Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

EVALUASI SISTEM PENGEBORAN PADA PEMBONGKARAN


MATERIAL
DI PT. AMMAN MINERAL

disusun oleh :
NAMA : SUFIAN DANDI ARIADI
NIM : 2019D1D074

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAN
2023
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KERJA PRAKTEK
EVALUASI SISTEM PENGEBORAN PADA PEMBONGKARAN
MATERIAL
DI PT. AMMAN MINERAL
proposal kerja praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengajukan
permohonan melaksanakan kerja praktek di PT. AMMAN MINERAL

disusun oleh :
Nama : Sufian Dandi Ariadi
Nim : 2019D1D074
Jurusan : S1 Teknik Pertambangan

Mataram, 3 April 2023

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi S1 Teknik Dosen Pembimbing
Petambangan

(Bedy Fara Aga Matrani, ST., MT ) (Arif Wijaya,S.Si., MT )


NIDN. 081004890 NIDN. 081004890

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KERJA PRAKTEK.......................i


DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan................................................................................2
1.3. Manfaat Kerja Praktek...........................................................................2
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan.......................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1. Landasan Teori........................................................................................4
2.1.1. Blassting (peledakan)...........................................................................4
2.2.1. Bahan Peledak......................................................................................4
2.3.1. Jenis Bahan Peledak............................................................................5
2.4.1. Sifat Fisik Bahan Peledak...................................................................6
2.5.1. Karakteristik Detonasi Peledak..........................................................6
2.6.1. Lubang Tembak...................................................................................7
2.7.1. Pola Pemboran.....................................................................................8
2.8.1. Pola peledakan.....................................................................................9
2.9.1. Geometri Peledakan..........................................................................11
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK..............................................17
3.1. Lokasi Pelaksanaan...............................................................................17
3.2. Tahapan Kerja Praktek........................................................................17
3.3. Metode Pengumpulan Data..................................................................17
3.4. Jadwal Pelaksanaan..............................................................................18
3.5. Sistematika Rencana Penyusun Laporan...........................................19
3.6. Biodata Peserta Kerja Praktek............................................................20
BAB IV PENUTUP..............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
LAMPIRAN..........................................................................................................23

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Pemboran Lubang Tembak Tegak.....................................................7


Gambar 1. 2. Pemboran Lubang Tembak Miring....................................................8
Gambar 1. 3. pola pemboran sejajar........................................................................9
Gambar 1. 4. pola pemboran selang-seling..............................................................9
Gambar 1. 5. pola peledakan box cut.....................................................................10
Gambar 1. 6. pola peledakan corner cut.................................................................10
Gambar 1. 7. pola peledakan V..............................................................................11
Gambar 1. 8. Aliran rencana penyusunan laporan.................................................19

iii
DAFTAR LAMPIRAN

lampiran 1. curriculum vitae...................................Error! Bookmark not defined.


lampiran 2. foto........................................................Error! Bookmark not defined.
lampiran 3. transkip nilai........................................Error! Bookmark not defined.
lampiran 4. kartu tanda mahasiswa (KTM)..........Error! Bookmark not defined.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


kerja praktek merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
suatu program studi di perguruan tinggi, yang menuntut mahasiswa untuk
dapat menerapkan teori yang diperoleh selama di perguruan tinggi ke situasi
nyata di lapangan. penerepan ilmu yang diperoleh selama kuliah sering
menemui kendala karena keterbatasan ilmu yang diperoleh, baik karena
berkurangnya sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan perkuliahan
yang ditawarkan oleh fakultas, maupun karena kemampuan mahasiswa itu
sendiri. oleh karena itu, mahasiswa di tuntut untuk melakukan kerja praktek
dan memperoleh ilmu yang bermanfaat yang tidak diperoleh di perguruan
tinggi, sehingga menjadi sumber daya manusia (SDM) yang unggul, kreatif
dan mandiri. adapun penerapan praktek tersebut dilakukan pada perusahaan
yang bergerak di bidang industri ( bidang pertambangan), berdasarkan apa
yang telah di pelajari.
salah satu kegiatan penambanngan tambang terbuka adalah
pengeboran dan peledakan. dalam pekerjaannya, peledakan merupakan
metode utama untuk mengekstraksi batuan. masalah yang sering timbul
dalam penambangan adalah tidak mendapatkan geometris atau perhitungan
yang tepat selama kegiatan peledakan. hal ini membuat kegiatan
pembongkaran dengan peledakan menjadi tidak ekonomis. biasanya
masalah ini terjadi karena metode pembongkaran tidak mengikuti pola bor
dan peledakan yang dianjurkan, dalam hal ini bisa juga karena faktor
pengisian bahan peledak.
keberhasilan proses pembongkaran akan sangat ditentukan oleh
perencanaan yang baik, antara lain pemilihan peralatan pemboran yang
tepat, penentuan geometri ledakan, pola pengoboran, pola ledakan, dan
pemilihan bahan ledak, dilakukan di lokasi sesuai prosedur dan pengawasan

