Anda di halaman 1dari 107

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TENAGA

KEJRA TERBAIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE


SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA
PT. BOILERTECH INDONESIA-BATAM

SKRIPSI

Oleh :
WENNI
171300024

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) GICI
BATAM
2018
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TENAGA
KERJA TERBAIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA
PT. BOILERTECH INDONESIA - BATAM

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh :
WENNI
171300024

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) GICI
BATAM
2018

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga


Kerja Terbaik Dengan Menggunakan Metode
Simple Additive Weighting (SAW) Pada PT.
Boilertech Indonesia - Batam
Nama Mahasiswa Wenni
NIM 171340024
Program Studi Sistem Informasi
Institusi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika 'bEn
Komputer GICI i

Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Diuji Di Depan Dewan Penguji Pada


' Sidang Skripsi

Batam, l8 Agustus 201 8

Pembimbing Ka. Prodi, Sistem lnformasi

Zarnul Munir
NIDN: 1006099201
;;. i;
1_.: '

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga


Kerja Terbaik Dengan Menggunakan Metode
Simpte Additive Weighting (SAW) Pada PT'
Boilertech Indonesia - Batam

Nama Mahasiswa Wenni

NIM r71300024

Program Studi Sistem Informasi


Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Institusi
l.
Kornputer GICI I

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Sidang


' Pada Tanggal 3 1 Agustus 2018
Dinyatakan Lulus dan Memenuhi Syarat

Batam,31 Agustus 2018

Penguji I Penguji II
9t1
Iol

'%/., {*o

Riki" s.T..' M.M


NIDN: 1006099201 NIDN: 1020058901

Diketahui Oleh:
Ketua Program Studi Sistem Informasi

fi+,,
NIDN: 1006099
HALAMAN PER}TYATAAI\I

Nama Mahasiswa : Wenni

NIM I 171300024

Judul Sl'nipsi : Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga Kerja


Terbaik Dengan Menggunakan Metode Simple Additive
Weighting (SAW) Pada PT. Boilertech Indonesia -
Batam.
Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik (alrli madya, sarjan4 magister, dan/atau doktor), baik di Sekolah Tingg
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) GICI maupun di Perguruan
Tinggi lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam
naskah dengan disebutkan rurma peogaxang dan dicantumkan dalam dzftar
pustaka;

2. Skripsi ini adalatr murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa

bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing;

3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh,

serta sanksi lainnya sesuai dengan nonna dan ketentuan yang berlaku.

Batam,3l Agustus 2018


Yang

Wenni
NIM: 1r

tv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
RahmatNya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul "Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik Dengan Menggunakan Metode Simple
Additive llreighting (SAW) Pada PT. Boilertech Indonesia - Batam" sesuai dengan
yang direncanakan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai


pihak, Penulis akan banyak menemui kesulitan dalam penyusunan Skripsi ini. Untuk
itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

l. Bapak Kiatwansyah, selaku Ketua Pembina Yayasan Permata Harapan Bangsa


Batam.
2. Bapak Bali Dalo, S.H,. selaku Ketua Yayasan Permata Harapan Bangsa Batam
3. Bapak Zunul Munir, ST., MeTC, selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer (STMIK) GICI dan selaku Pembimbing yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis selama mengerjakan skripsi ini.
4. Bapak/Ibu penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan
arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

5. Staff Dosen dan Karyawan (STMIK) GICI, yang telah banyak memberikan ilmu
dan kemudahan dalam penyelesaian Skripsi ini.

6. Bapak Quek Tiong CharU selaku Direktur PT. Boilertech Indonesia yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
7, Seluruh staff PT. Boilertech Indonesia" yang telah membantu serta memberikan
informasi berharga kepada penulis.
8. Kedua oftmg tua tercinta dan kakak-adikku yang sudah memberikan kasih
sayang dan doa yang tulus sehinggapenulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
9. Sahabat-satrabatku yang telah banyak membantu serta {ukungannya pada
penulis.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masihjauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembac4 Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya demi kesempurnaan
Skripsi ini.

Agustus 2018

t71300024

.i-
I

vl
ABSTRAK

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, semakin


berkembang pula proses pendidikan di Indonesia ini. Salah satu yang terpenting
dalam manajemen sumber daya manusia (SDM) di suatu perusahaan adalah
pemilihan tenaga kerja terbaik secara periodik sehingga untuk memacu semangat
tenaga kerja dalam meningkatkan dedikasi dan kinerjanya. Oleh karena itu
menyadari betapa pentingnya memilih tenaga kerja terbaik yang tepat, maka
dirancang program aplikasi sistem pendukung keputusan untuk pemilihan tenaga
kerja terbaik untuk suatu perusahaan dengan berbasis Visual Basic 6.0. Penelitian ini
bertujuan untuk membantu perusahaan dalam pemilihan tenaga kerja terbaik pada
PT. Boilertech Indonesia - Batam serta untuk menghasilkan sistem pendukung
keputusan pemilihan tenaga kerja terbaik berdasarkan nilai tertinggi. Dalam
menentukan tenaga kerja terbaik di PT. Boilertech Indonesia - Batam, sistem
menggunakan metode Simple Additive weighting (SAW). Metode (SAW) adalah
suatu metode pendukugn keputusan yang menggunakan teknik penjumlahaan
terbobot untuk memperoleh hasil perhitungan dengan menggunakan kriteria-kriteria
yang sudah digunakan di perusahaan tersebut yaitu tanggung jawab, prilaku, displin,
kerjasama, dan inisiatif. Sistem ini dirancanga dengan bahasa pemograman xampp
dan Mysql. Sistem pendukung keputusan ini dapat digunakan untuk mengolah data
alternatif dan kriteria untuk pemilihan tenaga kerja terbaik sampai dengan proses
pembuatan laporan tenaga kerja terbaik. Output dalam sistem ini adalah nilai
perhitungan penilaian tenaga kerja terbaik dengan menggunakan metode Simple
Additive Weighting (SAW) untuk PT. Boilertech Indonesia dalam bentuk bobot
kriteria dan rangking maka terpilihlah tenaga kerja terbaik yang diperoleh melalui
proses perhitungan dengan efektif dan tepat menggunakan metode Simple Additive
Weighting (SAW).

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Simple Additive Weighting (SAW),


pemilihan karyawan terbaik.

vii
ABSTRACT

With the development of technology and science, the process of education in


Indonesia is growing. One of the most important in the management of human
resources (HR) in a company is the selection of the best workforce periodically so as
to spur the workforce in increasing their dedication and performance. Therefore,
realizing the importance of choosing the best workforce, a decision support system
application program is designed for the selection of the best workforce for a
company based on Visual Basic 6.0. This study’s aim is to help companies in
selecting the best workforce at PT. Boilertech Indonesia - Batam and to produce a
decision support system for selecting the best workforce based on the highest value.
In determining the best workforce at PT. Boilertech Indonesia - Batam, the system
uses the Simple Additive weighting (SAW) method. The method (SAW) is a decision
support method that uses weighted summing techniques to obtain the results of
calculations using the criteria that have been used in the company, namely
responsibility, behavior, discipline, cooperation, and initiative. This system is
designed with the programming language xampp and Mysql. This decision support
system can be used to process alternative data and criteria for selecting the best
workforce up to the best workforce reporting process. The output in this system is the
value of the calculation of the best labor assessment using the Simple Additive
Weighting (SAW) method for PT. Boilertech Indonesia is in the form of criteria
weight and ranking so the best workforce is selected which is obtained through the
calculation process effectively and appropriately using the Simple Additive
Weighting (SAW) method.

Keywords : Decision Support System, Simple Additive Weighting (SAW), selection of


the best employees.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................ v
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................. viii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 9


2.1 Teori Pendukung........................................................................................... 9
2.1.1 Sistem.................................................................................................... 9
2.1.1.1 Pengertian Sistem ....................................................................... 9
2.1.1.2 Tujuan Sistem ........................................................................... 11
2.1.1.3 Karakteristik Sistem .................................................................. 11
2.1.1.4 Tahapan-Tahapan Perancangan Sistem .................................... 14

ix
2.1.2 Sistem Informasi ................................................................................. 15
2.1.3 Sistem Pendukung Keputusan (SPK).................................................. 16
2.1.3.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ..................... 16
2.1.3.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan ...................................... 17
2.1.3.3 Subsistem Dalam Sistem Pendukung Keputusan ..................... 18
2.1.3.4 Karakteristik Dan Manfaat Sistem Pendukung Keputusan....... 19
2.1.4 Metode Simple Additive Weighting (SAW) ........................................ 19
2.1.4.1 Kelebihan Metode SAW ........................................................... 21
2.1.4.2 Kekurangan Metode SAW ........................................................ 22
2.1.5 Visual Basic ........................................................................................ 22
2.1.5.1 Kompone-Komponen Visual Basic .......................................... 22
2.1.6 Database atau Basis Data ................................................................... 24
2.1.6.1 Perancangan Database .............................................................. 25
2.1.7 DBMS (Data Bases Management System) ......................................... 26
2.1.8 XAMPP ............................................................................................... 27
2.1.9 MySql .................................................................................................. 28
2.1.10 Diagram Pendukung Perancangan Sistem ........................................ 28
2.1.10.1 Diagram Konteks .................................................................... 29
2.1.10.2 Data Flow Diagram ................................................................. 29
2.1.10.3 Flowchart ................................................................................ 30
2.1.10.4 Entity Relationship Diagram (ERD)....................................... 32
2.1.11 Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik ...................................................... 33
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 41


3.1 Kerangka Kerja ........................................................................................... 41
3.1.1 Metode Pengumpulan Data................................................................. 45
3.2 Gambaran Umum Perusahaan .................................................................... 46
3.2.1 Profil Perusahaan ............................................................................... 46
3.2.2 Visi Dan Misi Perusahaan ................................................................... 47

x
3.2.3 Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................... 48
3.2.3.1 Job Description Perusahaan ................................................................. 49
3.2.4 Logo Perusahaan ...................................................................................... 53

BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ........................................................ 54


4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ...................................................... 54
4.1.1 Analisis Proses Yang Berjalan ............................................................ 55
4.1.2 Aliran Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan ................................. 57
4.1.3 Analisis Kelemahan Sistem yang Sedang Berjalan ............................ 58
4.2 Analisis Sistem Yang Diusulkan ................................................................ 58
4.2.1 Aliran Sistem Informasi Yang Sedang Diusulkan .............................. 59
4.2.2 Data Flow Diagram ............................................................................. 60
4.2.2.1 Diagram Konteks ............................................................................. 60
4.2.2.2 Data Flow Diagram Level 1 ................................................................. 60
4.2.3 Peracangan Sistem Yang Diusulkan ........................................................ 61
4.2.3.1 Peracangan Output ................................................................................ 61
4.2.3.2 Peracangan Input .................................................................................. 62
4.2.4 Peracangan Database............................................................................... 66
4.2.5 Relasi Antar Tabel ................................................................................... 69
4.2.6 Entity Relation Diagram (ERD) .............................................................. 70
4.2.7 Perhitungan Sistem Pendukung Keputusan Metode (SAW) ................... 71
4.2.7.1 Pemberian Bobot Kriteria ..................................................................... 71
4.2.7.2 Pemberian Nilai Bobot Fuzzy Pada Tiap Kriteria ................................ 71
4.2.7.3 Pengujian Terhadap Sampel ................................................................. 72
4.3 Implementasi............................................................................................... 78

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 84


5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 84
5.2 Saran ........................................................................................................... 85

xi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram ....................................................................... 29


Tabel 2.2 Simbol-Simbol Dalam Flowhart ................................................................ 30
Tabel 2.3 Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram ............................................ 32
Tabel 4.1 Rancangan Tabel Admin ............................................................................ 67
Tabel 4.2 Rancangan Tabel Data Alternatif ............................................................... 67
Tabel 4.3 Rancangan Tabel Data Kriteria .................................................................. 67
Tabel 4.4 Rancangan Tabel Nilai Fuzzy .................................................................... 68
Tabel 4.5 Rancangan Tabel Detail Transaksi Nilai ................................................... 68
Tabel 4.6 Rancangan Tabel Proses Perhitungan ........................................................ 68
Tabel 4.7 Rancangan Tabel Transaksi Nilai .............................................................. 69
Tabel 4.8 Bobot Per Kriteria Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik ................................. 71
Tabel 4.9 Nilai Bobot Fuzzy pada Kriteria................................................................. 72
Tabel 4.10 Atribut Fuzzy pada Kriteria ...................................................................... 72
Tabel 4.11 Penilaian Bobot Fuzzy pada Kriteria........................................................ 73
Tabel 4.12 Hasil Nilai Matriks Normalisasi .............................................................. 77

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian ..................................................................... 41


Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Boilertech Indonesia-Batam ............................ 48
Gambar 3.3 Logo PT. Boilertch Indonesia ................................................................ 53
Gambar 4.1 Aliran Informasi Yang Sedang Berjalan ................................................ 57
Gambar 4.2 Aliran Informasi Yang Diusulkan .......................................................... 59
Gambar 4.3 Diagram Konteks.................................................................................... 60
Gambar 4.4 Data Flow Char Diagram Level 1 .......................................................... 61
Gambar 4.5 Laporan Data Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik ..................................... 62
Gambar 4.6 Perancangan Form Login ....................................................................... 62
Gambar 4.7 Perancangan Menu Utama ..................................................................... 63
Gambar 4.8 Perancangan Data Alternatif .................................................................. 63
Gambar 4.9 Perancangan Data Kriteria ..................................................................... 64
Gambar 4.10 Perancangan Data Nilai Fuzzy ............................................................. 64
Gambar 4.11 Perancangan Data Transaksi Penilaian ................................................ 65
Gambar 4.12 Perancangan Data Proses Perhitungan ................................................. 65
Gambar 4.13 Relasi Antar Tabel ................................................................................ 69
Gambar 4.14 Entity Relationship Diagram................................................................ 70
Gambar 4.15 Tampilan Form Login .......................................................................... 78
Gambar 4.16 Tampilan Menu Utama......................................................................... 79
Gambar 4.17 Tampilan Menu Data Master................................................................ 79
Gambar 4.18 Tampilan Menu Transaksi Perhitungan ............................................... 79
Gambar 4.19 Tampilan Menu Laporan ...................................................................... 80
Gambar 4.20 Tampilan Form Data Alternatif ............................................................ 80
Gambar 4.21 Tampilan Form Data Kriteria ............................................................... 81
Gambar 4.22 Tampilan Form Nilai Fuzzy ................................................................. 81
Gambar 4.23 Tampilan Form Transaksi Nilai ........................................................... 82

xiv
Gambar 4.24 Tampilan Form Proses Perhitungan ..................................................... 82
Gambar 4.25 Tampilan Form Laporan Hasil SAW ................................................... 83

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan informasi yang semakin maju saat ini sangat dibutuhkan

dalam mendukung kegiatan di berbagai bidang. Sistem informasi berbasis

komputer dalam suatu perusahaan digunakan dalam berbagai area, salah satu

adalah sumber daya manusia. Salah satu elemen yang paling penting dalam

perusahaan adalah sumber daya manusia. Dengan memiliki sumber daya manusia

yang berkualitas, maka perusahaan dapat menjalankan proses bisnisnya atau

pekerjaan dengan baik. Untuk mengetahui kualitas masing-masing tenaga kerja

perusahaan mengambil keputusan penilaian kinerja.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, semakin

berkembang pula proses pendidikan di Indonesia ini. Begitu pula kualitas tenaga

kerja semakin bertambah jumlahnya semakin meningkat dengan pesat,

menyebabkan banyaknya perusahaan atau instansi-instansi sulit memilih tenaga

kerja yang terbaik dalam perusahaan.

