantuan Siswa Miskin; Orangtua siswa peserta Program
Keluarga Harapan (PKH); Siswa terancam putus sekolah karena kesulitan biaya, Siswa yatim,
piatu atau yatim piatu; Siswa berasal dari korban musibah, kelainan fisik, korban PHK dari
Rumah Tangga Sangat Miskin; Nilai rata-rata semester terakhir dan jumlah point pelanggaran
hingga semester terakhir. Pada kriteria Siswa terancam putus sekolah karena kesulitan biaya
terdapat sub-kriteria yaitu Penghasilan orang tua per bulan, Tanggungan anggota keluarga,
Tanggungan anak sekolah, Fasilitas rumah, Jenis Rumah, Lantai rumah, Kepemilikan rumah
serta Kepemilikan tanah. Desain yang dibuat: Diagram Konteks, Hierarchy Input Proses Output,
Diagram Alir Data, Entitas Relationship Diagram. Sistem yang dibuat menggunakan bahasa
pemograman visual basic.net 2010 dan database sql server 2008. Tampilan dari sistem ini
terdapat menu data siswa, proses SPK dengan menggunakan metode SAW, laporan data siawa
dan laporan hasil, about dan keluar.
Kata Kunci: Bantuan Siswa Miskin, Simple Additive Weighting, Sistem Pendukung Keputusan

I. PENDAHULUAN berkas dan dengan pertimbangan oleh tim


Dengan disetujuinya APBN-Perubahan satu per satu secara manual membutuhkan
tahun 2013 dan adanya kebijakan kenaikan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit.
harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Untuk mendukung keefektifan kinerja proses
yang diberlakukan mulai Juni 2013, maka penyeleksian tersebut maka perlu dirancang
pemerintah menetapkan program-program sebuah sistem pendukung keputusan
kompensasi terhadap masyarakat miskin dan penentuan calon penerima Bantuan Siswa
rentan kemiskinan. Program kompensasi Miskin (BSM) menggunakan metode Simple
tersebut berupa Bantuan Siswa Miskin (BSM), Additive Weighting (SAW) sebagai dasar
Program Keluarga Harapan (PKH), program pengambilan keputusan. Metode ini digunakan
Raskin, Bantuan Langsung Sementara karena mampu menyeleksi alternatif terbaik
Masyarakat (BLSM), dan program infrastruktur dari sejumlah alternatif. Alternatif dalam
dasar. Program Raskin, PKH, dan BSM penentuan calon penerima Bantuan Siswa
merupakan bagian dari Program Percepatan Miskin (BSM) berdasarkan kriteria-kriteria yang
dan Perluasan perlindungan Sosial (P4S) dan ditentukan.
merupakan percepatan dan perluasan dari
program-program bantuan sosial yang sudah
ada selama ini.
Dalam penentuan calon penerima BSM,
SMP Negeri 1 Wonosegoro menyortir berkas-
Jurnal TIKomSiN 37
II. METODE PENELITIAN karena dibangun untuk mendukung solusi
2.1. Metode Pengumpulan Data terhadap suatu masalah atau untuk
Metode yang digunakan dalam mengevaluasi suatu peluang[2].
pengumpulan data adalah observasi,
wawancara dan studi pustaka. 3.3 Metode SAW
Metode SAW sering juga dikenal dengan
2.2. Langkah Pembutan Program istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep
1. Pengumpulan Data dasar metode SAW adalah mencari
a. Mempelajari metode SAW yaitu rating penjumlahan terbobot dan rating kinerja pada
kecocokan, normalisasi dan menentukan setiap alternatif pada semua atribut[6]
nilai preferensi setiap alternatif. xij
Jika j adalah atribut
Max xij
b. Mempelajari bahasa pemograman visual i keuntungan (profit)
basic.net 2010 serta sql server 2008. rij  (1)
c. Mengumpulkan data siswa dan data Min xij
i
Jika j adalah atribut
proses dari SMP Negeri 1 Wonosegoro. xij biaya (cost)
2. Perancangan Sistem Dimana rij adalah rating kinerja
a. Penentuan kriteria SAW dalam penentuan ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj ;
calon penerima BSM. i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk
b. Menggunakan Diagram Konteks, Hierarchi setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:
Input Proses Output, Diagram Alir Data, n
Entitas Relationship Diagram untuk Vi   w j rij (2)
diterapkan dalam system. j1
c. Perancangan Desain Sistem dan desain Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan
interface. bahwa alternatif Ai lebih terpilih. Langkah yang
d. Pembuatan aplikasi ini menggunakan dilakukan untuk menyelesaikan masalah
bahasa pemograman visual basic.net pengambilan keputusan metode SAW :
2010 dan sql server 2008. 1. Menentukan kriteria untuk pengambilan
3. Implementasi Sistem keputusan, dalam hal ini adalah Ci.
a. Menggunakan metode SAW untuk 2. Menentukan rating kecocokan setiap
penentuan calon penerima BSM. alternatif kriteria yang sudah ditentukan
b. Menggunakan Diagram Konteks, Hierarchi 3. Membuat matriks keputusan kriteria (Ci).
Input Proses Output, Diagram Alir Data, 4. Normalisasi matriks dari persamaan
Entitas Relationship Diagram untuk disesuaikan jenis atribut (keuntungan/ max
diterapkan dalam system. atau biaya/cost/min) sehingga diperoleh
c. Implementasi bahasa pemograman visual matriks ternormalisasi R. Penjumlahan
basic.net 2010 serta database sql server perkalian matriks ternormalisasi R dengan
2008. vektor bobot dan diperoleh nilai terbesar
d. Implementasi desain interface. yang digunakan alternatif terbaik dari
4. Pengujian Sistem alternatif yang ada (Ai) sebagai solusi
Pengujian menggunakan black box. masalah[3]
III. TINJUAN PUSTAKA 3.4 Sql server
3.1 Bantuan Siswa Miskin (BSM) Microsoft SQL Server merupakan salah
Bantuan bagi siswa miskin yang satu database relational yang banyak
selanjutnya disebut Bantuan Siswa Miskin digunakan oleh dunia usaha. Bahasa ini
(BSM) adalah bantuan dari pemerintah berupa secara defacto adalah bahasa standar yang
sejumlah uang tunai yang diberikan langsung digunakan dalam manajemen basis data
kepada siswa yang berasal dari keluarga relasional. SQL server merupakan salah satu
miskin[1]. produk dari Relational Database Management
System (RDBMS)[4].
3.2 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) 3.5 Visual basic
adalah suatu sistem informasi komputer yang Visual Studio.NET terdiri dari empat edisi
interaktif yang dapat memberikan alternatif yang dimulai dari edisi paling dasar sampai
solusi bagi pembuat keputusan. Aplikasi SPK edisi paling lengkap: Visual Studio.NET
banyak digunakan dalam berbagai bidang
38 Jurnal TIKomSiN
Profesional, Visual Studio.NET Academic, Koordinator
Rata2_nilai_semester_terakhir
Koordinator
Kesiswaan Kurikulum
Visual Studio.NET Enterprice Developer,
Visual Studio.NET Enterprice Architect[5]. Jml_point_pelanggaran

