Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PT.PADASA ENAM UTAMA PMKS TELUK DALAM

DISUSUN OLEH

HAIKAL RAMADHAN 18202019

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1

INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT.PADASA ENAM UTAMA TELDA

LAPORAN

OLEH

HAIKAL RAMADHAN 18202019

Laporan Sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi dan melengkapi Mata Kuliah di

Program Studi S1 Teknik Mesin INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN

MILL MANAGER PEMBIMBING LAPANGAN

( SAMUELDI SINAGA ,ST ) ERIC FERIWANS RITONGA ,ST

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1

INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-NYA kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini yang
dilaksanakan Di PT. Padasa Enam Utama khsusnya PMKS Kebun Teluk Dalam.
Penulusan Praktek Kerja Lapangan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan program studi S1 Teknik Mesin. Kami menyadari
syarat bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa praktek kerja
lapangan ini, sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan
ini. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kepada kedua orang tua atas dukungan dandorongan baik moral maupun materi
dalam berlangsungnya kerja lapangan ini.
2. Kepada Bapak Zufrizal selaku dosen pembimbing PKL yang begitu banyak
memberikan arahan dan motivasi dengan kesabaran membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan laporan PKL.
3. Kepada Bapak/Ibu Direksi PT. Padasa Enam Utama.
4. Kepada Bapak Samueldi Sinaga, ST selaku Mill Manager PMKS Teluk Dalam.
5. Kepada Bapak Eric Feriwans Ritonga Selaku Asisten Pembimbing Lapangan.
6. Kepada Bapak Hotma H. Naibaho,ST selaku Assisten Proses.
7. Kepada Bapak Ferry Yuliandi, ST selaku Asisten Bengkel.
8. Kepada Bapak Maringan Sinaga selaku Asisten Sortasi.
9. Kepada Seluruh Karyawan Karyawati PMKS PT. Padasa Enam Utama.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi keesempurnaan laporan ini di
masa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Teluk Dalam , 27 Mei 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan dari proses pendidikan mahasiswa


program Sarjana (S1) dalam upaya memperoleh gambaran yang lebih komprehensif
mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Teknik Mesin Prodi Teknik Mesin INSTITUT
TEKNOLOGI Medan sekaligus memberikn kesempatan mengaplikasihkan teori dan praktik
di lapangan yang sesuai dengan kebutuhan program studi masing-masing. Program PKL
memberikan kompetensi pada mahasiswa untuk dapat lebih mengenal, dan berlatih
menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja.
Bagi para mahasiswa yang akan terjun kedunia kerja, sebaiknya melakukan fase
transisi melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada suatu instansi industri, dengan tujuan
agar mahasiswa yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) tersebut dapat menyerap
pengalaman bagaimana melaksanakan fungsi sebagai pegawai indusi di suatu pabrik meliputi
rangkaian tugas sampai dengan tanggung jawab.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) jika ditinjau dari aspek mhasiswa adalah
sangat penting dalam rangka proses pengamatan diri bagi mahasiswa sebelummshasiswa
yang bersangkutan benar-benar terjun dalam dunia kerja sebenarnya.Dengan Praktik Kerja
Lapangan diharapkan mahasiswa dapat mendapatkan pengalaman disiplin ilmu praktik kerja
nyata.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) jika ditinjau dari aspek lembaga
pendidikan yang menyusun kurikulum yang dibutuhkan bagi dunia usaha atau industri.
pendidikan adalah sangat berguna untuk menggali sumber – sumber informasi dari dunia
usaha dalam rangka lembaga
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) jika ditinjau dari aspek dunia usaha atau
industri adalah sebagai informasi yang dapat digunakan menjadi sumber inspirasi untuk
mengambil langkah- langkah perbaikan dan perubahan dalam menghadapi glbal dan komplek
dalam industri.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada perinsipnya dari segala sisi
kepentingan sangat baik untuk dikembangkan sebab dari sisi ketiga kepentingan di atas
praktik kerja ini sangat baik menjadi materi pelengkap untuk mendapat input industri. Hal ini
merupakan tantangan bagi mahasiswa sebagai sarana mempersiapkan diri sebelum terjun
kedunia kerja sebenarnya dan bagi lembaga-lembaga pendidikan dapat menjadi bahan
masukan mempersiapkan materi pendidikan untuk menjawab tantangan tuntutan
mempersiapkan tenaga SDM yang dibutuhkan.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)ini merupakan teransfer ilmu pengetahuan
yang dapat digunakan sebagai masukan dalam pengambilan langkah-langka industri.
Mahasiswa yang akan terjun kedunia pekerjaan harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya
dan dengan tidak terpaku hanya memiliki kompetisi disiplin ilmu dari perkulihan saja, tapi
sebaiknya mahasiswa juga dituntut harus memiliki pengalaman, pengetahuan dan wawasan
tentang duniakerja.
Bagi lembaga pendidikan seperti Institut Teknologi Medan memandang bahwa
Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sangat penting untuk dilaksanakan, dengan
tujuan praktik kerja laoangan merupakan kurikulum tambahan bagi mahasiswa merupakan
salah satu mata kuliah yang menjadi bagian integral dari kurikulum.
Melalui praktik kerja lapangan ini mahasiawa diharapkan dapat mengakomodasikan
antara konsep-konsep teori dan praktik yang akan bermuara kepada peningkatan prestasi
belajar sekaligus memberi bekal kepada mahasiswa yang terjun ke lapangan sesungguhnya.
Sasaran secara umum di harapkan setiap mahasiswa mengetahui beberapa hal yang
dihadapi dalam dunia kerja, setiap bentuk intruksi, jenis pekerjaan, tanggung jawab, disiplin
serta loyalitas dalam bekerja, serta mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnselama
menurut ilmu Institut Teknologi Medan, sehingga mahasiswa memiliki bekal yang cukup
untuk terjun dalam dunia kerja.
Ruang lingkup merupakan suatu batasan terhadap bagian atau bidang penulisan
melakukan Praktek Kerja Lapangan. Ini bertujuan untuk memfokuskan dan menjelaskan
bagian-bagian yang dilakukan di tempat penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan.
Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di pabrik kelapa sawit Padasa
Eman Utama Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara dan pada
bagian teknisi Mesin Produksi.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan berlangsung selama 50 hari, dimulai dari tanggal
19 April 2021 – 31 Mei 2021. Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pabrik
Kelapa Sawit Pt. Padasa Enam Utama Teluk Dalam, penulis tetap berorientasi pada iklim
kerja dalam memahami disiplin kerja di Pabrik Kelapa Sawit Kebun Telda, sehingga selain
kecakapan kerja yang diperoleh seperti struktur organisasi, bidang-bidang kerja, hubungan
sosial, dan batasan-batasan kerja.
1.2 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan tentu memiliki maksud, adapun maksud dari
Praktik Kerja Lapangan antara lain :
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa guna memperoleh pengalaman praktik
dalam dunia kerja dengan bakal ilmu yang diperoleh selama masakuliah
2. Mempelajari bidang tertentu pada praktikkerja