1
yang bertanggung jawab akan sangat menentukan keberhasilan proses
pembongkaran segingga diperoleh boulder batuan yang dibutuhkan.

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari kerja praktek yang akan dilaksanakan pada PT.
AMMAN MINERAL adalah :
a. Menmpuh Mata Kuliah Kerja Praktek (KP) berdarakan kurikulum yang
ada pada jurusan S1 Teknik Pertambangan Universitas Muhammadiyah
Mataram.
b. Memberikan pengalaman dan ilmu pengetahuan mengenai pemboran
dan peledakan.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek (KP) adalah sebagai berikut :
a. untuk memenuhi persyaratan kelulusan
b. mahasissawa dapat mengaplikasikan teori yang didapat saat kuliah
c. mendapatkan ilmu, wawasan dan kemampuan mahasiswa sebagai bekal
dalam mengoptimalkan pengetahuan serta pengalaman kerja.

1.3. Manfaat Kerja Praktek


Adapun manfaat dari kerja praktek ( KP) sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa
a. mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki secara
langsung di lapangan.
b. mendapatkan pengalaman bekerja secara langsung di lapangan yang
terkadang berjalan tidak sesuai dengan teori yang di dapat.
c. mahasiswa mendapat gambaran tentang kondisi nyata dunia kerja
dan memiliki pengalaman terlibat langsung dalam aktivitas industri.
d. mahasiswa dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap
suasana kerja yang sebenarnya sehingga dapat membangun etos
kerja yang baik, serta sebagai upaya untuk memperluas wawasan
kerja.
2. Bagi perguruan Tinggi

2
a. dapat terciptanya hubunganbaik dan kerja sama dengan perusahaan
tempat dilaksanakannya kerja praktek
3. Bagi perusahaan
a. mendapatkan usulan baru yang dapat dipertimbangkan untuk
diterapkan di perusahaan.

1.4. Ruang Lingkup Kegiatan


pada kegiatan kerja praktek ini, ruang lingkup masalah yang akan dibahas
yaitu aktifitas pengamatan kegiatan blassting pada perusahaan PT.
AMMAN MINERAL terutama pada geoemetri peledakan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Blassting (peledakan)
Blasting adalah proses pemberaian material (rock loosening) yang
memanfaatkan energi ledak dari hasil reaksi bahan-bahan peledak (Modul
Juru ledak 2011). menurut teknik sipil peledakan adalah proses
penghancuran struktur batuan dengan menghancurkannya sistem
sambungannya. teknik peledakan digunakan sesuai dengan tujuan peledakan
untuk mendpatkan fragmentasi yang seragam dan sesuai dengan ukuran
yang di harapkan maka harus memperhatikan desain peledakan dan keaadan
geologi lapisan batuan. faktor yang mempengaruhi kegiatan peledakan
terbagi menjadi 2 faktor yaitu:
a. faktor rancangan yang tidak dapat dikendalikan adalah faktor-faktor yang
tidak dapat dikendalikan oleh kemampuan manusia, hal ini disebabkan
karena prosesnya terjadi secara alamiah yang termasuk faktor-faktor ini
adalah karateristik massa batuan, struktur geologi, pengaruh air, dan
kondisi cuaca
b. faktor rancangan yang dapat dikendalikan adalah faktor-faktor yang dapat
dikendalikan oleh kemampuan manusia dalam menrancang suatu
peledakan untuk memperoleh hasil peledakan yang diharapkan. adapun
faktor-faktor tersebut adalah diameter lubang lubang ledak, kedalaman
lubang ledak, kemiringan lubang ledak, pola pemboran dan pola
peledakan.

