BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan dalam dunia kerja semakin
ketat. Bertambahnya jumlah penduduk yang juga disertai dengan berkembangnya
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang pesat membuat kita untuk lebih membuka
diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan
dan perkembangan tersebut.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah salah satu tantangan
globalisasi yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia. MEA merupakan
bentuk integrasi ekonomi ASEAN dimana terbentuknya sistem perdagangan
bebas antara negara-negara ASEAN. Seiring berkembangnya Masyarakat
Ekonomi ASEAN, mengakibatkan banyak unsur asing yang datang ke Indonesia
di berbagai bidang, serta tenaga kerja asing juga dapat bebas masuk dan bekerja di
Indonesia. Dalam menghadapi MEA tersebut, maka setiap masyarakat atau
sumber daya manusia (SDM) dituntut untuk memiliki kualitas sumber daya yang
profesional, berkualitas, dan memiliki potensi agar dapat bersaing dengan individu
lainnya dalam dunia kerja.
Universitas Negeri Malang salah satunya adalah Fakultas Teknik Mesin
Program Studi S1 Teknik Mesin yang mempersiapkan mahasiswanya dengan
bekal teori dan praktik yang memadai memiliki peran penting untuk menghasilkan
lulusan yang dapat memiliki andil besar di suatu instansi perusahaan atau
memberi peluang kerja bagi masyarakat luas.
Salah satu upaya yang dilakukan Universitas Negeri Malang adalah dengan
meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberian mata kuliah yang relevan
dengan kondisi yang dibutuhkan di industri, salah satunya adalah mata kuliah
Praktik Industri (PI). Kegiatan praktek industri adalah salah satu bagian dari
kurikulum perkuliahan program S1 Fakultas Teknik.
Perguruan tinggi merupakan suatu institusi pendidikan yang memiliki peran
dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu,
perguruan tinggi diharapkan mampu untuk mencetak sarjana-sarjana yang
sanggup menguasai ilmu pengetahuan secara teoritis maupun aplikatif. Sebagai
salah satu lembaga pendidikan di Indonesia, Universitas Negeri Malang memiliki
MECHANICAL ENGINEERING 1
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
sistem pendidikan yang menitikberatkan pada praktik dan teori, yang diharapkan
mampu mencetak sarjana-sarjana profesional yang siap kerja sesuai dengan
bidang keahliannya.
Praktik Industri (PI) merupakan suatu syarat kelulusan yang wajib ditempuh
oleh mahasiswa S1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Malang. Praktik Industri (PI) itu sendiri merupakan penerapan seorang mahasiswa
maupun mahasiswi pada dunia kerja yang sesungguhnya yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan
kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada
kaitannya dengan meteri-materi perkuliahan. Selain untuk memenuhi kewajiban
akademik, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung
antara dunia kerja dengan dunia pendidikan serta dapat menambah wawasan
tentang dunia kerja.
Praktikan memilih PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu sebagai tempat PI
dengan alasan, PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu merupakan perusahaan
Badan Usaha Milik Negara yang terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang
minyak dan gas bumi. Lingkup kerja di PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
mencakup proses eksplorasi dan eksploitasi, yang mana kegiatan kerjanya
meliputi antara lain survei geologi, seismik, pengeboran, reopening, simulasi
KUPL (Kerja Ulang Pindah Lapisan), serta reparasi atau perbaikan. Selama
melaksanakan Kerja Praktik Lapangan atau Praktik Industri (PI) di PT. Pertamina
EP Asset 4 Field Cepu, praktikan ditempatkan di fungsi Reliability Avaibility and
Maintenance (RAM).
