OLEH :
20072015
FAKULTAS TEKNIK
2023
LEMBARAN PENGESAHAN INDUSTRI
Oleh :
20072015
HRD Manager
i
LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS
Oleh :
20072015
ii
HALAMAN PENGESAHAN FAKULTAS
Disusun Oleh:
DZAKWAN NAFIS FOLTRY
20072015
A n Dekan UNP
Kepala Unit Hubungan Industri
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ungkapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
kesehatan lahir dan batin kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan
Praktek Lapangan Industri (PLI) di PT. Tomoe Valve Batam hingga selesai dan membuat
laporan mengenai “PROSES PENGERJAAN BODY BUTTERFLY VALVE 302Y SIZE
125 A PT. TOMOE VALVE BATAM”. PLI ini merupakan salah satu kegiatan akademis
yang memiliki tujuan utama memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menambah
wawasan mengenai dunia Kerja.
Kegiatan PLI dan penulisan laporan PLI ini tidak akan terlaksana tanpa bimbingan
dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Dengan
demikian penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas nikmat yang luar biasa yang telah diberikan kepada saya,
sehingga dapat menyelesaikan Praktek Lapangan Industri ini dalam keadaan
sehat dan tanpa kekurangan apapun.
2. Kedua orang tua dan keluarga saya tercinta yang telah memberikan support
yang besar dan kepercayaan sepenuhnya untuk melaksanakan Praktek
Lapngan Industri ini.
3. Bapak Dr. Fahmi Rizal, M.Pd, selaku Dekan FT UNP .
4. Bapak Drs. Purwantono, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin FT UNP.
5. Bapak Drs. Jasman, M.kes, selaku Ketua Prodi D3 Jurusan Teknik Mesin FT
UNP.
6. Bapak Zainal Abadi S.Pd, M.Eng, selaku Koordinator Praktek Lapangan
Industri Jurusan Teknik Mesin FT UNP .
7. Ibuk Delima Yanti Sari,ST,MT,Ph.D, selaku dosen penasehat akademik.
8. Bapak Zainal Abadi S.Pd,M.Eng, selaku dosen pembimbing dalam
melaksanakan Praktek Lapangan Industri
9. Bapak Makoto Tsunomori selaku President Director PT. Tomoe Valve
Batam.
10. Bapak Noviardi selaku Senior Manager PT. Tomoe Valve Batam.
11. Bapak Muhammad Amran Dwi Utomo Selaku Asisten Manager PT. Tomoe
Valve Batam.
iv
12. Bapak Hergutanta Agus Raharjo Selaku HRD Manager PT. Tomoe Valve
Batam.
13. Seluruh Karyawan / Karyawati PT. Tomoe Valve Batam.
14. Kepada semua pihak yang telah membantu penulisan laporan ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu-persatu.
Penulis berharap agar laporan Praktek Lapangan Industri ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca serta dapat dijadikan bahan perbandingan perkuliahan di Jurusan
Teknik Mesin FT-UNP.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 31. TomoeGateValve..................................................................................................19
Gambar 32. Tomoe Globe Valve..............................................................................................19
Gambar 33. MKT Anti-Vibration Check Valve........................................................................20
Gambar 34. Bata-Check Lightweight, Quick-Acting Check Valve..........................................20
Gambar 35. New ELMY Compact Motorized Actuator............................................................21
Gambar 36. PMK-SRF Emergency shut-off (open) motorized actuator..................................21
Gambar 37. SRJ Lightweight, easy-to-handle, and complete..................................................21
Gambar 38. LTDK Large Motorized Actuator........................................................................21
Gambar 39. New MICON ELMY Electric Motor Actuator with a built in...............................22
Gambar 40. New T-DYNAMO Pneumatic Cylinder.................................................................22
Gambar 41. Diaphragm Pneumatic Actuators.........................................................................22
Gambar 42. TGA Pneumatic Actuators....................................................................................22
Gambar 43. TG-S Pneumatic Actuators...................................................................................23
Gambar 44. 3C Pneumatic Actuators.......................................................................................23
Gambar 45. Hydraulic Cylinder Other Actuators....................................................................23
Gambar 46. Manual Actuators.................................................................................................24
Gambar 47. Diagram Alur Proses Produksi.............................................................................27
Gambar 48. Wearpack..............................................................................................................28
Gambar 49. Sepatu Safety........................................................................................................28
Gambar 50. Kacamata..............................................................................................................28
Gambar 51. Masker..................................................................................................................29
