PENGESAHAN 1
Disusun oleh:
Pembimbing Lapangan,
Kamaruddin
2
LEMBAR PENGESAHAN II
Laporan dengan judul : STUDI ANALISA KERUSAKAN POMPA
CENTRIFUGAL PROSES PENGOLAHAN GAS PADA BETARA GAS
PLANT PETROCHINA INTERNATIONAL JABUNG LIMITED\
Dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik
pada Program Studi Teknik Industri Departemen Betara Gas Plant
Operations dan telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Kerja Praktek Teknik Industri
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, karunia serta kemudahan sehingga penulis dapat melakukan kegiatan
Kerja Praktik di Provinsi Jambi ini. Penulis juga bersyukur rangkaian kegiatan
Kerja Praktik ini selama sebulan penuh di Betara Gas Plant, PetroChina
International Jabung Limited ini tanpa kendala yang cukup berarti. Sebagai bukti
bahwa penulis telah melakukan Kerja Praktik ini, maka disusunlah laporan yang
berjudul “Studi Pengolahan Gas pada Betara Gas Plant PetroChina International
Jabung Limited”. Laporan Kerja Praktik ini tentunya tidak dapat selesai tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.Allah SWT, karena atas izin-Nya lah penulis diberikan kemudahan serta
kelancaran dalam melakukan rangkaian kegiatan Kerja Praktik ini.
2. Kedua orang tua dan kakak tercinta yang senantiasa memberikan dukungan
serta doa kepada penulis;
3.Bapak Imam Bayhaqi S.T. M.T sebagai dosen pembimbing Kerja Praktik, serta
Bapak / ibu sebagai koordinator Kerja Praktik;
4. Bapak Kamaruddin selaku pembimbing lapangan.
5. Pak Arief kamaruddin, Pak kusmanto, Pak Heri,Pak Sarwanto, Pak Yusuf, serta
seluruh operator anggota crew E, crew F, dan crew G BGP Operations PetroChina
International Jabung Ltd.;
6. Serta semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan Kera Praktik ini.
Tiada gading yang tidak retak, sehingga laporan ini tentu masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan.
4
5
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ........................................................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN .............................................................................................. 1
DAFTAR TABEL ......................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR..................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ................................. Error! Bookmark not defined.
BAB 1PENDAHULUAN ............................. Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ...................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Perumusan Masalah .............................. Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Kerja Praktek........................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Kerja praktek ......................................................................... 9
1.5 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 9
BAB II ........................................................................................................... 10
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ........................................................ 10
2.1 Gambaran Umum Perusahaan ........................................................... 10
2.1.1 Wilayah operasi dan kegiatan operasional .....................................
2.2 Visi dan Misi PetroChina Jabung ltd ....................................................
2.3 Struktur instansi perusaha’an ................................................................
2.3.1 Field administration Department ....................................................
2.3.2 Health safety Environment (HSE) ...................................................
2.3.3 Logistic Department..........................................................................
2.3.4 Production Department ....................................................................
2.3.5 BGP Operation Department ............................................................
2.3.6 Heo & Contruction Department ......................................................
2.3.7 Merine Department...........................................................................
2.3.8 Mentenance Department .................................................................
2.3.9 Project Department..........................................................................
2.4 Proses Produksi / Bisnis perusahaan ......................................................
2.4.1 Central processing station (CPS) .....................................................
2.4.2 Gemah station ....................................................................................
6
BAB 1
PENDAHULUAN
International Jabung Ltd. mahasiwa dapat mempelajari proses minyak dan gas
hingga akhirnya menjadi produk yang memenuhi spesifikasi penjualan. Proses
pengolahan untuk gas dapat dipelajari pada salah satu plant yang dimiliki oleh
PetroChina International Jabung Ltd; yakni Betara Gas Plant yang
a. Memenuhi salah satu mata kuliah yang diwajibkan bagi seluruh mahasiswa
Teknik Iuntuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1); Commented [I3]: KKP sebagai syarat untuk melanjutkan ke
penelitian skripsi atau sebagai matakuliah wajib yang harus di ambil
b. Menerapkan ilmu yang diperoleh dari kegiatan perkuliahan di Departemen oleh mahasiswa sebelum mengontrak skripsi
D. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ini adalah :
Laporan praktek Sentrifugal Pump ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis sendiri, di mana dalam penulisan laporan praktek Analisa hasil peraktik
Pompa Sentrifugal ini dapat menambah wawasan;
2. Sebagai acuan untuk perbandingan antara teori dengan praktik;
3. Agar menjadi perbandingan bagi adik-adik mahasiswa yang nantinya akan
melakukan hal yang sama.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
kontraktor dan Pertamina sebagai GOI untuk melakukan kegiatan eksplorasi serta
produksi minyak dan gas di Blok Jabung, Provinsi Jambi.