Setiap kegiatan yang dilakukan tentunya mempunyai tujuan, adapun tujuan penulisan
Laporan raktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :

1. Uuntuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program pendidikan dilpolma (S1) di


Institut Teknologi Medan dalam penulisan tugas akhir.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui secara
langsung tentang industri sebagai salah satu penerapan disiplin dan pengembangan
karir.
Mahasiswa juga dapat menilai tentang pengembangan dari ilmu yang mereka miliki.
3. Memperoleh keuntungan yang sesuai antara perguruan tinggi dan duniakerja.
4. Mahasiawa diharapkan mampu menyelesikan diri dengan dunia kerja yang
sesungguhnya hingga tantangan berupa kualitas, kuantitas dan kinerja yang berasal
dari dunia pendidikan dapat dijawab dan dipenuhi.
5. Memberikan pengalaman kerja pada dunia kerja kepada mahasiswa dalam rangka
menerapkan dan mebandingkan teori dan pengetahuan yang diterimanya dalam
perkuliyahan atau pratikum dengan situasi nyata di tempat praktiknya.
6. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
7. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
dan profesional.
8. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja.
9. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui proses pengolahan buah kelapa sawit
menjadi CPO dan Kernellnti.
10. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui pola penangan masalah (trouble shooting)
yang terjadi di pabrik PKS.
11. Mengetahui proses perawatan mesin dipabrik kelapa sawit Pt.Padasa Enam Utama
Teluk Dalam.

1.3 Kegunaan Praktik Kera Lapangan bagi Mahasiswa


1. Menambah wawasan dan pengetahua untuk mempersiapka diri secara teoritis
maupun praktis
2. Membangun mental mahasiswa terhadap dunia kerja yang sesungguhnya baik
kesiapan dalam menghadapi tugas yang diberikan perusahaan maupun kesiapan dalam
membina hubungan di lingkungan perusahaan PT.Padasa Enam Utama
3. Mengembangkan ilmu yang diporoleh dibangku kuliah dan mencoba menemukan
sesuatu yang baru yang belum diproleh dari pendidikan formal
4. Melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan pengetahuan yang diproleh selama di
perkuliahan di Teknik Mesin
5. Menciptakan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab profesionalisme serta disiplin
6. Mempelajari dan membentuk kerja sama tim yang baik.

1.4 Bagi Teknik Mesin Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Medan
1. Meningkatkan kerja sama antara pabrik kelapa sawit Pt. Padasa Enam Utama dengan
Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Medan.
2. Memperkenalkan sumber daya institut Teknologi Medan Khususnya Program Studi
Teknik Mesin.
3. Menyelesaikan Program Institut Teknologi Medan dengan perkembangan dunia kerja.

