OLEH:
20072007/2020
FAKULTAS TEKNIK
Disusun Oleh:
ANDRE SETIAWAN SUKMA
20072007
Program Studi DIII Teknik Mesin
A n Dekan UNP
Kepala Unit Hubungan Industri
Oleh
20072007
Pemeliharaan Boiler
Diketahui Oleh,
Bagian Pemeliharan
Puji syukur selalu terpanjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat
dan hidayahNYA lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Lapangan Industri ini. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus
dipenuhi oleh setiap mahasiswa dalam memenuhi sebagian dari persyaratan
penyelesaian Praktek Lapangan Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri
Padang, dan sebagai laporan pertanggung jawaban atas Praktek Lapangan Industri
yang dilaksanakan di PT PIP UPK Teluk Sirih, Kelurahan Teluk Kabung Tengah,
Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang pada tanggal 09 Januari 2023 –
25 Februari 2023.
1. Ayah Ibu
BAB 1
PENDAHULUAN
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami sistem kerja di PIP UPK Teluk Sirih.
2. Mendapatkan pengalaman dalam menghadapi dan menganalisa
dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang terjadi
berdasarkan teori-teori yang telah diperoleh dari bangku
perkuliahan.
3. Sebagai salah satu syarat mata kuliah yang harus dipenuhi dalam
rangka mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) di Universitas
Negeri Padang.
2. Manfaat Kerja Praktek Industri
Adapun manfaat Praktek Kerja Lapangan antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Bagi Mahasiswa
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja.
2. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
selama dibangku perkuliahan ke lingkungan tempat Praktek Kerja
Lapangan.
3. Menumbuhkan sikap disiplin dan tanggung jawab terhadap tugas
atau pekerjaan yang diberikan.
4. Belajar untuk bersosialisasi dengan cepat terhadap lingkungan
kerja ataupun dengan karyawan.
b. Bagi Perusahaan
1. PT PIP UPK Teluk Sirih diharapkan mendapat kontribusi dari
Mahasiswa kerja praktek untuk pemecahan masalah dan mengikuti
perkembangan teknologi terbaru seiring dengan perkembangan
teknologi informasi yang berkembang saat ini.
2. Mendukung program Pemerintah dibidang pendidikan untuk
menghasilkan sumber daya yang berkualitas.
3. Ikut berpartisipasi dengan memberikan pembinaan terhadap
mahasiswa sehingga menjadi tenaga kerja yang berkualitas.
c. Bagi Universitas
1. Menjalin hubungan kerja sama dengan perusahaan yang
bersangkutan.
2. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas mahasiswa
Universitas Negeri Padang untuk menjadi sumber daya manusia
yang disiplin dan bertanggung jawab.
3. Tercapainya tujuan program pendidikan Diploma Universitas
Negeri Padang.
3. Metodologi Pelaksanaan Kerja Praktek
Praktek Kerja Lapangan (PKL) itu terdiri dari rangkaian aktifitas
yang berhubungan antar satu dengan yang lainnya, mulai dari awal kerja
praktek sampai dengan penyusunan laporan akhir kerja praktek. Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan selama kerja prktek meliputi:
a. Orientasi dan Pengamatan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa dengan
perusahaan tempat kerja praktek. Pada masa ini penulis mendapat
kesempatan untuk mengumpulkan profil perusahaan, kegiatan lainnya
yang dianggap perlu dalam penulisan laporan akhir kerja praktek.
b. Pengumpulan Data Laporan
Pada tahap pengumpulan data, penulis menggunakan data yang telah
diperoleh dari hasil survei, ditambah lagi wawancara dengan pihak
yang berkompeten dan sesuai dengan bidangnya, sehingga data yang
diperoleh dapat dipecaya dan memuaskan.