Santa Fe Energy Resource Jabung Ltd. memperluas eksplorasi hingga wilayah
North Geragai. Adapun survei lapangan untuk daerah North Geragai berlangsung
dari tahun 1995 hingga tahun 1996. Berdasarkan hasil survei tersebut, diketahui
bahwa Blok Jabung memiliki kandungan hidrokarbon yang ekonomis. Berhubungan
dengan hal ini, pada tahun 2007, hasil sumur produksi di North Geragai mulai
dialirkan menuju Central Processing Station (CPS) untuk kemudian digunakan
sebagai gas lift, diolah menjadi Liquified Petroleum Gas (LPG), Power Plant, dan
sebagian dari itu dibakar di flare.
Pada tahun 2000, Santa Fe Energy Resource Jabung Ltd. diakuisisi oleh Devon
Energy Ltd. hingga berganti nama menjadi PetroChina International Companies in
Indonesia dengan sebuah cabang bernama PetroChina International Jabung Ltd.
Hingga saat ini, PetroChina International Companies in Indonesia memiliki total 6
daerah operasi yang terdiri dari 4 Blok PSC dan 2 Blok JOB yaitu :
Sampai saat ini, PetroChina International Jabung, Ltd. memiliki dua plant
besar khusus untuk memproses gas yaitu North Geragai Fractionation (NGF) yang
beroperasi pada wilayah Jabung Selatan dan juga Betara Gas Plant (BGP) yang
beroperasi pada wilayah Jabung Utara. Untuk plant yang menjadi pusat untuk
pengolahan minyak mentah yaitu CPS yang terletak pada daerah Jabung Selatan.
Kinerja dari ketiga plant tersebut juga ditunjang dengan didirikannya beberapa mini
plant atau sering disebut sebagai station. Produk akhir yang nantinya akan dijual
kepada konsumen dari PetroChina Jabung ada beberapa jenis yaitu minyak mentah,
sales gas, propana, butana, dan kondensat.
Untuk mengelolah minyak dan gas dari sumur sumur produksi tersebut
Petrochina International jabung ltd,telah memiliki beberapa plant untuk mengelolah
gas terdapat pada:
2.5.1 Pengertian
Pompa sentrifugal adalah pompa yang memperbesar energi fluida melalui
prinsip gaya sentrifugal. Pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam
bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan
pertambahan head tekanan, head kecepatan dan head potensial pada fluida yang
mengalir kontinyu. Bentuk dari pompa sentrifugal ini dapat dilihat pada gambar
2.1 berikut ini :
25
1.
BAB III
STUDY KASUS
ANALISA PENANGGULANGAN KERUSAKAN
POMPA CENTRIFUGAL DI PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS
PETROCHINA SINTERNATIONAL JABUNG LTD.
a. Kuranq prirninq .
Isilah pompa dan pipa hisapnya penuh dengan cairan yang akan dipompa untuk
membuang angin dari pompa dan pipa—pipa buka semua katup udara saat mengisi
pompa dan pipa . Biarkan katup udara terbuka sampai cairan mengalir keluar
darinya tanpa gelembung udara. Tutup katupnya dan hidupkan pompanya.
b. Kecepatan pemutar pompa terlalu rendah
Dengan motor penggerak, periksa apakah motor dihubungkan langsung pada
sumber listrik dan mendapatkan tegangan cukup . Pada motor arus bolak balik,
periksalah frekwensinya, mungkin terlalu rendah, atau satu phasa dari motor
terbuka, menyebabkan motor berputar pada kecepatan lambat dari yang ditentukan.
