Oleh:
FATRIYANTO
19067089
Oleh
Fatriyanto
19067089
ii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
Oleh
Fatriyanto
19067089
Menyetujui
Afrizal Nurfi
Mengetahui
Afrizal Nurfi
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Lapangan
Industri yang berjudul ” cooling water system PLTA Batang Agam”. Laporan yang
penulis susun adalah hasil yang diperoleh selama melakukan Praktek Lapangan
Industri di PLTA Batang Agam. Laporan ini sengaja ditulis dengan maksud untuk
memenuhi sebagian persyaratan akademik untuk menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangan di Universitas Negeri Padang.
Dalam tahap penyelesaiannya, penulis telah banyak mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak sehingga laporan Praktek Lapangan Industri ini
dapat diselesaikan. Untuk itu, izinkan penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Fahmi Rizal, M.T., M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang.
2. Bapak Purwantono, M. Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Negeri Padang.
3. Bapak Ali Basrah Pulungan, S.T.,M.T selaku Kepala Unit Hubungan
Industri Universitas Negeri Padang (FT-UNP).
4. Bapak Zainal Abadi, selaku Koordinator PLI Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
5. Bapak Drs. Nelvi Erizon, M. Pd selaku dosen pembimbing PLI Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
6. Bapak Afrizal Nurfi selaku Supervisor Pemeliharaan PLTA Batang Agam
dan merangkap sebagai pembibing lapangan yang telah memberikan
arahan dan bantuan selama penulis menjalani kerja praktek.
7. Bapak Riko Berlian, bapak Afriyanto, bapak Erisman dan bapak rio selaku
staf bagian maintenance yang telah memberikan arahan dan berbesar hati
untuk membagikan ilmunya.
8. Bapak Rezi Purnomo dan bapak Redi selaku Har Listrik yang telah
membrikan arahan serta membagikan ilmunya.
9. Seluruh staf dan pekerja di PT. PLN (Persero) Unit PLTA Batang Agam
10. Orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung setiap langkah yang
penulis tempuh dalam Pendidikan.
iv
11. Rekan-rekan PKL di PT. PLN (Persero) Unit PLTA Batang Agam serta
rekan-rekan Jurusan Teknik Mesin.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan laporan
Praktek Lapangan Industri ini.
Tak ada gading yang tak retak. Begitulah pepatah yang mengatakan sesuatu
yang tidak sempurna. Begitu juga dengan Laporan Praktek Lapangan Industri ini.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Fatriyanto
v
DAFTAR ISI
vi
4. Jenis Pemeliharaan (Maintenance)...........................................................29
B. Cooling Water System..............................................................................30
1. Cooling Water System pada PLTA Batang Agam.....................................30
2. Komponen Cooling Water System PLTA Batang Agam...........................30
3. Sistem Kerja Cooling Water System PLTA Batang Agam........................33
4. Maintenance Cooling Water System PLTA Batang Agam........................34
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................36
A. Kesimpulan.............................................................................................36
B. Saran........................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................37
LAMPIRAN DOKUMENTASI...........................................................................38
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Latar Belakang Praktik Lapangan Industri (PLI)
Praktik Lapangan Industri (PLI) merupakan persyaratan akademis yang
harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Negeri Padang.
Di era 4.0 ini pembangunan sumber daya manusia memiliki arti yang
sangat penting. Dalam era tersebut diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia yang cerdas dan bermutu tinggi, baik dari pengetahuan maupun
penguasaan keahlian atau ketrampilan. Peningkatan sumber daya manusia
Indonesia dapat dilakukan melalui program- program pemerintah yang
terencana dan terarah dalam bidang pendidikan. Semua itu untuk menciptakan
manusia Indonesia yang cerdas dan ahli serta siap untuk bekerja atau
membuka lapangan pekerjaan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Program Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang mengaplikasikan Pengalaman
Lapangan Industri pada salah satu mata kuliah wajib yaitu Praktek Lapangan
Industri dengan bobot mata kuliah 3 SKS dan dibebankan pada semester VII.