Gambar 52. Ear plug................................................................................................................29
Gambar 53. Sarung Tangan Kain dan Karet............................................................................29
Gambar 54. Lokasi PT. Tomoe Valve Batam..........................................................................30
Gambar 55. Mesin CNC Milling NEWAY HM50TS..............................................................46
Gambar 56. FaceMill...............................................................................................................47
Gambar 57. Corodrill...............................................................................................................47
Gambar 58. SpotDrill...............................................................................................................47
Gambar 59. BrazedTool...........................................................................................................47
Gambar 60. Roughing Bor.......................................................................................................48
Gambar 61. Drill......................................................................................................................48
Gambar 62. Tapping.................................................................................................................48
Gambar 63. Body 302 Y Size 125 A setelah proses turning....................................................50
Gambar 64. Bagian Boss Body 302Y Size 125 A setelah proses turning................................50
viii
Gambar 65. Bagian leg Body 302 Y Size 125 A setelah proses turning.................................50
Gambar 66. Hasil proses Body 302 Y pada bagian Boss di mesin Neway..............................51
Gambar 67. Hasil proses Body 302 Y pada bagian Leg di mesin Neway................................51
Gambar 68. Hasil Prose Pembuatan Hole Body 302 Y di mesin Neway................................51
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia Industri dan Perguruan Tinggi merupakan satu kesatuan yang saling
berkaitan. Hubungan tersebut sering disebut sebagai kemitraan. Seorang mahasiswa yang
sedang menuntut ilmu, khususnya mahasiswa teknik perlu memahami kondisi nyata yang
ada di dunia Industri. Mahasiswa tidak hanya paham dan hafal teori saja namun juga
perlu mengerti akan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Perubahan teknologi dan
percepatan informasi telah mempengaruhi aspek-aspek dalam proses produksi di
perusahaan. Dengan adanya peranan Perguruan Tinggi, sebagai badan research dan
development diharapkan mampu menjawab tantangan dalam perubahan tersebut.
Sehingga perguruan tinggi sebagai partner akan meningkat. Disinilah link and match
pola kemitraan yang perlu dibangun untuk meningkatkan mutu dan produktivitas pada
Sektor Industri serta Perguruan Tinggi.
Kegiatan Praktek Lapangan Industri (PLI) adalah salah satu mata kuliah yang
dibebankan kepada mahasiswa Universitas Negeri Negeri Padang, khususnya Jurusan
Teknik Mesin dengan program studi DIII Teknik Mesin. Praktek Lapangan Industri
(PLI) merupakan salah satu kegiatan yang berorientasikan pada dunia industri yang
sesungguhnya. Sehingga mahasiswa dapat melihat secara langsung dunia industri yang
sesungguhnya serta salah satu kegiatan akademis yang memiliki tujuan utama
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menambah wawasan mengenai dunia
kerja. Pengalaman Praktek Lapangan Industri sendiri dilaksanakan untuk menciptakan
tenaga kerja yang profesional, dimana para mahasiswa yang melakukan pendidikan
tersebut diharapkan dapat menerapkan Ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari
Dunia Industri. Tanpa diadakannya Pengalaman Kerja Praktek ini mahasiswa tidak dapat
langsung terjun mempelajari dunia Industri karena belum mengetahui situasi dan kondisi
lingkungan kerja.
Maka dari itu, sebagai salah satu cara untuk memenuhi tujuan diatas, Fakultas
Teknik Universitas Negeri Padang (FT UNP) mengirim mahasiswanya yang memenuhi
syarat ke dunia industri untuk melaksanakan Praktek Lapangan Industri. Praktek
Lapangan Industri merupakan perwujudan dari pendidikan sistem ganda. Maksud dari
pendidikan sistem ganda adalah pendidikan yang dilaksanakan pada dua tempat yaitu
lembaga pendidikan dan industri/masyarakat.
1
2
D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai
berikut :
a. Studi Literatur yaitu dengan melakukan studi dari buku-buku, ataupun instruksi
manual serta dari pustaka berkaitan dengan masalah yang dibahas.
4
b. Studi lapangan yaitu dengan melakukan pengambilan data terhadap objek yang
diteliti.
1) Diskusi dan wawancara dengan karyawan dan petugas lapangan.
2) Pembahasan.
3) Menyimpulkan hasil pembahasan.
G. Profil Perusahaan
Tomoe adalah pimpinan dunia dalam desain dan manufaktur katup kupu-kupu
(Valve Butterfly) sejak didirikan pada tahun 1953. Produk Tomoe di distribusikan ke
seluruh dunia, dengan fasilitas pendukung di seluruh dunia untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.
