Anda di halaman 1dari 19

1

PROPOSAL KERJA PRAKTEK


ANALISIS UTILITAS PERHITUNGAN WAKTU
BAKU DAN WAKTU SIKLUS PADA MESIN
STERILIZER PEREBUSAN TBS DI PT. SOCFINDO
KEBUN BANGUN BANDAR

OLEH:
SANDY PRIYANDANA
71180914009

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
2021
2

ANALISIS UTILITAS PERHITUNGAN WAKTU BAKU DAN


WAKTU SIKLUS PADA MESIN STERILIZER PEREBUSAN TBS
DI PT SOCFINDO KEBUN BANGUN BANDAR

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan kerja praktek pada


Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Islam Sumatera Utara

Oleh:

SANDY PRIYANDANA
71180914009

Medan, 9 November 2021

Disetujui oleh
Dosen Pembimbing

(Ir. Suliawati, MT)


3

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allat Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal kerja praktek
ini.Adapun tujuan dari proposal kerja praktek ini adalah untuk melengkapi
persyaratan yang harus dipenuhi supaya dapat melaksanakan kerja praktek di PT.
Socfindo Kebun Bangun Bandar.
Kerja Praktek ini merupakan salah satu mata kuliah wajib pada semester
VII di Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara,
yang bertujuan agar mahasiswa dalam lebih memahami tentang sistem produksi di
dalam suatu pabrik dan dapat membandingkan hal-hal yang sifatnya teoritis
dengan kenyataan dilapangan serta menambah wawasan mahasiswa tentang
semua aspek yang berhubungan dengan mata kuliah Teknik Industri.
Adapun rencana pelaksanaan kerja praktek ini adalah selama 1 bulan di
PT. Socfindo Kebun Bangun Bandar, yaitu pada periode November-Desember
2021. Selama pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa akan dibimbing oleh dosen
pembimbing kerja praktek dari Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Islam Sumatera Utara dalam bentuk pemberian tugas khusus dan
nantinya akan disusun dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Kerja Praktek.
Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan oleh pihak PT. Socfindo
Kebun Bangun Bandar, kami ucapkan terima kasih.

Medan, 9 November 2021


Hormat kami,

Penulis
4

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek...............................................................5
1.2 Tujuan Kerja Praktek............................................................................3
1.3 Manfaat Kerja Praktek..........................................................................4
1.4 Ruang Lingkup Kerja Praktek..............................................................6

BAB II METODOLOGI KERJA PRAKTEK


2.1 Metode Pengumpulan Data...................................................................7
2.2 Langkah langkah Pemecah Masalah.....................................................7

BAB III TUGAS KHUSUS


3.1 Judul......................................................................................................8
3.2 Latar Belakang Masalah.......................................................................8
3.3 Perumusan Masalah..............................................................................9
3.4 Metodologi Pemecah Masalah..............................................................9
3.5 Landasan Teori.....................................................................................9
3.5.1 Ergonomi......................................................................................10
3.5.2 Pengukuran Waktu........................................................................10
3.5.3 Stopwatch Time Study...................................................................11
3.5.4 Menetapkan Jumlah Pengamatan..................................................12
3.5.5 Uji Keseragaman Data..................................................................12
3.5.6. Uji Kecukupan Data.....................................................................13
3.5.7. Waktu Siklus................................................................................13
3.5.8. Rating Factor................................................................................13
BAB IV RENCANA OUTLINE PENULISAN LAPORAN KERJA
PRAKTEK.....................................................................................15
Daftar Pustaka.....................................................................................................17
5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek


Kerja praktek ini diwajibkan kepada mahasiswa untuk dilaksanakan
sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan tugas sarjana pada Jurusan Teknik
Industri, Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara.Dengan
melaksanakan kerja praktek ini, setiap mahasiswa diharapkan dapat mengetahui
dan menjalani secara langsung tentang aplikasi disiplin ilmu yang telah dipelajari
selama dibangku kuliah ataupun studi literature, sekaligus untuk memperoleh
pengalaman yang bermanfaat sebagai bekal bagi mahasiswa untuk menyelesaikan
studi memasuki dunia lapangan pekerjaan.