Dengan banyaknya tenaga kerja yang memiliki kriteria dan kemampuan

yang berbeda-beda maka sulit bagi perusahaan untuk memilih tenaga kerja

terbaik. Mulai dari memilih sesuatu yang ringan dan sederhana sampai ke hal

yang sangat berat dan rumit dengan adanya sistem pendukung keputusan maka

dalam perusahaan mudah untuk memilih dari beberapa tenaga kerja yang terbaik

karena jika hal tersebut dilakukan secara manual tentu akan menyulitkan bagi

1
2

perusahaan dan juga rawan akan terjadinya suatu kesalahan dalam mengambil

keputusan, selain itu juga akan memerlukan waktu.

Di dalam perusahaan, sering merasa proses pengambilan keputusan harus

berdasarkan kriteria-kriteria dan indikator ukuran terbaik. Begitu pula bila seorang

manager pada perusahaan akan menentukan tenaga kerja terbaik. Tenaga kerja

terbaik adalah tenaga kerja yang menampilkan perilaku yang sejalan dengan visi,

tujuan dan nilai-nilai perusahaan tersebut dan hal-hal tertentu yang telah

ditetapkan dalam perusahaan tersebut. Tenaga kerja yang memiliki kriteria yang

telah ditetapkan akan menerima penghargaan sebagai tenaga kerja terbaik dengan

adanya sistem pendukung keputusan.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi berbasis

komputer dan juga termasuk sistem dengan basis manajemen pengetahuan,

digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan pada suatu organisasi atau

perusahaan. Menurut Vercellis (2010: 36) dalam Dewi I R dan Rini Malfiany

(2017), Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan aplikasi interaktif

berbasis komputer yang mengkombinasikan data dan model matematis untuk

membantu proses pengambilan keputusan dalam menangani suatu masalah. Sistem

informasi berbasis computer digunakan sebagai manajemen pengambilan keputusan yang

menangani masalah-masalah semi struktur.

Sistem Pendukung Keputusan dalam hal ini bukan alat pengambilan

keputusan, melainkan sistem yang dapat membantu pengambil keputusan guna

melengkapi informasi data yang diolah secara relevan dan diperlukan untuk

membuat keputusan terhadap suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sistem

ini tidak untuk menggantikan pengambilan keputusan pada proses pembuatan


3

keputusan. Sistem Pendukung Keputusan memiliki beberapa fungsi yaitu untuk

meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan

alternatif-alternatif keputusan yang lebih baik, membantu merumuskan masalah

dan keadaan yang sedang dihadapi. Selain itu SPK juga dapat meningkatkan

efektivitas dan efisiensi pengambilan keputusan dan menghemat biaya ,waktu,

serta tenaga.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka diperlukan suatu sistem yang

dapat berfungsi sebagai pemilihan otomatis dari masing-masing tenaga kerja

dengan kriteria yang beraneka ragam yang mereka miliki, karena dengan

melakukan pemilihan secara otomatis tentu hal tersebut akan sangat menghemat

waktu dan mengurangi resiko terjadi kesalahan dalam pemilihan tenaga kerja

terbaik oleh perusahaan. Salah satu metode yang cocok dalam pemilihan tenaga

kerja terbaik tersebut adalah dengan menggunakan metode Simple Additive

Weighting (SAW) karena metode Simple Additive Weighting (SAW) dapat

menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses

perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang

ada.

Boilermaster PTE.LTD Merupakan perusahaan swasta engineering service

yang menyediakan berbagai macam servis. Wilayah operasional saat ini terletak di

Singapura Malaysia, Thailand, Filipina dan Indonesia. Kemudian di indonesia

terletak di dua kota yaitu Batam dan pekanbaru yang di namakan PT. Boilertech

Indonesia. PT. Boilertech Indonesia adalah perusahaan yang berdiri di bidang jasa

untuk pembuatan, perbaikan dan pemeliharaan peralatan yang berhubungan

dengan proses heat treatment dan heat exchangger, Mendukung industri kelautan,
4

petrokimia, pembangkit listrik dan proses industri lainnya. Semakin

berkembangnya PT. Boilertech Indonesia (Batam) dari tahun ke tahun sehingga

perusahan PT. Boilertech Indonesia (Batam) memberikan penghargaan kepada

tenaga kerja dengan cara memilih tenaga kerja terbaik setiap tahunnya.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan semangat tenaga kerja dalam

bekerja dan senantiasa menjalankan usaha dengan memenuhi komitmen,

memberikan kepastian dan menjamin kepuasan tenaga kerja. Untuk menentukan

tenaga kerja terbaik biasanya hanya dilakukan secara manual sehingga dalam

pengambilan secara manual membuat tenaga kerja merasa ketidakadilan terhadap

penilaian yang diberikan oleh perusahaan dan menggunakan pengambilan secara

manual memiliki waktu yang cukup lama. Oleh karena itu pada penelitian ini akan

diangkat suatu kasus yaitu pemilihan tenaga kerja terbaik.

Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan

metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk melakukan perhitungan pada

kasus pemilihan tenaga kerja terbaik. Metode ini dipilih karena mampu

menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan kriteria-kriteria

yang ditentukan. Kriteria bersifat dinamis, nilai bobotnya dapat diubah sesuai

keinginan user. Kemudian dilakukan proses perangkingan yang akan menentukan

tenaga kerja terbaik yang telah direkomendasikan. Keputusan yang diambil bukan

merupakan keputusan akhir, karena keputusan akhir tetap ada pada pengambil

keputusan.

Selain itu, kelebihan dari model Simple Additive Weighting dibandingkan

dengan model pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannya

untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria
5

dan bobot prefensi yang sudah ditentukan. Menurut Wibowo (2010: 6) dalam

Ardhi B.P, dkk (2016), menyatakan bahwa total perubahan nilai yang dihasilkan

oleh metode Simple Additive Weighting lebih banyak sehingga metode Simple

Additive Weighting sangat relevan untuk menyelesaikan masalah pengambilan

keputusan. Metode ini telah banyak diterapkan untuk berbagai keperluan dalam

mengatasi masalah yang sedang dihadapi, banyak beberapa penelitian diantaranya

yang menerapkan metode ini.

Dengan demikian suatu pengambilan keputusan sangat penting bagi

perusahaan Mengingat pentingnya kesejahteraan bagi tenaga kerja untuk

kelangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti

berkeinginan untuk membantu membuat suatu sistem keputusan dengan judul

“Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik dengan

Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Pada PT. Boilertech

Indonesia - Batam.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mempermudahkan permahaman terhadap masalah yang telah

dikemukan tersebut, masalah-masalah yang mungkin timbul dapat dirumuskan

secara sistematis yaitu:

1. Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan dalam memilih tenaga

kerja terbaik dengan menggunakan metode (SAW) pada PT. Boilertech

Indonesia - Batam ?
6

2. Bagaimana menerapkan pada penggunaan metode (SAW) sehingga dapat

memberikan solusi dalam memilih tenaga kerja terbaik pada PT. Boilertech

Indonesia – Batam?

3. Bagaimana hasil dari sistem pendukung keputusan dengan metode (SAW)

untuk merekomendasikan tenaga kerja terbaik pada PT. Boilertech Indonesia

– Batam?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti hanya membatasi pada masalah

yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan pemilihan tenaga kerja

terbaik pada PT. Boilertech Indonesia – Batam :

1. Menggunakan metode simple additive weighting (SAW).

2. Menggunakan Pemrograman Visual Basis 2008.

3. Keputusan pemilihan tenaga kerja terbaik hanya pada tenaga kerja PT.

Boilertech Indonesia - Batam.

1.4 Tujuan Penelitian

Suatu penelitian akan terarah apabila dirumuskan tujuan dari penelitian

tersebut, karena dapa memberikan gambaran yang jelas mengenai arah penelitian

yang ingin dicapai, sehingga dalam penelitian ini penulisan merumuskan tujuan

sebagai berikut :

1. Untuk merancang sistem pendukung keputusan pemilihan tenaga kerja

terbaik dengan menggunakan metode (SAW) pada PT. Boilertech Indonesia -

Batam .
7

2. Untuk menerapkan metode Simple additive Weighting (SAW) sistem

pendukung keputusan yang dapat memberikan solusi dalam permasalahan

pemilihan tenaga kerja terbaik pada PT. Boilertech Indonesia – Batam.

3. Untuk mengetahui hasil dari sistem pendukung keputusan menggunakan

metode (SAW) untuk rekomendasikan pemilihan tenaga kerja terbaik pada

PT. Boilertech Indonesia – Batam.

1.5 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang di tetapkan, adapun manfaat

yang di harapkan adalah :

1. Penelitian ini bisa dijadikan sebagai peracangan sistem pendukung keputusan

menggunakan metode (SAW) dalam pemilihan tenaga kerja terbaik pada PT.

Boilertech Indonesia – Batam.

2. Penelitian ini dapat mempermudahkan penilaian pemilihan tenaga kerja

terbaik dan memdapatkan solusi untuk pemilihan tenaga kerja terbaik dengan

menggunakan metode (SAW) pada PT. Boilertech Indonesia – Batam.

3. Penelitian ini dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan PT. Boilertech

Indonesia dalam melakukan penilaian pemilihan tenaga kerja terbaik dengan

menggunakan metode simple additive weighting (SAW) dan menggunakan

bahasa pemograman visual basis dan mysql.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan Penelitian ini adalah sebagai berikut:


8

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini diterangkan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan pada PT. Boilertech Indonesia - Batam.

BAB II Landasan Teori

Dalam bab ini berisi teori-teori pendukung yang diambil dari berbagai

sumber yang terkait dengan topik penelitian serta penelitian terdahulu

terkait topik penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti lain.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini menjelaskan kerangka kerja yang menggambarkan urutan langkah-

langkah dalam penelitian ini, dan gambaran umum tempat melakukan

penelitian di PT.Boilertech Indonesia - Batam.

BAB IV Analisis dan Implementasi

Dalam bab ini menjelaskan analisis sistem yang berjalan pada perusahaan

dan membangun sistem pendukung keputusan pemilihan tenaga kerja serta

implementasi penilaian pemilihan tenaga kerja terbaik pada PT.Boilertech

Indonesia - Batam.

BAB V Penutup

Berdasarkan hasil yang diperoleh selama penelitian dan pembahasan

masalah pada PT. Boilertech Indonesia – Batam, maka di dalam bab ini

penulis mencoba membuat kesimpulan serta saran untuk penelitian ini.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Pendukung

Teori pendukung/landasan teori dalam penyususunan skripsi ini sangat

diperlukan karena sebagai referensi untuk menunjang atau memperdalam

pemahaman terhadap informasi-informasi yang disajikan.

2.1.1 Sistem

Sistem dipakai dalam berbagai macam cara yang luas sehingga sangat sulit

untuk mendefinisikan atau mengartikannya sebagai suatu pernyataan yang

merangkum seluruh penggunaannya dan yang cukup ringkas untuk dapat

memenuhi apa yang menjadi maksudnya Hal tersebut disebabkan bahwa

pengertian sistem itu bergantung dari latar belakang mengenai cara pandang orang

yang mencoba untuk mendefinisikannya.

2.1.1.1 Pengertian Sistem

Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu

dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Jogiyanto H.M. (2013: 34) dalam Mikhael Ferdika & Heri Kuswara

(2017) Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan

pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

9
10

Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai

kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya

membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut W.Gerald

Baridwan (2009:3) dalam Citra Violitasari Anggraeni, dkk (2014), “Sistem adalah

suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang berhubungan secara tersusun sesuai

dengan suatu skhema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan-

kegiatan atas fungsi utama dari perusahaan”.

Menurut Mulyadi (2010:5) dalam Citra Violitasari Anggraeni, dkk (2014),

“Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu

untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah urutan kegiatan

klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih,

yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan

yang terjadi berulang-ulang.”

Terdapat dua kelompok dasar pendekatan dalam mendefinisikan sistem

yaitu berdasarkan pendekatan pada prosedurnya dan yang berdasarkan pendekatan

komponennya.

1. Pendekatan Sistem pada prosedur seatu sistem adalah suatu jaringan dan

prosedur yang saling berkaitan, dan bekerjasama untuk melakukan suatu

Pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah tertentu.