1.5 Bagi Pabrik Kelapa Sawit Pt. Pedasa Enam Utama Telada (Tempat PKL)
1. Sebagai saran untu meningkatkan hubungan antara Pabrik Kelapa Sawit Pt.Padasa
Enam Utama Telda dengan Institut Teknologi Medan khususnya Program Studi
Teknik Mesin
2. Membantu pabrik kelapa Pt. Pedasa Enam Utama Telah dalam menyelesaikan
pekerjaan sehari- hari selama PKL berlangsung
3. Menambah ide dan gagasan untuk perbaikan sistem kerja yang ada di Pabrik Kelapa
Sawit PT. Padasa Enam Utama Telda.
4. Hasil dari penulisan ilmiah ini diharapkan menjadi salah satu sumbangan pemikiran
kepada Pabrik Kelapa Sawit PT. Padasa Utama Telda.
1.6 Ruang Lingkup dan Batasan

Mengingat keterbatasan waktu dan kesempatan. Ruang Lingkup laporan ini kami
batasi hanya pada sasaran kinerja PMKS Teluk Dalam. Teknologi Pengolahan, Pembersihan
dan Pemeliharaan mesin-mesin. Kami tidak melaporkan hal-hal yang menyangkut :

Tidak membahas biaya ataupun pendapatan hasil pada Pengolahan TBS menjadi CPO di
PMKS Teluk Dalam.

Tidak membahas analisis pengendalian mutu, analsa pengendalian losses, analisa standart air
proses, analisa lingkungan.
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Padasa Enam Utama Teluk Dalam


PT PADASA ENAM UTAMA adalah perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan
minyak kelapa sawit yang berdiri sejak tahun 1960 dan merupakan penanaman modal yang
investasi pembangunan pabrik dan perkebunan pada awalnya menggunakan fasilitas
perkebunan besar swasta nasional.
Area perkebunan dan pabrik kelapa sawit (PMKS) PT.Pdasa Enam Utama terletak isi
Dua Provinsi yaitu Sumatera Utara Tepatnya di Daerah Teluk Dalam (Kabupaten Asahan)
dan Provinsi Riau meliputi Desa Kabun (Kebun Kalimantan Satu). Desa Kalimantan (Kebun
Kalimantan) dan Desa Siniruang (Kebun Koto Kampar) kebun Teluk Dalam di Asahan
mempunyai Area 5734.28Ha.
Pabrik Minyak Kelapa Sawit Teluk Dalam Memiliki Kapasitas Alat yang terpasang
sekitar 45 Ton/jam adapun sumber bahan baku berasal dari kebun sendiri dan pihak III
(Tiga). Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) para karyawanya, perusahanya
telah mengirim beberapa karyawan ke berbagai kebun kelapa sawit dan kemudian
mentransfer ilmu yang didapat serta pengalaman yang di peroleh kepada karywan yang masih
tinggal di Perusahaan serta mengikuti pelatihan seminar-seminar.
Kesajahteraan dan Kenyamanan kerja merupakan salah satu sector yang sangat mengacu
laju produksi. Untuk mencapai maksud tersebut maka perusahaan menyediakan fasilitas
perumahan, kesehatan, olaraga transportasi tempat ibadah dan sekolah.

2.1 Visi dan Misi

2.2.1 Visi :

1. Visi PT. Pedasa Enam Utama adalah menjadi perusahan kelapa sawit yang bernilai
tinggi.

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan

3. Meningkatkan laba perusahaan secara berkelanjutan

4. Meningkatkan tanggung jawab social perusahaan terhadap masyarakat


2.2.2 Misi :

1. Menjadi perusahaan yang teransparan dan berintegrasi

2. Tumbuh menjadi perusahaan yang mengutamakan profesionalisme

3. Pengembangan sistem terintegrasi terus menerus

4. Terus berkembang dan beradaptasi terhdap perusahaan dalam peningkatan nilai dan
manfaat bagi pemegang saham melalui penguatan saham.

2.3 Struktur Organisasi PT. Padasa Enam Utama Teluk Dalam


Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai struktur organisasi. Struktur organisasi
digunakan sebagai langkah awal alam memulai pelaksanaan kegiatan organisasi untuk
melaksanakan fungsi perencanaan. Pengarahan dan pengawasan. Struktur organisasi
menjelaskan bagai mana tugas kerja akan dibagi, di kelompokan dan dikordinasikan secara
formal berdasarkan fungsi kerja dan masing-masing muatan. Pada PT. Padasa Enam Utama
dibagian pabrik pengolahan CPO (Crude Palm Oil) dipimpin satu orang manager yang
membawahi 5 asisten yaitu asisten bengkel, sisten sortasi, asiaten lab, dan asisten
pengolahan. Dimana asisten bengkel terdiri dari 29 anggota, asisten sortasi ada 11 anggota,
assisten laboratorium ada 24 anggota dan asisten pengolahan ada 31 anggota.
BAB III
PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