2.2.1. Bahan Peledak


Bahan peledak (Ir.S.Koesnaryo 1998), adalah bahan yang
berbentuk padat, cair, gas, atau campuran yang apabila dikenai suatu aksi
atau panas, gesekan, atau ledakan akan berubah secara kimia menjadi zat-zat
lain yang lebih stabil, yang sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan

4
perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat disertai
efek panas dan tekanan yang tinggi.
bahan peledak dikalsifikasikan berdasarkan sumber energinya
menjadi bahan peledak mekanik, kimia, dan nuklir. karena pemakaian bahan
peledak dari sumber kimia lebih luas dibanding dari sumber energi lainnya,
maka pengklasifikasian bahan peledak kimia lebih intensif diperkenalkan.
pertimbangan pemakaiaannya antara lain, harga relatif murah, penanganan
teknik lebih mudah, lebuh banyak variasi waktu tunda (delay time) dan
dibanding nukril tngkat bahanya lebuh rendah. menurut R.L. ASH (1962),
bahan peledak kimia dibagi menjadi :
a. bahan peledak kuat (high explosive) bila memiliki sifat detonasi atau
meledak dengan kecepatan reaksi antara 5.000-24.000 fps (1.650-8.000
m/s)
b. bahan peledak lemah (low explosive) bila memiliki sifat deflagrasi atau
terbakar kecepatan reaksi kurang dari 5.000 fps (1.650 m/s).

2.3.1. Jenis Bahan Peledak


ada beberapa jenis bahan peledak yaitu :
1. agen peledakan (blasting agent) adalah campuran bahan-bahan kimia yang
tidak dikalsifikasikan sebagai bahan peledak, di mana campuran tersebut
terdiri dari bahan bakar (fuel) dan oksida. seperti Amonium nitrat
(NH4NO3). ANFO, dan slurries.
2. bahan peledak berbasis nitrogliserin, kandungan utama dari bahan peledak
ini adalah nitrogliserin, nitogliko, nitrocotton dan material selulosa.
kadang-kadang ditambah juga ammonium atau solidium nitrat.
nitrogliserin merupakan zat kimia berbetuk cair yang tidak stabil dan
mudah meledak, sehingga pengangkutannya sanagt beresiko tinggi.
3. black powder atau gunpowder, pertama kali dibuat pada abad ke 13 dan
digunakan bauk untuk keperluan militer ataupun penambangan. komposisi
black powder adalah serbuk batubara, garam, dan belerang. bahan peledak
ini terbakar cepat sekali, bisa mnecapai kecepatan rambat 100 ± 10 detik

5
per meter atau 60 meter per detik pada kondisi terselubung, tetapi tidak
bisa meledak. oleh sebab itu black powder diklasifikasikan sebagai bahan
peledak lemah ( lowv explosive )

2.4.1. Sifat Fisik Bahan Peledak


sifat fisik bahan peledak merukapan suatu kemampuan nyata dari
sifat bahan peledak ketika menghadapi perubahan kondisi lingkungan
sekitarnya, ada beberapa sifat fisik bahan peledak antara lain :
1. densitas, yaitu angka yang dinyatakan perbandingan berat per volume.
2. sensifity (kepekaan) adalah sifat yang menunjukan tingkat kemudahan
inisiasi bahan peledak atau ukuran minimal booster yang diperlukan. ada
beberapa macam kepekaan, yaitu :
a. sensifity to shock, yaitu kepekaan bahan peledak terhadap benturan.
b. sensifity to head, yaitu kepekaan bahan peledak terhadap panas
( suhu).
c. sensifity to cap, yaitu kepekaan bahan peledak terhadap gelombang
ledakan yang letaknya berjauhan.
3. water resistance, adalah kemampuan bahan peledak untuk menahan
perembesan air.
4. cheminal stability, adalah ukuran kestabilan bahan peledak dalam
penyimpanan.
5. fumes charasteric, adalah sifat bahan peledak yang menggambarkan
banyak sedikitnya gas-gas beracun yang terjadi sesudah peledakan seperti
CO (carbon monoksida) dan NO (nitrogen oksida).

