Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


ANALISA ERROR PADA MESIN INSPEKSI ROTORLESS
RHEOMETER
DI
LABORATORIUM
PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

Disusun Oleh :
Nama : Asyhad Amru Wijaya
NIM : 191571100
Jurusan : Teknik Elektro

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA

BEKASI 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Kegiatan : PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Peserta : Asyhad Amru Wijaya

Bidang kuliah : TEKNIK ELEKTRO

NIM : 191571100

Nama Perusahaan : PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

Spesifikasi PKL : Analisa Error Pada Mesin Rotorless Rheometer

Alamat : Jl. Raya Bekasi Km. 27, Harapan Jaya, Bekasi

Bekasi, April 2022

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

( Ir. Mochammad Mulia, M.T) (Ir. Sudirman, M.Kom)

Mengetahui ,
Puket 1 Bidang Akademik

( Ir. Mochammad Mulia, M.T)

Ketua STT Duta Bangsa

(Dedi Wirasasmita, S.T., M.M., M.Kom)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era Globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin


cepat dan semakin pesat. Kemajuan teknologi tersebut terbukti dengan semakin
berkembangnya teknologi akan pengadaan energi listrik dan sistem otomatisasi yang
semakin canggih dan praktis.
Dengan adanya pengembangan energi dan sistem otomatiasasi, maka akan
menghasilkan produktifitas dan efisiensi yang tinggi.

Mahasiswa jurusan Teknik Elektro diwajibkan untuk mampu menguasai dan


dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diajarkan kedalam dunia kerja,
dalam hal ini universitas memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan kerja praktek di sebuah perusahaan. Mahasiswa yang melaksanakan
kerja praktek harus dapat menemukan permasalahan yang sedang terjadi diperusahaan
dan mampu menemukan solusi yang dibutuhkan dengan berbagai pendekatan yang
sesuai.

Untuk memenuhi syarat kelulusan, mahasiswa Teknik Elektro Sekolah Tinggi


Teknologi Duta Bangsa diwajibkan untuk mengambil mata kuliah kerja praktek,
dalam hal ini kerja praktek dilakukan di PT. Bridgestone Tire Indonesia yang
bergerak dibidang industri manufactur yang memproduksi ban mobil baik Radial
(untuk mobil passenger) maupun Bias (untuk mobil bus dan truk). Industri
manufaktur identik dengan proses produksi, proses produksi merupakan gabungan
dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk
melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu.
Di dalam Praktek Kerja Lapangan ini saya akan malakukan analisa error pada
mesin inspeksi Rotorless Rheometer yang digunakan untuk melakukan inspeksi
compound.

1.2 Tujuan

Dalam pembuatan laporan kerja praktek ini mempunyai tujuan baik


secara umum maupun secara khusus untuk secara umum kerja praktek bertujuan
untuk :

1. Menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan.

2. Melatih keterampilan yang dimiliki mahasiswa sehingga dapat bekerja dengan


baik.
3. Melahirkan sikap tanggung jawab , disiplin, sikap mental, etika yang baik
serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
4. Melatih mahasiswa agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci selama
kerja praktek.

Sedangkan secara khusus, kerja praktek bertujuan untuk :

1. Mengetahui secara keseluruhan proses produksi ban di PT. Bridgestone Tire


Indonesia Bekasi plant.
2. Mengetahui cara kerja mesin Rotorless Rheometer secara umum di seksi
Laboratorium PT. Bridgestone Tire Indonesia Bekasi plant.
3. Mampu mengalisa error yang sering terjadi pada mesin Rotorless Rheometer,
serta mampu untuk mengatasinya.

1.3 Manfaat

Dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan ini, diharapkan akan didapat manfat
sebagai berikut :
1) Manfaat Bagi Mahasiswa
a) Dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan dan
membandingkan pada saat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.
b) Menambah wawasan dan disiplin kerja serta tanggung jawab Mashsiswa
terhadap tugas yang diberikan.
c) Meningkatkan keterampilan administrasi Praktikan yang telah didapat selama
proses perkuliahan.
d) Memberikan gambaran kondisi dunia kerja yang sebenarnya kepada
Praktikan agar Praktikan mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja.
e) Menyiapkan diri agar dapat menyesuaikan perkembangan yang terjadi dalam
era globalisasi pada masa yang akan datang.
f) Dapat memupuk kemampuan diri dalam berkreasi dan meningkatkan
keterampilan diri dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang
dimiliki.
g) Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan
diri di lingkungan kerja.
h) Membentuk pribadi yang mandiri dalam aktifitas di dunia industri.