SPK Penentuan

3.6 ERD Dt_siswa


Calon Penerima BSM
SMP N 1 Wonosegoro Lap_dt_siswa
Dt_kuesioner Boyolali
Entity Relationship Diagram adalah Lap_dftr_cln_pnerima_bsm_keseluruhan
Lap_dftr_cln_pnerima_bsm_kat_layak
username Lap_dftr_cln_pnerima_bsm_kat_tdk_layak
gambaran mengenai berelasinya antar entitas. password

Sistem adalah kumpulan elemen yang setiap Siswa

elemen memiliki fungsi masing-masing dan


secara bersama-sama mencapai tujuan dari Bendahara Kepala
sistem tersebut. ‘Kebersama-sama’-an dari BOS
Dt_siswa
Sekolah

sistem di atas dilambangkan dengan saling Dt_spk

berelasinya antara satu entitas dengan entitas Gambar 1. Diagram Konteks


lainnya[6]
0
SPK Penentuan

3.7 DFD Calon Penerima BSM


SMP N 1 Wonosegoro
Boyolali
TOP LEVEL

Data Flow Diagram adalah representasi


grafik yang menggambarkan aliran informasi
dan trasnformasi informasi yang diaplikasikan 1.0P
2.0

Pengolahan
3.0
4.0

Hasil Proses
5.0

Pengolahan
LEVEL 0
Login Proses SPK

sebagai data yang mengalir dari masukan Data Siswa SPK Laporan

(input) dan keluaran (output)[7]