Fungsi RAM (Reliability Avaibility and Maintenance) merupakan salah satu
fungsi di PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu yang bertugas dalam melakukan
penjadwalan aktivitas pemeliharaan dan perbaikan seluruh peralatan yang
digunakan dalam proses produksi migas agar dapat berjalan dengan maksimal
serta produktif. Peralatan-peralatan dan fasilitas produksi yang menjadi perhatian
antara lain Crude Oil Tank, Separator, Scrubber, Header Manifold, Gas Turbine
Generator, Line Piping, Trunkline, Flowline, Vessel, Genset, Pumping Unit,
Steamer Unit, Pump, Valve, Flushing Unit, Vacuum Truck, Boiler, Kompresor,
Hoist, Dozer, Grader, Forklift, Loader, Excavator, dan angkutan berat.
Seluruh fasilitas dan peralatan-peralatan produksi tersebut harus selalu
MECHANICAL ENGINEERING 2
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 3
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
Semanggi menuju District 2 Nglobo. Pompa piston tersebut bekerja 3 jam dalam
sehari. Untuk kebutuhan operasi pompa piston , terdapat beberapa parameter yang
harus dijaga kualitasnya di samping jumlah minyak dan air yang dialirkan.
Beberapa parameter tersebut diantaranya, putaran rpm gas engine, putaran rpm
pompa, tekanan pompa dan efisiensi pompa. Efisiensi adalah suatu tingkatan
kemampuan kerja dari suatu alat. Sedangkan efisiensi pompa adalah prestasi kerja
atau performasi tingkat unjuk kerja pompa yang didapatkan dari perbandingan
antara energi yang dipindahkan ke atau diserap oleh fluida kerja di dalam pompa
dengan masukan energi kimia dari bahan bakar gas engine.
Berdasar pokok permasalahan tersebut maka dapat dilakukan studi kasus
yang terkait dengan nilai dan tingkat efisiensi Pompa Reciprocating jenis Pompa
Piston dengan judul:
“PERHITUNGAN EFISIENSI POMPA RECIPROCATING
GARDNER-DENVER MODEL FXD-172 (SP3-PA-2) DI SP III SEMANGGI
PT. PERTAMINA EP ASSET 4 FIELD CEPU”
MECHANICAL ENGINEERING 4
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
1.4. Manfaat
Secara garis besar manfaat terbagi atas lingkup studi kasus dan lingkup
Praktik Industri, yang diharapkan berguna dan menjadi terobosan bagi semua
pihak. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai sarana untuk memperoleh pengalaman awal, melatih keterampilan,
sikap serta pola bertindak di dalam lingkungan kerja perusahaan yang
sesungguhnya.
b. Sebagai media untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama
berada di bangku kuliah terutama di bidang teknik mesin, serta sebagai wahana
wujud pengabdian diri terhadap kemajuan perusahaan dalam bentuk penerapan
teori dan aplikasi teknologi.
c. Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Praktik Industri dari program S1 Teknik
Mesin Universitas Negeri Malang.
MECHANICAL ENGINEERING 5
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 6
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
Alamat perusahaan : Jl. Gajah Mada PO BOX 1 Kec. Cepu, Kab. Blora,
Jawa Tengah 58312
Telp. (62-0296-421630, 421494)
FAX. (62-0296-425601, 421329).
Bagian : Fungsi Reliability, Avaibility, and Maintenance (RAM).
MECHANICAL ENGINEERING 7
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 PT. Pertamina EP
Seluruh data dan profil perusahaan diperoleh dari katalog serta website
resmi PT. Pertamina EP dan PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu tahun 2019.
2.1.1. Profil PT. Pertamina EP
PT Pertamina EP didirikan pada 13 September 2005. Sejalan dengan
pembentukan PT Pertamina EP maka pada tanggal 17 September 2005, PT
Pertamina (Persero) telah melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama
(KKS) dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) yang berlaku surut sejak 17
September 2003 atas seluruh Wilayah Kuasa Pertambangan Migas yang
dilimpahkan melalui perundangan berdasarkan UU Nomor 22 tahun 2001 tentang
Minyak dan Gas Bumi (PEP, Pertamina. 2019).