Pada pompa yang diputar turbin, periksalah setelan governor dan cakram katup gas
, mungkin menutup lubang uap menyebabkan hilangnya tekanan. Pada pompa yang
diputar mesin , periksalah suplai bahan bakar setelah governor, saringan udara,
pembilas tekanan udara, busi, magnets, karburator atau pompa inj eksi bahan bakar
. Pompa sentrifugal yang diputar tekanan angin lebih rendah dari yang diperlukan.
Penurunan tekanan angin mungkin disebakan tekanan pada kompresor
berkurang, pengunaan angin kompresor yang terlalu banyak untuk bagian lain dari
sistem, penggunaan selang dan fitting dibawah ukuran, atau katup pembuangan
yang terbuka pada sistem.
c. Ketinggian Penqeluaran terlalu tinqqi
Periksa semua valve pada pipa pengeluaran apakah sudah terbuka lebar.
Pastikan bahwa kran utama tidak macet tertutup oleh suatu penghalang dalam pipa
30
Bila ketinggian pengeluaran masih terlalu tinggi dan tidak ada a lat baru
terpasang pada sistem. Periksalah jaringan pipa akan adanya penghambat dari
benda—benda keras dalam cairan atau pernupukan endapan.
d. Jarak hisapan terlalu iauh .
Periksa lubang masuk pompa akan adanya sumbatan lumpur atau penghalang
Iainnya. Bila digunakan katup bawah, periksa apakah piringan patah atau saringan
tersumbat bila pompa untuk pertama kali dihidupkan dan tidak dapat rnenghisap
cairan dari sunuran, periksa data pabrik pembuatnya jarak hisapan yang disarankan.
Pada pompa sentrifugal jarak ini biasanya adalah 15 kaki. Seperti di perlihatkan
pada gambar 48, tekanan atmosfir akan mendorong cairan ke dalam hisapan pompa
pada sunuran yang terbuka. Bila pompa yang memorapa air dapat menghasilkan
vakum yang sangat baik pad lubang hisapnya dan pada suhu udara biasa, tekanan
atmosfir dapat membantu menaikkan air setinggi 34 kaki .
Tetapi jarak hisapan standar setinggi 15 kaki biasanya disarankan untuk
pompa-pompa sentrifugal dan memberikan cadangan sebanyak 19 kaki .
Ingat daya hisap menperhitungkan daya statik, geseran dan kecepatan .
Jadi periksalah jarak vertikal antara permukaan cairan dan lubang hisap pompa,
demikian juga kernungkinan adanya sumbatan pada pipa hisap oleh kotoran atau
endapan pada dinding dalarn pipa.
e. Impeller tersumbat
Benda-benda padat dalam cairan dapat mengumpul pada impeller dan
menghalanginya untuk mendorong keluar cairan. Buka pompanya dan bersihkan
semua bagian dari impeller
f. Arah Putaran Salah
Ärah putaran mungkin salah bila pompa untuk pertama kali dihidupkan. Teliti
pada rumah pompa tanda arah panah putaran.
Lainnya penyebab yang kurang umum • pompa tidak dapat menompa cairan
adalah adanya kantong udara atau uap cairan pada ketinggian hisap pompa ( npsh )
yang kurang tinggi dan ketinggian total yang mana pompa dapat mernompa lebih
tinggi dari yang direncanakan.
31
dibawah penutup masuk cairan. Periksa bushing sumbu akan keausan, al ur Yang da
Iam dan Iubang—lubang kecil dapat mengalirkan udara masuk da Ian si si hisapan
pada rumah pompa , ganti bushing sumbunya .