Lama waktu pelaksanaan PLI dilaksanakan sesuai dengan beban Satuan Kredit
Semester (SKS) yang diambil dan jumlah jam kerja per minggu dari industri
tempat pelaksanaan PLI biasanya selama 40 hari. Pengalaman Lapangan
Industri adalah Praktek industri lebih dikenal istilah pemagangan diartikan
sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu
antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di
bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih
berpengalaman, dalam proses produksi barang dan jasa di perusahaan, dalam
rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
Praktik Lapangan Industri diadakan dengan tujuan untuk memberikan
kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengamati secara langsung proses
kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, memberikan kesempatan untuk
1
mengaplikasikan pengetahuan akademis, dan membandingkan dengan
kenyataan di lapangan. Di samping itu, Praktik Kerja Lapangan dapat juga
dijadikan sebagai sarana dalam menambah dan memperluas wawasan serta
meningkatkan cara berfikir ke arah yang lebih logis, analitis dan konseptual.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku setiap mahasiswa yang akan
melakukan Praktik Kerja Lapangan diwajibkan untuk mencari lokasi praktik
dan sekaligus membuat laporan dari hasil Praktik Lapangan Industri sesuai
dengan program keahlian konsentrasi kontruksi dan kegiatan yang sedang
berjalan di lokasi.
Untuk memenuhi hal tersebut, maka dipilihlah tempat PKL di PT. PLN
(Persero) Unit PLTA Batang Agam. Dipilihnya tempat Kerja Praktik ini
karena sesuai dengan program keahlian dan ilmu-ilmu yang telah didapat
selama di bangku perkuliahan, bahkan masih banyak ilmu-ilmu pengetahuan
baru yang perlu dipelajari.
2. Tujuan PLI
Secara umum Praktik Lapangan Industri bertujuan untuk mengenalkan
penulis kepada dunia kerja di perusahaan dan mengaplikasikan teori yang
diperoleh di bangku kuliah terhadap kenyataan yang ada di lapangan. Secara
khusus, Praktik Lapangan Industri bertujuan :
1. Mengetahui Pembangkit dan Pengendalian Pembangkitan PLTA Batang
Agam. Menerapkan ilmu yang diperoleh pada bangku perkuliahan dalam
dunia industri.
2. Mengetahui serta memahami sistem kerja PT. PLN (Persero) Unit PLTA
Batang Agam.
3. Mengetahui Pemeliharaan Cooling Water System pada PLTA Batang
Agam.
3. Manfaat
Dengan mengetahui pemeliharaan pada PLTA Batang Agam maka
dapat dilakukan penyelesaian dari masalah tersebut dan mencegah
kemungkinan terjadinya kesalahan yang sama sehingga dapat meningkatkan
2
kinerja dari alat tersebut dan juga meningkatkan produksi dari PT. PLN
(Persero) Unit PLTA Batang Agam.
4. Batasan Masalah
Dalam laporan PKL ini, Batasan masalah yang dituangkan pada
laporan ini adalah Pemeliharaan pada Cooling Water System.
B. Deskripi Perusahaan
1. Sejarah PLTA Batang Agam
PLTA Batang Agam terletak diperbatasan Kabupaten Agam dan
Kabupaten Lima Puluh Kota. Pembangunan PLTA Batang Agam merupakan
salah satu pemanfaatan potensi air sungai Batang Agam. Proyek ini
merupakan proyek besar di Sumatera Barat selama Pelita I dan Pelita II.
Kapasitas tenaga listrik yang dibangkitkan di proyek ini sekitar 10,5 MW.
Pembangunan proyek PLTA Batang Agam sebenarnya sudah lama
direncanakan sejak tahun 1927.