5
1. Profil Umum
• Pengolahan air
• Pemrosesan Kimia
• Makanan Minuman
• Pengolahan Gula
• Minyak dan gas
• lepas pantai
• Petrokimia
• HVAC
• Pembangkit listrik
• LNG
• Besi dan baja
• Laut
• Semen
• Penanganan bubuk
• Tekstil
Produk pertama yang dikembangkan Tomoe adalah katup kupu-kupu berlapis
karet. Ini dipasok ke industri Pembuatan Kapal dan HVAC. Produk-produk ini sangat
dihargai oleh pengguna akhir karena kualitas dan keandalannya yang tinggi.
Keberhasilan produk ini mengarah pada pengembangan katup berlapis PTFE, katup
offset ganda kinerja tinggi, katup kontrol putar, dan katup offset rangkap tiga, yang
semakin populer di beberapa aplikasi paling penting dalam industri. Tomoe
berkomitmen untuk memastikan bahwa produk yang paling inovatif dan dirancang
secara unik dikembangkan melalui pengumpulan informasi yang berkelanjutan dan
pemahaman akan permintaan pelanggan kami.
yang berlokasi di kawasan Latrade Industrial Estate Blok F No. 1 dan 2 Kelurahan
Tanjung Uncang Kecamatan Batu Aji Kota Batam sesuai dengan izin lokasi dan
domisili lokasi kegiatan yang dimiliki. PT. Tomoe Valve Batam merupakan perseroan
terbatas yang bergerak di bidan industri barang-barang / komponen pompa dan
kompresor dari logam, plastik dan karet, peralatan pengukur, pengatur dan penguji
elektrik serta jasa industri untuk berbagai pekerjaan khusus terhadap logam dan
barang-barang dari logam.
Perizinan yang sudah dimiliki oleh PT. TomoeValve Batam :
Tabel 1. Jenis Perizinan dan Legalitas Yang Telah Dimiliki
NO NAMA PERIZINAN / YANG NOMOR DAN TANGGAL
. LEGALITAS MENGELUARKAN
1. Akte Pendirian Notaris Maria Anastasia Nomor 82
Perusahaan Halim, S.H. Tanggal 25 Oktober 2005
Pengesahan kehakiman Departemen Hukum dan Nomor C-33878
Hak Asasi Manusia HT.01.01.TH.2005
Republik Indonesia Tanggal 20 Desember 2005
2. RUPS Notaris DR. Yudo Nomor 12
DiharjoLantanea, S.H. Tanggal 28 Mei 2019
Pengesahan kehakiman Departemen Hukum dan Nomor AHU – 0030232.AH.
Hak Asasi Manusia 01.02 Tahun 2019
Republik Indonesia Tanggal 1 Juni 2019
3. NPWP Departemen Keuangan Nomor 02.498.107.8-217.00
Republik Indonesia
4. Surat Keterangan Departemen Keuangan Nomor
Terdaftar Republik Indonesia PEM-00376/WPJ.02/KP.0903/
2018
Tanggal 7 April 2008
5. Surat Persetujuan Badan Koordinasi Nomor 6/KI/II/PMA/2006
Perluasan Penanaman Penanaman Modal Tanggal 13 Oktober 2006
Modal Asing
6. Rekomendasi UKL-UPL Dinas Lingkungan Hidup Nomor 112/BAPEDAL
Kota Batam /REKOM/UKL-UPL/IX/2011
8
Nomor
80/DLH/REKOM/UKL-UPL/I/
2016
Tanggal 29 April 2016
Nomor
120/DLH/REKOM/UKL-
UPL/VIII/2018
Tanggal 2 Agustus 2018
Nomor
47/DLH/REKOM/UKL-UPL/I
V/2020
Tanggal 08 April 2020
7. Izin Lingkungan Dinas Penanaman Modal Nomor 120/IL/BPMPTSP-
dan Pelayanan Terpadu Satu BTM/V/2016
Pintu Tanggal 24 Mei 2016
8. Surat Keputusan Otorita Batam Nomor4/IUT/PMA/II/2006
Pemberian Izin Usaha Tanggal 20 Februari 2006
Industri
9. Izin Penyimpanan Badan Penanaman Modal Nomor
Sementara Limbah B3 dan Pelayanan Terpadu Satu KPTS.092/IPSLB3/BPMPTSP-
Pintu BTM/X/2015
Tanggal 27 Oktober 2015
10. Surat Keterangan Pemerintah Kota Batam Nomor
Domisili Kecamatan Batu Aji 179/SKDU/PPM/BTJ/VII/2019
Tanggal 2 Agustus 2019
Prinsip Perusahan
• Kerjasama dan Semangat Tim
Bagi semua karyawan untuk berbagi dan memiliki pemahaman dan
keyakinan tentang kebijakan dan visi dasar Tomoe sehingga kita semua dapat
berkontribusi pada tujuan yang sama. Tidak peduli seberapa berbakat dan
berpengetahuan kita, tanpa kerja sama dan semangat tim, kita hanya akan menjadi
perusahaan yang namanya saja dan tidak akan mencapai tujuan yang direncanakan.