PMKS PT. Padasa Enam Utama mengolah Tndan Buah Segar (TBS) menjadi crude Palm Oil
(CPO) dan Karnel. PMKS Pt. Padasa Enam Utama memiliki 10 stasiun kerja sesuai flow
proses yaitu :

1. Stasiun Penrimaan Buah (TBS)


2. Stasiun Rebusan (Sterillizer)
3. Stasiun Penebah (Thressing)
4. Stasiun Kempa (ScrewPress)
5. Stasiun Permunian Minyak (Clarifikation)
6. Stasiun Kernel (KernelPlan)
7. Stasiun Pengolahan Air (Water Treatment)
8. Stasiun Pembangkit Tenaga Uwap (B oiler)
9. Stasiun Pembangkit Tenaga Listrik (PowerPlant)
10. Stasiun Pengutipan Minyak dan Pengolahan Limbah (Pat-Fit &IPAL)

Gambar 3.1 l Alur Proses Pengolahan Kelapa Sawit


3.1 Stasiun Penerimaan Buah
3.1.1. Jembatan Timbang
Jembatan timbang adalah alat ukur timbangan yang dilengkapi dengan platfom dan
loadcell sebagai sensor terhadap gaya berat yang diberikan dan mengirimkan gaya berat
tersebut ke Avery Berkel yang selanjutnya dikoversikan dalam bentuk satuan berat. Jembatan
Timbang yang ada di PMKS Kebun Teluk Dalam merupakan jenis timbangan elektronik
yang mana akurasi hasil dari timbangan cukup baik.
Adapun alat yang digunakan adalah avery dengan prinsip kerjanya pada saat mobil
truk mulai mendeteksi atau menimbang kedalam timbangan maka loadcell sebagai sensor
mulai mendeteksi gaya tekanan beban yang dirubah kedalam arus. Besaran arus yang
dihasilkan oleh loadcell sebagai sensor mulai mendeteksi gaya tekanan beban yang
ditimbang. Selanjutnya di kirim ke analog yang ada pada indikator, analog digital akan segera
memproses perubahan arus/ tegangn yang ditimbulkan oleh loadcell sedemikian rrupa hingga
terbentuk angka sebagai hasil penimbangan.
Jumlah Jembatan yang ada di PMKS Kebun Teluk Dalam ada 3 timbangan yang
pertama berkapasitas 40 ton untuk menibang LCKS,yang kedua berkapasits 60 ton untuk
menimbang bahan baku TB, limbah padat (Jangkos,cangkang,abu,inti) dan hasil produksi
(CPO dan Inti Sawit) yang ke tiga berkapasitas 40 ton untuk menimbang bahan baku TBS
limbah padat dan hasil produksi (CPO dan Inti Sawit). Seluruh angka-angka timbangan ini
dicatat petugas timbang dalam daftar (look Book). Untuk truk pengantar TBS yang masuk
harus membaca Surat Pengantar TBS.
Fungsi utama timbangan di PKS adalah :
Menimbang seluruh bahan baku (TBS) yang masuk kepabrik dan hasil produksi yang
keluar dari pabrik.
Fungsi lain timbangan di PMKS dalah menimbang untuk BBM (solar) untuk suply
bahan bakar genset dan transportasi.
Hal-Hal yang perlu diperhatikan :
1. Jembatan timbang harus senantiasa dalam berkondisi bersih
2. Sebelum menimbang pastikan indikator pada angka nol pada beban kosong
3. Pada saat penimbangan posisi harus ditengah dan dalam keadaan kondisi mati
4. Lakukan ulang dan kalibrasi sesuai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan badan
meteorology.
Gambar 3.2 : Jembatan Timbang (Weight Bridge)

3.1.2 . Sortasi TBS

Sortasi TBS dilakukan di lantai/peron loading ramp. Mutu dan rendemen hasil olah sangat
dipengaruhi oleh mutu tandan dan mutu panen.

Variasi dari buah TBS di PMKS TELDA yaitu:

1)Tenera ( cangkang buah tipis daging buah tebal dan inti kecil )
Jenis tenera merupakan jenis yang paling dicari dari semua pabrik karena
tingkat ketebalan cangkang 0,5 — 4 mm ketebalan ini dapat menjaga umur mesin
penghancur cangkang lebih lama Dan juga TBS ini adalah TBS yang paling
bagus untuk dibudidayakan karena hasil dari persilangan dura dan tenera.
memiliki serabut yang menyelubunginya daging buahnya juga tebal sehingga
dapat menghasilkan minyak dalam jumlah yang lebih banyak. Diameter TBS
Tenera tergolong sedang.
2)Dura ( cangkang tebal daging buah tipis dan inti besar )
Jenis buah ini kurang disukai pabrik karena cangkangnya yang begitu tebal
sekitar 2 — 8 mm. Hal ini dapat mempercepat ausnya pipa besi penghancur
cangkang tersebut. Salah saw kelebihan dari Dun adalah ukuran buahnya
yang besar dengan kandungan minyak mencapai 18 % di setiap tandan.
Dalam ukuran dura diameter TBS tergolong besar .