Cara Iain untuk mengetes tabung pack ing atau penutup mekanis akan
kebocoran udara nernerlukan leb ih banyak pekerj aan, tetapi lebih efektif. 'Lepas
Pipa hisap pada pompa dan pasangkan sumbat Pipa pada kopling hisap atau
pasangkan piringan bantu pada piringan hisap. Beri cat kental pada al iran atau
gasket. Bor dan tap Iubang kira— kira 1/4 inci pada sumbat Pipa atu piringan bantu
dan pasangkan meteran vakum. Isi penuh pornpa dengan cairan , hidupkan pornpa
dan operasikan pada kecepatan normal. Pompa harus dapat membuat vakum sebesar
20 inci dalam waktu 1 menit atau lebih bila tidak ada kebocoran pada tabung packing
atu penutup mekanis .
b. NPSH rendah
Pasangkan componend pressure gage pada Pipa hisap, bila jarum bergerak turun
naik dengan cepat, cairan dalarn Pipa hi sap berubah cepat menj adi uap.
Penanggulangan yang pal ing aman adalah konsultasi dengan pabrik pembuat
pornpa .
jangan lakukan ini tanpa lebih dahulu mendapat saran lengkap dari pabrik
pembuatnya, kernungkinan dapat rnenimbulkan kerusakan yang parah.
b. cairan salah
Bila salah satu dari berat jenis atau kekentalan cairan berbeda dengan rancangan
kapasitas pompa, kemungkinan dapat membebani lebih unit penggeraknya.
Gunakan penggerak yang lebih besar, setelah konsultasi pabrik pembuatnya untuk
ukuran yang direkomendasikan. pastikan untuk memeriksa kekentalan dan berat j
enis cairan sebelum memesan penggerak yang lebih besar. Kesukaran Iainlíya
mungkin jadi penyebabnya .
b. Rumah pompa yang terpuntir.
Pipa hisap dan pengeluaran yang tidak sepadan dapat memutir pompa,
menyebabkan pergesekan antara impeler dan rumah pompa.periksa garissepdan
pipa -pipanyapergerakanya.periksa adanyakehausan pada cincin kehausan: ganti
bagian yang rusak
c. Packing terlalu rapat.
Kurangi tekanan piringan tekan:kemudian kencangkan kembali dengan hati-
hati,periksa kebocoran pada penutup cairan dari packing.Bilah tidak kebocoran
waktu pompa berputar ,ganti packingnya.periksa adanya baret-baret pada bushing
sumbu bila packing cepat aus.Ganti bushing dengan yang baru atau sudah
dihaluskan.
6. Pompa tidak mau hidup
a. Impeller macet
Pasir penyebab banyak kemacetan, usahakan mengangkat dan menurunkan
impeller dengan menggunakan baut penyetelnya. Ini mungkin dapat
membebaskannya. Bila tidak, bilas ulang pompanya menggunakan air bersih atau
cairan lainnya yang biasa dipompa oleh pompa pompa tersebut. Coba putar sumbu
pada ujung atasnya, menggunakan kunci, pipa kecil. Hati hati sumbu dapat mudah
rusak oleh kunci, bila impeller tidak dapat dibebaskan, tarik pompanya dan bongkar
rakitan mangkuk guna mencapai pada bagian yang berputar.
b. Sampah dalam rumah pompa
36
Kain lap, kayu atau metal terjepit dalam pompa dapat menghalangi pompa
berputar. Bongkar pompanya dan buang benda-benda penghalangnya. Pasangkan
saringan pada pipa hisapnya untuk mencegah sampah masuk untuk waktu lama...
c.Jamur karatan
Pompa yang tidak dipakai untuk waktu lama, bisa macet.
Gunakan zat asam atau bahan kimia lain yang disarankan untuk menghilangkan
karat dan jamur dari pompa.
d. Paking terlalu padat (Ketat)
Setel agar ada cukup aliran kebocoran guna pendinginan dan pelumasan pada
sumbu pompanya.
e. Terlalu banyak gesekan pada bantalan
Gunakan oli yang tepat, konsultasikan dengan pembuat pompa untuk batasan
kekentalan oli. Periksa mur pengencang tabung pipa. Periksa apakah sumbu
bengkok; ganti bila perlu, periksa baut pondasi kepala pompa apakah tidak
menyebabkan bengkok dan pemutiran pada pompanya. Kembalikan sumbu yang
bengkok dan kolom kepada pabrik pembuatnya guna mendapat penggantinya.
Periksa apakah bantalan karet lumasan air, basah dan bebas dari pasir.