2.5.1. Karakteristik Detonasi Peledak


karakteristik detonasi peledak menggmbarkan perilaku suatu bahan
peledak ketika meledak utnuk menghancurkan batuan. beberapa karakter
detonasi yaitu :
1. strength, yaitu persentase atau kekuatan (daya ledak) bahan peledak yang
dinyatakan dalam persentase berat nyata dari NG ( nitroglycerin) daro

6
total berat bahan peledak jenis straight dinamit. pada pengukuran strength
digunakan dua metode pengukuran, yaitu
a. weight strengh, berdasarkan berat bahan peledak
b. volume strengh, berdasarkan volume bahan peledak)
2. velocty of detonation (VOD), adalah sifat fisik bahan peledak yang
mempunyai perambatan yang tmggi atau kecepatan perambatan peledakan
dari bahan peledak. pengukuran cepat rambat bahan peledak dapat
dilakukan dengan menggunakan sumbu ledak yang diketahui
kecepatannya.
3. detonation pressure, adalah tekanan yang terjadi disepanjang zona reaksi
peledakan hingga terbentuk reaksi kimia seimbang sampai ujung bahan
peledak yang disebut dengan bidang chapman-jouguet (C-J Plane).
4. borehole pressure, yaitu tekanan dari gas hasil peledakan yang akan
mendorong batuan terlempar dan terlepas dari batuan imduknya. besarnya
sekitar 50% tekanan donasi.

2.6.1. Lubang Tembak


1. diameter lubang tembak
diameter lubang tembak yang biasanya dipilih desesuikan sifat-sifat fisik
batuan yang akan diledakan. apabila batuan yang akan diledakan sukar
pecah makah penggunaan diameter lubang tembak yang kecil akan dapat
menghasilkan energi peledakan yang lebih baik.
2. kemiringan lubang tembak

7
Gambar 1. 1. Pemboran Lubang Tembak Tegak

Gambar 1. 2. Pemboran Lubang Tembak Miring


berdasarkan besaran sudut maka kemiringan lubang tembak di Bagi
menjadi :
a. lubang tembak vertikal
suatu jenjang dengan arah lubang tembak vertikal diledakan, maka
bagian lantai jenjang akan menerima gelombang tekan terbesar.
gelombang tekan terbesar tersebut sebagian akan dipantulkan pada
bidang bebas dan sebagian lagi diteruskan pada bagian bawah lnatai
jenjang.
b. lubang tembak miring
pada lubang tembak mirng, bidang bebas akan menerima gelombang
tekan untuk dipantulkan lebih besar dan gelombang tekan yang
diteruskan pada bagian bawah lantai jenjang lebih kecil. dengan

8
demekian sebagian besar gelombang tekan yang dihasilkan oleh
peledak digunakan untuk membongkar batuan.

2.7.1. Pola Pemboran


pola pemboran merupakan suatu pola kegiatan pemboran dengan
menempatkan lubang-lubang tembak secara sistematis. berdasarkan letak-
letak lubang bor maka pola pemboran pada umumnya dibedakan menjadi
dua macam yaitu :
a. pola pemboran sejajar (paralel pattern), adalah pola dengan
penempatan lubang-lubang tembak yang saling sejajar pada
setiap kolomnya.

Gambar 1. 3. pola pemboran sejajar

b. pola pemboran selang-seling (staggered pattern), adalah pola


dengan penempatan lubang-lubang tembak secara selang-seling
pada setiap kolomnya.

9
Gambar 1. 4. pola pemboran selang-seling

2.8.1. Pola peledakan


pola peledakan merupakanurutan waktu peledakan antara lubang-
lubang bor dalam satu baris dengan lubang bor pada baris berikutnya ataupun
antara lubang bor yang satu dengan lubang bor lainnya. pola peledakan ini
ditentukan berdasarkan urutan waktu peledakan serta arah runtuhan material
yang diharapkan. berdasarkan arah runtuhan batu, pola peledakan
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. box cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke
depan dan membentuk kotak.

10
Gambar 1. 5. pola peledakan box cut

b. corner cut (echelon cut ), yaitu pola peledakan yang arah


runtuhan batuannya ke salah satu sudut dari bidang bebasnya.

11
Gambar 1. 6. pola peledakan corner cut

c. “v” cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya


kedepan dan membentuk huruf V.

Gambar 1. 7. pola peledakan V

berdasarkan urutan waktu peledakan, maka pola peledakan diklasifikasikan


sebagai berikut :
a. pola peledakan serentak, yaitu suatu pola yang menerapkan
peledakan secara serentak untuk semua lubang tembak.