3
Gambar 1. 1 PLTA Batang Agam
4
memungkinkan dan dengan dasar itulah proyek PLTA Batang Agam
diteruskan pelaksanaannya dengan bantuan pinjaman Asian Development
Bank (ADB Manila) sebesar U$ 7,1 Juta. Pembangunan proyek PLTA
Batang Agam diteruskan, walaupun baru akan dibangkitkan tenaga sebesar
10,5 MW, akan tetapi telah memperlihatkan titik terang bagi daerah
Sumatera Barat secara keseluruhan. Sehingga pada tanggal 28 Februari 1976
proyek tersebut rampung dikerjakan dan mulai dioperasikan pada :
Turbin / Generator 1 tanggal 1 Maret 1976
Turbin / Generator 2 tanggal 8 Maret 1976
Turbin / Generator 3 tanggal 15 September 1982
PLTA Batang Agam membangkitkan tenaga listrik sebesar 10,5 MW
yang disalurkan dalam 4 feeder, yaitu :
Feeder I Bukittinggi
Feeder II Situjuh
Feeder III Payakumbuh
Feeder IV Batu Hampar
5
Gambar 1. 2 Intake Ware
b. Tunnel I (Terowongan I)
Tunnel I difungsikan sebagai penyaluran air dari intake weir
menuju ke sand trap (kolam pasir). Tunnel I dapat dilihat pada gambar
1.3. Terowongan ini berbentuk seperti leter U. perawatan yang dilakukan
pada tunnel I adalah pemeliharaan agar tunnel I tetap kokoh agar suplai air
ke sand trap tidak terganggu yang dimana sangat berpengaruh pada
kecukupan air untuk power house. Tunnel I memiliki panjang 175,5 m,
diameter sebesar 2,50 m dan kapastias terowongan sebesar 14 m3.
Gambar 1. 3 Tunnel 1
6
agar turbin terhindar dari kerusakan, dapat dilihat pada gambar 1.4. Sand
trap memilki ATR ( Automatic Trash Racke ) yang dimana ATR tersebut
berfungsi sebagai pengambil sampah yang tersangkut pada saringan air
masuk ke sand trap. Sand trap memilki 2 buah kolam yang berfungsi jika
1 kolam dilakukan perawatan maka suplai air ke kolam tando tidak
terganggu dan tetap lancar mengalir. Sama seperti di intake weir
perawatan yang dilakukan di sand trap ini adalah perawatan automatic
trash racke. Sand trap ini memiliki luas sebesar 7.000 m 2 dengan volume
20.000 m 3
7
Gambar 1. 5 Tunnel 2
Spillway
Spillway berfungsi sebagai pelimpahan jika air
kolam tando telah maksimum dan sebagai penguras jika
sewaktu – waktu kolam dikuras atau dibersihkan.
Outlet
Outlet berfungsi sebagai pemasukan air menuju
terowongan III. Out let memiliki ATR yang berfungsi
8
sebagai alat penarik sampah agar sampah tidak tersangkut
di saringan.
9
Gambar 1. 7 Surge Tank
a. Untuk menutup aliran air yang masuk ke dalam turbin di saat turbin
sedang beroperasi maupun tidak beroperasi.
b. Sebagai katup pengaman apabila terjadi pipa pesat pecah, banjir di
power house dan lain-lain.
c. Untuk pemeliharaan di penstock dan inlet valve.
10
i. Penstock (Pipa pesat)
Penstock berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran penghantar
ke turbin. Posisi kemiringan yang tajam dimaksudkan untuk memperoleh
energi kinetik air (tekanan air ) dan energi potensial dari air tersebut
untuk memutar turbin. Dapat dilihat pada gambar 1.9.
Berikut merupakan spesifikasi penstock:
Elevasi awal : 648,70 mdpl
Panjang : 240,00 m
Elevasi akhir : 582,50 mdpl
Kemiringan : 70o
Diameter :2m
Gambar 1. 9 Penstock
11
Gambar 1. 10 Power House
12
3. Letak Geografis PLTA Batang Agam
Lantai I
13
Lantai II
Lantai II PLTA Batang Agam dapat dilihat pada gambar 1.14 berikut
Lantai III
Lantai III PLTA B
Batang Agam dapat dilihat pada gambar 1.15 berikut
14
Lantai IV
Lantai IV PLTA Batang Agam dapat dilihat pada gambar 1.16 berikut
15
Spesifikasi generator pada PLTA Batang Agam adalah sebagai
berikut:
Output : 4700
kVA
Tegangan : 6300 V
Arus : 431 A
Frekuensi : 50 Hz
Rpm : 750 rpm
Faktor daya : 0,8
Jumlah fasa : 3 fasa
Jumlah kutub : 8 kutub
Tegangan eksitasi : 105 V
Arus eksitasi : 454 A
b. Turbin
Turbin pada PLTA Batang Agam termasuk jenis turbin francis.
Turbin ini bekerja merubah energi potensial menjadi energi kinetik,
tekanan, dan energi mekanik. Turbin francis bekerja pada head sedang
dengan aliran besar (Dayu 2014). PLTA Batang Agam memanfaatkan
head dan aliran dari sungai Batang Agam untuk memutar turbin dapat
dilihat pada gambar dibawah.
16
Gambar 1. 18 Turbin Francis
Turbin yang digunakan di PLTA Batang Agam memiliki data
teknik sebagai berikut:
Merk : Ebara Tokyo Japan
Type : Horizontal Shaft Francis
No. Seri : R. 410028 - 01
Daya : 3500 kW
Putaran : 750 rpm
Ukuran : D1= 0,199m, D2= 0,255m, D3=
sudu 0,271m
Pemakaian : 4.49 m3/s
Air
Tinggi Air : 90.8 m
Tahun :1975
Pembuatan
Tahun :1976
Operasi
17
c. Tranformator
Trafo atau transformator adalah alat yang digunakan dalam
dunia kelistrikan untuk mengubah taraf suatu tegangan AC menjadi
tegangan lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa penurunan atau
penaikan tegangan listrik. Misalnya, tengan AC awal adalah 220
VAC kemudian dengan trafo diturunkan menjadi 12 VAC atau
sebalik nya dapat dilihat pada gambar 1.19.
yang digunakan PLTA Batang Agam ada dua tipe yaitu :
• Unit 1 dan unit 2 , type TTUB 21
• Unit 3, type MGA 53
Transformator di PLTA Batang Agam dipasang dengan
hubungan bintang disisi High voltage dan hubungan segitiga (delta)
disisi low voltage.
Gambar 1. 19 Transformator
d. Governor
Governor adalah suatu alat yang berfungsi mengatur putaran
turbin tetap konstan walaupun kondisi beban berbeda-beda. Governor
terdiri dari motor pendulum, servo motor, dll dapat dilihat pada gambar
1.20. Governor terbagi menjadi tiga jenis yaitu : Governor digital,
Governor mekanik dan Governor automatic. Governor yang digunakan
di PLTA Batang Agam adalah governor automatic.
18
Gambar 1. 20 Governor PLTA Batang Agam
(a)tampak luar, (b) tampak dalam
19
Gambar 1. 21 BISNIS PLTA Batang Agam
Air dari kolam tando dialirkan melalui terowongan yang terbuat dari
pipa steel liner yang dilengkapi dengan Surge Tank dan Safety Butterfly Valve.
Kemudian air tersebut diterjunkan melalui pipa pesat (Penstock) dengan
kemiringan 70° dan memiliki panjang 240 m. Untuk memutar 3 unit turbin,
sesampai di Power House, Penstock tadi dibagi menjadi 3 untuk masing –
masing unit yang dilengkapi dengan katup utama (Inlet Valve).
Inlet valve tersebut berfungsi sebagai katup utama membuka dan
menutup arah aliran air menuju spiral casing, namun sebelum inlet valve itu
terlebih dahulu membuka katup by pass valve yang berguna untuk
menyamakan tekanan di daerah up stream dengan down stream supaya dapat
mencegah jangan sampai mengakibatkan spiral casing rusak apabila inlet
valve di buka. Setelah inlet valve terbuka maka air akan mengalir ke spiral
cassing dan langsung masuk kedalam sudu tetap, dimana aliran air masuk
untuk memutar runner diatur oleh sudu atur (guide vane), dan memutar runner
sampai mencapai 750 rpm. Dan air yang memutar runner langsung menuju
draft band dan mengalir menuju tail race.
Pada putaran turbin mencapai 750 rpm, generator akan bereaksi
dengan mengeluarkan tegangan 6,3 KV, generator bisa mengeluarkan
tegangan itu karena shaft yang ada pada turbin seporos dengan shaft generator
yang mengakibatkan generator juga akan ikut berputar (Lhokseumawe et al.
2020).
20
7. Single Line Diagram PLTA Batang Agam
Single line diagram merupakan diagram feeder/pengeluaran daya dari
Batang Agam ,yang di salurkan untuk empat wilayah dapat dilihat pada
gambar
1.22. PLTA Batang Agam terdiri dari 3 unit yang masing-masingnya
menghasilkan daya sebesar 3,5 MW dan terhubung dengan bus 20kV.
21
Misi
9. Motto
“Our Energi For A Better Life”.
Energi kami untuk kehidupan yang lebih baik.
22
10. Struktur Organisasi
23
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Dasar
1. Pengertian Cooling Water System
• Air
Air berfungsi sebagai media pertukaran panas dengan oli. Sistem
pendingin air bersirkulasi ini berfungsi untuk menjaga suhu oli
sesuai dengan temperatur kerjanya. Sistem pendingin air (Water
Cooling System) merupakan sistem pendingin dengan tingkat
kegagalan paling rendah.
Minyak
Minyak mempunyai sifat sebagai media pemindah panas
(disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya
tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media
pendingin dan isolasi. Selain sebagai media pendingin minyak juga
digunakan sebagai pelumasan.
Udara
Udara juga merupakan media pendingin, udara yang dimaksud
adalah penguapan air. Akibat penguapan air, terjadi penyerapan
kalor dari udara yang dihembuskan, sehingga diperoleh udara
keluaran yang lebih dingin.
24
2. Jenis Cooling Water System
a. Sistem Air Pendingin Siklus Terbuka
Dalam sistem terbuka, air dipasok secara kontinyu dari sumber tak
terbatas seperti sungai, danau dan laut yang dipompakan ke kondensor
untuk akhirnya dibuang kembali ke asalnya. Dengan menggunakan pompa,
air dari sumber dipompa dan dialirkan ke kondensor dan heat exchanger
kemudian dibuang ke saluran pembuangan.
25
Pada sistem ini dibuat pembatas level minimum berupa gundukan
atau bak pada sisi air keluar kondensor. Hal ini dimaksudkan agar
diperoleh efek syphonic walaupun level air bervariasi. Efek syphonic
memberikan keuntungan, karena dengan bantuan efek syphonic tenaga
pemompaan menjadi lebih ringan. Sisi masuk pompa harus dipasang
dibawah permukaan air terendah pada saat pasang rendah untuk
mencegah terjadinya kehilangan sisi isap dan menjamin bekerjanya sistem
symphonic (Rahman 2021).
b. Sistem Air Pendingin Siklus Tertutup
Secara prinsip, sistem air pendingin utama siklus tertutup
menggunakan media yang sama secara berulang dalam sirkulasi tertutup
seperti terlihat pada gambar 2.2 Sistem ini membutuhkan biaya investasi
yang lebih besar dibanding sistem siklus terbuka. Hal ini karena
menggunakan menara pendingin yang mahal.
Biaya operasinya juga lebih besar karena sistemnya tidak dapat
dibuat syphonic effect sehingga memerlukan tenaga pemompaan yang
lebih besar. Bahkan apbial menggunakan sistem draft (tarikan) paksa
memerlukan beberapa fan yang beroperasi terus menerus.
Namun sistem siklus tertutup merupakan solusi terhadap
tersedianya jumlah air yang terbatas, karena air sebagai pendingin dipakai
berulang-ulang dan kehilangan air pendingin relatif sedikit.
26
Gambar 2. 2 Aplikasi Sistem Air Pendingin Utama Siklus Tertutup
27
Gambar 2.2 memperlihatkan aliran pembuangan udara/gas panas
(drift) dari menara pendingin ke atmosfir, dimana sebagian tetes air ikut
terbawa. Hal ini mengakibatkan berkurangnya jumlah air pendingin
didalam siklus tertutup.
3. Prinsip Kerja
Pada cooling water system menggunakan dua buah cooling water
pump (CWP) yang berfungsi untuk mensirkulasikan air. Setelah itu
discharge cooling water pump (CWP) dicabang menjadi dua line, yaitu
menuju ke heat exchanger untuk pendingin lube oil dan generator untuk
pendingin udara pendinginan generator. Pendingin lube oil, dengan
menggunakan heat exchanger didesain dari plat penukar panas untuk
aliran oil dan air dengan arah berlawanan. Sedangkan pendingin udara
pendinginan generator dengan cara melewatkan air pada tube berada pada
posisi bawah winding generato. Setelah digunakan untuk mendinginkan
lube oil dan generator, cooling water didinginkan menggunakan cooler fan
yang terdiri dari 3 group dan masing-masing group terdapat 3 fan, jadi
jumlah fan yang dipakai untuk mendinginkan cooling water ada 9 fan.
Aliran cooling water diatur oleh thermostatic valve, dimana aliran diatur
berdasarkan temperature cooling water. Untuk menstabilkan tekanan
suction cooling water pump (CWP) dipasang pressure accumulator dan
untuk pengaman tekanan lebih dipasang.
28
4. Jenis Pemeliharaan (Maintenance)
c. Corrective Maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan dengan berencana pada waktu-waktu
tertentu ketika peralatan cooling water system mengalami kelainan atau
unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk
mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan
penyempurnaan. Pemeliharaan ini disebut juga Curative Maintenance, yang
bisa berupa troubleshooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau
kurang berfungsi yang dilaksanakan dengan terencana.
d. Breakdown Maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak
yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
29
B. Cooling Water System
1. Cooling Water System pada PLTA Batang Agam
Sistem air pendingin atau Cooling water system adalah sistem yang
ditujukan untuk mendinginkan suatu peralatan agar peralatan tersebut tidak
cepat rusak. Sistem pendingin memiliki beberapa media yang digunakan
sebagai pendingin yaitu air, minyak, dan udara. PLTA Batang Agam
menggunakan air sebagai media pendinginnya. Alasan memilih air sebagai
media pendingin adalah karena air lebih cepat mendinginkan temperatur
dibandingkan dengan minyak ataupun udara.
Ada 2 jenis sistem air pendingin, yaitu sistem siklus terbuka dan
tertutup. PLTA Batang Agam menggunakan sistem siklus terbuka karena air
yang digunakan langsung dibuang ke tail race.
30
b. Filter Main Valve
c. Shaft Seal
31
Shaft Seal berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat pada
air yang berasal main strainer yang sebelumnya sudah diturunkan
tekanan air tersebut di reducing valve dari 9,8 bar menjadi 2-3 bar.
Pada PLTA Batang Agam terdapat 2 shaft seal yang bertujuan jika
ada pemeliharaan disalah satu shaft seal, sistem pendinginan tetap
bisa dilakukan menggunakan shaft seal yang lainnya.
d. Air Cooler
e. Oil Cooler
32
Oil cooler berfungsi untuk menurunkan temperatur oli yang melumasi
bearing pada turbin.
34
1) Main Strainer
Pembersihan main strainer.
2) Filter Main Valve
Pembersihan filter main valve.
3) Shaft Seal
Pembersihan filter shaft seal.
4) Air Cooler
Pembersihan pipa-pipa dalam air cooler.
5) Oil Cooler
Pembersihan pipa-pipa dalam air cooler.
6) Water Flow Relay
Pembersihan flow relay.
35
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan praktik kerja lapangan di PT PLN (PERSERO)
UNIT PELAKSANA PEMBANGKITAN PLTA BATANG AGAM ini dan
berdasarkan pengamatan di lapangan maka penulis memperoleh beberapa
kesimpulan, diantaranya :
1. Cooling Water System adalah sistem yang ditujukan untuk mendinginkan
suatu peralatan tersebut tidak cepat rusak.
2. PLTA Batang Agam menggunakan sistem air pendingin siklus terbuka
yang airnya dipasok secara kontinyu dari sungai Batang Agam dan
setelah digunakan airnya langsung dibuang ke tail race.
3. Metode pemeliharaan yang digunakan :
Preventif Maintenance.
Preventif maintenance yang dilakukan secara rutin dan dilakukan secara
periodik. PLTA Batang Agam akan melakukan pemeliharaan terjadwal
sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
1. Pemeliharaan haruslah dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketentuan
2. Selalu taati peraturan yang berlaku di weilayah PLTA Batang Agam.
3. Usahakan mecari tahu atau sering bertanya terhadap hal yang tidak
dipahami.
36
DAFTAR PUSTAKA
Dayu,Canny.2014.“TurbinFrancis.” https://downscribd.com/document/375751331/Bab-
ISI-TURBIN-FRANCIS.
Rahman, Alief. 2021. “Jenis Sistem Air Pendingin.” https://rakhman.net/power-plants-
id/jenis-sistem-air-pendingin/.
Wibowo, Farida. 2018. “Cooling Water System.” https://docplayer.info/61054006-
Cooling-water-system.html.
Yuliana, Eka. 2016. “Sistem Air Pendingin.” sistem air pendingin.
https://www.scribd.com/document/329325288/sistem-air-pendingin.
37
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Pengarahan K3
38
Penmbersihan TIV
39
Pemasangan shield pipa
40