Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu
tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada
cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip
membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar
(discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
(penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan
cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Salah satu jenis pompa pemindah non positif adalah pompa sentrifugal yang prinsip kerjanya
mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu
impeller yang berputar dalam casing.
2. Tekanan Discharge :
4. Posisi Poros :
Poros tegak
Poros mendatar
5. Jumlah Suction :
Single Suction
Double Suction
6. Arah aliran keluar impeller :
Radial flow
Axial flow
Mixed fllow
Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.
Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui
poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan
tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan
interstage atau distance sleever.
Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).
Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan
pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus
menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya.
Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian
depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara
casing dengan impeller.
Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat
berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan
poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian
gesek menjadi kecil.
Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).
Pompa tidak dapat mengubah seluruh energi kinetik menjadi energi tekanan karena ada
sebagian energi kinetik yang hilang dalam bentuk losses atau kerugian. Efisiensi pompa adalah
suatu faktor yang dipergunakan untuk menghitung losses ini.
Efisiensi pompa terdiri dari :
Setiap pompa dirancang pada kapasitas dan head tertentu, meskipun dapat juga
dioperasikan pada kapasitas dan head yang lain. Efisiensi pompa akan mencapai maksimum
pada designed point tersebut, yang dinamakan dengan titik BEP.Untuk kapasitas yang lebih kecil
atau lebih besar efisiensinya akan lebih rendah. Efisiensi pompa adalah perbandingan antara
daya hidrolis pompa dengan daya poros pompa
.
Dimana :
PH = daya hidrolis
PS = daya shaft/poros pompa
Daya hidrolis adalah daya yang diperlukan oleh pompa untuk mengangkat sejumlah zat
cair pada ketinggian tertentu. Daya hidrolis dapat dicari dengan
persamaan berikut :
Untuk setiap pompa, biasanya pabrik pembuatnya memberikan kurva karakteristik yang
menunjukkan unjuk kerja pompa pada berbagai kondisi pemakaian. Karakteristik sebuah pompa
digambarkan dalam kurva karakteristikmenyatakan besarnya head total, daya pompa dan
efisiensi pompa terhadap kapasitas. Berikut ini adalah contoh kurva karakteristik suatu pompa :
Gambar 3.1: Grafik karakteristik pompa dengan nS kecil, sedang dan besar.
Jika head atau kapasitas yang diperlukan tidak dapat dicapai dengan satu pompa saja, maka
dapat digunakan dua pompa atau lebih yang disusun secara seri atau parallel
.
Bila head yang diperlukan besar dan tidak dapat dilayani oleh satu pompa, maka dapat
digunakan lebih dari satu pompa yang disusun secara seri. Penyusunanpompa secara seri dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.2 : Pompa susunan seri
Susunan paralel dapat digunakan bila diperlukan kapasitas yang besar yang tidak dapat
dipenuhi oleh satu pompa saja, atau bila diperlukan pompa cadangan yang akan dipergunakan
bila pompa utama rusak/diperbaiki. Penyusunan pompa secara paralel dapat digambarkan
sebagai berikut :
EDC + H20
TW-X201
Hot
Quench
Column
TW-X205
CO2 VE-X201
stripper Decanter
R
HND E W
C A
Y T
C E
L R
PU-
E
X203
Recycle Water
Sistem CO2Stripper
Sistem ini berfungsi untuk memisahkan EDC dari CO2 sebagai hasil samping.
Pemisahan CO2 dari EDC crude ini untuk mencegah terjadinya korosi pada sebagian
peralatan yang terbuat dari material carbon steel juga untuk menghindari terjadinya
gangguan pada sistem perpipaan di section 200. Selain itu, tujuan dari CO2 stripper ini
untuk meminimalisasi konsumsi NaOH dalam caustic wash drum.
Pada sistem ini CO2 dihilangkan dengan cara dilucuti oleh nitrogen liquid. Produk bawah
dari CO2stripper column ini berupa EDC dan air. EDC dan air ini akan dikirim kebagian sistem
dekantasi untuk dipisahkan.
Sistem Dekantasi
EDC dan air yang merupakan produk bawah dari CO2stripper column tadi akan dikirim
menuju VE-X201. VE-X201 ini berfungsi untuk memisahkan air dan senyawa pengotor yang
terkondensasi dari EDC. Prinsip pemisahan EDC dan air ini berdasarkan perbedaan density atau
berat jenis. Senyawa organik yang lebih tinggi berat jenisnya akan terdapat pada bagian bawah
decanter sedangkan yang lebih kecil berat jenisnya yaitu air akan terpisah dan langsung dialirkan
oleh pompa PU-X203 menuju TW-X201 sebagai recycle water. Adapun pH dari recycle water
dijaga dalam kisaran 7-8 dengan cara menambahkan caustic soda sebanyak 20%.
Gas keluar reaktor terdiri atas campuran EDC, etilen yang tidak bereaksi, air hasil reaksi,
HCl sisa, dan gas-gaslain seperti CO2 dan by product berfasa gas. Pendinginan ini dilakukan
dengan mengontakkan gas dengan cairan (disini menggunakan demineralized water atau recycle
water).
Recycle water dialirkan oleh pompa PU-X203 yang didapat dari sistem dekanter VE-X201.
Selain untuk mendinginkan pada kolom quencher, recycle water ini berfungsi untuk
meminimalkan jumlah fresh water yang harus ditambahkan ke sistem.
Pompa PU-X203
Pompa PU-X203 merupakan salah satu jenis pompa sentrifugal yang dipakai untuk
mengalirkan fluida cair pada section 200. Fluida cair yang dialirkan berupa recycle water dari VE-
X201 menuju TW-X201. PU-X203 memiliki tipe pompa yaitu Horizontal Centrifugal Pump.
No Parameter Keterangan
2 Frekuensi (Hz) 50
3 fasa 3
10 Temperatur 39
12 NPSHa (m) 6
1 nitrogen 0,6
3 chloroform 3,2
4 EDC 99,7
5 Trichloroethane 0,1
7 NaOH 0,7
8 NaCl 1,8
9 Air 10689
Diff. Head m 38
Efisiensi
47
Pompa
(%)
Efisiensi
87
Motor