1.2 Tujuan Kerja Praktek


Adapun yang menjadi tujuan dalam kerja praktek ini adalah:
a) Menerapkan pengetahuan mata kuliah kedalam pengalaman nyata.
b) Mengetahui pengetahuan antara penerapan teori dan pengalaman kerja
nyata yang sesungguhnya.
c) Menyelesaikan salah satu tugas pada kurikulum yang ada pada Fakultas
Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Sumatera
Utara.
d) Mengenal dan memahami keadaan di lapangan secara langsung,
khususnya di bagian produksi.
e) Meningkatkan kerja sama yang baik antara lembaga pendidikan dengan
perusahaaan tempat berlangsungnya kerja praktek.

1.3 Manfaat Kerja Praktek


Adapun manfaat yang diharapkan dalam kegiatan kerja praktek ini adalah:
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
 Dapat mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh pada saat
mengikuti perkuliahan dengan praktek lapangan.
6

 Mahasiswa dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap


suasana kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja
yang baik, serta sebagai upaya untuk memperluas cakrawala
wawasan kerja.

2. Manfaat Bagi Perguruan Tinggi


 Dapat menjalin kerja sama yang baik antara perusahaan dengan
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam
Sumatera Utara.
 Program Studi Teknik Industri dapat lebih dikenal secara luas
seabagi forum diaiplin ilmu terapan yang sangat bermanfaat bagi
perusahaan.

3. Manfaat Bagi Perusahaan


 Hasil kerja praktek dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
mengoreksi kembali sistem kerja yang ada di PT. SOCFINDO
Kebun Bangun Bandar.
 Dapat mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan yang ada di
Perguruan Tinggi khususnya Program Studi Teknik Industri
sehingga menjadi tolak ukur bagi perusahaan untuk pengembangan
kedepannya.

1.4 Ruang Lingkup Kerja Praktek


Ruang lingkup yang dibahas dalam masalah adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada mesin sterilizer stasiun perebusan
di PT. SOCFINDO Kebun Bangun Bandar.
2. Pekerjaan dibagian produksi dilakukan secara normal.
3. Tidak terjadi perubahan kebijakan manajemen selama penelitian
berlangsung
4. Pengukuran yang diteliti adalah waktu baku dan waktu siklus.
7

BAB II
METODOLOGI KERJA PRAKTEK

2.1 Metode Pengumpulan Data


Data – data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data kemudian
dilakukan perhitungan dan pengolahan data sebagai berikut:
a) Memberikan penjelasan kepada pekerja distasiun perebusan mengenai
perhitungan waktu baku, waktu siklus dan waktu normal.
b) Mengambil data waktu perebusan TBS Di stasiun perebusan pada mesin
sterilizer
c) Menganalisis data produksi CPO
e) Uji kecukupan data proses perebusan pada stasiun sterilizer
f) Penentuan Rating Factor untuk pengukuran waktu ini menggunakan
metode westinghouse. Penilaian ini dilakukan berdasarkan 4 faktor
yaitu: Keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi
g) Penentuan allowance, untuk menghitung waktu baku terlebih dahulu
ditentukan kelonggaran bagi operator saat bekerja.
h) Membuat perhitungan waktu baku, waktu normal dan waktu siklus pada
mesin sterilizer.
8

BAB III
TUGAS KHUSUS

3.1 Judul
Analisis Utilitas Perhitungan Waktu Baku Dan Waktu Siklus Pada Mesin
Sterilizer Perebusan TBS Di PT. SOCFINDO Kebun Bangun Bandar.

3.2 Latar Belakang


Suatu pekerjaan akan dikatakan diselesaikan secara efisien apabila waktu
penyelesaianya berlangsung paling singkat. Ukuran sukses dari suatu sistem
produksi dalam industri biasanya dinyatakan dalam bentuk besarnya produktivitas
atau besarnya output dan input yang dihasilkan. Dalam hal ini ukuran kerja
manusia merupakan faktor utama yang menentukan usaha peningkatan
produktivitas industri. Dalam pengukuran produktivitas biasanya selalu
dihubungkan dengan keluaran secara fisik, yaitu produk akhir yang dihasilkan.
Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang terbaik untuk ukuran kerja manusia
dibutuhkan Pengukuran waktu kerja.
Pengukuran waktu adalah usaha untuk menentukan lama kerja yang
dibutuhkan seorang operator dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik
pada tingkat kecepatan kerja yang normal dalam lingkungan kerja yang terbaik
pada saat itu. Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan waktu
bakupenyelesaian pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar, normal
dan terbaik.
Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktu –
waktu kerja baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat – alata
yang telah disiapkan (Sutalaksana dkk,2006).
Waktu baku/standart waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang
memiliki tingkat kemampuan rata – rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dimana telah meliputi kelonggaran waktu yang diberikan dengan memperhatikan
situasi dan kondisi pekerjaan yang harus diselesaikan tersebut (Sutalaksana
dkk,2006).
9