2) Manfaat Bagi Institusi Penyelenggara

a) Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Fakultas Teknik Sekolah


Tinggi Teknologi Duta Bangsa (STTDB) dengan instansi tempat Praktikan
bekerja sehingga lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Duta Bangsa (STTDB)
dapat dengan mudah memasuki dunia kerja.
b) Mengetahui kemampuan mahasiswanya dalam dunia kerja.
c) Mengetahui kondisi tuntutan dunia kerja dan menjadikannya sebagai sarana
evaluasi dalam melakukan penyesuaian kurikulum terhadap tuntutan dunia
kerja.

3) Manfaat Bagi Perusahaan


a) Dapat memanfaatkan bantuan tenaga mahasiswa selama pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan.
b) Mempekenalkan perusahaan pada masyarakat umum melalui kerja sama
antara pihak perusahaan dan perguruan tinggi.
c) Memperoleh SDM yang potensial untuk perusahaan.
d) Ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan dapat meningkatkan
kualitas SDM yang mengarah pada peningkatan intelektual dan
profesionalisme.
e) Merupakan sarana penghubung antara instansi lembaga perguruan tinggi dan
perusahaan
f) Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan / lembaga yang terkait.

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk pembahasan dalam prakek kerja lapangan ini, maka laporan proposal di
susun menjadi 4 bab dengan sistematik yaitu :
1. Bab 1 Pendahuluan
Yaitu menjelaskan tetang latar belakang, batasan masalah, tujuan praktek kerja
di industri, metode penelitian, sistematika penulisan
2. Bab 2 Landasan teori
Berisikan sistem yang menjadikan objek praktek kerja lapangan
3. Bab 3 Metode dan Kegiatan profil perusahaan
Yaitu berisikan tentang cara memperoleh data, lokasi dan wakti pelaksanaan,
sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan
4. Penutup
Yaitu berisikan tentang kalimat pernyataan proposal.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Aplikasi

Rotorless Rheometer model RLR-3 dengan mudah mengukur karakteristik


tingkat kematangan dan vulkanisir karet dengan akurasi tinggi. Unit
peletakan/pengambilan sampel otomatis opsional dengan cepat dan aman
mengeluarkan sampel melalui pin dari rongga setelahnya melakukan tes. Selain itu,
mesin ini memungkinkan Anda untuk menentukan lebih banyak karakteristik fisik
karet.
2.2 Fitur

1. Panel kontrol layar sentuh LCD

Layar sentuh LCD digunakan untuk memastikan pengoperasian yang mudah.


Kurva curing dll. Dapat dipantau di layar secara real time.
2. Flat-plate-die & Biconical-die dapat dipilih

Distribusi temperatur sampel beraturan karena tanpa rotor. Mengukur nilai


torsi sebenarnya karena tidak ada bagian yang geser dalam mekanisme pendeteksi
torsi.

3. Kalibrasi Torsi Otomatis

Penyetelan torsi nol untuk setiap sampel menghilangkan penyimpangan.


Akurasi suhu tinggi ±0,3°C dengan fungsi kalibrasi akurasi sensor temperatur Pt
100. Kalibrasi dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan bobot
sebenarnya dengan sekali sentuh dari panel kontrol.
4. Operasi Pengujian

Sudut osilasi dapat diatur dalam kisaran ±0,1°~±2,00º dengan steps 0,01°.
Jumlah osilasi dapat diatur dalam kisaran 50cpm ~ 150cpm dengan steps 1cpm.
Operasi otomatis penuh berkecepatan tinggi yang andal berdasarkan sistem
pin bawaan. Memungkinkan operasi otomatis untuk sampel dari kondisi
pengujian yang berbeda (suhu, dll.) dengan menghubungkan ke Unit Pemrosesan
Data.