Sebagian besar wilayah PT Pertamina (Persero) tersebut dipisahkan menjadi
Wilayah Kerja (WK) PT Pertamina EP. Pada saat bersamaan, PT Pertamina EP
juga melaksanakan penandatanganan Kontrak Minyak dan Gas Bumi Pertamina
untuk Wilayah Kerja Pertamina EP pada tanggal 17 September 2005 dengan
BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) yang berlaku sejak 17 September 2005 (PEP,
Pertamina. 2019).
Dengan demikian Wilayah Kerja PT Pertamina EP adalah Wilayah Kerja
yang dahulu dikelola sendiri oleh PT Pertamina (Persero) dan Wilayah Kerja yang
dikelola PT Pertamina (Persero) melalui TAC (Technical Assistance Contract)
dan JOB EOR (Joint Operating Body Enhanced Oil Recovery).
Wilayah kerja (WK) PT. Pertamina EP seluas 113.692 kilometer persegi
yang merupakan limpahan dari sebagian besar Wilayah Kuasa Pertambangan
Migas PT. Pertamina (Persero). Pola pengelolaan usaha WK seluas itu dilakukan
dengan cara dioperasikan sendiri (own operation) dan kerja sama dalam bentuk
kemitraan, yakni 6 proyek pengembangan migas, 7 area unitisasi, dan 36 area
kontrak kerjasama kemitraan yang terdiri dari 9 kontrak Technical Assistant
Contract (TAC), dan 27 kontrak Kerjasama Operasi (KSO). KSO sendiri mulai
beroperasi Desember 2013. Jika dilihat dari rentang geografinya, PT. Pertamina
EP beroperasi hampir di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke
(PEP, Pertamina. 2019).
MECHANICAL ENGINEERING 8
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 9
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 10
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
dan pengembangan.
2.2.3. Wilayah Kerja PT. Pertamina EP
MECHANICAL ENGINEERING 11
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 12
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 13
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
B. Misi
“Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan penekanan
pada aspek komersial dan operasi yang baik serta tumbuh dan berkembang
bersama lingkungan hidup”.
2.3.3. Wilayah Kerja PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
Pada awalnya, PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu mengelola dua
lapangan produksi (Distrik), yaitu Distrik I Kawengan dan Distrik II Ledok dan
Nglobo. Namun, sejak akhir 2013 PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
melakukan perjanjian KSO (Kerjasama Operasional) dengan PT. Geo Cepu
Indonesia untuk mengelola lapangan Kawengan, Ledok, dan Nglobo, sedangkan
Central Processing Plant (CPP) Blok Gundih dikelola oleh PT. Titits Sampurna.
Adapun PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu mengelola Tiungbiru (TBR)
(tutup), Semanggi, Tapen, Banyuasin (BNA), dan MGS (Main Gathering Station)
Menggung. Adapun detail dari beberapa lapangan produksi PT. Pertamina EP
Asset 4 Field Cepu adalah sebagai berikut.
a. Banyuasin
Lapangan produksi Banyuasin (BNA) terletak di sebelah barat Cepu,
Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Jumlah sumur produktif di Banyuasin adalah dua
sumur yakni BNA-P01 dan BNA P02. Hasil produksi dari Banyuasin diangkut
menggunakan road tank ke Main Gathering Station (MGS) Menggung.
b. Tapen
Lapangan Tapen baru terbentuk tahun 2013 dan baru memiliki satu sumur.
Struktur Tapen diproduksikan dengan menggunakan line ke Stasiun Pengumpul
IV (SP IV) di Distrik Kawengan kemudian diproduksikan ke Main Gathering
Station (MGS) Menggung.