Waktu siklus merupakan waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai


dari bahan baku mulai diproses ditempat kerja. Merupakan jumlah waktu tiap –
tiap elemen.
Waktu normal adalah waktu yang diperlukan oleh karyawan normal untuk
menyelesaikan satu unit pekerjaan dalam kondisi wajar dan kemampuan rata –
rata. Dari pengertian ini waktu normal merupakan waktu yang benar – benar
digunakan pekerja menyelesaikan pekerjaannya.
Adapun rumus untuk mencari waktu normal ialah: WN = WS x p Dimana :
P = faktor penyesuaian.
PT. SOCFIN INDONESIA ( SOCFINDO ) merupakan perusahaan
agribisnis yang bergerak diperkebuan dan pengolahan kelapa sawit serta
pengolahan karet dan juga produsen benih unggul kelapa sawit yang sudah teruji
dan terbukti tidak hanya di Indonesia tetapi juga didunia internasional. Badan
usaha PT. SOCFIN INDONESIA adalah hasil perjanjian kemitraan joint-venture
antara plantation Nord-Sumatera SA (Anak perusahaan socfin SA ) dengan
Pemerinahan Republik Indonesia pada tahun 1968 sebagai kelanjutan dari
SocfinSA Medan perusahaan belgia yang dibentuk pada tahun 1930 di Medan.
Penelitian ini dilakukan di PT SOCFINDO Kebun Bangun Bandar yang
dimana perusahaan ini bergerak diperkebunan dan pengolahan kelapa sawit
menjadi Crude palm oil.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung serta menganalisis waktu baku, waktu
siklus dan waktu normal pada salah satu stasiun yaitu mesin strilizer. Dimana
penelitian kali ini berfungsi untuk mengetahui waktu yang tepat dalam perebusan
TBS di stasiun sterilizer untuk menunjangnya produktivitas produksi pengolahan
CPO diperusahaan ini.

3.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan diatas maka rumusan
masalah yang ditarik yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana identifikasi masalah dalam perhitungan waktu baku dan
waktu siklus pada stasiun perebusan mesin sterilizer.
10

2. Bagaimana usulan perbaikan atau penetapan yang dilakukan


berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan.

3.4 Metodologi Pemecahan Masalah


1. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah apakah waktu baku dan waktu
siklus mesin sterilizer distasiun perebusan PT. Socfindo Kebun Bangun
Bandar mempengaruhi produktivitas produksi.

3.5 Landasan Teori


Landasan teori berisi teori – teori yang sudah ada untuk menunjang penulis
dalam melakukan kerja praktek yang akan dilakukan pada PT. Socfindo Kebun
Bangun Bandar.
Berikut adalah landasan teori pada proposal kerja praktek ini.
3.5.1 Ergonomi
Secara umum defenisi ergonomi yang ada membicarakan permasalahan
hubungan antara manusia pekerja dengan tugas, pekerjaan dan desain dari objek
yang digunakannya.Ergonomi adalah ilmu seni dan penerapan teknologi untuk
menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik
dalam beraktivitas dan istirahat dengan kemampuan, keterbatasan manusia baik
fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih
baik. Pencapaian kualitas hidup manusia secara optimal, baik di tempat kerja, di
lingkungan sosial maupun di lingkungan keluarga, menjadi tujuan utama
penerapan ergonomic.
Spesialisasi dalam ergonomi dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu
ergonomi fisik, kognitif, dan ergonomi organisasi. Ergonomi fisik berkaitan
mengenai anatomi manusia, antropometri, karakteristik fisiologi dan biomekanik
yang berhubungan dengan aktivitas fisik. Ergonomi kognitif berfokus kepada
mental, proses seperti persepsi, memori, pemrosesan informasi, penalaran, dan
respon motorik saat adanya interaksi manusia dengan elemen lain. Organisasi
ergonomi atau sering disebut dengan macroergonomic berkaitan dengan optimasi
sistem sosio-technical termasuk organisasi, struktur, kebijakan, dan proses.
11