Sortasi TBS dari Kebun Teluk Dalam dan pihak ke III yang ditolak adalah buah yang tidak
sesuai dengan fraksi.
Gantbar 3.3 : TBS yang telah di sortir

Fraksi yang terbagi atas beberapa buah matang antara lain :

Jumlah
Fraksi Norm Jumlah Brondotan Bagian Derajat
Berondolan
a Kematangan
00 0% Tidak Ada Brondolan yang 0 Sangat mentah 0
lepas bewarna hitam
0 0% 12, S % Buah Luar Lepas 1/8 Mentah <35
1 20% 12, 6 %- 25 %Buah Luar Lepas 1/8-1/4. Kurang Matang -70

2 35 % 25, 1%- 50 %Buah Luar Lepas ¼-1/2 Matang 1 >120

3 30 % 50 % 7S % Buah Luar Lepas ½-3/4 Matang 2

3/4
4 10 % 75, 1 %- 100 % Buah Luar -1 Lewat Matang 1
Lepas
5 5% Buah Dalam Ikut Lepas Lewat Matang 2

Tabel 3.1 :Tabel Derajat kematangan TBS sesuai Fraksi

3.13. LoadingRamp

Loading Ramp fungsinya adalah:

1.Sebagai tempat penampungan TBS sementara sebelum di proses


2.Sebagai sarana mempermudah memindahkan TBS kedalam lori
3.Menjamin kontinuitas dan menjaga kelancaran operasi dalam pengolahan
4.Sebagai tempat untuk menerima tandan buah segar TBS
5.Sebagai tempat penimbunan sementara TBS sebelum diolah
PMKS Kebun Teluk Dalam memiliki 2 Loading Ramp, yaitu loading ramp Line I dan
loading ramp Line II . Loading Ramp acialah tempat penimbunan TBS sementara dan
dituang ke tiap — tiap bays dan loading ramp.

TBS yang akan diproses diisi ke dalam lori — lori yang berkapasitas 2,5 ton TBS dengan
cam membuka pintu hays yang diatur dengan system pintuhidraulik.

Sebagian besar kotoran turun / keluar melalui kisi — kisi tersebut dan juga
bertujuan untuk memisahkan kotoran — kotoran seperti pasir, kerikil dan sampah —
sampah lain yang terikut. PMKS PT.Padasa Enam Utama memiliki 2 loading ramp,
yaitu loading ramp Line yang sating berhadapan dan line II berbentuk H. Kapasitas lantai
masing — masing loading ramp memiliki 12 pintu (bays) dengan kapasitas I Pintunya 10
ton.

Gambar 3.4 : Loading Ramp

a. LoriTBS

Lori merupakan tempat untuk merebus TBS (Tandan Buah Segar). Disetiap Lori
memiliki lubang di setiap sisinya yang memiliki fungsi agar TBS yang berada didalam
perebusan dapat dimasak dengan merata jumlah lori yang mencukupi merupakan persyaratan
yang hares dipenuhi agar kapasitas rebusan tercapai. Pada lori, digunakannya rel untuk
menjalankannya dan jugs Transfer carriage yaitu alat pemindah lori menuju jalur rebusan
yang digerakkan oleh Capstand Bolard dan dapat juga di dorong Menggunakan Bulldozer
menuju Perebusan . Untuk menggerakkannya harus dilengkapi oleh power pack dan elektro
motor.
Camber
3.5 :Lori
Fungsinya : wadah untuk membawa buah sawit dari stasiun loading ramp menuju rebusan sterilizer

b.Pintu Hidraulik

Gambar 3.6 :Pintu hidraulik


Fungsinya : untuk mengontrol pintu mencegahnya dibanting buah TBS

c. Whinch Capstand & Bolard ( Menaruh Lorry dengan Sling)

Fungsinya: menarik lori dan memberi daya pada poros engkol


Gambar 3.7: whinch capstand
Bollard

Guide bollard di pabrik pengolahan pabrik kelapa sawit berfungsi unutk menahan kabel
sling atau sebagai pengarah saat lori ditarik oleh whinch capstand.

Gambar 3.8 :Bollar

d. Rail Track Lorry (Rel) Rail track berfungsi sebagai rel untuk jalan keluar-

masuk Lori ke dalam rebusan.