12
b. pola peledakan beruntun, yaitu suatu pola yang menerapkan
peledakan dengan waktu tunda antara baris yang satu dengan
baris lainnya.

2.9.1. Geometri Peledakan


Geometri peledakan sangat berpengaruh terhadap hasil peledakan
sendiri, baik itu dari segi fragmentasi batuan hasil peledakan, jenjang yang
terbentuk, keamanan alat – alat mekanis yang bekerja maupun kondisi
lingkungan sekitarnya. geometri peledakan merupakan faktor utama yang
perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil peledakan yang baik dengan
fragmentasi yang diinginkan. besaran – besaran geometri peledakan
berdasarkan geometri peledakan menuurut persamaan R.L.Ash yang terdiri
dari : burden, spasi, stemming, kedalaman lubang bor dan subdrilling, tinggi
jenjang, kedalaman lubang ledak dan panjang kolom isian.
1. Burden
Adalah jarak dari lubang tembak dengan bidang bebas yang
terdekat, dan arah di mana perpindahan akan terjadi.
B=
Dimana :
De = diameter lubang bor
B = burden (m)

2. Spasi (S)
dapat diartikan sebagai jarak terdekat antara dua lubang tembak
yang berdekatan dalam satu baris, yang perlu diperhatikan
dalam memperkirakan spasi adalah intraksi diantara isian yang
saling berkaitan.
S = Ks x B
Dimana :
S = spasi (m)
B = burden (m)

13
Ks = Spacing Ratio

3. Stemming (T)
adalah tempat material penutup didalam lubang bor diatas
kolom isian bahan peledak. fungsi stemming adalah agar terjadi
stress balance dan untuk mengurung gas-gas hasil ledakan agar
dapat menekan batuan dengan kekuatan yang besar. sedangkan
didalam penggunaan stemming yang perlu diperhatikan adalah
panjang stemming dan ukuran material stemming.
T = KT x B atau Kt = T/B
dimana :
T = stemming (T)
Kt = ketentuan dari stemming
B= burden (m)
atau
t
dimana :
T = stemming (m)
B = burden (m)
De = diamter lubang Ledak (inch)
SGr = spesifik gravty batuan

4. Subdriling (J)
adalah tambahan kedalaman dari lubang bor dibawah lantai
jenjang yang dibuat agar jenjang yang dihasilkan sebatas
dengan lantainya dan lantai yang dihasilkan rata. bila jarak
subdrling telalu kecil maka akan mengakibatkan problem
tonjolan pada lantai jenjang (toe) karena batuan tidak akan
terpotong sebatas lantai jenjangnya.
J = Kj x B atau Kj = J/B
dimana :

14
J = subdriling, meter
Kj = subdriling ratio
B = burden

5. kedalaman lubang bor


kedalam lubang bor dipengaruhi oleh tinggi jenjang dan
kedalamannya tidak boleh lebih kecil dari burden untuk
menghindari retakan yang melewati batas jenjang (over break).
sebaliknya kedalaman lubak ledang yang terlalu dalam
mengakibatkan penghancuran batuan ke arah horizontal lebih
besar dibandingkan dengan penghancuran batuan ke vertikal
sehingga banyak menghasilkan boulder dan menimbulkan
lubang pada lantai jenjang.
Kh = T/ B atau H = Kh x b
dimana :
Kh = hole depth ratio
H = kedalaman lubang bor , (meter)
B = Burden
6. kolom isian
PC = H – T
dimana :
PC = panjang kolom isian
H = kedalaman lubang tembak
T = stemming

7. loading density
loading density ( densitas pengisian), adalah jumlah bahan
peledak setiap meter kedalaman kolom lubang ledak. densitas
pengisian digunakan untuk menghitung jumlah bahan peledak
yang diperlukan sriap kali peledakan.
de = 0,508 x De2 x SG

15
dimana :
de = loading density (kg/m)
De = diamer lubang ledak, (inchi)
SG = berat jenis bahan peledak

8. powder faktor
powder faktor adalah perbadingan antara banyaknya bahan
peledak yang digunakan untuk meledakan sejumlah batuan.
pf = E/W
dimana :
pf = powder faktor ( kg/m3)
E = panjang kolom isian ( meter)
W = jumlah batuan yang diledakan (m3)
jumlah bahan peledak dalam satu lubang dapat dihitung dengan
persamaan :
E = PC x de
dimana :
E = berat bahan peledakak yang digunakan (kg)
PC = panjang kolom isian (meter )
de = loading density (kg/m)
volume batuan yang diledakan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :
V=BxSxLxn
dimana :
V = jumlah batuan yang diledakan (m3)
B = burden
S = spasi
L = tinggi jenjang
n = jumlah lubang ledak
berat batuan yang terbongkar
W = V x SG