Pengencangan yang salah pada tabung penutup sumbu dari pompa yang dilumasi oli
dapat menyebabkan bantalan tidak pada tempatnya. Bila sumur dimana pompa
dipasang terlalu miring dan menyebabkan pompa tidak sepadan, usahakan
diameternya diperbesar atau pasang pompa yang lebih kecil.
ini akan dilakukan analisis dari hasil simulasi sistem perpompaan. Analisis ini
akan mencakup beberapa bagian yaitu ketika sistem perpompaan dengan keadaan
ideal (sesuai spesifikasi), perubahan beban (load) pada motor induksi, dan ketika
parameter motor berubah – ubah. Keluaran sistem perpompaan yang dianalisa
adalah daya listrik motor induksi, torsi impeller, head dan debit fluida. Hasil dari
analisis akan dilakukan pembahasan setiap sub sistem dan pada keseluruhan sistem
monitor sehingga dapat diketahui penyebab dari turunnya kinerja pompa. Simulasi
sistem perpompaan ini mencakup suplai daya elektrik dari motor induksi dengan
sumber arus dan tegangan bolak – balik (AC) 3 fase, torsi yang dipengaruhi putaran
as motor induksi dan debit fluida yang dipindahkan oleh impeller. 1.Analisa
Simulasi Sistem Perpompaan Keadaan Ideal Masukan arus dan tegangan motor
induksi yang berasal dari konduktor disesuaikan dengan spesifikasi, yaitu tegangan
suplai sebesar 380 Volt dan arus listrik sebesar 193 Ampere. Faktor daya diatur
dalam perbedaan fasa antara tegangan dan arus listrik, dimana arus listrik akan
tertinggal dikarenakan beban induktif dari motor induksi. Untuk rugi – rugi daya,
perhitungan parameter sirkuit ekuivalen menggunakan datar dari spesifikasi.
(datasheet). Gambar 24 Grafik Daya Real (Watt) Perbedaan fasa antara tegangan
dan arus listrik menyebabkan berkurangnya efisiensi motor induksi. Hasil fungsi
kosinus dari perbedaan fasa teresebut adalah faktor daya, yang mengindikasikan
efisiensi dari penggunaan daya listrik. 85% daya listrik yang disalurkan dan berhasil
dimanfaatkan untuk menghasilkan kerja nyata. Nilai daya dari spesifikasi
menunjukkan harga yang setara dengan simulasi dengan keadaan ideal, yaitu 110
kW. Dapat dilihat bahwa daya real yang dihasilkan motor induksi dalam simulasi
mendekati harga dari spesifikasi. Rugi – rugi daya pun hanya berpengaruh 3% pada
daya real yang diproduksi motor induksi. Rugi – rugi daya yang didapat dari motor
induksi, untuk rugi pada besi rotor sebesar 73.078 Watt, rugi pada besi stator 85.29
Watt (dengan spesifikasi daya motor dan elektrik yang tidak berubah, dan untuk rugi
– rugi yang diakibatkan oleh panas motor adalah 100 Watt, Rugi magnetik (inti)
adalah 850 Watt, Mekanikal sebesar 1600 Watt, dan stray load sebesar 750 Watt.