PIP UPK Teluk Sirih berlokasi di desa Teluk Sirih RT 01/ RW 04,
Kelurahan Teluk Kabung Tengah, Kecamatan Bungus Teluk Kabung,
Kota Padang. PIP UPK Teluk Sirih berjumlah 2 (dua) unit dengan
kapasitas 2X112 MW yang dibangun selama:
1. Unit 1 selama 30 bulan, selesai pada 23 Oktober 2012
2. Unit 2 selama 33 bulan, selesai pada 22 Januari 2013
2. Profil Perusahaan
4. Logo Instansi
5. Struktur Organisasi
Manajer UPK
Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Coal Asisten Manajer SDM
Pemeliharaan Operasi Engineering and Ash Handling dan ADM
Team Leader
Team Leader Perencanaan dan Team Leader
Pemaliharaan Listrik Pengendalian Operasi Pengelolaan Bahan
6. Manajemen Perusahaan
Dalam mengelola suatu perusahaan agar berjalan dengan baik dan
benar diperlukan manajemen yang terstruktur dan terprogram, dimana
sistem manajemen inilah yang nantinya akan menentukan jalannya roda
perusahaan. Sistem manajemen ditentukan oleh pengambil keputusan atau
pimpinan perusahaan, yang mana dari pimpinan inilah akhirnya akan
dilahirkan kebijaksanaan yang penting bagi perusahaan, sehingga
perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan garis besarnya fungsi manajemen dapat dibagi atas:
a. Perencanaan (Planning)
Planning adalah fungsi manajemen untuk menentukan tujuan
posisi dan program perusahaan. Pada PIP UPK Teluk Sirih
perencanaan dibuat oleh pemimpin dan perencanaan yang bersifat
kecil pada masing-masing unit dibuat dan dilaksanakan oleh masing-
masing unit itu sendiri yang kemudian dilaporkan kepada pimpinan.
b. Pengoperasian (Organizing)
Struktur organisasi merupakan kelengkapan yang sangat penting
bagi perusahaan, dimana didalamnya tergambar tingkat tanggung
jawab, wewenang dan tugas.
c. Pemeliharaan
Maintenance merupakan pemeliharaan yang dilakukan pada PIP
UPK Teluk Sirih untuk mengurangi permasalahan pada unit
pembangkit. Maintenance manajer adalah orang yang bertugas untuk
pengawasan dari pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan.
d. Engineering
Engineering merupakan bagian teknisi yang mengkoordinir
perbuatan master schedule dan breakdown aktivitas bulanan dan
mingguan serta mengkoordinir pembuatan shop drawing dan
menentukan schedule material dari owner.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Boiler CFB
1. Pengertian Boiler CFB
PIP UPK Teluk Sirih merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
yang menggunakan Boiler tipe Circulating Fluidized Bed (CFB) dengan
menggunakan bahan bakar batubara kalori rendah yang mempunyai kadar
abu lebih tinggi. Dalam Boiler CFB, bed material (pasir) digunakan
sebagai media penyimpanan panas yang bertujuan dalam pengoptimalan
pembakaran batubara didalam ruang bakar. Dalam pengoperasian Boiler
CFB, tekanan yang diberikan bed material pada furnace dijaga dalam
range 11-12 Kpa.
Gambar
Konsep dasar dari boiler CFB adalah boiler stroke (unggun fluidasi)
dimana batubara dibakar diatas rantai berjalan dan diberi hembusan udara
dari sisi bawah sehingga batubara membara diatas rantai berjalan tersebut.
Setelah dilakukan repowering dan redesigning, maka didapatkan jenis
boiler dengan tipe CFB.
B. Coal Feeder
1. Pengertian Coal Feeder
Coal Feeder merupakan peralatan utama yang ada pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berfungsi untuk menyuplai batubara
dari Coal Bunker menuju coal feeder yang akan dibawa menuju furnace,
dan juga mengatur jumlah batu-bara sesuai kadar yang diinginkan. Coal
feeder ini bertugas untuk mengatur sedikit atau banyaknya batubara yang
akan dimasukkan ke dalam furnace sesuai dengan kebutuhan bakar yang
dibutuhkan dalam boiler.
Coal feeder terletak pas dibawah coal bunker. Batubara yang akan
dibakar, sebelumnya disimpan terlebih dahulu didalam coal bunker.
gambar
Gambar
3. Masalah dan Langkah Perbaikan pada belt Coal Feeder
Adapun masalah yang ditemui selama berlangsungnya Praktek
Lapangan Industri di PIP UPK Teluk Sirih yaitu salah satunya ada pada
belt coal feeder, ada beberapa masalah pada belt antara lain:
a. Sering terjadi robek pada belt.
b. Belt tersangkut pada bagian pinggir coal feeder.
c. Belt putus pada antara penyambungan ujung belt.
d. Kelebihan muatan yang dibawa belt tersebut.