3.5.2 Pengukuran Waktu


Dunia industri, waktu merupakan salah satu faktor yang penting dan perlu
mendapat perhatian dalam sistem produksinya. Waktu kerja berperan dalam
penentuan produktivitas kerja serta dapat menjadi tolak ukur untuk menentukan
metode kerja yang terbaik dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Untuk dapat
membandingkan waktu kerja yang paling baik dan metode kerja yang dibutuhkan
suatu waktu baku atau waktu standart sebagai acuan untuk penentuan metode
kerja yang terbaik.
Waktu baku didapatkan dari pengukuran waktu kerja. Pengukuran waktu
kerja dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, yang dimaksud
pengukuran secara langsung adalah pengamat mengukur waktu dengan cara
mencatat langsung waktu yang diperlukan oleh operator dalam melakukan
pekerjaannya. Sedangkan yang dimaksud dengan cara tidak langsung adalah
pengamat tidak harus selalu mengamati suatu pekerjaan langsung ditempat
operator bekerja karena pekerjaan tersebut telah didokumentasikan sebelumnya
(Rahman, 2010).
Suatu pekerjaan akan dikatakan diselesaikan secara efisien apabila waktu
penyelesiaannya berlangsung paling singkat. Untuk menghitung waktu baku
(standar time)penyelesaianpekerjaan guna memilihalternatif metode kerja terbaik,
makaperlu diterapkan prinsip – prinsip dan teknik – teknik pengukuran kerja.
Pengukuran waktu kerja ini berhubungan denga usaha – usaha untuk menetapkan
waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan. Pada garis
besarnya teknik – teknik pengukuran waktu dibagi kedalam dua bagian yaitu
(Wignjoesobroto,2006):
1. Pengukuran waktu secara langsung
Pengukuran ini dilaksanakan secara langsung yaitu ditempat dimana
pekerjaan yang bersangkutan dijalankan. Misalnya pengukuran kerja
dengan jam henti (stopwatch time study) dan sampling kerja (work
sampling).
12

2. Pengukuran secara tidak langsung


Pengukuran ini dilakukan dengan menghitung waktu kerja tanpa si
pengamat harus ditempat kerja yang di ukur. Pengukuran waktu dilakukan
denan membaca tabel – tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya
pekerjaan.

Waktu merupakan elemen yang sangat menentukan dalam merancang atau


memperbaiki suatu sistem kerja. Peningkatan efisiensi suatu sistem kerja mutlak
berhubungan dengan waktu kerja yang digunakan dalam berproduksi
(Rahayu,2014).

3.5.3 Stopwatch Time Study


Pengukuran waktu kerja dengan jam henti diperkenalkan pertama kali oleh
Frederick W. Taylor sekitar abad 19. Metode ini terutama sekali baik
diaplikasikan untuk pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang – ulang
(repetitive), dari hasil pengukuran (Wignjoesobroto, 2006).
Pengukuran waktu kerja dengan menggunakan jam henti (stopwatch time
study), metode ini utamanya diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
berlangsung singkat dan berulang-ulang (Kumar, 2006 dikutip oleh Sukma, 2013).
Pengukuran dengan jam henti ini merupakan cara pengukuran yang
objektif karena disini waktu ditetapkan berdasarkan fakta yang terjadi dan tidak
cuma sekedar diestimasi secara subyektif. Disini juga akan berlaku asumsi-asumsi
dasar sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2006):
1. Metode dan fasilitas untuk menyelesaikan pekerjaanharus sama dan
dibakukan terlebih dahulu sebelum kita mengaplikasikan waktu baku
ini untuk pekerjaan yang serupa.
2. Operator harus memahami benar prosedur dan metode pelaksanaan
kerja sebelum dilakukan pengukuran kerja. Operator – operator yang
akan dibebani dengan waktu baku ini diasumsikan memiliki tingkat
keterampilan dan kemampuan yang sama dan sesuai untuk pekerjaan
tersebut. Untuk ini persyaratan mutlak pada waktu memilih operator
13

yang akan dianalisis waktu kerjanya benar – benar memiliki tingkat


kemampuan yang rata – rata.
3. Kondisi lingkungan fisik pekerjaan juga relatif tidak jauh berbeda
dengan kondisi fisik pada saat pengukuran kerja.
4. Performance kerja mampu dikendalikan pada tingkat yang sesuai untuk
seluruh periode kerja yang ada.

