Anda di halaman 1dari 2

CONTOH PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN

1. Melakukan Main Hakim Sendiri


Perbuatan main hakim sendiri merupakan tindakan yang sewenang-wenang untuk
menghukum atau menghakimi suatu pihak tanpa adanya proses hukum. Pihak yang
berwenang menindak pelaku kejahatan itu seperti polisi, pengadilan, kejaksaan, bukan
masyarakat biasa.

Biasanya, masyarakat sudah kepalang emosi saat melihat pelaku kejahatan dan
langsung melakukan aksi kekerasan. Adapun tindakan main hakim sendiri seperti
melakukan intimidasi, pengeroyokan, kekerasan fisik, hingga pembakaran yang bisa
membuat pelaku meninggal dunia.

2. Melakukan Plagiasi
Plagiasi adalah salah satu tindakan pelanggaran hak warga negara dalam bentuk hak
cipta. Plagiasi merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dengan
mengutip sebagian atau seluruh karya milik orang lain dan diakui sebagai hasil karya
sendiri.

Tindakan ini jelas merugikan orang lain, terutama pemilik karya aslinya. Jika kamu
ketahuan melakukan plagiasi, maka kamu bisa dijatuhi hukuman karena dianggap
telah mencuri karya orang lain. Oleh karena itu, wajib untuk
mencantumkan credit agar kamu tak dianggap sebagai pencuri.

3. Mencemarkan Nama Baik Seseorang


Melakukan pencemaran nama baik adalah pelanggaran hak warga negara berikutnya.
Perbuatan tersebut merupakan tindakan menyerang kehormatan atau nama baik
seseorang dengan menuduhkan suatu hal agar diketahui oleh publik.

Tindakan pencemaran nama baik sering kali kita temukan di media sosial, seperti
Twitter atau Facebook. Oleh karena itu, pemerintah memfasilitasi Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Tujuan dari adanya UU ITE sebagai
upaya agar masyarakat berhati-hati dalam bertindak tutur di media sosial.

4. Diskriminasi Pada Seseorang Atau Suatu Kelompok


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diskriminasi adalah pembedaan
perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku,
ekonomi, agama, dan sebagainya. Biasanya, tindakan ini dilakukan oleh golongan
mayoritas kepada minoritas.

Melakukan diskriminasi terhadap seseorang atau golongan sama saja dengan


melanggar hak seseorang untuk hidup. Pasalnya, perbuatan tersebut telah mengurangi,
menghalangi, hingga membatasi ruang gerak seseorang atau kelompok.

5. Menangkap Seseorang Tanpa Ada Landasan Hukum


Menangkap paksa seseorang merupakan tindakan yang sangat bertentangan dengan
hukum. Pasalnya, penangkapan harus berdasarkan bukti awal yang cukup untuk
menangkap seseorang dan menyertakan surat perintah.

Jika kamu melihat seseorang yang melakukan tindakan kejahatan seperti pencurian,
kamu bisa melaporkannya beserta barang bukti yang kamu miliki, seperti rekaman
CCTV atau sebuah video. Kamu tak bisa menangkapnya karena pihak yang
berwenang hanyalah polisi.

6. Penggusuran Tempat Tinggal Secara Paksa


Penggusuran paksa berarti pemindahan sekelompok warga secara paksa dari
pemukiman mereka tempati, baik itu untuk sementara atau selamanya tanpa adanya
perlindungan hukum.

Tindakan tersebut sama saja menentang Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 yang
berisi: "Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
layanan kesehatan.".

Anda mungkin juga menyukai