5. Keluaran Data

Untuk output data terukur, Anda dapat memilih output printer mini atau unit
pemrosesan data dengan fungsi kontrol selain perangkat lunak grafik data standar
yang disediakan.
6. Perangkat Keamanan
Untuk perlindungan panas berlebih, sirkuit sensor suhu yang independen dari
sirkuit kontrol suhu uji dipasang di pelat pemanas atas dan bawah. Dengan
menutup pintu pelindung angin, pelat pemanas turun dan pengujian dimulai.
2.3 Spesifikasi

2.4 Perangkat Lunak Grafik Data Standar (Untuk Output Grafik)

1. Fungsi grafik berkelanjutan


2. Fungsi pencetakan grafik dan nilai karakteristik
3. Fungsi output data format spreadsheet
BAB III
METODE KEGIATAN DAN TINJAUAN UMUM
PERUSAHAAN

3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Praktek Kerja Lapangan ini dilaksnakan pada :

Waktu pelaksanaan : ………………. s/d …………………

Tempat pelaksanaan : PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA BEKASI


PLANT

Unit Kerja : Seksi Laboratorium

Alamat : Jl. Raya Bekasi Km. 27, Harapan Jaya, Bekasi Utara,
Kota Bekasi

3.2 Metode Praktek Kerja Lapangan dan Pengambilan Data

Pengumpulan data sebagai bahan kajian dilakukan dengan cara


mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer diambil dengan beberapa
metode, diantaranya :

a. Wawancara Kegiatan ini dilakukan dengan cara diskusi dengan pihak- pihak
terkait, baik itu pegawai PT, HRD, Manager, Engineering, maupun bagian
terkait.
b. Observasi Lapang Observasi dilakukan selama berlangsungnya kegiatan PKL
dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung kondisi yang terjadi di
lapangan.

Sumber data sekunder diambil dari laporan kegiatan pada departemen


Engineering yang terdapat di PT. Bridgestone Tire Indonesia Plant Bekasi. Data
yang diambil meliputi sedikit gambaran cara kerja mesin inspeksi Rotroless
Rheometer secara umum dan juga jenis-jenis error yang sering terjadi pada mesin
inspeksi Rotroless Rheometer, serta cara mengatasi error pada mesin inspeksi
Rotroless Rheometer yang sudah pernah diterapkan pada lingkup PT.
Bridgestone Tire Indonesia Plant Bekasi.

3.3 Sejarah Perusahaan

PT. Bridgestone Tire Indonesia merupakan perusahaan patungan antara


swasta nasional indonesia dengan swasta Jepang. Perusahaan didirikan
berdasarkan undang-undang pemerintah Republik Indonesia No. 1/1967, tentang
penanaman modal asing. PT. Bridgestone Tire Indonesia didirikan pada tanggal 8
september 1973, landasan hukumnya adalah : Syarat izin presiden, No. B-
84/PRES/8/1973, tanggal 1 Agustus 1973 dan Surat Keputusan Menteri
Perindustrian, No. 295/M/SK/8/1973, tanggal 11 agustus 1973. Modal dasarnya
sebesar US $ 8.000.000 dengan pemegang saham antara lain :

1. PT. SINAR BERSAMA MAKMUR 50 %


2. BRIDGESTONE CORPORATION 43 %
3. MITSUI & CO., Ltd 7%

Produksi pertama dimulai pada tanggal 1 oktober 1975 hanya memproduksi


ban Truk dan Bus, tanggal 1 januari 1976 produksi komersiaal dimulai, pada
tanggal 5 februari 1976 PT. Bridgestone Tire Indonesia diresmikan oleh Menteri
Perindustrian dan Gubernur Jawa Barat.

Pada tahun 1977, Bridgestone mulai menjual produknya ke perusahaan


perakitan kendaraan bermotor, meskipun baru memasuki tahun pertama
perusahaan telah memiliki pangsa pasar sebesar 43,4 %, tahun 1979 perusahaan
mulai memproduksi ban dengan konstruksi radial. Tahun 1980, perluasan pabrik
tahun ke 2 selesai dilakukandan perusahaan juga memperkenalkan teknologi Super
Filler dalam proses pembuatan ban konstruksi radial.

Pada bulan januari 1982, diresmikan Loka Latihan Keterampilan Bridgestone


(LLK-BS) sebagai sumbangsih perusahaan kepada masyarakat dibidang
pendidikan, untuk membantu para lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan )
dididik menjadi tenaga kerja siap pakai. Modal usaha ditingkatkan menjadi US $
16.640.00, tahun 1983 jaringan pemasaran diperluas sampai ke luar negeri, ekspor
perdana dimulai pada bulan juni ke New Caledonia.

