Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PU-X203

1. Penjelasan Mengenai Pompa Centrifugal

Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu
tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada
cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip
membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar
(discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
(penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan
cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Salah satu jenis pompa pemindah non positif adalah pompa sentrifugal yang prinsip kerjanya
mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu
impeller yang berputar dalam casing.

2. Klasifikasi Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasarkan :


1. Kapasitas :

 Kapasitas rendah < 20 m3 / jam


 Kapasitas menengah 20 -:- 60 m3 / jam
 Kapasitas tinggi > 60 m3 / jam

2. Tekanan Discharge :

 Tekanan Rendah < 5 Kg / cm2


 Tekanan menengah 5 -:- 50 Kg / cm2
 Tekanan tinggi > 50 Kg / cm2

3. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :

 Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing


 Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu casing.
 Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam satu casing.
 Multi Impeller – Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.

4. Posisi Poros :

 Poros tegak
 Poros mendatar

5. Jumlah Suction :

 Single Suction
 Double Suction
6. Arah aliran keluar impeller :

 Radial flow
 Axial flow
 Mixed fllow

3. Fungsi Dan bagian utama pompa sentrifugal

 Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.

 Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui
poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

 Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan
tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.

 Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan
interstage atau distance sleever.

 Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
 Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).

 Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.

 Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan
pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus
menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya.

 Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian
depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara
casing dengan impeller.

 Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat
berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan
poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian
gesek menjadi kecil.

 Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).

4. Efisiensi Pompa Sentrifugal

Pompa tidak dapat mengubah seluruh energi kinetik menjadi energi tekanan karena ada
sebagian energi kinetik yang hilang dalam bentuk losses atau kerugian. Efisiensi pompa adalah
suatu faktor yang dipergunakan untuk menghitung losses ini.
Efisiensi pompa terdiri dari :

1. Efisiensi hidrolis, memperhitungkan losses akibat gesekan antara cairan


dengan impeler dan losis akibat perubahan arah yang tiba-tiba pada impeler.
2. Efisiensi volumetris, memperhitungkan losses akibat resirkulasi pada ring,
bushing, dll.
3. Efisiensi mekanis, memperhitungkan losis akibat gesekan pada seal, packing
gland, bantalan, dll.

Setiap pompa dirancang pada kapasitas dan head tertentu, meskipun dapat juga
dioperasikan pada kapasitas dan head yang lain. Efisiensi pompa akan mencapai maksimum
pada designed point tersebut, yang dinamakan dengan titik BEP.Untuk kapasitas yang lebih kecil
atau lebih besar efisiensinya akan lebih rendah. Efisiensi pompa adalah perbandingan antara
daya hidrolis pompa dengan daya poros pompa

.
Dimana :
PH = daya hidrolis
PS = daya shaft/poros pompa
Daya hidrolis adalah daya yang diperlukan oleh pompa untuk mengangkat sejumlah zat
cair pada ketinggian tertentu. Daya hidrolis dapat dicari dengan
persamaan berikut :

Untuk setiap pompa, biasanya pabrik pembuatnya memberikan kurva karakteristik yang
menunjukkan unjuk kerja pompa pada berbagai kondisi pemakaian. Karakteristik sebuah pompa
digambarkan dalam kurva karakteristikmenyatakan besarnya head total, daya pompa dan
efisiensi pompa terhadap kapasitas. Berikut ini adalah contoh kurva karakteristik suatu pompa :

Gambar 3.1: Grafik karakteristik pompa dengan nS kecil, sedang dan besar.

Jika head atau kapasitas yang diperlukan tidak dapat dicapai dengan satu pompa saja, maka
dapat digunakan dua pompa atau lebih yang disusun secara seri atau parallel
.
Bila head yang diperlukan besar dan tidak dapat dilayani oleh satu pompa, maka dapat
digunakan lebih dari satu pompa yang disusun secara seri. Penyusunanpompa secara seri dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.2 : Pompa susunan seri

Susunan paralel dapat digunakan bila diperlukan kapasitas yang besar yang tidak dapat
dipenuhi oleh satu pompa saja, atau bila diperlukan pompa cadangan yang akan dipergunakan
bila pompa utama rusak/diperbaiki. Penyusunan pompa secara paralel dapat digambarkan
sebagai berikut :