Gambar 3.9 : Rail Track

e. Transfer Carriage ( Memindahkan Lorry )


Merupakan Alat yang berfungsi untuk memindahkan Lori dari Rail
track dibawah loading ramp menuju Rail track rebusan.

Gambar 3.10: Transfer Carriage

Data Spesifikasi Transfer Cariage

Jumlah : 2

Merek : Vickers

Tahun Pembuatan : 2011,1994

Kapasitas : + 10

3.2 Stasiun Rebusan (Sterlizer)

Sterlizer adalah bejanan uap bertekanan yang digunakan untuk merebus TBS dengan
uap (steam). Steam yang digunakan adalah steam basah (saturated steam)
Dengan tekanan 2,8 – 2.9 (bar) kg/cm 2 dan suhu 120 – 130 0C yang disuply oleh Back
Presseln(BPV). PMKS Kebun Teluk dalam memiliki 4 unit sterilizer, 2 unit di line 1 dan 2
unut di line II yang masing-masing kapasitasnya line I 23,5 ton/jam dan 26 ton/jam dengan
jumlah lori di line I adalah 18 lori dan di line II 20 lori. Lori yang telah diisi TBS
dimasukan kedalam sterilizer dengan menggunakan whinch capstan untuk direbus dengan
waktu yang sudah ditentukan.

Tujuan Perebusan :
1. Membunuh enzim-enzim yang dapat meningkatkan kadar ALB
(Asam Lemak Basah) / FFA (Free Fatic Acid)
2. Mempermudah proses pembrodolan pada thresser.
3. Menurukan kadar air.
4. Melunakan daging buah, sehingga daging buah mudah lepas dari biji.
5. Mempermudah Pelepasan inti dari cangkang.

Untuk mendapatkan hasil yang baik dan lossis yang minimum maka perebusan
dilakukan dengan Sistem Perebusan Pada OMKS Telda menggunakan Sistem Perebusan
triple Peak :

Puncak Pertama tekanan 0 sampai 1,5 kg/cm2 waktu lebih kurang 18 menit

Puncak Kedua tekanan 1,5 sampai 2,3 kg/cm2 waktu lebih kurang 23 menit

Puncak ketiga tekanan 2,8 sampai 3,0 kg/cm2 waktu lebih kurang 59 menit

Ada pun pada stasiun sterilizer terdapat 16 langkah kerja proses yang dilakukan
diantaranya adalah :

1. Langkah 1 :steam terbuka, condesated terbuka dan exhausted tertutup, proses ini
berlangsung selama 5 menit.
2. Puncak 1/langkah 2 : steam terbuka, condesated tertutup dan exhausted proses ini
berlangsung 9 menit.
3. Langkah 3 :steam tertutup, condesated terbuka dan exhausted tertutup, proses ini
berlangsung selama 2 menit.
4. Langkah 4 :steam tertutup, condesated terbuka dan exhausted terbuka, proses ini
berlangsung selama 2 menit.
5. Langkah 5 :steam terbuka, condesated tertutu dan exhausted tertutup, proses ini
berlangsung selama 0 menit dan posisi bertekanan 6.

Pada peak 1 (didalam puncak 1) : tekanan yang digunakan mencapai 1,5 Bar

6. Puncak 2 langkah 6: steam terbuka. condensated tertutup dan exhaust tertutup, proses ini
berlangsung selama 18 menit

7. Langkah 7: steam terutup, condensated terbuka dan exhausted tertutup, dalam proses ini
berlangsung selama 2 menit
8. Langkah 8: steam tertutup, condensated terbuka dan exhausted terbuka, dalam proses ini
berlangsung selama 3 menit

9. Langkah 9: steam terbuka, condensated tertutup dan exhausted tertutup, prosesini


berlangsung selama 3 menit posisi tekanan berada di angka 0

Pada peak 2 (didalam puncak 2): tekanan yang digunakan mencapai 2,3-2,5Bar.

10. Puncak 3/ langkah 10 : steam terbuka, condensated terbuka dan exhausted tertutup. proses
ini berlangsung selama 20 menit.

11. Langkah 11 : steam terbuka, condensated terbuka dan exhausted tertutup, prosesini
berlangsung selama I menit. 12.

12. Langkah 12: steam terbuka, condensated tertutup dan exhausted tertutup, prosesini
berlangsung selama 18 menit.

13. Langkah 13: steam terbuka, condensated terbuka dan exhausted tertutup, proses ini
berlangsung selama 12 menit.

14. Langkah 14: steam terbuka, condensated terutup dan exhausted tertutup, proses ini
berlangsung selama 10 menit.

15. Langkah 15: steam tertutup, condensated terbuka dan exhausted tertutup. proses ini
berlangsung selama 2 menit.

16. Langkah 16: steam tertutup, condensated terbuka dan exhausted terbuka, proses ini
berlangsung selama 7 menit dan posisi tekanan berada di angka 0.
Pada sterilizer tekanan steam maksimal yang diperlukan adalah 3 bar dan waktu
maksimal yang diperlukan untuk mengerjakan sekali perebusan yaitu sekitar 115 menit.
Gambar 3.12: Stasiun Sterilezer