16
dimana :
W = berat batuan yang diharapakan terbongkar (ton)
V = volume batuan yang terbongkar (m3)
SGbatuan = berat jenis batuan (ton/m3)

9. Fragmentasi
untuk memperkirakan fragmentasi batuan hasil peledakan dapat
digunakan dengan rumusan yang dikemukakan oleh Kuznetsov
(1973) :
X = A(V/Q)0.8 X Q0.17 X (E/115)0.63
dimana :
X = ukuran rata – rata fragmentasi batuan ( cm)
A = faktor batuan
 1 untuk batuan yang sangat rapuh
 7 untuk batuan yang agak kompak
 10 untuk batuan kompak dengan sisipan yang rapat
 13 untuk batuan kompak dengan sedikit sisipan

V = volume batuan yang terbongkar (m3)


Q = berat bahan peledak tiap lubang ledak (kg)
E = relatif weight strenght (ANFO = 100) (EMULSI 120-180)

17
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Lokasi Pelaksanaan


Nama Instansi : PT. AMMAN MINERAL
Alamat Perusahaan : Desa tongo, kecamatan sekongkang, kabupaten
sumbawa barat
Telepon :-

3.2. Tahapan Kerja Praktek


1. Tahap Persiapan
pada tahap ini dilakukan penyusunan usulan kerja praktek dengan
mempelajari buku litelatur dan buku petuntuk maupun buku panduan yang
tersedia dan berkaitan dengan masalah yang ingin diteliti.
2. Orientasi Lapangan
merupakan tahan awal pelaksanaan ataupun tahap pengenalan
kegiatan yang akan dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui secara
pasti kondisi langsung lapangan.
3. Teknik Pengumpulan Data
teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah
pengambilan data secara langsung di lapangan dan data – data yang ada
4. Tahap Pembuatan Laporan
data yang diperoleh dari lapangan selanjutnya akan dilakukan
perhitungan sesui dengan refernsi yang diperoleh dari buku- buku litelatur.

3.3. Metode Pengumpulan Data


1. Studi litelatur
studi litelatur di lakukan dengan maksud mencari suatu bahan
pustaka yang menunjang seusuatu yang diteliti dan juga bersifat sebagai
pendukung dan refrensi utnuk di pelajari.
2. Obsevasi ( pengamatan )

18
metode ini dilakukan dengan mengamati kondisi dan kegiatan di lapangan,
kemudian dilkukan pengumpulan data yang berkaitan dengan yang diteliti.
3. wawancara
metode ini dilakukan dengan cara mencari data melalui penjelasan secara
langsung di lapangan oleh pihak perusahaan.
a. data primer
- Rancangan geometri
- sampel batuan
- foto hasil peledakan
b. data sekunder
- Peta IUP

3.4. Jadwal Pelaksanaan


kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan selama ± 3 bulan di PT. Amman
Mineral. dimulai pada tanggal 1 mei 2023 sampai dengan 30 juli 2023.
dengan rincian kegitan sebagai berikut :

Tabel 1. 1. Rincian kegiatan


Kegiatan kerja Bulan
1 2 3
praktek
Persiapan

Orintasi lapangan

Pengambilan data

Pengolahan data

Pembuatan laporan

19
3.5. Sistematika Rencana Penyusun Laporan

Mulai

Studi Literatur

Obsevasi

Wawancara

Pengambilan Data

Data Primer
Data Sekunder
Rancangan geometri
Peta IUP
Sampel batuan
Foto hasil peledakan

Hasil dan Pembahasan

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1. 8. Aliran rencana penyusunan laporan

20
3.6. Biodata Peserta Kerja Praktek
Nama : Surya Juliansyah
Tempat/Tanggal Lahir : Lenangguar, 10 juli 2001
Alamat : Desa Lenangguar, Kecematan
Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, Nusa
Tenggara Barat.
Jenis Kelamin : Laki-Laki
No.Telepon : 0823-4028-3872
Email : Suryajuliansyah545@gamil.com
Agama : Islam
Status : Mahasiswa