Gambar 3.3: Pompa susunan parallel

Operasi parallel di mana masing-masing suction pompa dihubungkan dengan header


utama, dan discharge ke header gabungan dan bekerjasama untuk
menghasilkan flow pada head tetap.
Dalam operasi paralel umumnya sejumlah pompa digabungkan untuk menangani
fluktuasi flow yang besar dari sistem. Arrangement ini banyak digunakan pada water treatment di
mana air minum yang disuplai dari plan treatment ke subdivisi akan terjadi fluktuasi besar
sepanjang waktu. Pemakaian beberapa pompa dalam satu sistem memungkinkan pompa
dihidupkan dan dimatikan sesuai kebutuhan untuk memenuhi variasi permintaan.
Kurva head dan kapasitas pompa disediakan oleh produsen. Perlu di ingat bahwa BEP
(Best Efficiency Point) berada di antara 80% dan 85% dari maksimum head. Untuk
memaksimalkan usia pompa perlu mengoperasikan pompa sedekat mungkin dengan BEP.
Pada masing-masing diagram menggunakan terminologi yang sama:
H = Head (feet atau meter)
Q = Kapasitas (gpm, m3/hr)
S = Kurva sistem yang disediakan oleh konsumen
Pompa akan selalu bekerja pada kurva kecuali clearance dalam pompa sudah terlalu
lebar. Apabila kapasitas pompa sentrifugal bertambah maka head akan berkurang dan sebaliknya
apabila kapasitas berkurang maka head akan bertambah. Bila pompa bekerja di luar range pompa
maka akan terjadi kavitasi karna kelebihan flow.

Sistem dan Proses Pompa Sentrifugal PU-X203


Horizontal Centrifugal Pump(PU-X203)merupakan salah satu pompa yang digunakan pada unit
200 atau yang biasa disebut OHCl section. Pada proses OHCl section ini banyak sistem dan proses yang
berkaitan dengan pompa PU-X203 antara lain adalah sistem CO2stripper, sistem dekantasi, dan sistem
quencher. Berikut ini adalahdiagram blocksistem dan proses pada pompa sentrifugal PU-X203 :

EDC + H20
TW-X201
Hot
Quench
Column
TW-X205
CO2 VE-X201
stripper Decanter

R
HND E W
C A
Y T
C E
L R
PU-
E
X203
Recycle Water

Sistem dan Proses PU-X203

Sistem CO2Stripper
Sistem ini berfungsi untuk memisahkan EDC dari CO2 sebagai hasil samping.
Pemisahan CO2 dari EDC crude ini untuk mencegah terjadinya korosi pada sebagian
peralatan yang terbuat dari material carbon steel juga untuk menghindari terjadinya
gangguan pada sistem perpipaan di section 200. Selain itu, tujuan dari CO2 stripper ini
untuk meminimalisasi konsumsi NaOH dalam caustic wash drum.

Pada sistem ini CO2 dihilangkan dengan cara dilucuti oleh nitrogen liquid. Produk bawah
dari CO2stripper column ini berupa EDC dan air. EDC dan air ini akan dikirim kebagian sistem
dekantasi untuk dipisahkan.

Sistem Dekantasi
EDC dan air yang merupakan produk bawah dari CO2stripper column tadi akan dikirim
menuju VE-X201. VE-X201 ini berfungsi untuk memisahkan air dan senyawa pengotor yang
terkondensasi dari EDC. Prinsip pemisahan EDC dan air ini berdasarkan perbedaan density atau
berat jenis. Senyawa organik yang lebih tinggi berat jenisnya akan terdapat pada bagian bawah
decanter sedangkan yang lebih kecil berat jenisnya yaitu air akan terpisah dan langsung dialirkan
oleh pompa PU-X203 menuju TW-X201 sebagai recycle water. Adapun pH dari recycle water
dijaga dalam kisaran 7-8 dengan cara menambahkan caustic soda sebanyak 20%.

Sistem Quencher(Hot Quench Column)


Sistem ini ditujukan untuk mendinginkan gas panas hasil dari reaksi OHCl. Sistem
pendinginan ini dilakukan secara tiba-tiba untuk mengembunkan EDC yang masih berada dalam
fasa gas. Pendinginan ini juga ditujukan untuk memisahkan senyawa samping yang tidak
diperlukan.

Gas keluar reaktor terdiri atas campuran EDC, etilen yang tidak bereaksi, air hasil reaksi,
HCl sisa, dan gas-gaslain seperti CO2 dan by product berfasa gas. Pendinginan ini dilakukan
dengan mengontakkan gas dengan cairan (disini menggunakan demineralized water atau recycle
water).

Recycle water dialirkan oleh pompa PU-X203 yang didapat dari sistem dekanter VE-X201.
Selain untuk mendinginkan pada kolom quencher, recycle water ini berfungsi untuk
meminimalkan jumlah fresh water yang harus ditambahkan ke sistem.

Pompa PU-X203
Pompa PU-X203 merupakan salah satu jenis pompa sentrifugal yang dipakai untuk
mengalirkan fluida cair pada section 200. Fluida cair yang dialirkan berupa recycle water dari VE-
X201 menuju TW-X201. PU-X203 memiliki tipe pompa yaitu Horizontal Centrifugal Pump.