Dari permasalahan diatas maka akan dilakukannya perbaikan pada
belt yang bermasalah/rusak seperti mengganti belt yang baru. Jika tidak
mempunyai belt cadangan maka akan dilakukan penyambungan pada belt
lama dengan menggunakan fastener. Fastener adalah sebuah benda yang
digunakan untuk penyambungan sabuk belt jika belt sudah putus. Fastener
ini memiliki ukuran yang tidak besar yaitu kira-kira memiliki panjang 30
mm dan lebar sekitar 10 mm dan memiliki baut dan mur serta ada bagian
fastener yang runcing yang akan ditancapkan pada belt nantinya.
Jika belt sudah disambung, maka beban yang akan diberikan kepada
belt tersebut akan berkurang dari pada muatan belt pada saat baru, hal ini
diterapkan supaya belt tidak mudah putus saat digunakan.
Langkah-langkah dalam penyambungan belt menggunakan fastener
a) Keluarkan belt dari dalam coal feeder terlebih dahulu
b) Potong belt menggunakan pisau atau benda tajam lainnya pada bagian
belt yang robek, dan buang bagian yang robek tersebut
c) Lalu luruskan potongan belt yang masih akan digunakan atau yang
akan disambung
d) Kemudian buat lubang pada dua bagian ujung belt dengan cara
menggunakan bor, lakukan pelubangan pada belt sesuai dengan
ukuran mur pada fastener
e) Masukkan kembali belt kedalam coal feeder, karena penyambungan
belt akan dilakukan dalam coal feeder
f) Setelah melakukan pelubangan dengan cara di bor, masukkan kembali
belt kedalam coal feeder, karena penyambungan belt akan dilakukan
dalam coal feeder
g) Lalu masukkan baut fastener ke lubang yang telah kita buat tadi,
posisikan belt harus lurus
h) Pasang pita pada tengah-tengah belt yang akan disambung, lalu
tempatkan plat diatas baut, kemudian pasang mur pada baut
menggunakan tangan
i) Kemudian kencangkan mur dengan menggunakan impact sampai
fastener benar-benar melekat pada belt
j) Kemudian potong pita sesuai lebar belt, dan belt siap untuk
digunakan.
Kekurangan
a. Jika proses pelubangan tidak lurus, atau jarak antara lubang dengan
ujung belt, maka belt mudah putus kembali.
b. Beban yang diberikan pada belt yang sudah disambung menggunakan
fastener menjadi berkurang, hal ini dilakukan untuk mencegah belt
supaya tidak mudah putus.
c. Kekuatan belt juga berkurang, karena belt telah dilubangi ujungnya.
d. Belt putus kembali jika setelan belt nya terlalu kencang.
e. Fastener sebenarnya kuat, tetapi pada bagian beltnya yang tidak kuat.
Hal ini dikarenakan jarak antara ujung belt dengan belt yang dibolongi
terlalu dekat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktek Lapangan Industri di PT PIP UPK Teluk
Sirih, Kota Padang, maka didapatkan kesimpulan yaitu:
Belt pada coal feeder sangat berperan penting bagi PLTU. Hal ini karena
belt ini befungsi sebagai pengantar batubara dari coal bunker diturunkan ke
coal feeder lalu dari coal feeder menuju furnace. Pemeliharaan belt coal
feeder juga sangat penting dilakukan, karena jika terjadi kerusakan pada belt
dapat memberhentikan proses operasi perusahaan.
Untuk menghindari hal yang demikian, jika terjadi kerusakan terhadap
belt coal feeder, maka cepat-cepat dilakukannya perbaikan pada belt tersebut
supaya tidak terjadi hal yang diinginkan diperusahaan perusahaan.
B. Saran
Setelah melakukan Praktek Lapangan Industri (PLI) di PT. PLN
Indonesia Power Unit Pembangkitan Teluk Sirih, Kota Padang didapatkan
saran sebagai berikut:
1. Menggunakan APD yang dapat melindungi diri dari berbagai macam
bahaya saat bekerja.
2. Jika belt coal feeder sudah banyak sambungan, maka belt harus
diganti dengan belt baru.
3. Diharapkan kepada perusahaan supaya memberi cadangan belt baru,
untuk berjaga-jaga jika terjadi kerusakan parah pada belt.
DAFTAR PUSTAKA
Aryudi. 2022. Pengoperasian Coal Feeder di PT. PJB UBJOM PLTU Tenayan.
Riau
http://eprints.undip.ac.id/47384/3/BAB_II.pdf