Satu hal yang penting didalam pelaksanaan pengukuran kerja ini ialah
bahwa semua pihak yang nantinya akan dipengaruhi oleh hsil studi (waktu baku)
haruslah diinformasikan mengenai maksud dan tujuan dari studi sehingga
nantinya bisa tercapai kerja sama yang sebaik- baiknya didalam pelaksanaan
pengukuran. (Wijgnjoesobroto,2006).

3.5.4 Menetapkan Jumlah Pengamatan


Penetapan jumlah pengamatan yang dibutuhkan dalam aktivitas stopwatch
time study selama ini dikenal lewat formulasi-formulasi tertentu dengan
mempertimbangkan tingkat kepercayaan dan derajat ketelitian yang diinginkan.
Cara penetapan dengan prosedur formulasi tersebut membutuhkan analisis dan
perhitungan kuantitatif yang memerlukan waktu penyelesaian lama, dalam
pembicaraan kali ini akan diuraikan satu prosedur yang diintroduksi dan
dikembangkan pertama kali oleh The Maytag Company yang lebih sederhana,
cepat dan tidak terlalu banyak analisa kuantitatif yang diaplikasikan
(Wignjoesobroto, 2006).
Mengenai jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan, maka The
Maytag Company telah mencoba memperkenalkan prosedur sebagai berikut
(Wignjoesobroto, 2006):

3.5.5 Uji Keseragaman Data


Selama melakukan pengukuran, operator mungkin mendapatkan data yang
tidak seragam. Untuk itu digunakan alat yang dapat mendeteksinya yaitu peta
kendali. Batas kendali dibentuk dari data yang merupakan batas yang menentukan
seragam tidaknya data.
14

3.5.6 Uji Kecukupan Data


Data yang telah dikumpulkan akan dilakukan pengujian terlebih dahulu
agar data tersebut dapat dipergunakan kelayakan lebih lanjut.
Semakin besar jumlah siklus kerja yang diamati, maka akan mendekati
kebenaran terhadap waktu yang diperoleh. Hal ini disebabkan, walaupun untuk
pekerjaan yang sama operator bekerja pada kecepatan normal jarang sekali dapat
diselesaikan dalam waktu yang sama persis. Semakin besar perbedaan dari data
waktu pengukuran akan menyebabkan jumlah siklus kerja yang diamati atau
diukur semakin besar agar dapat diperoleh ketelitian yang dikehendaki, untuk
menetapkan jumlah observasi yang seharusnya dibuat maka harus diputuskan
terlebih dahulu berapa tingkat kepercayaan (Confidence Level) dan derajat
ketelitian (Degree of Accuracy) untuk uji time and motion study, didalam aktivitas
pengukuran kerja biasanya akan diambil 95% confidence level dan 5% degree of
accurancy. Hal ini berarti bahwa sekurang-kurangnya 95 data dari 100 data dari
waktu yang diukur untuk suatu elemen kerja akan memiliki penyimpangan tidak
lebih dari 5% (Wignjoesobroto, 2006).

3.5.7 Waktu Siklus


Waktu siklus adalah waktu penyesuaian satu satuan produksi mulai dari
bahan baku akan diproses ditempat kerja seperti biasanya. Waktu siklus dihitung
menggunakan rumus (Rahayu, 2014):
Waktu siklus juga disebut rerataan waktu dari banyaknya pengamatan,
dimana pada waktu siklus dilakukan penjumlahan semua waktu dalam berapa kali
pengamatan dibagi dengan jumlah pengamatan. Namun, sebelum melakukan
perhitungan waktu siklus juga dilakukan pengujian data terlebih dahulu dimana
dilakukan pengujian keseragaman dan kecukupan (Rahayu, 2014).