Torsi yang dihasilkan pun masih sesuai dengan spesifikasi awal (314 Nm), yaitu
38
berkisar pada nilai 300 – 340 Nm. 8 Gambar 25 Grafik Torsi (Nm) Untuk
menghasilkan debit pompa sentrifugal sebesar 150 m3 /jam, daya yang dibutuhkan
seharusnya lebih rendah dari motor induksi yang sekarang dipakai. Gambar 26
Grafik Debit Fluida (m3 /jam) Pengaruh perubahan densitas terhadap debit fluida
tidak begitu signifikan, karena rentang perubahan temperatur fluida yang hanya
berkisar antara 28 – 31oC. Gambar 27 Grafik Peruabahan Densitas Terhadap Waktu
(kg/m3 ) Perubahan densitas yang diakibatkan kerja pompa dapat memberikan
dampak yang signifikan, apabila pompa dijalankan dalam tempo yang cukup lama
karena dapat menyebabkan kenaikan temperatur fluida, dengan laju 0.00145 oC per
detik. Gambar 28 Grafik Kenaikan Temperatur Fluida Terhadap Waktu ( oC/s)
Disaat temperatur pompa mengalami peningkatan, maka densitas fluida pun akan
mengalami penurunan nilai, dari 782.4 kg/m3 ke 780 kg/m3 . Dinamika densitas
terhadap temperatur dapat dilihat pada gambar 21. Grafik berwarna merah adalah
densitas awal sebelum dipompa, sampai pada detik ke-3 adalah keadaan waktu siang
hari dimana suhu masih belum terlalu panas. Pada saat dipompa, densitas berubah
turun secara perlahan, dengan nilai 783.6 kg/m3 dari nilai sebelumnya 784.3 kg/m3
. Begitupula dengan keadaan di siang hari dimana penurunan densitas kembali
terjadi dikarenakan naiknya suhu di siang hari. Densitas turun ke nilai 781.6 kg/m3
di siang hari. Pada malam hari dimana suhu menurun (dingin), maka nilai densitas
akan naik ke nilai 784.4 kg/m3 , berbeda dari nilai sebelumnya pada saat pompa
tidak bekerja. Head yang dihasilkan pompa sentrifugal akan bersifat konstan, karena
hanya dipengaruhi oleh kecepatan putar motor, dan frekuensi. Head yang dihasilkan
pompa bernilai 166.7 meter. Gambar 29 Dinamika Head Fluida Terhadap Waktu
(m) 2. Analisis Sistem Perpompaan Dengan Perubahan Parameter Simulasi Sensor
Alat Ukur Kekeruhan Selanjutnya dilakukan pengujian simulasi dengan memasukan
arus listrik yang berbeda beda pada motor induksi, sehingga dapat diketahui
hubungan antar variabel dalam sistem perpompaaan. Dalam pengujian kali ini,
tegangan ke motor induksi adalah konstan (380 V) karena merupakan standar suplai
tegangan 3 fasa oleh PLN. Tabel 3 Pengaruh Perubahan Parameter Arus Listrik Arus
Listrik (A) Daya Real (kW) Torsi (Nm) Debit Fluida (m3 /jam) Efisiensi 9 110
68.119 185.1 132.35 0.95 120 69.18 187.9 134.39 0.953 130 80.86 219.7 157.09
0.959 140 85.391 232 165.9 0.961 150 94.386 256.4 183.38 0.965 160 96.267 261.6
39
187.04 0.965 170 103.187 280.48 200.48 0.967 Untuk menghasilkan debit sesuai
dengan kebutuhan operasi maksimal hanya dibutuhkan arus dan daya listrik yang
lebih kecil dari spesifikasi, Sehingga motor memikul beban yang lebih rendah dari
yang seharusnya. Kerugian yang ditimbulkan oleh motor yang berjalan dengan daya
yang lebih rendah adalah sebagai berikut : Rugi – rugi motor yang tidak sesuai
spesifikasi, karena motor seharusnya dapat berjalan dengan arus dan daya real yang
lebih rendah, namun motor yang dipakai memiliki spesifikasi daya yang lebih tinggi,
sehingga rugi – rugi daya motor pun lebih tinggi dari seharusnya. Efisiensi yang
menurun, dapat dilihat pada tabel diatas bahwa semakin kecil arus maka efisiensi
pada beban penuh akan semakin kecil. 3. Simulasi Pembebanan Pada Motor Induksi
Beserta Pengaruhnya Terhadap Faktor Daya Penggunaan beban yang lebih ringan
saat motor berjalan menyebabkan faktor daya motor mengecil. Untuk menguji
hipotesa tersebut, maka dilakukan simulasi untuk mengetahui pengaruh
pembebanan motor induksi, terhadap faktor daya yang dihasilkan. Parameter dan
pengaruh perubahan terhadap parameter tersebut, seperti torsi dan daya mekanis
ditinjau. Sehingga besar faktor daya pada kondisi beban tertentu dapat diketahui.