MECHANICAL ENGINEERING 14
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 15
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 16
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 17
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 18
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
General Manager
ASSET 4
Field Manager
CEPU ASSET 4 SCM
& GS
MANAGER
Scretary
Operation
Operation RAM Support
Planning Assistant Assistant
Assistant Manager Manager
Manager
Production
Operation HSSE
SCM Assistant
Assistant Assistant
Manager
Manager Manager
MECHANICAL ENGINEERING 19
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 20
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
General Manager
Manager
Asset 4
MECHANICAL ENGINEERING 21
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 22
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Pompa
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh suatu sumber
tenaga yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke
tempat lain, dimana cairan tersebut hanya mengalir apabila terdapat perbedaan
tekanan. Pompa juga dapat diartikan sebagai alat untuk memindahkan energi dari
suatu pemutar atau penggerak ke cairan ke bejana yang bertekanan yang lebih
tinggi. Selain dapat memindahkan cairan, pompa juga berfungsi untuk
meningkatkan kecepatan, tekanan, dan ketinggian cairan (Syakar, Yaya. 2016).
3.2.Klasifikasi Pompa
MECHANICAL ENGINEERING 23
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
2. Pompa Plunger
Plunger pump merupakan suatu silinder baja yang panjang, packingnya
terletak konstan (stationary) pada bagian dalam dari silindernya. Perbedaannya
dengan pompa piston yaitu bentuknya lebih panjang dan packing menempel pada
silinder. Sedangkan pada pompa piston, pakingnya menempel pada piston itu
sendiri (Sulistyo.2016).
MECHANICAL ENGINEERING 24
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
3. Pompa Diafragma
Pompa ini digunakan untuk memindahkan fluida. Prinsip kerja pompa ini
juga hampir sama dengan pompa piston, namun pada pompa diafragma memiliki
dua silinder, dan pada dasarnya cara kerjanya hampir sama dengan paru-paru
manusia yaitu berdasarkan pada mengembang dan mengempisnya diafragma
(Sulistyo.2016).
MECHANICAL ENGINEERING 25
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
2. Screw Pumps
Pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar untuk
menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan. Pompa screw ini
digunakan untuk menangani cairan yang mempunyai viskositas tinggi, heterogen,
sensitif terhadap geseran dan cairan yang mudah berbusa. Cara kerja screw
pumps adalah zat cair masuk pada lubang isap, kemudian akan ditekan di ulir
yang mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk ulir tersebut, zat cair akan masuk
ke ruang antara ulir-ulir, ketika ulir berputar, zat cair terdorong ke arah lubang
pengeluaran (Prasetyo. 2012).
MECHANICAL ENGINEERING 26
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 27
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
2. Pompa Aksial
Pompa aksial adalah salah satu pompa yang berfungsi untuk mengalirkan
fluida dari potensial rendah ke potensial yang lebih tinggi dengan menggunakan
MECHANICAL ENGINEERING 28
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
gerak putaran dari blades dan mempunyai arah aliran yang sejajar dengan sumbu
porosnya. Prinsip kerja pompa aksial adalah energi mekanik yang dihasilkan oleh
sumber penggerak ditansmisikan melalui poros impeller untuk menggerakkan
impeller pompa. Putaran impeller memberikan gaya aksial yang mendorong fluida
sehingga menghasilkan energi kinetik pada fluida kerja tersebut (Prasetyo.2014).
3. Special-Effect Pump
1. Pompa Jet-Eductor (injector)
Pompa Jet-Eductor (injector) adalah sebuah pompa yang menggunakan efek
venturi dan nozzle konvergen-divergen untuk mengkonversi energi tekanan dari
fluida bergerak menjadi energi gerak sehingga menciptakan area bertekanan
rendah, dan dapat menghisap fluida di sisi suction. Prinsip kerja pompa Jet-
Eductor menggunakan nozzel yang bekerja sesuai efek venturi sehingga
mengkonversi energi tekan pada fluida menjadi energi gerak dan sisi suction
(hisap) bertekanan rendah dan sehingga fluida dapat mengalir (Prasetyo.2014).