2. Pendekatan sistem pada komponennya Suatu sistem adalah sekumpulan dari

beberapa elemen yang saling berinteraksi dengan teratur sehingga

membentuk suatu totalitas untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Sebelum melakukan desain terhadap sistem basis data, pertama – tama kita

harus mengidentifikasi batas – batas dari sistem yang sedang kita analisis dan
11

mengetahui bagian-bagian yang dapat berinteraksi dengan bagian lain dari sistem

informasi organisasi tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau sub sistem-sub

sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1.2 Tujuan Sistem

Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013:23) yang bukunya

berjudul Sistem Informasi Akuntansi dalam Fery Wongso (2016) adalah “Tujuan

sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem.

Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus

diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya.

Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran

tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri

atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu

keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan yaitu tujuan sistem untuk target

atau sasaran yang ingin dicapai oleh suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya

suatu pengendalian.

2.1.1.3 Karakteristik Sistem

Sistem memiliki beberapa karakteristik menurut Jogiyanto (2013:3) dalam

Fery Wongso (2016), “Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang

tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar


12

system, penghubung, masukan (input), keluaran (output), pengolah dan sasaran

atau tujuan ” penjelasan sebagai berikut:

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-

bagian dari sistem. Setiap subsub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem

yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem

secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat

bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar

yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian harus

dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus

ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan

hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem
13

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara subsistem

dengan subsistem lainnya.Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran

(output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) pada sistem lainnya

dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem

lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem (input) sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan

masukan (signal input). Masukan perawatan (maintenance input) adalah

energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan

sinyal (signal input) adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluarannya.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa keluaran dapat merupakan masukan

untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu

sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi

keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau

suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada
14

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran

aturan tertentu.

2.1.1.4 Tahapan-Tahapan Perancangan Sistem

Tahapan-tahapan peracangan sistem yang diperlukan yaitu :

1. Mendefinisikan masalah, yaitu menentukan hal-hal apa saja sebenarnya yang

menjadi masalah dalam perusahaan sehingga kita dapat menetukan

pemecahan yang sesuai.

2. Analisis masalah, yaitu meneliti dengan sebaik mungkin masalah yang sudah

ditentukan dan memikirkan alternatif yang terbaik dalam pemecahan terhadap

perancangan sistem yang baru saja digambarkan.

3. Perancangan global, yaitu melakukan perancangan global terhadap sistem

yang baru dengan menggunakan metode-metode perancangan secara garis

besar.

4. Perancangan detail, yaitu dengan menentukan bentuk-bentuk perancangan

secara terperinci, dengan menggunakan metode-metode perancangan yang

sering digunakan apakah itu desain output, desain input, desain file, struktur

program.

5. Program, yaitu membuat rancangan sistem yang baru dengan menggunakan

bahasa pemrograman tertentu sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan.

6. Testing, yaitu mengandalkan pengujian terhadap sistem program yang

dirancang sesuai dengan keinginan yang dikehendaki dalam perancangan

sebelumnya.
15

7. Implementasi, yaitu menetapkan program yang telah dibuat kedalam sistem

untuk menggunakan program tersebut, apakah sesuai dengan yang

diinginkan.

8. Evaluasi, operasi dan perawatan, yaitu melakukan operasi terhadap program

dan juga melakukan penawaran secara umum untuk memelihara program

yang ada.

9. Dokumentasi, yaitu melakukan penduplikasian data melalui program yang

dibuat sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

maka kita dapat mengantisipasinya.

Akibat bila kurang mendapatkan informasi dalam waktu tertentu,

perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga

dalam mengambil keputusan-keputusan sangat terganggu, yang pada akhirnya

akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.

2.1.2 Sistem Informasi

Informasi merupakan salah satu sumber daya terpenting yang dimiliki oleh

suatu organisasi dimana sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan

yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Informasi diperoleh

dari hasil pengolahan data-data mentah, yang kemudian dibentuk menjadi sesuatu

yang lebih berguna bagi keperluan manajemen dalam pengambilan keputusan.

Sistem informasi adalah sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi

informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menajdi

informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan Menurut

(Kadir, 2008: 10) dalam Rudi Hermawan, dkk (2016) sedangkan Menurut
16

Ladjamudin (2009:13) dalam Rudi Hermawan, dkk (2016), Sistem informasi

adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-

komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengendalikan

organisasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan juga sistem informasi adalah sistem

yang menggunakan teknologi komputer untuk mengumpulkan, memproses,

menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi.

2.1.3 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Sistem pendukung keputusan merupakan bagian dari sistem informasi

berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (knowledge

management)) yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam

suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini juga dapat dianggap sebagai sistem

komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk pengambilan keputusan-

isu spesifik semi-terstruktur.

2.1.3.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan yang

selanjutnya kita singkat dalam penelitian ini menjadi SPK. SPK memiliki

definisi umum dan khusus. SPK secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem

yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah

maupun pengomunikasian untuk masalah semi terstruktur.

Secara khusus, menurut (Putra, 2014: 2) dalam Ardhi B.P, dkk (2016) SPK

adalah sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer atau sekelompok
17

manajer dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan memberikan

informasi atau usulan yang menuju pada keputusan tertentu sedangkan menurut

James O’Brien dan George M. Marakas (2014:285) dalam Maria B.I juga

mengungkapkan bahwa : “Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem

informasi yang menggunakan model keputusan, sebuah database dan sebuah

wawasan dari pembuat keputusan dalam sebuah proses pemodelan yang ad

hoc dan interaktif untuk mencapai sebuah keputusan yang spesifik oleh seorang

pembuat keputusan yang spesifik.”

Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah,

pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif

tersebut dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang

manajer dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui

dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan.

Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan

diharapkan dapat ditingkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, dan hal ini

tentu akan meningkatkan efisiensi kerja manajer yang bersangkutan.

2.1.3.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Beberapa tujuan dari sistem pendukung keputusan menurut Turban

(2010:12) dalam Ihsan Maulana (2014/2015) adalah sebagai berikut :

1. Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang berstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya

dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer


18

3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang di ambil lebih dari pada perbaikan

efesiensinya.

4. Kecepatan komputasi computer memungkinkan para pengambil keputusan

untuk banyak melakukan komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

5. Peningkatan produktivitas membangun suatu kelompok pengambilan

keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal.

2.1.3.3 Subsistem dalam Sistem Pendukung Keputusan

Suatu sistem pendukung keputusan memiliki beberpa subsistem yang

menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan antara lain sebagai

berikut :

1. Manajemen Data. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan

untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database

Management Systems (DBMS).

2. Manajemen Model. Melibatkan model finansial, statistika, manajemen

pengetahuan, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat

memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software

yang diperlukan.

3. Interaksi. Pengetahuan pekerja dapat berinteraksi pada SPK untuk melakukan

analisis.

4. Manajemen Pengetahuan. Modul Manajemen Pengetahuan juga

berinterkoneksi dengan Sistem Integrasi Manajemen Pengetahuan

Perusahaan.
19

2.1.3.4 Karakteristik dan Manfaat Sistem Pendukung Keputusan

Manfaat yang dapat diambil dari sistem pendukung keputusan ini :

1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data

informasi bagi pemakainya.

2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama

barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat

diandalkan.

4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang

dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi

pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu

menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima

karakteristik utama yaitu:

1. Sistem yang berbasis komputer.

2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan

3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan

kalkulasi manual.

4. Melalui cara simulasi yang interaktif.

5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.

2.1.4 Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Metode simple additive weighting ini merupakan metode yang paling

dikenal dan banyak digunakan orang dalam menghadapi situasi multiple attribute
20

decision making (MADM). MADM merupakan suatu metode yang digunakan

untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternative dengan kriteria tertentu

karena metode ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi

setiap atribut.

Skor total untuk sebuah alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh

hasil perkalian antara rating yang dapat dibandingkan lintas atribut bobot dan tiap

atribut. Rating tiap atribut telah melewati proses normalisasi sebelumnya. Metode

SAW dikenal sebagai istilah penjumlahan terbobot.

Menurut Eniyati (2011:171) dalam Ardhi B.P, dkk (2016), metode SAW

adalah untuk proses pengambilan keputusan karena dapat menentukan nilai bobot

untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan

menyeleksi aternatif terbaik dari sejumlah alternatif terbaik.

Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari

rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW

membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat

diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:

Jika j adalah atribut keuntungan (benefit)

Jika j adalah atribut biaya (cost)

Keterangan :

rij : Nilai rating kinerja ternormalisasi

Xij : Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria


21

Max Xij : Nilai terbesar dari setiap kriteria

Min Xij : Nilai terkecil dari setiap kriteria

Benefit : Jika nilai terbesar adalah terbaik

Cost : Jika nilai terkecil adalah terbaik

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut

Cj; i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)

diberikan sebagai:

Keterangan :

Vi : Rangking untuk setiap alternatif

wj : Nilai bobot dari setiap kriteria

rij : Nilai rating kinerja ternormalisasi

Hasil perhitungan nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa

alternatif Ai merupakan alternatif terbaik dan terpilih.

2.1.4.1 Kelebihan Metode SAW

Kelebihan dari model Simple Additive Weighting (SAW) dibandingkan

dengan model pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannya

untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria

dan bobot preferensi yang sudah ditentukan, selain itu SAW juga dapat

menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada karena adanya

proses perankingan setelah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut.


22

2.1.4.2 Kekurangan Metode SAW

Kekurangan dari Siple Additive Weighting (SAW) harus menentukan bobot

pada setiap atribut dan harus membuat matriks keputusan.

2.1.5 Visual Basic

Visual Basic merupakan salah satu perangkat lunak untuk mendukung

pemrograman visual. Microsoft visual basic dapat bekerja pada system informasi

windows 95/98 atau windows yang lebih tinggi seperti windows xp.

Menurut Ridwan Sanjaya dalam Hamdan (2012:12) dalam Dewi I R dan

Rini Malfiany (2017) “visual basic 6.0 adalah sebuah bahasa pemograman yang

menawarkan Intregated Development Environment (IDE) yang didalamnya berisi

perintah-perintah yang dapat dimengerti oleh komputer. Visual Basic 6.0 ini pun

telah menjadi bahasa pemograman visual yang paling popular dan mudah untuk

dipelajari.

Dalam Microsoft visual basic sudah terintegrasi IDE (Integrated

Development Environment) Yaitu tempat untuk menghasilkan program aplikasi

yang mengubah bahasa pemrograman menjadi bahasa mesin. Dengan perangkat

lunak ini, pembuatan program dengan microsoft visual basic 6.0 melalui dua tahap

yaitu tahap pemrograman visual dan tahap penulisan kode program.

2.1.5.1 Komponen-Komponen Visual Basic

Ada beberapa istilah dan komponen pada Visual Basic 6.0 yang digunakan

untuk membuat program aplikasi. Komponen-komponen tersebut adalah :

1. Project
23

Project adalah sekumpulan modul. Jadi project adalah program aplikasi itu

sendiri. Project disimpan dalam file yang berakhiran VBP Dalam membuat

program aplikasi, akan terdapat jendela project yang berisi semua file yang

dibutuhkan untuk menjalankan program aplikasi Visual Basic yang dibuat.

Pada jendela project terdapat tiga icon yaitu icon view code, view object dan

toggle folders. Icon view code, dipakai untuk menampilkan jendela editor kode

program, view object, dipakai untuk menampilkan bentuk formulir (Form),

dan icon toggle Folders, digunakan untuk menampilkan folder (tempat

penyimpanan file).

2. Form

Form adalah suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja program

aplikasi. Secara otomatis akan tersedia form yang baru bila anda membuat

program aplikasi yang baru, yaitu dengan nama Form1.

3. Toolbox

Toolbox adalah kotak alat yang berisi icon-icon untuk memasukan objek

tertentu kedalam jendela form.

4. Properties

Properties digunakan untuk menentukan setting suatu objek. Suatu objek

biasanya mempunyai beberapa properti yang dapat diatur langsung dari jendela

properties atau lewat kode program.

5. Kode Program

Kode program adalah serangkaian tulisan perintah yang akan dilaksanakan jika

suatu objek dijalankan. Kode program ini akan mengontrol dan menentukan

jalannya suatu objek.


24

6. Event

Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima oleh suatu objek, misalnya

klik, seret, tunjuk dan lain sebagainya.

7. Metode (Method)

Metode adalah suatu set perintah seperti halnya fungsi dan prosedur, tetapi

sudah tersedia di dalam suatu objek. Metoda biasanya akan mengerjakan suatu

tugas khusus pada suatu objek.

8. Module

Module dapat disejajarkan dengan form, tetapi tidak mengandung objek.

Module dapat berisi kode-kode program atau procedure yang dapat digunakan

dalam program aplikasi.

2.1.6 Database atau Basis Data

Database adalah kumpulan informasi yang tersimpan didalam komputer

secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Menurut

Bonnie Soeherman, dkk (2010:2) dalam Kusmita Yusmiarti (2016) , database

diartikan sebagai kumpulan data (dalam bentuk file) yang dikelompokkan dan

dikelola, biasanya dalam integrasi dan terpusat, atau sering dikenal sebagai

Relational Database Managenement System sedangkan menurut (Anhar, 2010:45)

Database adalah berisi data dan terdiri dari kumpulan field atau kolom. Struktur

file yang menyusun sebuah database adalah data record dan field.

Basis data mengkonsolidasi banyak catatan yang sebelumnya disimpan

dalam file terpisah. Suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan

deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang


25

dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya, basis data merupakan tempat

penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.Seluruh

item basis data tidak lagi dimiliki oleh satu departemen, tetapimenjadi sumber

daya perusahaan yang dapat digunakan bersama.

Berdasarkan definisi yang dijabarkan oleh para ahli di atas, maka dapat

disimpulkan database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan dan

terorganisir yang disimpan berdasarkan skema dengan memusatkan data dan

mengontrol data untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

2.1.6.1 Perancangan Database

Tahap ini menjelaskan tentang proses menciptakan desain yang akan

mendukung pernyataan untuk sistem database yang diperlukan. Menurut

Connolly (2010:279) dalam Evayani dan Ulfah Utamy (2016) perancangan

database merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis data yang akan

mendukung operasi dan tujuan perusahaan.