Pada bulan januari 1984, dilakukan penandatanganan kesepakatan kerja


bersama (KKB) antara serikat pekerja dengan pengusaha disaksikan oleh Menteri
Tenaga Kerja, perusahaan memperkenalkan ban radial dengan konstruksi
Tubeless yang pertama dengan nama Turbo 70 S-317, tahun 1985 ban radial seri
60 mulai diperkenalkan dengan nama Turbo 60 S-316. Pada tahun 1986, teknologi
baru dalam pembuatan ban yang diberi nama RCOT (Rolling Contour
Optimization Theory) diperkenalkan, ban pertama yang dibuat dengan teori ini
adalah ban radial seri 70 dengan kembang SF-216 dan konstruksi steel belt.
Tahun 1987 ban radial seri 65 mulai diperkenalkan dengan nama Regno 65 S-315,
dengan konstruksi steel belt.

Pada tahun 1988, sistem kerja produksi dirubah dari 3 shift dengan 3 group
menjadi 3 shift dengan 4 group. Perusahaan memperkenalkan ban radial high
performan dengan tipe V-Speed Rating, Potenza 60 VR RE-87, ban dengan V-
rated ini merupakan ban yang pertama kali diperkenalkan di asia, kecuali Jepang.
Tanggal 1 mei 1989, perusahaan mengadakan QC promosi, kegiatan ini bertujuan
untuk mempertahankan mutu sehubungan dengan meningkatnya produksi sejak
tahun 1988. Tahun 1990, perusahaan memperkenalkan Total Quality Control
Sistem kegiatan ini disebut SZD (Small Zero Defect).

Pada tahun 1992, perusahaan menerapkan NPCS (New Product Control


System) yaitu suatu sistem untuk mengontrol ketepatan jumlah, waktu dan mutu
produk, pada tahun 1993, perusahaan menanggapi meningkatnya selera konsumen
terhadap kenyamanan berkendara, perusahaan memperkenalkan produk jenis baru
dengan handling reponse yang tinggi yaitu Potenza 50 dan Potenza 55 dengan V-
Rate.

Luas jaringan pasar replacement adalah keseluruh Indonesia, yang didukung


oleh 42 distributor, 251 toko model, serta sekitar 1.600 toko ban. Tingkat mutu
seluruh produk Bridgestone dan pelayanan yang prima merupakan unsur penting
sebagai penunjang keberhasilan dalam memperoleh kepercayaan yang
berkesinambungan dari seluruh produsen mobil di Indonesia. Dalam hal ekspor,
Bridgestone mengekspor produknya ke Timur Tengah, Afrika, Australia dan
Oceania, USA, Eropa dan Asia termasuk Jepang, seluruhnya telah menjangkau ke
hampir 71 negara.

Usaha-usaha untuk meningkatkan mutu produk dilakukan melalui penelitian


dan pengembangan secara terus menerus, kegiatan penelitian dan pengembangan
ini tidak hanya dilakukan di indonesia, tetapi juga di pusat penelitian dan
pengembangan teknologi di Tokyo, dari tempat ini dilahirkan konsep-konsep
produk sesuai dengan permintaan dari pabrik-pabrik mancanegara. Pengawasan
mutu yang sangat ketat dikembangkan melalui konsep Total Quality Management
(TQM) yang salah satunya dengan mengimplementasikan persyaratan ISO-9002,
sehingga hanya produk yang berkualitas terbaik saja yang disajikan kepada
konsumen.

Mulai bulan April 1994, perusahaan mengadakan persiapan untuk


mendapatkan sertifikat ISO 9002 dari organisasi Standarisasi Internasional. Bulan
januari 1995, perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9002 dari Llyo’d Register
Quality Assurance Limited di Inggris, kemudian pada tahun 2001, perusahaan
memperoleh sertifikat ISO 14001, sertifikat ini mengenai aspek lingkungan dari
perusahaan.
3.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Tugas dari masing - masing jabatan adalah sebagai berikut :