Data Spesifikasi Sterilizer

Jumlah : 4 Unit

Merek : Delimas Pangestu, Super andalas Steel

Tahun Pembuatan :2014,1994

3.3 Stasiun Penebah(Thresshing)

Setelah melalui proses perebusan, lori berisi buah setelah direbus dalam Sterilizer ditarik
keluar dengan menggunakan whinch capstand. Selanjutnya lori yang berisi TBS diparkirkan
dan selanjutnya diangkat memakai hoisting crane.

Gambar 3.13 : Stasiun Thrashing


a. HoistingCrane

Fungsi Hoisting Crane adalah untuk mengangkat lori dan menuangkan isi lori ke Bunch Hopper Auto
Feeder.

Gambar 3.14 : Hoisting Crane

b.Bunch HopperAutoFeeder

Bunch hopper auto feeder berfungsi sebagai wadah sementara penampungan TBS

yang sudah masak sebelum menuju kuhresser.

Gambar 3.15: Bunch Hopper Auto Feeder

Data Spesifikasi Bunch hopperauto feeder


Jumlah : 2
Merek :Boma strok, Super andalas steel
Tahun Pembuatan :1989,1995

Putaran: 2- 3 rpm
Kapasistas :30 Ton
c.Thresser

Thresser berfungsi untuk memisahkan brondolan dari janjangannya dengan can


mengangkat dan membantingnya serta mendorong janjang kosong ke empty bunch
conveyor. Alat ini berupa mesin berbentuk drum berkisi-kisi yang berputar dengan
kecepatan 23 rpm sehingga tandan bisa terbanting dengan sempuma Pada Thresser ini
dilengkapi dengan Fruit Conveyor Under Thresser. Terdapat tiga thresser pada stasiun ini,
thresser pertama untuk proses pemipilan pertama.

Gambar 3.16 :Tbresser

Data Spesifikasi Thresser :


Jumlah : 3

Merck : Cv. PMKS ,Telda Asahan

Tahun Pembuatan : 2019,2019,2011

Kapasitas : 30 Ton
Sedangkan thresser kedua (second Thressser) berfungsi untuk memaksimalkan
pemipilan agar berondolan yang masih ada pada tandan dapat terlepas semuanya sehingga
kehilangan berondolan (losses) dalam janjangan dapat dikurangi. Berondolan yang telah
terpisah dari tandannya kemudian ke Fruit Conveyor under thresserbottom cross conveyor
rnenuju fruit elevator yang berfungsi untuk membawa dan mengangkat berondolan terpipil
menuju Top Cross Conveyor.

Gambar 3.17 : Fruit Elevator

Data Spesifikasi Fruit Elevator

Jumlah : 2

Merek : Boma stork, PMKS Telda Asahan


Tahun Pembuatan : 1989, 2016 Kapasitas :30 Ton

Camber 3.18: Top Cross Conveyor


Data Spesifikasi Distributing Conveyor :
Jumlah : 2
Merek : PMKS Telda Asahan

Tahun Pembuatan : 1910, 2020


Kapasitas :30 Ton
Selanjutnya dari top cross conveyor berondolan di distribusikan ke distribusi
conveyor clan masuk ke setiap Digester. Sedangkan tandan kosongnya, masuk ke Empty
Bunch Hopper yang berfungsi untuk menampung sementara janjang kosong sebelum
diangkut ke kebun.

Gambar 3.19: Scrapper EmptyBunch

Gambar 3.20: Hopper Janjangan kosong


Bunch Hooper (hooperJanjangan Kosong ) merupakan tempat penuangan janjangan Kosong ke
dumtruck Padasa

D. Digester

Digester adalah ketel tegak yang mempunyai dinding rangkap, yang dilengkapi
dengan pisau- pisau pengaduk. Dimana jumlah pisau pengaduk dalam 1 unit. Digester
terdiri dari 4 pasang pisau pengaduk yang bertingkat dan 1 pasang pisau pelempar. Posisi
pisau tersebut ini dibuat bersilangan antara pasangan yang satu dengan yang lainnya agar
daya aulukan cukup besar dan sempuma. Dalam proses digester terdapat pisau-pisau (stirring
arm), pisauteratas yang digunakan untuk mengaduk dan melumat. Pisau yang paling
bawah (stirring arm holiont) yang berfungsi juga untuk mendorong TBS sampai keluar.