5.1P 5.2P
2.1P 2.2P 2.3P 2.4P 3.1P 4.1P
LEVEL 1
Laporan Data Laporan Hasil
Tambah Simpan Edit Hapus Lanjut Simpan
Siswa SPK
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Perancangan Penelitian Gambar 2. HIPO
Variabel penlitian yang digunakan sebagai Dt_login
berikut: Orangtua siswa penerima Kartu
1.0P
Perlindungan Sosial (KPS)(C1); Siswa Login
Dt_login D1 Data_Login

penerima Kartu Calon Peneriman Peneriman Hak_akses

Bantuan Siswa Miskin(C2); Orangtua siswa Dt_siswa


peserta Program Keluarga Harapan (PKH) 2.0
(C3); Penghasilan orang tua per bulan(C4); Pengolahan
D2 Data_Siswa
Data Siswa
Tanggungan anggota keluarga(C5); Dt_siswa
Tanggungan anak sekolah(C6); Fasilitas Dt_siswa

rumah(C7); Jenis Rumah(C8); Lantai


rumah(C9); Kepemilikan rumah(C10);
3.0
Kepemilikan tanah(C11); Siswa yatim, piatu Petugas
BSM Proses SPK Dt_siswa
atau yatim piatu(C12); Siswa berasal dari
korban musibah, kelainan fisik, korban PHK Dt_proses
dari Rumah Tangga Sangat Miskin(C13); Nilai
rata-rata semester terakhir(C14); Jumlah point 4.0 Dt_siswa
pelanggaran hingga semester terakhir(C15). Hasil Proses
SPK
Dt_kriteria D3 Kriteria

Context diagram mewakili proses dari


seluruh sistem yang menggambarkan Dt_nilai D4 Nilai_SPK
hubungan input dan output menjadi satu
kesatuan pada Sistem Pendukung Keputusan Laporan-laporan* 5.0

Penentuan Calon Penerima BSM di SMP Pengolahan


Laporan
Dt_nilai

Negeri 1 Wonosegoro Boyolali, ditunjukkan


pada Gambar 1. *)Keterangan :
Laporan-laporan:
Diagram HIPO pada Gambar 2 1. Lap_dt_siswa
2. Lap_penghitungan_spk_bsm
menunjukkan hirarki proses secara umum 3. Lap_dftr_cln_pnerima_bsm_keseluruhan
4. Lap_dftr_cln_pnerima_bsm_kat_layak
hingga lebih rinci serta memperjelas batasan 5. Lap_dftr_cln_pnerima_bsm_kat_tdk_layak

program. Diagram Arus Data (DAD), sebagai Gambar 3 DAD Level 0


media untuk menjelaskan semua alur data
beserta proses-proses yang terdapat di dalam
sistem yang disajikan pada Gambar 3. 1. Entity relation diagram(ERD), Adapun
rancangan ERD seperti Gambar 4.

Jurnal TIKomSiN 39
tgllahir
ayah NO KRITERIA PENILAIAN NILAI BOBOT
t4lahir

alamat
ibu
Siswa penerima Kartu Calon
alamatortu
Peneriman Bantuan Siswa
status
kerjaayah 2 Miskin; 17
anakke
kerjaibu ~ Ya 100
jk
wali ~ Tidak 0
nama
kerjawali
Orangtua siswa peserta
nis Program Keluarga Harapan
alamatwali
3 (PKH) 5
~ Ya 100
siswa ~ Tidak 0
Siswa terancam putus sekolah
4 karena kesulitan biaya
nis nis
nama
Penghasilan Orang Tua per
mempunyai a Bulan
~ dibawah Rp 300.000,- 10
~ antara Rp 300.000,- s/d Rp
500.000,- 20
nis hasil kategori
~ antara Rp 500.000,- s/d Rp
kps nilai 1.000.000,- 40
6
nokps point ~ antara Rp 1.000.000,- s/d
bsm rata
Rp 2.000.000,- 60
~ antara Rp 2.000.000,- s/d
nobsm sisas
Rp 3.000.000,- 80
pkh sisyp
~ diatas Rp 3.000.000,- 100
po pemtan b tanggungan keluarga
tanas pemrum ~2 20
jenrum lanrum
tank
fasrum ~3 40
5
~4 60
Gambar 4. ERD SPK Penentuan Calon ~5 80
Penerima BSM ~ lebih dari 5 100
c tanggungan anak sekolah
~1 40
4.2. Perancangan Database
~2 60 5
Nama database yang digunakan dalam ~3 80
aplikasi ini adalah db_raskin, dengan tabel ~ lebih dari 3 100
rumahtangga dan tabel hasil. Relasi tabel d fasilitas rumah
~ mobil 50
ditunjukkan pada Gambar 5.
~ mobil dan sepeda motor 80
~ mobil dan kulkas 65
~ mobil dan televisi 55
~ mobil, sepeda motor dan
kulkas 95
~ mobil, sepeda motor dan
televisi 85
~mobil, kulkas dan televisi 70
5
~ mobil, sepeda motor,
kulkas dan televisi 100
~ sepeda motor 30
~ sepeda motor dan kulkas 45
~ sepeda motor dan televisi 35
~ sepeda motor, kulkas dan
televisi 50
~ kulkas 15
~ kulkas dan televisi 20
~ televisi 5
Gambar 5. Relasi Tabel e Jenis Rumah
~ permanen 100
5
~ semi permanen 80
4.3. Proses Perhitungan Metode SAW
~ tidak permanen 60
1. Rating kecocokan masing-masing f Lantai Rumah
alternatif pada setiap kriteria yang sudah ~ kramik / marmer 100
5
ditentukan. ~ semen 80
~ tanah 60
Tabel 1. Kriteria dan Bobot
g Kepemilikan Rumah
NO KRITERIA PENILAIAN NILAI BOBOT ~ milik sendiri 100 5
Orangtua siswa penerima Kartu ~ milik orang lain (kontrak) 20
1 Perlindungan Sosial (KPS) h Kepemilikan Tanah
17
~ Ya 100 ~ milik sendiri 100 5
~ Tidak 0 ~ milik orang lain (kontrak) 20