9
Gambar 3. Struktur Organisasi PT. TomoeValve Batam (untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Lampiran 8.)
B. Deskripsi Produk, Deskripsi Kegiatan, Bidang Usaha, Jenis Produk
Perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk industri. PT. TomoeValve
Batam merupakan perusahaan industri barang-barang atau komponen pompa dan
kompresor dari logam, plastik dan karet, peralatan pengukur pengatur dan penguji
elektrik serta jasa industri untuk berbagai pekerjaan khusus terhadap logam dan
barang-barang dari logam.
Berbagai jenis produk Valve yang dihasilkan oleh PT. TomoeValve Batam.
Adapun produk-produk valve yang dihasilkan :
11
ButterflyValve
1. Metal to Metal Sheet – Pump Oil
Gambar 10. 302A & 303Q Double offset Metal Seat Butterfly Valve
Gambar 11. 302Y/304Y General Purpose High Temperature and High PressureServices
Valve
Gambar 14. 344Q Double offset Soft Seated Butterfly Valves to Suit API Standard
Gambar 18. 710F PTFE Lined Butterfly Valve Apply to Che micallyResistant
Gambar 24. 72WG/72SG/72LG Rubber seated Butterfly Valves for High Performance
Ball Valve
Kualitas Tinggi, Pemasangan Langsung (ISO5211), Katup Bola Emisi
Rendah untuk Aplikasi Umum dan Industri Proses.
Check Valve
1) MKT
Pencegahan mengobrol. Generasi baru katup periksa yang mengurangi
ruang perpipaan dan memungkinkan pemasangan langsung pompa.
Berdasarkan teori fluida dan analisis getaran, kami telah mencapai mekanisme
baru yang tidak memungkinkan terjadinya chatter bahkan pada kecepatan
aliran tinggi dan selama fluktuasi fluida.
1) Bata – Check
Ringan dan Ringkas Desain ringan dan kompak yang belum pernah
diwujudkan dalam katup periksa menjahit konvensional, Pengurangan dari
Water HammerRespon instan dengan pelat ganda pegas yang mencegah palu
air, Penyegelan Ketat Ketahanan goncangan dan efek penyegelan rapat
dipastikan dengan kursi yang ulet, Arah Pemasangan Gratis Dipasang baik
secara horizontal maupun vertikal di dalam perpipaan., HeadLoss Rendah Area
bukaan diperluas hingga batas yang diizinkan dan kehilangan head aliran lebih
kecil dibandingkan dengan katup periksa tipe ganda yang serupa.
A. Actuator
1. MotorizedActuators
Gambar 39. New MICON ELMY Electric Motor Actuator with a built in
2. PneumaticActuators
4. Manual Actuators
Aktuator manual terdiri dari tiga jenis: tuas pengunci, roda gigi
cacing, dan jenis pegangan tengah. Desainnya tergantung pada model
katup yang akan digunakan. Jenis tuas pengunci Operasi pembukaan dan
penutupan dilakukan hanya dengan memutar tuas 90 derajat. Mekanisme
penguncian 10 tahap memungkinkan kontrol laju aliran. Jenis roda gigi
cacing Roda cacing berfungsi sebagai peredam roda gigi untuk sangat
mengurangi torsi yang diperlukan untuk operasi buka dan tutup yang
sangat ringan. Sudut bukaan katup dapat diatur sesuai keinginan untuk
kontrol laju aliran yang benar-benar tanpa langkah. Jenis pegangan tengah
Planetarygear berfungsi sebagai peredam roda gigi untuk sangat
mengurangi torsi yang diperlukan untuk operasi buka dan tutup yang
sangat ringan. Sudut bukaan katup dapat diatur sesuai keinginan untuk
kontrol laju aliran yang benar-benar tanpa langkah.
Industri untuk berbagai pekerjaan khusus terhadap logam dan barang-barang dari
logam, secara garis besar sebagai berikut.