3.5.8 Rating Factor


Rating factor adalah faktor yang diperoleh dengan membandingkan
kecepatan bekerja dari seorang operator dengan kecepatan kerja normal menurut
ukuran peneliti atau pengamat, dari faktor ini dapat ditentukan sebagai berikut
(Wignjosoebroto, 2006):
15

Ada 5 sistem penyesuaian yang sering digunakan,


yaitu (Sutalaksana,2005) :
1. Skill dan Effort Di sini faktor yang diperhatikan adalah kecakapan dan
usaha-usaha yang ditunjukkan oleh operator pada saat bekerja, juga
mempertimbangkan kelonggaran (allowance) waktu lainnya.
2. Westinghouse System of Rating Ada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran atau ketidak wajaran: Skill, effort, condition, consistency
3. Shumard Rating Cara ini memberikan penilaian melalui kelas – kelas
performansi kerja dimana setiap kelas memiliki nilai tersendiri. Faktor
ini diperoleh dengan membandingkan nilai performansi kerja dari kelas
yang bersangkutan dengan nilai performansi normal. Dalam hal ini
pengukur diberi patokan untuk menilai performansi kerja dari operator
menurut kelas – kelas tertentu.
4. Objective Rating Cara objektif adalah cara menentukan rating
performance yang memperhatikan faktor kecepatan dan faktor tingkat
kesulitan pekerjaan. Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam
melakukan pekerjaan dalam pengertian biasa. Disini pengukur
melakukan penilaian tentang kewajaran kecepatan kerja yang
ditunjukkan oleh operator.
5. Synthetic Rating Metode ini mengevaluasi kecepatan operator
berdasarkan data waktu gerakan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
Prosedurnya adalah dengan mengukur waktu penyelesaian dari setiap
elemen gerakan kemudian dibandingkan dengan waktu aktual dari data
tabel waktu gerakan untuk kemudian dihitung harga rata – ratanya.
Harga rata – rata inilah yang digunakan sebagai faktor penyesuaian.
16

Westing house. performance (kinerja) operator yaitu keterampilan (skill),


kondisi (condition), konsistensi (consistency) dan keterampilan atau skill
didefinisikan sebagai kecakapan dalam mengerjakan metode yang diberikan dan
lebih lanjut berhubungan dengan pengalaman, ditunjukkan dengan koordinasi
yang baik antara pikiran dan tangan. Latihan dapat meningkatkan keterampilan,
tetapi hanya sampai tingkat tertentu saja. Secara psikologis, keterampilan
merupakan kemampuan untuk pekerjaan yang bersangkutan. Keterampilan dapat
menurun yaitu bila telah terlampui lama tidak menangani pekerjaan tersebut,
kelelahan yang berlebihan dan pengaruh lingkungan. Klasifikasi dari kelas
keterampilan dibagi menjadi 6 kelas dengan ciri-ciri dari setiap kelas yang
dikemukakan berikut ini (Wignjosoebroto, 2006):
17

BAB IV
RENCANA OUTLINE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
Adapun rencana outline untuk laporan kerja praktek yang akan dibuat adalah:

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
1.2 Tujuan Kerja Praktek
1.3 Gambaran Umum Perusahaan
1.4 Jam Kerja, Tenaga Kerja, Sistem Pengupahan
1.5 Lay Out Perusahaan
BAB II PROSES PRODUKSI
2.1 Bahan Baku dan Bahan Penolong
2.2 Uraian Proses
2.3 Spesifikasi Mesin Dan Peralatan
2.4 Utilitas
BAB III PEMBAHASAN UMUM
3.1 Aspek Teknik
3.2 Aspek Ekonomi
3.3 Aspek Organisasi
3.4 Aspek Pemasaran
3.5 Aspek Sosial Dan Lingkungan
BAB IV TUGAS KHUSUS
4.1 Judul
4.2 Latar Belakang Permasalahan
4.3 Pokok Permasalahan
4.4 Pokok Permasalahan
4.5 Metode Pemecahan Masalah
18

4.6 Batasan Masalah dan Asumsi

4.7 Landasan Teori


4.8 Pengumpulan dan Pengolahan Data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
19

DAFTAR PUSTAKA

Afiani, R, & Pujotomo, D. (2017). Penentuan Waktu Baku dengan Metode


stopwatch Time Study.
Iridiatas, & Yassierli. (2019). Ergonomi: Suatu pengantar. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya Caring Nursing Jurnal.
Rahayu (2014). Pengertian Waktu Siklus
Sutalaksana, Anggawisastra, & Tjakraatmadja, 1979, p.131. Uji Keseragaman
Data

Anda mungkin juga menyukai