40 Jurnal TIKomSiN
NO KRITERIA PENILAIAN NILAI BOBOT b. Hasil perhitungan
Siswa yatim, piatu atau yatim
5 piatu
~ yatim 80
5
~ piatu 60
~ yatim piatu 100
~ lainnya 0
6 Siswa berasal dari :
~ korban musibah 80
~ kelainan fisik 40
5
~ korban PHK 60
~ Rumah Tangga Sangat Miskin 100
~ lainnya 0
7 Rata-rata nilai semester terakhir
<60 40
60 s/d <75 60 5
75 s/d <85 80
85 s/d 100 100
8 Jumlah point pelanggaran
hingga semester terakhir :
<20 20
20 s/d <40 40 5
40 s/d <60 60
60 s/d <80 80
80 s/d 100 100
Jumlah 100

4.4. Hasil Implementasi Sistem


a. Input Kritera dan Proses SAW
Gambar 6 Halaman Hasil Proses SAW
2. Laporan Seleksi BSM

Gambar 7 Laporan Seleksi BSM

V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Telah dibuat serangkaian desain Sistem
Pendukung Keputusan Penentuan Calon
Gambar 5 Halaman Proses Input Kriteria Penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM)
di SMP N 1 Wonosegoro Boyolali yang
dapat digunakan untuk membuat aplikasi
sesuai kebutuhan yang ada.
2. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Calon Penerima Bantuan

Jurnal TIKomSiN 41
Siswa Miskin (BSM) menggunakan
Metode Simple Additive Weighting
(SAW) da[pat menghasilkan output
daftar calon penerima Bantuan Siswa
Miskin (BSM) di SMP Negeri 1
Wonosegoro Boyolali sesuai dengan
aturan yang ada dan menggunakan
vb.net sebagai bahasa pemrograman
aplikasi yang dibuat.

5.2 Saran
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan
Calon Penerima Bantuan Siswa Miskin di SMP
Negeri 1 Wonosegoro Boyolali ini masih
terdapat kekurangan, antara lain : kriteria
masih paten dari script dan belum dinamis bisa
diubah dan ditentukan oleh user sewaktu-
waktu. Kedepannya diharapkan dapat
dikembangkan dengan pembuatan variabel
kriteria dan format laporan yang fleksibel
sesuai kebutuhan pada waktu tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013, Panduan BSM.
[2] Lahinta, 2007, Aplikasi TPDSM Gorontalo.
[3] Kusumadewi, 2006, Fuzzy Multi Attribut
Decission Making, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
[4] Darmayuda, Ketut, 2010. Pemograman
Aplikasi Database dengan Microsoft
Visual Basic.NET 2008. Informatika,
Bandung.
[5] Yuswanto, 2006, Pemograman Dasar
Visual Basic.Net, Prestasi Pustaka
Publisher, Jakarta.
[6] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis &
Perancangan Sistem Informasi,
Yogyakarta: Penerbit Andi.
[7] S, Rosa A & M, Shalahuddin. 2011

42 Jurnal TIKomSiN

Anda mungkin juga menyukai