Untuk menghasillcan pengadukan optimal maka putaran pisau digester 25— 26 rpm.
Fungsi Digester adalah :

1. Melumatkan dagingbuah
2. Memisahkan daging buah denganbiji
3. Mempersiapkan Feedingproses
4. Menaikkantemperatur
5. Meniriskanminyak
6. Mengurangi biji pecah

Gambar 3.21:Digester
Data Spesifikasi Digester

Jumlah : 6 Unit

Merek : universal

Diameter : 1500 mm

Tinggi : 3000 mm

Tahun : 2005,2006,1993,1993,1993,1993

3.4 Stasiun Pengempatan (Pressan)

Stasiun kemp bertujuan untuk memisahkan minyk kasar (crude oil) dari daging buah
(mesocaarp). Di PMKS Kebun Teluk Dalam terdapat 4 unit screw press yang berkapasitas
masing-masing 12 ton/jam. Buah-buah yang telah di lumat secara bertahap mulai pisau
pelempar, dimasukan kedalam Feed Screw Conveyor dan dan mendorongnya masuk ke
dalam mesin pengempa (Twin Screw Press). Dengan tekanan screw yang ditahan oleh cone,
berondolan yang sudah di lumatkan tersebut diperas sehingga melalui lubang-lubang seicher
minyak dipisahkan dari serabut dan biji. Tekanan cone max. 45 kb/cm2.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengpressana adalah :

1. Kondisi worm screwpress


2. Ampas kempa (press cake) harus keluar merata di sekitar cone
3. Tekanan hidrolik pada akumulator 45-47 kg/cm2
4. Bila Screw Press harus berhenti pada waktu yang lama, Screw Press harus
dikosongkan
5. Tekanan kempa yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kadar inti pecah dan
bertambah dan losses pada inti. Tekanan kempa yang redah dapat mengakibatkan
fibre basah, losses pada ampas dan biji bertambah, pemisahan biji dan ampas tidak
sempurna, bahan bakar ampas basah, sehingga pembakaran dalam tabung ruang bakar
boiler tidak sempurna.
Prinsip ekstrsksi minyak dengan cara ini adalahh menekan bahan lumatan dalam
tabung yang berlubang dengan alat ulir yang berputar sehingga minyak akan keluar
lewat lubang-lubang tabung. Alat ini terdiri dari sebuah selinder yang berlubang-
lubang didalam terdapat sebuah ulir yang berputar. Tekanan kempa diatur oleh dua
buah kerucut (conus) berada pada kedua ujung pengempa, yang dapat digerakan maju
mundur secara hidrolik. Minyak dari hasil pressan tadi menuju ke sendtrap tank
melalui oil gutter.

Gambar 3.22 : Stasiun Pressan

Data Spesifikasi Screw Press


Jumlah : 6 Unit
Merck : Universal

Panjang :3370 mm
Lebar : 800 mm
Tahun : 2005,2006,2013,2006,2015,1999

Sandtrap Tank atau yang disebut dengan Tangki Pemisah Pasir. Setelah di press maka
Crude Oil yang mengandung air, minyak, lumpur masuk ke sandtrap tank. Fungsi dari sandtrap
tank adalah untuk menampung pasir. Temperatur pada sandtrap mencapai 95 derajat celcius.
Mat ini bekerja berdasarkan gravitasi yaitu mengendapkan padatan (pasir). Dengan adanya
pemanasan melalui sistem injeksi akan mempercepat penurunan pasir. Dalam pengoprasian
sandtrap, operator hams melakukan drainminimal setiap 4 jam dan perlu memperhatikan dan
mengontrol temperatur sandtrap tersebut. Minyak yang masih berbentuk crude oil akan d
alirkan ke vibrating screen yang ada diatas bak Raw Oil, sehingga fibre kasar yang terdapat di
crude oil tadi tersaring. Setelah tersaring crude oil dipompakan ke CST.

Gambar 3.24 : Sand Trap Tank


E. Raw Oil Tank

Fungsi dari raw oil tank adalah untuk menurunkan NoS (kotoran) dan menambah
panas. Prinsip kerja ROT adalah dengan pengendapan karena gravitasi sehingga
memanfaatkan perbedaan berat jenis diantara minyak, air dan NoS. Pemisahan minyak
lebih sempurna jika panas minyak dipertahankan pada suhu 90-95°C. Oleh karena itu
dalam ROT dipasang pipa untuk menginjeksi steam.

Gambar 3.27: Row Oil Tank


3.5 Stasiun Permunian Minyak(Clarification)

Stasiun permunian minyak berfungsi untuk memisahkan minyak dengan kotoran


serta unsur- unsur yang mengurangi kualitas minyak dan mengupayakan agar kehilangan
minyak seminimal mungkin. Setelah melewati proses Pressanmaka didapatlah minyak
kasar / Crude Oildan ampas press yang terdiri dari fiber. Kemudian Crude Oil
dipompakan ke stasiun klarifikasi dimana proses pengolahannya sebagai berikut :

Gambar 3.23 : Stasiun Clarification

Anda mungkin juga menyukai