1. Presiden Direktur.
a. Pemimpin perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan dan
manajemen perusahaan.
b. Mempertahankan struktur perusahaan dalam jalur yang sudah ditentukan.
2. Marketing Department
a. Membuat kebijakan dan keputusan perusahaan.
b. Membuat suatu persetujuan bisnis dengan konsumen
c. Mengadakan tukar-menukar yang saling menguntukan antar perusahaan.
d. Membuat hubungan yang baik dengan pelanggan.
e. Membuat forecasting penjualan di masa depan.
f. Menawarkan produk ke konsumen.
3. Accounting Department
a. Mempertahankan anggaran perusahaan tetap pada batasnya.
b. Mengawasi anggaran perusahaan yang keluar dari perusahaan.
c. Mencatat semua transaksi arus kas.
d. Bekerja sama dengan manajer untuk mentusun strategi demi kemajuan
perusahaan.
4. Relation Department
a. Menjalin hubungan yang baik antara klien dengan perusahaan
5. General Affair Department
a. Mengadakan training untuk karyawan.
b. Sebagai penghubung antar karyawan
c. Melakukan perekrutan karyawan
6. Product Planning / Delivery Department
d. Membuat laporan produksi
e. Merencanakan kapasitas produksi
f. Mengendalikan jumlah produksi
g. Mengestimasi waktu produksi
h. Melakukan pembelian material yang dibutuhkan dan berkoordinasi dengan
bagian Accounting department
i. Mengoptimalkan karyawan di bagian produksi
7. Production Department
a. Mengadakan penelitian dan pengembangan akan produk baru.
b. Bertanggung jawab atas semua proses produksi perusahaan.
8. Technical Department
a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan proses produksi, compressor, dan
finishing
9. Technical Service Department
a. Bertanggung jawab atas semua kegian replacement.
10. Engineering Department
a. Mendesain alat
b. Melakukan perbaikan - perbaikan mesin juka ada mesin yang rusak
c. Melakukan perawatan terhadap semua mesin - mesin yang terdapat pada
PT. Bridgestone Indonesia.
d. Melaksanakan pekerjaan request konstruksi
11. Quality Assurance Department
a. Membuat Laporan mutu produksi
b. Mengadakan ispeksi akan material yang masuk
c. Bekerja dengan bagian lain untuk mempertahankan mutu produksi
d. Mengadakan inspeksi terhadap setiap produk yang dihasilkan
e. mempertahankan sertifikasi ISO yang di peroleh
f. Mengadakan trining manajemen sistem
g. Memelihara dokumen yang keluar masuk
BAB IV
PENUTUP

Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu mata kuliah yang harus
dipenuhi mahasiswa jurusan Teknik Elektro, sehingga mahasiswa dapat
mengaplikasikan materi yang didapat dari perkuliahan serta menambah kemampuan
dan keterampilan mahasiswa saat terjun di dunia industri dan masyarakat.

Besar harapan, semoga Praktek Kerja Lapangan ini dapat terlaksana dengan
baik dan semua instansi dapat membantu dan membimbing dalam pelaksananan
Praktek Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan. Semoga kegiatan ini bisa
memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa, Sekolah Tinggi Teknlogi Duta
Bangsa dan PT. Bridgestone Tire Indonesia.

Demikian proposal pengajuan Praktek Kerja Lapangan ini disusun. Terima


kasih atas perhatian, dukungan, kerja sama dan masukan semua pihak yang terkait.

Bekasi, April 2022

Asyhad Amru Wijaya

NIM: 191571100
DAFTAR PUSTAKA
https://www.technovietnam.com/no-292-rotorless-rheometer-model-rlr-4-moving-die-
rheometer/
http://www.xebex.jp/_userdata/Toyo-292.pdf
3.2 RUANG LINGKUP MATERI

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan beberapa hal yang ingin


dipeajari dan didalami lebih lanjut keterkaitan dengan hal hal sebagai berikut :

a) Improvement

b) Engineering

c) Efisiensi Mesin

d) TPM ( Total Prevetif Maintenance )

e) Quality Control

Untuk mendukung adanya improvement maka di dukung oleh engineering, dari


engineering akan menghasilkan efisiensi mesin dan dari efisiensi sendiri di dukung
oleh TPM untuk perawatan mesin mesin inspeksi untuk mendapatkan hasil inspeksi
yang akurat dengan jaminan kualitas yang unggul tak luput dari pengecekan dari QC
( quality control ).

Anda mungkin juga menyukai