MECHANICAL ENGINEERING 29
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
anulus (ruang antara tubing dan casing), dan kemudian kedalam tubing produksi
sehingga terjadi proses aerasi (aeration) yang mengakibatkan berkurangnya berat
kolom fluida dan tubing. Sehingga tekanan recervoir mampu mengalirkan fluida
dari lubang sumur menuju fasilitas produksi dipermukaan (Prasetyo.2014).
Kelebihan Gas Lift Pump
Umur peralatan lebih lama.
Biaya operasi lebih kecil.
Gas Lift tidak dipengaruhi oleh desain sumur.
Kekurangan Gas Lift Pump
Gas harus tersedia
Sentralisasi kompresor sulit untuk sumur-sumur dengan jarak jauh.
Gas injeksi yang tersedia sangat korosif, kecuali diolah sebelum digunakan.
3. Pompa Hydraulic Ram
Pompa Hydraulic Ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga
hidro (hydropower). Prinsip kerja dari Hydraulic Ram adalah dengan
menggunakan energi kinetik dari cairan dan energi tersebut diubah menjadi
energi tekan dengan memberikan tekanan dengan tiba-tiba (Prasetyo.2014).
Kelebihan pompa Hydraulic Ram
Bisa beropeasi tanpa bantuan energi listrik atau BBM.
Kekurangan pompa Hydraulic Ram
Klep pembuangan membuka karena beban klep terlalu ringan
Klep pembungan menutup karena beban klep berlebihan.
Perawatan harus rutin.
Masih tergantung dari keadaan alam yang berubah-ubah.
MECHANICAL ENGINEERING 30
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
4. Pompa Elektromagnetik
Pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam
dengan jalan menggunakan gaya elektromagnetik. Prinsip kerja nya menggerakan
fluida dengan gaya elektromagnetik yang disebabkan medan magnetik yang
dialirkan (Prasetyo.2014).
Keuntungan pompa elektromagnetik
Tidak memiliki bagian yang bergerak, ventilasi, seal dan lainnya.
Tidak bersuara dan bergetar.
Kinerjanya tidak habis dimakan waktu.
Menghasilkan output yang besar dengan input yang kecil.
Kekurangan pompa elektromagnetik
Membutuhkan persyaratan yang tinggi.
MECHANICAL ENGINEERING 31
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 32
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 33
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
Safety valve dan by pass berfungsi sebagai katup pengaman saat terjadi
kelebihan.
MECHANICAL ENGINEERING 34
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
penyimpanan pompa.
Dari sebuah konstruksi pompa reciprocating data yang harus diperoleh meliputi :
1. Jumlah atau banyaknya silinder pompa.
Silinder dari suatu pompa reciprocating sering dijadikan sebagai penamaan
terhadap suatu pompa yang bersangkutan.
Pompa yang dikonstruksikan dengan sebuah silinder disebut pompa simpleks.
Pompa yang dikonstruksikan dengan dua buah silinder disebut pompa
dupleks.
Pompa yang dikonstruksikan dengan banyak silinder disebut pompa
multipleks.
2. Ukuran atau diameter silinder pipa.
Pada pompa reciprocating ditemui bahwa piston tidak dilengkapi dengan
ring piston, sebagai pengganti piston dipakai batang plunger (plunger/rod).
Sehingga memperoleh ukuran diameter silinder pompa dinyatakan sebagai
diameter batang plunger.
3. Jumlah atau banyaknya aksi kerja pompa.
Aksi kerja pompa dimaksud adalah terjadinya kerja pemompaan yang
dilakukan oleh pompa reciprocating untuk satu siklus gerak bolak–balik batang
plunger silinder. Berdasarkan jumlah aksi
kerja maka pompa reciprocating dapat dibedakan atas dua macam yaitu :
Pompa aksi kerja tunggal (single acting)
Pompa aksi kerja ganda (double acting)
