DISUSUN OLEH
Bhisma Wirayuda
NIM. 12201013
PEMBIMBING
Abdul Alimul Karim, S.T., M.T.
Dosen Teknik Industri
DISUSUN OLEH
BHISMA WIRAYUDA 12201013
Puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya
Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik yang berjudul :
….
Laporan kerja praktik ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh
untuk menyelesaikan Program Sarjana di Program Studi Teknik Industri, Jurusan
Teknologi Industri dan Proses, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Poniso Suryo Renggono dan Ibu Evy Rofiah sebagai orang tua
yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan semangat sehingga
laporan kerja praktik ini dapat selesai tepat waktu.
2. Bapak Abdul Alimul Karim, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dalam penyyusunan laporan kerja praktik.
3. Bapak…
4. Bapak …
5. Bapak…
6. Bapak Andi Idhil Ismail, S.ST., M.Sc. Ph.D. selaku ketua jurusan
Teknologi Industri dan Proses ITK.
7. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan tugas kerja
praktik ini.
Pada penyusunan laporan kerja praktik ini penulis menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari materi maupun teknik penyajian. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan. Semoga kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas
perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.
Balikpapan, Agustus 2023
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
(halaman dikosongkan
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. KALTIM PRIMA COAL
Produksi komersial dimulai pada tahun 1992 dan pengapalan sebanyak 7,3 juta
ton dicapai pada tahun 1996. Produksi pengapalan batubara terus meningkat hingga
mencapai 15,7 juta ton pada tahun 2001. Saat ini KPC adalah pengekspor batubara
terbesar di Indonesia dengan produksi batubara sebesar 60,5 juta ton per tahun
(2021).
Luas wilayah kontrak karya PT. Kaltim Prima Coal kurang lebih 90.000 Ha. Lebih
kurang 30% dari luas area ini telah dibuka di tambang. Penambangan batu bara
dilaksanakan oleh PT.KPC juga dengan beberapa kontraktor tambang. Seperti; PT.
Pama Persada, dan PT. Darma Henwa Indonesia Proses penambangan menggunakan
metode tambang terbuka muti pit melibatkan banyak alat berat berbagai fungsi,
ukuran, dan tipe. 75% total produksi batubara PT. KPC diekspor ke berbagai negara
di Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika dan minimal 25% dijual ke pasar domestik.
PT. Kaltim Prima Coal memiliki sejumlah pit yang beroperasi di wilayah
pertambangan Sangatta yang ditambang langsung oleh PT. Kaltim Prima Coal dan
kontraktor. Pada bulan juni 2005, operasi penambangan dimulai di tambang Bengalon
dikontrakkan kepada PT. Dharma Henwa.
Tambang PT. Kaltim Prima Coal terletak dekat dengan fasilitas pelabuhan di
Tanjung Bara yang dihubungkan dengan OLC (overland conveyor) sepanjang 13 km
dari Coal Preperation Plant. Tambang di Bengalon juga terletak dekat dengan
fasilitas pelabuhan Tanjung Bara, yang dihubungkan oleh jalan tambang dengan jarak
22 km. dekatnya semua lokasi tambang ke pelabuhan-pelabuhan, memberikan PT.
Kaltim Prima Coal keuntungan dengan rendahnya biaya transportasi dari tambang ke
pelabuhan.
Sebagian besar karyawan PT. Kaltim Prima Coal tinggal di daerah perumahan
yang dibangun perusahaan di Swarga Bara dan Griya Prima Lestari, yang berada di
dekat area operasi pertambangan dan pusat pemerintahan Kota Sangatta. Karyawan
lainnya berada di pemukiman Tanjung Bara sekitar 17 km dari tambang.
Gambar 2.2 Wilayah Pertambangan PT. Kaltim Prima Coal
Sumber: PT. Kaltim Prima Coal
Berdasarkan Gambar 3.1 terdapat beberapa proses dari batu bara masih
berada dalam tanah hingga siap dijual melalui beberapa proses diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Landing Clearing Topsoil Removal
Proses ini adalah proses membersihkan lapisan permukaan di atas tanah yang
di bawahnya terdapat kandungan batubara.
2. Overburden Drilling and Blasting
Proses ini adalah pengeboran dan pengeboman lapisan tanah atas untuk
mempermudah proses pemindahan tanah.
3. Overburden Removal
Proses ini adalah proses pemindahan tanah lapisan atas sampai didapatkannya
lapisan batubara yang akan ditambang.
4. Overburden Dumping
Proses ini adalah proses tanah lapisan atas dipindahkan ke tempat tampung
sementara yang nantinya akan dikembalikan ke tempat awal setelah proses
pengambilan batubara selesai.
5. Top Soil Replacement
Proses setelah pengambilan batu bara selesai, yaitu lapisan tanah bagian atas
dikembalikan lagi.
6. Rehabilitation
Proses pengembalian kondisi permukaan tanah dengan segala macam flora
dan faunanya sehingga mendekati kondisi dimana sebelum dilakukan proses
penambangan.
7. Coal Drilling and Blasting
Proses ini adalah proses pengeboran dan juga pengeboman lapisan dari batu
bara agar batu bara mudah untuk diambil.