Romney (2012:513) dalam Evayani dan Ulfah Utamy (2016) menyatakan

proses perancangan database meliputi 5 langkah dasar sebagai berikut:

1. Sistems analisis Perencanaan awal dilakukan untuk menentukan kebutuhan dan

kelayakan pengembangan sistem database baru. Pada tahap ini ditentukan

apakah sistem yang akan diterapkan layak secara teknologi dan ekonomi.

2. Conceptual design Pada tahap ini dibutuhkan pengembangan skema yang

berbeda untuk sistem baru pada tingkat konseptual, eksternal, dan internal.
26

3. Physical design Menerjemahkan skema tingkat internal kedalam struktur

database sebenarnya yang akan diimplementasikan pada sistem yang baru.

Tahapan ini juga merupakan tahapan ketika aplikasi baru dikembangkan.

4. Implementation and conversion Tahap ini meliputi semua kegiatan yang

berhubungan dengan memindahkan data dari sistem yang lama untuk sistem

database yang baru. Pada tahap ini juga dilakukan pengujian pada sistem baru

dan membuat pelatihan untuk karyawan dalam menggunakan sistem baru

tersebut.

5. Operation and Maintenance Pada tahap terakhir ini berkaitan dengan semua

aktivitas mengenai pengoperasian dan pemeliharaan sistem baru. Tahap ini

juga mencakup pengawasan pada kinerja sistem baru dan kepuasan pengguna

untuk menentukan apakah sistem perlu dikembangkan atau tidak

2.1.7 DBMS (Data Bases Management System)

Menurut Connolly dan Begg (2010:16) DBMS merupakan software yang

mengijinkan penguna untuk dapat mendefinisikan, menciptakan, memelihara dan

mengontrol akses ke basis data. DBMS menyediakan beberapa fasilitas :

Mengijinkan pengguna untuk menentukan basis data, biasanya melalui Data

Definition Languange (DDL). DDL menyediakan fasilitas bagi Basis data

Administrator (DBA) dan pemakai untuk menentukan tipe data, entitas, atribut

dan relasi yang diperlukan aplikasi serta batasan integritas dan keamanan yang

bisa disimpan di basis data.

Mengijinkan pengguna untuk memasukkan, memperbaharui, menghapus

dan mengambil data dari basis data melalui Data Manipulation Language (DML).
27

Selain itu juga DBMS menyediakan akses kontrol terhadap basis data. Contoh

akses kontrol yang disediakan :

1. Security System, yang dapat mencegah pengguna yang tidak berkepentingan

mengakses basis data.

2. Integrity System, memelihara konsistensi dalam penyimpanan data.

3. Concurrency and Control System, yang memungkinkan pembagian akses

basis data.

4. Recovery Control System, yang dapat mengembalikan basis data ke keadaaan

awal apabila terjadi kesalahan pada piranti lunak ataupun keras.

5. User Accessible Catalog, yang berisi deskripsi data yang terdapat dalam basis

data.

2.1.8 XAMPP

XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah

tersedia database server MySQL dan mendukung PHP programming. XAMPP

merupakan singkatan dari X(untuk empat sistem operasi) yaitu Apache, MySQL,

PHP, Perl. Menurut Februariyanti (2012:129) dalam Mikhael Ferdika & Heri

Kuswara (2017) XAMPP adalah sebuah software web server apache yang di

dalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung

pemograman PHP.

Berdasrkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan XAMPP adalah sebuah

software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server

MySQL dan support PHP programming.


28

2.1.9 MySql

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multi thread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. Menurut Nugroho

(2010:91) dalam Ihsan Maulana (2017) “MySQL (My Structured Query

Language) atau yang biasa dibaca, ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan

dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database

Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa

query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu

bahasa permintaan yang terstruktur”.

MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System)

server. RDBMS adalah program yang memungkinkan pengguna database untuk

membuat, mengelola, dan menggunakan data pada suatu model relational. Dengan

demikian, Tabel-Tabel yang ada pada database memiliki relasi antara satu tabel

dengan tabel lainnya karena MySQL adalah sebuah konsep pengoperasian

database terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah dan secara

otomatis.

2.1.10 Diagram Pendukung Peracangan Sistem

Dalam perancangan suatu sistem informasi, dibutuhkan beberapa diagram

pendukung perancangan sistem agar analisa dan hasil yang ingin dicapai dapat

mencapai sebuah hasil yang maksimal. Adapun diagram pendukung perancangan

sistem pada penelitian ini sebagai berikut :


29

2.1.10.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks (Context Diagram) adalah diagram tingkat atas, yaitu

diagram secara global dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-

aliran data ke dalam dan ke luar dari dalam dan luar entitas eksternal atau suatu

diagram alir yang menggambarkan aliran sistem kerja yang ada

2.1.10.2 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Bambang Hartono (2011:56) dalam Dewi I R dan Rini Malfiany

(2017) “data flow diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaanya

sangat membantu untuk memahami sistem logika, terstruktur dan jelas”. Simbol –

simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram, yaitu:

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram

No Simbol Keterangan

1 Proses, Simbol ini digunakan untuk

proses pengolahan atau transformasi

data.

2 External Entity, Simbil ini digunakan

untuk menggunakan awal atau tujuan

data.

3 Data Flow, Simbol ini digunakan

menggambarkan akiran data yang

berjalan.
30

4 Data Store, Simbol ini digunakan untuk

menggunakan data flow yang sudah

disimpan atau diarsipkan.

Sumber : (Bambang Hartono, 2011:57)

2.1.10.3 Flowchart

Menurut Bambang Hartono (2011:144) dalam Dewi I R dan Rini Malfiany

(2017), “flowchart merupakan penggambaran dari grafik dari langkah-langkah

atau bagian yang memperlihatkan urutan- urutan prosedur dari suatu program dan

hubungan antara proses beserta bentuknya”. Gambar flowchart dinyatakan dengan

simbol, dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu,

sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.

Flowchart menolong analisis dari programmer untuk memecahkan masalah

kedalam segmen-segmen lebih kecil dan dalam menganalsis alternatif-alternatif

lain dalam pengoperasian. Simbol – simbol yang digunakan dalam flowchart

adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Simbol – Simbol Dalam Flowchart

No Simbol Keterangan

1 Simbol Start atau End yang mendefiniskan awal

atau akhir dari sebuah flowchart.

2 Simbol pemrosesan yang terjadi pada sebuah

alur kerja.
31

3 Simbol Input/Output yang mendefinisikan

masukkan dan keluaran proses.

4 Simbol untuk memutuskan proses lanjutan dari

kondisi tertentu.

5 Simbol konektor untuk menyambung proses

pada lembar kerja yang sama.

6 Simbol konektor untuk menyambung proses

pada lembar kerja yang berbeda.

7 Simbol yang mendenisikan proses yang

dilakukan secara manual.

8 Simbol yang menyatakan piranti keluaran

seperti layar monitor, printer, dll.

9 Simbol yang mendefinisikan proses yang

dilakukan secara manual.

10 Simbol masukkan atau keluaran dari atau ke

sebuah dokumen.

11 Simbol yang menyatakan bagian dari program

(sub-program).
32

12 Simbol masukkan atau keluaran dari atau ke

sebuah pita magnetic.

13 Simbol database atau basis data.

Sumber : (Bambang Hartono, 2011:145)

2.1.10.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Dolly Indra (2010:3) dalam Dewi I R dan Rini Malfiany (2017),

“ERD (Entitas Relantionship Diagram) adalah suatu cara untuk menjelaskan

kepada para pemakai tentang hubungan antar data dalam basis data secara logic

dengan persepsi bahwa real world terdiri dari objek-objek dasar yang saling

berhubungan dengan cara menvisualisasikan ke dalam bentuk simbol-simbol

grafis”.. Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram E-R yang dapat kita gunakan

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Simbol – Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

No Simbol Keterangan

1 Himpunan Entitas/Entity Persegi Panjang, Menyatakan Himpunan

Entitas.

2 Atribut Lingkaran Elip, Menyatakan Atribut

a (Atribut yang berfungsi sebagai key digaris

bawahi).
33

3 Himpunan Relasi Belah Ketupat, Menyatakan Himpunan

Relasi.
R

4 Link Garis, sebagai penghubung antara

Himpunan Relasi dengan Himpunan Entitas

dan Himpunan Entitas dengan Atributnya.

Sumber : (Dolly Indra, 2010:4)

2.1.11 Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik

Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik adalah Aset paling penting yang harus

dimiliki oleh organisasi atau perusahaan dan harus diperhatikan dalam manajemen

adalah tenaga kerja atau manusia (sumber daya manusia). Manajemen sumber

daya menusia merupakan kegiatan yang dilaksanakan agar sumber daya manusia

dalam organisasi dapat didayagunakan secara efektif dan efisien guna mencapai

berbagai tujuan.

Kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan untuk

menyediakan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif dan berkualitas bagi

organisasi atau perusahaan. Salah satu kegiatan manajemen sumber daya manusia

yang dilakukan adalah seleksi (pemilihan) tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan

sumber daya manusia yang membantu perusahaan untuk mencapai tujuan suatu

perusahaan.

Perencanaan Sumber Daya Manusia yang komprehensif dan terprogram.

Artinya Perencanaan Sumber Daya Manusia harus dilakukan secara sistematis dan
34

strategis yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja dimasa yang

akan datang dalam suatu organisasi dengan menggunakan sumber informasi yang

tepat, guna penyediaan tenaga kerja dalam jumlah dan kualitas sesuai yang

dibutuhkan (Rivai : 2008:36) dalam Alpius Rama Kusuma Bellionardi (2013).

Oleh karena itu, perusahaan harus selalu berusaha untuk memperoleh,

menempatkan, dan mempertahankan tenaga kerja yang qualified pada setiap

jabatan dan pekerjaan supaya pelaksanaan pekerjaan lebih berdaya guna serta

berhasil guna.

Langkah pertama dan dapat menjadi kunci utama keberhasilan suatu

perusahaan mencapai tujuannnya adalah rekruitmen karyawan.Jika karyawan

yang diterima kompeten, maka usaha untuk mewujudkan tujuan relatif

mudah.Untuk mendapatkan teanaga kerja yang berkualitas maka setiap

perusahaan harus mempunyai dan menjalankan sistem pengadaan tenaga kerja

yang tepat.

Pemilihan tenaga kerja ditujukan untuk mengetahui informasi kualitas dan

kemampuan tenaga kerja dengan cara mengukur prestasi tenaga kerja dalam

bekerja. Tenaga kerja dipilih berdasarkan penilaian prestasi tenaga kerja yang

terbaik. Penilaian dilakukan oleh tim penilai dari perusahaan. Tim penilai

biasanya terdiri dari manajer, kepala bagian (instansi), atau orang yang ditunjuk

oleh perusahaan untuk menilai tenaga kerja. Ada beberapa sistem penilaian tenaga

kerja terbaik, di antaranya yaitu :

1. Penetapan peringkat (ranking) Dalam melakukan penetapan peringkat tenaga

kerja, penilai mempertimbangkan orang dan prestasi sebagai suatu kesatuan.

Tidak ada usaha yang dilakukan untuk membagi-bagi secara sistematika yang
35

sedang dinilai ke dalam komponen-komponen yang telah ditetapkan. Salah

satu kendala terhadap proses penetapan peringkat ini adalah bahwa analisa

dalam menilai seseorang tidaklah sederhana. Tim penilai harus benar-benar

objektif membandingkan beberapa tenaga kerja secara serentak dan akhir

yang dicapai adalah dapat menghasilkan suatu urutan peringkat atau ranking

tenaga kerja terbaik.

2. Pembandingan antar perorangan Salah satu usaha pertama untuk menguraikan

prestasi seseorang dan menganalisis komponen-komponennya adalah sistem

penilaian antar perorangan. Sistem pembanding antar per orangan biasanya

dikhususkan untuk orang-orang tertentu saja, seperti manajer atau kepala

cabang.

3. Penggolongan mutu (grading) Sistem penggolongan mutu kadang-kadang

dimodifikasikan menjadi suatu sistem pembagian paksa, dimana prestasi

tenaga kerja ditentukan dalam persentase penggolongan mutu, seperti

golongan mutu terbawah, sedang, dan teratas.

4. Skala grafik Faktor-faktor yang harus diukur dalam skala grafik terdiri dari

sifat-sifat khusus (seperti inisiatif dan ketangguhan) dan sumbangan (seperti

mutu kerja). Faktor-faktor yang diukur dalam skala grafik ada 12, yaitu :

Kuantitas kerja, Kualitas kerja, Kerja sama, Kepribadian, Kepandaian yang

beraneka ragam, Kepemimpinan, Keselamatan, Pengetahuan pekerjaan,

Kehadiran, Kesetiaan, Ketangguhan dan Inisiatif

Skala grafik meletakkan tanggung jawab besar bagi penilai karena harus

menilai dan melaporkan prestasi seluruh tenaga kerja dalam perusahaan sesuai

ukuran faktor skala grafik di atas.


36

Perusahaan menerapkan pemilihan tenaga kerja terbaik untuk meningkatkan

motivasi tenaga kerja dalam bekerja. Bagi tenaga kerja, penilaian tersebut

berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan,

kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan

tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir.

Tenaga kerja yang terpilih menjadi tenaga kerja terbaik akan mendapatkan

penghargaan (awards) dari perusahaan. Pemberian penghargaan tenaga kerja

terbaik secara periodik dikenal juga dengan istilah Employee of the Month (EOM).

Penghargaan yang diberikan perusahaan dapat berupa penambahan gaji atau

kenaikan jabatan.

Pemilihan tenaga kerja terbaik disesuaikan dengan komponen-komponen

(kriteria dan subkriteria) yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kriteria yang

ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan visi dan misi dalam perusahaan

tersebut. Salah satu kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan adalah penilaian

tenaga kerja terhadap kriteria SOP (Standard Operational Procedure) yang lebih

diindikatorkan pada teknis operasional perusahaan.

SOP (Standard Operational Procedure) adalah suatu set instruksi yang

memiliki kekuatan sebagai petunjuk atau direktif. Petunjuk yang diberikan

mencakup prosedur yang terstandarisasi. Secara umum, SOP merupakan

gambaran langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja internal) yang

diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan instansi

pemerintah. Sehingga dapat membentuk sistem kerja dan aliran kerja yang lebih

teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan.