3.3.5. Gangguan Kerja Pompa
Pada setiap keterpasangan peralatan di pabrik terdapat gangguan kerja baik
gangguan yang datang dari luar peralatan maupun gangguan yang ada pada
peralatan tersebut. Pada pompa reciprocating, gangguan sering terjadi/terdapat
adalah sebagai berikut
1. Turunnya tekanan pompa.
2. Adanya getaran bunyi yang tidak wajar.
3. Turunnya kapasitas pompa.
4. Berkurangnya daya motor penggerak.
5. Adanya kebocoran pada pompa.
Gangguan – gangguan kerja tersebut diatas dapat terjadi sewaktu – waktu,
MECHANICAL ENGINEERING 35
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 36
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 37
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
Re = Bilangan reynolds
v = Viskositas kinematik (m)
V = Kecepatan aliran fluida (m/s)
5. Rugi Minor
Rugi minor (Headloss minor) adalah rugi yang disebabkan gangguan lokal
seperti pada perubahan penampang, adanya katub, belokan (elbow) dan
sebagainya. Kerugian ini dapat diketahui:
𝑉2
ℎ𝑓 = Σ𝐾 𝑥
2𝑥𝑔
hf = Headlosses (m)
ΣΚ = Jumlah koefisien rugi minor
Koefisien Losses pada komponen pipa dapat dilihat pada lampiran 5
6. Head Total
Head pompa adalah energi untuk mengalirkan sejumlah zat cair, yang
umumnya dinyatakan dalam satuan panjang. Head total dapat diketahui:
𝑣2
𝐻 = ℎ𝑎 + ∆ℎ𝑝 + ℎ1 +
2𝑔
H = Head total pompa (m)
ℎ𝑎 = Head statis total (m)
∆ℎ𝑝 = Perbedaan tekanan pada kedua permukaan fluida
∆ℎ𝑝 = ∆ℎ𝑝2 − ∆ℎ𝑝1
ℎ1 = Berbagai kerugian head di pipa, katup, belokan
v = kecepatan aliran discharge dikurangi aliran suction (m/s)
7. Output Power
Output power adalah daya yang digunakan pompa untuk mengalirkan crude
oil.
𝑤𝑥 𝐻𝑥 𝑄
𝑃𝑜𝑢𝑡 =
75
𝑃𝑜𝑢𝑡 = Output power (HP)
w = Berat jenis (kg/m3)
Q = Kapsitas pompa m3/s
H = Head total (m)
MECHANICAL ENGINEERING 38
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
8. Input Power
Input power adalah daya yang digunakan engine untuk menggerakan
pompa. Input power dapat didapatkan dari spesifikasi gas engine Caterpillar 3304
yang tertera pada lampiran 4. Mendapatkan daya nya dapat melalui interpolasi.
9. Efisiensi Pompa
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂𝑝𝑢𝑚𝑝 = 𝑥100%
𝑃𝑖𝑛
𝜂𝑝𝑢𝑚𝑝 = Efisiensi Pompa
Pout = Output power (HP)
Pin = Input power (HP)
MECHANICAL ENGINEERING 39
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA
4.1. Spesifikasi Pompa Reciprocating SP 3 Semanggi
1. Identifikasi Produk
Product Name : Reciprocating Pump Gardner-Denver FXD-172
(SP3-PA-2)
Product Application Area : General Oil Supply
2. Technical Description
Diameter piston : 5 inch
Panjang langkah piston : 10 inch
Putaran engine max : 1800 rpm
Massa jenis crude oil : 900 kg/m3
4.2. Prosedur Pengoperasian Pompa Reciprocating
1. Periksa radiator sebelum pengoperasian
2. Periksa oli sebelum pegoperasian
3. Periksa level tangki minyak sebelum dilakukan pengoperasian
4. Buka line valve discharger untuk menghindari kebocoran pipa
5. Hidupkan engine gas
6. Atur putaran engine (rpm)
7. Periksa tangki minyak secara berkala
Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan pada pompa sentrifugal terdapat beberapa data yang di
ketahui secara visual, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan dan Gambar Instalasi Pompa
Putaran Massa jenis Kapasitas Pressure Putaran
engine crude oil Pompa Discharge pompa
1126 rpm 900 kg/m3 0,0027 m3/s 22 psi 225 rpm
MECHANICAL ENGINEERING 40
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
P-46
P-45
Tank Discharge
Z1 Semanggi Gas Engine
E-1
Suction
P-47
Z2
Keterangan:
- L1(Garis Merah):Panjang pipa suction
- L2(Garis Biru) : Panjang pipa discharge
Z : Elevasi
Tank
Nglobo
Keterangan gambar :
Z2 = 40 m
MECHANICAL ENGINEERING 41
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
𝑚3
0,0027 𝑠
𝑉𝑠 = = 𝟎, 𝟏𝟓𝟐𝟑 m/s
1
(0,152 𝑚)2
4 𝑥 3,14 𝑥
3.Kecepatan pada Pipa Keluar Vd (discharge)
𝑄 𝜋 𝑥 𝑑22
𝑉𝑑 = 𝐴 dimana : 𝐴𝑑 =
𝑑 4
0,0027 𝑚3 /𝑠
𝑉𝑑 = = 𝟎, 𝟑𝟒𝟐 m/s
1 2
4 𝑥 3,14 𝑥 (0,101 𝑚)
4. Perhitungan Bilangan Reynold (suction)
v = Viskositas kinematik (pada T : 40°C)
v = 5,1711 x 10-6
Diketahui:
Vs = 0,1523 m/s
ds = 0,152 m
𝑉𝑥𝑑
BilanganReynold(𝑅𝑒 ) = 𝑣
MECHANICAL ENGINEERING 42
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 43
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
𝜖 0,00026 𝑚
𝑓2 = = = 𝟐, 𝟓𝟕 𝒙𝟏𝟎−𝟑
𝑑 0,101 𝑚
Maka, koefisien gesekan dilihat pada lampiran diagram Moody (f2) = 0,045
8. Perhitungan Rugi Mayor pada Pipa Discharge (hmd)
f2 = 0,045
L2 = 12000 m
d2 = 0,101 m
Vd = 0,342 m/s
g = 9,81 m/s2
𝐿2 𝑉𝑑2
ℎ𝑚𝑑 = 𝑓2 𝑥 𝑥
𝑑2 2𝑔
12000 (0,342 𝑚/𝑠)2
ℎ𝑚𝑑 = 0,045 𝑥 𝑥 = 𝟑𝟏, 𝟕𝟖 𝑚
0,101 2 𝑥 (9,81 𝑚/𝑠 2 )
9. Perhitungan Rugi Minor pada Pipa Discharge
Untuk rugi minor pada pipa keluar terdapat 2 gate valve, 5 elbow 90°, dan
10 elbow 45°.
Σ𝐾 = 7,02
Vd = 0,342 m/s
𝑉𝑑2
ℎ𝑓𝑑 = Σ𝐾 𝑥
2𝑥𝑔
(0,342 m/s)2
ℎ𝑓𝑑 = 7,02 𝑥 = 𝟎, 𝟎𝟒 𝑚
2 𝑥 9,81 m/𝑠 2
10. Perhitungan Head Pompa
𝑣2
𝐻 = ℎ𝑎 + ∆ℎ𝑝 + ℎ1 +
2𝑔
0,19013312 𝑚/𝑠
𝐻 = 42 𝑚 + 0,513 𝑚 + 31,83 𝑚 + = 𝟕𝟒, 𝟑𝟒𝟓 𝑚
2 × 9,81 m/𝑠 2
11. Output Power
𝑤𝑄𝐻
𝑃𝑜𝑢𝑡 =
75
𝑤 =𝜌𝑔
900 𝑥 9,81 x 0,0024 x 74,345
𝑃𝑜𝑢𝑡 = = 𝟐𝟒, 𝟑𝟏 𝐻𝑃
75
MECHANICAL ENGINEERING 44
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 45
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 46
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. PT. Pertamina EP adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan usaha
di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan
eksploitasi. Wilayah kerja (WK) PT. Pertamina EP seluas 113.613,90
kilometer persegi yang merupakan limpahan dari sebagian besar Wilayah
Kuasa Pertambangan Migas PT. Pertamina (Persero). Pola pengelolaan usaha
WK seluas itu dilakukan dengan cara dioperasikan sendiri (own operation) dan
kerja sama dalam bentuk kemitraan, yakni 4 proyek pengembangan migas, 7
area unitisasi, dan 52 area kontrak kerjasama kemitraan yang terdiri dari 27
kontrak Technical Assistant Contract (TAC), dan 25 kontrak Kerjasama
Operasi (KSO). KSO sendiri mulai beroperasi Desember 2013. Jika dilihat dari
rentang geografinya, PT. Pertamina EP beroperasi hampir di seluruh wilayah
Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
2. PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu mengelola dua lapangan produksi
(Distrik), yaitu Distrik I Kawengan dan Distrik II Ledok dan Nglobo. Namun,
sejak akhir 2013 PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu melakukan perjanjian
KSO (Kerjasama Operasional) dengan PT. Geo Cepu Indonesia untuk
mengelola lapangan Kawengan, Ledok, dan Nglobo, sedangkan Central
Processing Plant (CPP) Blok Gundih dikelola oleh PT. Titits Sampurna.
Adapun PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu mengelola Tiungbiru (TBR),
Tapen, Banyuasin (BNA), dan MGS (Main Gathering Station) Menggung.
3. Pengoperasian pompa reciprocating adalah suatu kegiatan pengoperasian yang
dimulai dari proses pengecekan pada gas engine dan selanjutnya pengecekan
pompa reciprocating. Gas engine ini perlu dilakukan suatu perlakuan khusus
yang dilakukan setiap hari misalnya, pengecekan radiator dan oli mesin. Pompa
reciprocating juga perlu dilakukan setiap pengoperasian dalam kurun waktu
penggunaaan 272 jam/sekali untuk dilakukan tinjauan pada proses ekspansi
crude oil dalam silinder piston.
4. Dalam pengkajian pompa reciprocating dilakukan analisis pada kerugian aliran
pipa dan kemampuan pompa mengalirkan crude oil dari SP 3 Semanggi ke
District 2 Nglobo. Salah satunya dilakukan perhitungan kerugian (headloss)
MECHANICAL ENGINEERING 47
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
MECHANICAL ENGINEERING 48
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
DAFTAR PUSTAKA
Herbert et all. 2008. Positive Displacment Recciprocating Pump Fundamentals
Power and Direct Acting Types. Penistone : Sheffield.
K. Roul. 2015. Raboratory Manual on Reciprocating Pump Test Rig. Gandhi
Institute for Technologil Advancement : Bhubaneswar.
Puspawan, A. 2013. Analisa Rugi-Rugi Instalasi Pipa dan Pompa Reciprocating di
PT. Pertamina EP Region Area Prabumulih Propinsi Sumatera Selatan.
Universitas Bengkulu : Bengkulu.
Rahmanda dkk. 2014. Piston Pump. Institut Teknologi Sepuluh November :
Surabaya.
Ravivarman and Iqbal. 2016. Modelling and Performance Evaluation of a Duplex
Reciprocating Pump. SRM University : India.
Suarda, Made. 2015. Pompa dan Kompresor. Universitas Udayana : Denpasar.
Xie et all. 2009. Research on Improving Efficency of High Pressure Pump in
SeawaterReverse Osmosis Desalination. ASME : Colorado.
MECHANICAL ENGINEERING 49
STATE UNIVERSITY OF MALANG
Laporan Praktik Industri
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
LAMPIRAN
MECHANICAL ENGINEERING 50
STATE UNIVERSITY OF MALANG