Proses Produksi
a. Penerimaan dan Penyimpanan bahan baku
Proses ini merupakan proses datangnya material berupa ingot ADC12
sebagai material kegiatan Diecastingdan material lain seperti alumunium,
plastik, rubber dan lainnya dari pemasok kemudian dilakukan pemeriksaan
terhadap material yang akan digunakan dalam proses produksi selanjutnya
disimpan dalam gudang.
b. Proses DieCasting
Untuk kegiatan DieCasting, material ingot ADC12 selanjutnya akan
dikeluarkan dari gudang menuju area proses pembuatan produk casting
berdasarkan permintaan bagian produksi. Ingot ADC12 selanjutnya
dimasukkan ke mesin peleburan dan dipanaskan dengan suhu ± 660 ºC. Cairan
logam yang telah terbentuk selanjutnya mengalir ke bak penampungan
pertama. Pada bak penampungan pertama akan dilakukan pengambilan
sampah yang ada dari cairan logam dari proses peleburan sebelumnya, setelah
cairan logam sudah bersih dari sampah selanjutnya akan mengalir ke bak
penampungan kedua. Selanjutnya Ladle cup berdasarkan ukuran produk yang
akan dibuat akan mengambil cairan logam dari bak prnampungan kedua dan
dimasukkan ke dalam mold/cetakan yang sudah disiapkan dengan
menggunakan tekanan tinggi. Produk yang telah terbentuk selanjutnya
dilakukan proses tremminguntuk menghilangkan bagian-bagian yang tidak
dibutuhkan serta dilakukan penghalusan produk, sedangkan untuk produk
reject akan dikumpulkan dan akan dileburkan kembali.
c. Proses Machining
Proses ini berupa proses pembentukan produk menggunakan mesin
CNC, proses ini dilakukan sesuai dengan drawing dan WO (Work Order) yang
diberikan kepada operator. Proses Machining meliputi proses Turning dan
Milling.
d. Machining Inspection
Proses ini berupa pengecekan terhadap material produk yang telah
diproses dan dikerjakan oleh operator, selanjutnya di periksa pada QC
(Quality Control).
26
e. Proses Pencucian
Proses ini berupa pembersihan material (produk DieCasting dan
alumunium) dari minyak dan debu dengan dengan menggunakan campuran
air, detergen dan phosphate yang menempati bak masing-masing. Sisa proses
pencucian akan dikumpulkan dan diangkut oleh transporter yang memiliki izin
resmi.
f. Pemanasan Awal
Proses ini berupa pengeringan material yang telah dicuci sebelum
dilakukan proses painting/pengecatan.
g. Painting
Proses ini berupa painting/pengecatan terhadap material menggunakan
systemspray dengan warna sesuai dengan standar yang telah di tentukan.
h. Pengeringan di Oven
Proses ini berupa pengeringan material setelah dilakukan proses
painting/pengecatan.
i. Pengecekan
Proses ini berupa pemeriksaan terhadap kualitas painting/pengecatan.
j. Assembly
Proses perakitan material, stainlesssteel, alumunium, rubber, dan
plastik menjadi valve dan actuator serta part/bagian yang sudah dilakukan
pelapisan chrome sehingga menjadi barang produk yang sempurna sesuai
dengan model dan tipe valve. Proses pelapisan dilakukan terpisahkan dengan
melalui beberapa tahapan yang akan dipaparkan setelah proses ini.
k. Final Inspection
Proses ini berupa pemeriksaan terhadap kebocoran produk yang telah
di assembly.
l. Packing
Proses ini berupa pengemasan untuk di kirim kepada konsumen
berdasarkan permintaan.
27
Proses Machining
Machining Inspection
Air limbah sisa pencucian
mengandung deterjen dan
Proses Pencucian phosphate
Pengecekan
Part/bagian yang sudah di
chrome (sesuai model dan
Assembly type valve)
Final Inspection
Packing
2. Sepatu Safety
Sepatu safety, alat pelindung yang dipakai untuk melindungi dan menghindari
dari percikan/pecahan besi ataupun serpihan yang lain.
3. Kacamata
Kacamata digunakan untuk melindungi mata dari loncatan / percikan chip pada
saat bekerja.
4. Masker
5. Ear Plug
Berikut lokasi gambaran satelit PT. TomoeValve Batam, dapat dilihat pada
gambar 54. Berikut :
2. Waktu Kerja
a. Hari Kerja dan Istirahat Mingguan
1. Hari kerja di PT. Tomoe Valve Batam adalah hari senin sampai jum’at (Lima
hari kerjadalam seminggu).
2. Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari istirahat mingguan.
b. Jam Kerja dan Jam Istirahat
1. Jam kerja di perusahaan melaksanakan jam kerja dan jam istirahat menurut
ketentuan yang ditetapkan pleh peraturan Perusahaan.