37

2.2 Penelitian Terdahulu

1. (Gede Bendesa Subawa1, Made Agus Wirawan, Made Gede Sunarya ,ISSN

2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika

(KARMAPATI) Volume 4, Nomor 5, Tahun 2015) Kualitas pegawai pada

sebagian besar perusahaan merupakan suatu permasalah yang sangat

penting. Salah satu cara untuk memacu semangat dan meningkatkan

dedikasi serta kinerja pegawai dengan melakukan pemilihan pegawai

terbaik. Melakukan pemilihan pegawai terbaik haruslah memerhatikan

berbagai kriteria penilaian sehingga pegawai yang terpilih memang layak.

Suatu sistem pendukung keputusan merupakan salah satu solusi untuk

membantu memberikan rekomendasi keputusan dalam menentukan pegawai

terbaik. Metode yang digunakan sistem pendukung keputusan ini dalam

memberikan rekomendasi adalah SAW (Simple Additive Weigting).

Metode SAW melakukan analisis dalam pengambilan keputusan terbaik dari

sejumlah alternatif, menggunakan bobot masing-masing kriteria.Sistem

pendukung keputusan pemilihan pegawai terbaik ini menggunakan enam

kriteria dengan bobot kriteria serta penilaian pada masing-masing pegawai

diberikan lansung oleh si pengambil keputusan. Dari pengujian yang sudah

dilakukan diperoleh hasil diantaranya semua kasus uji blackbox testing dan

whitebox testing sudah sesuai. Pengujian keakuratan hasil perhitungan

sistem menunjukan bahwa perhitungan SAW yang dilakukan oleh sistem

dengan perhitungan manual telah sesuai serta pengujian kelayakan

perangkat lunak dilakukan oleh pihak PT Tirta Mumbul Jaya Abadi telah

menyimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan pegawai terbaik ini


38

sudah layak diterapkan di PT Tirta Mumbul Jaya Abadi. Kata-kata kunci:

Sistem Pendukung Keputusan, Metode SAW, bobot, kriteria.

2. (Eko Arif Riyanto, Tuti Haryanti, Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13

No.1, Maret 2017) Pengelolaan SDM dalam suatu perusahaan sangat

mempengaruhi banyak aspek dan penentu keberhasilan kerja dari

perusahaan tersebut, baik perusahaan perbankan maupun non perbankan.

Salah satu proses yang sangat penting dalam manajemen sumber daya

manusia di sebuah perusahaan perbankan pada PT. Bank Central Asia Tbk.

Biro SPC adalah pemilihan teller pooling terbaik yang dapat memacu

semangat teller pooling dalam meningkatkan dedikasi dan kinerjanya.

Namun dengan banyaknya teller pooling yang memiliki kemampuan yang

tidak jauh berbeda antara yang satu dengan lainnya, terkadang hasil

penilaian setiap teller pooling relatif seimbang sehingga menimbulkan

kesulitan seorang atasan dalam menentukan teller pooling yang tepat

sebagai teller pooling terbaik. Oleh karena itu, diperlukan Sistem

Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat membantu memberikan

rekomendasi dalam pengambilan keputusan untuk pemilihan teller pooling

terbaik. Salah satunya yaitu dengan metode Simple Additive Weighting

(SAW). Metode SAW merupakan suatu metode pendukung keputusan yang

menggunakan teknik penjumlahan terbobot untuk memperoleh hasil

pertimbangan alternatif terbaik. Dari perhitungan dengan acuan kriteria

penampilan, kehandalan, bertanggung jawab, wawasan produk, dan empati

maka terpilihlah seorang teller pooling terbaik yang diperoleh melalui


39

proses perhitungan dengan efektif dan tepat menggunakan metode Simple

Additive Weighting.

3. (Ardhi Bagus Primahudi, Fajar Agustinus Suciono, Anang Aris Widodo,

JIMP - Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.2, No.1 Agustus 2016

ISSN : 2503-1945) Dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu

pengetahuan, semakin berkembang pula proses pendidikan di Indonesia ini.

Menyebabkan banyaknyaperusahaan atau instansiinstansi sulit memilih

pegawai/karyawan-karyawati yangsesuai dengan kebutuhan dan ahli pada

bidangnya masing-masing, selain itu Salahsatu yang terpenting dalam

manajemen sumber daya manusia (SDM) di suatu perusahaan adalah

pemilihan karyawan terbaik secara periodic sehingga untuk memacu

semangat karyawan dalam meningkatkan dedikasi dan kinerjanya. Oleh

karena itu menyadari betapa pentingnya memilih calon pegawai yang tepat,

maka dirancang program aplikasi sistem pendukung keputusan untuk

pemilihan penerimaan pegawai untuk suatu perusahaan dengan berbasis

website. Penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam

pemilihan karyawan terbaik pada PT. Herba Penawar Alwahida Indonesia

serta untuk menghasilkan sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan

terbaik berdasarkan rangking. Dalam menentukan karyawan terbaik di PT.

Herba Penawar Alwahida Indonesia, sistem menggunakan metode Simple

Additive weighting (SAW) dengsn menggunakan kriteria-kriteria yang

sudah digunakan di perusahaan tersebut yaitu pendidikan terakhir, IPK,

usia, pengalaman kerja, akreditasi, status perkawinan, dan kesesuaian

program studi pelamar kerja. Sistem ini dikembangkan dengan bahasa


40

pemograman php dan xampp. Sistem pendukung keputusan ini dapat

digunakan untuk mengolah data pelamar kerja mulai dari proses informasi

lowongan kerja, proses perekrutan pelamar kerja, proses pemilihan pelamar

kerja, sampai dengan proses pembuatan laporan pelamar kerja. Output

dalam sistem ini adalah nilai perhitungan penilaian pelamar kerja terbaik

dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan rekomendasi

karyawan terbaik untuk PT. Herba Penawar Alwahida Indonesia dalam

bentuk bobot kriteria dan rangking.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja

Metode adalah kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu

kerangka berpikir untuk menyusun gagasan yang terarah dan terkait dengan

maksud dan tujuan. Metode penelitian atau proses penelitian merupakan proses

keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti

fisik.

Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu adanya

susunan kerangka kerja yang jelas tahapan-tahapannya. Kerangka kerja ini

merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penyelesaian masalah

yang akan dibahas.

Adapun kerangka kerja penelitian yang digunakan seperti terlihat pada

gambar 3.1:

Mendeskripsikan Masalah

Menganalisa Masalah

Mempelajari Literatur

Mengumpulkan Data

Merancang Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik

Mengimplementasikan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

41
42

Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan di atas, maka

dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan Masalah

Tahap awal dalam penelitian ini adalah mendeskripkan masalah yang akan

dijadikan sebagai objek penelitian. Mendeskripkan masalah dilakukan dengan

terlebih dahulu melihat kondisi aktual di PT. Boilertech Indonesa - Batam.

Dengan adanya mendeskripkan masalah ini bisa diketahui secara rinci

masalah yang terkait dengan sistem yang sedang berjalan saat ini untuk

pemilihan tenaga kerja terbaik pada PT. Boilertech Indonesia - Batam.

Adanya mendeskripsikan masalah tersebut sehingga mengetahui pemasalahan

yang ada pada sistem yang sedang berjalan di PT. Boilertech Indonesia -

Batam masih menggunakan sistem secara manual untuk pemilihan tenaga

kerja terbaik. Setelah mendeskripsikan masalah, langkah selanjutnya adalah

menentukan tujuan dari penelitian pemilihan tenaga kerja terbaik yang

merupakan dengan membuat sistem baru yang lebih efesien dan efektif

sehingga bisa menyelesaikan dari permasalahan yang diteliti

2. Menganalisa Masalah

Menganalisa masalah merupakan langkah analisis masalah untuk dapat

memahami masalah yang sudah ditentukan ruang lingkup atau batasannya.

Analisa masalah diperlukan supaya dapat merancang sebuah sistem untuk

mengatasi masalah yang ada. Dengan menganalisa masalah yang telah

ditentukan, diharapkan masalah dapat dipahami dengan baik sehingga dapat

menemukan beberapa solusi dalam pemecahan masalah. Dengan adanya


43

menganalisa masalah di PT. Boilertech Indonesia - Batam memiliki

permasalah pada pemilihan tenaga kerja terbaik karena pemilihan terhadap

tenaga kerja masih bersifat menggunakan sistem manual sehingga tenaga

kerja merasakan bahwa PT. Boilertech Indonesia – Batam pada saat ini tidak

memiliki sistem manejemen yang adil sehingga sekarang PT. Boilertech

Indonesia – Batam ingin membuat sistem baru untuk pemilihan tenaga kerja

terbaik sehingga penilaian terhadap tenaga kerja bersifat adil.

3. Mempelajari Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pencarian mengenai teori-teori

yang diperoleh dari berbagai buku, jurnal dan juga internet untuk melengkapi

sumber kajian dan konsep maupun teori tentang pemilihan tenaga kerja

terbaik menggunakan metode simple additive weighting (SAW) pada PT.

Boilertech Indonesia - Batam.

4. Mengumpulkan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini ada

dua cara yaitu dengan melakukan observasi suatu tempat dan wawancara.

Teknik observasi merupakan teknik pengamatan langsung ke lapangan

dengan mencatat data yang dibutuhkan sedangkan wawancara merupakan

tanya jawab kepada bagian yang bersangkutan pada objek yang diteliti yaitu

pada bagian HRD PT. Boilertech Indonesia - Batam. Observasi digunakan

untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang dibutuhkan. Pengamatan ini

dilakukan di PT. Boilertech Indonesia - Batam. Perusahaan ini bergerak

dibidang Jasa dan Servis. Mengenai Sistem informasi keputusan pemilihan


44

tenaga kerja terbaik di PT. Boilertech Indonesia - Batam masih dilakukan

secara manual.

5. Merancang Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik

Pada tahap ini penulis membuat perancangan sistem yang akan di usulkan.

Perancangan tersebut meliputi, merancang tampilan user, merancang basis

data untuk sistem tersebut agar manajemen file yang ada lebih teratur. Tujuan

dari perancangan sistem adalah agar dapat memenuhi kebutuhan user

(pemakai) mengenai gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang

akan dibuat serta diimplementasikan sistem di PT. Boilertech Indoensia -

Batam. Sistem Penilaian Tenaga Kerja Terbaik pada PT. Boilertech Indonesia

- Batam masih bersifat manul sehingga membuat atasan untuk memberikan

penilaian tenaga kerja terbaik secara manual menggunakan abjad seperti

(a,b,c) sehingga memiliki ketidakadilan terhadap tenaga kerja. Sehingga pada

penelitian ini penulis merancang sebuah sistem penilaian untuk pemilihan

tenaga kerja terbaik agar lebih memudahkan atasan untuk memberikan

penilaian terhadap tenaga kerja dengan melihat beberapa kreteria yang telah

di tetetapkan oleh manejemen PT. Boilertech Indonesia – Batam agar

kedepan PT. Boilertech Indonesia - Batam bisa lebih baik mengenai untuk

pemilihan tenaga kerja terbaik.

6. Mengimplementasikan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga

Kerja Terbaik.

Tahap implementasi merupakan prosedur yang dilakukan untuk

menyelesaikan perancangan yang ada dalam perancangan sistem baru untuk

pemilihan tenaga kerja terbaik pada PT. Boilertech Indonesia – Batam yang
45

disetujui untuk menguji, menginstal, memulai serta menggunakan sistem

yang baru. Implementasi bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi yang

dikembangkan untuk pemilihan tenaga kerja terbaik pada PT. Boilertech

Indonesia - Batam bebas dari kesalahan, dilakukan testing (uji coba) pada

aplikasi baru. Pada tahap ini juga akan dilakukan evaluasi terhadap hasil

penelitian yang dilakukan dan manfaat dengan cara membandingkan hasil

yang didapatkan di sistem baru dengan kebutuhan pengguna.

3.1.1 Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian

dilaksanakan, mencakup cara pengumpulan data dan analis data. Jenis-jenis

metode penelitian dapat dilihat sebagai berikut :

1. Penelitian lapangan

Penelitian tersebut dapat dikelompokkan menjadi :

a. Pengamatan

Merupakan proses melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang

diteliti untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Teknik ini hanya

digunakan pada pengamatan awal. Dalam hal ini, pengamatan dilakukan

pada PT. Boilertech Indonesia – Batam.

b. Wawancara

Merupakan pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan

pihak yang bersangkutan guna memperoleh informasi yang akurat.

Adapun narasumber yang akan peneliti wawancara adalah Manajer PT.

Boileretech Indonesia – Batam.


46

c. Penelitian Pustaka

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari

literature dengan maksud untuk mendapatkan teori-teori mengenai

masalah pokok yang sedang dibahas.

3.2 Gambaran Umum Perusahaan

3.2.1 Profil Perusahaan

Boilermaster PTE.LTE Merupakan perusahaan swasta engineering service

company. Wilayah operasional saat ini terletak di Singapor, Malaysia, Thailand,

Filipina, Vietnam dan Indonesia. Kemudian perusahaan di Indonesia dinamakan

PT. Boilertech Indonesia.

PT. Boilertech Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

jasa yang terdiri dari Servis untuk pembuatan, perbaikan dan pemeliharaan

peralatan yang berhubungan dengan proses heat treatment, Mendukung industri

kelautan, petrokimia, pembangkit listrik dan proses industri lainnya kemudian

rental mesin seperti mesin PUMP Hydrojetting, Vacum,Silo dan DH.

PT. Boilertech Indonesia - Batam didirikan oleh Bapak Quek Tiong Chen

sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang. PT. Boilertech Indonesia - Batam

terletak di Jalan Katamso Brigjend Tanjung Uncang Kawasan Bintang Industri II

Lot D1 No.612 - Kota Batam.

PT. Boilertech Indonesia - Batam dimulai dari hal yang kecil dengan visi

dan misi yang jelas serta komitmen yang tinggi serta dibawah kepemimpinannya

dan dengan dinamika tim yang kuat menjadikan tumbuh menjadi besar karena

Sumber daya manusia pada PT. Boilertech Indonesia - Batam merupakan aset
47

terpenting, dimana yang telah memberikan kontribusi untuk kesuksesan proyek.