21
BAB IV
PENUTUP

Demikian isi proposal yang penulis susun, sebagai acuan dalam


melaksanakan kerja praktek dalam pengenalan dunia kerja yang benar. besar
harapan penulis akan bantuan segenap direksi dan karyawan PT. AMMAN
MINERAL, deni kelancaran serta suksesnya pelaksanaan kerja praktek yang
diberikan oleh perusahaan dalam hal ini PT. AMMAN MINERAL, tentu akan
dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh mahasiswa kerja praktek yang hasilnya
akan disusun dalam bentuk laporan kerja praktek.
semoga akan selalu terjalin kerjasama yang baik dan saling
menguntungkan antara lembaga perguruan tinggi dalam hal ini Universitas
Muhammadiyah Mataram dengan pihak PT. AMMAN MINERAL , atas
kesempatan yang diberikan penulis ucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila
ada keslahan dalam penulisan proposal ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

Ash, R.L, 1990, “Design of Blasting Round, Surface Mining”, B.A.


KennedyEditor, Society for Mining, Metallurgy, and Explotion,
Inc. Page. 565-584.
Safarudin,Purwanto,Djamaluddin (2016). Analisis Pengaruh Geometri Peledakan
Terhadap Fragmentasi Dan Dingging Time Material Blassting,
Fakultas Teknik Universitas Hasanudin.
Sujiman, Ibnu Hassyim, Adi Putra. (2014). Kajian Geometri Peledakan Terhadap
Fragmentasi Batuan Hasil Peledekan Di Pit 4 Utc PT. MEGA
PRIMA PERSADA, Kecematan Loa Kulu Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur. Jurnal Geologi Pertambangan.
Adi P S., ( 2012). Kajian Teknis Peledakan Pada Kegiatan Pembongkaran Lapisan
Tanah Penutup Untuk Meningkatkan Produktivitas Alat Muat Di
PT. THIESS CONTRACTORS INDONESIA, Melak, Kalimantan
Timur, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yokyakarta.
Satrio Prajaraksa Nurwanto , R. Hariyanto, Indri Lesta Siwindiani . (2021).
Kajian Teknis Pengaruh Geometri Peledakan Terhadap
Fragmentasi Batuan Di Pit Kjb Panel 2 PT. KALTIM JAYA
BARA Jobsite Project PT. DAHANA Kabupaten Berau,
Kalimantan Timur, Teknik Pertambagan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

23
LAMPIRAN

LAPIRAN 1

CURRICULUM VITAE

Nama : Surya Juliansyah


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Lenangguar, 10 Juli 2001
Alamat : Desa Lenangguar, Kecematan Lenangguar,
Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Telepon : 0823-4028-3872
E-mail : Suryajuliansyah545@gmail.com

Agama : Islam
Status : Mahasiswa

Riawayat Pendidikan
SDN : SDN 1 Lenangguar (2007-2013)
SMPN : SMPN 1 Lenangguar (2013 – 2016)
SMK : SMKN 1 Lenangguar (2016 – 2019)
Perguruan Tinggi : S1 Teknik Pertambangan Universitas
Muhammadiyah Mataram (2019 – Sekarang )

Pengalaman Organisasi
 Anggota Himpunan Mahasisawa Teknik Pertambangan Universitas
Muhammadiyah Mataram (2019- Sekarang)

Kegiatan
Kemahasiswaan
 Webinar Nasional HMTA UMMAT – HMT UNDOVA “ Introduction

24
Nickel Mining ( Exploration-production) in Sulawesi Area ”
 INTERNASIONAL WEBINAR Of HMTA UMMAT – HMT
UNDOVA 2021 “Introduction And Application Of Geotechnical
Engginering In Open Pit Mine” (2021).
 Kuliah Umum “Mine Planning On Surface Mining” (2021).
 Public Lecture “Reporting On Exploration Result Coal Resources And
Reserves With Internasional Standart Reporting Codes To Attract
Invesment” (2022)
 The 2nd Internasional Conference On Mining & Enviromental
Techonology (2022).

25
LAMPIRAN 2

FOTO

26
LAMPIRAN 3

TRANSKIP NILAI

27
28
LAMPIRAN 4

KARTU TANDA MAHASISWA (KTM)

29

Anda mungkin juga menyukai