Tabel 4 Pengaruh Perubahan Parameter Arus Listrik Debit Fluida (m3 /jam) Torsi
(Nm) Daya Mekanis (kW) Cos ɸ 70 97.97 36.002 0.296 80 112 41.209 0.339 90
126 46.36 0.381 100 140 51.511 0.423 110 153.9 56.662 0.466 120 167.9 61.813
0.504 130 181.9 66.694 0.55 140 195.9 72.116 0.593 150 209.9 77.267 0.635 160
223.9 82.418 0.677 170 237.9 87.569 0.72 Hubungan antara torsi dengan faktor daya
adalah linier, apabila torsi yang dibutuhkan untuk memutar impeller dengan debit
fluida tertentu semakin besar, maka faktor dayanya akan semakin besar, begitu juga
sebaliknya. Torsi untuk memutar impeller yang dibutuhkan untuk mengalirkan debit
fluida adalah beban yang ditanggung oleh motor induksi untuk dapat melaksanakan
kerja. Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa semakin kecil beban torsi, faktor daya
ketika motor bekerja akan semakin kecil. 4. Simulasi Kenaikan Temperatur Fluida
Terhadap Penurunan Faktor Daya Apabila pompa sentrifugal beroperasi pada
rentang waktu tertentu, maka akan timbul kenaikan temperatur fluida, yang turut
dipengaruhi oleh head fluida. Kenaikan temperatur fluida bertambah seiring dengan
berjalannya waktu, sehingga semakin lama fluida dipompa, maka temperaturnya
akan semakin meningkat. Kenaikan temperatur fluida berpengaruh terhadap
40
perubahan densitas, karena sifat ekspansi yang ada pada fluida itu sendiri. Oleh
karena itu, maka pengaruh kenaikan temperatur pada fluida terhadap nilai densitas
perlu dikaji. Tabel 5 Perubahan Densitas Terhadap Kenaikan Fluida Waktu (s)
Kenaikan Temperatur (ΔoC) Densitas (ρ, kg/m3 ) 100 0.145 782.243 200 0.29
782.129 300 0.435 782.016 400 0.581 781.902 500 0.726 781.789 600 0.871
781.562 700 1.016 781.562 800 1.161 781.449 900 1.306 781.336 1000 1.451
781.222 Dari tabel diatas didapatkan bahwa lamanya operasi pompa akan
menyebabkan peningkatan temperatur dalam fluida (avtur),sehingga membuat nilai
densitas turun setelah dipompa.
3.2. I MPLEMENTASI
. Pemeliharaan Pompa Sentrifugal Satu Tingkat
Ada beberapa sistem perencanaan dikawasan PERUSAAN, hal yang
menunjang pada pemeliharaan/perawatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal
pada pemeliharaan DI PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS PETROCHINA
SINTERNATIONAL JABUNG LTD pelaksaan bertujuan untuk kelancaran suatu
produksi dengan penyesuaian target yang ditetapkan oleh pabrik sendiri. Sesudah
melaksanakan perencanaan perawatan dan selanjutnya melaksanakan tindakan
perawatan. Tindakan perawatan yaitu :
3,2.1 Perawatan Terprogram
Perawatan terprogram salah satu yang dilaksanakan pada perusahaan, yaitu suatu
tindakan perawatan yang dilakukan pada waktu yang tepat dengan melihat
kondisi,, yaitu :
a. Perawatan rutin (Routine maintenance).
b. Perawatan pencegahan (Preventive maintenance).
c. Perawatan prediksi (Predictive maintenance).
d. Perawatan koreksi (Corrective maintenance).
Pengertian dalam perawatan-perawatan tersebut, yaitu :
a. Perawatan rutin (Routin maintenance)
Dengan langkah pemeriksaan mengguakan instrumen seperti pada predictiv
maintenance,aga kerusakan dapat segera diketahui. Hal ini untuk menetapkan
kerusakan yang terjadi pada infeksi harian,sehingga kerusakan yang lebih fatal
41
dapat dihindari.
Suatu langkah routine maintenance pada saat melakukan kegiatan, meliputi :
• Langkah pemeriksaan apakah terjadi vibrasi getaran yang terlalu besar.