Sehingga PT. Boilertech Indonesia - Batam semakin membutuhkan keahlian yang

lebih luas terhadap Sumber daya manusia.

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, PT. Boilertech Indonesia - Batam

melakukan kerja sama teknik berdasarkan kebutuhan perusahaan/ keperluan

secara efisien, tepat waktu dan kualitas terbaik. Yang mana semua itu ditangani

oleh para tenaga ahli yang berpengalaman dan berkualitas serta bersertifikat.

3.2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Agar perusahaan berjalan dengan standarisasi mutu yang baik maka

diperlukan arah dan tujuan yang tepat. Untuk itu maka PT. Boilertech Indonesia -

Batam merumuskan visi dan misi sebagai berikut:

1. Visi Perusahaan

a. Menjadi Perusahaan Boiler terbaik di Indonesia.

b. Memberikan komitmen penuh untuk mengembangkan tenaga kerja yang

terlatih dan berkualitas serta menyelesaikan kinerja yang tepat waktu.

2. Misi Perusahaan

a. Menyediakan produk boiler yang memenuhi standar industry sesuai dengan

system mutu.

b. Melakukan perbaikan secara konsisten dan berkelanjutan untuk menghasilkan

produk dan jasa yang semakin baik.

c. Memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan calon konsumen kami.

d. Menyebarluaskan pelayanan jasa Menuju Pemahaman Dan Pengamalan

Kinerja terhadap Perusahaan lain.


48

3.2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu mekanisme untuk mencapai tujuan

perusahaan. Agar mekanisme itu dapat berjalan lancer maka harus ditentukan

struktur organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dan perlu

adanya pembagian kerja yang jelas sehingga terhindar dari tumpang tindih

pelaksanaan tugas dan wewenang.

Oleh karena itu, pemimpin harus dapat memilih dan menunjuk orang yang

tepat untuk menjalankan atau melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai

dengan keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Berikut ini

adalah bentuk struktur organisasi dari PT. Boilertech Indonesia - Batam.

Untuk selanjutnya secara keseluruhan struktur organisasi tersebut dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Boilertech Indonesia – Batam


49

3.2.3.1 Job Description PT. Boilertech Indonesia

1. Direktur

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga

keuntungan perusahaan.

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan

pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapakai visi dan misi perusahaan.

f. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan.

g. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

h. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan.

i. Memilih, menentukan, mengawasi pekerjaan karyawan dan Menyetujui

anggaran tahunan perusahaan

2. Quality Control

a. Merancang prosedur pemeriksaan kualitas material.

b. Merancang alur pelaporan masalah kualitas material.

c. Mengawasi, membimbing, dan bekerja sama dengan staf Quality Control

lainnya.

d. Memahami spesifikasi dan standar yang diinginkan atas hasil pekerjaan.

e. Menjamin kualitas dan konsistensi hasil pekerjaan.

f. Memastikan tindakan segera setelah menemukan material gagal

g. Mengumpulkan dan membuat catatan data kualitas material.


50

h. Menawarkan solusi dengan berdasarkan analisa data kualitas material yang

dikumpulkan.

3. Accounting

a. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan.

b. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan.

c. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan.

d. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodic

(bulanan atau tahunan).

e. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodik

(bulanan atau tahunan).

f. Melakukan pembayaran gaji karyawan.

g. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan dan

kemampuan keuangan perusahaan

4. HRD

a. Rekrutmen dan seleksi tenaga kerja.

b. Pengembangan dan evaluasi tenaga kerja.

c. Penyediaan Kompensasi dan perlidungan tenaga kerja.

5. Marketing

a. Untuk Mencapai Target.

b. Memastikan kepuasan pelanggan.

c. Membuat strategi target selanjtunya.

d. Rekap data penjualan

6. Supervisor
51

a. Mengoperasikan, Memelihara/merawat, Memperbaiki mesin-mesin Pump

Hydrojetting, Vacum, Silo dan DH untuk Memberi solusi/memecahkan

masalah yang tidak dapat diatasi Operator dan Foreman.

b. Bertanggung jawab terhadap Keamanan Pengoperasian mesin, maintenance

dan perbaikan kerusakan mesin, pengaturan dan kestabilan untuk kepentingan

produksi dan pemeriksaan berkala mesin.

c. Melakukan pengawasan terhadap pengoperasian dan pemeliharaan mesin

d. Membantu atasan dalam kelengkapan administrasi dokume mesin-mesin.

7. Admin

a. Rekap data dan mengisi data perusahaan.

b. Menjawab dan menerima telepon, pengetikan, dokumen, surat menyurat

offline maupun online.

c. Memesan persediaan alat tulis kantor.

d. Membuat agenda kantor.

e. Memnghitung lembur kinerja tenaga kerja.

8. Engineering

a. Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan

pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani.

b. Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk

menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data

pendukung yang diperlukan.

c. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi

dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major serta

pemeliharaan jalan.
52

d. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan tidak akan

terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak dalam

menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan yang secara

khusus disebutkan dalam dokumen kontrak.

e. Membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan

kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan.

f. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam mencari

pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik sehubungan

dengan teknis maupun permasalahan kontrak.

g. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan

bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun

rencana kerjanya.

h. Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan material/bahan di

lapangan.

i. Membantu supervisor dalam melaksanakan tugas.Mengikuti petunjuk -

petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan sehubungan dengan inspeksi.

j. Memperbaiki kerusakan mesin secara mechanical maupun electrical.

k. Melakukan preventive maintenance.

l. Melakukan pengelasan pipa, boiler dan plat.

9. Operator Site

a. Melakukan pemeriksaan dan maintenance mesin sebelum dan sesudah

digunakan.

b. Mengoperasikan mesin dan alat sesuai dengan perintah kerja, rencana

teknik, bahan, spesifikasi dan gambar.


53

c. Menjalankan kegiatan operasional dengan baik, aman dan mengikuti prosedur

dan peraturan keselamatan.

10. General Worker

a. Menjaga mesin di site ketika mesin Vacum, silo, DH dan hydrojetting

berjalan.

b. Membantu Operator site melakukan maintenance mesin.

3.2.4 Logo Perusahaan

Adapun logo PT. Boilertech Indonesia dapat dilihat pada gambar 3.3 sebagai

berikut:

Gambar 3.3 Logo PT. Boilertech Indonesia


BAB IV
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Langkah pertama dalam membuat sistem baru ini adalah mempelajari sistem

yang sedang berjalan pada sebuah organisasi beserta dengan permasalahannya.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran secara jelas tentang bentuk

permasalahan yang ada pada organisasi.

Menurut Jimmy L.Goal (2008:73), “Analisa sistem adalah sebagai

penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Berdasarkan analisa sistem yang berjalan di lapangan menunjukkan bahwa

sistem yang sedang berjalan pada PT. Boilertech Indonesia - Batam masih bersifat

manual karena sistem teknologi informasi masih belum secara keseluruhan

diterapkan secara baik. Proses dari pengambilan data penilaian dilakukan secara

manual oleh Direktur sehingga tenaga kerja merasakan ketidakadilan.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, maka perlu adanya

sistem informasi pemilihan tenaga kerja terbaik yang baru untuk mengatasi hal-

hal yang kurang efesien dan efektif dalam penanganan pemilihan tenaga kerja

terbaik yang mengingat perkembangan teknologi sekarang ini yang menghasilkan

informasi yang cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu dibutuhkan Sistem

54
55

Informasi yang bisa menangani permasalahan-permasalahan diatas agar lebih

terperinci secara detail dan juga tidak menyebabkan kesalahan pada data.

Analisis yang sedang berjalan pada dasarnya adalah sistem dengan

melakukan penelitian terhadap kegiatan yang terlibat dalam proses menampilkan

informasi tentang pemilihan tenaga kerja terbaik. Hal ini ditunjukan untuk

mengetahui secara jelas dan terperinci proses penginputan penilaian untuk

pemilhan tenaga kerja terbaik serta untuk megevaluasi permasalahan, hambatan

yang sedang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga akan dapat

diusulkan suatu pengembangan informasi yang baru.

Tahapan analisis sistem yang dilakukan setelah tahap perencangan sistem

dan sebelum tahap desain. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat

penting karena mengetahui kesalahan yang di alami tahap ini akan menyebabkan

juga kesalahan di tahap selanjutnya.

4.1.1 Analisis Proses Yang Berjalan

Analisis proses yang sedang berjalan pada sistem pemilihan tenaga kerja

terbaik di PT. Boilertech Indonesia - Batam bertujuan untuk mengetahui lebih

jelas bagaimana cara kerja sistem yang berjalan tersebut dan masalah yang di

hadapi sistem tersebut untuk dapat dijadikan sistem yang baru agar

terkomputerisasi, perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang di

lakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan proses sistem informasi

pemilihan tenaga kerja terbaik pada PT. Boilertech Indonesia - Batam dapat

dideskripsikan sebagai berikut :


56

1. HRD membuat form penilaian untuk diberikan kepada supervisor dan

direktur.

2. Bagian supervisor mengisi form dan memberikan penilaian kepada tenaga

kerja untuk pemilihan tenaga kerja terbaik pada setiap tahunnya.

3. Supervisor memberikan hasil penilaian tenaga kerja kepada HRD.

4. Bagian HRD memberikan hasil keseluruhan penilaian pemilihan tenaga kerja

kepada Direktur.

5. Direktur memeriksa kembali penilaian dari supervisor.

6. Direktur juga memberikan penilaian tenaga kerja PT. Boilertech Indonesia -

Batam.

7. Direktur memberikan kembali semua penilaian tenaga kerja kepada HRD.

8. Bagian HRD menginput nilai keseluruhan yang sudah dinilai.

9. HRD memberikan hasil akhir dari penilaian untuk pemilihan tenaga kerja

terbaik kepada direktur.

10. Direktur melihat hasil akhir dari penilaian pemilihan tenaga kerja terbaik dan

menyetujui penilaian pemilihan tenaga kerja terbaik.

Salah satu cara untuk mengetahui langkah diatas tersebut menentukan

sistem yang sedang di rancang yaitu dengan cara melakukan analisa sistem yang

sedang berjalan. Pada sistem yang sedang berjalan pada PT. Boilertech Indonesia

- Batam untuk penilaian pemilihan tenaga kerja terbaik di gunakan secara manual

sehingga hasil yang diperoleh kurang efektif dan efesien terhadap pemilihan

tenaga kerja terbaik pada PT. Boilertech Indonesia - Batam.


57

Dengan adanya analisa proses yang berjalan sehingga rancangan sistem

yang ingin di usulkan bisa mempermudahkan PT. Boilertech Indonesia – Batam

menghitung penilaian pemilihan tenaga kerja terbaik.

4.1.2 Aliran Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan

Aliran sistem informasi yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui

bagaimana terjadinya proses penilaian pemilihan tenaga kerja terbaik pada PT.

Boilertech Indonesia – Batam dan juga mengetahui masalah-masalah yang ada

serta kelemahan-kelemahan pada sistem yan sedang berjalan saat ini. Jika pada

sistem saat ini atau sistem lama tedapat kekurangan atau kelamahan, maka dapat

di sempurnakan pada sistem yang di usulkan atau sistem baru.

Gambar 4.1 Aliran Informasi yang Sedang Berjalan


58

4.1.3 Analisis Kelemahan Sistem yang Sedang Berjalan

Adapun kelemahan sistem yang sedang berjalan pada PT. Boilertech

Indonesia – Batam adalah sebagai berikut:

1. Dalam proses penilaian pemilihan tenaga kerja terbaik masih belum efektif

dan efiesien

2. Sering terjadi keselahan dalam melakukan penilaian pemilihan tenaga kerja

terbaik sehingga tenaga kerja merasa ketidakadilan dalam pemilihan tenaga

kerja tersebut.

3. Hasil yang di nilai masih terlalu formal tanpa harus ada perhitungan dari

beberapa kreteria-kreteria yang ditetapkan.

4.2 Analisis Sistem Yang Diusulkan


Dengan adanya sistem baru yang diusulkan merupakan perbaikan dari

sistem dalam bentuk manual menjadi sistem yang terkomputerisasi dengan sistem

pendukung keputusan yang dirancang khusus untuk pemilihan tenaga kerja

terbaik sehingga penilaian yang dihasilkan atau laporan yang dihasilkan sistem

baru akan lebih efektif dan efisien dalam pemerosesan pemilihan tenaga kerja

terbaik, penyimpanan dan pencarian data untuk pemilihan tenaga kerja terbaik.

Jadi sistem informasi yang dirancang ini nantinya dapat digunakan untuk

mengatasi kekurangan informasi dan kestabilan perhitungan pemilihan tenaga

kerja terbaik pada PT. Boilertech Indonesia – Batam sehingga membantu PT.

Boilertech Indonesia lebih efisien dan efektif untuk pemilihaan tenaga kerja

terbaik .
59

4.2.1 Aliran Sistem Informasi Yang Sedang Diusulkan

Aliran sistem informasi yang sedang diusulkan bertujuan untuk mengetahui

bagaimana proses pemilihan tenaga kerja terbaik pada PT. Boilertech Indonesia -

Batam.

Gambar 4.2 Aliran Informasi yang Diusulkan


60

4.2.2 Data Flow Diagram

Data flow diagram digunakan untuk menjelaskan tentang aliran data dan

proses dari program aplikasi yang digunakan. Alat bantu yang digunakan pada

perancangan sistem yang baru berikut ini adalah dengan menggunakan diagram

konteks dan DFD Level 1.

4.2.2.1 Diagram Konteks

Diagram ini digunakan untuk menggambarkan sumber serta tujuan data

yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk

menggambarkan sistem secara keseluruhan/global dari keseluruhan sistem yang

ada. Bentuk diagram konteks dari sistem pendukung keputusan pemilihan tenaga

kerja terbaik pada PT. Boilertech Indonesia - Batam dapat dilihat pada gambar 4.3

berikut ini :

- Menerima Hasil Perhitungan


SPK
HRD Pemilihan Direktur
Tenaga Kerja
- Data Peniliaan Tenaga Kerja Terbaik - Menerima Hasil
- Data Tenaga Kerja Metode SAW Penilaian Laporan
- Data Kritria dan Bobot Kritria
Tenaga Kerja

Gambar 4.3 Diagram Konteks

4.2.2.2 Data Flow Diagram Level 1

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada di

dalam diagram konteks yang penjabarannya lebih terperinci. Adapun bentuk dari

DFD level 1 dapat dilihat pada gambar 4.4.