8. Coal Mining
Proses ini adalah proses untuk pengembalian atau penambangan batu bara
dengan menggunakan mesin shovel yang nantinya akan diangkut dengan
dump truk ke tempat pengolahan batu bara.
9. Coal Preparation
Proses ini adalah proses dimana batu bara yang diambil di area pertambangan
masih berupa batu bara yang dalam bongkahan batu besar dan kecil. Batu bara
yang dihasilkan ini tentunya memiliki kualitas yang berbeda beda dilihat dari
kandungan kalori dan pengotornya. Dalam proses ini dilakukan yang namanya
proses crushing yaitu penghancuran bongkahan batu bara yang besar tadi
menjadi hanya maksimal 5 cm dan juga pembersihan batu bara yang masih
tercampur dengan pengotor. Lalu dipisahkan berdasarkan kriteria kualitasnya.
10. Overland Conveyor
Proses ini adalah proses dimana setelah proses preparation batu bara siap
untuk dijual. Batu bara yang sudah siap ini dipindahkan ke tempat yang
disebut Port Stockpile dengan menggunakan belt conveyor (area Sangatta).
11. Port Stockpile
Pelabuhan sekaligus tempat penyimpanan batu bara sebelum dikapalkan ini
disebut port stockpile yang berada di daerah Tanjung Bara dan juga Lubuk
Tutung di Bengalon. Di daerah Tanjung Bara, Sangatta sendiri kapasitasnya
adalah 1,2 juta ton batu bara, sedangkan untuk di Lubuk Tutun, Bengalon
kapasitasnya adalah 100.000 ton.
12. Shipping
Shipping adalah proses dimana batu bara akan dikapalkan untuk dikirimkan ke
konsumen berdasarkan kualitas yang diinginkan oleh konsumen. PT. KPC
memiliki pelabuhan pribadi dengan 2 km jetty dan kedalaman air 17 m yang
mampu melayani kapal dengan obot mati 220.000 ton.
BAB IV
TUGAS KHUSUS
4.1 Pendahuluan
4.1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan segala bentuk buangan yang sudah tidak
dibutuhkan lagi dan tidak bermanfaat dari aktifitas makhluk hidup seperti
manusia dan hewan. Sampah juga bisa berupa senyawa organik seperti
dedaunana, ranting dan buah-buahan ataupun senyawa anorganik seperti kaca,
logam dan platik (Tchobanoglous,1993). Masalah sampah ini tidak boleh
diabaikan karena setiap hari manusia beraktivitas dan menghasilkan sampah
dari aktivitasnya tersebut. Apabila sampah yang dihasilkan dibuang secara
sembarangan dan dibiarkan menumpuk di sembarang tempat tanpadikelola
secara lanjut, maka dapat menimbulkan masalah lingkungan di kemudian hari.
Masalah lingkungan tersebut dapat mengganggu aktivitas kehidupan makhluk
hidup disekitarnya seperti terganggunya kesehatan manusia serta
menimbulkan sumber penyakit yang dapat menginfeksi manusia dan hewan.
Oleh sebab itu, tindakan lanjut untuk mengelola sampah di suatu tempat perlu
dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah yang terus menerus menumpuk.
Setiap
4.1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pelaksanaan kerja praktik di PT. Kaltim
Prima Coal adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perhitungan Overall Equipment effectiveness (OEE)
Pada mesin pengolahan sampah TPST Prima Sangatta Eco Waste.
2. Bagaimana perhitungan Six Big Losses pada mesin pengolahan
sampah TPST Prima Sangatta Eco Waste.
3. Bagaimana usulan perbaikan yang efektif dan efisien pada tempat
pengolahan di TPST Prima Sangatta Eco Waste.
4.1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktik di PT. Kaltim Prima
Coal adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Pada mesin pengolahan sampah TPST Prima Sangatta Eco Waste.
2. Mengetahui perhitungan Six Big Losses pada mesin pengolahan
sampah TPST Prima Sangatta Eco Waste.
3. Mengetahui usulan perbaikan yang efektif dan efisien pada tempat
pengolahan di TPST Prima Sangatta Eco Waste.
4.1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian kerja praktik di PT. Kaltim Prima Coal
yaitu bagi mahasiswa yaitu mendapatkan pengalaman dalam melakukan
perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) terhadap mesin
pengolahan sampah yang ada di TPST Prima Sangatta Eco Waste. Dan bagi
perusahaan yaitu dapat menjadi bahan pertimbangan dari penerapan metode
Overall Equipment Effectiveness (OEE) terhadap mesin pengolahan yang
digunakan berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan penulis.
4.1.5 Batasan
Adapun batasan dalam melakukan penelitian kerja praktik di PT.
Kaltim Prima Coal adalah sebagai berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan pada kegiatan operasional TPST Prima
Sangatta Eco Waste.
4.1.6 Asumsi
Adapun data asumsi pada pelaksanaan kerja praktik di PT. Kaltim
Prima Coal Adalah sebagai berikut:
1. Data pengolahan sampah yang cacat diasumsikan 0
2. Waktu proses pengolahan diasumsikan konstan