• Langkah pemeriksaan baut pada sambungan pipa dll.
• Langkah pemeriksaan langsung kondisi oli.
• Langkah pemeriksaan temperature pada fluida.
b. Perawatan pencegahan (Preventive maintenance)
Perawatan ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan dari peralatan dan
memperpanjang umur peralatan tersebut. Pekerjaan perawatan yang sifatnya
berupa pencegahan dan dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan pada perusahaan.
Suatu langkah preventive maintenance pada saat melakukan kegiatan, meliputi :
• Langkah pengecekan kebocoran pada sambungan-sambungan dan sistem perapat.
• Langkah pembersihan saringan filter agar tidak ada kotoran yang menyubat .
sangat matang agar mesin dapat beroprasi secara normal kembali dan Kegiatan ini
dilakukan agar kondisi mesin perusahaan lebih terjamin lagi sehingga kegiatan
pada saat beroperasi berjalan dengan lancar. yaitu :
a. Persiapan
Sesuai dengan dasar pemikiran jenis pekerjaan yang akan dilakukan pada
prusahaan,sebagai berikut :
• Jadwal pada saat pelaksanaan PERTA.
• Menentukan jumlah pekerja yang diinginkan.
• Frekuensi kelainan mesin dari PERTA ke PERTA.
• Jumlah jam operasi alat/mesin.
• Persiapan material yang dibutuhkan.
• Modifikasi yang akan dilakukan untuk kebutuhannya.
b. Pemberhentian alat
Pelaksanaannya dilakukan oleh bagian Pemeliharaan Lapangan dalam Operation ,
Sebelum dilakukan perbaikan pada peralatan pabrik maka dilakukan
pemberhentian peralatan terlebih dahulu agar tidak terjadi adanya kecelakaan pada
saat bekerja.
c. melakukan LOTO yaitu menutp jalan aliran Masuk dan Aliran Keluar
Liquid,dan pastikan tertutup rapat,lalu membuang tekanan udara sampai ( 0 ) psi
c. Pelaksanaan
Perbaikan dan pemeriksaan peralatan harus lebih di dahulukan karena operasi
peralatan pabrik tergantung pada alat tersebut. peralatan yang lainnya dipersiapkan
berdasarkan pengaruh alat terhadap proses produksinya.
d. Start-up
Melakukan pengecekan ulang keseluruh sistem apabila kegiatan dianggap selesai
serta hasil tersebut langsung dipertanggung jawabkan pada saat kegiatan tersebut.
e. Laporan dan evaluasi
Sesudah melaksanakan kegiatan perbaikan tahunan selesai maka disusunlah
laporan hasil kegiatan tersebut, karena laporan ini sebagai bahan pertimbangan
untuk perbaikan tahunan pada tahun berikutnya dan laporan ini bias
43
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Hal yang perlu di perhatikan yaitu kualitas pompa sentrifugal yang di tetapkan
oleh perusahaan di setiap bagian dinas yang dilihat dari segi penggunaannya dan
dengan menentukan keperluan yang di butuhkan pada perusahaan tersebut.
Di tiap-tiap bagian departement ( mechanic crew,instrument crew ,electric crew
dan tuan rumah yaitu operation Crew ) melakukan tindakan pemeliharaan,
pelaksanaan ini adalah salah satu tindakan yang dilaksanakan pada perusahaan
yang bertujuan untuk kelancaran suatu produksi dan dengan adanya alur
pemeliharaan dan alur perbaikan maka kegiatan tersebut dapat berjalan dengan
optimal.
4.2 Saran
Saran yang didapat dari dalam hasil penelitian pada laporan,yaitu : dalam
melakukan pemeliharaan/perawatan dan perbaikan di setiap bagian Departement
tuan rumah operation, mechanic,intrument, electrik crecw membutuhkan
pendataan hasil akhir penugasan, tujuan tersebut guna untuk mengetahui aspek
kinerja pada (bagian tuan rumah Operation, mechanic,instrument,Electric
crew )dan mengetahui adanya kerusakan yang sering terjadi pada pompa
centrifugal tersebut.
Daftar Pusaka.
44
Latar belakang :