61

HRD

Input Data Input Nilai Input Data


Alternatif Fuzzy Kriteria

Nilai Fuzzy

Data Laporan Nilai Fuzzy

Data Laporan Alternatif Input Transaksi Data Laporan Kriteria


data_alternatif data_kriteria
Nilai

proses_perhitungan
Data Laporan Penilaian
Data Proses
Perhitungan

Data Laporan Penilaian


Proses
Penilaian
Perhitungan

Data Laporan Hasil SAW

Laporan

Data Laporan Hasil SAW

Direktur

Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1

4.2.3 Perancangan Sistem Yang Diusulkan

Perancangan sistem terinci adalah perancangan dari saluran input maupun

output yang menampilkan hasil dari rancangan yang diusulkan.

4.2.3.1 Perancangan Output

Sistem pendukung keputusan ini menghasilkan output berupa laporan-

laporan yang dibutuhkan oleh manajemen yang ada pada PT. Boilertech Indonesia
62

- Batam, yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bahan pengambilan keputusan

demi kemajuan operasional pemilihan tenaga kerja terbaik tersebut.

Adapun bentuk laporan yang dirancang adalah sebagai berikut :

1. Laporan Data Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik

Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui data pemilihan tenaga

kerja terbaik yang terdapat di PT. Boilertech Indonesia - Batam. Adapun tampilan

dari laporan data pemilihan tenaga kerja terbaik dapat dilihat pada gambar 4.5 di

bawah ini:

LAPORAN PENILAIAN PEMILIHAN TENAGA KERJA TERBAIK


PT. BOILERTECH INDONESIA
No NIK Nama Jabatan Jenis Kelamin Tahun Kerja Nilai

Gambar 4.5 Laporan Data Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik

4.2.3.2 Perancangan Input

Perancangan input merupakan rancangan input data yang dibutuhkan dalam

pemrosesan data yang diinginkan. Adapun rancangan bentuk input adalah sebagai

berikut:

1. Perancangan Form Login

Admin/pengelola sistem diberikan sebuah username dan pasword untuk

digunakan menjalankan program tersebut.

PT. BOILERTECH INDONESIA

Username

LOGO Password

Login Cancel

Gambar 4.6 Perancangan Form Login


63

2. Perancangan Menu Utama

Tampilan home/menu utama admin setelah memasukan username dan

password admin.

Menu Utama
Data Master Transaksi Perhitungan Laporan Keluar
Data Altermatif Transaksi Nilai Laporan Hasil SAW
Data Kreteria Proses Perhitungan
Nilai Fuzzy

Gambar 4.7 Perancangan Menu Utama

3. Perancangan Data Alternatif

Tampilan Data Alternatif setelah memasukan data master.

Data Alternatif BTI

x DATA ALTERNATIF PT. BOILERTECH INDONESIA

NIK
Nama
Jabatan Logo
Jenis Kelamin
Tahun Kerja

Baru Simpan Ubah Hapus Keluar

NIK Nama Jabatan Jenis Kelamin Tahun Kerja

Gambar 4.8 Perancangan Data Alternatif


64

4. Perancangan Data Kreteria

Tampilan Data Kreteria setelah memasukan data master.

Data Kreteria BTI


DATA KRITERIA PT. BOILERTECH INDONESIA
ID Kriteria

Kriteria
Logo
Bobot

Atribut

Baru Simpan Ubah Hapus Keluar

ID Kriteria Kriteria Bobot Atribut

Gambar 4.9 Perancangan Data Kriteria

5. Perancangan Data Nilai Fuzzy

Tampilan data nilai fuzzy setelah memasukan data transaksi perhitungan.

Penilaian Fuzzy
DATA NILAI FUZZY PT. BOILERTECH INDONESIA

ID Operator
cari
Kriteria Atribut
Operator Bobot
Atribut

Baru Simpan Ubah Hapus Keluar

ID Kriteria Atribut Bobot

Gambar 4.10 Perancangan Data Nilai Fuzzy


65

6. Perancangan Data Transaksi Penilaian

Tampilan data Transaksi Penilaian setelah memasukan data transaksi

perhitungan.

Transaksi Nilai
PENILAIAN PT. BOILERTECH INDONESIA
ID NIK cari

Periode Nama

Kriteria cari Jabatan


Baru Simpan Ubah Hapus Keluar
Nama Kriteria Nilai Input

Atribut

No NIK Nama Karyawan Jabatan Nilai

Baru Simpan Edit Hapus Batal Keluar

No NIK Nama Karyawan Tanggung Jawab Prilaku Displin Kerjasama Inisiatif

Gambar 4.11 Perancangan Data Transaksi Penilaian

7. Perancangan Data Proses Perhitungan

Tampilan data proses perhitungan setelah memasukan data transaksi

perhitungan .

Proses Perhitungan
Pilih Priode Proses Simpan Hasil Atribut Fuzzy
No NIK Nama Karyawan Tanggung Jawab Prilaku Displin Kerjasama Inisiatif
66

Hasil Bobot Penilaian Fuzzy

No NIK Nama Karyawan Tanggung Jawab Prilaku Displin Kerjasama Inisiatif

Hasil Matriks Normalisasi


No NIK Nama Karyawan Tanggung Jawab Prilaku Displin Kerjasama Inisiatif

Hasil Akhir Alternatif (Vi)

Haasil Alternatif
No NIK Nama Karyawan Nilai Vi

Gambar 4.12 Perancangan Data Proses Perhitungan

4.2.4 Perancangan Database

Dalam merancang suatu sistem yang baik dibutuhkan tabel yang bertujuan

untuk memudahkan pengambilan informasi pengolahan data. Tabel tersebut akan

saling berhubungan satu sama lainnya dan dapat digunakan sesuai dengan

kebutuhan pemakai. Adapun tabel yang dirancang adalah sebagai berikut:


67

1. Tabel Admin

Tabel 4.1 Rancangan Tabel Admin


Nama Database - Tabel : spk_boilertech - admin
Field Kunci :-
No Nama Field Data Type Panjang Keterangan
1 username varchar 30 Primary Key
2 password varchar 30 -

2. Tabel Alternatif

Tabel 4.2 Rancangan Tabel Data Alternatif


Nama Database - Tabel : spk_boilertech - data_alternatif
Field Kunci : nik
No Nama Field Data Type Panjang Keterangan
1 nik char 4 Primary Key
2 nama varchar 30
3 jabatan varchar 30
4 jenis_Kelamin varchar 10
5 tahun Kerja date 25

3. Tabel Kriteria

Tabel 4.3 Rancangan Tabel Data Kriteria


Nama Database - Tabel : spk_boilertech - data_ktiteria
Field Kunci : id_kriteria
No Nama Field Data Type Panjang Keterangan
1 id_kriteria char 2 Primary Key

2 kriteria varchar 30

3 Bobot varchar 10

4 Atribut varchar 10
68

4. Tabel Nilai Fuzzy

Tabel 4.4 Rancangan Tabel Nilai Fuzzy


Nama Database - Tabel : spk_boilertech - table_fuzzy
Field Kunci :-

No Nama Field Data Type Panjang Keterangan

1 Id varchar 10
2 idkriteria varchar 10
3 operator1 char 1
4 atribut1 varchar 20
5 operator2 char 1
6 atribut2 varchar 20
7 bobot varchar 10

5. Tabel Detail Transaksi Nilai

Tabel 4.5 Rancangan Tabel Detail Transaksi Nilai


Nama Database - Tabel : spk_boilertech - detail_transaksi_nilai
Field Kunci : -

No Nama Field Data Type Panjang Keterangan


1 iddetail varchar 10
2 nik varchar 25
3 nilai varchar 30

6. Tabel Proses Perhitungan

Tabel 4.6 Rancangan Tabel Proses Perhitungan


Nama Database - Tabel : spk_boilertech - proses_perhitungan
Field Kunci : -

No Nama Field Data Type Panjang Keterangan


1 periode char 4
2 Nik varchar 30
69

3 nilai varchar 10

7. Tabel Transaksi Nilai

Tabel 4.7 Rancangan Tabel Transaksi Nilai


Nama Database - Tabel : spk_boilertech - transaksi_nilai
Field Kunci : -

No Nama Field Data Type Panjang Keterangan


1 id varchar 10
2 periode date 0
3 idkriteria varchar 10

4.2.5 Relasi Antar Tabel

Tabel relasi membantu perancangan database yang berguna untuk

menggambarkan hubungan antar tabel dalam database. Adapun relasi antar tabel

pada database yang telah dirancang dapat dilihat pada gambar 4.13

detail_transaksi_nilai
table_fuzzy
data_alternatif Iddetail
id
nik nik
idkriteria
nilai
nama
operator1
jabatan Proses_perhitungan
admin atribut1
jenis_kelamin periode
username operator2
tahun_kerja nik
password nilai atribut2

bobot
data_kriteria
Id_kriteria nilai_transaksi
kriteria id
bobot periode
atribut idkriteria

Gambar 4.13 Relasi Antar Tabel


70

4.2.6 Entity Relation Diagram (ERD)

Entity Relation Diagram menggambarkan relasi antar entitas. Adapun Entity

Relation Diagram (ERD) sistem yang dirancang dapat dilihat pada gambar 4.14

berikut.

Gambar 4.14 Entity Relation Diagram (ERD)


71

4.2.7 Perhitungan Sistem Pendukung Keputusan Metode Simple Additive

Weighting (SAW)

Dalam penelitian ini akan menggunakan kriteria untuk penentuan pemilihan

tenaga kerja terbaik pada PT. Boilertech Indonesia - Batam berdasarkan pada

kriteria yang telah ditentukan oleh bagian manajemen, yaitu tanggung jawab,

prilaku, displin, kerjasama, dan inisiatif.

4.2.7.1 Pemberian Bobot Per Kriteria

Langkah awal metode Simple Additive Weighting adalah pemberian nilai

bobot di setiap kriteria pemilihan tenaga kerja terbaik yaitu: tanggung jawab,

prilaku, displin, kerjasama, dan inisiatif. Lima kriteria tersebut dapat dibuat tabel

sebagai berikut :

Tabel 4.8 Bobot Per Kriteria Pemilihan Tenaga Kerja Terbaik

Nama kriteria Bobot Kriteria (%) Atribut Kriteria

Tanggung Jawab (C1) 30 Benefit

Prilaku (C2) 25 Benefit

Displin (C3) 20 Benefit

Kerjasama (C4) 15 Benefit

Inisiatif (C5) 10 Benefit

4.2.7.2 Pemberian Nilai Bobot Fuzzy pada Tiap Kriteria

Dari kriteria di atas, dibuat suatu tingkatan kriteria berdasarkan alternatif

pemilihan tenaga kerja terbaik yang telah ditentukan kedalam nilai bobot fuzzy.

Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria adalah sebagai berikut:
72

Tabel 4.9 Nilai Bobot Fuzzy pada Kriteria

Bobot Fuzzy Atribut Fuzzy

5 Sangat Baik (SB)

4 Baik (B)

3 Cukup (C)

2 Kurang Baik (KB)

1 Tidak Baik (TB)

4.2.7.3 Pengujian Terhadap Sampel

Penjabaran alternatif pada setiap kriteria berdasarkan kriteria dan rating

kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria yang telah ditentukan, selanjutnya

penjabaran alternatif setiap kriteria yang telah dikonversikan dengan nilai bobot

fuzzy. Berikut perhitungan berdasarkan pemilihan tenaga kerja terbaik pada PT.

Boilertech Indonesia menggunakan metode simple Addtive weighting.

1. Penilaian Kriteria Menggunakan Atribut Fuzzy

Tabel 4.10 Atribut Fuzzy pada Kriteria

NIK Nama Tenaga Jabatan C1 C2 C3 C4 C5


Kerja
B006 Paryadi Supervisor SB SB C SB B

B008 Chantar Supervisor SB SB B SB B

B016 Hendri Sardi Operator Mesin B C KB B B

B018 Hasan General Worker B B SB C C

B027 Iwan Setyo Welder SB SB SB B B

B039 Agus Purnomo Operator Mesin SB SB SB B B


73

B070 Samsul General Worker SB B B SB B

B078 Irwandi Engineering SB SB SB SB B

B097 Olfa Ferdian Safety B SB B B B

B100 Arya Bimantara Engineering C KB KB C B

2. Penilaian Kriteria Menggunakan Nilai Bobot Fuzzy

Tabel 4.11 Penilaian Bobot Fuzzy pada Kriteria

NIK Nama Tenaga Jabatan C1 C2 C3 C4 C5


Kerja
B006 Paryadi Supervisor 5 5 3 5 4

B008 Chantar Supervisor 5 5 4 5 4

B016 Hendri Sardi Operator Mesin 4 3 2 4 4

B018 Hasan General Worker 4 4 5 3 3

B027 Iwan Setyo Welder 5 5 5 4 4

B039 Agus Purnomo Operator Mesin 5 5 5 4 4

B070 Samsul General Worker 5 4 4 5 4

B078 Irwandi Engineering 5 5 5 5 4

B097 Olfa Ferdian Safety 4 5 4 4 4

B100 Arya Bimantara Engineering 3 2 2 3 4

Berdasarkan table 4.11 nilai bobot fuzzy pada kriteria perhitungan untuk

menentukan matriks normalisasi nilai, jika faktor kriteria benefit dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Jika j adalah atribut keuntungan (benefit)


74

I. Kriteria Tanggung Jawab (C1) Benefit

Dari kolom kriteria tanggung jawab nilai maksimal adalah 5, maka setiap

kriteria tanggung jawab (C1) dibagi dengan nilai maksimal kolom kriteria

tanggung jawab (C1).