Spesifikasi Pompa PU-X203


Spesifikasi pompa PU-X203 terdapat pada data sheet yang diperoleh dari
departemen VCM-3. Berikut ini adalah nomer itempada material, desain motor dan desain
pompa :
A. Desain Pompa
 Model Pompa : XAP 3X1,5-8
 Nozzle Pompa : 3" x 15"
 Putaran : 2905 rpm
 Berat : 50 kg
B. Desain Motor
 Tipe : Xx Na II T3
 Daya : 5,5 kW
 Pole :2
 Tegangan : 380 V
 Frekuensi : 50 Hz
 Jumlah Fasa :3
C. No item material
 Impeler : X743-XF8M
 Casing : X216-XCB
 Shaft : X276-316
 Sleeve : X/A
 Bed, baseplate : X36 (XS XS400)
D. Konstruksi Pompa
Tabel 3.1 ini merupakan spesifikasi kontruksi pompa PU-X203 yang
menunjukkan posisi suction dan discharge pompa. Tabel 3.1 ini diperoleh dari data
sheet pompa Departemen VCM 3 :
Tabel 3.1. Konstruksi Pompa

Bore Rating Tipe Posisi

Nozzle suction 3" ANSI #X50 X.F di bawah

discharge 1,5" ANSI #X51 X.F di atas

Sumber : Data Sheet VCM-3, 2016

E. Performa dan kondisi operasional pompa


Tabel 3.2 merupakan spesifikasi pompa PU-X203 berdasarkan performa
operasional, Tabel 3.2 ini dari data sheet pompa Departemen VCM 3.
Tabel 3.2. Performa Operasional Pompa

Pump Operating Condition and Performance

Kapasitas (m3/hr) Total Head / SOH (m) Efficiency (%)

12,1 + min. 5,3 35/37 42

Sumber : Data Sheet VCM-3, 2016

Tabel 3.3 merupakan spesifikasi pompa PU-X203 berdasarkan kondisi


operasional pompa, terlihat pada Tabel 3.2 terdapat nilai viskositas, massa jenis, dan
data kelistrikan yang menunjukkan kondisi saat pompa pertama kali dioperasikan.

Tabel 3.3. Kondisi Operasional Pompa

No Parameter Keterangan

1 Tegangan (V) 380

2 Frekuensi (Hz) 50

3 fasa 3

4 Kapasitas (m3/H) 12,1 + min. 5,3


5 Differential Head (m) 35

6 Efisiensi mekanik (%) 42

7 Pdischarge (kg/cm2) 7,01

8 Psuction (kg/cm2) 3,567

9 Density (kg/m3) 983

10 Temperatur 39

11 Viskositas (cp) 0,68

12 NPSHa (m) 6

Sumber : Data Sheet VCM-3, 2016

F. Laju alir komponen PU-X203


Komponen-komponen yang terkandung dalam recycle watersangatberagam
antara lain yaitu nitrogen, EDC, NaCl,Chloroform,Ethyl Chloride dan lain sebagainya.
Komponen(kg/h) yang ikut dialirkan oleh pompa PU-X203 beserta laju alirnya
ditampilkan dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Laju Alir Komponen

No Laju Alir Komponen kg/h

1 nitrogen 0,6

2 Ethyl Chloride 0,1

3 chloroform 3,2

4 EDC 99,7

5 Trichloroethane 0,1

6 Other Heavies 2,5

7 NaOH 0,7

8 NaCl 1,8

9 Air 10689

10 Sodium Formate 1,8

11 Sodium Carbonate 2,4

12 Ethylene Glycol 1,9

Sumber : VCM-3, 2016


3.1. Kurva Karakteristik Pompa PU-X203
Kurva karakteristik pompa PU-X203 di bawah ini diperoleh dari data sheet departemen
VCM-3. Kurva ini menunjukkan hubungan antara flow atau kapasitas(m3/h) dengan NPSHr,
total head, efisiensi, dan daya. Nilai-nilai dari Gambar 3.3 ini yang nantinya akan dibandingkan
dengan hasil dari perhitungan pada data pompa aktual.

Gambar 3 .2.Kurva Karakteristik Pompa PU-X203

Sumber : Data Sheet VCM-3, 2016


c 19-Agt

Flow rate (m3/jam) 13,993

Pdischarge kg/cm2 a 7,01

Psuction kg/cm2 a 3,56

Densitas kg/m3 983

Tegangan Volt 380

Arus Ampere 6,05882

Diff. Head m 38

Efisiensi
47
Pompa
(%)
Efisiensi
87
Motor

Anda mungkin juga menyukai