2. Jam kerja normal
Tabel 4. Jam Kerja (WorkingShift) di PT. TomoeValve Batam
1. Pengkajian Raw Material / Bahan baku meliputi pengecekan dimensi awal dan
menganalisa gambar.
2. Proses pembuatan program menggunakan salah satu software pemerograman Master
Cam dan Cimco Edit.
3. Proses pembentukan menggunakan CNC Turning dan Milling.
4. Proses finising dan pengecekan akhir oleh mutu yang meliputi bentuk visual dan
dimensi barang untuk selanjutnya dikirim ke konsumen.
B. Kajian Teoritis
1. Konpensator Proses
Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan proses pengerjaan Body 302Y dari
mulai bahan baku (Raw material) yang berbentuk material ekstrusi sampai
produk jadi dan siap kirim. Produk ini merupakan komponen Butterfly Valve
302Y yang di awali dengan mendesign gambar 3D menggunakan salah satu
software desain 3D, lalu pembuatan program menggunakan software
pemerograman mastercam yang selanjutnya di proses menggunakan mesin CNC.
34
35
Drawing
Geometrical Models
Finite Element Analysis
Part List
NC Control Information (Suhendra n.d.)
b. Computer-Aided Manufacturing (CAM)
Menunjuk ke pemakaian komputer yang mengkonversi rancangan
teknik sampai produk akhir. Proses produksi memerlukan pembuatan
perencanaan proses dan penjadwalan produksi, yang menjelaskan bagaimana
suatu produk dibuat , sumberdaya apa yang diperlukan dan kapan serta
dimana sumber daya ini akan dikirimkan. Proses produksi juga memerlukan
pengendalian dan koordinasi yang diperlukan untuk proses fisik, peralatan,
material, dan tenaga kerja. Dengan CAM, komputer membantu manajer,
insinyur teknik/manufakturing, dan pekerja produksi dengan tugas-tugas
produksi secara otomatisasi. Computer membantu untuk mengembangkan
proses perencanaan, order, dan jalur material, serta memonitor jadwal
produksi. Juga membantu mengendalikan mesin, industri robot, pengujian
peralatan, dan sistem yang yang memindahkan dan menyimpan material di
dalam pabrik. Integrasi Computer Aided Manufacture (CAM) dengan system
Computer-Aided Design menghasillan proses manufaktur yang lebih
cepat dan lebih efisien.
Computer Aided Manufacturing (CAM) adalah sebuah teknologi
aplikasi yang menggunakan perangkat lunak komputer dan mesin untuk
memfasilitasi dan mengotomatisasi proses manufaktur. Computer Aided
Manufacturing (CAM)) adalah penerus dari Computer Aided Engineering
(CAE) dan sering digunakan bersama dengan Computer- Aided Design
37
lunak, perangkat lunak, dan manapun dan manapun sisipan sisipan kaleng
rutin kaleng rutin terpilih dengan terpilih dengan mudah.
Di zaman yang semakin canggih saat ini, robot - robot permesinan dan
juga permesinan industri modern yang digunakan pada Industri skala besar
maupun kecil sudah menggunakan sistem otomasi yang mana pengontrolan
menggunakan komputer.
Perlu diingat bahwa suatu pabrik yang dikontrol secara otomatis
merupakan suatu hasil pengembangan yang paling akhir dalam revolusi
industri yang telah dimulai di Eropa dua abad yang lalu sesuai dengan tahap
pengembangan berikut (Lit. 5)
a. Pada tahun 1770 adalah tahun awal pembuatan mesinperkakas sederhana.
b. Awal tahun 1900 ditemukan fixed automatic mechanisms and transfer
lines untuk produksi massal. Transfer line dalam hal ini dimaksudkan
sebagai suatu teknik pengaturan fasilitas pabrikasi dengan output dan
dengan waktu produksi yang lebih cepat. Siklus operasinya adalah
sederhana dan tetap.
c. Mesin perkakas berikutnya adalah generasi mesin perkakas dengan kontrol
otomatis sederhana, seperti mesin kopi.
d. Pada tahun 1952 merupakan awal era otomasi dengan kendaliComputer
Numerical Control (CNC), yang didasarkan pada prinsip komputer
digital.
e. Pengembangan logis dari NC ini adalah computerized numerical control
yang dikenal dengan singkatan CNC, yang digunakan pada mesin
perkakas, di mana sebuah minikomputer dimasukkan sebagai suatu bagian
terpadu dari lemari kontrol.
f. Robot industri dikembangkan bersamaan dengan sistem CNC. Robot
komersil pertama dibuat pada tahun 1961, tetapi penggunaannya secara
efektif baru pada akhir tahun 1970-an.
g. Pabrik otomasi penuh yang memakai suatu teknik yang disebut dengan
Flexible Manufacturing System (FMS) dan computer aided design/
computer aided manufacturing (CAD/CAM). FMS dimaksudkan sebagai
suatu fasilitas yang mencakupmanufacturing cell. Setiap sel (cell)
memiliki sebuah robot yang mampu melayani beberapa mesin perkakas
40
CNC dan dengan suatu sistem penanganan material secara otomatis yang
terpisah dari komputer induk.
Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah
disepakati oleh industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar
tersebut, pabrik mesin CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang
diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada mesin
CNC yaitu :
Tabel 5. Macam – Macam Kode CNC
Kode G
G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat)
G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
41
Kode M
M00 : Berhenti terprogram
M03 : Sumbu utama searah jarum jam M02 : Untuk menutup program
42
M04 : untuk putaran spindle berlawanan arah jarum jam diikuti dengan kode S
untuk kecepatan putaran dalam mm/min atau inchi/min
M05 : Sumbu utama berhenti
M06 : Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat
M08 : Untuk menghidupkan cairan pendingin (coolant)
M09 : Untuk menghentikan cairan pendinggin (coolant)
M 10 : Untuk membuka chuck
M 11 : Untuk Mengunci Chuck
M 13 : kombinasi antara kode M 03 dan M 08
M14 : kombinasi antara kode M 04 dan M 08
M l7 : Perintah melompat kembali
M 22 : Titik tolak pengatur
M 23 : Titik tolak pengatur M 26 : Titik tolak pengatur
M 30 : Untuk menutup program
M 38 : untuk membuka pintu pelindung
M 39 : Untuk menutup pintu pelindung
M 99 : Parameter lingkaran
M 98 :Kompensasi kelonggaran/ kocak Otomatis
Kode Tanda Alarm
A 00 : Kesalahan perintah pada fungsi G atau M
A 01 : Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03
A 02 : Kesalahan pada nilai X
A 03 : Kesalahan pada nilai F
A 04 :Kesalahan pada nilai Z
A 05 : Kurang perintah M30
A 06 : Putaran spindle terlalu cepat
A 09 : Program tidak ditemukan pada disket
A 10 : Disket diprotek
A 11 : Salah memuat disket
A 12 : Salah pengecekan
A 13 : Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan
A 14 : Salah satuan
A 15 : Nilai H salah
A 17 : Salah sub program
43
2. Mekanisme Pelaksanaan
Untuk mendapatkan kerja praktek dan mendapatkan hasil yang baik maka
dilakukan beberapa metode untuk memecah masalah, ada beberapa metode yang
digunaka seperti:
a. Observasi lapangan
b. Identifikasi masalah
c. Metode wawancara
d. Studi Literatur
e. Kesimpulan
D. Pembahasan / Analisis
1. Langkah – langkah setting M/C Neway Body 302Y Size 125 A
1. Membersihkan meja dan memasang jig
44
2. Cari nilai X dan Y menggunakan xpender terlebih dahulu, lalu masukkan nilai X
dan Y dari mulai machine ke G54Ø
3. Setelah itu baru masukkan G0G90G54X0Y0 dengan menggunakan dial indikator
dan ulang cari nilai X dan Y nya ,lalu masukkan nilai X dan Y dari nilai machine ke
G54
4. Setelah itu cari panjang antara bibir Jig dengan dinding meja dan catat nilai Z nya
menggunakan M11,G0G90,M10
45
5. Setelah itu ulangi lagi mencari panjang dengan menggunakan xpender dimulai
dari dinding meja, lalu nol kan nilai yang didapat dan nilai xpender dibagi 2.
6. Setelah itu gerakan xpender ke nilai Z yang dicatat tadi dan gerakan xpender ke
tebal material yang ada
7. Masukkan nilai LE nya yang ada digambar untuk memasukkan nilai G55(X)
8. Setelah itu geser meja untuk mencari nilai G56(X)
46
9. Setelah itu samakan nilai Y nya dengan G54 lalu sesuaikan degan permintaan
drawing
10. Sentuhkan ujung tool ke material dan ditambahkan panjang tool dan
dimasukkan ke Z G55(LEG)
11. Sentuhkan ujung tool ke material dan ditambahkan panjang tool lalu masukkan
nilai Z ke G56(Boss)
2. Proses Pengerjaan di Mesin CNC Milling NEWAY HM50TS
1) Alat
a. Mesin CNC Milling Meway HMTS50T
b. FaceMill
c. Corodrill
d. Spotdrill
e. BrazedTool
f. Roughing Bor
h. Tapping
Gambar 64. Bagian Boss Body 302Y Size 125 A setelah proses turning
Gambar 65. Bagian leg Body 302 Y Size 125 A setelah proses turning
51
Gambar 66. Hasil proses Body 302 Y pada bagian Boss di mesin Neway
Gambar 67. Hasil proses Body 302 Y pada bagian Leg di mesin Neway
Gambar 68. Hasil Prose Pembuatan Hole Body 302 Y di mesin Neway
52
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan kegiatan Praktek Lapangan Industri (PLI) di PT. Tomoe
Valve Batam, penulis mendapatkan banyak pengalaman serta pelajaran di dunia
industri. Maka secara umum penulis dapat menarik kesimpulan :
1. Dengan adanya Praktek Lapangan Industri (PLI) ini mahasiswa dapat menerapkan
ilmu yang telah dipelajari diperkuliahan dan dapat mengaplikasikannya di dunia
industri.
2. Dengan adanya Praktek Lapangan Industri (PLI) mahasiswa mendapat gambaran
tentang dunia industri sehinggga ketika mahasiswa telah lulus dan diterima di dunia
industri tidak merasa asing dan akan mudah menyesuaikan diri.
3. Dengan adanya Praktek Lapngan Industri (PLI) mahasiswa dituntut untuk bersikap
rasional dalam melakukan tindakan dan hati-hati dalam mengambil keputusan.
4. Dengan adanya kerjasam antara pihak Universitas Negeri Padang dan pihak
industri akan sangat membantu mahasiswa untuk mencari tempat untuk kegiatan
Praktek Lapngan Industri (PLI).
Secara kusus kesimpulan yang dapat diambil setelah melaksanakan Praktek
Lapngan Industri (PLI) adalah :
1. Produk yang dikerjakan oleh PT. Tomoe Valve Batam adalah
barang-barang/komponen pompa dan kompresor dari logam, plastik, dan karet,
peralatan pengukur, pengatut dan penguji elektrik serta jasa Industri untuk berbagai
pekerjaan khusus terhadap logam dan barang-barang dari logam, dimana salah
satunya adalah Butterfly Valve 302Y.
2. Butterfly Valve 302Y sebagai sebagai salah satu katup serba guna yang unggul, tahan
tekanan, memiliki peningkatan kinerja yang baik dan efisiensi biaya yang lebih baik.
dalam pengerjaan Butterfly Valve 302Y memerlukan pengerjaan yang presisi,
sehingga proses pengerjaan Butterfly Valve 302Y dilakukan menggunakan mesin
CNC Milling.
3. Untuk pengoperasian mesin CNC Milling di butuhkan ketelitian dan focus dari
operator agar dalam pengerjaan tidak terjadi kesalahan.
53
B. Saran
Setelah melaksanakan Praktek Lapangan Industri ini penulis baru merasakan
bahwasanya apa yang telah dipelajari di bangku perkuliahan tidaklah cukup, sebelum
kita melihatnya langsung di lapangan. Pembekalan tentang topik yang akan ditulis
atau diteliti oleh penulis sangatlah penting. Masukan yang dapat diberikan setelah
melaksanakan Kerja Praktek ini sekiranya dapat menjadi acuan untuk kedepannya
atau dapat memberikan manfaat.
1. Hubungan kerjasama antara pihak industri dengan pihak kampus diharapkan terus
dipertahankan dan dibina lebih erat lagi.
2. Suasana kerja yang harmonis dan saling menghormati antara sesama karyawan
yang telah terjalin diperusahaan hendaknya dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
Dengan adanya suasana kerja seperti ini akan tercipta suatu kerjasama yang baik
antara mitra kerja, mulai dari atasan sampai bawahan.
3. Pada saat melakukan pengerjaan lebih baik menngunakan safety untuk menghindari
segala kemungkinan yang mungkin dapat merugikan diri sendiri dan juga
perusahaan.
4. Mahasiswa harus aktif bertanya kepada karyawan yang ada pada perusahaan dan
juga mahasiswa dapat menambah ide-idenya dalam perusahaan tersebut.
5. Lakukan proses kerja dengan teliti dan hati hati untuk menghindari kerugian
perusahaan dan mahasiswa sendiri.
54
DAFTAR PUSTAKA
Lilih Dwi P., 2001, Buku CNC Milling – TU 3A (Mesin Freis Dasar) , Laboratorium CNC –
BLPT Surabaya,Surabaya