R1 5/5 = 1

R11 5/5 = 1

R21 4/5 = 0.8

R31 4/5 = 0.8

R41 5/5 = 1

R51 5/5 = 1

R61 5/5 = 1

R71 5/5 = 1

R81 4/5 = 0.8

R91 3/5 = 0.6

II. Kriteria Prilaku (C2) Benefit

Dari kolom kriteria prilaku nilai maksimal adalah 5, maka setiap kriteria

prilaku (C2) dibagi dengan nilai maksimal kolom kriteria prilaku (C2).

R2 5/5 = 1

R12 5/5 = 1

R22 3/5 = 0.6

R32 4/5 = 0.8

R42 5/5 = 1

R52 5/5 = 1

R62 4/5 = 0.8


75

R72 5/5 = 1

R82 5/5 = 1

R92 2/5 = 0.4

III. Kriteria Displin (C3) Benefit

Dari kolom kriteria displin nilai maksimal adalah 5, maka setiap kriteria

displin (C3) dibagi dengan nilai maksimal kolom kriteria displin (C3).

R3 3/5 = 0.6

R13 4/5 = 0.8

R23 2/5 = 0.4

R33 5/5 = 1

R43 5/5 = 1

R53 5/5 = 1

R63 4/5 = 0.8

R73 5/5 = 1

R83 4/5 = 0.8

R93 2/5 = 0.4

IV. Kriteria Kerjasama (C4) Benefit

Dari kolom kriteria kerjasama nilai maksimal adalah 5, maka setiap kriteria

kerjasama (C4) dibagi dengan nilai maksimal kolom kriteria kerjasama (C4).

R4 5 /5 = 1

R14 5/5 = 1

R24 4/5 = 0.8

R34 3/5 = 0.6

R44 4/5 = 0.8


76

R54 4/5 = 0.8

R64 5/5 = 1

R74 5/5 = 0.8

R84 4/5 = 0.8

R94 3/5 = 0.6

V. Kriteria Inisiatif (C5) Benefit

Dari kolom kriteria inisiatif nilai maksimal adalah 5, maka setiap kriteria

inisiatif (C5) dibagi dengan nilai maksimal kolom kriteria inisiatif (C5).

R5 4 /4 = 1

R15 4/4 = 1

R25 4/4 = 1

R35 3/4 = 0.75

R45 4/4 = 1

R55 4/4 = 1

R65 4/4 = 1

R75 4/4 = 1

R85 4/4 = 1

R95 4/4 = 1

Berdasarkan hasil perhitungan matriks normalisasi (R) diatas, maka

dimasukin kedalam table faktor normalisasi adalah sebagai berikut :


77

Tabel 4.12 Hasil Nilai Matriks Normalisasi

C1 C2 C3 C4 C5
1 1 0.6 1 1
1 1 0.8 1 1
0.8 0.6 0.4 0.8 1
0.8 0.8 1 0.6 0.75
R 1 1 1 0.8 1
1 1 1 0.8 1
1 0.8 0.8 1 1
1 1 1 1 1
0.8 1 0.8 0.8 1
0.6 0.4 0.4 0.6 1

Setelah itu menentukan nilai matriks normalisasi untuk setiap alternatif (Vi),

maka selanjutnya dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks

ternormalisasi (R) dengan vektor bobot kriteria [W]={30,25,20,15,10} dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Vi1 (1*30) + (1*25) + (0.6*20) + (1*15) + (1*10) = 92

Vi2 (1*30) + (1*25) + (0.8*20) + (1*15) + (1*10) = 96

Vi3 (0.8*30) + (0.6*25) + (0.4*20) + (0.8*15) + (1*10) = 69

Vi4 (0.8*30) + (0.8*25) + (1*20) + (0.6*15) + (0.75*10) = 80.5

Vi5 (1*30) + (1*25) + (1*20) + (0.8*15) + (1*10) = 97


78

Vi6 (1*30) + (1*25) + (1*20) + (0.8*15) + (1*10) = 97

Vi7 (1*30) + (0.8*25) + (0.8*20) + (1*15) + (1*10) = 91

Vi8 (1*30) + (1*25) + (1*20) + (1*15) + (1*10) = 100

Vi9 (0.8*30) + (1*25) + (0.8*20) + (0.8*15) + (1*10) = 87

Vi10 (0.6*30) + (0.4*25) + (0.4*20) + (0.6*15) + (1*10) = 55

Berdasarkan dari hasil perhitungan manual diatas, maka nilai alternative

tertinggi untuk pemilihan tenaga kerja terbaik adalah alternative Vi8 dengan

jumlah nilai 100.

4.3 Implementasi

Implementasi merupakan tahap setelah proses perancangan selesai. Pada

tahap ini ditampilkan sistem informasi inventaris barang yang sudah dirancang

dan dilakukan ujicoba terhadap sistem yang dibuat. Adapun implementasi

terhadap sistem yang sudah dibuat diuraikan sebagai berikut:

1. Form Login

Gambar 4.15 Tampilan Form Login


79

2. Menu Utama

Gambar 4.16 Tampilan Menu Utama

3. Menu Data Master

Gambar 4.17 Tampilan Menu Data Master

4. Menu Transaksi Perhitungan

Gambar 4.18 Tampilan Menu Transaksi Perhitungan


80

5. Menu Laporan

Gambar 4.19 Tampilan Menu Laporan

6. Form Data Alternatif

Gambar 4.20 Tampilan Form Data Alternatif


81

7. Form Data Kriteria

Gambar 4.21 Tampilan Form Data Kriteria

8. Form Nilai Fuzzy

Gambar 4.22 Tampilan Form Nilai Fuzzy


82

9. Form Transaksi Nilai

Gambar 4.23 Tampilan Form Transaksi Penilaian

10. Form Proses Perhitungan

Gambar 4.24 Tampilan Form Proses Perhitungan


83

11. Form Laporan Hasil SAW

Gambar 4.25 Tampilan Form Laporan Hasil SAW


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Adapun perancangan system pendukung keputusan dengan menggunakan

metode Simple Additive Weighting (SAW) pada PT. Boilertech Indonesia

dirancang sesuai dengan analisis kebutuhan menggunakan DFD, Diagaram

Konteks, Flowhart, ERD untuk memperoleh tenaga kerja terbaik pada PT.

Boilertech Indonesia - Batam.

2. Aplikasi ini dirancang untuk dapat menyelesaikan dan membantu

permasalahaan yang ditemukan yaitu membuat system pendukung keputusan

dengan menggunakan Simple Additive Weighting (SAW) dengan

menggunakan visual studio 2008 dan navigat v.8 sebagai database, dimana

aplikasi tersebut dapat menghasilkan informasi laporan pemilihan tenaga

kerja terbaik pada PT. Boilertech Indonesia - Batam.

3. Sistem pendukung keputusan pemilihan tenaga kerja terbaik dengan

menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dapat

berjalandenganbenar, dan hasil yang didapatkan sesuai dengan cara manual

yang selama ini dijalankan di PT. Boilertech Indonesia.

84
85

5.2 Saran

Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini yang berguna untuk

penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Sistem yang akan dibangun ini merupakan sistem yang sederhana, artinya

pada sistem yang dibangun ini masih memiliki banyak kekurangan dan

kelemahan. Untuk pengembangan system selanjutnya dengan topik yang sama

diharapkan lebih disempurnakan agar bisa menjadi sebuah sistem yang lebih

komplit dan baik.

2. Untuk pengembangan sistem yang lebih baik, diharapkan data-data serta

informasi supaya lebih ditambah dan diperbaharui agar cakupan perhitungan

system pendukung keputusan bias memiliki criteria dan alternative yang lebih

banyak dan bervariasi.

3. Untuk pengembangan system pendukung keputusan untuk pemilihan tenaga

kerja terbaik lebih lanjut bias dilakukkan dengan metode yang berbeda yang

pada akhirnya mempunyai tujuan yang sama.


DAFTAR PUSTAKA

Artikel Jurnal

Anggraeni C V, dkk. 2014. ”ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI


JASA PENJUALAN KAMAR DAN JASA RESTORAN HOTEL DALAM
UPAYA PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN (Studi pada UB Hotel
Kota Malang)”. Jurnal Administrasi Bisnis.Vol. 12 No 1. 1-10.

Bellionardi A R K. 2013. “MODEL ANALISIS PEREKRUTAN DAN SELEKSI


KARYAWAN DI PT. SEMARANG AUTOCOMP MANUFACTURING
INDONESIA (SAMI)”. JURNAL ILMIAH DINAMIKA EKONOMI DAN
BISNIS. Vol. 1 No. 1. 42-55.

Dewi I R, Rini Malfiany. 2017. “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


ADMINISTRASI PEMBAYARAN PADA SDIT LAMPU IMAN KARAWANG
BERBASIS VISUAL BASIC 6.0. Jurnal Interkom. Vol. 12 No. 2. 4-12.

Evayani, Ulfah Utamy. 2016. “PERANCANGAN DATABASE SISTEM


INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL REA (STUDI KASUS PADA PT YUDI PUTRA,
MEDAN). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA). Vol. 1,
No. 2. 16-29.

Ferdika M, Kuswara H. 2017.“Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada


PT Era Makmur Cahaya Damai Bekasi. Information System For Educators
And Professionals”. Vol.1, No. 2. 175 – 188.

Hermawan R, dkk. 2016. “Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Belajar


Mengajar Berbasis Web (Studi Kasus : Yayasan Ganesha Operation
Semarang). IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering. Volume 2
No 1. 32-38.

Ismiati M B. “Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Judul Novel


Sesuai Dengan Suasana Hati Pengguna” JURNAL SISTEM &
TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI. VOLUME : 1 NO : 1. 1-10.

Kusmita Y. 2016. ”GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) SEKOLAH


LANJUTAN TINGKAT ATAS (SLTA) PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA
AGARALAM.AMIK Lembah Dempo. Sumatera Selatan. Jurnal
Informatika.Vol 5 No 1.

M.M Ir,Zefriyeni, Randhi Aprizon. 2015. “IMPLEMENTASI METODE


PENGKODEAN KOMPUTASI KATALOG BUKU DIPERPUSTAKAAN
NASIONAL SUMATERA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA
PEMOGRAMAN PHP DAN DATABASE MYSQL” Jurnal KomTekInfo
Fakultas Ilmu Komputer. Volume 2, No. 1. 99-105.

Pramudyo C G, Dian E H P. 2012. “PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG


KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PEMASOK NATA DE COCO
DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING”. Jurnal Ilmiah
Teknik Industri. Vol. 11, No. 1. 80-90.

Primahudi A R, dkk. 2016. “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK


PEMILIHAN KARYAWAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING DI PT. HERBA PENAWAR ALWAHIDA INDONESIA” JIMP
- Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan. Vol.2, No.1. 57-80.
Riyanto E A, Tuti Haryanti. 2017. “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PEMILIHAN TELLER POOLING TERBAIK PADA PT. BCA Tbk.
DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)”. Jurnal Pilar Nusa
Mandiri. Volume 13 No.1. 128-135.

Subawa G B, dkk. 2015. “PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG


KEPUTUSAN PEMILIHAN PEGAWAI TERBAIK MENGGUNAKAN
METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI PT TIRTA JAYA
ABADI SINGARAJA” Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik
Informatika (KARMAPATI). Volume 4, Nomor 5. 1-9.

Wongso F. 2016. “PERANCANGANSISTEM PENCATATAN PAJAK REKLAME


PADA DINAS PENDAPATAN KOTA PEKANBARU DENGAN METODE
VISUAL BASIC. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis. Vol. 14, No. 2. 160-
180.

Artikel Internet

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2014101006IFBab2001/b
ody.html , Diakses 16 Mei 2018.

https://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/8144-komponen-komponen-pada-
visual-basic-6-0.html, Diakses 16 Mei 2018.

https://www.scribd.com/doc/215605501/Definisi-Analisa-Sistem, Diakses 18 Mei


2018.

Maulana Ihsan. 2014/2015. Penetapan Analytical Hierarchy Process (AHP)


Sebagai Model Penunjang Keputusan Penerimaan Mahasiswa Program
Studi Ground Handling Airlines Pada Universitas Muhammadiyah
Tangerang. https://widuri.raharja.info/index.php/SI1422477635, diakses 25
mei 2018.
LAMPIRAN
PT. BOILERTECH INDONESIA
Kawasan Bintang Industri ll Lot D 1 No 612
Jln. Brigjend Katamso, Tg. Uncang, Pulau Batam 29442- Indonesia
Telp. 0778 736 7 322 Fax 0778 7 36 7 323

SURAT KETERANGAI\I TELAII MELAKUKAI{ PEII{ELITIAN

Nomor : 001 IBTI/III/2018

Yang bertandatangan di bawah ini Direktur PT. Boilertech Indonesiq meneftlngkan


bahwa:

Nama Wenni

Kampus STMIK Gici - Batam

Program Studi Sistem Informasi

Judul Penelitian Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga Kerja


Terbaik Dengan Menggunakan Metode Simple Additive
Weighting (SAW) Pada PT. Boilertech Indonesia - Batam.
Bahwa nama tersebut di atas telah benar-benar melakukan penelitian di PT. Boilertech
Indonesia mulai dari tanggal 01 Maret hingga selesai.

Demikian surat ini kami buat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan dengan
semestinya. Terima kasih.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Wenni
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal lahir : Moro, 08 april 1997
Agama : Buddha
Alamat Rumah : Anggrek Sari, Emerald Blok E2 No 48 Batam
Center – Kota Batam
No. Telephone : 082173785796
Alamat Email : Achinglu.Wenni88@gmail.com

Pendidikan Formal
TK (2001-2002) : TK Permata Hati
SD (2002-2008) : SDN 003 DURAI
SMP (2008-2011) : SMP 1 DURAI
SMA (2011-2014) : SMA 2 BATAM
D3 (2014-2017) : AA Permata Harapan
Perguruan Tinggi : Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika Dan Komputer (STMIK) Gici
(2017-2018)
Riwayat Pekerjaan : Administrasi di PT. Boilertech Indonesia
(Batam) (2014 - Sampai Sekarang)

Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dan disesuaikan dengan data
yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai